Anda di halaman 1dari 8

1. Pembelajaran abad 21 yang dirumuskan UNESCO diantaranya. . .

Jawaban
Communication, Collaboration. Critical Thinking and Problem Solving serta Creativity and
innovation
2. Ciri-ciri pembelajaran abad 21 adalah. . .
Jawaban
Life-short learner. Pembelajar seumur hidup. Pendidikan itu berlangsung seumur hidup (long
life education)
3. Kemampuan bagaimana mereka harus bekerja dengan dunia yang global dan dunia
digital disebut sebagai. . .
Jawaban
Pendidik juga harus memiliki kecakapan hidup abad 21 yaitu memiliki
kemampuan leadership, digital literacy, communication, emotional intelligence,
entrepreneurship, global citizenship, team working dan problem solving. 
4. Berikut ini yang bukan termasuk ke dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) menurut Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 754/P/2020 adalah. . .
Jawaban
indikator kinerja utama dalam: a. menetapkan rencana kinerja; b. menyusun rencana kerja dan
anggaran; c. menyusun dokumen kontrak atau perjanjian kinerja; d. menyusun laporan kinerja; dan
e. melakukan evaluasi pencapaian kinerja.
5. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial
dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa merupakan nilai-nilai pendidikan
karakter.
Jawaban
Tanggung Jawab
6. Secara leksikal, perkataan profesi mengandung berbagai makna dan pengertian
sebagai berikut, kecuali:
Jawaban
 Pengertian profesi menurut beberapa ahli diantaranya sebagai berikut :
1. Secara leksikal, perkataan profaesi itu ternyata mengandung berbagai makna dan
pengertian. Pertama profesi itu menunjukkan dan mengungkapkan suatu kepercayaan (to
profess means to  trust), bahkan suatu keyakinan (to belief in) atas suatu kebenaran (ajaran
agama) atau kredibilitas seseorang (Hornby,1962). Kedua, profesi itu dapat pula
menunjukkan dan mengungkapkan suatu pekerjaan atau urusan tertentu (a particular
business, Hornby, 1962). 
2. Webster’s New World Dictionary menunjukkan bahwa profesi merupakan suatu
pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi (kepada pengembannya) dalam liberal arts atau
science, dan biasanya meliputi pekerjaan mental dan bukan pekerjaan manual, seperti
mengajar , keinsinyuran, mengarang, dan sebagainya; terutama kedokteran, hukum dan
teknologi. 
3. Good’s Dictionary of Education mengungkapkan bahwa profesi merupakan suatu
pekerjaan yang meminta persiapan specialisasi yang relatif  lama di perguruan tinggi (pada 
pengembannya) dan diatur oleh suatu kode etika khusus. 
4. Vollmer (1956) menjelaskan pendekatan kajian sosiologik, mempersepsikan bahwa
profesi itu sesungguhnya hanyalah merupakan suatu jenis model atau tipe pekerjaan ideal
saja, karena dalam realitasnya bukanlah hal yang mudah untuk mewujudkannya. Namun
demikian, bukanlah merupakan hal yang mustahil pula untuk mencapainya asalkan ada upaya
yang sungguh-sungguh kepada pencapaiannya. Proses usaha menuju kearah terpenuhinya
persyaratan suatu jenis model pekerjaan ideal itulah yang dimaksudkan
dengan profesionalisasi.
7. Bagi para pengemban tugas profesi, etika profesi akan menjadi
Jawaban
acuan normatif dan juga operasional.
8. Maksud dan tujuan pokok diadakannya kode etik ialah untuk. . .
Jawaban
Semua jawaban benar
Pada dasarnya, tujuan mengadakan atau merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah
untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi.
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
tujuan suatau profesi menyusun kode etik adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi,
menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota, meningkatkan pengabdian anggota
profesi, dan meningkatka mutu profesi  serta untuk meningkatkan organisasi profesi.
