Anda di halaman 1dari 11

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA PEKARUNGAN

DESA PEKARUNGAN - KECAMATAN SUKODONO


KABUPATEN SIDOARJO
Sekretariat : Jl. Diponegoro No.32 Kode Pos 61258

PERATURAN
PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA PEKARUNGAN
NOMOR : 036/PAN.PK/XII/2020

TENTANG

PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA


PEKARUNGAN NOMOR : 031/PAN.PK/XII/2020
TENTANG TATA TERTIB PEMILIHAN KEPALA DESA PEKARUNGAN
KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SIDOARJO
TAHUN 2020

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA PEKARUNGAN

MENIMBANG : Sehubungan dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa


serentak di Kabupaten Sidoarjo Tahun 2020 di Desa
Pekarungan, perlu menetapkan Peraturan Panitia Pemilihan
Kepala Desa tentang Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa
Pekarungan
MENGINGAT : 1. Undang-Undang No 12 Tahun 1950 tentang pembentukan
Daerah Kabupaten di Propinsi Jawa Timur juncto Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 1965 tentang Perubahan Bentuk
Daerah Kota Praja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor
19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2730);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Panitia Pemilihan Kepala Desa Pekarungan Tahun 2020 1


Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5601);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang - undang 06
Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 123 ) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2019 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 6321)
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014
tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2092) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2017
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1221 ) ;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 2015
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 4)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 66 Tahun 2017 ( Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1222 ) ;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 8 Tahun 2015
tentang Pemilihan Kepala Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Sidoarjo Tahun 2015 Nomor 5 Seri D, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 60);
10. Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten
Sidoarjo Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala
Desa (Berita Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016 Nomor
5) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 86 Tahun 2017 (Berita
Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2017 Nomor 86);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 2 Tahun 2020
Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun
2015 Tentang Pemilihan Kepala Desa;
12. Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 5 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten
Sidoarjo Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Pemilihan Kepala
Desa;
13. SK Bupati Sidoarjo Nomor 188/629/438.1.1.3/2020 tanggal
21 Oktober 2020 tentang pelaksanaan Pemilihan Kepala
Desa serentak gelombang ketiga di Kabupaten Sidoarjo
Tahun 2020.

Panitia Pemilihan Kepala Desa Pekarungan Tahun 2020 2


14. Surat Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo Tanggal 22
Oktober 2020 Nomor 141/7133/438.5.8/2020 perihal lanjutan
pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak gelombang
ketiga Tahun 2020.
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
72 Tahun 2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 Tentang
Pemilihan Kepala Desa.
16. Peraturan Bupati Sidoarjo No. 87 Tahun 2020 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten
Sidoarjo Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Pemilihan Kepala
Desa.
17. Surat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
141/5483/BPD Tanggal 10 Desenber 2020perihal Tindak
Lanjut Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Dalam Rangka
Persiapan Pilkades Serentak 2020.

MEMPERHATIKAN : Keputusan Badan Permusyawaratan Desa Pekarungan Nomor:


188/02/KEP/I/BPD/2020 tentang Perubahan Susunan Panitia
Pemilihan Kepala Desa Pekarungan Kecamatan Sukodono
Kabupaten Sidoarjo.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : Perubahan Peraturan Panitia Pemilihan Kepala Desa


Pekarungan tentang Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa
Pekarungan Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo Tahun
2020;

Pasal 1

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Panitia Pemilihan Kepala Desa Pekarungan


Nomor 031/PAN.PK/XII/2020 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Panitia
Nomor 023/ PAN.PK/XII/2020 Tentang Tata Tertib Pemilihan Kepala Desa Pekarungan
Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo Tahun 2020, diubah sebagai berikut :

1. Ketentuan BAB I Pasal 1 ditambah 2 (dua) ayat yakni ayat (24) dan (25), sehingga
Pasal 1 ayat (24) dan (25) berbunyi sebagai berikut :

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

24. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) adalah kelompok yang


dibentuk oleh Panitia Pemungutan Suara untuk melaksanakan pemungutan
suara di tempat pemungutan suara.

Panitia Pemilihan Kepala Desa Pekarungan Tahun 2020 3


25. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam melaksanakan
tugas penyelenggaraan pemilihan umum berpedoman pada asas mandiri,
jujur, adil, kepastian hukum, tertib, kepentingan umum, terbuka, proporsional,
profesional, akuntabel, efektif, efisien dan aksebilitas.

