Penyunting: Ulinnuha
Tata Letak: Syamsul Hidayat
Desain Cover: Mastersyah
Ukuran: x + 86: 15.5x23 cm
Cetakan Pertama: Februari 2021
Oleh:
ALI MAKKI, M.Pd.I
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah As-Salafiyah (STISA)
Sumber Duko Pamekasan, Jawa Timur
Bismillahirrahmanirrahim
v
langkah menulis dengan mudah, baik dan benar sesuai dengan
yang diharapkan oleh penulis dan pembaca.
Ketua STISA
vi
PRAKATA
Mohammad Hafid
vii
viii
DAFTAR ISI
PRAKATA ..........................................................................................v
DAFTAR ISI ....................................................................................... ix
ix
(4) Benarkah Rasulullah Dzalim Menikahi Aisyah Saat Masih
Gadis? Berikut Jawaban Syekh al-Buthi ................................ 53
(5) 18 Desember Hari Bahasa Arab Sedunia, Inilah Enam
Keistimewaan Bahasa Arab Menurut Ulama .......................... 57
(6) Memeringati Hari Bahasa Arab Dunia, Ini Urgensi Bahasa
Arab dalam Memahami Hukum Islam..................................... 61
(7) 22 Desember Hari Ibu, Inilah Penghargaan Islam Ter-
hadap Seorang Ibu .................................................................. 65
(8) Renungan di Tahun Baru 2020 ............................................... 71
(9) Apakah Kotoran Cicak Najis Menurut Ulama Fikih? Ini
Penjelasannya ......................................................................... 75
(10) Muridku, Maafkan Saya Mencintaimu..................................... 79
x
Kita dan Dunia Kepenulisan
Suatu hal yang tak kalah penting dalam kehidupan
manusia adalah menulis. Karena jelas, aktifitas menulis dapat
mengabadikan dan mendokumentasikan ide, gagasan,
pemikiran, pengetahuan serta ilmu.
Kekuatan tulisan sangat mengagumkan. Umurnya jauh
melebihi umur manusia. Contoh kongkretnya bisa kita lihat
bahwa ribuan peninggalan ulama-ulama salaf yang sudah
berabad-abad lamanya tetap masih kita nikmati sampai detik
ini. Dari itu, kita harus melirik sekilas, bagaimana para ulama
terdahulu menjadikan profesi menulis sebagai sebuah tradisi
dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Fakta demikian
sangat jauh berbeda dengan ulama-ulama zaman sekarang.
1
akibat terbatasnya sarana sungguh tidak bisa kita bayangkan.
Belum ada kertas, bolpoin, apalagi komputer, laptop dan media
lainnya seperti yang kita rasakan sekarang ini.
2
menjadi paragraf yang dilengkapi dengan judul agar terkesan
berbobot dan professional.
Intinya, penulis ingin menyampaikan pesan dan kesan
bahwa menulis itu mudah. Agar bayangan dalam diri banyak
orang khususnya kaum milenial tentang sulitnya menulis dapat
sirna dan berubah.
3
) ا ْق َر ْأ َو َربُّ َك ْاْلَ ْك َر ُم2( ق
ٍ َان ِمنْ َعل
َ سَ اْل ْن
ِْ قَ َ) َخل1( ق ْ ا ْق َر ْأ بِا
َ َس ِم َربِّ َك الَّ ِذي َخل
)5( ان َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم
َ س ِ ْ ) َعلَّ َم4( ) الَّ ِذي َعلَّ َم ِبا ْلقَلَ ِم3(
َ اْل ْن
4
3. Perintah mencari ilmu pengetahuan dan inspirasi
tradisi manajemen. Perintah mencari ilmu pengetahuan
selain dari surah al-Alaq di atas dapat ditemukan dalam
subtansi yat 31 al-Baqarah, ayat 179 al-A’raf, ayat 9 al-
Nisa’, ayat 2 al-Jumu’ah, ayat 11 al-Mujadalah, ayat 43 al-
Nahl, dan ayat ke 9 al-Zumar.
Subtansi dari kepada semua ayat ini memerintahkan
umat manusia untuk menuntut ilmu pengetahuan,
karena ilmu pengetahuan merupakan syarat utama
diraihnya perihal mengetahui dirinya, apa yang mesti
dilakukan dan kemana harus melangkah. Ilmu
pengetahuan dan tulis menulis merupakan suatu hal
yang Tak dapat dipisahkan sehingga perintah untuk
mencari ilmu pengetahuan juga menjadi perintah
untuk mengembangkan budaya tulis menulis. Karena
tulisan menjadi sarana bagi ilmu pengetahuan untuk
selalu dikembangkan dari generasi ke generasi
berikutnya.
Sementara ayat yang berbicara terkait tradisi
manajemen dapat disingkap dalam ayat ke 282 QS. Al-
Baqarah dan ayat ke 33 QS. Al-Nur, yang mana hal ini
mengarah kepada fungsionalitas tulisan sebagai bukti
otentik yang efektif dalam perdagangan demi
melindungi hak-hak secara benar.
5
4. Penyebutan seperangkat peralatan kegiatan baca-tulis
Selain terdapat perintah membaca dan menulis serta
perintah mencari ilmu pengetahuan dalam al-Qur’an
juga menyebut seperangkat peralatan kegiatan baca-
tulis, seperti, kata midad (tinta), qalam (pena), qirthas
(kertas), lauh (batu tulis), raqq (lembaran) dan shuhuf
(helai kertas). Puncaknya, menandakan bahwa al-
Qur’an hanya ingin menekankan terhadap budaya baca
tulis agar betul-betul terbumikan dalam masyarakat
sehingga peradaban menjadi maju dan gemilang
sebagaimana Allah mengubah peradaban jahiliyah
menuju peradaban ilmiyah. (“al-Qur’an Dan Litersi”
karya Ali Romdhoni, MA, 2015).
6
ungkapkan melalui tulisan, bergantung kita mau
memilih jalan mana.
7
mereka akan lebih leluasa memiliki waktu untuk
menyerap pemahaman. Mereka bisa berulangkali
membaca sebanyak mungkin dari dakwah yang
disampaikan melalui tulisan.
8
hikmah yang puncaknya akan tersebar dan tersiar
kepada banyak orang.
Tips-Tips Menulis
Menulis butuh keberanian dalam segala hal. Berani
mematahkan keraguan dan kebingungan untuk menulis. Berani
memulai. Berani menyisihkan waktu untuk menulis. Berani
membiasakan menulis. Berani mempublikasikan tulisan
9
khususnya di media sosial. Berani menerima kritikan baik
manis ataupun pahit.
Intinya, kita tidak akan bisa menulis tanpa perjuangan
dan keberanian. Karena kemampuan menulis kedatangannya
tidak seperti kematian, yang pasti datang dan menjemput kita.
Coba kita lihat, semua penulis terkenal pasti sudah
mengerahkan perjuangan dan keberaniannya sebelum menjadi
terkenal.
Hanya saja, di samping perjuangan dan keberanian itu,
para pakar yang sudah lama bergelut dalam dunia kepenulisan
menawarkan tips-tips tentang kepenulisan. Agar kita selalu
tergerak dan termotivasi untuk senantiasa menulis serta agar
kita bisa menemukan kemudahan dalam usaha dan
perjuangan.
10
menasehati diri, ingin menenangkan diri, ingin
menghibur diri, ingin berdakwah dan lain sebagainya.
Sehingga kita tidak akan peduli pada siapa dan apapun.
Menarik atau tidak yang penting bisa sampai pada tujuan.
11
Dengan asosiasi waktu, tempat dan alat itulah
kebiasaan serta konsistensi utuk menulis bisa terus
diingatkan. Misalnya kita sudah berada di tempat yang
sudah ditentukan untuk menulis maka kita akan teringat
untuk menulis. Begitu juga pada waktu dan alat.
12
cabang sebanyak mungkin dengan cara menuliskan bagan
di kertas. Lalu hubungkan beberapa cabang di bagan
tersebut pada ide dan gagasan yang sudah ditermukan.
