Anda di halaman 1dari 29

C.

MEKANISME EVOLUSI
Proses evolusi dapat terjadi karena variasi genetik
dan seleksi alam. Adanya variasi genetik akan
memunculkan sifat-sifat baru yang akan diturunkan.
Variasi genetik ini disebabkan karena adanya mutasi
gen. Seleksi alam juga merupakan mekanisme
evolusi. Individu-indivu akan beradaptasi dan
berjuang untuk mempertahankan hidupnya,
sehingga individu akan mengalami perubahan
morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. Faktor-faktor
yang berpengaruh di dalam mekanisme evolusi
antara lain seperti berikut.

1. Mutasi

Peristiwa mutasi akan mengakibatkan terjadinya


perubahan frekuensi gen, sehingga akan
mempengaruhi fenotipe dan genotipe. Mutasi dapat
bersifat menguntungkan dan merugikan. Sifat
menguntungkan maupun merugikan tersebut terjadi
jika:
a. dapat menghasilkan sifat baru yang lebih
menguntungkan,
b. dapat menghasilkan spesies yang adaptif,
c. memiliki peningkatan daya fertilitas dan viabilitas.
Selain menguntungkan, ada kemungkinan mutasi
bersifat merugikan yaitu menghasilkan sifat-sifat
yang berkebalikan dengan sifat-sifat di atas. Untuk
mengetahui angka laju mutasi, dapat dicontohkan
dengan perhitungan seperti berikut:
Jumlah populasi spesies 300.000. Jumlah generasi
spesies itu sebesar 6000, sedangkan angka laju
mutasi per gen 1 : 100 000. Jumlah gen yang mampu
bermutasi dalam individu 1000. Perbandingan
mutasi yang menguntungkan dan merugikan 1 :
1000. Berapakah mutasi gen yang menguntungkan
selam spesies itu ada?
JAWAB

1. Seleksi Alam dan Adaptasi

Proses adaptasi akan diikuti dengan proses seleksi.


Individu yang memiliki adaptasi yang baik akan
dapat mempertahankan hidupnya, memiliki
resistensi yang tinggi dan dapat melanjutkan
keturunannya. Sedangkan individu yang tidak dapat
beradaptasi akan mati selanjutnya akan punah.

1. Aliran Gen

Dengan adanya aliran gen maka akan terjadi


perpindahan alel di antara populasi-populasi melalui
migrasi dan individu yang kawin.

1. Perkawinan yang Tidak Acak

Perkawinan tak acak dapat mengakibatkan alel yang


membawa sifat lebih disukai akan menjadi lebih
sering dijumpai dalam populasi, sedangkan alel
dengan sifat yang tidak disukai akan berkurang dan
mungkin akan hilang dari populasi. Perkawinan yang
terjadi antar keluarga dekat dapat mengakibatkan
frekuensi gen abnormal atau gen resesif.

1. Genetik Drift

Genetik Drift merupakan perubahan secara acak


pada frekuensi gen dari populasi kecil yang
terisolasi. Keadaan ini dapat Anda jumpai pada
populasi terisolir kaum Amish di Amerika, ternyata
ada yang membawa alel yang menyebabkan sifat
cebol satu dari setiap seribu kelahiran.
Hasil perkawinan secara acak tidak akan mengubah
populasi tertentu. Penghitungan populasi secara
acak tersebut dapat ditentukan dengan hokum
Hardy Weinberg. Hukum Hardy
Weinberg menyatakan bahwa frekuensi gen dalam
populasi dapat tetap distabilkan dan tetap berada
dalam keseimbangan dari satu generasi. Syarat
terjadinya prinsip ini adalah:
a. perkawinan secara acak,
b. tidak ada seleksi alam,
c. jumlah populai besar,
d. tidak terjadinya mutasi maju atau surut,
e. tidak ada migrasi.
Secara umum, hukum Hardy Weinberg dapat
dirumuskan sebagai berikut.
a. Bila frekuensi alel A di dalam populasi
diumpamakan p
b. Frekuensi alel a diumpamakan q
c. Hasil perkawinan heterozigote antara Aa × Aa
akan diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Homozigot dominan AA = p × p = p2
2) Heterozigot 2 Aa = 2p × q = 2pq
3) Homozigot resesif = aa = q × q = q2
http://zaifbio.wordpress.com/2009/11/15/menjelaskan-teori-prinsip-dan-mekanisme-
evolusi-biologi/

Evolusi #4 – Mekanisme evolusi (1)


Posted on 15 Februari 2007 by Rovicky
Setiap berbicara evolusi seringkali

kitaterantuk pada sandungan natural selection-nya C Darwin.