2. Diantara Ketentuan BAB II Pasal 4 ditambah 1 (satu) ayat yakni ayat (19), sehingga
Pasal 1 ayat (19) berbunyi sebagai berikut :

BAB I
KEWAJIBAN, HAK dan TUGAS PANITIA

Pasal 4
Tugas – Tugas Panitia

19. Panitia Pemilihan Kepala Desa yang bertugas di setiap TPS dalam
melakukan pengawasan mempunyai tugas dan wewenang yakni; mengawasi
persiapan pemungutan dan perhitungan suara, mengawasi pelaksanaan
pemungutan suara, mengawasi persiapan perhitungan suara, menyampaikan
keberatan dalam hal yang ditemukannya dugaan pelanggaran kesalahan dan
atau penyimpangan administrasi pemungutan dan perhitungan suara
tersebut, serta memastikan semua kegiatan di setiap TPS sesuai standart
prosedur operasinal (SOP) yang sudah ditentukan.

3. Diantara ketentuan BAB II dan BAB III disisipkan 1 (satu) BAB yaitu BAB IIA,
sehingga berbunyi sebagai berikut

BAB II A
TUGAS , WEWENANG DAN KEWAJIBAN ANGGOTA KPPS
Tugas KPPS adalah :
a) Mengumumkan DPT di TPS;
b) Menyampaikan surat undangan atau pemberitahuan kepada Pemilih sesuai
dengan DPT untuk menggunakan hak pilihnya di TPS;
c) Ketua dan Anggota KPPS harus sudah dating di TPS selambat lambatnya
pukul 06.00 waktu setempat;
d) Menyerahkan DPT kepada BPD melalui Panitia Pilkades untuk Cakades
yang saksinya tidak hadir di TPS sebagaimana dimaksud dalam huruf b;
e) Melaksanakan pemungutan dan penghitungan surat suara di TPS;
f) Membuat berita acara pemungutan dan penghitungan surat suara dan wajib
menyerahkannya kepada saksi Cakades, BPD melalui Panitia Pilkades;
g) Mengambil poto seluruh administrasi yang berhubungan dengan pemilihan
kepala desa dan mengirimkan ke group WA Center.
h) Memberikan pelayanan kepada Pemilih yang berkebutuhan khusus;
i) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Panitia Pilkades sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Wewenang KPPS adalah :
a) Mengumumkan hasil perhitungan suara di TPS;
b) Melaksanakan wewenang lain yang diberikan oleh Panitia Pilkades sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

Panitia Pemilihan Kepala Desa Pekarungan Tahun 2020 4


Kewajiban KPPS adalah :
a) Menempelkan DPT di TPS;
b) Menempelkan gambar calon kepala desa di TPS;
c) Menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh
saksi Cakades, Panitia Pilkades, Peserta Pilkades, dan masyarakat pada
hari pemungutan suara;
d) Menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah perhitungan
suara dan setelah kotak suara disegel;
e) Menyerahkan hasil penghitungan suara kepada Panitia Pilkades;
f) Menyerahkan kotak suara tersegel yang berisi surat suara hasil
penghitungan suara kepada Panitia Pilkades pada hari yang sama;
g) Melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh Panitia Pilkades sesuai
dengan peraturan perundang-undangan;
h) Dalam setiap pelaksanaan tahapan penyelenggaraan Pemilihan Kepala
Desa wajib menerapkan Protokol Kesehatan Pencegahan Corona Virus
Disease 2019, meliputi :
1) Melakukan pengukuran suhu tubuh bagi seluruh unsur pelaksana
paling tinggi 37,30C (tiga puluh tujuh koma tiga derajat celcius)
2) Penggunaan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung
dan mulut hingga dagu dan/atau dengan pelindung wajah serta sarung
tangan sekali pakai bagi panitia pemilihan kepala desa dan pemilih.
3) Penyedian tempat sampah tertutup di TPS untuk pembuangan sarung
tangan sekali pakai.
4) Tidak melakukan jabat tangan atau kontak fisik serta menjaga jarak
antara 1 (satu) samapai dengan 2 (dua) meter.
5) Menghindari terjadinya kerumunan baik di dalam maupun luar
ruangan.
6) Penyediaan tempat cuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta
hand sanitizer di tempat penyelenggaraan.
7) Panitia dan pemilih membawa alat tulis masing-masing.
8) Melakukan penyemprotan disinfektan pada tempat pelaksanaan
penyelenggaraan sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan.
9) Penyusunan tata letak tempat duduk dengan penerapan jaga jarak.
10)Penyediaan sumber daya kesehatan sebagai antisipasi keadaan
darurat berupa obat, perbekalan kesehatan, dan/atau personel yang
memiliki kemampuan di bidang kesehatan atau tim dari satuan tugas
Penanganan Corona Virus Disease 2019 desa, dan
11)Protokal kesehatan pencegahan Corona Virus Disease 2019 sesuai
dengan kebutuhan dan ketetntuan perundang-undangan.

