KEPERAWATAN
Di Susun Oleh:
KATA PENGANTAR...............................................................................................................I
DAFTAR ISI..........................................................................................................................II
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................III
DAFTAR TABEL..................................................................................................................IV
BAB 1 PENDAHULUAN
2.1 .TUJUAN.............................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN
2.9.EFEK KETERGANGGUAN.............................................................................................21
3.1.KESIMPULAN..............................................................................................................28
3.2.SARAN........................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................30
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1......................................................................................................................10
Gambar 2. 2......................................................................................................................13
DAFTAR TABEL
Label 2. 1...........................................................................................................................................21
BAB 1
PENDAHULUAN
Perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi
pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Dalam upaya peningkatan mutu, seorang perawat harus mampu melaksanakan
asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi
berikut dengan dokumentasi
Kualitas atau mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit bergantung kepada kecepatan,
kemudahan, dan ketepatan dalam melakukan tindakan keperawatan. Dalam hal ini
perawat berada dalam posisi kunci untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
melalui strategi dan intervensi yang mendukung keselamatan pasien ( Rini, 2009 )
Isu patient safety merupakan salah satu isu utama dalam pelayanan kesehatan. Para
pengambil kebijakan, pemberi pelayanan kesehatan, dan konsumen menempatkan
keamanan sebagai prioritas pertama pelayanan. Patient safety merupakan sesuatu yang
jauh lebih penting daripada sekedar efisiensi pelayanan. Berbagai risiko akibat tindakan
medik dapat terjadi sebagai bagian dari pelayanan kepada pasien. Identifikasi dan
pemecahan masalah tersebut merupakan bagian utama dari pelaksanaan konsep patient
safety ( Pinzon , 2007 )
Penggunaan teknologi informasi diharapkan dapat meningkatkan patient safety. Pada
tahun 2004 Agency for Healthcare Research and Quality menganggarkan $ 60 juta bagi
pengembangan teknologi informasi untuk menunjang patient safety. Beberapa penelitian
terdahulu menunjukkan efektivitas penggunaan sistem komputer untuk memperbaiki
praktek peresepan, mengurangi medication error, dan meningkatkan kepatuhan terhadap
pelaksanaan standar pelayanan ( Pinzon , 2007).
Perawat sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi
pelayanan kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Dalam upaya peningkatan mutu, seorang perawat harus mampu melaksanakan
asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi
berikut dengan dokumentasi
2.1 .TUJUAN
d) Bidang operasi plastik baik untuk kesehatan maupun kecantikan atau estetika seperti
LisaFace Off.
PEMBAHASAN
a) Teknologi:
dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua
proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. Dalam hal ini
yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep.
b) Informasi :
data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti dan bermanfaat
bagi manusia (Husein dan Wibowo, 2002).
telah diolah dan dianalisa secara formal, dengan cara yang benar dan secara efektif, sehingga
hasilnya bisa bermanfaat dalam operasional dana manajemen (Sabarguna, 2003).
adi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan
saat ini atau di masa mendatang (Davis, 2002)
Gambar 2. 1
2.2.SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN
Sistem nformasin kombinasi dari ilmu komputer, informasi dan keperawatan yang
disusun untuk mempermudah manajemen, proses pengambilan keputusan, dan pelaksanaan
asuhan keperawatan. Salah satu penggunaan sistem informasi keperawatan di kembangkan pada
tahun 1960-1970-an adalah dengan pendokumentasian keperawatan terkomputerisasi.
Pendokumentasian terkomputerisasi memfasilitasi pembakuan klasifikasi asuhan keperawatan
sehingga menghilangkan ambiguitas dalam pendokumentasian keperawatan. Sedangkan menurut
ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk
memperoleh dan menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi,
komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan mendesiminasikan
pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan dan
memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu
sistem informasi pada suatu organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada
sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang
Komputer telah dikenal berpuluh – puluh tahun lalu, tetapi rumah sakit terlambat dalam
menangkap revolusi komputer. Perawat terlambat mendapatkan manfaat dari komputer, usaha
pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat terjadi pada akhir tahun 1960-an dan awal
tahun 1970-an, penggunaannya mencakup automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status
dan perawatan pasien dan penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk
analisa kecenderungan masa depan staf.
