Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

UNDANG-UNDANG TENTANG PRAKTEK KEPERAWATAN

Disusun Oleh :

SUCI TRI ANGGRAINI


2113101023

YONG MARZUHAILI
21131010124

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKIT TINGGI
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah Subhana Wa Ta’ala


karena berkat rahmat dan karunia-Nya berupa kesehatan dan kesempatan sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Selanjutnya shalawat dan salam
peneliti hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat
manusia dari zaman jahiliyah menjadi zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan seperti sekarang ini.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkonribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa kami masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengaharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bukit Tinggi, Desember 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. LATAR BELAKANG..........................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH......................................................................2

C. TUJUAN...............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4

A. PENGERTIAN KEPERAWATAN......................................................4

B. ASAS PRAKTIK KEPERAWATAN..................................................7

C. JENIS PERAWAT................................................................................9

D. TUGAS PERAWAT.............................................................................9

E. HAK DAN KEWAJIBAN....................................................................12

BAB III PENUTUP.........................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan sebagai hak asasi manusia yang diakui secara
konstitusional dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 sebagai hak warga negara dan tanggung jawab negara. Hak
asasi bidang kesehatan ini harus diwujudkan melalui pembangunan
kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan individu,
keluarga, dan masyarakat dengan menanamkan kebiasaan hidup sehat.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan diwujudkan melalui
pemberian pelayanan kesehatan yang didukung oleh sumber daya
kesehatan, baik tenaga kesehatan maupun tenaga non-kesehatan. Perawat
sebagai sumber daya manusai tenaga kesehatan memiliki konstribusi besar
terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit dalam hal pelayanan
langsung kepada pasien. Pelayanan keperawatan diberikan melalui
pendekatan asuhan keperawatan yang merupakan interaksi perawat dengan
pasien atau klien yang bertujuan untuk mencapai pemenuhan kebutuahan
dan kemandiraian pasien dalam merawat dirinya. Dalam hal kegiatan
dalam pemberian pelayanan keperawatan dapat secara mandiri maupun
kolaborasi kepada individu, keluarga dan masyarakat . (ICN, 2010)
Perubahan paradigma pelayanan di rumah sakit saat ini, yang dulu
berfokus kepada tim medis, saat ini bergeser fokus pelayanannya adalah
pelayanan berfokus pada pasien (Patient Centered Care) atau asuhan yang
berpusat pada pasien dan keluarga, serta integrasi kolaborasi
interprofesional oleh masing-masing Profesional Pemberian Asuhan
(PPA) melalui kolaborasi dalam memberikan asuhan kepada pasien.
Profesional Pemberi asuhan terdiri dari dokter, perawat, bidan, apoteker,
nutrionis dan lain-lain, yang dalam pemberian asuhan saling berintegrasi
dan berkolaborasi.
Perawat merupakan PPA yang secara professional memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien harus sesuai dengan standar asuhan