4. Ketentuan BAB VIII Pasal 10 ada yang dicabut, dirubah dan ditambah, sehingga
Pasal 10 berbunyi sebagai berikut :

BAB VIII
PELAKSANAAN PEMUNGUTAN SUARA DAN PENGHITUNGAN SUARA
Pasal 10

1. Pemungutan Suara akan dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia,


jujur dan adil ( LUBER JURDIL ) pada:

Panitia Pemilihan Kepala Desa Pekarungan Tahun 2020 5


Hari/tanggal : Minggu / 20 Desember 2020
Waktu : 07.00 s/d 12.00 WIB
Tempat : TPS 01 sampai dengan 12 Desa Pekarungan Kec. Sukodono
Catatan : Jadwal kedatangan pemilih dibuat sistem bergelombang
yang akan dicantumkan di dalam surat undangan pemilih
2. Pemberitahuan mengenai hari pemungutan suara yang memuat mengenai kapan
(hari, tanggal, dan waktu) dan tempat dimana akan dilaksanakan pemungutan
suara kepada Penduduk Desa yang berhak memilih, dilakukan dengan surat
pemberitahuan/undangan, dengan tanda bukti penerimaan.
3. Mereka yang tercantum dalam daftar pemilih tetap tetapi belum menerima surat
pemberitahuan atau hilang dikarenakan suatu hal maka dapat melaksanakan hak
pilihnya dengan menunjukkan KTP dan KK asli kepada KPPS.
4. Pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara diselenggarakan disatu tempat
berdasarkan TPS masing-masing yang dapat menjamin
a. Terselenggaranya pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara dengan
lancar, tertib, aman dan teratur
b. Kebebasan, kerahasiaan pemberian suara, ketertiban keamanan dan
kelancaran jalannya pemilihan Kepala Desa, sehingga dapat selesai dalam
waktu yang telah ditentukan
c. Setiap pemilih terdaftar hanya memberikan 1 (satu) suara
d. Setiap pemilih tidak diperbolehkan membawa alat komunikasi atau HP ke
dalam bilik suara.
e. Disekitar tempat pemungutan suara harus bersih dari gambar maupun nomor
urut calon Kepala Desa, kecuali dipanggung dimana para Calon Kepala Desa
ditempatkan
5. Pada saat penghitungan suara akan, sedang atau telah berlangsung ada salah
satu orang / kelompok melakukan gangguan / pelanggaran maka KPPS tidak
bertanggung jawab dan akan menjadi tanggung jawab pihak keamanan
6. Ketua KPPS akan menghentikan perhitungan suara jika dipandang situasi dan
kondisi tidak terjamin keamanannya dan akan melanjutkan kembali setelah
mendapat jaminan keamanan dari pihak yang berwenang
7. Yang diperbolehkan berada dalam lokasi pemungutan suara (TPS) adalah
KPPS, Panitia Pemilihan Kepala Desa, saksi dari para Calon Kepala Desa,
Pengawas (BPD), dan Tim Keamanan wajib menyerahkan surat perintah tugas
dari kesatuan kepada panitia pemilihan Kepala Desa
8. Calon Kepala Desa dapat menunjuk 1 (satu) orang saksi dan saksi
cadangan/pengganti (yang bertugas dan berada di dalam lokasi tempat
pemungutan dan perhitungan suara hanya salah satu dari 2 orang saksi tersebut
dan dapat dilakukan secara bergantian dengan seijin Ketua KPPS yang
dilengkapi dengan surat tugas dari masing-masing Calon Kepala Desa).
9. Hak dan kewajiban saksi
