Anda di halaman 1dari 4

Nama : Novi Rasanti

Nim : 0101.1901.066
Mata kuliah : Metode Penelitian
Semester : 5 PAI C
No Aspek Hasil Analisa
1 judul Pengembangan bahan ajar Pai berbasis multikulturai dismp negeri 17 medan

2 Identitas penulis
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam, Pascasarjana UIN Sumtera Utara Dosen
Pascasarjana UIN Sumatera Utara

3 Latar belakang Penelitianinibertujuanuntuk(1) mengembangkandanmenghasilkanBahanAjar PAIberbasismultikultural,


pembahasan (2) mendeskripsikan hasil belajar dan respon siswa terkait dengan Pengembangan Bahan Ajar PAI
Berbasis Multikultural, (3) mengetahuihasil efektivitas Bahan Ajar PAI Berbasis Multikultural yang
dikembangkan pada materi Toleransi dan Menghargai Perbedaan pada siswa kelas IX-3 SMP Negeri 17
Medan. Metode penelitian yang digunakan Research and Development (R&D) model Borg dan
Gall.
4 Tujuan pembahasan Pendidikan sering diartikan sebagai upaya manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan
nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Istliah pendidikan juga berarti bimbingan atau
bantuan yang secara sengajadiberikan olehorang dewasaagar diamenjadidewasa
H.A.R Tilaar dalam bukunya menuliskan, Multikulturalisme memiliki dua pengertian yaitu
“multi” berarti plural, “kulturalisme” yang berarti kultur atau budaya. Istilah plural mempunyai
arti yang berjenis- jenis, karena pluralisme tidak hanya sekedar mengakui akan adanya hal-hal yang
berjenis-jenis tetapi pengakuan tersebut juga memiliki dampak politis, sosial, dan ekonomi.14
Pengertian yang lebih mendalam dari multikulturalisme bukan sekedar pengakuan terhadap
budaya (kultur) yang beragam
5 Metodelogi pembahasan Dilakukannya penelitian pengembangan ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan
sebuah produk berupa bahan ajar berbasis mutikultural pada materi Q.S. Al-Hujurat/49: 13
tentang toleransi dan menghargai perbedaan dan hadis terkait. Dalam proses penelitian ini
dilakukan beberapa tahapan yaitu,
(1) analisis kebutuhan dan analisis kurikulum dan haf sil analisis tersebut didapat data
bahwa siswa sangat membutuhkan bahan ajar, (2) mendesain bahan ajar, (3) mengembangkan
bahan ajar berbasis multikutural, (4) melakukan validasi materi dan desain, (5) melakukan
uji coba perorang terdiri dari 3 orang siswa, uji coba kelompok kecil terdiri dari 9 orang
siswa, dan uji coba kelompok lapangan terbatas terdiri dari 30 siswa kelas IX-3 SMP
Negeri 17 Medan.

6 Teori yang digunakan Metodepenelitian yang digunakan dalam penelitian iniadalah


dalam artikel tersebut menggunakanmetodepengembangan
(ResearchandDevelopment/R&D).Metodepengembanganadalahmetodeyangdigunakanuntukmenghasilka
n produk tertentu dan pengujian keefektifan produk tersebut.35 Metode penelitian ini berdasarkan
adaptasi yang dikemukan oleh Borg dan Gall.
Penelitian ini menggunakan tiga tahapan: (1) tahap studi pendahuluan, yaitu analisis
maslah, analisis kajian dan analisis kebutuhan, (2) perencanaan pembuatan modul, (3) tahap studi
pengembangan, dimulai dari validasi isi materi dan desain pembelajaran.
Pada penelitian ini hanya sampai pada tahap pengembangan produk akhir, yaitu modul
pendidikan agama Islam berbasis multikultural yang dikemas menjadi buku pegangan
siswa dan guru. Prosedur penelitian ini meliputi: (a) tahap studi pendahuluan, (b) tahap
studi pengembangan, (c) tahap evaluasi, yaitu menguji keefektifan dan kelayakan bahan ajar
pendidikan agama Islam berbasis multikultural yang dihasilkan. Langka-langkah Reseacrh and
Development/ R&D model Borg dan Gall dalam Tegeh.36