13
Tiga Langkah Mudah Menulis
Fakta mengatakan bahwa sekalipun banyak orang yang
berpendidikan biasa berkecimpung dalam tulis-menulis,
namun ternyata tidak banyak yang bisa menghasilkan karya
tulis. Mereka seakan-akan tidak merasa tidak bisa menulis.
Padahal jika digeluti dengan sebaik-baiknya bisa menjadi
mediasi untuk menghasilkan karya.
14
memiliki sarana kepenulisan, seperti komputer,
hp dan lain sebagainya.
adanya tekad yang kuat untuk membuat tulisan
yang bagus dan bermutu.
15
pada hayalan, sedang nonfiksi menuangkan fakta-fakta
yang terjadi dalam keidupan disertai tafsiran kita.
Teknisnya, menulis bisa dimulai dari mana saja.
Letupan emosi, umpatan, jeritan, curhatan, berterima
kasih dan bersyukur bisa dijadikan permulaan tulisan.
Sederhananya catatan harian kehidupan kita atau orang
lain bisa menjadi bahan tulisan kita. Intinya, tulislah apa
yang disenangi tanpa harus menunggu punya mentor.
Lebih jelasnya, untuk penulis pemula harus
memberanikan diri atau memaksakan diri memulai
menulis. Tidak usah memikirkan hasil tulisannya dulu.
Salah ketik, salah kosa kata, salah tanda baca dan
kesalahan lainnya. Hindari editing dan koreksi di tengah-
tengah menulis. Biar cepat ada hasilnya. Barulah setelah
dianggap selesai menulis cari waktu lain untuk
mengoreksi dan mengedit tulisan.
16
2) Menulis rencana kegiatan yang akan dilakukan
Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan mulai dari
bangun tidur hingga tidur kembali juga bisa menjadi
bahan tulisan. Tinggal kita memberanikan diri
menyiapkan waktu di malam harinya untuk
menyusun lewat tulisan.
3) Menarasikan ulang hasil bacaan
Gunakan waktu sejenak untuk membaca. Entah buku,
artikel atau lain sebaginya. Lalu tuangkan hasil
bacaan tersebut melalui tulisan. Tapi dengan syarat
harus menggunakan narasi pribadi bukan narasi yang
digunakan oleh penulisnya.
4) Menuliskan apa yang sudah didengar, dilihat dan
dialami
Ikut forum pengajian, diskusi ataupun kumpulan lain
sebagainya bisa menjadi bahan tulisan. Tulislah
apapun yang didapat dari forum-forum kegiatan
dimaksud. Tidak usah sungkan apalagi berfikir salah
dalam sistematik kepenulisan. Tidak hanya itu, hasil
dari mendengar curhatan orang lain juga bisa
dituangkan dalam bentuk tulisan. Bahkan hasil dari
tontonan film di televisi ataupun lainnya sangat bagus
dituangkan dalam melatih diri untuk terbiasa
menulis.
5) Menuliskan riwayat hidup, kisah dan kesulitan yang
dialami
17
Riwayat hidup kita ataupun orang lain bisa dijadikan
sebagai kisah kehidupan dalam bentuk tulisan. Mulai
dari kelahiran, proses pendidikan, proses menemukan
teman hidup hingga pada kesusahan-kesusahan yang
nampak dalam kehidupan layak dijadikan materi
tulisan kita.
Intinya, tidak alasan bagi kita untuk tidak menuis.
Karena semuanya bisa menjadi bahan yang mudah untuk
melatih menulis. Ayo beranikan diri untuk menulis.
Jangan biarkan hidup kita berhenti pada saat hembusan
nafas terakhir. Abadikan dalam bentuk karya tulis yang
bisa dinikmati oleh anak cucu kita.
18
Setelah itu, yang perlu dipahami tulisan yang
mendapatkan kritikan dari orang lain tidak perlu
dianggap sebagai sebuah kegagalan. Ia harus diartikan
sebagai pecut dan cambuk motivasi. Agar lebih semangat
lagi serta lebih berhati-hati dalam membuat tulisan. Guna
menghasilkan karya yang lebih baik.
Lihat: cahyadi takariawan, menulis semudah bernafas,
hal. 6-9 (ebook-pdf)
19
Apapun yang kita baca dari teks tertulis seperti buku,
surat kabar, majalah, jurnal dan media online lainnya harus
disikapi dengan penuh kepekaan dan sikap kritis. Begitu juga,
dengan apapun yang kita dengar dan lihat seperti seperti radio,
televisi, kejadian serta peristiwa yang terjadi tidak dibiarkan
begitu saja. Harus disikapi secara kritis dan peka. Akhirnya,
kita akan menemukan sebuah ide.
20
yang sudah ditentukan. Ini tidak bersifat mengikat. Karena ada
sebagian penulis tidak butuh melakukannya. Kemudian
mulailah menulis.
21
Membuat sketsa poin-poin bahasan
22
(Sumber: Kiat Menulis Artikel di Media- Dari Pemula Sampai
Mahir-, M. Arief Hakim, hal. 88-90, cet. III 2005, Nuansa
Cendikia Bandung.)
23
lainnya tidak boleh bertolak belakang. Hal ini bisa
diketahui dengan susunan kalimat yang sistematis,
logis dan mudah dipahami.
24
Kemudian berlanjut pada pemaksaan diri untuk selalu
aktif membuat artikel, kemudian dipublikasikan pada catatan
facebook dan di laman statusnya. Akhirnya, alhamdulillah
penulis sampai juga pada titik yang diinginkan.
Pengertian Artikel
Artikel adalah karangan prosa atau tulisan lepas yang
berbentuk karya tulis lengkap. Memuat permasalahan tertentu
yang sifatnya tidak fiktif serta disampaikan secara lugas.
Biasanya berupa opini, pendapat, berita, esai dan lain
sebagainya yang dipublikasikan di media massa.
25
Artikel populer murni
Artikel jenis ini bergaya ringan, mengalir, tidak
mementingkan rujukan. Gaya bahasa yang disampaikan
cenderung bebas, akrab dan bahkan tidak sesuai dengan
kaidah kebahasaan. Nyaman dibaca, mudah dimengerti
dan menghibur.
Artikel ilmiah murni
Artikel jenis ini sangat ketat. Harus memerhatikan
metodologi penulisan, data, rujukan dan istilah resmi
akademis. Gaya bahasa yang digunakan harus baku dan
sesuai dengan kaidah kebahasaan. Artikel model ini
biasanya digunakan dalam studi ilmiah di dunia
akademis.
Artikel ilmiah populer
Model artikel yang ketiga ini merupakan perpaduan
antara kedua artikel sebelumnya. Bisa dikatakan sebagai
artikel bermata dua. Karena memang tulisan yang
disampaikan harus ilmiah dan bisa
dipertanggungjawabkan. Hanya saja bahasa yang
digunakan tidak berbelit-belit, padat dan berarti.
26
gaya yang cair dan populer. Sehingga mudah dipahami
pembaca.
Pokoknya, karakteristik penulisan artikel ilmiah populer
dapat disimpulkan bahwa subtansi gagasannya disampaikan
secara objektif, gagasan didukung oleh fakta, argumen serta
analisa ilmiah, disampaikan dengan gaya populer, tidak fiktif,
memberikan manfaat, bahasa yang digunakan semi ilmiah dan
tidak biasa mengikuti aturan baku dalam penulisan artikel
ilmiah murni.
27
Bagian pendahuluan, isi dan penutup biasanya dalam
artikel ilmiah populer yang banyak ditulis oleh para pelaku
sosial media itu pendek, mulai dari satu hingga dua halaman
langsung disatukan tanpa pembatas anak judul.
Contohnya bisa dilihat dalam artikel-artikel penulis dalam
situs bincangsyariah.com, (mohammadhafid/author/at/
bincangsyariah).
1. Pembuatan Judul
Pembuatan judul disajikan secara populer, bebas,
menarik dan mencerminkan ide yang ingin disampaikan.
Contohnya, bisa dilihat dalam perbandingan dari ketiga
model artikel di atas.
28
2. Bagian Pendahuluan
4. Bagian Penutup
Bagian paling akhir dari sebuah artikel ialah penutup.
