Anda di halaman 1dari 1

! Ketik sesuatu...

Cari

Home Promo Vaksin Covid-19 Brosur ID

" Menu

Tahapan Tumbuh Kembang Anak


yang Optimal

Memahami tahap tumbuh kembang anak amatlah


penting sebagai bagian dari pola pengasuhan orang tua.
Seiring dengan proses pertumbuhan dan perkembangan
anak, mereka akan menghadapi tantangan secara
emosional ataupun fisik. Orang tua perlu memastikan
anak tumbuh dan berkembang secara optimal.

Tumbuh dan kembang anak tidak hanya mencakup


perubahan fisik yang terjadi sejak masa bayi hingga
remaja, tapi juga perubahan emosi, kepribadian, perilaku,
pemikiran, dan bicara. Perkembangan anak sejalan
dengan pemahaman dan interaksi mereka terhadap
dunia di sekitarnya. Keterampilan seperti tersenyum,
merangkak, atau berjalan untuk pertama kalinya disebut
sebagai tonggak tumbuh kembang anak atau
developmental milestones. Orang tua perlu mencatat dan
memahami tonggak ini untuk memastikan perkembangan
anak yang optimal.

Anak mencapai tonggak tumbuh kembangnya ketika


bermain, belajar, berbicara, berbuat sesuatu, hingga
bergerak seiring dengan pertambahan usianya. Setiap
anak tumbuh dan berkembang dengan kecepatan
masing-masing. Dengan mencatat tonggak tumbuh
kembang anak, orang tua bisa memahami perubahan
pada anak dan siap mengantisipasi kemungkinan-
kemungkinan yang bisa terjadi di kemudian hari terkait
dengan perkembangan buah hati.

Ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh


kembang anak. Di antaranya genetik, jenis kelamin,
nutrisi, aktivitas fisik, masalah kesehatan, lingkungan, dan
hormon. Perkembangan anak laki-laki dan perempuan
pun secara umum berbeda.

Untuk memahami proses tumbuh kembang anak yang


optimal, orang tua bisa meminta bantuan dokter anak.
Dokter dapat memberikan panduan mengenai tahap
tumbuh kembang anak sekaligus menyampaikan apa
yang perlu dilakukan orang tua demi memastikan
kelancaran proses itu.

Perkembangan keterampilan anak terjadi sangat cepat


pada setahun pertama usianya. Orang tua mungkin sulit
melacak proses tumbuh kembangnya pada periode ini.
Seiring dengan bertambahnya usia, tonggak tumbuh
kembang mereka makin mudah dilacak. Berikut ini
gambaran tahap tumbuh kembang anak dari bayi berusia
0 bulan hingga anak berumur 3 tahun.

Bayi Usia 0-1 Bulan


Perkembangan fisik

Membuat gerakan refleks, misalnya mengisap dan


mengagetkan
Gerakan lengan dan kaki tersentak-sentak dan
tidak terkontrol

Perkembangan kognitif

Mulai mempelajari hal di sekitarnya dengan


perasaan, suara, penglihatan, dan penciuman
Mulai mengulangi gerakan untuk membantu
pertumbuhan otak dan memori

Baca Juga: Efektivitas Vaksin Pneumonia


untuk Anak

Perkembangan sosial dan emosional

Mulai belajar tenang saat orang tua berusaha


menenangkannya
Mulai dekat dengan orang yang mengasuh

1-3 Bulan
Perkembangan fisik

Menggunakan lengan untuk menopang dirinya saat


digendong atau ditempatkan di perut
Berusaha mulai mengangkat kepala sendiri
Mengikuti objek dengan mata dari satu sisi ke
tengah

Perkembangan kognitif

Mulai memperhatikan, mengamati, dan mengenali


wajah
Mengenali orang yang dikenal dari kejauhan
Menunjukkan rasa bosan dengan bersikap rewel
ketika melakukan suatu hal terlalu lama
Menggunakan tangan dan mata secara terencana
dan bersama-sama, misalnya ketika melihat dan
meraih mainan

Perkembangan sosial dan emosional

Tersenyum spontan
Senang bermain dengan orang lain
Mulai banyak berceloteh atau membuat suara
Tangisannya berbeda untuk kebutuhan yang
berbeda pula, misalnya saat lapar, lelah, atau
mengompol
Bisa meniru ekspresi wajah
Mampu merespons kasih sayang

Trending
Fisioterapi: Untuk
Penyakit Apa Saja?

