Anda di halaman 1dari 7

1.

Sistem Pencernaan
1. Kelenjar ludah
Terdiri dari empat pasang, yaitu kelenjar parotid (di antara pangkal rahang
dan telinga), sublingual (di antara dasar mulut dan bawah lidah), submandibular
(di bawah lekuk rahang), dan bukal (di selaput lendir yang melapisi pipi dan
mulut). Fungsi kelenjar ludah adalah untuk meproduksi air ludah dan menyereksi
enzim amilase dan berperan dalam memulai pencernaan makanan,  juga
menyediakan kelembaban untuk mulut, sehingga mencegah kekeringan.
2. Kelenjar Parotis
Adalah sepasang kelenjar-liur yang terbesar. Ia dikelilingi oleh ramus
mandibula dan menyekresikan air liur melalui duktus stensen menuju kavum oral
untuk membantu mengunyah dan menelan.25% menghasilkan air liur. Kelenjar
parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair.
3. Kelenjar Submandibular
Kelenjar Ludah yang terletak dibawah rahang. Menghasilkan getah yang
mengandung air dan lendir.
4. Kelenjar Sublingualis
Terletak di bawah lidah, menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
5. Rongga Mulut
Mulut merupakan pintu masuk makanan. Di dalam mulut terdapat gigi, lidah,
kelenjar ludah dan rongga mulut. Jadi mulut memiliki berbagai fungsi yaitu
membantu menelan makanan, mengecap rasa makanan, mencerna makanan dan
menghancurkan makanan. Di dalam mulut terjadi pencernaan mekanis (dengan
lidah dan gigi) dan pencernaan kimiawi (dengan ludah yang mengandung enzim
ptialin).
6. Amandel / Tonsil
Amandel atau tonsil merupakan kumpulan jaringan limfoid yang terletak pada
kerongkongan di belakang ujung lipatan belakang mulut. Amandel berfungsi
mencegah agar infeksi tidak menyebar ke seluruh tubuh dengan cara menahan
kuman memasuki tubuh melalui mulut, hidung, kerongkongan, oleh karena itu
tidak jarang amandel mengalami peradangan.
7. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan
membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga
berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan
asam.
8. Esofagus / Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga
mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan
yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak
terjadi proses pencernaan.
9. Pankreas
Pankreas adalah organ aksesoris pada sistem pencernaan yang memiliki dua
fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksokrin serta
menghasilkan beberapa hormon atau fungsi endokrin. Pankreas terletak pada
kuadran kiri atas abdomen atau perut dan bagian kaput/kepalanya menempel pada
organ duodenum.
10. Lambung
Lambung atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat
rongga badan. Fungsi lambung secara umum adalah tempat di mana makanan
dicerna dan sejumlah kecil sari-sari makanan diserap. Di dalam lambung terjadi
pencernaan kimiawi dengan menggunakan asam lambung (HCl), enzim lipase,
enzim renin dan enzim pepsin.
11. Saluran Pankreas
Saluran/duktus pada pankreas ada dua macam, yaitu duktus pankreatis
wirsungi dan santorini. Saluran ini berfungsi untuk membawa produk enzim yang
di produksi oleh pankreas menuju duodenum. Saluran pankreas akan
bergabung dengan saluran empedu kemudian memasuki duodenum melalui
ampulla hepatopancreas.
12. Hati
Hati adalah organ yang vital bagi tubuh manusia dan vertebrata hewan
bertulang belakang. Fungsinya antara lain: menawarkan dan menetralisir racun,
mengatur sirkulasi hormon, mengatur komposisi darah yang mengandung lemak,
gula, protein, dan zat lain. Hati juga membuat empedu, zat yang membantu
pencernaan lemak.
13. Kantung Empedu
Kantung empedu atau kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder)
adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu
yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung
empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap - bukan karena warna
jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ
ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.
14. Duodenum / Usus 12 Jari
Usus dua belas jari (bahasa Inggris: duodenum) adalah bagian dari usus halus
yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum)
dengan panjang antara 25-38cm. Bagian usus dua belas jari merupakan bagian
terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di
ligamentum Treitz. Fungsi duodenum adalah untuk memulai proses memecah
makanan menjadi komponen-komponen tubuh yang dapat digunakan.
15. Saluran Empedu
Saluran empedu (Bahasa Inggris: bile duct) adalah struktur-struktur
berbentuk tabung panjang yang membawa empedu. Empedu diperlukan untuk
pencernaan makanan dan disekresikan oleh hati melalui duktus hepatikus (hepatic
duct). Saluran ini akan bergabung dengan duktus sistikus (cystic duct - membawa
empedu keluar masuk kantung empedu) untuk membentuk suatu saluran
empedu besar menuju usus.
16. Kolon / Usus Besar
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu
dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia,
kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending), kolon melintang (transverse),
kolon menurun (descending), kolon sigmoid, dan rektum.
17. Kolon Transversum
Kolon ini berhubungan dengan kolon asenden sebab kolon asenden akan
mengarah ke bagian kolon transversum. Kolon transversum terletak di bagian
kanan perut kemudian ke kiri bagian perut. Kolon transversum juga melekat pada
bagian perut. Pelekatan usus besar transversum dilakukan oleh sekelompok
jaringan yang disebut dengan omentum. Kolon transversum menuju ke bagian
bawah limpa dan berakhir pada kolon bernama desenden.
18. Kolon Assenden
Kolon asenden – Kolon yang ada di bagian usus besar dimulai dari kolon
asenden. Permulaan usus besar dimulai dari kolon asenden sebab kolon itu terletak
di dasar perut kanan bagian bawah, kemudian bergerak ke hati. Kolon asenden
berakhir di samping hati. Fungsi dari kolon asenden adalah sebagai penyerap air
dan juga penyerap nutrisi yang beum sepenuhnya diserap oleh bagian usus halus.
19. Kolon Descenden
 Kolon desenden merupakan lanjutan dari kolon transversum. Bagian kolon
desenden berada di bagian perut sebelah kiri. Kolon desenden menampung
sementara feses sebelum menuju ke bagian rektum. Kolon desenden ini
selanjutnya bergerak menuju kolon sigmoid.
20. Ileum / Usus Penyerapan
Usus penyerapan (bahasa Inggris: ileum) adalah bagian terakhir dari usus
halus. Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan
terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum
memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap
vitamin B12 dan garam-garam empedu. fungsi utama adalah untuk menyerap
nutrisi dari chyme, atau makanan dicerna. Hal ini dilakukan dengan bantuan vili,
proyeksi yang seperti jari ditemukan di dinding bagian dalam.
21. Sekum / Usus Buntu
Sekum, kantong atau struktur seperti tabung di dalam rongga perut bagian
bawah yang menerima bahan makanan yang tercerna dari usus kecil dan dianggap
sebagai wilayah pertama dari usus besar.  Sekum dipisahkan dari ileum (bagian
akhir dari usus kecil) oleh katup ileosekal (juga disebut katup Bauhin), yang
membatasi laju bagian makanan ke sekum dan dapat membantu mencegah bahan
dari kembali ke usus kecil. Fungsi utama dari sekum adalah untuk menyerap
cairan dan garam yang masih tersisa setelah selesai pencernaan usus dan
penyerapan dan untuk mencampur isinya dengan zat pelumas, lendir.
22. Appendiks / Umbai Cacing
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Fungsi
appendiks: mempertahankan bakteri penting dalam usus, tempat bakteri berperan
dalam pencernaan dalam usus besar, menghasilkan zat anti kuman yang
membantu tubuh melawan kuman penyakit, tempat penyimpanan bakteri baik
yang membantu proses pencernaan makanan
23. Rektum / Poros Usus
Rektum adalah organ terakhir dari usus besar pada beberapa jenis mamalia
yang berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di
dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk
melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan
dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika
defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses
akan terjadi.
24. Anus
Anus adalah pembukaan (berupa lubang) yang merupakan bagian akhir dari
rektum. Fungsi dari anus ini adalah sebagai tempat keluarnya feses (kotoran) ke
lingkungan luar tubuh. Pembukaan anus di atur oleh otot-ototnya, sehingga
memungkinkan kita untuk menahan BAB disaat tertentu.
2. Organ yang Mempengaruhi Sistem Pencernaan
1. Hati