Pada pertengahan tahun 1970-an ide dari sistem informasi rumah sakit diterapkan dan
perawat mulai menerapkan sistem informasi manajemen keperawatan. Pada akhir tahun 1980-an
munculah sistem mikro komputer yang semakin mendukung pengembangan sistem informasi
keperawatan. Di Indonesia sistem informasi manajemen keperawatan masih minim penerapannya,
pendokumentasian keperawatan umumnya masih menggunakan pendokumentasian tertulis.
Pemerintah Indonesia sudah memiliki visi tentang sistem informasi kesehatan nasional, yaitu
Reliable Health Information 2010 (Depkes,2001).
1. Komputer
Upaya pertama untuk memproses data dengan peralatan electronic di lakukan di Amerika
Serikat oleh Herman Hollerith pada decade 1890-an dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan
akan cara lebih baik untuk mencatat dan menganalisis hasil sensus di Amerika Serikat. Hollerith
berpikir akan perlunya otomatisasi proses, dia bertolak dari gagasan penemuan sebelumnya. Alat
ini di namakan “punched card” oleh Charles Babbage yang berkebangsaan Inggris. Holerith
merakit berbagai komponen mekanis electris dan mendisain suatu tabulator yang mampu
”membaca“ informasi yang di muat dalam suatu card/kartu. Tabulator penemuan Hollerith
tersebut bekerja sangat sukses, karena berhasil mengurangi jam kerja sekitar 1/3 waktu yang di
butuhkan orang untuk menangani kegiatan bersangkutan.
Alat temuan Holerith ini untuk beberapa decade telah membentuk dasar-dasar pemrosesan
data di bidang komersial. Berbagai upaya perintis untuk menciptakan mesin yang dapat
membantu pemecahan masalah atau computer dilakukan semasa perang dunia ke 2, sejalan
dengan usaha-usaha para ilmuwan negara-negara sekutu mencari cara untuk memecahkan kode-
kode pihak musuh.
Dengan pengembangan computer terus berlangsung sampai decade 1960-an, kita mengenal
adanya computer dengan ukuran besar, biasanya di sebut ‘MAINFRAME’ alat ini perlu di
tempatkan dalam ruang khusus dan harus mempunyai ”AC”. MAINFRAME sebagai mesin
computer induk dilengkapi atau di hubungkan dengan beberapa mini computer, masing-masing
memerlukan tempat seukuran meja kantor dan juga perlu di tempatkan dalam ruangan yang ber-
AC. Jenis computer lain adalah microcomputer ukuranya lebih kecil dan lebih ringan daripada
mini computer serta tidak memerlukan lingkungan dan ruangan yang khusus.
Gambar 2. 2
Selain itu, perawat sebagai salah satu bagian dari tenaga kesehatan yang meliputi pelayanan
terhadap masyarakat mulai dari tahap promotif, preventif, ceratif sampai rehabilitative. Dengan
adanya akses internet yang mudah digunakan oleh siapa saja, maka perawat bisa menggunakan
media internet sebagai promosi kesehata yang bisa efektif dan bisa diakses oleh siapapun.
Selain itu adapun pengaruh dari teknologi telenursing yaitu aplikasi telenursing dapat
diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase
dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat
menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah,
respirasi dan berat badan melalui internet.
Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk
menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana
mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus
sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya
dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk
berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini
juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara
online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara
pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.
KESEHATAN
Menurut penelitian penyakit menular dapat disebabkan oleh bakteri, cacing dan jamur.
Dengan menggunakan mikroskop elektron dapat diketahui proses perkembangbiakan
suatu bakteri. Dengan demikian timbullah suatu usaha pemberantasan penyakit menular
dengan beberapa cara, diantaranya:
• melokalisasi dan memberikan pengobatan yang tuntas terhadap penderita penyakit
menular.
