A. Acuan
B. Tujuan
Tujuan kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Peserta Didik Baru, antara lain:
1. mengenali potensi diri peserta didik baru;
2. membantu peserta didik baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya,
antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah;
3. menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara elajar efektif sebagai peserta didik
baru;
4. mengembangkan interaksi positif antar peserta didik dan warga sekolah lainnya;
5. menumbuhkan perilaku positif, antara lain: kejujuran, kemandirian, sikap saling
menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisiplinan, hidup
bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memilki nilai integritas, etos kerja,
dan semangat gotong royong.
Kegiatan Wajib
Kegiatan pengenalan warga sekolah;
Kegiatan pengenalan visi-misi, program, kegiatan, cara belajar, dan tata tertib sekolah;
Kegiatan pengenalan fasilitas sarana dan prasarana sekolah dengan memegang prinsip
persamaan hak seluruh siswa;
Kegiatan Pilihan
Pengenalan tata cara dan etika makan, tata cara penggunaan fasilitas toilet, dan tata
cara berpakaian/sepatu;
Mengajak peserta didik berkeliling ke seluruh area sekolah, sambil menjelaskan setiap
fasilitas, sarana, dan prasarana yang terdapat di sekolah serta kegunaannya
(dilakukan secara daring dengan video/sketsa denah, dan lain-lain)
Menginformasikan fasilitas-fasilitas umum di sekitar sekolah;
Menginformasikan kewajiban pemeliharaan fasilitas dan sarana prasarana sekolah dan
fasilitas-fasilitas umum;
Kegiatan simulasi penanggulangan bencana;
Menginformasikan daerah rawan di sekitar sekolah;
Kegiatan pengenalan manfaat dan dampak teknologi informasi, termasuk sanksi yang
diatur dalam peraturan perundangundangan terkait.
F. Pencegahan Covid-19
Salah satu cara yang dapat bekerja secara efektif mencegah infeksi dan penularan virus
corona adalah dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Bahkan,
sabun lebih efektif untuk digunakan daripada cairan pembersih tangan atau hand sanitizer,
karena sabun dapat menghilangkan bakteri dan virus yang ada di permukaan kulit. Virus
corona merupakan virus yang memiliki lapisan membran lipid luar atau lapisan lemak pada
bagian luar. Mencuci tangan dengan sabun dan air memiliki kemampuan untuk melarutkan
lapisan lemak ini dan membunuh virusnya.
Istilah-Istilah dalam Kasus COVID-19
N
Istilah Penjelasan
o
1 Wabah (outbreak) Tingkat kejadian penyakit yang lebih tinggi dari normal
2 Endemi Penyakit yang keberadaannya permanen di sebuah wilayah atau populasi
Situasi dimana penyakit menyebar dengan cepat diantara banyak orang,
3 Epidemi
dan dalam konsentrasi yang lebih tinggi dari biasanya
Penyakit yang lazim di seluruh negara, benua, atau seluruh dunia. Pandemi
4 Pandemi
adalah epidemi yang telah menyebar di wilayah yang luas
Orang Tanpa Individu yang tidak menunjukkan gejala, namun tetap memiliki risiko
5
Gejala (OTG) tertular dari orang positif COVID-19
Disebut Orang Sehat Dalam Pemantauan, adalah orang yang saat dan atau
Orang Sehat dalam
6 dalam 14 hari datang dari negara/wilayah terjangkit dan tidak ada gejala
Risiko (ODR)
sakit
Orang dalam Orang yang memiliki gejala panas badan atau gangguan saluran
7 Pemantauan pernapasan ringan, dan pernah mengunjungi atau tinggal di daerah yang
(ODP) diketahui merupakan daerah penularan virus corona
Pasien dalam pengawasan yang diperiksakan untuk COVID-19 tetapi
8 Probable inkonklusif atau tidak dapat disimpulkan atau seseorang dengan hasil
konfirmasi positif pan-coronavirus atau beta coronavirus
