Anda di halaman 1dari 24

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

Oleh :

Welas Haryati

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2021
Tema Modul : Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

Mata Kuliah/Kode : Keperawatan Anak/ Kep.5.09

Jumlah SKS : 1 ( Praktek )

Alokasi Waktu : 170 menit

Semester/TA : IV / 2020/2021

Tujuan : Mahasiswa mampu melakukan deteksi dini Tumbuh

Kembang Anak dengan benar

Gambaran Umum Modul : Modul berisikan tentang bagaimana cara cara

mendeteksi anak sesuai dengan pertumbuhan dan

perkembangannya.

Karakteristik Mahasiswa : mahasiswa tingkat II semester IV yang telah

memperoleh materi tentang tumbuh kembang anak di

kelas dan akan melanjutkan praktek di laboratorium

keperawatan anak.

Target Kompetensi : Mahasiswa mampu melakukan deteksi dini


Tumbuh Kembang Anak sperti pengukuran: KPSP

Indikator Pencapaian : Mahasiswa mampu melakukan deteksi dini

pertumbuhan dan perkembangan anak dengan

mengunakan ceklist ketrampilan.

Materi Pembelajaran : ( terlampir )

Strategi Pembelajaran : Demonstrasi dan redemonstrasi

Sarana Penunjang Pembelajaran : set deteksi tumbuh kembang anak.

Prosedur pemeriksaan KPSP: :

1. Pada waktu pemeriksaan /skrining, anak harus dibawa.


2. Tentukan umur anakdengan menanyakan tanggal bulan dan tahun anak lahir.
Bila anak umur lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan
3. Setelah tentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.
4. KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan yaitu:
a. Pertanyaan yg dijawab ibu
b. Perintah kepada anak.
5. Jelaskan pada ibu agar tidak ragu2 menjawab, pastikan ibu mengerti
6. Tanyakan pertanyaan satu persatu secara urut, jawaban hanya ada ya dan
tidak.
7. Teliti apakah semua pertanyaan telah terjawab dengan baik.
Interpretasi hasil KPSP:
1. Hitunglah berapa jumlah ya : jika 9-10 perkembangan anak sesuai ( S ), ya 7-
8 artinya perkembangan anak meragukan ( M ) dan jika ya kurang dari 6
kemungkinan penyimpangan ( P )
2. Ya bila ibu menjawab anak bisa/sering atau kadang2 melakukan., jawaban
tidak jika ibu menjawab anak belum pernah/ tidak pernah atau tidak tahu.

Metode Evaluasi : praktek/ mendemonstrasikan tindakan pengukuran: KPSP.

Metode Penilaian : Melakukan redemonstrasi dengan menggunakan ceklist

ketrampilan.

Daftar Pustaka :

1. Dep.Ker.R.I, ( 2004 ), Program Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta.


2. Departemen Kesehatan RI, ( 2006 ), Pedoman Pelaksanaan
Stimulasi,Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak, Direktorat
Bina Kesehatan Anak, Dirjen Binkesmas, Jakarta.
3. Soetjiningsih, ( 1995 ), Tumbuh Kembang Anak, Bagian Kesehatan Anak
FK Universitas Udayana, Bali, EGC, Jakarta

Disiapkan oleh Diperiksa Oleh Disahkan oleh


Penanggung Jawab Mata Kuliah Ketua Program Studi/Sesjur/Sesprodi Ketua Jurusan/Ketua
Perwakilan Jurusan

Sugeng Riyadi, S.Kep, Ns, MSc


Welas Haryati, SPd, SKp, MMR Walin, SST, M.Kes.
NIP. 197011231998031004
NIP. 195907151982032002 NIP 196504231988032002
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

A. Fondasi Pertumbuhan dan Perkembangan.

Pertumbuhan dan perkembangan selalu dirujuk pada suatu unit, mengekpresikan


sejumlah perubahan tertentu selama kehidupan individu. Perubahan tersebut merupakan proses
yang dinamik yang menekankan kepada keterkaitan hubungan dimensi.

Tumbuh adalah merupakan peningkatan jumlah dari ukuran sel sebagai hasil
pembelahan dan sintesa protein protein baru, menghasilkan peningkatan ukuran dan berat
keseluruhan atau bagian bagian tertentu

Perkembangan adalah perubahan dan perluasan yang gradual, kemampuan dari tahap
terendah sampai dengan tahap tertinggi, muncul dan meluasnya kapasitas individu melalui
tumbuh, maturasi dan belajar.

Maturasi adalah meningkatnya kompetensi dan kemampuan adaptasi, usia selalu


digunakan untuk menggambarkan perubahankualitatif, perubahan dalam struktur yang kompleks
yang memungkinkan struktur tersebut mulai berfungsi untuk berfungsi sampai pada tahap yang
lebih tinggi.

Differensiasi adalah proses dimulai modifikasi sel dan struktur secara sistematis dan
perubahan untuk mencapai karakteristik fisik dan kimia yang spesifik, perkembangan aktifitas
dan fungsi dari sederhana ke yang lebih tinggi.

B. Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan.