Ya memang Teori evolusi dikemukakan oleh Charles Darwin.
Pengertian evolusi sudah sejak lama sebelum Darwin
membuat Origin of Species, dan ilmu evolusipun berkembang
setelah itu. Teori evolusi sendiri sudah jauuh berkembang dan
apa yang dikemukakan oleh C Darwin tahun 1937 dan 1959,
dan hanya menjadi salah satu dari sekian mekanisme dalam
proses besar evolusi.
- “Jadi teori evolusi sendiri sudah ber-evolusi ya dhe ?”.
+ “Tapi harap diingat aku bukan ahli biologi apalagi ahli
evolusi, tetapi disinilah kita bisa belajar bareng, tole. Belajar
dari wong bodo lebih gampang ketimbang belajar dari wong
pinter sing wis bundet”
Nah liat juga disini :Teori yang berevolusi [HOT]
Saat ini yang sering diperdebatkan oleh para ahli adalah
bagaimana mekanisme dari evolusi. Kalau ada yang
masih berkutet dengan si individu Darwin ya jauh ketinggalan
lah. Walaupun teori Darwin boleh dibilang akarnya, tetapi dalam
evolusi akar dari pohon ini sudah rapuh dan bisa saja sudah
punah. Dan yang tinggal hanyalah jejak-jejak fosil. Na, kalau
ada yang tertarik dengan jejak fosilnya Darwin dan nguprek-
uprek sambil misuh-misuhi Darwin, ya monggo saja.
Paling tidak saat ini dikenal beberapa jenis mekanisme evolusi.
Untuk mudahnya, dibawah ini list diambil dari Museum
Berkelay,


Keturunan dengan perubahan. Descent with
modification

Disini kita belajar bahwa evolusi tidak hanya menyangkut


individu, tetapi evolusi juga melihat kondisi statistik sebuah
kumpulan spesies. Misalnya ada sekumpulan spesies kepik
dimana secara statistik gerombolan kepik ini terdiri atas 50:50
Kepik Hijau : Kepik Coklat. Kedua jenis kepik ini masih dalam
satu spesies juga. Makanya mereka rukun walupun beda
warnanya.

Coba saja bayangkan, seandainya suatu saat terjadi


kelangkaan daun yang menjadi makanannya si Kepik Hijau dan
Kepik Coklat. Hingga suatu saat makanan sangat langka dan
populasi Kepik Hijau menjadi sedikit berkurang dibandingkan
Kepik Coklat. Akhirnya gerombolan atau populasi kepik ini
menjadi berbeda dari awalnya.