15
keperawatan, peran, fungsi dan tugas sebagai perawat dan dalam
menjalankan asuhan keperawatan menerapkan kode etik profesi dalam
memberikan pelayanan. Perawat merupakan tenaga kesehatan yang
berdinas 24 jam selama 7 hari dan 3 shif dinas, yang terus menerus
berinteraksi dengan pasien dimana perawat diharapkan dapat memberikan
pelayanan keperawat bersikap secara professional dengan menujukan
sikap perilaku peduli, tanggung jawab dan empati dan mendengarkan
keluhan pasiennya dan membuat pasien nyaman akan kehadiran perawat.
Berdasarkan fenomena yang terjadi masih sering didengar bahwa
pelayanan keperawatan belum maksimal diberikan kepada pasien,
pelayanan yang dimaksud terkait dengan sikap, komunikasi yang
dilakukan oleh perawat, kepedulian yang masih kurang, empati yang
jarang ditunjukan oleh perawat, bahkan professional seorang perawat
dalam memberikan asuhan belum tampak pada saat memberikan
pelayanan kepada pasien dirumah sakit, yang tampak pelayanan yang
diberikan hanya berdasarakan rutinitas saja dan berkerja berdasarkan
delegasi tim medis. Perawat belum dapat menunjukan kemintraan dalam
pemberian asuhan dan dalam berkolaborasi dengan PPA lainnya, masih
bersifat pasif ditunjukan dengan menerima delegasi saja tanpa ada proses
berkolabrasi, saling memberi pendapat, bagaimana merawat pasien secara
bersama dari asuhan keperawatan apa yang harus dilakukan untuk pasien
tersebut, tindakan keperawatan juga jarang sekali diterapkan sesuai standar
yang sudah dikeluarkan oleh profesi.
Permasalahan ini yang masih sering terjadi di pelayanan
keperawatan dirumah sakit, sementara Undang-Undang Keperawatan
Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan dan diikuti oleh Permenkes
Nomor 26 tahun 2019 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan, dan Permekes Nomor 40
tahun 2019 tentang Jenjang Karir Perawat. Aturan tersebut jelas mengatur
bagaimana seorang perawat bersikap, peran dan fungsinya , tanggung
jawab dan kewenangannya serta bagaimana karir perawat kedepannya,

ii
namun masih belum penerapan Undang-undang keperawatan di tatanan
rumah sakit , untuk itu agar lebih jelas peran perawat dalam makalah ini
tentang Undang-Undang Keperawatan No 38 tahun 2014.

B. Rumusan Masalah

Perawat sebagai seorang Professional Pemberi Asuhan dalam


memberikan asuhan kepada pasien “ apakah sudah terlaksannya peran
perawat sesuai dengan undang-undang keperawatan No 38 tahun 2014
yang diturunkan peraturan pelaksaannya permenkes No 26 tahun 2019.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi dan mendapatkan gambaran penarapan
Undang-undang keperawatan No 38 tahun 2014 dalam pelayaanan
kesehatan
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian , azas praktik keperawatan, tujuan, jenis
perawat, pendidikan dan izin perawat.
b. Mengetahui penyelanggaraan Praktik Keperawatan, tugas dan
Kewenangan perawat.
c. Mengetahui tugas perawat berdasarkan pelimpahan wewenang.
d. Mengetahui Hak dan kewajiban perawat
e. Mengetahui peran perawat dalam kondisi Darurat
f. Memahami penerapan kode etik dalam pemberian pelayanan
keperawatan

D. Manfaat Penulisan
a. Untuk Penulis

ii
Dengan adanya pemaparan tentang undang-undang keperawatan dapat
menambah wawasan pemulis terhadap pelaksaannya undang-undang
keperawatan di rumah sakit atau di fasilitas kesehatan

b. Untuk Rumah Sakit


Undang-undang keperawatan sebagai aturan dalam keperawatan yang
merupakan menjaga professional tenaga perawat dirumah sakit
sehingga dapat memberikan pelayanan sesuai dengan keprefesionalnya
dan dapat menujukan sikap professional sebagai seorang Profesional
Pemberi Asuhan.
c. Untuk Pendidikan
Pemahaman terhadap Undang-undang keperawatan merupakan sakah
satu bentuk pengintegrasian pembelajaran yang terintegrasi, sehingga
kurikulum pendidikan dapat menyusun bagaimana model
pembelajaran yang terkolaborasi dan terinetrgasi yang oleh masing-
masing PPA

ii
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Keperawatan
Banyak pengertian yang harus dipahami dalam keperawatan sehingga
menumbuhkan pemahaman tentang keperawatan. Pengertian yang perlu
diantanya :
1. Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan,
baik di dalam maupun di luar negroi yang diakui oleh pemerintah
sesuai ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku
2. Perawat Vokasi adalah perawat lulusan pendidikan vokasi keperawatan
paling rendah program Diploma Tiga Keperawatan
3. Perawat Profesi adalah perawat lulusan pendidikan profesi
Keperawatan yang merupakan program profesi keperawatan dan
program sepesialis Keperawatan.
4. Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu,
keluarga,kelompok atau masyarakat baik dalam keadaan sakit maupun
sehat.
5. Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh
perawat dalam bentuk Asuhan Keperawatan.
6. Asuhan Keperawatan adalah rangakian interaksi Perawat dengan Klien
dan Lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan
kemandirian klien dalam merawat dirinya.
7. Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional
yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat ,baik sehat maupun sakit
8. Standar Profesi Keperawatan yang selanjutnya disebut standar Profesi
adalah batasan kemampuan minimal berupa pengetahuan,
keterampilan,dan perilaku professional yang harus dikuasai dan

