Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TUGAS DAN FUNGSI PERAWAT SERTA KONSEP PEMBANGUNAN NASIONAL DAN KONSEP
PEMBANGUNAN DESENTRALISASI

DISUSUN OLEH :

NAMA : NOVITA S. URDJEL

NIM : P.1911155

KELAS :C

TUGAS : KEPERAWATAN KOMUNITAS I

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PASAPUA

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

AMBON

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang maha kuasa, karna atas berkat dan rahmatnya
sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tentang konsep pembangunan nasional
dan pembangunan desentralisasi. Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas dari dosen pengajar, pula untuk memperluas wawasan mengenai apa itu
konsep pembangunan dan pembangunan desentralisasi

Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih kurang lengkap dan jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu jika didapati kesalahan-kesalahan baik dalam segi teknik, penulisan maupun isi,
maka saya memohon maaf, dan kritik serta saran dari dari dosen pengajar untuk dapan memperbaiki
penyempurnaan makalah kedepanya. Semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, terimah kasih.

ambon, November2021
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………………………..………………………………………..i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….………………………………………………ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….………………………………………………….…………iii

BAB I PENDAHULIAN………………………………………………………………..…………………………………………………..1

A. Latar belakang………………………………………………………………………………………………………………….1
B. Tujuan penulisan………………………………………………………………………………………………………………3

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………………………..…..4

A. pengertian pembangunan nasional ……………………………………………….………………….……………..4


B. pengertian pembangunan desentralisasi………………………………………………………….……………….6

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………………………………….………………..8

a. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………………….8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………………...9
BAB I

PENDAULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan nasional merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan masyarakat
yakni kesejahteraan yang adil dan makmur. Sejalan dengan tujuan tersebut berbagai
kegiatan pembangunan nasional diarahkan kepada pembangunan yang merata ke setiap
daerah khususnya daerah yang cenderung masih memiliki kelemahan dalam penerimaan
pendapatannya (Azzumar, 2009).

Kegiatan pembangunan nasional tidak lepas dari peran serta pemerintah daerah dalam
memanfaatkan sumber daya yang tersedia di daerah masing-masing sebagai upaya
memperbesar kemampuan daerah, untuk itu peningkatannya harus didukung dengan
pembangunan daerah yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dalam rangka
mewujudkan pembangunan nasional (Arsyad, 1997).

Kebijakan desentralisasi fiskal merupakan salah satu cara yang dilakukan pemerintah
Indonesia dalam mengupayakan pembangunan nasional kearah yang lebih baik.

Pelaksanaan desentralisasi fiskal yang mengacu pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun


1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah yang direvisi dengan Undang-Undang No.
32 dan Undang-Undang No. 33 tahun 2004, sudah dilakukan sejak tanggal 1 Januari 2001.
Melalui desentralisasi fiIkal, pemerintah daerah memiliki wewenang untuk menggali
pendapatan daerah secara optimal yang akan digunakan dalam membiayai kebutuhan
daerah dan melakukan peran alokasi secara mandiri dalam menetapkan prioritas
pembangunan. Tujuan kewenangan tersebut adalah untuk lebih mendekatkan pelayanan
pemerintah kepada masyarakat, memudahkan masyarakat untuk memantau dan
mengontrol penggunaan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja
daerah (APBD), dan menciptakan persaingan yang sehat antar daerah ,serta mendorong
timbulnya inovasi.

Selaras dengan inti desentralisasi fiskal, maka besarnya sumber pendanaan untuk daerah
tersebut juga dibarengi dengan kebebasan yang luas untuk membelanjakannya sesuai
kebutuhan dan prioritas daerah. Dengan demikian, diharapkan agar belanja pemerintah
daerah ( local government spending ) akan benar-benar bermanfaat dan menjadi stimulus
fiskal bagi perekonomian di daerah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, keberhasilan suatu daerah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat
sangat tergantung pada Pemerintah Daerah dalam mengalokasikan belanjanya pada
program dan kegiatan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat (kepentingan publik),
sehingga dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat (Bati, 2009) Belanja modal sebagai
bentuk perubahan yang cukup fundamental di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) telah mulai dilakukan pasca reformasi dengan didasarkan pada peraturan-
peraturan mengenai otonomi daerah terutama UU No. 22/1999, UU No. 25/1999, PP No.
105/2000, dan PP No. 108/2000 (Halim, 2002). Sebelumnya di dalam APBD, pengalokasian
untuk jenis belanja berupa investasi, diklasifikasikan ke dalam belanja pembangunan.
Layaknya belanja pembangunan, belanja modal dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda)
untuk pengadaan aset daerah sebagai investasi, dalam rangka membiayai pelaksanaan
otonomi daerah yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Penggunaan belanja modal yang tepat sasaran diharapkan dapat berdampak terhadap
meningkatnya pertumbuhan ekonomi suatu daerah yang diukur dengan indikator produk
domestik regional bruto (PDRB) yang pada akhirnya juga akan dapat berdampak pada
peningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu Negara (Iskandar, 2012).

Pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang


menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan
kemakmuran masyarakat meningkat (Sadono Sukirno, 1994). Diberlakukanya kebijakan
desentralisasi fiskal diduga dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu
daerah karena memberikan kebebasan kepada pemerintah daearah untuk membuat
rencana keuangannya sendiri yang dapat berpengaruh pada kemajuan daerahnya.

Pertumbuhan ekonomi mendorong pemerintah daerah untuk melakukan pembangunan


ekonomi dengan mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan
dengan masyarakat untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru yang akan mempengaruhi
perkembangan kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut (Kuncoro, 2004) Selama
dilaksankanya kebijakan desentralisasi fiskal di indonesia, pertumbuhan ekonomi cederung
mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan PDB atas harga konstan
tahun 2000.

Menurut data yang diperoleh, terlihat bahwa nilai PDB atas harga konstan tahun 2000
mengalami pertumbuhan,yaitu dari Rp 2.178.850,40 miliyar pada tahun 2009 menjadi Rp
2.314.458,80 miliyar pada tahun 2010. Berarti terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi
sebesar 6,22 persen. (Bps,2009-2010)
B . TUJUAN PENULISAN

adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:

1. menjelaskan pengertian fungsi dan tugas dari konsep pembangunan nasional


2. menjelaskan pengertian fungsi dan tugas dari konsen pembangunan desentralisasi
3. untuk menjelaskan contoh-contoh dari pembangunan nasional dan pembangunan
desentralisasi
BAB II
PEMBAHSAN

A. PENGERTIAN PEMBANGUNAN NASIONAL

pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang terus menerus dilakukan untuk
menuju perbaikan disegalah bidang kehidupan masyarakat dengan berdasarkan pada
seperangkat nilai yang dianut, yang menuntun masyarakat untuk mencapai tingkat
kehidupan yang didambahkan. pembangunan disini lebih diarahkan pada pembangunan
potensi, inisiatif, daya kreasi, dan kepribadian dari setiap warga masyarakat. dengan
pembangunan, masyarakat diharapan semakin mampu mengolah alam bagi peningkatan
kesejatraanya. pembangunan menuntut orientasi mas depan bagi kelestraian manusia dan
alam.
pembangnan nasional adalah suatu rangkaian upaya pembangunan yang dilakukan secara
berkesinambungan dalam semua bidang kehidupan masyarakat,bangsa dan Negara untuk
mewujudkan tujuan nasional.
1. hakikat pembanguan nasional
pembanguanan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia
seluruhnya. hal ini berrti dalam pelaksanaan pembangunan nasional adalah sebagai
beriku:
 ada keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam
seluruh kegiatan pembangunan. pembangunan adalah untuk manusia dan
bukan sebaliknya manusia untuk pembangunan. dalam pembangunan dewasa
ini dan jangka panjang, unsur manusia, unsur social budaya, dan unsur lainya
harus mendapat perhatian yang seimbang.
 pembangunan adalah merata untuk seluruh masyarakat dan seluruh wilayah
tanah air.
 subyek dan objek pembangunan adalah manusia dan masyarakat Indonesia,
sehingga pembangunan harus berkepribadian Indonesia dan menghasilkan
manusia dan masyerakat maju yang tetap berkepribadian Indonesia pula.
 pembangunan dilaksanankan bersama masyarakat dan pemerintah. masyarakat
adala pelaku utama pembangunan dan pemerintah. berkewajiban utuk
mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang.
2. tujuan pembangunan nasionan
pebanuanan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan nasional seperti
termasuk dala pembukaan UUD 1945 alinae IV, yaitu melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejatraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yan berdasar
kemerdekaan ,perdamaian abadi dan keadilan social serta mewujudkan cita-cita bangsa.
pembanguan nasional yang dilakukan mengarah pada satu tujuan. tujuan ini terbagi atas
tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang
 tujuan jangka pendek dari pembangunan nasional adalah meningkatkan taraf
hidup, kecerdasan, dan kesejatraan masyarakat yang semakain adil dan merata

serta meletakan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan berikutnya.


 tujuan jangka panjang yaitu untuk mewujukan suatu masyarakat adil makmur
yang merata, mtrial, dan spiritual berdasarkan pancasila dalam wadah Negara
kesatuan repoblik Indonesia yang merdeka berdaulat adli dan berkedaulatan
rakyat dalam suasana perkehidupan bangsa yang merdeka tertib dan damai
3. prinsip prinsip pembanguan nasional
a) kesetaraan: pembangunan nasional bersifat komferensif artinya
menyatukan seluruh aspek kehidupan bangsa Indonesia
b) partisipasi rakyat : seluruh program pembanguan yang dicanangka tidak
akan optimal tampa partisipasi rakyat
c) keseimbangan dalam program pembanguanan nasional
d) kontinuitas: usaha yang dicita-citakan tidak mudah terwujud dalam
kurun waktu singkat yang berarti harus di sertai dengan perjuanan
e) kemandirian
f) skala prioritas: pelaksanaan pebanunan di batasi ole berbaai
keterbatasan seina tdak di ungkinkan untuk dilaksanakan dalam waktu
bersamaan
g) pemerataan di sertai pertumbuhan: asil pembangunan harus dirasakan
oleh seluruh bangsa Indonesia