3-6 Bulan
Perkembangan fisik

Bisa meraih benda


Mulai bisa berguling dari telentang ke telungkup
Memindahkan barang dari satu tangan ke tangan
lain

Perkembangan kognitif dan bahasa

Terlihat penasaran terhadap hal-hal di luar


jangkauan
Ingin melihat hal baru
Mengeksplorasi sesuatu dengan memasukkannya
ke mulut
Merespons percakapan dengan membuat suara
Mengenali dan merespons ketika namanya
dipanggil

Perkembangan sosial dan emosional

Mulai mengenali dan bereaksi terhadap orang


asing
Mencoba mengajak orang lain yang dikenali
bermain

6-9 Bulan
Perkembangan fisik

Berguling dari telentang ke telungkup dan


sebaliknya
Duduk tanpa sandaran
Mulai bisa merangkak

Perkembangan kognitif dan bahasa

Berlatih bergiliran berbicara dengan orang yang


mengasuh
Bisa mengucapkan kombinasi suara vokal, seperti
eh, ah, dan oh serta mulai mengucapkan konsonan
b dan m
Mulai belajar sebab-akibat, misalnya melihat apa
yang terjadi ketika menggoyangkan mainan

Perkembangan sosial dan emosional

Tertarik mengamati cermin


Memakai suara untuk mengekspresikan
kebahagiaan, kesedihan, dan amarah

9-12 Bulan
Perkembangan fisik

Berjalan dengan berpegangan tangan atau benda


di sekelilingnya
Dapat berdiri sendiri
Mungkin bisa berjalan beberapa langkah sendiri
Bisa menunjuk

Perkembangan kognitif dan bahasa

Menemukan benda yang tersembunyi


Melihat atau menunjuk ke gambar saat diminta
Memukul, melempar, atau mengguncang sesuatu
untuk melihat apa yang terjadi
Mengeksplorasi benda sehari-hari baik dengan cara
yang benar, misalnya minum dari cangkir, maupun
cara yang salah, misalnya memasukkan benda ke
cangkir
Mencoba mengulang kata
Menggeleng atau melambaikan tangan untuk
menolak sesuatu

Baca Juga: Apa Penyebab Balita Sering


Sakit

Perkembangan sosial dan emosional

Membuat suara sehingga terdengar seperti


berbicara
Mengucapkan kata sederhana seperti “mama” atau
“papa”
Merespons ketika dipanggil namanya
Sedikit takut terhadap hal-hal baru
Menggunakan gerakan atau suara untuk menarik
perhatian

1-2 Tahun
Perkembangan fisik

Duduk tanpa dipegangi


Menjulurkan lengan dan kaki untuk membantu saat
pakaiannya dikenakan atau ditanggalkan
Berjalan tanpa bantuan
Mulai belajar menaiki tangga

Perkembangan kognitif dan bahasa

Belajar menggunakan sendok untuk makan sendiri


Mengambil benda dengan ibu jari dan telunjuk
Mencolek orang lain
Memasukkan barang ke suatu wadah, lalu
mengeluarkan lagi
Mencorat-coret dengan krayon
Mengenali nama anggota keluarga
Paham nama benda-benda di sekelilingnya,
misalnya bola dan cangkir
Mengangkat tangan saat ingin digendong
Memahami perintah dasar, misalnya stop

Perkembangan sosial dan emosional

Tersenyum dan tertawa sebagai reaksi terhadap


orang lain atau saat bermain
Menangis saat sedang kesal
Merasa nyaman bermain dan mengeksplorasi
sesuatu ketika berada di dekat orang yang
mengasuhnya
Gugup ketika berada di dekat orang baru

2-3 Tahun
Perkembangan fisik

Belajar melompat dengan kedua kaki dan berlari


Menarik mainan atau membawa mainan sambil
berjalan
Melempar dan menendang bola
Berjinjit seimbang dengan satu kaki
Menaiki perabot
Menyikat gigi sendiri
Menarik celana ke atas dan ke bawah
Menyalakan keran sendiri

