Anda di halaman 1dari 7

MAJELIS KE 2) FAQIR (FATHUR-RABBANY)

Terjemah Kitab

Fathur-Rabbany

wa

Faidhur-Rahmany

Karya

Syeikh Abdul Qadir Al-Jailany ra.

Baca Sebelumnya (MAJELIS KE 1) JANGAN BERPALING

Majelis ke 2

FAQIR

Majlis Pengajian Syeikh Abdul Qadir al-Jilany

5 syawal 545 H di Madrasahnya.

Beliau mengatakan:

Kontramu dengan Allah swt, akan mengusirmu dan menghilangkan dirimu dari Allah. Kembalilah dirimu
dari sikap kontramu sebelum engkau dihantam, dihinakan dan dinistakan oleh ular-ular bencana dan
kalajengking cobaan. Betapa pedihnya rasa cobaan, apalagi jika engkau terpedaya. Karena itu anda
jangan bergembira dengan apa karena apa yang ada di tangan anda pasti sirna. Allah Ta’ala berfirman:
“Sehingga ketika mereka bergembira atas apa yang mereka dapatkan, tiba-tiba Kami mengambil mereka
seketika…” (Al-Qur’an)

Meraih anugerah keuntungan dari Allah Ta’ala harus ditempuh dengan kesabaran. Karena itu Allah
menguatkan berkali-kali tentang sabar itu. Kefakiran (rasa butuh kepada Allah) dan kesabaran tidak akan
pernah bertemu kecuali bagi kewajiban orang beriman.

Sedangkan para pecinta yang senantiasa mendapat cobaan, lalu mereka menjadi sabar, terlimpahi ilham
untuk berbuat kebaikan beriringan dengan cobaan dan ujiannya, senantiasa bersabar atas sesuatu yang
yang baru terjadi dari Allah Ta’ala.

Kalau bukan karena kesabaran, anda semua tidak akan pernah bertemu denganku. Aku telah membuat
jebakan untuk memburu burung, dari satu malam ke malam berikutnya, yang membuatku terus terjaga
dan membuatku sunyi dari orang ketika di siang hari dengan mata yang terpejam. Seorang lelaki yang
terikat oleh jaring-jaring jebakan, dan itu pun dilakukan demi kemaslahatan anda semua, sementara
anda semua tidak mengerti.

Kalau bukan demi berselaras dengan Allah ta’ala, bagaimana mungkin orang berakal mau bergaul
dengan penduduk negeri yang telah dibutakan hatinya oleh riya’, kemunafikan dan kezaliman,
bercampurbaurnya syubhat dan keharaman? Betapa banyak nikmat-nikmat Allah telah dikufuri,
sementara terjadi kolusi luarbiasa untuk menciptakan kefasikan dan penyimpangan. Betapa banyak
orang lumpuh di rumahnya sendiri, orang zindiq dalam kedai minumnya, orang jujur di atas kursinya.
Kalau bukan karena sebuah aturan, niscaya aku bicara tentang hal-hal yang ada di rumah-rumah kalian.
Namun bagiku ada fondasi yang harus kubangun. Aku punya anak-anak yang butuh pendidikan.
Seandainya tersingkap sebagian apa yang ada dalam diriku, itu bisa menjadi penyebab berpisahnya
diriku dengan diri kalian semua, lalu terlempar dalam jejak-jejak yang menghancurkan.
Karena itu tutuplah pintu-pintu kemakhlukan (dari hatimu) dan bukalah pintu-pintu antara dirimu
dengan Allah. Akuilah dosa-dosamu, mohonlah maaf kepadaNya atas keteledoranmu selama ini.
Yakinlah, bahwa sesungguhnya tidak ada yang bisa membahayakan, memberikan manfaat, yang
memberikan anugerah, tidak ada yang bisa mencegah, kecuali Allah Ta’ala semata. Dengan demikian,
kebutaan mata hatimu akan sirna, lalu mata hati terbuka bergerak, hingga membuka mata kepalamu.