9. Berikut ini adalah komponen komunikasi menurut Thomas Leech, kecuali. . .
Jawaban
Pengirim pesan (sender) • Pesan yang dikirimkan (message) • Bagaimana pesan tersebut
dikirimkan (delivery channel atau media) • Penerima pesan (receiver) • Umpan balik
(feedback)
(1) membaca, (2) menulis, (3) mendengar dan (4) berbicara
Refleksi diri
10. SIkap rasa hormat dan saling menghargai, manusia ingin dihargai dan dianggap
penting, menjaga kebanggaan diri dan orang lain, mempertahankan sinergi, dan
memperkuat kekompakkan tim dalam hukum komunikasi termasuk ke dalam. . .
Jawaban
Respect Rasa hormat & saling menghargai , Manusia ingin dihargai dan dianggap penting,
Menjaga kebanggaan diri dan orang lain, Mempertahankan sinergi, Memperkuat
kekompakkan tim
11. Mengurangi ketidaktahuan, mengurangi tekanan. memperbaiki hubungan, memahami
permasalahan, dan menyelesaikan masalah termasuk ke dalam manfaat dari. . .
Jawaban
Public speaking
Manfaat dari Public Speaking yaitu mengurangi ketidaktahuan, mengurangi tekanan,
memperbaiki hubungan, memahami permasalahan, menyelesaikan masalah, meningkatkan
rasa percaya diri, meningkatkan kualitas diri dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
Ada tiga (3) faktor pembentuk speaker atau orang yang melakukan pidato yaitu 3L, lahir
(bakat yang dimiliki), Lingkungan dan Latihan
12. Memberikan pujian tulus kepada audiens, mengajukan pertanyaan retorikal, mengutip
pendapat orang bijak, memberikan pertanyaan misterius, menceritakan lelucon
termasuk bagian dari.
Jawaban
Membuka Presentasi
13.
Student-Centered learning (SCL) termasuk ke dalam. . .
Jawaban
Model pembelajaran
Model pembelajaran SCL (Student Centered Learning) adalah suatu model, metode atau
pendekatan pembelajaran yang menempatkan siswa atau peserta didik sebagai pusat dari
proses belajar mengajar, sehingga akan mengembangkan minat, motivasi, dan kemampuan
individu menjadi lebih aktif, kreatif dan inovatif serta bertanggung jawab terhadap proses
belajarnya sendiri.
14.
Berikut ini adalah tugas dosen dalam Student-Centered learning (SCL), kecuali . . .
Jawaban
Menceramahi
Dosen masih memiliki peran yang penting dalam pelaksanaan SCL, yaitu: a. Bertindak
sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran; b. Memahami capaian pembelajaran
matakuliah yang perlu dikuasai mahasiswa di akhir pembelajaran; c. Merancang strategi dan
lingkungan pembelajaran yang dapat; d. menyediakan beragam pengalaman belajar yang
diperlukan mahasiswa dalam rangka mencapai kompetensi yang dituntut mata kuliah; e.
Membantu mahasiswa mengakses informasi, menata dan memprosesnya untuk dimanfaatkan
dalam memecahkan permasalahan hidup sehari-hari;
Peran yang harus dilakukan mahasiswa dalam pembelajaran SCL adalah: a. Memahami
capaian pembelajaran mata kuliah yang dipaparkan dosen. b. Menguasai strategi
pembelajaran yang ditawarkan dosen. c. Menyepakati rencana pembelajaran untuk mata
kuliah yang diikutinya. Belajar secara aktif dengan cara mendengar, membaca, menulis,
diskusi, dan terlibat dalam pemecahan masalah serta lebih penting lagi terlibat dalam
kegiatan berfikir tingkat tinggi, seperti analisis, sintesis dan evaluasi, baik secara individu
maupun berkelompok.
15.
Beberapa ini adalah beberapa contoh SCL, kecuali. . .
