Anda di halaman 1dari 55

Tatalaksana Diabetes Melitus

pada
Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

dr Puguh Widagdo, SpPD - FINASIM


RSUD SIDOARJO
2020
1
The global spread of coronavirus

2
3
Pandemi virus korona yang disebabkan oleh
SARS-CoV-2 (COVID-19) telah menginfeksi
lebih dari 1 juta orang dari berbagai kalangan
diseluruh dunia.

Perjalanan penyakit
yang cepat

Sangat mudah
menular
Data di Indonesia saat ini juga memperlihatkan
kecenderungan yang terus meningkat.
4
Kelompok usia lanjut

Orang yang
mempunyai Riwayat
Penyakit Kronis
(ko-morbid)
5
Siapa saja yang termasuk dalam
warga resiko tinggi ??
Orang yang mempunyai Riwayat
Penyakit Kronis
(Ko-morbid)

Khusus untuk mereka dengan


diabetes, merupakan komorbiditas
kedua tersering ditemukan, sekitar 8%
kasus, setelah hipertensi (1), dan dengan
angka kematian 3x lipat dibandingkan
penderita secara umum (7.3% berbanding 2.3%)
6
Harapan kita semua

Dokter umum
&
Dokter Spesialis Penyakit Dalam

yang melayani pasien


agar tetap dapat memberikan

pelayanan terbaik
selama krisis COVID-19 ini.

7
8
9
❑ Diabetesi yang
berusia lebih
tua (>60 tahun),
❑ kadar gula
darah tidak
terkontrol,
❑ dan adanya
komplikasi

Prognosis COVID-19
yang buruk

10
Poor innate
immunity
Pro – inflammatory
cytokines

11
12
Diabetes Melitus

13
14
Diabetes Melitus

15
9th edition 2019

16
17
Definisi Diabetes Melitus
Suatu sindroma hiperglikemia yang sering disertai
kelainan metabolisme yang terkait lemak dan protein,
yang disebabkan oleh karena
defek sekresi dan jumlah insulin, ataupun kombinasinya
dengan resistensi insulin

18
Penyakit kompleks dan progresif yang terapinya secara bertahap perlu ditingkatkan.

Jika tidak dikelola dengan baik DM dapat menyebabkan terjadinya komplikasi menahun,
berupa mikroangiopati dan makroangiopati.

Pada awalnya kendali glukosa darah dapat dicapai dengan perubahan pola hidup dan
obat anti hiperglikemia parenteral non insulin ataupun
anti hiperglikemia oral.

Dalam perjalanannya sebagian besar individu DMT2 akan membutuhkan


insulin untuk mengendalikan hiperglikeminya.

19
20
21
22
23
24
25
26
❑ Trigliserida : >150 mg/dL (>1.7 mmol/L)
❑ Kegemukan (BMI ≥ 23 kg/m2)
❑ Kolesterol HDL : Pria <40 mg/dl (<1.03 mmol/L) ;
wanita <50 mg/dl (<1.29 mmol/L)
❑ Tekanan darah > 140/80 mmHg
SIAPA SAJA YANG BISA ❑ Riwayat DM dalam keluarga
BERISIKO? ❑ Usia > 35 thn
❑ Riwayat melahirkan bayi > 4 kg atau riwayat DM
gestasional
❑ Kurang aktivitas fisik, Merokok
❑ Riwayat hipertensi dan/atau penyakit jantung
(PJK, Stroke, peny.arteri perifer)
27
Tata Kelola diabetes
Melitus di PPK 1
atau Dokter Umum

28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Indication for Insulin Therapy

40
❑ Lama kerja (pemberian subkutan) Jenis insulin
A. Insulin kerja pendek/cepat (insulin terkait dengan makan)
lama kerja 4-8 jam, digunakan untuk mengendalikan glukosa darah sesudah makan, dan diberikan
sesaat sebelum makan.
Contoh :

Human Insulin regular kerja pendek (diberikan 30-45 menit sebelum makan
dengan lama kerja 6-8 jam),

Analog insulin kerja cepat (diberikan 5-15 menit sebelum makan dengan lama
kerja 4-6 jam).
B. Insulin kerja menengah:
lama kerja 8-12 jam, diabsorpsi lebih lambat, dan menirukan pola sekresi insulin endogen (insulin
puasa). Digunakan untuk mengendalikan glukosa darah basal (saat tidak makan/puasa ).
Contoh: insulin manusia NPH.
C. Insulin kerja panjang:
lama kerja 12-24 jam, diabsorpsi lebih lambat, mengendalikan glukosa darah basal.
Digunakan 1 kali. Sediaan Insulin (malam hari sebelum tidur)
Contoh: insulin analog kerja panjang. 41
Penggunaan Insulin pada Pasien Diabetes Melitus di
Rawat Jalan

42
43
44
45
46
47
48
Rekomendasi untuk diabetesi dalam mencegah COVID-19 :
1. Sering mencuci tangan dan hindari menyentuh wajah.
2. Diabetisi harus tinggal di rumah dan menjaga jarak. Kurangi paparan terhadap
orang yang berpotensi sebagai karier virus.
3. Jika terpaksa keluar rumah maka pastikan untuk selalu menggunakan masker
dengan bahan dasar kain.
4. Teruskan konsumsi obat oral maupun injeksi.
5. Tetap jaga pola makan yang sehat dan seimbang. Hal ini harus diimbangi
dengan olahraga yang cukup.
6. Cek gula darah secara teratur. Jika merasa tidak enak badan, cek kemungkinan
hipoglikemia.
7. Hubungi dokter anda untuk instruksi selanjutnya.

49
• Penggunaan masker dari kain sebaiknya tidak lebih dari 4 jam
dan setelahnya bisa dicuci dengan direndam air sabun.
• Jika ada masalah kesehatan, disarankan kepada diabetisi untuk
menghubungi dokter fasilitas kesehatan tingkat pertama
(FKTP) atau jika sedang rawat jalan di rumah sakit dapat menghubungi
dokter spesialis penyakit dalam.

50
• Sangat disarankan untuk memiliki alat pemeriksa
glukosa darah mandiri sehingga anda dapat melakukan
pengecekan glukosa darah dirumah.
• Individu dengan diabetes disarankan untuk mengonsumsi
asupan diet yang tepat dan latihan fisik di rumah.
• Hal ini dapat meningkatkan kontrol glikemik dan mengurangi
risiko infeksi.

51
52
Rekomendasi untuk diabetisi dengan infeksi COVID-19:
1. Cari pertolongan medis secepatnya jika ada gejala pernapasan mirip
infeksi COVID-19. Asesmen dan rekomendasi yang tepat harus diikuti.
2. Teruskan obat oral atau injeksi, jika gejala infeksi ringan atau sedang
dengan kadar gula darah yang stabil.
3. Tetap cek kadar gula darah secara teratur. Jika merasa tidak enak
badan, cek kemungkinan hipoglikemia.
4. Jika keadaan memburuk, cari pertolongan gawat darurat. Semua
diabetisi, mungkin akan mengalami fluktuasi atau memburuknya
kontrol glikemik.

53
Jika diabetisi kemungkinan mengalami Gejala COVID-19

demam, batuk, sesak


seperti
napas, nyeri sendi atau tubuh
(myalgia), dan/atau diare.

hubungi segera penyedia layanan kesehatan untuk


mencari saran tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencegah
kerusakan kontrol glikemik.
54
Terima kasih

55

Anda mungkin juga menyukai