Pemberian Kesempatan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN KESEMPATAN

DALAM PENGADAAN BARANG/JASA


Oleh
Yan Maradona, SE., MM.
Fungsional Muda Pengadaan Barang/Jasa

Dalam pelaksanaan kontrak, Mitigasi Resiko sangat diperlukan agar pelaksanaan


pekerjaan dapat dilaksanakan secara tepat waktu, tepat biaya, tepat mutu dan
tepat layanan. Sering terjadinya keterlambatan penyelesaian pekerjaan dalam
pengadaan barang/jasa, khususnya dalam pekerjaan konstruksi, sehingga masa
pelaksanaan kontrak tidak selesai dalam kurun waktu yang telah disepakati
didalam kontrak.

Untuk menghindari tidak terselesainya pekerjaan secara tepat waktu, maka pengendalian kontrak oleh
PPK sejogjanya dilakukan sejak kontrak ditandatangani antara PPK dengan Penyedia. PPK memiliki
kewenangan mengendalikan kontrak secara penuh, sehingga setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan
dapat diketahui sejak dini, dalam hal ini PPK dapat dibantu oleh tim teknis atau Konsultan Pengawas.

Bagi seorang PPK dalam proses pengadaan barang/jasa, mengendalikan kontrak adalah hal yang
sangat penting demi tercapainya tujuan pengadaan tersebut. Dalam hal terjadi kondisi dimana
penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya secara tepat waktu, maka PPK mempunyai
kewenangan untuk memberikan kesempatan kepada penyedia untuk menyelesaikan pekerjaannya. Jadi
ingat, bahwa pemberian kesempatan adalah kewenangan PPK, bukan hak penyedia.

Pasal 56 Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018 dinyatakan :


(1) Dalam hal penyedia gagal menyelesaikan pekerjaan sampai masa pelaksanaan kontrak
berakhir, namun PPK menilai bahwa penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan, PPK
memberikan kesempatan penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan;
(2) Pemberian kesempatan kepada penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan dimuat dalam
addendum kontrak yang didalamnya mengatur waktu pelaksanaan, pengenaan sanksi denda
keterlambatan kepada penyedia, dan perpanjangan jaminan pelaksanaan;
(3) Pemberian kesempatan kepada penyedia menyelesaikan pekerjaan dapat melampaui tahun
anggaran.

Kemudian dalam Peraturan LKPP No.9 Tahun 2018 juga dinyatakan :


(1) berdasarkan penelitian Pejabat Penandatangan Kontrak, penyedia tidak akan mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun diberikan kesempatan sampai dengan 50
(limapuluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk
menyelesaikan pekerjaan;
(2) setelah diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan sampai dengan 50 (limapuluh) hari
kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, penyedia barang/jasa tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan.
PPK juga harus cermat dalam pemberian kesempatan kepada penyedia karena ketidakselesaian
pekerjaan yang disebabkan oleh penyedia, antara lainya dengan mempertimbangkan adanya justifikasi
waktu, sikap atau attitude dari penyedia serta kompetensi penyedia itu sendiri. Pemberian kesempatan
tidak harus 50 hari, bisa kurang dari itu. Bahkan untuk pengadaan yang dibiayai oleh anggaran SBSN,
pemberian kesempatan kepada penyedia untuk menyelesaikan pekerjaannya bisa mencapai 90
(sembilanpuluh) hari kalender.

Bagaimana dengan pemberian kesempatan yang melampaui tahun anggaran berjalan?? Pemberian
kesempatan kepada penyedia untuk menyelesaikan pekerjaan yang terlambat tetap dapat dilakukan
walaupun melewati tahun anggaran berjalan, hanya saja harus dikordinasikan dengan bagian anggaran
atau keuangan agar DAPAT TERBAYAR DI TAHUN BERIKUTNYA.

Dan Ingat!!!,,,,,PENGENDALIAN KONTRAK ADALAH LEBIH BAIK DARIPADA PEMBERIAN KESEMPATAN.

Semoga bermanfaat..

Anda mungkin juga menyukai