Jawaban
Terdapat beberapa jenis metode Student Centered Learning yang diterapkan dalam kedua
mata kuliah tersebut, metode-metode tersebut adalah sebagai berikut :
1. Self-directed learning
Self Directed Learning (SDL) merupakan proses pembelajaran dimana seseorang memiliki
inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang lain, menganalisis kebutuhan belajarnya sendiri,
merumuskan tujuan belajarnya sendiri, mengidentifikasi sumber-sumber belajar, memilih dan
melaksanakan strategi belajar sesuai serta mengevaluasi hasil belajarnya sendiri.
2. Collaborative learning
Collaborative Learning merupakan suatu jenis pendekatan yang meliputi penggabungan
karya/usaha intelektual mahasiswa atau mahasiswa bersama dengan pengajar.
Biasanya mahasiswa bekerja dalam 2 atau lebih kelompok, saling mencari pemahaman,
penyelesaian, membentuk suatu produk atau hasil proses belajar kelompok yang setiap
anggota menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan, dan
ketrampilan yang dimilikinya, untuk secara bersama-sama saling meningkatkan pemahaman
seluruh anggota.
3. Small group discussion
Small group discussion merupakan proses pembelajaran dengan melakukan diskusi kelompok
kecil tujuannya agar peserta didik memiliki ketrampilan memecahkan masalah terkait materi
pokok dan persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari yang didalamnya terdapat
proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi secara global dan saling
berdiskusi mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui tukar menukar
informasi, mempertahankan pendapat atau pemecahan masalah.
4. Project-based learning
Project Based Learning merupakan metode pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai
kegiatan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
Penekanan pembelajaran terletak pada aktivitas-aktivitas mahasiswa untuk menghasilkan
produk dengan menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan
mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata.
Produk yang dimaksud adalah hasil proyek dalam bentuk desain, skema, karya tulis, karya
seni, karya teknologi atau prakarya dan nilai-nilai.
Pendekatan ini memperkenankan mahasiswa untuk bekerja sama secara mandiri maupun
berkelompok dalam mengkontsruksikan produk nyata.
5. Cooperative learning
Cooperative learning merupakan metode pembelajaran yang didasarkan pada belajar dalam
kelompok kecil yang menekankan pada kemampuan mahasiswa baik secara individu maupun
kelompok.
Pembelajaran kooperatif memiliki dua aspek yaitu lingkungan yang kooperatif yang memacu
mahasiswa untuk bersaing satu sama lain dan bukan hanya sekedar bekerja sama dan
mengindikasikan bahwa belajar kooperatif bila diimplikasikan secara umum mempunyai
potensi untuk memberikan kontribusi secara umum,
mempunyai potensi untuk memberikan kontribusi secara positif pada kemampuan akademik,
keterampilan sosial dan kepercayaan diri.
6. Discovery learning
Discovery learning adalah proses mental dimana mahasiswa mampu mengasimilasikan
sesuatu konsep atau prinsip.
Proses mental tersebut antara lain mengamati, mencerna, mengerti menggolong-golongkan,
membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Terdapat
dua jenis metode discovery, yaitu pembelajaran penemuan bebas (Free Discovery Learning)
yakni pembelajaran penemuan tanpa adanya petunjuk atau arahan dan pembelajaran
penemuan terbimbing (Guided Discovery Learning) yakni pembelajaran yang membutuhkan
peran pengajar sebagai fasilitator dalam proses pembelajarannya.
7. Simulation
Metode simulasi adalah metode yang diberikan kepada mahasiswa agar dapat menggunakan
sekumpulan fakta, konsep, dan strategi tertentu.
Penggunaan metode tersebut memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk berinteraksi
sehingga dapat mengurangi rasa takut.
Metode simulasi cenderung lebih dinamis dalam menanggapi gejala fisik dan sosial, karena
melalui metode ini seolah-olah mahasiswa melakukan hal-hal yang nyata ada. Dengan
mensimulasikan sebuah kasus atau permasalahan, seseorang akan lebih menjiwai
keberadaannya.