Orang yang memiliki gejala panas badan dan gangguan saluran pernapasan
Pasien dalam
9 ringan atau berat, serta pernah berkunjung atau tinggal di daerah yang
Pengawasan (PDP)
diketahui merupakan daerah penularan COVID-19
Pasien yang diduga kuat terinfeksi COVID-19 dengan ciri-ciri sedang
10 Suspect Corona mengalami gejala-gejala dan juga pernah melakukan kontak dengan pasien
yang dinyatakan positif terkena COVID-19
Pasien yang sudah terbukti secara medis terinfeksi SARS-CoV-2 dalam
11 Pasien Positif
serangkaian uji lab
12 Pasien Negatif Pasien yang terbukti secara medis tidak memiliki virus SARS-CoV-2
melalui uji lab. Untuk pasien yang sebelumnya positif dan dinyatakan
sembuh, biasanya akan dinyatakan negatif setelah melakukan dua kali tes
Serangkaian pengujian dengan mengambil sampel ludah atau lendir di
Swab Test atau Uji
13 tenggorokan bagian belakang atau saluran pernapasan bawah untuk
Swab
mendeteksi ada tidaknya virus corona
Metode uji cepat untuk melacak seseorang terinfeksi COVID-19
14 Rapid Test menggunakan teknologi yang mampu memberikan hasil hanya dalam
waktu 30 menit serta tidak memerlukan instrumen yang rumit
Mengidentifikasi orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan
15 Screening orang yang terinfeksi virus untuk melihat apakah seseorang terjangkit virus
itu, sering dengan mengukur suhu tubuh mereka
Sampel dari seseorang yang diambil untuk mengetes ada tidaknya virus
16 Spesimen
corona di dalamnya
Jumlah virus dalam sampel, terutama darah seseorang atau cairan tubuh
17 Viral Load lainnya yang biasanya diukur untuk mengetahui apakah seseorang
terinfeksi atau tidak
Tetesan atau cipratan yang dihasilkan oleh bersin, batuk maupun saat
18 Droplet
berbicara
19 Inkubasi Waktu yang diperlukan untuk gejala muncul setelah seseorang terinfeksi
Sebuah wilayah/daerah/negara yang melakukan pengawasan ketat di semua
20 Lockdown area, mengunci masuk atau keluar dari suatu area untuk mencegah
penularan virus corona penyebab COVID-19
Cara atau imbuan yang dilakukan kepada masyarakat untuk menjauhi
21 Social Distancing segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak antar manusia, menghindari
berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang
Physical
22 Kebijakan menjaga jarak fisik untuk memastikan penyakit tidak menyebar
Distancing
Menjauhkan orang-orang yang terinfeksi penyakit menular dari mereka
23 Isolasi
yang tidak terinfeksi
Orang yang tetap tinggal di rumah sehingga seseorang yang mungkin
24 Karantina
terpapar tidak menularkan penyakit kepada orang lain
Aktivitas yang menunjukkan bahwa seseorang secara sukarela mengurung
25 Karantina mandiri diri mereka sendiri dengan tinggal di rumah agar dapat mencegah
penyebaran penyakit
Kebijakan yang diciptakan oleh pemerintah untuk mengurangi penyebaran
Work From Home
26 virus corona dengan cara melakukan aktivitas bekerja dari rumah masing-
(WFH)
masing
Gerakan untuk masyarakat Indonesia agar tidak melakukan aktivitas di luar
27 #Dirumahaja
rumah jika tidak diperlukan dan menghindari membuat kerumunan
Zat yang dapat menghentikan atau memperlambat pertumbuhan
28 Antiseptik
mikroorganisme
Cairan pembersih yang digunakan seseorang untuk membersihkan virus
29 Hand sanitizer
dari tangannya untuk mengurangi risiko penularan virus
Zat kimia yang digunakan untuk membersihkan dan membunuh kuman
30 Cairan disinfektan pada benda tak hidup yang umumnya digunakan untuk mensterilkan
benda-benda dari pertumbuhan kuman dan bakteri
Bentuk perlindungan diri pada tubuh yang memungkinkan seseorang tidak
31 Imun
