Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI

PENCAPAIAN KINERJA

PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM


SEMESTER I
TAHUN 2017
MONITORING DAN EVALUASI REFORMASI BIROKRASI

Program Reformasi Birokrasi yang dilakukan Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan


Nasional (Setjen Wantannas) khususnya Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya
Manusia Aparatur (SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable,
profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera) dapat berlangsung secara baik dan dapat
memberikan dampak positif bagi kinerja organisasi, masih memerlukan
penyempurnaan penguatan sistem manajemen SDM Aparatur Sipil Negara.

Program/Kegiatan

1. Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Target:

a. Analisis jabatan dan analisis beban kerja telah dilakukan

b. Perhitungan kebutuhan pegawai telah dilakukan.

c. Rencana redistribusi pegawai telah disusun dan diformalkan.

d. Proyeksi kebutuhan 5 tahun telah disusun dan diformalkan

e. Perhitungan formasi jabatan yang menunjang kinerja utama instansi telah


dihitung dan diformalkan

Hasil:

a. B03: Telah dilakukan analisis jabatan dan analisis beban kerja kepada seluruh
jabatan.

b. B03: Dibuatnya perhitungan kebutuhan pegawai.

c. B03: Telah dibuat dokumen rencana redistribusi pegawai

d. B03: Telah dibuat proyeksi kebutuhan pegawai di lingkungan Setjen Wantannas


tahun 2015-2020

e. B03: Telah ditetapkan hasil evaluasi jabatan dan analisis beban kerja

Eviden:

a. 01a – Analis Beban Kerja (ABK) dan Infofak

b. 01b - Bezetting Setjen Wantannas

c. 01c - Kebutuhan dan Rencana Redistribusi Pegawai

d. 01d - Proyeksi Kebutuhan Pegawai di lingkungan Setjen Wantannas Tahun 2015-


2020

e. 01 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Sekretaris Jenderal


Dewan Ketahanan Nasional Nomor 77 Tahun 2013 tentang Penetapan
Penyetaraan Peringkat Jabatan di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan
Ketahanan Nasional.

2
2. Proses penerimaan pegawai transparan, objektif, akuntabel dan bebas KKN

Target:

a. Pengumuman penerimaan diinformasikan secara luas kepada masyarakat.

b. Pendaftaran dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan pasti (online).

c. Persyaratan jelas, tidak diskriminatif.

d. Proses seleksi transparan, objektif, adil, akuntabel dan bebas KKN

e. Pengumuman hasil seleksi diinformasikan secara terbuka

Hasil:

B03: Tersedianya papan pengumuman dalam website DKN.GO.ID dan Aplikasi SIMKA
e-Rekrutmen

Eviden:

02 – Screenshot Aplikasi kepegawaian dalam website DKN.GO.ID


http://192.168.0.7/simkaweb/ui/commons/login.aspx

3. Pengembangan pegawai berbasis kompetensi.

Target:

a. Telah ada standar kompetensi jabatan

b. Telah dilakukan asessment pegawai

c. Telah diidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi

d. Telah disusun rencana pengembangan kompetensi dengan dukungan anggaran


yang mencukupi

e. Telah dilakukan pengembangan pegawai berbasis kompetensi sesuai dengan


rencana dan kebutuhan pengembangan kompetensi

f. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi pengembangan pegawai berbasis


kompetensi secara berkala

Hasil:

a. B03: Dokumen Standar Kompetensi Manajerial

b. B03: Telah dilakukan assesment kepada sebagian besar pegawai

c. B03: Telah diidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi kepada sebagian


besar pegawai melalui aplikasi dari BKN

d. B03: Telah disusun rencana pengembangan kompetensi kepada seluruh pegawai


dengan dukungan anggaran yang mencukupi

e. B03: Telah dilakukan pengembangan berbasis kompetensi kepada seluruh


pegawai sesuai dengan rencana dan kebutuhan pengembangan kompetensi
melalui Diklat Teknis dan Struktural

3
Eviden:

a. 03a - Dokumen Standar Kompetensi Jabatan Identifikasi Kompetensi Manajerial


Kedeputian Sisnas

b. 03b - Permohonan Kerjasama Pelaksanaan Assesment, Berita Acara Serah Terima


Penyelenggaraan Assessment Dasar Pegawai PNS,

c. 03c - Tabel Penghitungan Indeks Profesionalitas ASN

d. 03d - Penyusunan-Kebutuhan-ASN-2017-Pusat

e. 03e - Realisasi Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan

4. Promosi jabatan dilakukan secara terbuka

Target:

a. Kebijakan promosi terbuka telah ditetapkan.

b. Promosi terbuka pengisian jabatan pimpinan tinggi telah dilaksanakan.

c. Promosi terbuka dilakukan secara kompetitif dan obyektif.

d. Promosi terbuka dilakukan oleh panitia seleksi yang independen.

e. Hasil setiap tahapan seleksi diumumkan secara terbuka.