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DALAM SCL


Student-Centered Learning memiliki potensi untuk mendorong mahasiswa belajar lebih aktif,
mandiri, sesuai dengan irama belajarnya masing-masing, sesuai dengan perkembangan usia
peserta didik, irama belajar mahasiswa tersebut perlu dipandu agar terus dinamis dan
mempunyai tingkat kompetensi yang tinggi. Beberapa model pembelajaran SCL adalah
sebagai berikut:
Small Group Discussion (SGD)
Metode diskusi merupakan model pembelajaran yang melibatkan antara kelompok
mahasiswa dan kelompok mahasiswa atau kelompok mahasiswa dan pengajar untuk
menganalisa, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu.
Dengan metode ini pengajar harus, (1) membuat rancangan bahan diskusi dan aturan diskusi.
(2) Menjadi moderator dan sekaligus mengulas pada setiap akhir sesi diskusi. Sedangkan
mahasiswa (1) membentuk kelompok (5 -10) mahasiswa, (2) memilih bahan diskusi, (3)
mempresentasikan paper dan mendiskusikannya di kelas.
Role-Play and Simulation
Metode ini berbentuk interaksi antara dua atau lebih mahasiswa tentang suatu topik atau
kegiatan dengan menampilkan simbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses,
kejadian, atau sistem yang sebenarnya. Jadi dengan model ini mahasiswa mempelajari
sesuatu (sistem) dengan menggunakan model.
Dengan metode ini pengajar harus, (1) merancang situasi atau kegiatan yang mirip dengan
sesungguhnya, bisa berupa; bermain peran, model, dan komputer, (2) Membahas kinerja
mahasiswa. Sedangkan mahasiswa (1) mempelajari dan menjalankan suatu peran yang
ditugaskan, (2) memperaktekan atau mencoba berbagai model yang telah disiapkan
(komputer, prototife, dll).
Discovery Learning
Metode ini berbentuk pemberian tugas belajar atau penelitian kepada mahasiswa dengan
tujuan supaya mahasiswa dapat mencari sendiri jawabannya tampa bantuan pengajar.
Dengan metode ini pengajar harus, (1) menyediakan data atau metode untuk menelusuri
pengetahuan yang akan dipelajari mahasiswa, (2) memeriksa dan memberikan ulasan
terhadap hasil belajar mahasiswa. Sedangkan mahasiswa (1) mencari, mengumpulkan, dan
menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan yang baru, (2)
Mempresentasikan secara verbal dan non verbal.
Self-Directed Learning
Metode ini berbentuk pemberian tugas belajar kepada mahasiswa, seperti tugas membaca dan
membuat ringkasan.
Dengan metode ini pengajar harus, (1) memotivasi dan memfasilitasi mahasiswa, (2)
memberikan arahan, bimbingan dan umpan balik kemajuan belajar mahasiswa. Sedangkan
mahasiswa (1) merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman
belajar sendiri, (2) inisiatif belajar dari mahasiswa sendiri.
Cooperative Learning
Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh
ketergantungan dengan otrang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama,
pembegian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu, belajar berkelompok
secara koperatif, mahasiswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing)
pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih beinteraksi-
komunikasi-sosialisasi karena koperatif adalah miniature dari hidup bermasyarakat, dan
belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Jadi model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok
untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksu konsep, menyelesaikan persoalan, atau
inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap
anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, mahasiswa heterogen (kemampuan, gender,
karekter), ada control dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa
laporan atau presentasi.
Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk kelompok
heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan pelaporan.
Dengan metode ini pengajar harus, (1) merancang dan memonitor proses belajar mahasiswa,
(2) menyiapkan kasus atau masalah untuk diselesaikan mahasiswa secara berkelompok.
Sedangkan mahasiswa (1) membahas dan menyimpulkan masalah atau tugas yang diberikan
secara berkelompok (2) melakukan koordinasi dalam kelompok.
Contextual Learning (CL)
Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab
lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang terkait dengan dunia nyata kehidupan mahasiswa
(daily life modeling), sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan disajikan, motivasi
belajar muncul, dunia pikiran mahasiswa menjadi konkret, dan suasana menjadi kondusif –
nyaman dan menyenangkan. Prinsip pembelajaran kontekstual adalah aktivitas mahasiswa,
mahasiswa melakukan dan mengalami, tidak hanya menonton dan mencatat, dan
pengembangan kemampuan sosialisasi.