7 Hasil Berdasarkan pemaparan pembahasan dalam penelitian pengembangan bahan ajar PAI
pembahasan/simpulan berbasis multikultural pada materi Q.S. Al-Hujurat/49: 13 tentang toleransi dan
menghargai perbedaan dan hadits terkait memiliki kesimpulan, yaitu:
1. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa 54,16% siswa belum memahami
materi Q.S. Al- Hujurat/49: 13 tentang toleransi dan menghargai perbedaan dan
hadits terkait, 49,16.% siswa menyatakan bahwa selama ini mereka hanya
menggunakan bajan ajar terbitan pemerintah yang dipinjamkan pihak sekolah tanpa
ada bahan ajar pendamping. Dan 75% siswa membutuhkan bahan ajar lain,
terutama bahan ajar berbasis mutikultural.
2. Produk bahan ajar pada materi Q.S. Al-Hujurat/49: 13 tentang toleransi dan menghargai
perbedaan dan hadits terkait yang dikembangkan pada siswa kelas IX SMP Negeri
17 Medan memenuhi syarat dan layak digunakan. Hal itu dibuktikan dengan hasil
validasi ahli materi yang meliputi kelayakan isi dengan rata-rata 87,5%, pada
kriteria “Sangat baik”, kelayakan penyajian dengan rata-rata 80,35% pada kriteria
“Baik”, aspek bahasa dengan rata-rata 80,35% pada kriteria “Baik” dan ahli validasi
desain dengan rata-rata 83,62 % pada kriteria “Baik”.
3. syarat dan layak digunakan. Hal itu dibuktikan dengan hasil validasi ahli materi
yang meliputi kelayakan isi dengan rata-rata 87,5%, pada kriteria “Sangat baik”,
kelayakan penyajian dengan rata-rata 80,35% pada kriteria “Baik”, aspek bahasa
dengan rata-rata 80,35% pada kriteria “Baik” dan ahli validasi desain dengan rata-
rata 83,62 % pada kriteria “Baik”.

2.

langkah-langkah metode ilmiah


1. Merumuskan masalah
penelitian akan dimulai dengan cara merumuskan masalah. Detikers tahu nggak apa itu masalah? Tentunya dalam
kajian ilmiah sendiri masalah adalah sesuatu yang perlu diteliti agar dapat memperoleh jawaban dari suatu pertanyaan.
Rumusan pertanyaan ini harus dicari jawabannya dengan cara melakukan eksperimen.

2. Hipotesis
Kemudian detikers dapat mengajukan jawaban sementara. Hipotesis ini harus logis dan berdasarkan fakta.
Pengertian Barang Substitusi dan Contoh-Contohnya

3. Menetapkan variabel penelitian


Ada tiga jenis variable yang perlu detikers ketahui, diantaranya adalah variabel bebas, variable tetap, dan variabel
terikat/bergantung.

4. Menetapkan prosedur kerja


Urutan langkah kerja dibuat ringkas tetapi bisa menggambarkan dengan tepat pekerjaan yang perlu dilakukan.
Sebaiknya langkah kerja dibuat dengan bentuk diagram alir ya.

5. Mengumpulkan data
Tentunya setiap gejala atau fenomena yang terjadi ketika dilakukannya percobaan perlu dicatat atau ditulis saat itu
juga. Sehingga detikers bisa mendapatkan data secara akurat.

6. Mengolah serta menganalisis data


Grafik dan tabel adalah alat yang bermanfaat dalam menyusun hingga menganalisis data. Grafik dan tabel akan
menampilkan seperti apa variabel terikat berubah menjadi respon terhadap perubahan dari variabel bebas. Selain itu,
analisis data juga bisa dilakukan dengan program komputer.
7. Membuat kesimpulan
Dalam menyusun kesimpulan, detikers perlu memutuskan data yang dikumpulkan memang mendukung hipotesis atau
sebaliknya.

8. Mengkomunikasikan hasil penelitian


Pastinya sosialisasi hasil penelitian sangat penting dilakukan supaya hasil penelitian detikers bisa diketahui oleh pihak
lain.

3. Fungsi penelitian adalah mendeskripsikan, serta memberikan data atau informasi. Menjelaskan latarbelakang tentang
terjadinya suatu peristiwa atau fenomena. Menyusun sebuah teori. Meramalkan, mengestimasi, dan memproyeksikan
suatu peristiwa yang mungkin terjadi berdasarkan dengan data-data yang sudah dikumpulkan

Penelitian dilakukan untuk meningkatkan pemahaman kita. Penelitian memberikan informasi dan pengetahuan yang


dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan. Manfaat penelitian adalah kegunaan
hasil penelitian nanti, baik bagi kepentingan pengembangan program maupun kepentingan ilmu pengetahuan

kegunaan penelitian adalah untuk menyelidiki keadaan dari, alasan untuk, dan konsekuensi terhadap suatu set
keadaan khusus Tujuan verifikatif; merupakan penelitian yang digunakan untuk menguji kebenaran
sesuatu dalam bidang ilmu yang telah ada.

4. 1. Masalah masih baru.


“Baru” dalam hal ini adalah masalah tersebut belum pernah diungkap atau diteliti oleh orang lain dan topik masih
hangat di masyarakat, sehingga agar tidak sia-sia usaha yang dilakukan, sebelum menentukan masalah, peneliti harus
banyak membaca dari jurnal-jurnal penelitian maupun media elektronik tentang penelitian terkini.

a. Aktual.
Aktual berarti masalah yang diteliti tersebut benar-benar terjadi di masyarakat. Sebagai contoh, ketika seorang dosen
keperawatan akan meneliti tentang masalah gangguan konsep diri pada pasien yang telah mengalami hemodialise
berulang, maka sebelumnya peneliti tersebut harus melakukan survey dan memang menemukan masalah tersebut,
meskipun tidak pada semua pasien.

b. Praktis.
Masalah penelitian yang diteliti harus mempunyai nilai praktis, artinya hasil penelitian harus bermanfaat terhadap
kegiatan praktis, bukan suatu pemborosan atau penghamburan sumber daya tanpa manfaat praktis yang bermakna.

c. Memadai.
Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak terlalu luas, tetapi juga tidak terlalu sempit. Masalah yang
terlalu luas akan memberikan hasil yang kurang jelas dan menghamburkan sumber daya, sebaliknya masalah penelitian
yang terlalu sempit akan memberikan hasil yang kurang berbobot.

d. Sesuai dengan kemampuan peneliti.