Pertumbuhan berkaitan perubahan dengan aspek fisik sedangkan perkembangan


perubahan dititik beratkan pada aspek bentuk atau fungsi kematangan organ atau individu
termasuk aspek sosial dan emosionalnya.

C. Secara garis besar pertumbuhan dan perkembangan dibedakan yaitu:

1. Pertumbuhan dan perkembangan fisis, yaitu meliputi perubahan dalam ukuran besar dan
fungsi organisme atau individu
2. Pertumbuhan dan perkembangan intelektual, hal ini berkaitan dengan kepandaian
berkomunikasi dan kemampuan menangani materi yang abstrak dan simbolik seperti
berbicara, bermain, berhitung atau membaca.
3. Pertumbuhan dan perkembangan emosional, yaitu kemampuan bayi untuk membentuk
ikatan batin, bercinta dan berkasih saying, kemampuan untuk menangani kegelisahan
akibat suatu frustasi dan kemampuan untuk mengelola rangsangan.
Penambahan dan perkembangan digambarkan sebagai suatu unit yang saling terkait dan
berlangsung sepanjang kehidupan, yang memperlihatkan beberapa perubahan.

D. Mengapa perlu belajar pertumbuhan dan perkembangan?

1. Sebagai alat ukur dalam asuhan keperawatan


2. Untuk mengetahui kondisi normal sehingga dapat mendeteksi deviasi dari normal.
3. Belajar pertumbuhan dan perkembangan anak memberikan petunjuk untuk menilai rata
rata atau perubahan fisi, intelektual, sosial dan emosional yang normal.
4. Mengetahui perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional sehingga dapat dipakai
sebagai penuntun perawat dalam mengkaji tingkat fungsional klien dan penyesuaianya
terhadap penyakit serta saat ia dirawat di rumah sakit.
E. Faktor2 yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

1. Faktor genetic.

a. Jenis kelamin, proporsi fisik dan kecepatan tumbuh, hal ini berbeda antara laki laki
dan wanita.

b. Ras/ bangsa, misalnya antara keturunan bangsa Eropa lebih besar dan lebih tinggi
dibandingakan dengan keturunan bangsa Asia.

2.. Faktor lingkungan

a. Lingkungan biopsikkhososial termasuk didalamnya komponen biologis, fisis,


psikhologis, ekonomi, sosial, politik dan budaya.

b. Lingkungan fisis antara lain: kesehatan tubuh atau organ, keadaan gizi, perumahan,
kebersihan lingkungan, fasilitas kesehatan, pendidikan.

c. Lingkungan psikhologis, hal ini erat kaitannya dengan komponen sosial, mencakup :
kesehatan jiwa, pengaruh keluarga/ sekolah atau masyarakat, nilai sosial budaya,
tradisi, adapt, agama.

d. Faktor politik, hal ini berkaitan dengan factor budaya dan turut menentukan
pertumbuhan dan perkembangan anak misalnya penentuan suatu prioritas masalah
kesehatan, kebijakan tindakan dll.

Pembagian ini juga dapat dikelompokan dalam lingkungan sbb:

a. Lingkungan natal :
1) . Gizi ibu hamil
2) Mekanik seperti posisi fetus, Oligi Hidramnion dapat menyebabkan Club foot
atau kaki bengkok pada bayi.
3) Toksin kimia ( Propil tiourasil, obat kontrasepsi, dll , dapat menyebabkan
hidrosepalus, cleft palate.
4) Endokrin, misalnya ibu hamil dengan usia tua dengan gangguan endorin
dapat menyebabkan Mongoloid ( Sindrom Down ).
5) Radiasi, misalnya Sinar Ro, Radium ) dapat mengakibatkan bayi mikrosefal,
spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggauta gerak.
6) Infeksi misalnya pada trimester pertama, infeksi virus, bakteri dan rubella
menyebabkan bayi bisu, tuli mikrosefal, retardasi mental dan kelainan
jantung. Sedangkan ibu mengalami infeksi pada tri mester kedua dengan
toksoplasmosis mengakibatkan makrosefal, mikrosefal, dan apabila
mengalami retinitis, sifilis maka bayi akan mengalami gangguan
pertumbuhan fisik dan mentalnya.
7) Gangguan fungsi placenta bias mengakibatkan anoksia pada bayinya. Dan
pada saat embrio akan mengakibatkan pertumbuhan terganggu.
b. Faktor pasca natal.
1) Nutrisi, misalnya anak kurang gizi pertumbuhan dan perkembangannya lambat
2) Penyimpangan keadaan sehat ( penyakit kronik ) seperti TBC, GNA dapat
mengakibatkan retardasi mental, pertumbuhan dan perkembangan terganggu.
3) Keadaan sosial ekonomi, missal ekonomi lemah untuk memenuhi kebutuhan
tidak mampu maka anak mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan.
4) Psikhologis, misalnya anak yang selalu tertekan, maka akan terjadi gangguan
dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
5) Sanitasi, seperti hidup di lingkungan kumuh menyebabkan anak tidak pernah
sehat sehingga pertumbuhan dan perkembanganya terganggu.
6) Olah raga, anak yang rutin berolah raga akan tumbuh sehat.
7) Pengawasan medik, seperti anak yang senantiasa diperhatikan kesehatannya
akan tumbuh dan berkembang dengan baik pula.
8) Pendidikan, dengan pendidikan banyak sekali yang diperolah terutama masalah
masalah yang dapat mengganggu kesehatan anak.
9) Kebudayaan, seperti keyakinan yang dianut masyarakat dimana anak tidak boleh
makan daging nanti akan cacingan, hal ini merugikan dan akan mempengaruhi
tumbuh kembang anak itu sendiri.
10) Urutan anak dalam keluarga, seperti anak pertama cenderung perhatiannya
penuh dibandingkan dengan anak yang ketujuh, tentu ini berakibat pada
pertumbuhan maupun perkembangan anak itu sendiri.
3.Faktor Perilaku.