ii
dimiliki perawat untuk dapat melakukan Praktik Keperawatan pada
masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh Organisasi Profesi

Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien atau


pasien, perlu memegang azas diantaranya : berperikemanuasian dalam
melayani pasien, menghargai nilai-nilai keyakinan pasien,nilai ilmiahm
etika dan profesionalitas,memberi kemanfaatan, keadlian ,
perlindungan , kesehatan dan keselamatan pasien . inn azas yang
harusselalu dimiliki oleh perawat dalam memberikan parktik
keperawatan. Sedangkan pengaturan keperawatan bertujuan
diantaranya:
1. Meningkatkan mutu perawat
2. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
3. Memberikan perlindungan dan kepastian hukum terhadap perawat
dan klien
4. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Jenis perawat terdiri atas perawat vokasi merupakan Perawat yang


melaksanakan Praktik Keperawatan yang mempunyai kemampuan
teknis keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan dengan
jenjenag pendidikan Diploma Tiga Keperawatan. Sedangkan Perawat
Profesi terdiri dari :
1. Ners merupakan perawat lulusan program profesi Keperawatan
yang mempunyai keahlian khusus dalam asuhan keperawatan
2. Ners Spesialis merupakan perawat lulusan program spesialis
keperawatan yang mempunyai keahlian khusus dalam memberikan
asuhan keperawatan
3. Program Dokter Keperawatan

Untuk melindungi masyarakat penerima jasa pelayanan kesehatan dan


meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perawat

ii
dalam menjalankan Praktik Keperawatan wajib memiliki Surat Tanda
Registrasi ( STR) yang diberikan oleh Konsil Keperawatan yang telah
memnuhi syarat sebagai berikut :
a. Memiliki ijajah pendidikan keperawatan
b. Memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi
c. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
d. Memiliki surat penyataan telah mengucapkan sumpah/jamji profesi.
e. Membuat pernyataan memahtui dan melaksanakan ketentua etik
profesi.
Perawat yang menjalani Praktik Keperawatan wajib memiliki izin. Izin
diberikan oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk Surat Izin Praktek
Perawat (SIPP). SIPP perawat masih berlaku apabila STR masih
berlaku dan perawat berpraktik di tempat sebagaimana tercantum dalam
SIPP, SIPP tempat parktik perawat paling banyak untuk 2 (dua) tempat
praktik.

B. Penyelenggaraan Pratik Keperawatan, Tugas dan Kewenangan


Perawat menjalankan praktik keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan
diantaranya tempat praktik mandiri, klinik, ppusat kesehatan masyrakat
dan rumah sakit. Dalam menyelenggarakan Praktik Keperawatan, perawat
bertugas sebagai :
1. Pemberi Asuhan Keperawatan
2. Penyuluh dan konselor bagi klien;
3. Pengelola Pelayanan Keperawatan;
4. Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang dan /atau
5. Pelaksanaan tugas dalam keadaan terbatas tertentu.

Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan dalam


upaya kesehatan perorangan, perawat berwenang :
a. Melakukan pengkajian keperawatan secara holistic;
b. Menetapkan diagnosis Keperawatan;

ii
c. Merencanakan tindakan Keperawatan;
d. Melaksanakan tindakan Keperawatan;
e. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan;
f. Melakukan rujukan ;
g. Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai kompetensi;
h. Memberikan konsultasi Keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter
i. Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling dan
j. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada klien dengan resep
tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas.