Mekanisme dari perubahan Mechanisms of change

Perubahan dapat terjadi dengan berbagai cara. Dan sekarang


yang perlu diketahui adalah perubahan dalam evolusi tidak
lagi hanya melihat individu tetapi kondisi statistikal. Jadi
kalau ada satu individu berubah, belum bisa dikatakan terjadi
evolusi dalam spesies tersebut. Jadi kalau kamu lihat ada
kelahiran cacat dari seekor kambing atao domba jangan
dianggap itu sebagai fenomena evolusi. Karena evolusi melihat
kondisi kelompok secara statistik. Pengertian kondisi statistikal
sebagai pertanda dalam proses evolusi ini tentunya baru buatku
dan mungkin buat pembaca dongeng disini, kan ? Ya, karena
memang teori evolsi sangat berkembang cepat saat ini.
Apa saja penyebab perubahan ini ? Salah empatnya adalah
Mutasi, Migrasi
Mutasi
Mutasi dapat terjadi ketika kelahiran atau
kemunculan gen untuk kepik Coklat sehingga
merubahproporsi statistik kelompok kepik-kepik ini.
Dengan semakin banyaknya Kepik Hijau atau semakin
sedikitnya kelahiran Kepik Coklat maka proporsi statistik
berubah. Dan
mekanisme ini bisa saja
karena mutasi.
Penyebab Mutasi bisa
dua hal yaitu karena
kesalahan mengkopi
gen, dan karena faktor
dari luar karena radioaktif. Ini yang selalu diwanti-wanti kalau
ada radiasi nuklir yang ditakutkan akan terjadi mutasi genetik.
Sebenernya ketika terjadi “kelahiran” sebuah atau seekor
individu baru, maka akan terjadi juga replikasi (pengkopian) dari
gen dalam DNA.
Yang perlu diketahui, replikasi DNA yang berubah karena
“kesalahan” (salah dalam tanda kutip looh ya) tidak selalu
menyebabkan munculnya spesies baru. Mengapa. Seperti yang
sudah kita ketahui (eh dah tau belum, ya ?), bahwa dalam
kode-kode DNA itu jumlahnya buanyak sekali. DNA merupakan
kode, lebih banyak kode-kode yang tidak memilki arti yang
sering disebut Junk DNA (DNA sampah). Jadi kalau mutasi
karena “Junk DNA”-nya yang berubah ya tidak menyebabkan
munculnya mahluk baru. Ini uniknya, makanya membuat
monsterpun bukan hal yang mudah. Para ahli biologi genetik
banyak yang melakukan coba-coba uji genetik ya gagal
membuat mahluk dengan mencampur2 DNA. Kudu spesifik dan
khas.
Pertanyaan saintis soal evolusi banyak terbantu dengan
diketemukan adanya DNA ini. Teori serta ilmu tentang genetika
jaman dahulu jelas tidak mengenal DNA. Darwin juga ga tau
apa itu DNA. Sehingga teori diapun banyak modifikasi dengan
diketahuinya ilmu baru tentang DNA.
- “Misale saja, antara gen bapak dan gen ibu digabungkan
menjadi gen baru terjadi kesalahan kopi. Kali fotokopinya
kehabisan tinta kali ya, dhe ? wupst ! “.
Migrasi dikenal
juga sebagai Gen
Flow.
Migrasi … Yaah, ini mirip
transmigrasi juga dari satu pulau
ke pulau yang lain, tetapi hal ini perpindahan populasi (bedol
deso). Jadi karena perpindahan Kepik Coklat ke lingkungan
kepik Hijau menjadikan kondisi statistik lingkungan Kepik Hijau
berubah. Kalau hal ini terjadi terus menerus dan sangat lama,
maka akan terlihat perubahan dalam Kepik-kepik ini.
- ” Looh Dhe, itu yang pindah cuman satu kepik kok dibilang
sekelompok sih ?”
+ ” Waddduh, ya jangan lugu gitu. Jangan dianggap satu
kepik pindah saja sudah merubah kondisi statistik, tetapi satu
kepik anggaplah mewakili ratusan ribu atau sejuta kepik. Lah
opo aku trus mesti nggambar sejuta kepik, kapan rampunge
le ?”
Pergeseran
Genetik (Genetic
Drift)Nah ini yang rada
aneh. Proses ini sepertinya
terlihat random atau “by
chance“. Jadindilalah saja Kepik Hijau ini lebih
seringkepidak (keinjek) ketimbang Kepik Coklat. Mboh ini
seragam ijo-ijo suatu saat kok ya apes kepidak terus sehingga
kondisi statistik komunitas kepikpun berubah.
Aneh ya … kenapa kok ya science mengakui adanya faktor
“ndilalah” (by chance). Tapi karena “chance” /peluang ini bisa
saja berkembang dari generasi ke generasi akhirnya merubah
nasib, dan takdirnya si Kepik Hijau.
- ” Looh Dhe, Science kok bicara takdir ta ?”
+ ” Lah yo iku, ternyata saintis Berkeley ini mengakui adanya
“by chance” dalam mekanisme evolusi”
Seleksi Alam
(Natural
Selection)
Natural selectionini salah
satu dari buanyak
mekanisme evolusi.
Mekanisme-mekanisme lain juga sedang dicari-cari dan digali
para ahli biologi evolusi. Mekanisme ini merupakan mekanisme
yang dikemukakan Darwin dahulu.
Nah disinilah terlihat bahwa ternyata Kepik Hijau ini disukai oleh
burung pemakan kepik. Jadi alam-lah yang menyeleksi
komposisi kelompok kepik-kepik ini. Sekalai lagi. ini pengertian
baru bahwa spesies itu bukan sekedar individu satu jenis atau
satu ekor saja, tetapi peninjauan spesies dalam teori evolusi
yang dikembangkan Berkeley ini merupakan sekelompok dan
dilihat secara statistikal. Skali lagistatistikal!
http://rovicky.wordpress.com/2007/02/15/evolusi-4-mekanisme-evolusi-1/