• dengan teknologi dan faslitas pengobatan yang memadai dapat digunakan untuk
memberantas penyakit menular.
Berawal dari pemikiran sederhana seperti ini, akan berkembang menjadi suatu hal yang
lebih modern dan kompleks.
Rekam medik elektronik dan perangkat komputerisasi lainnya membuat pasien serangan
jantung bisa mendapatkan obat yang sesuai, dan kadar gula darah pasien diabetes pun
bisa terukur.
Telemedicine (pengobatan jarak jauh), yaitu perawatan yang diberikan
melaluitelekomunikasi uga turut mambantu dunia kedokteran. Sekarang Telemedicine
telah di implementasikan oleh administrator penjara amerika, tempat di mana tahanan
diberi jaminan perawatan medis karena jumlah tahanan semakin banyak maka biaya
kesehatan pun perlu dikontrol.
KESEHATAN
2.9.EFEK KETERGANGGUAN
Teknologi yang kian berkembang juga dapat menimbulkan timbal balik yang
bersifat negatif seperti sifat ketergantungan.Parapengkonsumsi obat antibiotik yang
banyak beredar di masyarakat ternyata tidak semata-matahanya mengurangi keluhan yang
ada tetapi juga menimbulkan ketergantungan dengan intensitas yang berbeda-beda dari
masing-masingjenis antibiotik. Tidak hanya sampai pada hal tersebut, akan tetapi
timbulah suatu kemungkian yang menyebabkan penyakit tersebut memiliki tingkat
kekebalan terhadap antibiotik tertentu.
Terganggunya Syaraf
Saraf manusia merupakan organ vital yang perlu dilindungi. Namun teknologi juga
menunjukkan indikasi bahwa dalam hal ini berbahaya bagi stabilitas syaraf. Slah satu
contoh printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relative lebih rendah
bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix.
Repetitive Strain Injury (RSI)
RSI merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi keluhan
kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal dengan sakit urat
otot. RSI meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja (Work-RelatedUpper
Limb Disorders) dan luka penggunaan berlebihan yang berhubungan dengan kerja
(Occupational Overuse Injuries).
Selain dampak positif yang dapat dirasakan akibat perkembangan teknologi juga
terdapat dampak negatifnya yaitu
a. Biaya perawatan akan semakin meningkat seiring dengan penggunaan peralatan
kesehatan yang semakin modern. Peningkatan biaya akan menjadi kendala bagi sebagian
orang untuk pergi pada pelayanan kesehatan, sehingga akan terjadi peningkatan angka
kematian akibat dari ketidakmampuan untuk mengakses pelayanan kesehatan karena
biaya.
b. Teknologi pengobatan dapat menyebabkan keracunan, ketergantungan dan resistensi
dari penyalahgunaan penggunaan. Saat ini banyak sekali beredar obat-obatan yang dapat
dibeli dan dikonsumsi secara mudah tanpa harus pergi pada pelayanan kesehatan.
penggunaan yang tidak tepat akan menyebabkan seseorang mengalami keracunan obat-
obatan, ketergantungan, dan resistensi terhadap obat-obatan lain.
Dalam bidang pengetahuan banyak sekali produk teknologi yang dihasilkan yaitu
buku, majalah, koran, jurnal, dan lain-lain. Mudahnya sumber pengetahuan untuk diakses
oleh setiap orang akan menjadikan seseorang memiliki peluang yang besar dalam
memperkaya keilmuannya. Salah satu sumber yang terbaru dan banyak diminati adalah
mencari sumber melalui internet. Dalam internet banyak sekali sumber yangakan
didapatkan tidak hanya pada sumber dalam negeri juga kita bisa mendapatkan sumber
ilmu dari luar negeri. Terutama pada sumber ilmu kesehatan. Berkembangnya ilmu
pengetahuan dikalangan masyarak akan merubah pemikiran mereka menjadi lebih baik.
