DISUSUN OLEH:
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................2
BAB II PEMBHASAN................................................................................3
A. Metode Ekstraksi Temulawak..............................................................3
B. Penggunaan Metode Enkapsulasi.......................................................3
C. Bahan Penyalut yang digunakan..........................................................4
D. Proses Pengeringan.............................................................................5
E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengeringan.................................7
F. Minuman Herbal Siap Saji.....................................................................8
BAB III PENUTUP.....................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................10
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun tema dari makalah ini adalah “Analisis Kasus Uji Serbuk di Skala Industri”
(Pembuatan Serbuk Sari Temulawak Sebagai Minuman Herbal Siap Saji).
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada Ibu apt. Juliana Baco, S.Farm., M.Kes selaku Dosen pembimbing mata
kuliah Farmasi Fisik 1 yang telah memberikan tugas terhadap kami.
Kami jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi saya pada khususnya pada pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berikut perumusan masalah yang akan dikaji dalam makalah ini,
diantaranya:
A. Bagaimana metode ekstraksi mekanis temulawak?
B. Bagaimana penggunaa metode ankapulasi?
C. Bahan apa saja yang digunakan sebagai penyalut?
D. Bagaimana proses pengeringan pada pembuatan sebuk sari
temulawak sebagai minuman siap saji?
E. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengeringan dalam
pembuatan serbuk sari temulawak sebagai minuman siap saji?
F. Apa itu Minuman herbal siap saji?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui metode ekstraksi mekanis temulawak
2. Untuk mengetahui penggunaan metode ankapulasi
3. Untuk megetahui bahan-bahan yang digunakan sebagai penyalut
4. Untuk megetahui proses pengeringan pada pembuatan sebuk sari
temulawak sebagai minuman siap saji
5. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan
dalam pembuatan serbuk sari temulawak sebagai minuman siap
saji
6. Untuk mengetahui apa itu minuman herbal siap saji
BAB II
PEMBAHASAN
Enkapsulasi adalah salah satu cara atau teknik yang dilakukan agar
dapat melindungi bahan inti (core) yang biasanya berbentuk larutan atau
berwujud cair dan akan berubah bentuk menjadi padatan sehingga
dengan lebih mudah dan praktis dalam proses penanganannya serta
untuk
melindungi bahan tersebut dari hilangnya flavour. Teknik enkapsulasi ini
dapat menjadikan zat bahan aktif dari minyak atsiri terlindungi dari adanya
pengaruh kondisi lingkungan dan proses pengolahan yang dapat
merugikan yang disebabkan adanya penguapan, kerusakan-kerusakan
akibat oksidasi, degradasi oleh panas dan hidrolisis. Dengan adanya
teknik enkapsulasi ini, bahan atau zat aktif yang terkandung pada bahan
akan mempunyai masa simpan yang lebih panjang dan mempunyai
keseimbangan proses yang lebih baik, teknik atau cara ini paling banyak
pakai adalah metode spray drying dengan menggunakan bantuan bahan
penyalut dan bahan tambahan penyalut (Supriyadi dan Rujita, 2013).
D. Proses Pengeringan
Dalam suatu proses selalu ada yang diinginkan hasil pengeringan yang
baik dan maksimal, beberapa usaha perlu dilakukan agar dapat
mempercepat pindah panas serta pindah massa (air). Sehingga ada
berbagai macam faktor yang akan mempengaruhi untuk memperoleh
kecepatan pengeringan yang baik dan maksimal, yaitu :
1. Luas permukaan, yaitu semakin luas permukaan bahan yang akan
dikeringkan, maka akan semakin cepat bahan mengalami pengeriman.
2. Temperatur atau suhu, berpengaruh karena semakin besar perbedaan
temperatur antara medium pemanas dengan bahan yang akan
dikeringkan, semakin cepat proses pindah panas berlangsung
sehingga proses penguapan yang terjadi semakin cepat. Dan
sebaliknya, semakin tinggi temperatur udara pengering atau oven,
energi panas yang dibawa ke udara yang akan menyebabkan proses
pindah panas semakin singkat sehingga pindah massa berlangsung
secara lebih cepat pula.
3. Kecepatan udara, memiliki pengaruh yaitu dimana udara yang akan
bergerak lebih banyak dan mengambil kadar air dari permukaan
bahan.
4. Kelembaban udara, sangat perlu diperjatikan karena semakin lembab
udara dalam ruang pengering atau oven, akan menyebabkan semakin
lama proses pengeringan terjadi, dan sebaliknya.
5. Tekanan, perlu diperhatikan karena pada tekanan atmosfir (1 atm), air
akan mendidih pada suhu 100oC dan pada tekanan udara yang lebih
rendah dari 1 atm, air baru mendidih pada suhu lebih rendah dari
100oC dengan demikian proses pengeringan akan menjadi lebih
singkat.
6. Waktu, yaitu semakin lama waktu pengeringan yang dilakukan
(sampai batas tertentu), akan lebih singkat proses pengeringan
selesai.
F. Minuman Herbal Siap Saji
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas mengenai pembuatan serbuk
temulawak dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) merpakan salah satu
jenis tanaman obat dari famili Zingiberaceae, ia berasal dari
Indonesia, khususnya Pulau Jawa, kemudian menyebar ke
beberapa tempat di kawasan wilayah biogeografi Malaysia.
2. Metode ekstraksi bertujuan untuk mendapatkan sari temulawak.
Adanya pemisahan dengan metode ini untuk melihat perbedaan
ukuran partikel antara pelarut dengan zat terlarutnya. Enkapsulasi
adalah salah satu cara atau teknik yang dilakukan agar dapat
melindungi bahan inti (core) yang biasanya berbentuk larutan atau
berwujud cair.
3. Bahan plasticizer sebagai bahan tambahan penyalut dengan
dikombinasikan dengan maltodekstrin dapat memberikan efek yang
baik untuk membentuk permukaan yang halus. Pada saat
berlangsung proses ini terjadilah, perpindahan massa dari bahan ke
udara dalam penguapan air. kemudian, tekanan uap air pada
permukaan bahan akan mengalami penurunan.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengeringan diantaranya
luas permukaan, temperatur atau suhu, kecepatan udara,
kelembaban udara, tekanan, dan waktu.
B. Saran
Dengan demikian sebagai penulis makalah ini kami meminta
saran dan kritik karena masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki agar teman-teman mahasiswa yang membaca ataupun
Dosen yang membimbing agar memberikan masukan demi
kesempurnaan penulisan Makalah yang berjudul “ Pembuatan serbuk
sari temulawak sebagai minuman herbal”.
DAFTAR PUSTAKA
Exxell, F. (1998). "Oboe Solar Dryers: Design and Field Testing." Proses
Pengeringan 2: 1053-1060.
Istafid, W. 2006. Visibility Studi Minuman Instan Ekstrak Temulawak dan Ekstrak
Mengkudu sebagai Minuman Kesehatan. Skripsi Sarjana. Fakultas Teknik.
Universitas Negri Semarang. Semarang.