a. Keadaan perilaku akan mempengaruhi pada

Pertumbuhan dan perkembangan dimana perilaku yang sudah tertanam pada masa
anak anak akan terbawa sampai pada masa kehidupan selanjutnya.

Belajar merupakan aspek pendidikan yang dapat mengubah dan membentuk


perilaku.

b. Dorongan kuat untuk perubahan perilaku dapat diartikan positif atau negative, hal ini
tergantung pada sifat dorongan apakah pengalaman yang baik, menyenangkan,
menggemberakan, atau sebaliknya.

c. Perubahan perilaku & bentuk perilaku yang terjadi akan mempunyai dampak luas
terhadap sosialisasi & disiplin anak.

d. Gambaran tumbuh kembang dapat dianggap sebagai suatu pola yang majemuk dan
bervariasi sangat luas, didalamnya berinteraksi sebagai komponen genetic,
lingkungan, biopsikhososial dan perilaku dengan prosesnya yang bersifat unik dan
hasil akhirnya berbeda dan punya cirri sendiri.

F. Prinsip prinsip pertumbuhan dan perkembangan anak.


1. Pertumbuhan dan perkembangan adalah proses yang terus menerus yang ditentukan
oleh factor factor genetic dan lingkungan saling berinteraksi dan mempengaruhi.
2. Semua faktor pertumbuhan dan perkembangan manusia mengikuti pola yang sama.
Urutan dari masing masing tahap dapat diramalkan, berjalan teratur, kontinyu,
misalnya mulai tengkurap  merangkak  berdiri  berjalan, dst.
3. Belajar dapat merupakan suatu bantuan atau gangguan maturasi, hal ini tergantung
pada apa yang dipelajari. Maturasi merupakan aspek fungsional dari tubuh manusia,
dimana kecepatan maturasi ini ditentukan oleh herediter dan dipengaruhi oleh factor
nutrisi dan perilaku dari orang tuanya.
4. Masing masing tahap perkembangan mempunyai karakter sendiri sendiri, misalnya
Piaget berpendapat bahwa tahap perkembangan sensori motor ( lahir – 2 tahun )
anak belajar mengkoordinasikan kemampuan motorik yang sederhana.
5. Pertumbuhan dan perkembangan berjalan secara teratur berhubungan dengan
petunjuk atau gradian atau reflek dari perkembangan fisik dan maturasi dari fungsi
neuromuskuler meliputi:
a. Cephalo caudal atau Had to tau direction ( dari arah kepala ke kaki )
misalnya mengangkat kepala dulu baru kemudian mengangkat dada dan
menggerakan ektremitas bagian bawah.
b. Proximal distal atau Near to far direction, dimana anak menggerakan
anggauta gerak yang paling dekat dengan pusat dulu baru kemudian
anggauta gerak yang jauh dari pusat, misalnya menggerakan bahu dulu baru
kemudian jari jari.
c. Mass to specific atau simple to complex, artinya menggerakan bagian yang
mudah dulu baru kemudian bagian yang sulit, seperti menggerakan bahu
terlebih dahulu baru kemudian menggerakan jari jari yang lebih sulit atau
melambaikan tangan baru kemudian memainkan jari jari tangannya.

G. Tumbuh kembang usia bayi :

Masa bayi adalah masa yang terpendek dalamkehidupan manusia yaitu dimulai lahir
sampai umur 4 minggu atau 1 bulan. Ada empat penyesuaian utama yang harus dilakukan agar
bayi memperoleh kemajuan dalam perkembangan antara lain :

1. Perubahan suhu dalam rahim ibu dengan suhu yang ada di rumah/ rumah sakit.
2. Pernafasan, sebelumnya diterima melalui plasenta selama masa perinatal, setelah lahir
harus bernafas sendiri.
3. Mengisap dan menelan sebagai cara untuk memperolehmakanan untuk menggantikan
cara memperoleh makanan melalui plasenta .
4. Cara pembuangan melalui organ organekresi dimana sebelumnya terjadi melalui tali
pusat dan plesenta.
Untuk penyesuaian ini bayi akan mengalami penurunan berat badan mulai hari pertama dan
akan dijangkau kembali pada hari ke 10 sampai 14. Penurunan ini fisiologis asal masih berada
dibawah 10 % dari berat badan lahir. Untuk mempertahankan kehidupan bayi dibekali dengan
insting dan reflek. Yang dimaksud dengan insting adalah kemampuan yang telah ada sejak lahir,
sifatnya psikhofisis ( mempunyai segi psikhis dan kejasmanian ) untuk dapat mereaksi
lingkungan melalui rangsangan rangsangan tertentu dengan cara khas. Perilaku mereaksi
terhadap lingkungan itu terjadi tanpa bekerja terlebih dahulu, misalnya reaksi menyusui,
kebutuhan akan rasa aman, insting sosial yang memungkinkan anak berkomunikasi dengan
lingkungan ( reaksi senyum, jika ibu mengajak berbicara sekalipun anak belum tahu maksudnya
).