MEKANISME
EVOLUSI
Konsep Dasar
Mekanisme evolusi; menjelaskan peristiwa evolusi
yang dapat disebabkan oleh adanya
1. Mutasi gen
2. Seleksi alam
3. Seleksi alam pada suatu populasi
Evolusi pada makhluk hidup terjadi antara lain karena
adanya:
1. Variasi genetik
2. Seleksi alam
Variasi genetik terjadi oleh dua sebab utama, yaitu:
1. adanya mutasi gen
2. adanya rekombinasi gen-gen dalam satu keturunan.

Rekombinasi gen

•Terjadi karena gen-gen berpasangan secara bebas


pada waktu pembentukan gamet.
MUTASI GEN

• Mutasi gen menyebabkan terjadinya


penyimpangan sifat-sifat individu dari sifat yang
normal.
• Terjadinya mutasi ini ada yang dipengaruhi oleh

faktor luar, dan ada juga yang dipengaruhi oleh


faktor dalam (rekombinasi gen-gen).
Mutasi gen yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar
mempunyai 2 sifat, yaitu:
1. Jarang terjadi, sebab tidak setiap rekombinasi gen
menyebabkan mutasi
2. Kebanyakan tidak menguntungkan
Sekalipun demikian

• Mutasi ini tetap merupakan salah satu mekanisme


evolusi yang sangat penting, termasuk dalam hal
pembentukkan species baru dengan sifat-sifat
yang lebih baik.
• Jadi jika mutasi kita tinjau selama periode evolusi
dari suatu species, maka tetap akan mendapatkan
angka mutasi yang besar.
Hal ini terjadi karena:
1. Setiap gamet mengandung beribu-ribu gen
2. Setiap individu mampu menghasilkan beribu-ribu
bahkan berjuta-juta gamet dalam satu generasi
3. Jumlah generasi yang dihasilkan oleh suatu
species selama kurun waktu species itu ada
banyak sekali.
Berdasarkan hal tersebut maka angka laju mutasi pada
setiap species dapat diketahui.

Angka laju mutasi

•adalah angka yang menunjukkan berapakah


jumlah gen yang bermutasi dari seluruh gamet
yang dihasilkan oleh satu individu dari suatu
species.
Sebagai contoh data sebagai berikut:

• Angka laju mutasi per gen = 1 : 100.000


• Jumlah gen dalam satu individu yang mampu
bermutasi = 1000
• Perbandingan mutasi yang menguntungkan
dengan mutasi yang merugikan = 1 : 1000
• Jumlah populasi setiap generasi = 200 juta
• Jumlah generasi selama species itu ada = 5000
Pertanyaan yang muncul adalah

•Berapakah kemungkinan terjadinya mutasi yang


menguntungkan selama species itu ada?
Jawab:

Jumlah mutasi gen yang menguntungkan yang


mungkin terjadi adalah:

• Pada satu individu: = 1/100.000 x 1000 x 1/1000 =


1/100.000
• Pada tiap generasi = 1/100.000 x 200.000.000 =

2000
• Selama species itu ada (5000 generasi) 2000 x

5000 = 10.000.000
Jadi terbukti,

•Sekalipun mutasi tersebut jarang terjadi dan mutasi


yang menguntungkan sangat kecil
kemungkinannya, tetapi jika ditinjau selama
periode evolusi suatu species maka kemungkinan
terjadinya mutasi yang adaptif akan tetap besar.
Ada tiga fakta penting yang muncul pada peristiwa
mutasi, yaitu:
1. Mutasi muncul secara spontan dan tidak di
arahkan oleh alam
2. Mutasi dapat terjadi lagi pada mutan
3. Mutasi pada umumnya merugikan organisme yang
mengalaminya.
FFREKUENSI GEN DALAM POPULASI

•Frekuensi gen adalah perbandingan antara gen


yang satu dengan gen lainnya di dalam suatu
populsi.
• Misal suatu populasi mempunyai gen dominan A

dan gen resesif a.