mudah terserang suatu penyakit tertentu
Kekebalan kelompok dengan cara pemberian vaksin secara meluas atau
bila sudah terbentuk kekebalan alami pada sebagian besar orang dalam
32 Herd immunity
suatu kelompok setelah mereka terpapar dan sembuh dari penyakit
tersebut
33 Local Penularan virus corona yang terjadi secara lokal atau di lokasi tempat
Transmission pasien positif COVID-19 berada saat ini, misalnya seseorang yang
terinfeksi atau tertular virus corona saat ia berada di Indonesia, tetapi ia
juga tidak pernah memiliki riwayat perjalanan keluar negeri
Kasus COVID-19 yang menimpa seseorang yang baru kembali dari luar
34 Imported Case
negeri, tanpa terkait dengan kluster manapun
Salah satu status yang diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan
Kejadian Luar peristiwa pernyakit COVID-19 yang merebak dan dapat berkembang
35
Biasa (KLB) menjadi wabah penyakit
1. Terhadap Tuhan
a. Beribadah tepat waktu
b. Membaca Kitab Suci
c. Mengikuti dan atau ceramah keagamaan
d. Berdo’a setiap akan beraktivitas secara baik
2. Terhadap orang tua
a. Menghormati, menghargai
b. Membantu pekerjaan orang tua
c. Bersikap lembut
d. Tidak mendahului berbicara
e. Bicara dengan nada lembut
f. Tidak brdiri didpn orang tua yg sedang duduk
g. Meminta maaf
3. Terhadap Guru
a. Mendahului memberi salam
b. Tidak banyak bicara di depan guru
c. Ternyum ketika bicara sama guru
d. Tidak menanyakan suatu masalah di tengah perjalanan
e. Tidak banyak bertanya ketika guru sedang lelah
f. Mendengarkan yang disampaikan guru
g. Mengangkat tangan (terlebih dahulu) untuk bertanya jika belum faham
a. (jika secara daring maka dapat diamati dari cara berbicara di grup WA, cara
berbicara atau bersikap saat live conference).
4. Dalam berbicara
a. Berkata baik atau diam
b. Yang penting-penting saja
c. Tidak membiacarakan setiap yangg didengar
d. Tidak bicara hal-hal kotor
e. Tidakg memancing perdebatan, walau kita benar
f. Tidak berdusta untuk membuat orang tertawa
5. Dalam berpakaian
a. Mentup aurat
b. Pantas sesuai kapasitasnya sebagai pelajar
c. Bersih, rapi
d. Warna, corak disesuaikan dengan seragam sekolah setempat
e. Tidak ber make up
6. Sikap jujur yaitu perilaku dapat dipercaya dalam perkataan tindakan dan
pekerjaan
a. Tidak berbohong
b. Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian atau ulangan
c. Tidak menjadi plagiat
d. Mengungkapkan perasaan apa adanya
e. Menyerahkan barang temuan pada pihak yang berwenang
f. Membuat laporan berdasarkan data atau informasi yang ada
g. Mengakui kesalahan yang telah diperbuat
7. Sikap disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib, dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan
a. Hadir tepat waktu saat kegiatan MPLS atau pembelajaran
b. Patuh pada tata tertib atau aturan bersama atau satuan pendidikan
c. Mengerjakan atau mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan
d. mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar
9. Sikap toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai latar belakang,
pandangan, dan keyakinan.
a. Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat
b. Menerima kesepakatan meskipun ada perbedaan pendapat
c. Dapat menerima kekurangan orang lain
d. Dapat memaafkan kesalahan orang lain
e. Mampu dan mau bekerja sama dengan siapapun yang memiliki keberagaman
latar belakang, pandangan, dan keyakinan
f. Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan diri pada orang lain.
g. Kesediaan untuk belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang
lain agar dapat memahami orang lain lebih baik.