Perkembangan kognitif dan bahasa

Senang bermain pura-pura, misalnya menganggap


kotak sebagai pesawat
Mengingat hal yang terjadi di hari sebelumnya, bisa
menggunakan kata seperti “tadi” atau “kemarin”
Mengelompokkan mainan berdasarkan jenis,
warna, atau ukuran
Senang mendengarkan bacaan dongeng
Bisa mengikuti petunjuk dua langkah, misalnya
“ambil tisu dan berikan ke mama”
Memahami kata dan nama benda sehari-hari
Mengulangi kata yang didengar
Mulai bertanya “itu apa” atau “kenapa”

Perkembangan sosial dan emosional

Meniru apa yang dilakukan orang lain di sekitarnya


Mulai sadar bisa melakukan sesuatu tanpa bantuan
orang lain
Mulai tidak patuh dalam beberapa hal
Melanggar larangan karena penasaran apa yang
akan terjadi
Mengamuk ketika marah atau merasa frustrasi

Baca Juga: Imunisasi DPT, Manfaat, dan


Kapan Vaksin DPT Diberikan

Tips agar Tumbuh Kembang Anak


Optimal
Menurut penelitian terbaru, usia anak hingga tiga tahun
adalah masa paling penting buat tumbuh kembang anak.
Berikut ini beberapa tips yang bisa dipertimbangkan agar
tumbuh kembang anak optimal:

Bersikap hangat, penuh kasih, dan responsif


Rajin mengajak bicara, membaca, dan bernyanyi
untuk anak
Buat rutinitas sehari-hari yang melibatkan anak
Mendorong anak bereksplorasi dan bermain
dengan aman
Selektif dalam menyediakan tontonan televisi
Terapkan kedisiplinan dalam pengajaran
Sadari bahwa setiap anak unik
Jaga kesehatan diri agar tetap bisa mengasuh anak

Kapan Harus ke Dokter Anak?


Orang tua biasanya dibekali tabel tumbuh kembang anak
ketika pulang dari rumah sakit seusai persalinan. Tabel ini
menjelaskan tiap tahap perkembangan anak dari usia 0
tahun. Gunakan tabel ini sebagai acuan untuk melihat
proses tumbuh kembang anak. Orang tua bisa
berkonsultasi dengan dokter bila menemukan hal-hal
yang dirasa tidak sesuai dengan tabel tersebut.

Pastikan berat badan dan tinggi bayi sesuai dengan


acuan dalam tabel. Bila tidak, itu saatnya orang tua
mendatangi dokter anak guna memeriksakan buah hati
dan mendapat nasihat medis demi tumbuh kembang
anak yang optimal.

Ditinjau oleh:

dr. Ackni Hartati, SpA

Dokter Spesialis Anak

Primaya Hospital Bekasi Timur

Referensi:

https://www.researchgate.net/publication/344789123_A_
STUDY_ON_CHILDHOOD_DEVELOPMENT_IN_EARLY_STA
GE

https://developingchild.harvard.edu/resources/inbrief-
science-of-ecd/

Benarkah Sering Keringat Dingin, Tanda


Sakit Jantung?

Nyeri Dada: Gejala Penyakit Jantung yang


Sering Tidak Disadari

Obat Antibiotik: Bolehkah Tidak


Dihabiskan?

Artikel Lainnya:

Klinik Tumbuh Stimulasi


Kembang Anak: Prenatal Untuk
Pelayanan, Tim Mengoptimalka
Dokter dan n Tumbuh
Fasilitas Kembang Janin

Perkembangan Bayi Tumbuh


Janin, Tahapan Gigi, Apa yang
yang Perlu Harus Bunda
Bunda Tahu Lakukan?

ASI Eksklusif, Cara Stimulasi


Tips Pompa ASI Perkembangan
agar Hasil Janin agar
Optimal Optimal

Pemeriksaan Proses Tumbuh


Pap Smear, Gigi Pada Bayi
Tahapan dan
Cara Membaca
Hasilnya

Bagikan ke :

Ikuti Kami

Menu

Tentang Kami

Artikel Kesehatan

Pelayanan Kami

Hubungi Kami

Copyright © Primaya Hospital. All right reserved


Home Career Contact Top

TES COVID-19 JADWAL TELEPON KAMI BUAT JANJI DARURAT


DOKTER

Anda mungkin juga menyukai