Ia bisa berisi kesimpulan, hikmah, catatan atau renungan
29
bagi para pembaca. Itu artinya, bahwa bagian penutup ini
tidak lagi memerlukan banyak paragraf. Cukup satu
hingga dua paragraf dalam bagian ini.
1. Menentukan gagasan
Menentukan gagasan sangat memainkan peranan
penting dalam penulisan artikel. Betapa tidak, karena
artikel tidak mungkin bisa ditulis tanpa penentuan dan
pembatasan gagasan. Selanjutnya, segala sesuatu yang
kita temukan dalam diri dan sekitar kita bisa dijadikan
sumber ide dan gagasan. Permasalahan aktual, harapan,
perbaikan, pengalaman pribadi, kejadian sehari-hari dan
bahkan gagsan orang lain juga bisa dikembangkan.
Tapi biasanya yang paling mudah untuk mengalirkan
gagasan dalam sebuah tulisan ialah pengalaman peribadi.
Ia diulas, diolah dikembangkan hingga menjadi sesuatu
yang bermanfaat bagi orang lain. Misalnya, kita sedang
mengalami kesedihan. Dari rasa ini akan muncul
30
beberapa pertanyaan untuk dikembangkan. Mengapa rasa
sedih bisa muncul, apakah yang membuat seseorang bisa
sedih, bagaimana cara menghilangkan kesedihan, dan
bagaimana pendapat ulama dan penjelasan ilmiah tentang
kesedihan.
2. Menguji gagasan
Setelah menemukan gagasan barulah kegiatan
selanjutnya mengujinya dengan mengajukan pertanyaan
serta jawabannya dari gagasan yang sudah dipilih dalam
penulisan artikel. Misalnya dengan pertanyaan, apakah
gagasan itu penting dan bermanfaat, apakah ia bisa
dipecah menjadi beberapa judul dan bisa dikembangkan
lebih lanjut, apakah ia terikat dengan waktu, apakah ia
bisa dikaji dari beberapa pendekatan yang menarik dan
lain sebagainya. Baru setelah kita menemukan jawaban-
jawaban dari beberapa contoh pertanyaan di atas dan
jawabannya positif, kita bisa menjadikannya sebagai
gagasan dari sebuah artikel.
31
Pola pembagian gagasan. Memecah gagasan yang
masih bersifat umun menjadi lebih spesifik.
Pola pemecahan masalah. Misalnya saat mengalami
masalah tertentu. Lalu dicarikan solusinya dengan
menganalisa dari sudut pandang yang berbeda-beda.
Pola kronologi. Menuliskan artikel berdasarkan
urutan kronologis.
Pola pendapat dan argumen. Menulis artikel dengan
menyampaikan pendapat yang disertai argumen.
Pola perbandingan. Menuliskan artikel dengan
melakukan perbandingan dari beberapa pendapat
atau gagasan.
Pola penuturan. Menuliskan artikel layaknya
berbicara. Hal ini biasa dilakukan oleh orang yang
sering mengisi ceramah atau seminar.
Sumber: cahyadi Takriawan, Teknik Menulis Artikel hal. 1-25
(ebook/pdf)
Menulis Berita
Berita sederhananya merupakan laporan suatu kejadian
atau peristiwa terbaru (aktual) yang disampaikan online atau
ofline berdasarkan fakta dan menarik perhatian, karena dinilai
penting dan luar biasa.
Berita dapat terbagi sejatinya dapat digolongkan menjadi
dua:
32
a. Berita langsung.
Berita dalam jenis ini memiliki tubuh enam unsur
pokok yan dikenal dengan 5 W + 1 H, (1) What (apa yang
terjadi dalam sebuah kejadian), (2) Who (siapa yang
terlibat didalamnya), (3) where (diamana tempat
kejadiannya), (4) when (kapan kejadian itu terjadi), (5) why
( mengapa kejadian itu bisa terjadi) dan (6) how
(bagaimana kronologi terjadinaya).
Berita yang disajikan selain enam unsur pokok di
atas juga harus memenuhi bagian-bagian yang sangat
menentukan keberadaanya. Bagian-bagian berita
dimaksud meliputi empat komponen pokok; (1) judul
atau kepala berita, (2) baris tanggal, nama tempat
berlangsungnya kejadian dan nama media, (3) teras berita,
yakni paragraf pertama yang berisi bagian paling menarik
dan penting dan (4) tubuh berita yang meliputi penjelasan
dan uraian dari apa yang sudah tertuang di teras berita.
Selanjutnya proses pembuatan berita bisa dilakukan
dengan empat cara; (1) perencaan berita atau perencaan
informasi yang akan disajikan, (2) perburuan berita atau
pengumpulan bahan, (3) penulisan naskah setelah bahan
terkumpul dan (4) penyuntingan naskah atau melihat
ulang apa yang sudah ditulis dalam naskah.
Sebenarnya pembuatan berita yang ada dan sering
kita baca entah dikoran atau dimedia online lainnya bisa
dilihat dengan tiga struktur berita beikut; (1) piramida
terbalik yakni unsur yang paling penting dan layak (inti)
33
disajikan dalam teras berita, (2) piramida bertumpuk,
yakni berita yang disampaikan memiliki informasi yang
sama penting dalam setiap paragrafnya dan (3) struktur
bebas yakni bagian penting dalam berita bisa disampaikan
di awal atau akhir. Contoh:
34
calon guru tugas sebagai bekal nantinya setelah berada di
tempat tugas.” Tutur Bapak Zainuddin.
Kegiatan ini akan berakhir pada hari sabtu
(20/04/2019) sebagai mana jadwal yang disiapkan oleh
panitia. “Kegiatan pembekalan ini berlangsung dua hari.
Dimulai hari ini dan berakhir sabtu. Sementara hari
Jum’at memang sengaja diliburkan karena pada hari itu
tapat pada liburan pesantren.” Tutur ketua panitia.
b. Berita mendalam
Berita yang tergolong jenis ini memiliki berita yang
berat, baik fakta, penggalian data dan dampaknya kepada
pembaca dan masyrakat. Di samping itu, berita jenis ini
disebut mendalam karena harus melalui proses
perencanaan yang sungguh-sungguh, persiapan yang
matang dan analisa yang mendalam.
Karakter berita mendalam bisa diketahui dengan
penekanan pada pertanyaan “Mengapa peristiwa bisa
terjadi?” atau “Apa yang akan terjadi kemudian?”. Berita
ini juga bersifat analitis serta mengungkapkan banyak
fakta penting sebagai pendukung.
Berita mendalam ini berstruktur belok tegak. Yakni
pada setiap bagian berita mulai dari kepala, tubuh hingga
kaki berita mempunyai nilai inti peristiwa. Akibatnya
membaca sebagian paragraf saja tanpa membaca
keseluruhan tidak dapat menemukan informasi secara
utuh. Karena antara satu bagian dengan bagian yang
lainnya menjadi satu kesatuan.
35
Sumber: www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-opini.
(diakses hari kamis, 18/04/2019)
Adab-Adab Menulis
Pada hakikatnya menulis bukan hanya sekadar coretan
belaka. Ia harus dilakukan berdasarkan ketajaman emosi. Agar
tulisan yang dihasilakan betul-betul membawa manfaat.
Sedangkan ketajaman emosi bisa didapatkan jika dalam
menulis sudah didasarkan pada adab-adab menulis berikut:
Meluruskan motivasi menulis
Meluruskan motivasi menulis dapat berdampak baik
bagi penulisnya. Karena ia akan nyaman dengan
karyannya. Artinya, seseorang yang menulis
berdasarkan kebebasan hati bukan untuk diterbitkan,
dibukukan, dikomersilkan dan lain sebagainya akan
memberikan pengaruh kedamaian pada dirinya.
Tidak berorientasi pada pujian
Menulis yang berdasarkan pujian akan berakibat fatal
pada penulisnya. Karena ia akan terbebani dengan
sesuatu dan bahkan bisa menjadi tekanan. Ini tidak baik.
Maka tulislah sesuai dengan motivasi yang ikhlas. Agar
imbasnya menjadi baik. Disamping itu, orang lain yang
membacanya akan merasa enjoy dan fres saat menikmati
tulisan kita.