19

Wahai anak-anakku…. Persoalan sesungguhnya bukan memakai pakaian kumal atau pun makanan kasar.
Persoalan sesungguhnya adalah kezuhudan dalam hatimu. Awal mula yang dipakai oleh shiddiqun
adalah pakaian wol dalam hatinya, lalu terefleksi kesederhanaan itu dalam lahiriyahnya. Ia memakai
pakaian itu dalam rahasia batinnya, lalu dalam hatinya, kemudian untuk menutup nafsunya, lalu fisiknya.
Ketika secara keseluruhan dirinya menggunakan pakaian sederhana, maka tibalah tangan-tangan lembut
dan kinasih serta tangan anugerah, sampai akhirnya berubah drastis dalam tragedi ini. Ia copot baju
hitamnya dan diganti dengan baju kegembiraan pesta, ia ganti penderitaan dengan kenikmatan, ia ganti
dendam dengan keceriaan, ia rubah ketakutan dengan rasa aman, ia rubah rasa jauh menuju rasa dekat,
rasa fakir menuju rasa cukup.

Wahai anak-anakku, raihlah bagian dengan tangan zuhud, bukan dengan tangan ambisi pribadi. Orang
yang makan dengan menangis, berbeda dengan orang yang makan dengan tertawa. Makanlah bagian
itu, dan hatimu bersama Allah Ta’ala. Anda akan selamat dari keburukannya. Jika engkau makan dari
resep dokter atau ahli kesehatan tentu itu lebih baik daripada anda makan sendiri, tanpa anda tahu asal
usulnya makanan itu, sehingga, menyebabkan hatimu keras jauh dari amanah, sementara anda benar-
benar kehilangan rahmat. Hilang pula amanah syariah di sisimu, karena kalian telah meninggalkan dan
mengkhianatinya. Sungguh celaka, jika amanah kalian sia-siakan.
Jagalah mahkotamu itu bersama Tuhanmu Azza wa Jalla. Waspadalah atas ancamanNya, karena
siksaNya begitu dahsyat. Siksa itu bisa merebut rasa amanmu, rasa sehat afiatmu, foya-foya dan
sukacitamu. Taatlah kepadaNya, karena Dia adalah Tuhan langit dan bumi. Jagalah nikmatNya dengan
syukur. Terimalah perintah dan laranganNya dengan patuh dan taat. Terimalah kesukaran dariNya
dengan kesabaranmu, dan terimalah dengan syukurmu atas kemudahanNya.

Karena demikian adalah perilaku pendahulumu, dari para Nabi, para Rasul dan orang-orang yang saleh,
yang senantiasa bersyukur atas nikmat dan bersabar atas cobaan. Tegaslah terhadap kemaksiatan.
Terimalah ketaaatan. Jagalah aturanNya, dan ketika datang kemudahan bersyukurlah. Sebaliknya jika
yang datang kesukaran bertobatlah dari dosa-dosamu, lalu debatlah, lawanlah hawa nafsumu. Karena
Allah tak pernah menzalimi

Maka dari itu ingatlah maut dan resiko sesudah maut. Ingatlah Tuhan Yang maha agung dan Luhur, hisab
dan pengawasanNya padamu.Bangunlah, sampai kapan kamu semua tidur terlelap, sampai kapan kamu
terlempar dalam kebodohan dan keluar masuk dalam kebatilan? Bergelimang dengan nafsu, hawa, dan
kebiasan-kebiasaan. Kenapa? Kenapa tidak mendidiknya demi ibadah kepada Allah dan mengikuti
aturan hukumNya. Padahal ibadah itu meninggalkan kebiasan-kebiasaan nafsu, kenapa tidak mendidik
dirimu dengan adab Qur’an dan sunnah?