a. Harus sudah hadir selambat-lambatnya 1 jam (06.00 WIB) sebelum
dimulainya pelaksanaan pemungutan suara, sekaligus mengikuti persiapan
pembukaan acara pemilihan Kepala Desa (ketidak hadiran saksi tidak
mempengaruhi berjalannya proses pemungutan dan perhitungan suara
Panitia Pemilihan Kepala Desa Pekarungan Tahun 2020 6
b. Menyerahkan surat mandat sebagai saksi dari Calon Kepala Desa kepada
ketua KPPS
c. Mengikuti pemeriksaan terhadap perlengkapan pemungutan suara
d. Menyaksikan proses pemungutan suara dan perhitungan suara
e. Bertanya, Apabila ada yang perlu ditanyakan, dan minta perhatian kepada
Ketua KPPS
f. Mengajukan keberatan atas terjadinya kesalahan dan/atau pelanggaran yang
terjadi dalam proses pemungutan dan perhitungan suara ke Ketua KPPS
g. Menerima salinan Berita acara pemungutan suara dan perhitungan suara
10. Hal – hal yang dilarang dilakukan oleh saksi
a. Mempengaruhi dan mengitimdasi pemilih dalam menentukan pilihannya
b. Memberikan perintah kepada KPPS dan Panitia pemilihan Kepala Desa
c. Melihat pemilih dalam memberikan pilihan, kecuali untuk membantu bersama
KPPS, bagi pemilih yang tuna netra, sakit, atau tidak bisa berjalan sendiri
d. Menangani perlengkapan pemungutan suara dan perhitungan suara
e. Menggangu KPPS dan Panitia pemilihan Kepala Desa dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya
f. Mengenakan atribut calon Kepala Desa
11. Setelah upacara pembukaan selesai, KPPS membuka kotak suara dan
memperlihatkan kotak suara yang terbuka tersebut kepada saksi, bahwa kotak
suara dalam keadaan kosong serta menutupnya kembali mengunci dan
menyegelnya dengan menggunakan kertas segel yang dibubuhi tanda tangan
ketua KPPS
12. Bersama para saksi, KPPS memeriksa bilik suara dan kelengkapan alat coblos
beserta alasnya
13. Pelaksanaan pemungutan suara dimulai setelah selesai rangkain upacara
pembukaan dan penjelasan KPPS mengenai tata cara pemungutan suara ,tata
cara pencoblosan, sah dan tindaknya surat suara, nama dan nomor urut para
calon dan lain lain yang diperlukan kepada para pemilih yang sudah hadir
14. Pemberian suara dilakukan dengan cara mencoblos surat suara yang berisi
nomor, foto dan nama calon dalam satu kotak
15. Seorang pemilih hanya dapat memberikan suaranya kepada salah satu Calon
Kepala Desa
16. Pemilih sebelum memasukkan surat suara yang telah dicoblos dan telah dilipat
kembali kedalam kotak suara wajib menunjukkan kepada KPPS, saksi dan
panitia pemilihan kepala desa untuk memastikan surat suara yang akan
dimasukkan benar benar hanya satu surat suara.
17. Surat Suara dianggap sah apabila terdapat satu coblosan dan atau beberapa
coblosan atau lubang di dalam gambar kotak calon yang di coblos dengan
menggunakan alat coblos yang disediakan panitia
18. Surat Suara dianggap tidak sah apabila terdapat lubang lebih dari satu yang
berada dalam dua kotak gambar yang berbeda
19. Penggantian surat suara hanya dapat dilakukan apabila ;

