PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Magang di industry dalam hal ini khususnya di Rumah Sakit adalah cara terbaik
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di dunia kerja/Rumah Sakit. Jika
magang itu dilakukan di dunia kerja, maka magang bagi guru SMK dapat mengamati
secara nyata, kompetensi seperti apa yang dibutuhkan oleh dunia kerja tersebut. Magang
juga tak kalah pentingnya dapat meningkatkan kompetensi guru itu sendiri, sehingga
Masalah magang telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan khususnya pada pasal 21 – 30, lebih spesifiknya diatur dalam Peraturan
diartikan sebagai : “Bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara
bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman
dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai
Magang guru merupakan salah satu program yang harus dilaksanakan bagi
program guru magang, ada sejumlah program lain yang harus dilaksanakan guna
kurikulum yang dilaksanakan disekolah dengan sejumlah kualifikasi yng diharapkan oleh
pihak industri. Dengan adanya kesesuaian kurikulum maka kesenjangan skill yang
SMKN 2 Simpang Empat sebagai salah satu sekolah yang terletak di sekitar
kawasan Industri tentunya harus menyelenggarakan program magang guru agar para
siswa yang lulus dari sekolah ini memiliki keahlian yang sesuai dengan harapan pihak
industri yang berada di sekitarnya, dalam hal ini khususnya untuk jurusan Asistensi
Keperawatan yang memilih Rumah Sakit Umum Daerah yang berada Di daerah Tanah
Bumbu untuk menjadi tempat magang guru. Dengan demikian, setelah lulus SMK
seperti Rumah Sakit, Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang lainnya, yang letaknya
tidak jauh dari sekolah. Bukankan tujuan mereka masuk SMK adalah agar cepat
memperoleh pekerjaan? Untuk dapat diterima dengan cepat, maka mereka harus dibekali
dengan ilmu-ilmu kejuruan yang saat ini tengah berkembang di lapangan. Mereka harus
“up-date” dengan perkembangan yang terjadi. Untuk mengetahui apa saja yang saat ini
pola-pola pengajaran mereka sehingga mereka tidak hanya berkiblat pada kurikulum
dinas pendidikan akan tetapi pada kurikulum yang ada di Rumah Sakit khususnya tentang
SOP (Standar Operasional Prosedur) sesuai dengan aturan Rumah Sakit. Oleh karena itu,
program magang guru harus pula dilengkapi dengan program sinkronisasi kurikulum
sekolah agar apa yang menjadi misi SMK untuk mencetak generasi yang siap kerja dapat
terwujud.
Tujuan dari magang adalah agar mampu mempelajari organisasi, menerapkan dan
Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian latar belakang bahwa program magang
produktif dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di dunia usaha
dan dunia industri. Terkadang, perkembangan ilmu keperawatan sering berjalan lebih
cepat daripada perkembangan ilmu keperawatan yang ada di sekolah. Hal ini
kesenjangan dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri (Rumah
Sakit) sehingga lulusan SMK belum siap bekerja saat mereka lulus nanti.
Manfaat yang diperoleh melalui program magang diantaranya guru dapat melihat secara nyata,
tamatan seperti apa yang dicari oleh dunia usaha dan dunia industri. Lulusan sekolah kejuruan
seyogyanya adalah orang-orang yang kompeten, dan profesional di bidangnya. Mampu bersaing
dengan calon-calon tenaga kerja tamatan sekolah lainnya. Oleh karena itu di SMK ada program
praktik kerja industri (prakerin) yang bertujuan agar peserta didik mendapat pengalaman kerja
diajarkan di sekolah dengan yang dibutuhkan di industri. Oleh sebab itu diberikan kesempatan
kepada guru bidang studi keahlian di SMK untuk magang di dunia usaha dan industri yang