Reflek, eflek adalah suatu gerakan yang terjadi secara otomatis/ spontan tanpa disadari.
Pada bayi perkembangan motorik dimulai dengan reflek refleknya Pada bayi baru lahir sampai
beberapa minggu gerakanya terdiri dari beberapa reflek dan akan berkurang sejalan dengan
pertambahan usianya, reflek tersebut antara lain:

1. Tonic Nick Reflex


2. Rooting Reflex / reflek menghisap jari
3. Graps Reflex atau reflek menggengggam
4. Moro Reflex
5. Starle Reflex yaitu reflek menghentak
6. Stapping reflex yaitu reflek kaki secara spontan
Perkembangan otak penting pada usia dua tahun pertama, dimana biasa disebut “Learning to
learn” belajar untuk belajar secara maksimal, dimana makin banyak rangsangan ,makin baik.

Pertumbuhan yang terjadi pada usia bayi antara lain:

Pertumbuhan fisik, merupakan pertumbuhan cepat dalam proses pertumbuhan manusia, hal
ini dapat diketahui dengan mengukur berat badan, panjang badan, lingkar kepala, dada, dan
lengan. Pertumbuhan yang terjadi pada usia bayi antara lain:

1. Berat badan : Berat badan lahir normal antara 2.500 gr – 4.000 gr dan akan terjadi
penurunan secara fisiologis antara 5-10 %. Setelah 10-14 hari berat badan akan dicapai
kembali. Bayi mengalami penyesuaian utama yaitu sebelum memperoleh kemajuan
dalam perkembangannya: perubahan suhu, pernafasan, mengisap dan menelan.
Kenaikan berat badan rata-rata dalam tahun pertama Sbb:
Umur Kenaikan bb rata2 tiap bulan

Tri wulan I: 1-3 bulan 700 gram

II : 4-6 bulan 600 gram

III : 7-9 bulan 400 gram

IV: 10-12 bulan 500 gram

Umur 5 bulan : 2 X bb lahir

Umur 1 tahun : 3 X bb lahir

Umur 2,5 tahun : 4 X bb lahir

Umur 3 tahun : 14, 5 kg


Sesudah tahun pertama kenaikanya 1,5-2 atau 2-3 kg setiap tahun.

Formula bb : 8 + 2 n dimana n = tahun atau 9 + ( 2n – 1 )

Umur 4 tahun : 16 kg

Umur 5 tahun : 6 X bb lahir

Umur 6 tahun : 7 X bb lahir

2. Tinggi atau panjang badan.


Panjang badan lahir : 48 – 50 cm.

Tri wulan I ertambah : 10 cm.

Tri wulan II ertambah : 6 cm.

Tri wulan III ertambah : 5 cm.

Tri wulan IV ertambah : 4 cm.

Akhir tahun pertama kenaikannya 25 cm sehingga umur 1 tahun 75 cm.

Umur 1 tahun : 73-75 cm.

Umur 2 tahun : 80 cm.

Umur 3 tahun : 88 cm.

Umur 4 tahun : 96 cm. pria dan 95 wanita

Umur 5 tahun : 103 cm. pria dan 102 wanita

Umur 6 tahun : 109 cm pria dan 108 wanita

Umur 17 tahun : 3 X bb lahir.

Dewasa : 2 X panjang umur 2 tahun

Formula umur 3 tahun s/ d akhir balig : 80 + 5 n, dimana n = tahun

3. Lingkar kepala.
Ada dua ukuran kepala yang penting :

a. Diameter antero posterior ( ukuran muka belakang ) melalui glabela ke belakang


kepala yang paling menonjol.
b. Diameter transversal ( ukuran ke samping kanan dan kiri ) melalui tulang ubun
ubun kanan kiri.
Bentuk kepala gepeng ( brachycephaly ), jika diameter tranversal lebih panjang dari
diameter antero posterior, sebaliknya kepala kelihatan panjang ( dlochochepaly ). Kepala
yang normal disebut Nescephaly.

Lingkar kepala bayi baru lahir 33 – 35 cm. Tahun pertama kenaikanya : 10 cm, kenaikan
makin lama makin menurun, dimana umur 5 tahun kenaikannya 0,5 cm / tahun sampai
ukuran dewasa dicapai. Umur 1 tahun berkisar : 44 – 47 cm dan dewasa : 55 – 58 cm.
Fontanel minor menutup minggu ke 6 – 8 dan mayor pada bulan ke 16 – 18.