Panitia Pemilihan Kepala Desa Pekarungan Tahun 2020 7


a. Surat suara yang diterima pemilih dalam kondisi rusak atau cacat
b. Pemilih keliru dalam memberikan suara (dapat digantikan setelah pemilih
menyerahkan surat suara yang keliru tersebut kedalam kumpulan surat suara
yang rusak)
20. Penggantian surat suara sebagaimana tercantum pada butir (19), hanya 1 kali.
21. Seorang pemilih yang berhalangan hadir pada saat pemungutan suara, tidak
dapat diwakilkan/digantikan orang lain atau kepada siapapun.
22. Apabila tertangkap tangan pemilihan suara diwakilkan dan ada unsur
kesengajaan maka dapat dipidanakan sesuai dengan hukum dan peraturan yang
berlaku.
23. Bagi pemilih yang memiliki keterbatasan fisik, antara lain
a. Sakit
b. Cacat tubuh
c. Tuna netra
d. Lanjut usia
Dapat didampingi oleh salah satu keluarganya dan satu orang KPPS serta saksi-
saksi untuk dapat memberikan suaranya ditempat pemungutan suara
24. Perhitungan suara dilaksanakan setelah pemungutan suara dinyatakan selesai.
25. Pemungutan suara ditutup oleh Panitia apabila telah menunjukan pukul : 12.00
WIB, dengan memberi informasi 15 menit sebelum waktu habis
26. Setelah pemungutan suara dinyatakan selesai, maka 15 (lima belas) menit
sebelum dimulai penghitungan suara, para saksi harus menandatangani Berita
Acara hasil pemungutan suara.
27. Rekapitulasi Penghitungan suara dari KPPS ke Panitia Pilkades di balai desa
hanya dihadiri oleh ;
a. 1 (satu) orang saksi masing-masing calon kepala desa.
b. Panitia pemilihan kepada desa tingkat desa.
c. Badan permusyawaratan yang terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris
dan anggota maksimal 3 (tiga) orang.
d. 1 (satu) orang perwakilan sub kepanitiaan tingkat kecamatan.
e. 1 (satu) orang perwakilan yang memiliki kemampuan di bidang kesehatan
atau tim dari satuan tugas penanganan Corona Virus Disease 2019 desa.
f. 1 (satu) orang perwakilan dari masing masing lembaga kemasyarakatan
desa
Dalam hal terdapat unsur sebagaimana dimaksud diatas yang tidak hadir, dibuat
dalam berita acara
28. Petugas (KPPS) penghitungan suara di TPS yang membuka surat suara untuk
dihitung, dilarang berkuku panjang, memakai cincin dan atau benda lain yang
dapat berpotensi merusak surat suara sehingga surat suara menjadi tidak sah.
29. Apabila terjadi selisih antara jumlah pemilih yang hadir dengan jumlah pemilih
yang menggunakan hak pilih dalam kotak suara, maka yang dipakai dasar

Panitia Pemilihan Kepala Desa Pekarungan Tahun 2020 8


penghitungan adalah jumlah surat suara dalam kotak suara yang dituangkan
dalam berita acara.
30. KPPS membuka kotak suara, kemudian mengambil dan menunjukan satu per
satu surat suara untuk dibacakan yang disaksikan oleh para saksi serta
keseluruhan yang hadir pada waktu penghitungan suara
31. Surat suara dianggap sah apabila :
a. Terdapat tanda tangan ketua panitia dan stempel panitia
b. Terdapat 1 (satu) kali coblosan atau lebih pada satu kotak segi empat
yang memuat nomor urut, foto, dan nama calon
c. Tanda coblosan terdapat pada garis kotak segi empat yang memuat nomor
urut, foto dan nama calon
d. Tanda coblosan tepat berada ditengah-tengah garis kotak atau menyentuh
garis kotak
e. Apabila ada satu / ( 1 ) coretan kecil Maksimal 20 cm
f. Apabila coblosan simetris ( depan belakang ) tercoblos tidak lebih dari 3
kali coblosan
32. Surat suara dianggap tidak sah
a. Apabila mencoblos dengan tidak menggunakan alat coblos yang telah
disediakan oleh Panitia.( Alat tulis, rokok, jari tangan. Dll )
b. Tidak terdapat tanda tangan ketua panitia dan stempel panitia
c. Surat suara tidak dicoblos (kosong)
d. Terdapat lebih dari 1 (satu) kali tanda coblos pada kotak yang berbeda
e. Mencoblos diluar kotak gambar
f. Terdapat tulisan kata atau kalimat yang baku (dapat dimengerti artinya )
menggambar /mencoret-coret lebih dari dua coretan pada surat suara atau
ada coretan lebih dari 20 cm dan atau Surat suara ditempeli sticker,
disobek dan/atau dilobangi
g. Apabila Coblosan lubang besar berdiameter 10 kali lubang 1 kali coblosan
atau tusukan dan tidak ada sisa kertas yang menempel / hilang
33. KPPS mencatat perolehan suara masing-masing calon pada papan tulis / Plano
besar dan plano kecil yang telah disediakan
34. Penghitungan suara dinyatakan selesai apabila seluruh surat suara telah dihitung
35. Calon Kepala Desa yang memperoleh suara terbanyak dari jumlah suara sah
ditetapkan sebagai calon Kepala Desa Terpilih oleh Panitia Pemilihan Kepala
Desa.
36. Dalam hal jumlah calon Kepala Desa terpilih yang memperoleh suara terbanyak
yang sama lebih dari 1 (satu) calon pada desa dengan TPS lebih dari 1 (satu),
calon terpilih ditetapkan berdasarkan suara terbanyak pada TPS dengan jumlah
pemilih terbanyak.
37. Dalam hal jumlah calon terpilih yang memperoleh suara terbanyak yang sama
lebih dari 1 (satu) calon pada desa dengan TPS hanya 1 (satu), calon terpilih
ditetapkan berdasarkan wilayah tempat tinggal dengan jumlah pemilih terbesar,
yaitu :