Hasil:

a. B03: Persesjen Nomor 20 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengisian Jabatan
Pimpinan Tinggi Secara Terbuka di lingkungan Setjen Wantannas.

b. B03: Pengisian jabatan pimpinan tinggi (utama, madya dan pratama) telah
dilakukan melalui promosi terbuka secara terbatas (melalui mekanisme
Wanjakti, Baperjakat)

Eviden:

Pengisian jabatan pimpinan tinggi (utama, madya dan pratama) telah dilakukan
melalui promosi terbuka secara terbatas melalui mekanisme Baperjakat dan
Wanjakti. Terkait mekanisme pelaksanaan, telah ditetapkan Peraturan Sekretaris
Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Nomor 20 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Secara Terbuka di Lingkungan Sekretariat
Jenderal Dewan Ketahanan Nasional.

5. Penetapan kinerja individu.

Target:

a. Penerapan Penetapan kinerja individu.

b. Terdapat penilaian kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi.

c. Ukuran kinerja individu telah memiliki kesesuaian dengan indikator kinerja


individu level diatasnya.

4
d. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara periodik

e. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi atas pencapaian kinerja individu.

f. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pengembangan karir
individu.

g. Capaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pemberian tunjangan


kinerja.

Hasil:

a. B03: Telah dibuat Sasaran Kerja Pegawai (SKP) terhadap seluruh pegawai

b. B03: Telah disusun penilaian kinerja individu berdasarkan kinerja organisasi

c. B09: Telah dibuat Sasaran Kerja Pegawai (SKP) terhadap seluruh pegawai di awal
tahun penilaian.

d. B09: Diterbitkannya Persesjen Wantannas yang mengatur tentang reward dan


punishment pembenrian tunjangan kinerja atas capaian kinerja pegawai.

Eviden:

a. 05a - Screenshot Aplikasi Laporan Penilaian Prestasi Kerja PNS (e-lapkin). Hasil
penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pengembangan dalam
bentuk diklat, mutasi dan promosi dalam forum Baperjakat.

b. 05b - Persesjen 02 Tahun 2017 tentang Penataan Sistem Tunkin kepada Pegawai
Negeri di lingkungan Setjen Wantannas

6. Penegakan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku pegawai.

Target:

a. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi telah ditetapkan.

b. Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi telah diimplementasikan

c. Adanya monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan aturan disiplin/kode etik/kode


perilaku instansi

d. Melakukan penegakan disiplin pegawai.

e. Adanya pemberian sanksi dan imbalan (reward)

Hasil:

B03: Peraturan Sesjen Wantannas Nomor: Per-57/Sesjen/VI/2012 tentang Kode Etik


Pegawai Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional.

Eviden:

06 - Peraturan Sesjen Wantannas Nomor: Per-57/Sesjen/VI/2012 tentang Kode Etik


Pegawai Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional.

5
7. Pelaksanaan evaluasi jabatan

Target:

a. Informasi faktor jabatan telah disusun

b. Peta jabatan telah ditetapkan.

c. Kelas jabatan telah ditetapkan

Hasil:

a. B03: dokumen informasi faktor jabatan telah ditetapkan.

b. B03: Seluruh unit organisasi telah ditetapkan peta jabatan

c. B03: Seluruh unit organisasi telah ditetapkan kelas jabatan

Eviden:

07 - Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Nomor 01 Tahun 2017


tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan
Nasional Nomor 77 Tahun 2013 tentang Penetapan Penyetaraan Peringkat Jabatan
di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional. (Daftar Nama Jabatan,
Peta Jabatan, dan Kelas Jabatan)

8. Sistem Informasi Kepegawaian.

Target:

a. Sistem informasi kepegawaian telah dibangun sesuai kebutuhan.

b. Sistem informasi kepegawaian dapat diakses oleh pegawai

c. Sistem informasi kepegawaian terus dimutakhirkan

d. Sistem informasi kepegawaian digunakan sebagai pendukung pengambilan


kebijakan manajemen SDM

Hasil:

Telah dibangunnya Aplikasi SIMKA.

Eviden:

08 – Screenshot Aplikasi kepegawaian dalam website DKN.GO.ID


http://192.168.0.7/simkaweb/ui/commons/login.aspx.

