Anda di halaman 1dari 8

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk kelanjutanhidupnya, oleh


karena itu terpenuhinya pangan menjadi hak asasi bagisetiap orang.Berdasarkan hal itu maka ketahanan
pangan didefinisikansebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermindari
tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya,aman, merata, dan terjangkau. Dalam
rangka mewujudkan pemenuhankebutuhan akan pangan bagi seluruh penduduk di suatu wilayah,
makaketersediaan pangan menjadi sasaran utama dalam kebijakan pangan bagipemerintahan suatu
negara. Ketersediaan pangan tersebut dapatdipenuhi dari tiga sumber, yaitu: (1) produksi dalam
negeri; (2)pemasukan pangan; dan
(3) cadangan pangan. Bila terjadi kesenjanganantara produksi dengan kebutuhan pangan di suatu
wilayah dapat diatasidengan melepas cadangan pangan, oleh sebab itu cadangan panganmerupakan
salah satu komponen penting dalam ketersediaan pangan.
Salah satu caranya untuk menjamin pemenuhan kebutuhan konsumsi penduduk secara fisik
maupun ekonomi, diperlukan pengelolaan cadangan pangan diseluruh komponen masyarakat yaitu dengan
menumbuh-kembangkan sekaligus memelihara tradisi masyarakat secara perorangan maupun kelompok
untuk menyisihkan sebagian hasil panen sebagai cadangan pangan dengan membangun lumbung
pangan.
Masyarakat desa Karayunan Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka sebagian besar bekerja
sebagai petani dengan kepemilikan lahan sempit < 0,25 ha. Para petani memiliki kebiasaan menjual hasil
panennya kepada tengkulak dengan harga yang relatif murah karena dianggap cepat untuk menyukupi
kehidupan sehari-hari mereka.Sehingga pada saat musim kemarau, masyarakat cenderung
mengalami kesulitan pangan karena hasil panen mereka telah habis, dan saat musim tanam tiba
masyarakat kesulitan memperoleh bibit, sehingga harus melakukan peminjaman modal untuk
memperoleh bibit.
Potensi Desa Karayunan Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka dapat dikembangkan
secara optimal dengan dukungan dari Pemerintah baik daerah maupun pusat dan Investor yang berkenan
menanamkan modal sehingga diharapkan dapat berperan aktif

1
dalam rangka mendukung program ketahanan pangan dan dapat mengentaskan kemiskinan khususnya
di Desa Karayunan Kecamatan Cigasong.

1.2. Tujuan

Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat Kelompok Tani Buah Opatbertujuan


untuk:
1. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat tentang peran sosial maupun
ekonomi kelembagaan lumbung pangan Kelompok tani Buah Opat.
2. Meningkatkan volume stok cadangan pangan di Kelompok tani Buah Opat untuk menjamin akses
dan kecukupan pangan bagi anggota terutama yang mengalami kerawanan pangan;
3. Meningkatkan kemampuan pengurus dan anggota kelompok dalam pengelolaan cadangan pangan;
4. Meningkatkan fungsi kelembagaan cadangan pangan masyarakat dalam penyediaan pangan
secara optimal dan berkelanjutan.

1.3. Output

1. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat tentang peran sosial maupun
ekonomi kelembagaan lumbung pangan.
2. Meningkatnya volume stok cadangan pangan di Kelompok tani Buah Opat untuk menjamin akses
dan kecukupan pangan bagi anggota.
3. Terlaksananya fasilitasi peningkatan kemampuan dalam pengelolaan lumbung pangan.
4. Tersedianya dan berkembangnya cadangan pangan milik kelompok secara berkelanjutan.