Panitia Pemilihan Kepala Desa Pekarungan Tahun 2020 9


a. dalam hal jumlah dusun lebih dari 1 (satu), maka penentuan wilayah jumlah
pemilih terbesar ialah berdasarkan dusun;
b. dalam hal jumlah dusun hanya 1 (satu), maka penentuan wilayah jumlah
pemilih terbesar ialah berdasarkan Rukum Warga (RW);
c. dalam hal jumlah Rukun Warga (RW) hanya 1 (satu), maka penentuan wilayah
jumlah pemilih terbesar ialah berdasarkan Rukun Tetangga (RT);
38. Apabila penetapan sebagaimana dimaksud point 37 huruf c, masih sama maka
penentuan penetapan calon terpilih berdasarkan KK calon yang pemilihnya
terbanyak.
39. Apabila berdasarkan indikator penetapan sebagaimana dimaksud point 38
jumlah perolehan suara masih tetap sama, maka penentuan penetapan Calon
Kepala Desa Terpilih berdasarkan pada tingkat pendidikan Calon yang
memperoleh suara yang sama.
40. Dalam hal tingkat pendidikan sebagaimana dimaksud pada point 39 sama,
penentuan Calon Kepala Desa Terpilih berdasarkan nilai ijazah/ transkrip nilai.
41. Panitia Pemilihan Kepala Desa menyampaikan laporan hasil Pemilihan Kepala
Desa terpilih kepada BPD
42. Berdasarkan penetapan hasil pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud
pada point 35, BPD menyampaikan penetapan Calon Kepala Desa terpilih
kepada Bupati melalui Camat dengan tembusan kepada Kepala Desa paling
lambat 7 (tujuh) hari setelah menerima penetapan Calon Kepala Desa terpilih
oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa

Demikian tata tertib pemilihan Kepala Desa Pekarungan ini disusun dengan
tujuan agar dapat dijadikan pedoman bagi semua pihak yang terkait dengan semua
tahapan proses pemilihan. Dengan demikian sesuai harapan semua pihak, pemilihan
Kepala Desa Pekarungan ini dapat berjalan lancar, aman dan tenang sampai dengan
terpilihnya Kepala Desa Pekarungan Yang sesuai dengan harapan segenap warga
atau masyarakat Desa Pekarungan yang kita banggakan bersama.

Badan Permusyawaratan Desa Pekarungan, 14 Desember 2020


Desa Pekarungan Ketua Panitia

HENDRO SUSANTO, S.Pd BUDI HARTOYO

Mengetahui,
Pj. Kepala Desa Pekarungan

Panitia Pemilihan Kepala Desa Pekarungan Tahun 2020 10


NUR ISKAN

Panitia Pemilihan Kepala Desa Pekarungan Tahun 2020 11

Anda mungkin juga menyukai