6
Kendala yang dihadapi antara lain:
- Masih terdapat kebijakan moratorium. Belum ada kepastian apakah Setjen
Wantannas menerima formasi dan dapat melakukan Pengadaan CPNS.
- Jumlah Jabatan Fungsional Asesor SDM Aparatur di Badan POM masih terbatas (3
orang), sehingga masih melibatkan Pejabat Struktural untuk menjadi Asesor dan
untuk melakukan Asesmen untuk Pejabat Struktural Eselon III ke atas akan
melibatkan pihak ke-3.
- Badan POM telah menggunakan aplikasi CAT dalam seleksi TKB yang dibangun
sendiri, namun untuk ke depan untuk Seleksi CAT TKB akan dilaksanakan
serentak oleh KemenPANRB menggunakan aplikasi CAT yang dibangun oleh
Badan Kepegawaian Negara. Migrasi data bank soal pada aplikasi yang di bangun
oleh Badan Kepegawaian Negara agak rumit.
- Belum tersedia anggaran untuk membangun sistem asesmen secara elektronik.

Rencana aksi untuk mengatasi kendala/hambatan:


- Merencanakan untuk menambah Assesor SDM Aparatur dari formasi Badan POM.
- Melibatkan Pejabat Struktural untuk menjadi Asesor.
- Asesment untuk pejabat struktural eselon III ke atas, akan melibatkan pihak ke-3.
- Melibatkan pihak ke-3 untuk membantu melakukan mapping kompetensi.

7
BAB III
SIMPULAN, HAMBATAN DAN SARAN

A. SIMPULAN
Dari uraian bab-bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Perkembangan dan pelaksanaan reformasi birokrasi Badan POM meningkat secara
signifikan. Komponen pengungkit yang masih memperoleh nilai di bawah rata-rata sub
totalnya yaitu pada area penataan peraturan perundang-undangan, penataan dan
penguatan organisasi, penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan dan peningkatan
kualitas pelayanan publik. Area-area tersebut perlu mendapatkan perhatian dan
berpotensi besar untuk ditingkatkan.
2. Atas hasil evaluasi pelaksanaan RB tahun 2015, Kementerian PAN dan RB yang masih
perlu disempurnakan dalam pelaksanaan RB, Badan POM telah menindaklanjuti
rekomendasi hasil evaluasi secara berkesinambungan.
3. Monitoring dan evaluasi reformasi birokrasi Badan POM dilakukan terhadap target
roadmap pada 8 (delapan) area perubahan dan quick wins. Sampai dengan semester I
2016, belum seluruh target tercapai dan masih dalam pemantauan tim reformasi
birokrasi Badan POM.

B. HAMBATAN
Dalam pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi semester 1 tahun 2016, Tim
Monitoring dan Evaluasi memiliki beberapa hambatan antara lain:
1. SDM Aparatur
a. Telah dilakukan asesmen kepada sebagian besar pegawai.
b. Telah disusun rencana pengembangan kompetensi sebagian besar pegawai dengan
dukungan anggaran yang mencukupi.
c. Telah dilakukan pengembangan berbasis kompetensi kepada sebagian besar pegawai
sesuai dengan rencana dan kebutuhan pengembangan kompetensi.
d. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi pengembangan pegawai berbasis
kompetensi secara tidak berkala.
e. Telah dilakukan monitoring dan evaluasi pengembangan pegawai berbasis
kompetensi secara tidak berkala.
f. Penerapan penetapan kinerja individu telah dilakukan terhadap sebagian besar
pegawai.
g. Sebagian besar pegawai telah melakukan penilaian kinerja individu yang terkait
dengan kinerja organisasi.
h. Sebagian besar pegawai telah memiliki ukuran kinerja individu yang sesuai dengan
indikator kinerja individu di atasnya.
i. Pengukuran kinerja individu dilakukan secara tahunan.
j. Telah dilakukan monev atas pencapaian kinerja individu secara tidak berkala.
k. Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pengembangan karir
individu terhadap sebagian besar pegawai.
l. Capaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pemberian tunjangan kinerja
kepada sebagian besar pegawai.
m. Adanya monev atas pelaksanaan aturan disiplin/kode etik/kode perilaku instansi
tidak berkala.

8
n. Adanya pemberian sanksi dan imbalan (reward) kepada sebagian besar unit
organisasi.

C. SARAN
1. Meningkatkan kualitas pengelolaan SDM melalui peningkatan kapasitas pegawai
berdasarkan pada gap kompetensi serta menyusun rencana pendidikan dan pelatihan
secara berkelanjutan.
2. Melakukan penilaian kinerja individu dengan mengaitkan pada kinerja organisasi dan
selaras dengan kinerja individu level di atasnya, serta memonitor dan mengevaluasinya
secara berkala, serta memanfaatkan hasil penilaian untuk pemberian tunjangan.
3. Menerapkan pelayanan berbasis teknologi informasi melalui pengembangan e-
government secara terintegrasi.

Anda mungkin juga menyukai