Sebagai salah satu contoh perubahan perilaku masyarakat yaitu sebagian besar
masyarakat telah memahami bahwa menjaga makan itu sangat penting. Terutama
seseorang yang menderita penyakit khusus yang memiliki beberapa pantangan dalam
makanan.
Mereka membaca dari berbagai sumber misalnya dari koran, majalah, internet, media
sosial, dan lain-lain sehingga wawasan mereka akan semakin meningkat. Sehingga
mereka akan paham makanan apasaja yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan
untuk mencegah kekambuhan penyakitnya. Selain makanan, masyarakat juga mengetahui
pentingnya menjaga lingkungan untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah dokumentasi keperawatan yang
berbasis kertas. Namun pada kenyataannya sering ditemukan bahwa proses tersebut tidak
terintegrasi ke dalam dokumentasi keperawatan. Sering kita menemukan dokumentasi yang
kurang lengkap, alasannya antara lain perlu waktu yang banyak, kualitas catatan berbasis kertas
masih rendah dan pemanfaatan dokumentasi masih terbatas dari proses keperawatan. Masalah-
masalah ini menyebabkan upaya untuk mendukung proses keperawatan dengan sistem berbasis
komputer untuk mengurangi beban perawat dalam dokumentasi. Penerapan sistem informasi
keperawatan dalam dokumentasi asuhan keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kuantitas
dan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Dokumentasi yang berbasis komputer selain
meningkatkan kualitas juga memungkinkan penggunaan kembali data keperawatan untuk
manajemen keperawatan dan penelitian keperawatan. Hal ini seperti yang terdapat dalam hasil
penelitian dari Mueller, et all.2006 yang menyatakan bahwa kualitas dokumentasi keperawatan
semakin meningkat dengan diterapkannya Quality of Nursing Diagnoses, Interventions, and
Outcomes (Q-DIO). Penelitian ini mendukung penggunaan Q-DIO dalam mengevaluasi
dokumentasi keperawatan diagnosis, intervensi, dan hasil asuhan keperawatan. Berdasarkan hal
tersebut maka untuk meningkatkan kualitas dokumentasi, perawat membutuhkan dukungan
melalui pendidikan agar mengetahui langkah-langkah untuk menghubungkan diagnosa dengan
intervensi, spesifik ke etiologi diidentifikasi, dan untuk mengidentifikasi hasil asuhan
keperawatan. Adanya peningkatan dokumentasi tersebut membuktikan bahwa dengan
diterapkannya Q-DIO dapat berguna sebagai alat audit dokumentasi keperawatan dan harus
dikembangkan sebagai fitur terintegrasi secara elektronik (Mueller, et all.2006).
Selain itu adapun pengaruh dari teknologi telenursing yaitu aplikasi telenursing dapat
diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan melalui unit mobil. Telepon
triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care
perawat menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa
darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Melalui system interaktif video, pasien contact
on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah,
sebagai contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak
nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan
kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan
keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit
kronis. Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan
dukungan secara online. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering
kontak antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan
keluarganya.
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
3.2.SARAN
Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera meningkatkan standar dan mutu
sistem kesehtan di Indonesia, terutama yang berhubungan dengan teknologi dan iinformasi,
karena bila di bandingkan dengan negara lain ini masih sangat tertinggal. Untuk membenahi hal
tersebut maka harus di butuhkan solusi cerdas.
DAFTAR PUSTAKA
Anomim.2011. Makalah Sistem Teknologi Informasi Kesehatan dan Keperawatan.(dalam
http://haqee44.wordpress.com/2011/10/21/makalah-sistem-teknologi-informasi-kesehatan-dan-
keperawatan/). Diakses tanggal 13 September 2013 (10:56)
Sulisnadewi. Dampak Teknologi Informasi Dalam Meningkatkan Patient Safety Dan Kualitas
Pelayanan Keperawatan.(dalam http://www.fik.ui.ac.id). Diakses tanggal 13 September 2013
(11:15)