• Kedua gen tersebut sama-sama adaptif.

• Maka generasi yang bergenotif AA, Aa maupun aa

mempunyai daya fertilitas dan viabelitas yang


sama.
Misalnya

• Populsi tersebut dimulai dengan 50% AA jantan


dan 50% aa betina,
• maka dalam generasi (F1) semua populasi

bergenotif Aa. OK
Apabila dilakukan perkawinan F1 dengan F1 maka
frekuensi genotif F2 adalah =

• 25 AA : 50 Aa : 25 aa atau ¼ AA : ½ Aa : ¼ aa
Berdasarkan perhitungan tersebut maka frekuensi
keseimbangan genotif F2 adalah hasil kali frekuensi
gen dari masing-masing induknya, yaitu :

• (A + a)(A + a) = AA + 2 Aa + aa
• A2 + 2 Aa + a2

Demikian pula pada generasi F3 tetap seperti pada F2


yaitu 1 : 2 : 1.

Mau bukti F3 nya 1 : 2 : 1


1. AA kawin dengan AA = 1 AA
2. AA kawin dengan Aa = 1 AA dan 1 Aa ( ini yang
jantan AA )
3. AA kawin dengan aa = 1 Aa
4. Aa kawin dengan AA = 1 AA dan 1 Aa ( ini yang
betina AA) OK
5. Aa kawin dengan Aa = 1 AA dan 2 Aa serta 1 aa
6. Aa kawin dengan aa = 1 Aa serta 1 aa
7. aa kawin dengan AA = 1 Aa
8. aa kawin dengan Aa = 1 Aa serta 1 aa
9. aa kawin dengan aa = 1 aa
OK perhatikan Rationya AA ( 4) : Aa ( 8) : aa ( 4) Jadi
tetap juga 1 : 2 : 1

Jadi kesimpulannya Frekwensi gen dari generasi ke


generasi ternyata berlaku tetap yaituPerbandingannya
1:2:1

•Jadi apabila setiap individu dari berbagai


kesempatan melakukan perkawinan yang sama
dan berlangsung secara acak,
• serta setiap genotif mempunyai variabilitas yang

sama maka perbandingan antara genotif yang satu


dengan yang lainnya dari generasi ke generasi
adalah tetap sama.
HUKUM HARDY-WEINBERG

•Hardy nama lengkapnya Godfrey Harold Hardy


adalah seorang ahli matematka Inggris dan
Weinberg yang nama lengkapnya Wilhhelm
Weinberg adalah seorang dokter dari jerman.
• Mereka secara terpisah menemukan hubungan

matematika dari frekuensi gen dalam populasi,


yang kemudian dikenal sebagai Hukum Hardy-
Weinberg.
• Frekuensi gen dalam populasi adalah

perbandingan alela gen tersebut dalam populasi.


Hukum Hardy-Weinberg menyatakan bahwa

• Frekuensi gen dan genotip dalam suatu populasi


akan berada pada keadaan yang tetap atau
konstan (sama) dari generasi ke generasi apabila
memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Genotip-genotip yang ada memiliki viabilitas
(kemampuan hidup) dan fertilitas (kesuburan) yang
sama.
2. Perkawinan antara genotip terjadi secara acak
(random)
3. Tidak ada mutasi dari gen satu ke gen yang lain
atau sebaliknya
4. Populasi harus cukup besar
5. Tidak terjadi migrasi antar populasi
6. Tidak terjadi seleksi alam
Apabila frekuensi gen yang satu dinyatakan
dengan symbol p dan alelnya dengansymbol q,

• maka secara matematika hukum tersebut


dinyatakan sebagai berikut:
• p + q = 1 atau sama dengan 100%

• (p + q)2 = 1 atau sama dengan 100%

• P2 + 2pq + q2 = 1 atau sama dengan 100%

• Pp + 2pq + qq = 1 atau sama dengan 100%

Dimana:
pp = alela yang homozigot
pq = alela heterozigot
qq = alela homozigot resesif

