Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

KEUANGAN PUBLIK ISLAM M. IHSAN MAULANI

Dikerjakan oleh:
Wahdatunnisa Amalia Rizki (180105010266)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
BANJARMASIN
2020
Membuat karya ilmiah seputar “Solusi Keuangan untuk Kesejahteraan Rakyat”.

Dalam artikel yang telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Virus Corona
di Dunia 30 Maret 2020 dituliskan, jumlah kasus infeksi virus corona Covid-19 secara
kumulatif di dunia masih terus mengalami peningkatan. Lebih dari 170 negara telah
melaporkan kasus Covid-19. Hingga Senin (30/3/2020) pagi, data real time yang dikumpulkan
oleh John Hopkins CSSE menunjukkan, angka kasus positif sebanyak 720.117 kasus. Dari
jumlah tersebut, 33.925 meninggal dunia dan 149.082 pasien telah dinyatakan sembuh. Data
tersebut menunjukkan bahwa kasus terbanyak kini tercatat di AS dan Italia. Kedua negara itu
memiliki jumlah kasus lebih banyak dari China, negara yang pertama kali mengidentifikasi
adanya virus corona baru ini di wilayahnya. Sementara, kematian terbanyak terjadi di Italia,
disusul Spanyol. Kasus di dua negara ini juga melebihi jumlah kematian yang terjadi di China.
Sementara, jumlah pasien sembuh paling banyak dilaporkan di China. Dari 82.122 kasus,
75.582 di antaranya dinyatakan sembuh. Perkembangan masih terus terjadi dan berubah
kondisinya di tiap negara yang terjangkit, termasuk di Indonesia.
Dalam perekonomian Indonesia, dampak yang langsung terasa adalah ketika rupiah
tertekan di hadapan dolar AS, melemah pada level Rp 13.865. Berdasarkan data BPS Januari
2020, penurunan tajam terjadi pada ekspor migas dan nonmigas yang merosot 12.07%. Cina
merupakan pengimpor minyak mentah terbesar, termasuk dari Indonesia. Dari sisi impor juga
terjadi penurunan 2.71% yang disumbang turunnya transaksi komoditas buah-buahan.
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan
memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami perlambatan sekitar 0,23%,
jika perekonomian Cina melemah 1% akibat wabah virus Corona.
Dengan adanya virus ini, masyarakat menginginkan lockdown tetapi pemerintah belum
menetapkan dan Indonesia malah masih menerima wisatawan-wisatawan asing. Namun dalam
kondisi ekonomi Indonesia yang amat mengerikan yaitu utang tembus Rp4.817 triliun, defisit
transaksi berjalan kuartal III 2019 mencapai US$ 7,7 miliar, target penerimaan pajak tahun
2019 meleset Rp245,5 triliun, maka pemerintah harus menggenjot penerimaan dengan
cara instant.

Pariwisata adalah bisnis instan yang diprediksi mampu menggelontorkan devisa bagi
negara. Namun sektor ini paling berdampak akan merebaknya kasus ini. Asosiasi Perusahaan
Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) memprediksi potensi kerugian sektor industri pariwisata
mencapai puluhan miliar per bulan karena anjloknya turis dari Cina.
Berbicara tentang solusi menghadapi situasi keuangan untuk kesejahteraan umat disaat
wabah penyakit ini, baik dari pemerintah pusat dan pemerintah daerahnya, harus menelaah
semua kebijakan yang dibuat secara mendalam agar efektif dan tidak semakin memperburuk
keadaan.
Yang perlu dilakukan adalah penerapan pembatasan social (social distancing), yaitu
mengurangi kerumunan orang dan menjaga jarak. Tetapi, pelayanan masyarakat seperti
layanan kesehatan, urusan kebutuhan pokok, dan layanan public lainnya harus tetap di
pertahankan.
Presiden Jokowi juga telah menghimbau dan meminta kepada masyarakat Indonesia
untuk saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, dan ibadah di rumah. Presiden juga
mengintruksikan sejumlah hal kepada seluruh jajaran kabinetnya, seperti puluhan triliun rupiah
anggaran paket-paket perjalanan dinas dan pertemuan yang tidak perlu agar ditahan dulu, dan
diarahkan sebesar-besarnya untuk menolong masyrakat petani, buruh, nelayan, pekerja, dan
usaha mikro dan kecil. Kartu Sembako juga ditambah menjadi Rp200.000 per keluarga
penerima selama enam bulan, dan Karu Prakerja dipercepat dengan honor peserta Rp. 1 juta
perbulan selama 3-4 bulan.
Adapun menurut saya solusi untuk keuangan masyarakat ketika terjadi wabah penyakit
ini:
1. Mengalihkan program atau anggaran pemerintah yang tidak prioritas kepada
program yang berkaitan langsung dengan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
2. Bergotong royong untuk saling membantu dalam upaya untuk meingkatkan
kesejahteraan masyarakat.
3. Memaksimalkan fungsi UMKM untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini,
pemerintah sudah melakukan berbagai bentuk bantuan dan relaksasi bagi usaha
mikro dan usaha kecil, dan sebagainya. Pemerintah juga memberikan dua stimulus
kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang sedang melakukan kredit
kepemilikan rumah bersubsidi, yaitu berupa pemberian subsidi selisih bunga selama
10 tahun jika bunga kreditnya di atas lima persen, dan subsidi bantuan uang muka
bagi yang akan mengambil kredit rumah bersubsidi.
4. Serta meningkatkan dan mengembangkan dana desa melalui Badan Usaha milik
Desa untuk kesejahteraan masyarakat ditingkat desa.

Anda mungkin juga menyukai