36
Menulis dengan kejujuran
Tidak hanya dalam berucap, ternyata menulis juga perlu
kejujuran. Jujur terhadap diri sendiri, jujur terhadapa
pendapat, jujur terhadap rujukan dan jujur terhadap
kemampuan diri. Sehingga hasilnya akan membawa
pada ketajaman emosi.
Merasakan apa yang ditulis.
Tidak sedikit dari penulis khsusnya artikel ilmiah
populer dan artikel populer pada saat menulis tidak
begitu menjiwai apa yang ia tulis. Sehingga kadang
perbuatannya tidak sesuai dengan apa yang ia tulis.
Mengetahui tujuan dan pembaca.
Tujuan dari menulis harus jelas. Misalnya berharap agar
menjadi sumbangsih pengetahuan. Selan itu, tidak kalah
pentingnya juga, kita harus mengetahu siapakah yang
akan membaca tulisan kita. Agar lebih terarah dan tepat
sasaran.
Memperbanyak membaca
Menulis tentunya membutuhkan sumber dan
pengetahuan tentang khazanah keilmuan. Maka,
perbanyaklah membaca agar tulisan kita semakin kaya
dari khzanah keilmuan dan semakin baik.
Menikmati menulis
Caranya ialah dengan menggunakan hati nurani. Karena
seseorang yang terhambat dan tidak menikmati menulis
biasanya tidak ada kehadiran hati nurani saat menulis.
37
Lihat: Cahyadi Takariawan, Menulis Semudah Bernafas,
hal. 20-22(pdf)
38
(1)
Sejarah Ringkas Masa Pengasuhan Nabi
Muhammad Saat Masih Kecil
Penulis
Mohammad Hafid
5 Desember 2019
39
seorang perempuan yang bernama Tsuwaibah atau Halimah.
Pada saat itu ia sedang mengasuh empat orang anak dari
perkawinannya dengan seorang laki-laki yang bernama Harits
bin Abdi al-Izza.
Kebiasaan para pembesar kala itu memang demikian.
Tujuannya agar marwah dan keistimewaan orang-orang Arab
sebagai orang-orang yang pakar sastra dan kecintaannya
terhadap keistimewaannya bisa tetap terjaga. Sedang kabilah
Hawazan dan Bani Sa’ad pada saat itu sedang naik rating
dalam bidang kesusatraan.
Setelah lima atau enam tahun beliau dikembalikan lagi
pada ibundanya. Namun tidak berselang beberapa lama
ibundanya wafat. Akhirnya Nabi Muhammad SAW diasuh
oleh kakeknya, sayyidina Abdul Muthallib selam kurang lebih
tiga tahun.
Dia sekalipun termasuk pembesar kaumnya dan sibuk
dengan urusan kemasyrakatan serta lain sebagainya tetap tidak
melupakan pengasuhan Nabi Muhammad SAW. Dia sangat
mencintai beliau. Mengistimewakan beliau dari sepuluh anak-
anaknya sendiri. Karena beliau sudah mengetahui tanda-tanda
keagungan yang melekat pada diri Muhammad saw kecil. Buah
kecintaannya terhadap Nabi Muhammad kecil, dia selalu saja
mengajaknya kemanapun pergi. Tidak meninggalkannya
dalam keadaan sendirian agar pengawasan dan perhatiannya
selalu saja hadir buat baginda Nabi Muhammad SAW kecil.
Pada umur kedelapan tahun, Nabi Muhammad SAW
ditinggal wafat oleh kakeknya selama-lamanya. Kala itu
kakeknya sudah berumur delapan puluh dua tahun. Akan
tetapi, sebelum kematiannya dia sudah sudah meminta
anaknya, Abu Thalib (saudara kandung bapak Nabi
40
Muhammad SAW) untuk mengurus, mengasuh dan
memperhatikan Nabi Muhammad SAW dengan janji prasetia.
Pasca wafatnya kakek Nabi Muhammad SAW
pengasuhan diambil alih langsung oleh pamannya, Abu Thalib.
Karena sudah melakukan janji prasetia dengan ayahnya
semenjak masih hidup untuk merawat, memerhatikan dan
mengasuh Nabi Muhammad SAW. Tidak jauh berbeda, bentuk
pengasuhan pamannya tidak jauh berbeda dengan pengasuhan
kakeknya. Karena ia memang juga sudah pada tahu bahwa
Nabi Muhammad SAW betul-betul orang yang istimewa
dengan keajaiban-keajiban yang ia miliki.
Terbukti ia sangat mencintai Nabi Muhammad SAW
melebihi anak-anaknya. Nabi Muhammad SAW dikedepankan
olehnya dalam segala hal daripada anak-anaknya. Ia tidak
pernah tidur sebelum nabi Muhammad SAW tidur. Ia pun juga
selalu mengajak beliau kemanapun ia pergi.
Suatu ketika Abu Thalib ingin pergi ke negeri Syam
untuk berdagang dan dia tidak ingin ditemani nabi
Muhammad kecil pada umur dua belas tahun dengan alasan
sulitnya perjalanan, akan tetapi nabi Muhammad SAW berkat
kecintaanya terhadap pemannya ia tetap mau ikut dan tidak
ingin ditinggal. Akhirnya Abu Thalib tetap mengajaknya
dengan penuh kasih sayang dan tidak memarahinya.
Selanjutnya, sebagaimana kebiasaan anak-anak para
pembesar dan tokoh lainnya kala itu, Nabi Muhammad SAW
pada saat umur sepuluh atau dua belas tahun sudah terbiasa
mengembala kambing. Karena memang pekerjaan itu
merupakan pekerjan yang mulia. Di samping itu juga
merupakan pembelajaran bagaimana menjaga dan melindungi
alam. Bukan diartikan sebagai bentuk pengurangan dan
41
penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dalam hal
mengasuh.
Intinya, penulis ingin menyampaikan pesan bahwa
dengan sejarah ringkas masa kecil beliau ini bahwa bentuk dan
pola pengasuhan Nabi Muhammad saw mulai dari ibunya,
sayyidah Halimah, Kakek hingga pamannya berlangsung
dengan penuh cinta dan kasih sayang.
(lihat: Daairatu Ma’arif Fi Sirat Al-Nabi, karya syaikh Syibli Al-
Nu’mani disempurnakan oleh syaikh Sulaiman al-Nadwi, hal.
148-153)
Wallahu a’lam
42
(2)
Empat Pelajaran Penting dari Kisah Kelahiran dan
Pengasuhan Nabi Muhammad SAW
Penulis
Mohammad Hafid
3 Desember 2019
43
kepada seorang perempuan yang bernama Halimah dari
kabilah Bani Sa’ad. Baru setelah menginjak umur lima tahun
beliau dikembalikan kepada ibundanya.
Tidak lama kemudian, Allah SWT mewafatkan
ibundanya pada saat beliau berumur enam tahun. Akhirnya
beliau diasuh langsung oleh kakeknya. Lagi-Lagi Allah
berkehendak lain, ternyata setelah tiga tahun kakeknya juga
wafat tepat beliau diumur yang ke delapan. Lalu beliau diasuh
oleh pamannya Abu Thalib.
Dari perjalanan pengasuhan beliau terdapat dua
peristiwa luar biasa yang menakjubkan. Pertama, pada saat
beliau mulai tinggal di kediaman Bani Sa’ad ternyata daerah
yang gersang, pohon yang kering dan rerumputan yang gundul
mulai menhijau dan subur kembali, hingga pada akhirnya
daerah Bani Sa’ad selamat dari musim paceklik. Kedua, pada
saat itu pulalah peristiwa dibelahnya dada Nabi Muhammad
SAW pertama kalinya oleh malaikat Jibril.
Disebutkan oleh Dr. Sa’id Ramadhan al-Bhuti’ dalam
bukunya Fiqh as-Sirah an-Nabawiyah (h. 47) ada empat pelajaran
yang perlu kita ketahui dari proses kelahiran hingga
pengasuhan Nabi besar Muhammad SAW semenjak kecil.