Ada tujuh indokator pembelajarn kontekstual sehingga bisa dibedakan dengan model lainnya,
yaitu modeling (pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan,
pengarahan-petunjuk, rambu-rambu, contoh), questioning (eksplorasi, membimbing,
menuntun, mengarahkan, mengembangkan, evaluasi, inkuiri, generalisasi), learning
community (seluruh mahasiswa partisipatif dalam belajar kelompok atau individual, minds-
on, hands-on, mencoba, mengerjakan), inquiry (identifikasi, investigasi, hipotesis, konjektur,
generalisasi, menemukan), constructivism (membangun pemahaman sendiri, mengkonstruksi
konsep-aturan, analisis-sintesis), reflection (reviu, rangkuman, tindak lanjut), authentic
assessment (penilaian selama proses dan sesudah pembelajaran, penilaian terhadap setiap
aktvitas-usaha mahasiswa, penilaian portofolio, penilaian seobjektif-objektifnya dari berbagai
aspek dengan berbagai cara).
Dengan metode ini pengajar harus, (1) menyusun tugas untuk studi mahasiswa terjun di
lapangan, (2) menjelaskan bahan kajian yang bersifat teori dan mengkaitkan dengan situasi
nyata atau kerja profesional. Sedangkan mahasiswa (1) Melakukan studi lapapangan atau
terjun di dunia nyata untuk mempelajari kesesuaian teori (2) membahas konsep atau teori
yang berkaitan dengan situasi nyata.
Problem Based Learning (PBL)
Kehidupan adalah identik dengan menghadapi masalah. Model pembelajaran ini melatih dan
mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah
otentik dari kehidupan aktual mahasiswa, untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Kondisi yang tetap harus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi,
demokratis, suasana nyaman dan menyenangkan agar mahasiswa dapat berpikir optimal.
Indikator model pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi (analisis), interpretasi,
induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur, sintesis, generalisasi, dan inkuiri.
Dengan metode ini pengajar harus, (1) Merangsang tugas belajar dengan berbagai alternatif
metode penyelesaian masalah (2) Sebagai fasilitator dan motivator. Sedangkan mahasiswa (1)
Belajar dengan menggali atau mencari informasi (inquiry), serta memamfaatkan informasi
tersebut untuk memecahkan masalah faktual yang sedang dihadapi, (2) Menganalisis strategi
pemecahan masalah.
Collaborative Learning (CbL)
Metode ini memungkinkan mahasiswa untuk mencari dan menemukan jawaban sebanyak
mungkin, saling berinteraksi untuk menggali semua kemungkinan yang ada.
Dengan metode ini pengajar harus, (1) Merancang tugas yang bersifat open ended, (2)
Sebagai fasilitator dan motivator. Sedangkan mahasiswa (1) Membuat rancangan proses dan
bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompok sendiri (2) Bekerja sama dengan anggota
kelompoknya dalam mengerjakan tugas.
Project Based Learning (PjBL)
Metode pembelajaran ini adalah memberikan tugas-tugas project yang harus diselesaikan
oleh mahasiswa dengan mencari sumber pustaka sendiri.
Dengan metode ini pengajar harus, (1) merumuskan tugas dan melakukan proses
pembimbingan dan asesmen, (2) Sebagai fasilitator dan motivator. Sedangkan mahasiswa (1)
Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang secara sistematis (2) menun-jukkan
kinerja dan mempertanggungjawabkan hasil kerja di forum.

18 NILAI NILAI KARAKTER


smpn19.semarangkota.go.id - 18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut Diknas
adalah:
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan
tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang
telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-
tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara
di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara
di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan
bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang
sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya
dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara
dan Tuhan Yang Maha Esa.

Anda mungkin juga menyukai