Hati adalah organ yang vital bagi tubuh manusia dan vertebrata hewan
bertulang belakang. Fungsinya antara lain: menawarkan dan menetralisir racun,
mengatur sirkulasi hormon, mengatur komposisi darah yang mengandung lemak,
gula, protein, dan zat lain. Hati juga membuat empedu, zat yang membantu
pencernaan lemak.
2. Pankreas

Pankreas adalah organ aksesoris pada sistem pencernaan yang memiliki


dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksokrin serta
menghasilkan beberapa hormon atau fungsi endokrin. Pankreas terletak pada
kuadran kiri atas abdomen atau perut dan bagian kaput/kepalanya menempel pada
organ duodenum.

3. Kantong Empedu

Kantung empedu atau kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder)


adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu
yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung
empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap - bukan karena warna
jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ
ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.
4. Sistem Vaskularisasi pada Sistem Pencernaan
1. Vaskularisasi Esofagus/ Kerongkongan
a. Dari bagian atas disuplai oleh cabang-cabang arteria tiroidea inverior dan
subclavia.
b. Dari bagian tengah disuplai oleh cabang-cabang segmental aorta dan arteri
bronkialis
c. Dari bagian subdiafragmatika disuplai oleh arteria gastrika sinistra dan
frenika inverior

2. Vaskularisasi Gaster / Lambung


Berasal dari arteri seliaka / trunkus seliakus yang bercabang dan
menyuplai kurvatura minor dan mayor
Persyarafan pada gaster sepenuhnya berasal dari sistem saraf otonom, suplai
saraf parasimpatis untuk gaster duodenum dihantarkan ke dan dari abdomen
melalui saraf vagus, trunkus vagus mencabangkan ramus gastrika, ilorika,
hepatika, dan seliaka.

3. Vaskularisasi Usus Halus dan Usus Besar


Usus halus divaskularisasi oleh arteria mesentrika superior
dicabangkan dari aorta tepat dibawah arteri seliaka kecuali duodenum.
Duodenum divaskularisasi oleh arteria gastroduodenalis dan
cabangnya arteria pankreatikoduodenalis superior.
Usus besar bagian kanan divaskularisasi oleh arteria mesentrika
superior. Usus besar bagian kiri divaskularisasi oleh arteria mesentrika
inverior.

4. Vaskularisasi Hati
Hati memiliki 2 sumber suplai darah yaitu :
1. Saluran cerna dan limfa melalui vena porta hepatica
2. Aorta melalui arteria hepatica

5. Vaskularisasi Anus

Rektum dan anus divaskularisasi oleh arteri dan vena hemoroidalis


externa dan interna.

Anda mungkin juga menyukai