PERUBAHAN PERBANDINGAN FREKUENSI GEN


• Hukum hardy-weinber tidak selalu menghasilkan
angka perbandingan yang tetap dari generasi ke
generasi.
• Ini berarti dalam populasi frekuensi gen dapat

mengalami perubahan.
Faktor yang menyebabkan perubahan frekuensi gen
adalah :
1. Mutasi Terjadinya mutasi pada satu atau beberapa
gen akan mengakibatkan adanya perubahan
kesetimbangan gen-gen
2. Seleksi alam Apabila gen A memiliki viabilitas lebih
rendah dari gen a, atau gen A memiliki mempunyai
daya fertilitas lebih baik dari gen a, maka jumlah
individu dengan gen A dalam populasi itu akan
bertambah, sedangkan individu dengan gen a
akan berkurang.
• Contoh untuk mutasi gen sekaligus seleksi alam

adalah:
• Didanau buatan AS ditemukan

• Selain katak normal (A)

• Ditemukan pula katak berkaki banyak dan mandul

(a).
• Jika populasi dari katak (Aa) saling mengadakan

perkawinan,
• Berapakah perbandingan genotip AA : Aa : aa

dalam populasi tersebut pada generasi berikutnya


bila diketahui:
1. keturunan dari populasi asal terdiri atas : 27
individu AA, 54 individu Aa, dan 27 aa
2. jumlah perkawina yang terjadi adalah 45
3. jumlah individu yang dihasilkan dari setiap
perkawinan adalah 10 individu.
Jawab:

• Perbandingan genotip keturunan populasi asal


adalah 27 AA : 54 Aa : 27 aa = 1 : 2 : 1
• Perbandinhan antara individu yang subur (normal)
dengan mandul adalah (AA + Aa) : aa = (27 + 54) :
27 = 81 : 27 = 3 : 1
• Berarti dari seluruh individu yang normal (subur)
terdiri atas 1/3 bergenotip AA dan 2/3 Aa. Oleh
karena itu kemungkinan terjadinya perkawinan
antara induk-induk tersebut adalah:
• 1/3 AA 2/3 Aa
• 1/3AA 1/9 AA x AA 2/9 AA x Aa
• 2/3Aa 2/9 AA x Aa 4/9 Aa x Aa

Karena jumlah perkawinan adalah 45 maka jumlah


perkawinan antara:

• AA x AA = 1/9 x 45 = 5
• AA x Aa = 2/9 x 45 = 10
• Aa x AA = 2/9 x 45 = 10
• Aa x Aa = 4/9 x 45 = 20
Setiap perkawinan menghasilkan 10 individu untuk
masing-masing genotip:
Tipe perkawinan Jumlah perkawinan Jumlah individu
yang diturunkan

• AA Aa aa
• AA X AA 5 50 - -

• AA x Aa 10 50 50

• Aa x AA 10 50 50

• Aa x Aa 20 50 100 50

• Jumlah 45 200 200 50

Jadi perbandingan genotip AA : Aa : aa = 200 : 200 :


50 = 4 : 4 : 1

Migrasi (emigrasi dan Imigrasi)

Migrasi menyebabkan frekuensi gen akan berubah

Contoh:

• Xylopa nobilis (kumbang) antara daerah manado


dengan kepulauan sangihe.
• Kumbang-kumbang di dua daerah tersebut
menunjukkan perbedaan genetika.
•Karena sesuatu hal, kumbang kayu di pulau
sangihe bermigrasi ke manado.
• Pada kumbang tersebut terjadi interhibridisasi

sehingga terjadi perubahan frekuensi gen pada


generasi selanjutnya.
Rekombinasi dan seleksi

• Rekombinasi merupakan penggabungan gen-gen


melalui perkawinan silang.
• Genotip rekombinan tidak sama dengan induknya.

• Sehubungan dengan itu rekombinasi gen

menimbulkan perubahan gen pada generasi


berikutnya.
Perubahan alam sekitar.

