Anda di halaman 1dari 2

Mekanisme perancangan sistem manajemena kinerja terdiri atas beberapa tahapan.

Coba Anda diskusikan tahapan dari mekanisme perancangan sistem manajemena


kinerja.

Jawaban

Wibisono (2006) menyatakan bahwa terdapat lima tahap perancangan sistem


manajemen kinerja, yaitu sebagai berikut

1. Tahap 0 : Fondasi
Dalam mengembangkan sistem manajemen kinerja terdapat empat fondasi
sebagai pedoman prinsip yang perlu dipahami dan dilaksanakan yaitu

a. Kemitraan
kemitraan adalah kerja sama yang saling membutuhkan dan
menguntungkan yang terjadi diantara manajemen, perwakilan
karyawan, konsumen dan pemasok. Prinsip kemitraan ini perlu
diterakan dalam perancangan sistem manajemen kineja, supaya
masing-masing pihak dapat berperan serta secara aktif dalam
penentuan variabel dan penerapan variabel yang berkaitan dengan
otoritas masing-masing.

b. Pemberdayaan
pemberdayaan adalah pemanfaatan semua orang di dalam
organisasi sesuai dengan bidang keahlian, tanggung jawab,
kewajiban dan kewenangan masing-masing sebagai suatu tim kerja
yang efektif.

c. Perbaikan kinerja yang terintergras


perbaikan kinerja yang terintegrasi muncul sebagai hasil dari
pendekatan terintegrasi. Perbaikan berupa proses pengembangan
sampai implementasi sistem manajemen kinerja dijalankan oleh
semua karyawan dengan penuh rasa memiliki.

d. Tim yang mandiri


implikasi dari tim yang mandiri adalah tim harus diberi kesempatan
dan kepercayaan untuk mengembangkan sistem manajemen kinerja.

2. Tahap 1 : Informasi Dasar


Informasi dasar yang diperlukan sebagai masukan dalam perancangan
sistem manajemen kinerja menyangkut lingkungan usaha yang saat ini
sedang digeluti yang meliputi informasi tentang industri, pemerintah dan
masyarakat, pasar dan pesaing, serta produk jasa yang dihasilkan
perusahaan. Informasi tentang industri yang sering dijadikan tolak ukur dalam
menganalisis posisi perusahaan relatif terhadap pesaing maupun lingkngan.

3. Tahap 2 : Perancangan
perancangan terdiri dari penentuan visi, misi, strategi dan kerangka kerja
yang digunakan sebagai dasar penentuan variabel kinerja, keterkaitan
antarvariabel, dan kaji banding. Variabel kinerja meliputi keluaran organisasi,
proses internal, dan kemampuan sumber daya. Keterkaitan meliputi sebab
akibat dan bobot pengaruh. Kaji banding meliputi internal dan eksternal.

4. Tahap 3 : Penerapan
tahap ini merupakan pelaksanaan rancangan sistem manajemen kinerja.
Pada saat penerapan harus diuji apakah sistem manajemen kinerja telah
mengakomodasi empat hal utama, yaitu pengukuran, evaluasi, diagnosis, dan
tindak lanjut yang diperlukan jika kinerja perusahaan/organisasi menyimpang
dari standar yang telah ditetapkan.

5. Tahap 4 : Penyegaran
penyegaran merupakan tahap evaluasi terhadap kemutakhiran sistem
manajemen kinerja yang dirancang dengan mempertimbangkan informasi dan
perkembangan pengetahuan terkini.

Sumber : BMP EKMA4263/Modul 2 Hal. 2.32-2.36

Anda mungkin juga menyukai