Anda di halaman 1dari 9

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh..

Qala Allahu ta’ala fi kitabihil karrim..

Qala Allahu ta’ala fii kitabihil Karim

Sadaqallahul adzim
Ma’asyiral kaum muslimin rahimakumullah….

Rasa sykur senantiasa selalu dan tanpa henti kita panjatkan


atas karunia, nikmat maupun kasih sayang Allah kepada kita
semua hamba Nya sehingga pada kesempatan yang baik ini
kita masih bisa bersama berkumpul ditempat yang mulia ini,
dalam rangka menjalankan tugas pokok kita sebagai manusia
yaitu mengabdi kepada Nya. Semoga rahmat, karunia dan
kasih saying Allah SWT selalu bersama dengan kita sehingga
kita selalu mampu untuk menjalankan apa yang Allah
kehendaki dan semoga kita dijauhkan dari kemurkaan Allah
SWT.
Kemudian sebagai umat akhir zaman, sebagai umat rasulullah
SAW, shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita,
manusia terbaik yang pernah Allah ciptakan dmuka bumi ini
Muhammad SAW berserta kepada keluarga dan sahabat
beliau semoga kita senantiasa mendapatkan fadilah atas
shalawat yang kita amalkan.
Sebagai khatib, melalui mimbar yang mulia ini kami mengajak
kepada jamaah secara umun dan secara khusus kepada diri
khatib sendiri untuk kita bersama-sama senantiasa
meningkatkan ketqwaan kita kepada Allah dengan
menjalankan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi
segala yang tidak dibolehkan oleh AllahSWT.

Kaum muslimin rahimakumullah.


Kita sebagai umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan shalat
lima waktu dalam sehari semalam, mulai kita bangun, kita
diwajibkan untuk menyembah kepada Allah melalui shalat fajr
atau shalat subuh, setelah itu kita dipersilahkan oleh Allah
SWT untuk mencari rezeki di jalanNya. Kemudian disela-sela
waktu kita bekerja, kita diperintahkan untuk menghentikan
sejenak pekerjaan kita untuk menghadap kepada Allah melalui
shalat Dzuhur atau shalat jum’at yang sedang kita laksanakan
saat ini, kemudian sebelum kita kembali ke rumah sepulang
bekerja Allah SWT kembali memerintahkan kita untuk
berkomunikasi dengannya di waktu Ashar, lalu kemudian
diwaktu petang setelah kita membersihkan diri di senja hari
Allah SWT lagi-lagi memanggil kita melalui seruan untuk
melaksanakan shalat maghrib, dan sebelum kita beristirahat
diwaktu malam, Allah mewajibkan kita untuk melaksanakan
kewajiban kita melalui shalat Isya. Begitu seterus nya sampai
kita menghembuskan nafas terakhir dalam hidup kita.

Shalat bukan hanya sebagai penggugur kewajiban, namun


shalat adalah tiang kita didalam menjalankan agama, dalam
arti yang mendalam shalat memiliki fungsi dan tujuan yang
dapat mengatur pola perilaku individu yang melaksanakan.

Dalam Alqur’an Allah SWT menjelaskan dalam ayatnya :


Kaum muslimin rahumakumullah.

Didalam ayat tersebut Allah SWT menyebutkan bahwa


sesungguhnya Shalat mencegah dari perbuatan keji dan
mungkar.

Hal ini dapat kita simpulkan dalam dua makna : pertama


bahwa shalat kita lah yang melindungi kita dari segala
perbuatan-perbuatan yang dapat mencelakai dirikita. Allah
SWT senantiasa menjaga hamba Nya yang senantiasa
mengingat dan melibatkan Allah dalam segala aktivitasnya.

Wahuwa ma’akum aina ma kuntum

“ Dan Dia(Allah SWT) bersama kamu dimanapun kamu


berada.”

Inilah yang membedakan ibadah dengan harta, kalau harta


kitalah yang menjaga sedangkan ibadah, ibadah itulah yang
menjaga kita.

Kaum muslimin rahimakumullah.

Kemudian makna yang kedua bahwa shalat mencegah kita


dari perbuatan keji dan mungkar. Bermakna bahwa apabila
kita menjaga shalat kita maka kita tidak akan melakukan
perbuatan-perbuatan yang keji dan mungkar.

Shalat bukan hanya sekedar ibadah yang melibatkan


hubungan kita dengan Allah SWT lebih dari itu shalat yang kita
kerjakan setiap hari 5 kali merupakan gambaran nyata dirikita
bagaimana dirikita dimata manusia lain begitulah kita-kira
gambaran shalat kita. Apabila shalat kita baik maka kita juga
akan dipandang baik dimata manusia yang lain, pun sebaliknya
apabila shalat kita lalai maka dipandangan manusia kita juga
rendah.

Kaum muslimin rahimakumullah

Baik buruknya shalat kita tercapai tidaknya tujuan suatu


ibadah bukan hanya dilihat ketika kita sedang melakukan
ibadah tersebut tapi lebih daripada itu baik atau tidaknya
shalat kita terlihat nyata ketika selesai melaksanakannya, baik
tidaknya shalat yang kita lakukan di masjid kita ini terlihat
ketika kita melangkahkan kaki keluar dari masjid kita ini,
terlihat dari bagaimana kita didalam pergaulan sosial
masyarakat.

Seseorang dikatakan tidak mendapat nikmat shalat ketika


melaksanakan shalat tapi masih menyimpan iri dan dengki
dalam hatinya, seorang tidak mendapatkan nikmat shalat
ketika rajin melaksanakan tapi dipergaulan masyarakat masih
menampakan perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai
norma dan nilai agama.

Maka dari itu marilah kita saling ingat mengingatkan dan


menjaga ibadah kita agar ibadah yang kita lakukan bukan
hanya sebagai pengggugur kewajiban tapi juga sebagai
pembentuk kepribadian diri dalam melakukan pergaulan antar
umat manusia

Semoga kita sennatiasa menjaga shalat kita mulai dari yang


wajib hingga yang sunnah dan semoga dengan terjaganya
shalat kita kita senantiasa terhindar dari segala perbuatan
yang keji dan perbuatan-p erbuatan yang mungkar.

Anda mungkin juga menyukai