4. Pertumbuhan gigi.
Gigi sulung/ susu mulai tumbuh pada usia 6 bulan dan lengkap pada usia 2,5 – 3 tahun.
Jumlah gigi sulung 20 buah ( seri 8 buah, taring 4 buah dan geraham 8 buah ). Gigi anak
akan terlepas pada usia 6 – 12 tahun diganti dengan gigi permanen yang jumlahnya 32
buah.

5. Pertumbuhan panca indra.


a. Perabaan sejak lahir sudah ada , maka begitu lahir dingin bayi menangis.
b. Penglihatan, bayi lahir hanya bisa membedakan gelap terang secara berangsur
angsur akan melihat, tapi jika setelah 3 bulan tidak dapat mengikuti arah sinar
maka bayi tersebut buta.
c. Pendengaran, pada saat lahir belum ada pendengaran setelah 1 bulan dapat
mengetahui letak suara, tapi sampai 9 – 11 bulan belum dapat mewndengar
berarti bayi tersebut tuli.
d. Penciuman, anak kecil belum dapat membedakan bau busuk dan harum, mereka
hanya menyatakan dengan kekhasannya atau perasaan kebiasaannya.
e. Perasaan, adalah panca indra yang paling lambat karena berkembang setelah
anak besar antara 1-2 tahun setelah mempunyai perasaan suka atau tidak suka.
6. Pertumbuhan otak.
Besar ukuran diperkirakan ½ berat otak dicapai usia 9 bulan dan ¾ pada akhir tahun
kedua. Jaringan otak dan system saraf tumbuh secara maksimal selama 2 tahun.
Pertumbuhan akan cepat jika bermacam macam ketrampilan yang diberikan pada
anak.

7. Susunan saraf pusat, paling cepat terjadi pada bayi, malambat pada masa kanak
kanak dan cepat pada masa puber. Pertumbuhan system saraf pusat merupakan
karakteristik dari usia 3 – 4 tahun setelah kelahiran. Pertumbuhan terutama
berkembangnya sel sel yang belum matang saat lahir dan bukan pembentukan sel baru.
8. Sex organ, pertumbuhan alat alat kelamin adalah paling lambat pada masa anak anak
dan cepat pada usia puber.
9. Perkembangan fungsional, atau ketrampilan ini terjadi karena adnya koordinasi atau
kerjasama antara macam macam pergerakan akibat kematangan belajar, alat alat,
tulang, sususnan saraf, dan perbuatan prosesi tumbuh, maka anak siap menggunakan
tubuhnya secara terkoordinir. Proses ini dimulai dari kepala ke anggauta badan yaitu:
melihat tersenyum  memalingkan kepala  kepala tegak  tengkurap 
memindahkan benda  didudukan  merangkak  mengangkat badan  duduk
sendiri  jalan berpegangan  berdiri .
Ada empat macam perkembangan fungsional yait:

a. Merangkak 3-4 bulan


b. Duduk usia 9 bulan
c. Berdiri/ berjalan rata rata anak usia 1 tahun dapat berjalan.
d. Manipulasi: membuka, menutup, memegang , begitu bias mengarahkan tanganya
berusaha memegang hidung, rambut, ibunya, dll. Apa yang dilihat akan disertai
tanganya memegang.
10. Perkembangan emosi.
Kebutuhan utama anak adalah mendapatkan kepercayaan dan kepastian bahwa
ia diterima oleh lingkungannya. Kehadirannya sangat diinginkan dan dikasihi, yang
nantinya akan dijadikan dasar untuk percaya pada diri sendiri. Untuk memenuhi
kebutuhan emosionalnya dengan cara „rooming in” Anak akan terpenuhi kepuasanya
atau mengurangi keteganganya. Anak dapat dapat mengalami frustrasi dikala tidak
terpenuhi kebutuhanya seperti ASI, dari sini anak akan belajar mentolerir ketegangan.

11. Perkembangan sosial.


Tingkah laku sosial diartikan bagaimana seorang untuk bereaksi dengan orang
lain disekitarnya, pengaruh hubungan itu pada dirinya, dan penyesuaian dirinya terhadap
lingkungan.

Usia Bentuk hubungan hubungan

 Setelah lahir  Melalui sentuhan halusnya kulit


 Bulan ke 2  Melihat muka ibu  tersenyum  perasaan senang.
 Sekitar 6 bln  Membedakan orang asing  mau dipangku
 Lebih dr 7 bln  Kontak aktif dgn orang lain minta perhatian
 Akhir bln ke 10  Ngobrol dgn ibunya  menirukan kata2/ nada
 Akhir thn I  Dapat diajak bermain
 Umur 18 bln  Ada kesadaran akan saya & kepunyaan saya
 Tahun ke II  Ingin mandiri, menolak otoritas  pengalaman sosial.

12. Perkembangan bahasa.


Ada 3 bentuk pra bahasa normal dalam perkembangan bahaya yaitu:

a. Menangis
b. Mengoceh
c. Isyarat.
Usia Kemampuan anak berbahasa.