h. Terbuka terhadap atau kesediaan untuk menerima sesuatu yang baru
10. Sikap gotong royong, yaitu bekerja bersama sama dengan oranglain untuk
mencapai tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong menolong
secara ikhlas
a. Terlibat aktif dalam kerja bakti membersihkan kelas atau satuan pendidikan
b. Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
c. Bersedia melakukan tugas sesuai kesepakatan
d. Bersedia membantu orang lain tanpa mengharap imbalan
e. Aktif dalam kerja kelompok
f. Tidak mendahulukan kepentingan pribadi
g. Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat atau pikiran antara diri
sendiri dengan orang lain
h. Mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama
11. Sikap sopan santun, yaitu sikap baik dalam pergaulan, berbahasa dan
tingkah laku
a. Menghormati orang yang lebih tua
b. Tidak berkata kotor, kasar, dan takabur
c. Tidak meludah di sembarang tempat
d. Tidak menyela atau memotong pembicaraan pada waktu yang tidak tepat
e. Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain
f. Memberi salam, senyum, dan sapa (3S)
g. Meminta izin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan
barang milik orang lain
h. Memperlakukan orang lain dengan baik sebagaimana diri sendiri ingin
diperlakukan dengan baik
12. Sikap percaya diri, yaitu suatu keyakinan atas kemampuandiri sendiri untuk
melakukan tindakan atau kegiatan
3. Pancasila
Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan sungguh luar biasa,
pancasila bukan hanya sekedar teoritis dan normatif saja tapi juga diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari. Kita tahu bahwa Pancasila adalah alat pemersatu
keberagaman yang ada di Indonesia yang memiliki beragam budaya, agama, etnis,
dan lain-lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat mematahkan setiap ancaman,
tantangan, dan hambatan.
Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang
Muda yang Suka Berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga
(7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan
Pramuka Pandega (21-25 tahun).
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan
sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan,
sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak
dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan
dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Sejarah Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang
ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung.
Sedangkan di tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij
Organisatie (JIPO).
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:
a. memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat
hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat
jasmani, dan rohani;
b. menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat
membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas
pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam
lingkungan.
- Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
· Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
· Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya
· Peduli terhadap dirinya pribadi
· Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
- Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
· pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
· belajar sambil melakukan;
· kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
· kegiatan yang menarik dan menantang;
· kegiatan di alam terbuka;
J. MOTIVASI BELAJAR
Belajar yang efektif adalah proses belajar mengajar yang berhasil guna, dan proses
pembelajaran itu mampu memberikan pemahaman, kecerdasan, ketekunan, kesempatan
dan mutu / kualitas yang lebih baik serta dapat memberikan perubahan perilaku dan dapat
diaplikasikan atau diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga hasil dari
pembelajaran itu akan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang unggul.
Dan untuk mencapai belajar yang efektif tentu saja dalam proses belajarnya harus
dilakukan dengan baik dan benar. Berikut ini adalah tips-tips belajar yang baik dan benar :
1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena
ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun
sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang
tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya
mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan
pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum
dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru
maupun belum dijelaskan guru.
2. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu
ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk
mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu
ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Buat
rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal
belajar yang baik.
3. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik.
Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan
konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka
jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika
waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak
konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang
cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika
bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa
penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.
4. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika
kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah
secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada
teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak
ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak
tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan
teman.
5. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting
karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau
ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan
sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah
diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci
jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.
6. Mendengarkan Penjelasan Guru Dengan Baik.
Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru apabila kamu mengetahui
jawabannya. Jangan menunggu guru untuk memanggil kamu untuk menjawab
pertanyaan.
7. Selalu Mengulang Pelajaran yang Sudah diajarkan
Setiap pulang dari sekolah, selalu mengulang pelajaran yang tadi diajarkan. Nanti
sewaktu ada ulangan jadi tidak banyak yang harus dipelajari! Asyik!
8. Banyak Berlatih Pelajaran Yang Kurang Disukai
Apabila kamu tidak menyenangi suatu mata pelajaran, contohnya matematika, maka
banyak-banyaklah berlatih, mengikuti kursus atau belajar berkelompok dengan teman.
Sehabis belajar bisa bermain dan menambah teman baru di tempat kursus. Selain itu,
siapa tahu dari kurang menyukai matematika, kalian malahan menyukainya.
KARMILA, S.Pd
NIP.19831108 200504 2001