•Perubahan alam sekitar dan adanya mekanisme


isolasi dapat menyebabkan populasi dari species
terpisah, akhirnya berkembang menjadi species-
species baru.
Contoh:

• Xylopa nobilis pulau sangihe dengan Xylocopa


nobilis di menado
• Burung finch di kepulauan Galapagos dengan
burung Finch di daratan Amerika Selatan

TIMBULNYA SPECIES BARU


• Persebaran organisme di muka bumi ini sangat
merata.
• Kadang-kadang antara satu individu satu dan
individu lain yang sejenis tidak saling bertemu
karena adanya penghalang tertentu.
• Alfred Russel Wallace mengungkapkan suatu pola
mengenai penyebaran organisme.
• Adanya barrier menyebabkan kelompok-kelompok
organisme yang saling terpisah dan tidak
melakukan interhibridisasi,
• Sehingga bila terjadi terus menerus akan
menyebabkan terjadinya isolasi reproduksi dan
menyebabkan adanya organisme endemis.
• Penyebaran organisme terjadi karena asal usul
species organisme, migrasi organisme tersebut
pada masa silam dan terdapatnya barrier
(rintangan atau sawar) yang ditemuinya.
• Barrier ini dapat berupa lautan, gunung, gurun,
iklim dan interaksi satu sama lainnya.
• Adanya barrier tersebut mencegah terjadinya
penyebaran organisme di permukaan bumi.
• Isolasi repruduksi, barier (hambatan) geografik
dapat memungkinkan terjadinya pernisahan dua
populasi (allopatric):
• Hal tersebut terjadi karena adanya penimbunan
pengaruh faktor-faktor luar (ekstrinsik) yang
menyebabkan terjadinya isolasi faktor-faktor
intrinsik.
• Keadaan ini memungkinkan terjadinya isolasi
reproduksi, meskipun kedua populasi tersebut
berada dalam satu lingkungan kembali (sympatric).
Macam-macam mekanisme isolasi intrinsik adalah:
1. mekanisme yang mencegah/menghalangi
terjadinya perkawinan,
2. mekanisme yang mencegah terbentuknya hibrida
3. mekanisme yang mencegah kelangsungan hibrida
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya species baru
disebabkan oleh 3 hal utama yaitu:
1. Isolasi Geografis Terjadinya species baru
disebabkan karena karena dua populasi yang
berasal dari satu species yang sama terisolir oleh
faktor-faktor geografis (samudra, gunung)
sehingga menghambat terjadinya interhibridisasi
antara individu-individu dalam satu populasi. Hal ini
lebih dikenal dengan istilah isolasi reproduksi.
2. Isolasi reproduksi Dua populasi yang berbeda
menghuni tempat yang sama dinamakan populasi
simpatrik. Faktor yang menghambat atau
menghalangi terjadinya interhibridisasi antara
populasi simpatriks disebut sebagai isolasi
reproduksi.
Isolasi reproduksi disebabkan karena faktor-faktor
berikut:
1. Isolasi ekologi Terjadi apabila dua species
simpatrik (habitat sama) tidak dapat melakukan
interhibridisasi karena kondisi habitat yang
berbeda.
2. Isolasi musim Terjadi apabila dua species
simpatrik tidak dapat melakukan interhibridisasi
karena masing-masing species mempunyai masa
pemakasan kelamin yang berbeda
• Pinus radiata dan Pinus muricata keduanya

terclapat di beberapa tempat di California dan


tergolong simpatrik.
• Kedua jenis Pinus tersebut dapat disilangkan tetapi

perkawinan silang ini boleh dikatakan tidak pernah


terjadi di alam.
• Hal ini disebabkan karena perbedaan masa

berbunga Pinus radiata terjadi pada awal Februari


sedang Pinus muricata pada bulan April.
• Berikut ini adalah contoh empat jenis katak yang

tergolong pada genus Rana.