 2 bulan I  menangis
 umur 3-4 bulan  Suara suara saat terbangun
 akhir bulan ke IV  Tertawa keras
 umur 5-6 bulan  Ngobrol dgn caranya sendiri
 umur 9 bulan  Kata kata diulang ulang wa-wa, pa-pa, ma-ma
 umur 10-11 bulan  Ditanya mainannya ia akan mencari dgn matanya
 umur 11-12 bulan.  Menghubungkan kata pa-pa, ma-ma, wau-wau
 sekitar 1 tahun  Mengerti kata-kata/ kalimat sederhana.

13. Perkembangan bicara.


a. Pra bicara:
 Suara yang tak berarti ( 6-7 mg ).
 Kalimat satu kata ( 1 tahun )
 Haus akan nama
 Membuat kalimat
 Mengenal perbandingan.
b. Bicara dalam kalimat panjang dan sempurna.
 Bicara egosentris 2-7 tahun, bicara lebih banyak dirinya.
 Bicara sosial Peralihan bicara egosentris ke bicara yang berlaku di masyarakat.
H.Tumbuh kembang usia toddler

Kemampuan anak usia toddler dapat dikelompokan menjadi:

1. Usia antara 12 bulan – 18 bulan anak mempunyai kemampuan sbb:


 Berjalan sendiri tanpa jatuh.

 Dapat mengambil benda kecil sebesar biji jagung dg ibu jari & telunjuk.

 Dapat mengungkapkansecara sederhana.

 Mulai senang naik tangga dengan bantuan

 Dapat minum sendiri dari gelas tanpa tumpah

 Belajar menyusun balok balok.

 Dapat menggunakan sendok

 Dapat membuka lembaran buku.

2. Usia antara 18 bulan – 24 bulan kemampuanya antara lain:


 Dapat menendang bola.

 Dapat mencorat caraet dengan alat tulis.

 Dapat menggunting.

 Menunjuk bagian tubuh dengan benar

 Dapat menggunakan sendok dengan baik.

 Meniru pekerjaan rumah tangga.

3. Usia antara 2 – 3 tahuan anak mampu:


 Berjalan naik turun tangga

 Dapat membuka pintu.

 Mampu melepas pakaian sendiri

 Makan dan minum sendiri

 Melepas baju sendiri, memakai baju dengan bantuan.

 Menyebut nama sendiri


 Menggambar lingkungan.

Sosial Emosional usia toddler bermain adalah sangat penting untuk perkembangan sosial
dan permainan yang tepat adalah solitary play.

Pertumbuhan fisik:

 Usia 2 tahun  BB = 4 x BBL, sedangkan TB = 50% TB dewasa.

 Usia 3 tahun  BB = meningkat 2-3 kg / tahun, TB meningkat 6-8 cm dan LP = 50


cm.

 Usia 3 – 4 tahun :

I. Tumbuh kembang usia prasekolah.

1. Usia 3- 4 tahun dengan kemampuan sbb:

 Dapat berdiri diatas satu kaki.

 Menyebut nama panggilan orang lain.

 Berjalan berjinjit.

 Buang air besar dan kecil sendiri pada tempatnya.

 Dapat menggambar garis vertical.

 Belajar membuka dan memasang kancing.

 Melompat

 Menangkap bola dan melempar dari atas.

2. Usia anak 4 – 5 tahun masmpu:


 Melompat dengan satu kaki.

 Berpakaian sendiri.

 Bisa bercerita.

 Berjalan mundur sambil jinjit.

 Menangkap dan melempar bola dengan baik.

 Mengikat tali sepatu.

 Menulis angka, huruf

3. Usia 5 – 6 tahuan mempunyai kemampuan sbb:


 Mengenal dan mamatuhi peraturan sederhana.

 Melempar dengan kaki bergantian.

Sosial emosional usia prasekolah:

 Bermain sendiri sudah mulai berkurang.


 Sering berkumpul dengan teman.
 Interaksi sosial meningkat selama bermain: main ibu2an, bapak2an, dokter2an, dll.
 Sudah dapat menggunakan alat-alat main.
 Pertumbuhan fisik:  BB bertambah : 2, 3 kg/ tahun
 TB bertambah : 6,75-7,5 cm/ tahun

PERKEMBANGAN ANAK

1. Perkembangan psikososial ( Sigmun Freud )


Sigmun Freud adalah seorang pakar psikoanalisa.yang mengungkapkan teori alam bawah
sadar. Beliau mengatakan teorinya ada 5 tahap perkembangan manusia yaitu:

a. Fase oral ( 0 – 18 bulan )


 Pada fase ini anak mendapatkan kepuasan/ kenikmatan dari berbagai pengalaman
sekitar mulut yaitu dengan menghisap, menelan, memainkan bibir, makan.

 Dasar perkembangan mental yang sehat tergantung dari hubungan ibu – anak pada
fase ini.

 Bila ibu berhasil memuaskan kebutuhan dasar anak, maka anak akan merasa aman
dan mantap kefase berikutnya.