Keempatnya penting sekali untuk kita dalami agar kita bisa
membuka rahasia dan tabir tersembunyi di balik proses dan
perjalanan hidup kecil beliau.
44
bukti nyata bahwa Allah SWT telah mengistimewakan bangsa
Arab daripada bangsa lainnya di dunia ini. hal ini dikuatkan
oleh sabda Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh
Imam Muslim dan Imam Turmudzi (al-Turmudzi, Kitab al-
Manaqib, 9236) berikut:
45
Ada rahasia besar yang ingin disampaikan oleh Allah
kepada kita semua bahwa beliau adalah orang-orang pilihan
yang disayang oleh Allah. Selain itu, Allah juga ingin
memberikan hikmah pada kita bahwa kebesaran dan
kemuliaan Nabi Muhammad SAW bukanlah turunan dari
keluarganya.
Selanjutnya kondisi demikian juga dapat mematahkan
orang-orang yang menganggap bahwa pengetahuan, ajaran
dan misi risalah Nabi Muhammad SAW diperoleh dari ayah
dan kakeknya, sehingga terkesan buatan. Berati dengan
demikian kita bisa yakin bahwa hal itu memang betul-betul
murni dari Allah SWT.
Ketiga, hijaunya dedaunan pada saat berada di Bani Sa’ad
menandakan ketinggian pangkat Nabi Muhammad SAW.
Para sejarawan sepakat bahwa dusun kediaman
Halimah di Bani Sa’ad yang pada awalnya kering kerontang
menjadi hijau dan subur saat kedatangan dan berdiamnya Nabi
Muhammad SAW di daerah itu. Unta tua yang sebelumnya
tidak meneteskan susu tiba-tiba menjadi kuat dan
menghasilkan susu akibat kedatangan baginda Nabi. Itu
menandakan bahwa beliau bukan orang sembarangan. Beliau
memiliki pangkat dan kedudukan yang tinggi serta luar biasa
dimata Allah SWT dan manusia lainnya. Karena kita tahu
peristiwa semacam ini bukanlah peristiwa biasa yang mudah
dinalar. Ini keajaiban yang tidak bisa ditembus oleh akal dan
logika.
Keempat, peristiwa pembelahan dada beliau pertama kali
sebagai pertanda bahwa Muhammad Kecil adalah seserang
yang akan diangkat Nabi oleh Allah SWT.
46
“Dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim disebutkan
bahwa pada saat Nabi Muhammad saw bermain dengan anak
kecil lainnya di Bani Sa’ad, beliau didatangi malaikat jibril,
merengkuh Nabi dan membaringkan tubuhnya. Lalu Jibril
membelah dadanya dan mengeluarkan hatinya, darinya Jibril
mengelurkan segumpal darah sebagai tempat setan. Kemudian
Jibril mencuci hatinya dengan air zam-zam melalui bejana dari
emas lalu mengembalikannya seperti sedia kala. Anak kecil
lainnya yang bermain bersama beliau lari dan mengatakan
pada ibunya bahwa Muhammad dibunuh. Akan tetapi setelah
dilihat ternyata Muhammad masih hidup.” (HR. Muslim)
Peristiwa ini tentunya tidak bisa dinalar dengan akal.
Karena sangat dan sangat luar biasa. Ia tidak mungkin dialami
oleh orang-orang yang tidak dipilih oleh Allah menjadi utusan-
Nya. Maka dari itu keajaiban ini dkenal dengan Irhash. Yakni
kejadian luar biasa yang hanya terjadi pada diri seorang (colon)
nabi atau rasul. Jelaslah, bahwa kejadian ini kita bisa
menerimanya dengan keimanan bukan dengan kecerdasan
semata.
Wallahu A’lam.
47
48
(3)
Biografi Ringkas Sayyidah Aisyah: dari Kelahiran
sampai Masa Pernikahan
Penulis
Mohammad Hafid
11 Desember 2019
49
bin Sa’ad bin Taim bin Murrah. Sedangkan ibunya bagian dari
keturunan Kinanah.
Sayyidah A’isyah lahir sudah dalam keadaan masuk
Islam. Karena ayah ibunya sudah masuk Islam sebelum
kelahiran Sayyidah Aisyah. Ayahnya menjadi orang pertama
yang mempercayai kabar agung berupa Isra’ Mi’rajnya
Rasulullah SAW. Ibunya pun juga tergolong orang-orang yang
paling awal masuk Islam.
Dia memiliki lima saudara. Yaitu Abdu al-Rahman
sebagai saudara kandungnya dan Abdullah, Asma’,
Muhammad serta Ummu Kultsum sebagai saudara seibu.
Karena ayahnya tidak memiliki hanya satu istri yang berupa
Zainab atau Ummu Rauman. Melainkan juga punya istri yang
lain selain ibu Sayyidah A’isyah. Sebagaimana layaknya anak
kecil, dia juga sangat senang bermain dan berekspresi layaknya
mereka bersama teman-teman sebayanya. Akan tetapi dia tidak
banyak ambil bagian dalam hal itu layaknya mereka pada
umumnya. Karena dia dilamar untuk menjadi pengantin dan
istri Rasulullah pada usia yang sangat belia.
Dia menceritakan sebagaimana riwayat imam Bukhari
bahwa pada saat bermain dengan teman-temannya tiba-tiba dia
dipanggil oleh ibunya dengan suara yang sangat lantang. Lalu
dia menemui ibunya di depan pintu dengan kondisi tergopoh-
gopoh karena kaget. Kemudian dia diajak masuk kedalam oleh
ibunya dan mendapat doa serta sanjugan kebaikan dari
beberapa perempuan Anshar yang sudah berkumpul terlebih
dahulu di dalamnya.
50
Kisah Pernikahan Sayyidah Aisyah dengan Rasulullah
Awal mula pertunangan dan pernikahan Sayyidah
Aisyah dengan Rasulullah saw bermula dari wahyu yang
diturunkan Allah SWT melalui mimpi. Dimana Rasulullah saw
sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim
bermimpi Sayyidah A’isyah hingga tiga malam di akhir masa
hidupnya Sayyidah Khadijah.
Rasulullah SAW melihat malaikat Jibril membawa sosok
perempuan dalam mimpinnya. Seluruh tubuhnya tertutup
hingga mukanya sekalipun dengan kain sutera yang senagat
megah. Dikatakan oleh malaikat Jibril ”inilah calon istrimu”.
Setelah dibuka oleh Rasulullah SAW ternyata Sayyidah
A’isyah. Rasulullah saw menjawab “jika ini memang dari Allah
SWT pasti akan terjadi”. (lihat: Shahih al-Bukhari dalam Kitab al-
Ta’bir dan Shahih al-Muslim Kitab Fadhail al-Sahabah)
Setelah wafatnyaٍ Sayyidah Khadijah ada seorang
perempuan bernama Khaulah mendatangi Rasulullah SAW
dan mengatakan, wahai Rasulullah SAW apakah anda tidak mau
menikah?” dijawab oleh Rasul, “dengan siapa?” perempuan itu
bertanya lagi, “mau perawan atau janda?” Rasulpun balik
bertnya, “Siapakah gerangan?” dijawab oleh peremuan itu, “yang
perawan adalah Aisyah, perempuan yang paling cinta terhadapmu
dan yang janda adalah Saudah, perempuan yang sudah beriman dan
menjadi pengikutmu.” Rasul pun menimpalinya, “ Silahkan
datangi dan ingatkan saya”. Perempuan itu langsung bergegas
mendatangi rumah Abu Bakar al-Shiddiq dan bertemu
langsung dengan Ummu Rauman sembari mengatakan “Allah
telah menganugerahi kebaikan dan keberkahan buat
kalian.” Disanggah oleh Ummu Rauman, “apa itu?” dijawab
oleh perempuan itu, “saya diutus oleh Rasulullah SAW untuk
melamar A’isyah putrimu.”
51
Ummu Rauman berkata, “mohon tunggu Abu Bakar.” Lalu
datanglah Abu Bakar dan disampaikan hajat dan
kebutuhannya. Abu Bakar bilang dan bertanya, “apakah dia boleh
dan pantas berdamping dengan Rasulullah saw padahal saya masih
saudaranya?” Perempuan itu langsung balik dan
menyampaikan pada Rasulullah SAW. Rasul pun
menjawab, “Sampaikan pada Abu Bakar, bahwa dia adalah
saudaraku seislam dan anaknya halal bagiku.”