• Meskipun hidup di daerah yang sama tetapi tidak

terjadi persilangan, karena perbedaan masa aktif


perkawinan.
3. Isolasi tingkah laku

• Terjadi apabila dua species simpatrik tidak dapat


melakukan interhibridisasi karena pola tingkah
kawinnya berbeda.
• Pada berbagai jenis ikan ternyata kelakuan
meminang ikan betina oleh ikan jantan berbeda.
Sebagai contoh diambil 2 perbandingan sebagai
berikut :
1. Yang satu : membuat sarang dengan 2 lubang
untuk masuk dan keluar, sarang digantungkan
pada tumbuhan air.
2. Yang lain : pada sarang hanya ada satu lubang
ialah tempat masuk saja, sarang dibuat pada dasar
kolam
4. Isolasi mekanik

• Terjadi apabila dua species simpatrik tidak dapat


melakukan interhibridisasi karena bentuk morfologi
alat kelamin yang berlainan.
• Yang dimaksud dengan isolasi mekanik adalah hal
yang menyangkut struktur yang berkaitan dengan
peristiwa perkawinan itu sendiri.
• Misal bila hewan jantan dari suatu spesies jauh
lebih besar ukurannya daripada jenis betina.
• Atau jika alat kelamin yang jantan mempunyai
bentuk yang sedemikian rupa sehingga tidak dapat
cocok dengan alat kelamin yang betina.
• Pada beberapa makhluk bentuk alat kelamin itu
sedemikian rupa hingga dalam hal ini berlaku apa
yang disebut sistem "lock and key" (kunci dan
gembok), tetapi pada kebanyakan makhluk
tidaklah demikian.
• Pada hewan kaki sejuta yang termasuk genus
Brochoria dijumpai bahwa bentuk alat kelamin
pada yang jantan berbeda-beda hingga sering
digunakan sebagai titik tolak untuk klasifikasi,
tetapi pada yang betina bentuknya serupa.
• Isolasi mekanik semacam ini pada tumbuhan

ternyata lebih berpengaruh dibanding dengan pada


hewan, terutama yang berkaitan dengan hewan
penyebar serbuk sari. Seperti disinggung di muka
tentang adaptasi maka ada kekhususan bentuk
bunga dalam hubungannya dengan hewan
penyebar serbuk sari.
5. Isolasi gamet

• Terjadi apabila dua species simpatrik tidak dapat


melakukan interhibridisasi karena sel-sel kelamin
jantannya tidak mempunyai viabilitas dalam
saluran reproduksi betina
• Sebagaimana diketahui peristiwa penyerbukan
tidak tentu mengakibatkan peristiwa fertilisasi.
• Pada percobaan menggunakan Drosophila virilis
dan Drosophila americana, dengan inseminasi
buatan maka sperma dari jenis jantan tidak dapat
mencapai sel telur karena tidak dapat bergerak
sebagai akibai adanya cairan penghambat dalarn
saluran reproduksi.
• Pada spesies Drosophila lain mekanismenya
berbeda; pada waktu sperma masuk dalam saluran
reproduksi, saluran tersebut membengkak hingga
sperma-sperma tersebut mati.
• Peristiwa isolasi garnet juga dijumpai pada
tanaman tembakau dalam hal ini meskipun serbuk
sari sudah diletakkan pada stigma tetapi tidak
terjadi fertilisasi karena inti dari serbuk sari
tersebut tidak dapat mencapai inti telur dalam
ovula.
6. Terbentuknya bastar mandul

• Terbentuknya bastar mandul apabila dua species


simpatrik menghasilkan keturunan (bastar) yang
mandul atau dapat menghasilkan keturunan.
• Hasil perkawinan antara kambing dan biri-biri,

berupa keturunan yang steril (mandul).


• Peristiwa lebih lanjut lagi dapat terjadi, bahwa

hibrida yang terbentuk dapat hidup dengan normal


ternyata steril.
• Contoh lain kita jumpai pada perkawinan silangan

kuda dan keledai.


• Keturunannya selalu steril karena sesungguh tidak

terjadi pertukaran gen


7. Terbentuknya bastar mati bujang

•Terjadi apabila dua species simpatrik


menghasilkan bastar yang mati secara prematur
Domestikasi
• Domestikasi adalah membentuk hewan ternak dari
hewan liar dan tanaman budidaya dari tumbuhan
yang semula liar.
• Pada hakikatnya domestika adalah memindahkan
makhluk-makhluk hidup dari habitat aslinya ke
lingkungan baru yang diciptakan manusia.
• Disamping ketiga faktor di atas, species baru juga
dapat terjadi melalui peristiwa poliploid yang
disebabkan mutasi buatan atau alam

http://biologigonz.blogspot.com/2010/01/mekanisme-evolusi.html

Anda mungkin juga menyukai