 Bila terdapat hambatan/ gangguan, terjadi fiksasi oral ( pengalaman buruk tentang
masalah makan & penyapihan ) maka terfiksasi, dimana perilaku anak tetap
tergantung dan menolak mandiri.

b. Fase oral ( 18 – 36 bulan )


 Pada fase ini sifat ke akuanya menonjol sekali

 Mulai belajar kenal dengan tubuhnya sendiri dan mendapat kepuasan dengan
anfoerotik-nya.

 Tugas utama anak pada fase ini adalah toilet training/ latihan kebersihan

 Merasa nikmat pada saat menahan maupun mengeluarkan tinja, dimana rasa
kepuasan bersifat egosentrik.

 Bila latihan kebersihan dilakukan berlebihan, missal: dengan kemarahan & hukuman
maka anak akan meretensi tinja atau membuang tinja sembarangan.

 Sisa konflik pada fase ini berpengaruh pada kepribadian anak dimana terjadi:

* Anal retensif  berpandangan sempit, introvert, pelit.

*Anal ekclusif  sifat ekstrovert, impulsive, tidak rapih, kurang pengndalian


diri.

c. Fase oedipal ( 3- 6 tahun )


 Anak mulai melakukan rangsangan erotik, missal meraba raba genitalia.
 Anak mulai bias merasakan dorongan seksualitas yang ditujuanjukan melalui orang
tua lawan jenis. Perasaan ini membuat dorongan untuk bersaing dengan orang tua
sejenis untuk merebut perhatian orang tua yang lain.

 Perasaan seksual yang negative menyebabkan ia menjauhi orang tua dengan jenis
kelamin berbeda dan mulai dekat dengan orang tua sejenis. Dimulainya proses
identifikasi seksual.

d. Fase laten ( 6 – 12 tahun ).

Merupakan periode integrasi , bercirikan anak harus berhadapan dengan berbagai


tuntutan sosial, missal : hubungan kelompok, pelajaran sekolah, konsep moral dan etik
dan hubungan dengan dunia dewasa.

e. Fase genital ( 12 – 18/ 20 tahun ).

Pada fase ini anak diharapkanbisa bereaksi sebagai orang dewasa, masih masa transisi,
penentuan identitas, intim dengan lawan jenis dan belajar tidak bergantung pada orang
tua.
LAMPIRAN INSTRUMEN PENELITIAN

KUISIONER PRA-SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP)

A. Kuesioner Praskrining untuk Bayi 3 bulan

1. Pada waktu bayi telentang, apakah masing-masing lengan dan tungkai bergerak
dengan mudah? Jawab TIDAK bila salah satu atau kedua tungkai atau lengan
bayi bergerak tak terarah/tak terkendali.
2. Pada waktu bayi telentang apakah ia melihat clan menatap wajah anda?
3. Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh), disamping
menangis?
4. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepalanya dari kanan/kiri ke tengah?

5. Pada waktu bayi telentang, apakah. ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada sisi yang lain?

6. Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum,apakah ia tersenyum


kembali kepada anda?
7. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya seperti pada gambar ini?

8. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat
kepalanya sehingga membentuk sudut 45° seperti pada

gambar ?
9. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat mengangkat

kepalanya dengan tegak seperti pada gambar?


10. Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba-raba?

B. Kuesioner Praskrining untuk Bayi 6 bulan

1. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepala sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang lain?

2. Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak clan stabil?
Jawab TIDAK bila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri atau ke dadanya
3. Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi. (jangan
meletakkan di atas telapak tangan bayi). Apakah bayi dapat menggenggam
pensil itu selama beberapa detik?

4. Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat mengangkat dada dengan
kedua lengannya sebagai penyangga seperti padA gambar ?

5. Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik tetapi
bukan menangis?
6. Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari telentang ke telungkup atau
sebaliknya?
7. Pernahkah anda melihat bayi tersenyurn ketika melihat mainan yang lucu,
gambar atau binatang peliharaan pada saat ia bermain sendiri?
8. Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda kecil sebesar kacang, kismis
atau uang logam? Jawab TIDAK jika ia tidak dapat mengarahkan matanya.
9. Dapatkah bayi meraih mainan yang diletakkan agak jauh namun masih berada
dalam jangkauan tangannya?
10. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke
posisi clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti
gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti
gambar sebelah kanan.

C. Kuesioner Praskrining untuk Bayi 9 bulan

1. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-lahan ke
posisi clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya secara kaku seperti
gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala bayi jatuh kembali seperti
gambar sebelah kanan.

2. Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan atau kue kering dari satu
tangan ke tangan yang lain? Benda-benda panjang seperti sendok atau
kerincingan bertangkai tidak ikut dinilai.
3. Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, sapu tangan atau
serbet, kemudian jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba mencarinya?
Misalnya mencari di bawah meja atau di belakang kursi?
4. Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti mainan/kue kering, dan
masing-masing tangan memegang satu benda pada saat yang sama? Jawab
TIDAK bila bayi tidak pernah melakukan perbuatan ini.
5. Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke posisi berdiri, dapatkah ia
menyangga sebagian berat badan dengan kedua kakinya? Jawab YA bila ia
mencoba berdiri dan sebagian berat badan tertumpu pada kedua kakinya.
6. Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda-benda kecil seperti kismis,
kacang-kacangan, potongan biskuit, dengan gerakan miring atau menggerapai
seperti gambar ?
7. Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah bayi duduk sendiri
selama 60 detik?

8. Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri?


9. Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam datang berdiri di
belakangnya, apakah ia menengok ke belakang seperti mendengar kedatangan
anda? Suara keras tidak ikut dihitung. Jawab YA hanya jika anda melihat
reaksinya terhadap suara yang perlahan atau bisikan.
10. Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di luar jangkauan bayi, apakah ia
mencoba mendapatkannya dengan mengulurkan lengan atau badannya?

D. Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 Bulan

1. Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di pojok, kemudian muncui dan


menghilang secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia mencari anda
atau mengharapkan anda muncul kembali?
2. Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut dengan
perlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali?
3. Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan berpegangan pada
kursi/meja?
4. Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: “ma-ma”,
“da-da” atau “pa-pa”. Jawab YA bila ia mengeluarkan salah—satu suara tadi.
5. Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri tanpa bantuan anda?
6. Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? la
akan menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan
bertemu dengan orang yang belum dikenalnya.
7. Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti kacang atau kismis, dengan
meremas di antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?

8. Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan?


9. Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata yang lengkap).
Apakah ia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi ?
10. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia
pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panel tidak ikut dinilai.
E. Kuesioner Praskrining untuk 15 bulan

1. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia
pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup, panci tidak ikut dinilai
2. Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan?
3. Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai?
Jawab TIDAK bila ia membutuh kemandirian kaq bantuan.
4. Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya,
atau mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya? Jawab YA bila anak
mengatakan salah satu diantaranya.
5. Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
6. Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau lebih?
Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk
untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?
7. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau
merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang
menyenangkan
8. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-
huyung?
9. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan
biskuit dengan menggunakan ibu seperti pada gambar ini
F. Kuesioner Praskrining untuk Anak 18 bulan

1. Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-lambai?


Jawab TIDAK bila ia membutuhkan bantuan.
2. Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat ayahnya,
atau mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya?
3. Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5 detik?
4. Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau
lebih?
5. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk
untuk memungut mainan di lantai clan kemudian berdiri kembali?
6. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau
merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang
menyenangkan.
7. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-
huyung?
8. Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau
potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk seperti pada
gambar ?

9. Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia


menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?
10. Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari tempat
tersebut tanpa tumpah?
G. Kuesioner Praskrining untuk Anak 21 bulan

1. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat membungkuk


untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri kembali?
2. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa menangis atau
merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan suara yang
menyenangkan.
3. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-
huyung?
4. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan
biskuit dengan menggunakan ibu jari clan jari telunjuk seperti pada gambar ?

5. Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia


menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?
6. Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas clan minum dari tempat
tersebut tanpa tumpah?
7. Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa
yang anda lakukan?
8. Apakah anak dapat meletakkan satu kubus di atas Gerak halus Ya Tida kubus
yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5-5.0
cm
9. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti
selain “papa” dan “mama”?.
10. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa kehilangan
keseimbangan? (Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik
mainannya)
H. Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan

1. Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak meniru apa
yang anda lakukan?
2. Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 — 5 cm.
3. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang mempunyai arti
selain "papa" clan "mama"?
4. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa
kehilangankeseimbangan?
(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya).
5. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, atau celananya? (topi clan
kaos kaki tidak ikut dinilai).
6. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik tangga
dengan posisi tegak atau berpegangan pada dinding atau pegangan tangga.
Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak atau anda tidak
membolehkan anak naik tangga atau anak harus berpegangan pada seseorang.
7. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak menunjuk
dengan benar paling sedikit satu bagian badannya (rambut, mata, hidung, mulut,
atau bagian badan yang lain)?
8. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
9. Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika diminta?
10. Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan tanpa
berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.
LAMPIRAN PENILAIAN KPSP

Pertanyaan dalam KPSP harus dijawab dengan ’ya’ atau ’tidak’ oleh orang
tua. Setelah semua pertanyaan dijawab, selanjutnya hasil KPSP diskoring
sebagai berikut:
a. Apabila jawaban ’ya’ berjumlah 9-10, berarti anak tersebut normal
(perkembangan baik)
b. Apabila jawaban ’ya’ kurang dari 9, maka perlu diteliti lebih lanjut
mengenai : apakah cara menghitung usia dan kelompok pertanyaannya
sudah sesuai. Kesesuaian jawaban orang tua dengan maksud
pertanyaan. Apabila ada kesalahan, maka pemeriksaan harus diulang.
c. Apabila setelah diteliti jawaban ’ya’ berjumlah 7-8, berarti hasilnya
meragukan dan perlu diperiksa ulang1 minggu kemudian.
d. Apabila jawaban ’ya’ berjumlah 6 atau kurang, berarti hasilnya kurang
atau positif untuk perlu dirujuk guna pemeriksaan lebih lanjut.

=============================================

Anda mungkin juga menyukai