2
II. GAMBARAN UMUM

1.1. Aspek Wilayah

Desa Karayunan mempunyai luas wilayah 581,878 ha, terdiri dari 152,186 ha lahan sawah
dan 429,692 ha lahan darat.
Potensi lahan usahatani Desa Karayunan terdiri dari lahan sawah dan lahan darat. Luas
lahan sawah sekitar 26,15 % dari keseluruhan wilayah Desa Karayunan. Komoditi utama yang
dibudidayakan di lahan sawah antara lain yaitu ; padi, jagung, dan kacang tanah.Perincian luas lahan
sawah dilihat dari segi pengairannya disajikan pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1.
Luas Lahan Berdasarkan Pengairannya

No. Jenis Irigasi Luas (Ha) Keterangan


1. Irigasi Teknis 58,866 38,68 %
2. Irigasi ½ Teknis 9,180 6,03 %
3. Pengairan Pedesaan -
4. Tadah Hujan 84,140 55,29 %
Jumlah 152,186
Sumber : Profil Desa Karayunan Tahun 2014

Desa Karayunan memiliki Luas lahan darat yang lebih luas dibandingkan dengan luas lahan
sawah, kurang lebih sekitar 73,85 % atau sekitar 429,692ha dari keseluruhan Luas wilayah desa.
Pembagian lahan darat menurut status penggunaannya terdiri dari : Pemukiman, Tegalan,
Fasilitas Umum, Perkebunan Rakyat, dan Kolam yang diperinci pada Tabel.

3
Tabel 2.
Luas Lahan Darat Menurut Status Penggunaannya

No. Pembagian Lahan Luas (Ha) Keterangan


1. Pemukiman 50,385 11,72 %
2. Tegalan 268,846 62,57 %
3. Fasilitas Umum 51,091 11,89 %
4. Perkebunan Rakyat 59,370 13,82 %
5. Kolam -
Jumlah 429,692
Sumber : Profil Desa Karayunan Tahun 2014

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa luas lahan tegalan merupakan daerah terluas menurut
status penggunannya sekitar 268,846 ha dengan komoditi utama yang di usahakan yaitu ; tanaman
ubi kayu, jagung dan kacang tanah.

1.2. Kelembagaan Lumbung Pangan Masyarakat

1. Nama Kelompok : BUAH OPAT


Tahun Pendirian : 1980
Tahun Pengukuhan : 16Mei 2013
2. Kepengurusan
Ketua : Taslim
Sekretaris : Nana Juhana
Bendahara : Suja’i
3. Seksi-Seksi
Sarana dan Prasarana : Sapta
Usaha : Rudin
Pemasaran : Burhan
Gudang : Sudarka
4. Jumlah Anggota : 24 Orang (terlampir)
5. Kegiatan Usaha : - Simpan Pinjam
- Jual beli gabah

4
II. PERMASALAHAN DAN UPAYA PEMECAHANNYA

2.1. Permasalahan

Adapun yang menjadi permasalahan di Kelompok tani Buah Opat, antara lain yaitu :
1. Pengetahuan, sikap dan keterampilan anggota tentang peran sosial maupun ekonomi
kelembagaan lumbung pangan masih rendah.
2. Masih terbatasnya permodalan dalam memenuhi kebutuhan pinjaman anggota dan masyarakat
sekitar Kelompok tani.
3. Modal Kelompok tani Buah Opat untuk pembelian gabah pada saat panen raya masih kurang.
4. Belum memiliki sarana dan prasarana lumbung pangan terutama lumbungsebagai tempat
menyimpan gabah,yangselama ini hanya menggunakan gudang milik salah satu anggota.
5. Masih rendahnya pengetahuan, sikap dan keterampilan pengelolaan lumbung pangan dalam hal
manajemen usaha, administrasi dan pengembangan usaha lumbung pangan.

2.2. Upaya Pemecahan Masalah

Upaya pemecahan masalah yang terdapat di Kelompok tani Buah Opat diantaranya
yaitu:
1. Melaksanakan pertemuan rutin dengan pihak terkait/penyuluh pertaniansecara berkala dan
berkesinambungan berkenaan dengan lumbung pangan.
2. Meningkatkan kesadaran anggota dalam kegiatan pemupukan modal/simpanan serta melakukan
konsultasi dan koordinasi dengan pihak terkait berkenaan dengan bantuan modal baik untuk
pembangunan lumbung maupun modal pengembangan usaha melalui pembuatan proposal
pengajuan dana bantuan.
3. Melaksanakan atau mengikutsertakan pengelola lumbung dalam pendidikan keterampilan manajemen
dan pengembangan usaha lumbung pangan atau melalui pembinaan oleh instansi terkait atau
penyuluh pertanian.