Setelah mendengar itu Abu Bakar segera menikahkan
puterinya A’isyah dimana umurnya pada saat itu sekitar umur
enam atau tujuh tahun. Pernikahan itu berlangsung hanya
sebatas akad. Belum digauli oleh Rasulullah SAW hingga
beliau hijrah ke madinah. Tepat pada tahun kedua bulan
Syawal selesai perang badar, Rasulullah baru menggauli
Sayyidah A’isyah RA.
Disarikan dari: Dr. Said Ramadan al-Buthi, A’isyah
Ummul Mu’minin Ayyamuha wa Siratuha al-Kamilah fi Shafhat,
Karya Dr. Said Ramadhan al-Buthi (Maktabah al-Farabi), hal. 9-27.
52
(4)
Benarkah Rasulullah Dzalim Menikahi Aisyah Saat
Masih Gadis? Berikut Jawaban Syekh al-Buthi
Penulis
Mohammad Hafid
12 Desember 2019
53
Rasulullah pastinya, tidak mengenal nabi Muhammad
saw sebagai utusan Allah SWT. Dia tidak tahu betapa
Nabi Muhammad SAW menjadi manusia yang sangat
luar biasa dimata Allah swt. Sehingga bisa menjadi
manusia pilihan yang tak tertandingi oleh ciptaan
lainnya. Jika dia tahu pasti dia akan meyakini bahwa
Sayyidah Aisyah sudah dipilihkan oleh Allah swt
untuk menjadi istrinya dan tentunya Allah juga
memberikan cinta ketenangan serta kebahagian dalam
hatinya.
3. Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa Rasululllah
sendiri pasca wafatnya istri pertamanya Sayyidah
Khadijah belum memikirkan untuk menikah apalagi
suka terhadap perawan yang masih belia seperti
sayyidah A’isyah. ia ditawarkan oleh seorang
perempuan untuk menikah dengan sayyidah A’isyah
dan kemudian dia juga juga yang melamarkannya.
Sementara kedua orang tuanya sama sekali tidak ada
penolakan sama sekali. Bahkan mereka merasa tidak
percaya atas lamaran itu mengingat kemuliaan dan
ketinggian pangkat Rasulullah SAW. ini artinya
bahwa kejadian itu betul-betul murni pilihan Allah
SWT. Bukan semata-mata kehendak Nabi Muhammad
SAW.
4. Penyampaian perempuan atas kehendaknya untuk
melamar Sayyidah A’isyah menjadi istri Nabi
Muhammad saw yang langsung diterima oleh
Sayyidah A’isyah berserta kedua orang tuanya tidak
melahirkan kontroversi dan penolakan dari penduduk
Mekkah pada saat itu. Padahal mayoritas pada saat
itu penduduk Mekkah masih banyak yang menjadi
musuh Nabi Muhammad SAW. Ini berarti bahwa hal
54
demikian tidak bertentangan dengan fitrah manusia
dan hukum alam.
5. Perlu dipahami bahwa ukuran kematangan
perempuan dalam hal pertumbuhan seksualitas dan
percintaan (masa pubertas) berbeda-beda sesuai
dengan iklimnya masing-masing. Negara yang tandus
dan gersang tentunya berbeda dengan Negara yang
beriklim tropis. Negara Timur Tengah dan Afrika
yang pada umumnya gersang dan panas
perempuannya cepat memasuki masa kematangan
seksualitas. Contohnya di Mesir, Sudan dan negara
timur tengah lainnya, perempuan yang sudah
berumur sembilan hingga sepuluh tahun sudah
memasuki masa pubertas. Berbeda dengan negara-
negara di Asia yang notabene beriklim tropis tentunya
umur sembilan sampai sepuluh tahun perempuan
belum mengalami masa pubertas.
55
56
(5)
18 Desember Hari Bahasa Arab Sedunia, Inilah
Enam Keistimewaan Bahasa Arab Menurut Ulama
Penulis
Mohammad Hafid
18 Desember 2019
57
yang mempercayai adanya al-Qur’an. Bahasa Arab
memang menjadi bahasa ideologi dan kebudayaan
mereka. Inilah nalar umat Islam yang tidak akan
pernah digantikan oleh nalar lainnya.
b. Ia tidak pernah mengalami perubahan apalagi
kepunahan seperti bahasa lainnya.Tidak ada yang
menafikkan bahwa bangsa sekarang yang mampu
berkomunikasi dengan bahasa Arab setelah ribuan
tahun lebih. Sehingga sangatlah tepat pernyataan
ilmuan Prancis Regis Blachere bahwa bahasa Arab
tidak dapat tertandingi karena ia menjadi bahasa
agama dan kebudayaan.
c. Memiliki kekayaan pola, bentuk dan ungkapan.
Keistimewaan bahasa Arab yang tidak dapat dilihat
dalam bahasa manapun bahwa ia memiliki pola,
bentuk dan ungkapan yang kaya raya. Satu makna
yang ingin disampaikan dengan menggunakan
bahasa Arab bisa memiliki bentuk ungkapan yang
beragam. Contohnya, hakikat, majaz, tashrih dan
kinayah.
d. Memiliki isytiqaq (derivasi) yang tidak dimiliki oleh
bahasa lainnya. Artinya bahasa Arab memilik akar
kata dalam bentuk fi’il tsulasi yang kemudian
darinya bisa dicetak sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan aturan yang sudah digariskan.
Contohnya, kata Salima yang berarti selama bisa
dicetak
menjadi Aslama (tunduk), Saalama (berdamai), Sallam
a (mengucapkan salam), dan Tasallama (menerima).
e. Dari adanya derivasi dimaksud ternyata ada
hubungan yang sangat kuat antar satu kalimat
dengan lainnya dalam satu anak kalimat.
58
Contohnya, selain yang disebutkan diatas, kita lihat
dari kata Kataba (menulis) bisa diambil kalimat lain
yang
berupa katib (penulis), kitab (buku) maktabah (perpust
akaan), maktub (tulisan), dan maktab (kantor). Kita
lihat huruf pokok dari akar kata di atas tetap ada
dan terjaga dalam bentuk kalimat lain di atas.
f. Adanya hubungan keharusan antara bahasa Arab
dengan agama Islam. Allah SWT telah berkehendak
dan ridha memilih bahasa Arab sebagai bahasa
agama Islam. Islamlah yang menjadi faktor pertama
dan utama bahwa bahasa Arab menjadi bahasa
agamis. Dengan demikian, berarti bahwa bahasa
Arab selamanya tidak akan pernah bisa dipisahkan
dengan islam. Karena ia sudah menyatu dalam satu
hubungan layaknya dua sisi mata uang.
Wallahu A’lam
59
60
(6)
Memeringati Hari Bahasa Arab Dunia, Ini Urgensi Bahasa
Arab dalam Memahami Hukum Islam
Penulis
Mohammad Hafid
19 Desember 2019
61
Hadis. Jadi tidak mungkin seorang mujtahid bisa dapat
memahami kedua sumber di atas apalagi menyingkap rahasia
di dalamnya jika ia tidak tahu dan tidak memahami bahasa
Arab.
Menurut syaikh Abdullah bin Bayyah, mereka
semuanya nyaris tidak memiliki pandangan yang berbeda
terkait hal ini. Yaitu, menjadikan pengetahuan terhadap bahasa
Arab sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh
seseorang yang ingin melakukan aktifitas penggalian hukum
Islam (ijtihad). Menurut beliau, perbedaan pandangan antar
mereka hanya terletak pada tingkat kepakarannya terhadap
bahasa Arab. Ada yang mensyaratkan hanya sebatas tahu dan
paham dan ada yang mensyaratkan harus pakar terhadap
bahasa Arab.