Anak-anak muridku…..Jangan bergaul dengan banyak orang disertai kebutaan hati, ketololan disertai
kealpaan dan kelelapan. Bergaulah dengan mereka, dengan matahati, ilmu dan keterjagaan jiwa. Jika
anda temukan hal yang terpuji dari mereka, ikutilah, dan jika ada yang menyeretmu pada keburukan,
jauhilah dan tolak. Engkau berada dalam alpa total, alpa dari Allah Azza wa Jall. Makanya, anda harus
bangkit, disiplin dengan masjid, memperbanyhak sholawat kepada Nabi SAW.
Nabi saw, bersabda:

“Seandainya neraka turun dari langit, tak ada yang selamat kecuali ahli masjid.”

Jika kalian semua menunaikan sholat, totalkan sholatmu hanya kepada Allah Ta’ala, dan karena itu
Rasulullah saw, bersabda, “Yang paling dekat bagi hamba pada Tuhannya, apabila hamba sedang
bersujud.”

Duh.. celaka kalian. Kenapa kalian sering membuat ulah dan mencari-cari keringanan? Orang yang
mencari-cari takwil demi seleranya sesungguhnya terpedaya. Padahal jika kita merengkuh ‘azimah (pr
insip), dan kita bergantung pada Ijma’, sementara amal kita ikhlas, maka kita pun akan bersih bersama
Allah Ta’ala. Lalu bagaimana bisa terjadi jika anda malah merekayasa azimah, mencari jalan kemudahan
nafsu, lalu para pemegang teguh azimah sirna?

Inilah zaman rukhsoh, bukan zaman ‘azimah. Inilah zaman riya’ dan kemunafikan, dimana harta didapat
dengan cara tidak benar. Betapa banyak orang yang sholat, puasa, zakat, haji, dan berbuat baik untuk
makhluk, bukan untuk Khaliq. Dan mayoritas yang memenuhi alam semesta ini adalah demi kepentingan
sesama makhluk, bukan demi Khaliq. Kalian semua telah mati jiwa, menghidupkan nafsu dan hawa nafsu
untuk dunia.

Padahal hidupnya hati ketika keluar dari kepentingan makhluk dan teguh bersama Allah Azza wa Jalla.
Hidupnya hati dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah azza wa Jalla. Hidupnya hati
dengan sabar atas Qodlo, Qodar dan ujianNya.

Wahai anak muridku…Serahkan dirimu kepadaNya dalam soal kepastianNya. Bangunlah bersamaNya
dalam soal itu. Perkara itu butuh fondasi, lalu butuh bangunan, dan dawamkan setiap waktu, siang dan
malammu. Karena itu, waspadalah. Tafakkurlah dalam masalah hatimu.

Jika engkau melihat kebajikan, bersyukurlah. Jika engkau melihat keburukan bertobatlah. Dengan
tafakkur ini agamamu akan hidup dan matilah syetanmu. Karena itu dikatakan, tafakkur sejam lebih baik
dibanding bangun sepanjang malam.

Wahai ummat Muhammad, bersyukurlah kepada Allah Ta’ala yang telah menerima amalmu yang sedikit
dengan menyandarkan kepada amal pendahulumu. Sebab kalian semua adalah yang terakhir di dunia,
tetapi yang pertama di hari kiamat. Jika kalian benar, maka tak ada yang lebih benar menandingi kalian.
Kalian semua adalah para pemuka dan pemimpin, sedangkan umat lain adalah rakyat. Tetapi jika
sepanjang anda masih duduk di rumah nafsumu dan watakmu, sulit untuk menjadi benar. Jika sepanjang
anda bangkit bersama makhluk dan terpaku terhadap apa yang ada di tangan mereka, dengan menarik
mereka melalui riya’ dan kemunafikan anda, sungguh tetap tidak benar bagi anda. Sepanjang anda
masih ambisi dunia, sepanjang hati anda masih bersiteguh pada selain Allah, tidak ada yang dibenarkan.
Ya Allah berilah kami rizki, untuk senantiasa di sisiMu.
Tuhan, berikanlah kami kebajikan di dunia, dan kebajikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa
neraka

Anda mungkin juga menyukai