4. Contoh-contoh pembangunan nasional


a. pembangunan jalan
b. pembangunan sekolah
c. pembangunan irigasi untuk pertanian
d. pembangunan gorong-gorong dan siring
e. pembangunan wc umum
f. pembangunan saluran air minum bersih
g. pembangunan jembatan
B. KONSEP PEMBANGUNAN DESENTRALISASI

1. Pengertian Desentralisasi Berasal dari kata De dari bahasa belanda artinya lepas dan
centerum artinya pusat sehingga desentralisasi memiliki makna sesuatu yang terlepas
dari pusat.

menurut buku hokum perda otonomi daerah dan implikasinya ( 2013) terdapat dua
kelompok besar yang mendiskripsikan pengertian desentralisasi sebagai berikut

a .kelompok anglo saxon

desentralisasi sebagai penyerahan wewenang dari pemerintahan pusat, baik kepada


pejabat pusat yang ada di daerah atau kepada badan-badan otonom daerah yang di
sebut devolusi

b . kelompok kontinental

terbagi menjadi dua bagian yaitu .

 Dekonsentralisasi : penyerahan kekuasaan dari atas ke bawah terkait


kepegawaian
 Desentralisasi ketatanegaraan : pemberian kekuasaan untuk mengatur
daerah di dalam lingkungannya, mewujutkan demokrasi dalam
pemerintahan Negara

2. Bentuk desentrelisasi
desentralisasi di bedahkan menjadi tiga bagian yaitu:
a. desentralisasi politik
desentralisasi melimpakan kewenangan dari pemerintahan pusat yang meliputi
hak mengatur dan mengurus kepentingan rumah tangga sendiri bagi badan politik
di daerah yang di pilih oleh rakyat dalam daerah tertentu

b . desentralisasi fungsional

pemberian hak kepada golongan tertentu untuk mengurus kepentingan golongan

dalam masyarakat

c .Desentralisasi kebudayaan
pemberian hak kepada golongan minorotas dalam masyarakat untuk
menyelanggarakan kebudayaan sendiri,seperti pendidikan,agama,dan lainnya
3. Fungsi desentralisasi
a. satuan desentralisasi lebih fleksibel dalam memenuhi berbagai perubahan yang
tarjadi.
b. desentralisasi dapat melaksanakan tugas lebih efektif dan lebih efisien
c. desentralisasi lebih novatif
d. desentralisasi mendorong tumbuhnya sikap moral yang tinggi komitmen dan lebih
produktif

4. Tujuan desentralisasi
terbagi menjadi dua bagian yakni :
a. kepentingan pemerintahan pusat
kepentingan pusat ada 4 tujuan utama kebijakan desentralisasi dan otonomi
daerah sebagai berikut :

 pendidikan politik
 pelatihan kepemimpinan
 penciptaan stabilitas politik
 perwujudan demokratisasi sistim pemerintahan di daerah.

b. kepentingan pemerintahan daerah terbagi atas :


 mewujudkan kesetaraan politik
 menciptakan akuntabilitas ( gagasan ) local
 mewujudkan keresponsifan local

5. contoh desentralisasi
a. pemekaran darah : merupakan suatu contoh dari kebujakan desenrtalisasi
b. penetapan daerah otonomi khusus
c. dana istimewa atau dana outsus
d. pilkada
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

 pembangnan nasional adalah suatu rangkaian upaya pembangunan


yang dilakukan secara berkesinambungan dalam semua bidang
kehidupan masyarakat,bangsa dan Negara untuk mewujudkan tujuan
nasional.
 adapun tujuan dari pembangunan nasional dibagi atas dua bagia
yakni pembangunan jangka panjang dan pembangunan jangka
pendek
 Contoh-contoh pembangunan nasional (pembangunan
jalan,pembangunan sekolah,pembangunan irigasi untuk
pertanian,pembangunan gorong-gorong dan siring .dll)
 Pengertian Desentralisasi Berasal dari kata De dari bahasa
belanda artinya lepas dan centerum artinya pusat sehingga
desentralisasi memiliki makna sesuatu yang terlepas dari pusat.
 Fungsi desentralisasi
a. satuan desentralisasi lebih fleksibel dalam memenuhi
berbagai perubahan yang tarjadi.
b. desentralisasi dapat melaksanakan tugas lebih efektif
dan lebih efisien
c. desentralisasi lebih novatif
d. desentralisasi mendorong tumbuhnya sikap moral
yang tinggi komitmen dan lebih produktif
 tujuan dari desentralisasi terbagi atas d bagian yakni:
a.desentralisasi pemerintah pusat
b.desentralisasi pemerintah daerah
 contoh desentarisasi diantaranya:
a.pemekaran darah
b.penetapan daerah otonomi khusus
c. dana istimewa atau dana outsus
d.pilkada
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com
https://sosiologis.com desentralisasi
httpa://sippa.ciptakarya.pu.go.id

Anda mungkin juga menyukai