Beliau mengutip pernyataan Imam Haramain dan al-
Ghazali dari kalangan Syafi’iyah yang intinya bahasa Arab
menjadi syarat mutlak seorang mujtahid. Sekalipun tidak
diharuskan menjadi pakar didalamnya. Ini karena tidak
mungkin Al-Qur’an dan Hadis bisa dipahami oleh orang yang
tidak tahu serta paham bahasa Arab. (al-Burhan, juz 2, hal.
1330-1331)
Sementara dari kalangan Malikiyah yang diwakili oleh
al-Syatibi, lebih ketat daripada Syafi’iyah. Menurut syaikh
Abdullah Bin Bayyah, al-Syatibi mensyaratkan seorang
mujtahid harus pakar terhadap bahasa Arab. Ini didasarkan
pada bahwa syariat berbahasa Arab. Ia tidak mungkin bisa
dijangkau sesempurna mungkin tanpa pemahaman yang
sempurna terhadap bahasa Arab. (al-Muwafaqat, juz 4, hal. 114-
118)
62
Kemudian ulama Hanafiyah, menurut syaikh Abdullah
bin Bayyah, tidak secara jelas menyinggung persyaratan ini
bagi mujtahid. Bisa dilihat dalam buku usul fikihnya al-
Bazdawi. Hanya saja, al-Bukhari yang bertindak sebagai
pengkaji buku tersebut menyatakan dengan jelas dalam
bukunya bahwa bahasa Arab juga menjadi bagian dari syarat
yang harus dipenuhi oleh seorang mujtahid sekalipun tidak
harus menjadi pakar didalamnya. (Kasyfu al-Asrar, hal. 16)
Penjelasan di atas jelas memberikan kesimpulan bahwa
pengetahuan dan pemahaman terhadap bahasa Arab tidak
hanya sebatas tahu terjemahannya saja. Melainkan juga harus
tahu nahwu dan sharaf. Pun juga bisa membedakan kejelasan
antara sharih dan zahir, antara hakikat dan majaz, zahir dan
mujmal serta mantuq dan mafhum.
Jadi, ukuran pengetahunnya dapat dilihat melalui
keterangan di atas. Selebihnya tidak menjadi syarat bagi
mayoritas ulama ushul fikih. Aritnya, untuk menjadi mujtahid
bagi mereka tidak disyaratkan harus pakar dan ahli layaknya
imam al-Khalil dan al-Mubarid. Dimana keduanya sangat
dikenal sebagai orang yang sangat pakar terhadap bahas Arab.
Wallahu A’lam
63
64
(7)
22 Desember Hari Ibu, Inilah Penghargaan Islam
Terhadap Seorang Ibu
Penulis
Mohammad Hafid
22 Desember 2019
65
Agar kita semakin terinspirasi untuk lebih berbakti terhadap
ibu khususnya dan kedua orang tua pada umumnya.
Pertama, porsi pengabdian anak terhadap ibu lebih
banyak dibanding bapak. Ada perhatian lebih dari Nabi
Muhammad SAW terhadap kaum ibu dibanding kaum bapak.
Beliau dalam sabdanya memberikan porsi pengabdian seorang
anak terhadap ibu tiga banding satu dari bapak.
Dinyatakan secara tegas oleh Rasululah SAW dalam
dialognya dengan salah satu sahabat yang bertanya tentang
porsi pengabdian anak terhadap ibu dan bapak. Beliau
menjawab bahwa porsi pengabdian anak terhadap ibu tiga kali
dibanding bapak sebagai mana hadis berikut:
صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َ ِس ْو ِل هللاُ ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل َجا َء َر ُج ٌل ِإلَى َرِ عن أَ ِب ْي ُه َر ْي َرةَ َر
قَا َل ثُ َّم،َص َحابَتِي؟ قَا َل أُ ُّمكَ س ِنْ س بِ ُحِ ق النَّاُّ َمنْ أَ َح،ِس ْو َل هللا
ُ يَا َر: سلَّ َم فَقَا َل
َ َو
قَا َل أَبُ ْو َك، ْ قَا َل ثُ َّم َمن،َ قَا َل ثُ َّم َمنْ ؟ قَا َل أُ ُّمك،ََمنْ ؟ قَا َل أُ ُّمك
66
ayahmu.” (HR. al-Bukhari, kitab al-Adab, nomor 5971 dan
Muslim, Kitab al-Bir wa al-Shilah wa al-Adab, nomor 2548)
(يا: فقال، فسأل رسول هللا صلى هللا عليه وسلم،جاء رسجل اسمه جاهمة
ِ َّ رسو َل
، ن َعم: هل لَ َك ِمن أ ّم؟ قا َل: أردتُ أن أغز َو وقد جئتُ أستشي ُركَ؟ فقا َل،هللا
) فالزَمها فإنَّ الجنَّةَ تحتَ ِرجلَيها:قا َل
67
yang lebih baik dan ampuh untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT selain berbakti terhadap seorang ibu. Pernyataan
beliau dapat dilihat dalam redaksi berikut:
، إنِّي َخطبتُ امرأةً فأبَت أن تن ِك َحني: فقا َل، س أنَّهُ أتاهُ رج ٌل ٍ عن اب ِن عبَّا
فَ َهل لي ِمن تَوب ٍة ؟، فَ ِغ ْرتُ علَيها فقتَلتُها، ُوخطبَها َغيري فأحبَّت أن تن ِك َحه
ِ َّ تُب إلى: قا َل، ال: أُ ُّم َك َحيَّةٌ ؟ قا َل: قا َل
وتقَ َّرب إلي ِه ما، هللا ع َّز وج َّل
إنِّي ال: ل َم سألتَهُ عن حيا ِة أُ ِّم ِه ؟ فقا َل: س َ ُ ف َذهَبتُ فسألت، َاستَطعت
ٍ ابن عبَّا
ِ َّ ب إلى
هللا ع َّز وج َّل ِمن ب ِّر الوا ِلدة ً أعلَ ُم
َ عمًل أق َر
68
Keempat, seorang ibu dapat predikat syahid disaat mati
dalam kondisi melahirkan. Perjuangan seorang ibu mulai dari
hamil hingga anaknya menjadi besar sungguh sangat luar
biasa. Sehingga sah-sah saja dia bisa mendapatkan predikat
syahid disaat mati dalam kondisi melahirkan, sebagaimana
disabdakan oleh Nabi Muhammad saw:
69
70
(8)
Renungan di Tahun Baru 2020
Penulis
Mohammad Hafid
1 Januari 2020
71
Oleh karena itu, di momen pergantian tahun ini sangat
penting bagi kita membaca ulang firman Allah SWT tentang
renungan dan intrsopeksi diri sebagai syarat mutlak menuju
kehidupan yang lebih baik. Puncaknya, agar kita tidak lupa
untuk menggunakan akal pikiran serta melakukan introspeksi
diri.
Allah swt berfirman dalam surah al-Hasyr: 18
sebagaimana berikut:
يا أيها اللذين أمنوا اتقوا هللا ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوا هللا إن هللا خبير
بما تعملون
72
memiliki makna yang lebih. Yakni sebagai bentuk penguatan
bahwa ketaqwaan memang betul-betul identitas seorang
mukmin. Ayat di atas juga menegaskan pada kita bahwa
sekecil apapun perbuatan kita tentunya tidak pernah lepas dari
pengawasan Allah SWT. Buruk ataupun baiknya, tetap akan
dipertanggungjawabkan serta akan memengaruhi kehidupan
kita entah di dunia ataupun di akhirat.
Alhasil, bagi penulis, firman Allah SWT di atas,
mengajak kepada kita semua, untuk senantiasa bertakwa dan
berperilaku baik. Sedang konsistensi ketakwaan tentunya tidakl
mungkin akan selalu mengalir jika kita meniadakan akal
pikiran untuk merenug dan berintrospeksi diri dari setiap
langkah yang sudah dijalankan.
Lebih dari itu, sebutan takwa, introspeksi diri dan amal
perbuatan secara berurutan mengindikasikan adanya
hubungan erat antar ketiganya. Disamping itu, juga mengajak
berfikir logis, bahwa ketaqwaan sebagai tujuan tentunya
memerlukan cara yakni introspeksi diri. Dimana melalui cara
itulah amal perbuatan yang sudah dilakukan bisa diketahui
baik buruknya. Sehingga akan sampai pada tujuan yaitu
ketakwaan.