5
III. PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1. Persiapan

Tahap awal kegiatan berupa persiapan dan sosialisasi mencakup kegiatan-kegiatan pertemuan
kelompok, identifikasi permasalahan dan gagasan serta penyusunan rencana yang akan dilaksanakan
secara partisipatif dan dihadiri oleh seluruh anggota. Perencanaan yang disusun berupa pembuatan
proposal, mobilisasi sumberdaya dan pengajuan proposal.

3.2. Pelaksanaan Kegiatan

1) Kegiatan yang sudah berjalan


a. Simpanan Gabah
- Simpanan Pokok gabah, simpanan gabah dilakukan satu kali pada saat masuk keanggotaan
sebesar 30 kg/orang
- Simpanan Sukarela, simpanan anggota yang disetorkan ke bendahara lumbung pangan pada
saat panen, nilai besarannya tidak ditentukan dan tidak bersifat keharusan tiap anggota.

b. Pinjaman
Pinjaman terbuka setiap saat disesuaikan dengan keadaan keuangan yang ada di kas terutama pada
saat paceklik.

c. Jual Beli Gabah


Pembelian gabah oleh kelompok dilakukan pada saat panen baik dari anggota lumbung maupun
masyarakat sekitarnya. Sedangkan penjualan gabah merupakan gabah sisa stock dari gabah
yang di pinjamkan oleh lumbung pangan, yang dijual pada saat paceklik.

d. Pertemuan Rutin

6
Pertemuan rutin dilaksanakan setiap 3 bulan sekali yang dihadiri oleh pengurus dan anggota
melalui bimbingan dari instansi terkait/Penyuluh Pertanian Lapangan.
e. Pertemuan/Rapat Tahunan
Pertemuan/Rapat Tahunan merupakan bentuk kegiatan pertemuan pertanggungjawaban
pengurus kepada anggota lumbung pangan yang dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun satu kali.

2) Rencana pengembangan kegiatan


Implementasi program dilaksanakan setelah proposal disetujui oleh pihak yang
berkompeten dan mencakup pengembangan kapasitas, dalam hal ini dilakukan pelatihan
keterampilan manajemen usaha tani, administrasi dan keterampilan pengembangan usaha lumbung
pangan.

3.3. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan


kegiatan termasuk pemanfaatan dana serta menilai tingkat keberhasilan kegiatan pemberdayaan lumbung
pangan Kelompok tani Buah Opatsesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
Pengawasan dan evaluasi dilakukan secara partisipatif dan berkelanjutan, dalam hal ini
dilakukan melalui pertemuan rutin anggota kelompok yang khusus diselenggarakan untuk maksud
tersebut. Pertemuan dilaksanakan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan materi pembahasan
meliputi evaluasi terhadap kinerja usaha berdasarkan sistem pembukuan dan dinamika pemanfaatan
program.

7
IV. PENUTUP

Demikian proposal ini kami sampaikan untuk menjadi bahan pertimbangan Bapak Gubernur
Jawa Barat dalam rangka mendorong kemandirian masyarakat Desa Karayunan Kecamatan
Cigasong Kabupaten Majalengka, khususnya Lumbung Pangan Masyarakat Kelompok taniBuah
OpatBlok Mekar Mulya melalui bantuan dana permodalan lumbung pangan masyarakat.
Besar harapan kami agar program ini dapat direalisasikan sehingga kami dapat berperan
serta dalam mendukungprogram ketahanan pangan pada khususnya dan pembangunan pertanian
pada umumnya.

Karayunan, 08Januari 2015


Ketua Sekretaris
Kelompok tani Buah Opat

TASLIM NANA JUHANA

Anda mungkin juga menyukai