Seseorang yang akan melakukan penelitian harus mempunyai kemampuan penelitian dan kemampuan di bidang yang
akan diteliti, jika tidak, hasil penelitiannya kurang dapat dipertanggungjawabkan dari segi ilmiah (akademis) maupun
praktis.

e. Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah.


Masalah-masalah yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah, undang-undang ataupun adat istiadat
sebaiknya tidak diteliti, karena akan banyak menemukan hambatan dalam pelaksanaan penelitiannya nanti.

f. Ada yang mendukung.


Setiap penelitian membutuhkan biaya, sehingga sejak awal sudah dipertimbangkan darimana asal biaya tersebut akan
diperoleh. Tidak jarang masalah-masalah penelitian yang menarik akan mendapatkan sponsor dari instansi-instansi
pendukung, baik pemerintah maupun swasta. Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut, sebelum melakukan
pemilihan masalah penelitian,
Faktor yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Adanya data dan metode untuk memecahkan masalah tersebut.
2. Batas-batas masalah yang jelas.
3. Adanya alat atau instrumen untuk memecahkannya.
4. Adanya biaya yang diperlukan.
5. Tidak bertentangan dengan hukum.
Cara mengidentifikasi masalah adalah dengan melihat adanya kesenjangan apa yang seharusnya dan apa yang ada
dalam kenyataan. Indentifikasi masalah dilakukan dengan melihat perbedaan antara fakta di lapangan dengan teori
dalam ilmu pengetahuan. Setelah identifikasi masalah dilakukan lalu ditentukan rumusan masalahnya.

5. Tahapan Membuat Rumusan Masalah


Setidaknya terdapat empat langkah dalam membuat rumusan masalah. Berikut ulasan lengkapnya:

1. Menentukan topik permasalahan yang ingin diteliti.

Menentukan hal-hal yang menjadi pertanyaan pada penelitian secara kritis. Pastikan rumusan masalah yang dipilih
memiliki nilai penelitian, memilik manfaat dan jelas.

2. Hubungkan rumusan masalah dengan teori yang ada.


3. Susun kalimat rumusan masalah sesuai dengan topik permasalahan dan judul penelitian.

Secara umum tujuan penelitian antara lain: Untuk memperoleh pengetahuan atau penemuan baru. Sebagai
pembuktian atau pengujian tentang kebenaran dari pengetahuan yang sudah ada. Sebagai pengembangan pengetahuan
suatu bidang keilmuan yang sudah ada.  ada empat tujuan utama penelitian ilmiah yaitu: Eksploratif (Penemuan) :
menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu. Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam
bidang yang telah ada. Developmental (Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada

1. Teori Kuantitatif

Jenis teori kuantitatif yang diterapkan nantinya tentu mengharuskan seorang peneliti agar memahami terkait variabel
yang digunakan. Adapun variabel yang dimaksud yakni variabel yang akan merujuk terhadap karakteristik yang
nantinya akan diukur oleh peneliti. Dimana karakteristik variabel tersebut pun bermacam-macam dan kerap kali
digunakan saat meneliti.

2. Teori Jenis Kualitatif

Penggunaan teori dengan metode kualitatif, seorang peneliti akan menggunakan teori tersebut dan memiliki tujuan
berbeda. Dimana tujuan penggunaan teori tersebut sebagai pernyataan yang bersifat menjelaskan terkait suatu perilaku
khusus. Memang teori kualitatif termasuk sebagai teori yang sempurna apabila mempunyai konstrak, variabel, maupun
sebuah hipotesis.

3. Teori Mix atau Campuran

Lain halnya dengan teori metode mix atau campuran yang nantinya secara deduktif untuk diterapkan peneliti.
Penerapan ini akan dilaksanakan sebuah pengujian berdasarkan dengan teori dan sudah disusun sebelumnya. Adapun
cara jika peneliti ingin memasukkan teori yang sudah dipilih ke metode ini yakni melakukan pengumpulan dan analisis
terlebih dahulu.

Metodologi penelitian adalah sekumpulan kegiatan, peraturan serta prosedur yang dipakai oleh peneliti suatu disiplin
ilmu. Metodologi juga merupakan suatu analisis teoritis tentang sebuah metode atau cara. Penelitian merupakan
sebuah penyajian yang sistematis dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pengetahuan.

Metodologi penelitian adalah proses implementasi secara sistematis untuk menggambarkan dan mengilustrasikan,
menyingkat dan merekap, dan mengevaluasi data. Tahapan dalam proses penelitian inilah senantiasa meletakan teknik
analisis data untuk diolah dalam rangka menjawab rumusan masalah.

Anda mungkin juga menyukai