Dari sini kita paham akan pentingnya introspeksi diri
khususnya di awal pergantian tahun. Bukan malah mengisinya
dengan sesuatu yang seakan-seakan baik tapi ternyata buruk.
Baik sementara dan buruk untuk selamanya. Bukankah kita
semua dibekali akal pikiran oleh Allah swt sebagai pembeda.
Lalu mengapa kita seakan-akan tidak punya waktu untuk
intropeksi diri dalam menyambut pergantian tahun. Kenapa
kita saat perayaan pergantian tahun lebih tertipu dengan
kesenangan sesaat dengan prilaku-prilaku konyol yang
menjerumuskan.
73
Marilah sadarkan diri kita, keluarga kita, tetangga kita
dan umat islam seluruhnya. Pahamkan mereka bahwa
pergantian tahun intinyaialah menjadi kesempatan emas untuk
melakukan introspeksi diri demi perbaikan di tahun
selanjutnya.
Selamat Tahun Baru 2020. Semoga kita semua tetap
dilindungi oleh Allah SWT dengan anugerah kesempatan
untuk melakukan introspeksi diri agar amal perbuatan kita
semakin baik kedepannya.
74
(9)
Apakah Kotoran Cicak Najis Menurut Ulama Fikih?
Ini Penjelasannya
Penulis
Mohammad Hafid
7 Januari 2020
75
1. Cicak Tergolong Hewan yang Tak’ berdarah
Imam Nawawi -ulama Mazhab Syafii- dalam
bukunya al-Majmu’ mengatakan:
76
سائِلَةٌ ،فَ ُه َو طَا ِه ٌر بِ َج ِميعِ أَ ْجزَائِ ِه َوفَ َ
ض ًَلتِ ِه َما َال نَ ْف َ
س لَهُ َ
77
“Imam Ibnu Qasim berpendapat bahwa kotoran kelelawar
sama halnya seperti kencingnya, pendapat beliau ini
mengikuti Imam Ibnu Hajar, dan hal ini sama dengan jenis
burung yang lainya. Kotoran dan air kencingnya
hukumnya dima’fu meskipun itu terjadi dalam selain shalat
seperti terkena pada badan atau baju, baik najisnya sedikit
atau banyak, basah ataupun kering, dan malam atau siang
dikarenakan sulit untuk menjaganya, dan apa yang telah
tertuturkan tadi itu hukumnya sama (dima’fu) dengan
kotoran burung yang berada di dalam masjid.”
Wallahu A’lam
78
( 10 )
Muridku, Maafkan Saya Mencintaimu
79
Akhirnya matilah aku dibuatnya layaknya Alam, jika ini
dibiarkan terus berlanjut. Di situlah saya mulai memberanikan
diri memberikan kode-kode rahasia kepadanya.
Tanpa harus berpikir apakah dia mengerti atau memang
juga pura-pura tidak mengerti. Yang penting saya bisa
memberikan sinyal, sekalipun tidak sekuat signal XL di daerah
pegunungan.
Satu minggu, dua minggu, tiga minggu dan sudah
berbulan-bulan proses kode rahasia berlanjut. Tetap tidak ada
perubahan. Saya mengira dia betul-betul tidak ingin
memahaminya. Karena faktanya sudah seribu jurus saya
lakukan. Termasuk jurus ajian 212-nya Wiro sableng pernah
saya praktekkan. Sesekali saya pergi kesuatu tempat, untuk
bersemedi. Mencari ketenangan dengan harapan akan ada cara
ampuh atasi ini semua.
Alih-alih menemukan jawaban, di sana justru saya
semakin stres dibuatnya. Karena satu detik tidak bertemu
walaupun hanya lewat ciri khasnya, seperti sudah seratus
tahun.
80
Dalam salat, jujur saya menduakan yang maha tahu. Karena,
pikiran boleh menolak, tapi hati tak mengelak akan
kehadirannya.
Salat diselaikan, zikirpun tak kulupa. Hanya saja,
keadaannya masih tidak beda. Dalam hati, ada dia dan yang
menciptakannya.
Kucoba lebih keraskan lagi suaraku, penuh harap agar
dia merasa bising bersamaku. Faktanya dia semakin menempel
lebih dari hanya sekedar lintah.
Sesekali saya sadar, merasa malu pada-Nya, masa ia saya selalu
menduakan-Nya disaat yang seharus semua kutinggalkan.
Tapi suasana itu hanya sebentar. Datang lagi, datang
lagi. Sidia, murid kesayangan. Penuh ajak dan mengingatkan
ide yang muncul dikamar mandi kala itu. Saya bingung, saya
bimbang. Bukan karena dia. Tapi, kenapa ide itu semakin
meneguhkanku untuk menemuinya.
Hari-hari berlalu, kehidupan -alhamdulillah- tetap
berlanjut. Akan tetapi rasaku yang tidak bisa digambarkan
dengan manisnya madu terus lengket tak pernah berganti
sedikitpun.
Justru faktanya, semakin dan semakin membesar
layaknya perempuan hamil. Bertambah hari dan bulan semakin
menunjukkan tanda-tanda kehamilan.
Akan tetapi, yang saya bingungkan kenapa perasaan ini
tidak bisa diprediksi kapan lahirnya. Kenapa tidak seperti
orang hamil yang bisa diukur dengan matematika kebidanan.
Entahlah, saya sepertinya lilnglung tak berdaya menghadapi
ini semua. Saya hanya bisa bertahan dengan ketidak pastian.
81
Seiring dengan semakin membesarnya rasa, saya
perhatikan dengan seksama ternyata, ada hal beda darinya.
Pelan-pelan dia semakin menjauh. Yang semula seringkali
menampakkan walau hanya melalui media online, sekadar basa
basi, ternyata hilang dan lenyap tanpa bayangan.
Awalnya saya mengira dia hanya kehabisan paket data
internet. Akan tetapi saya lebih perhatikan lagi, faktanya dia
sering saya temui tengah bermain di sosial media.
Saya bingung dengan seribu tanya. Entah apa yang
terjadi. Apakah ada yang salah dengan saya atau memang saya
yang betul-betul salah.
Tapi, setelah sekian lama bersama kebingungan, tiba-
tiba disaat proses bimbingan proposal skripsi ada salah satu
mahasiswiku yang memberikan kabar pahit merengkus
semuanya.
Dia sepertinya banyak tahu tentangnya. Salah satunya
ialag kabar rencana pernikahannnya yang akan dilangsungkan
beberapa bulan ke depan.
Saya kaget stadium 4. Tapi saya harus sadarkan diri,
bahwa inilah cinta. Tidak semua cinta yang sudah tertanam
harus terwujud ke permukaan hingga bersanding kepelaminan.
Saya, juga harus mengerti bahwa hal yang manis dirasa akan
terus manis. Tidak. Karena faktanya, banyak hal manis berubah
menjadi pahit.
Selain itu, saya juga harus berani mengorbankan
perasaan demi perasaan yang lain. Hal yang sangat hina jika
saya memaksakan diri untuk terus berlanjut mengejarnya.
Karena dia sudah menjadi milik orang.
82
Biarlah saya hidup dengan rasa itu, tanpa harus
mengejarnya. Bahagianya bersama pasangan hidupnya telah
menjadi kebahagian yang akan membungkus rasa ini.
Selamat tinggal cinta. Semoga kau bahagia dan
mendapat ridha-Nya. Mohon maaf, saya salah telah
mencintaimu.
83
84
Biografi Penulis
85
Institut Agama Islam al-Khairat Pamekasan dan menjadi
tenaga ahli di pondok pesantren Darul Lughah wa al-
Dirasah al-Islamiyah, Seninan, Akkor, Palengaan
Pamekasan.
Sebagai penulis pemula yang tentunya masih
banyak ribuan kekurangan dan kesalahan ia sangat
mengharap kritik dan saran guna peningkatan kualitas
dalam penulisan selanjutnya. Untuk itu, silahkan kirim
kritik dan saran ke : sangtasangsang04@gmail.com.
86