Dalam menjalankan tugas sebagai penyuluh dan konselor bagi klien


perawat berwenang:
a. Melakukan pengkajian keperawatan secara holistic di tingkat individu
dan keluarga serta tingkat kelompk masyarakat;
b. Melakukan pemberdayaan masyarakat;
c. Melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan masyarakat
d. Menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan masyarakat;
e. Melakukan penyuluhan kesehtan dan konseling.

Dalam menjalankan tugasnya sebagai Pengelola Pelayanan Keperawatan


perawat berwenang;
a. Melakukan pengkajian dan menetapkan permasalahn
b. Merencanakan , melaksankan dan mengevaluasi pelayanan
keperawatan dan
c. Mengelola kasus.
d. Kewenangan sebgaimana diamaksud diatas hanya dapat dilakukan oleh
parawat profesi.

Dalam hak tugas sebagai peneliti , perawat berkeweangan:


a. Melakukan penelitian sesuai standard an etika

ii
b. Menggunakan sumberdaya pada fasilitas Pelayanan kesehatan atas
izin pimpinan dan
c. Menggunkanan pasien sebagai subjek penelitian sesuai etika profesi
dan ketentuan perauran perundang-undangan.

C. Dalam hal tugas pelakasanaan berdasarkan pelimpahan wewenang


dilaksanakan berdasarkan :
a. Pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan medis dari dokter
dan evaluasi pelaksanaannya ; atau
b. Dalam rangka pelaksanaan program pemerintah.

Pelimpahan wewenang sebagai berikut:


1) Pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan medis dari dokter
dapat berupa pelimpahan wewenang delegatif atau mandat
2) Pelimpahan wewenang harus dilakukan secara tertulis.
3) Pelimpahan secara mandat yang diberikan oleh tenaga medis kepada
perawat untuk melakukan suatu tindakan medis di bawah pengawasan
tenaga medis yang melimpahkan wewenang.
4) Pelimpahan wewenang secara delegatif untuk melakukan tindakan
medis yang diberikan oleh tenaga medis kepada perawat dengan
disertai pelimpahan tanggung jawab.
5) Pelimpahan wewenang secara delegatif dapat diberikan kepada
perawat profesi atau perawat vokasi terlatih.
6) Jenis tindakan medis dalam pelimpahan wewenang secara mandat
meliputi tindakan :
a. Memberikan terapi parenteral
b. Menjahit luka
c. Tindakan medis lainnya sesuai dengan kompetensi perawat
7) Jenis tindakan medis dalam pelimpahan wewenang secara delegatif
meliputi tindakan:
a. Memasang infus

ii
b. Menyuntik
c. Imunisasi dasar
d. Tindakan medis lainya yang dilakukan sesuai kompetensi perawat.

D. Keadaan Darurat
Dalam keadaan darurat untuk memberikan pertolongan pertama, perawat
dapat melakukan tindakan medis dan pemberian obat sesuai
kompetensinya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan,
pertolongan pertama bertujuan untuk menyelamatakan nyawa klien dan
mencegah kecacatan lebih lanjut, mengurangi rasa sakit dan menstabilkan
klien.

E. Hak dan Kewajiban Perawat


Dalam melakukan Praktik Keperawatan , perawat mempunyai hak sebagai
berikut :
a. Memperoleh perindungan hukum sepanjang melaksanakan
pekerjaannya sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan dan
standar procedure oprasional dan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. Memperoleh informasi yang jelas , benar dan jujur dari klien dan/atau
keluarganya;
c. Melakasanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan keweanngan;
d. Menerima imbalan jasa atas pelayanan keperawatan yang telah
diberikan;
e. Menolak keinginan klien atau pihak lain yang bertentangan dengan
kode etik, standar pelayanan, standar profesi, SPO
f. Memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar;
g. Memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja,
perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia , moral,
kesusilaan serta nilai-nilai agama;

ii
h. Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesinya dan
i. Memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

F. 1. Kewajiban Perawat
Kawajiban Perawat menurut UU Keperawatan 38 yang diturunkan dalam
Peraturan menteri kesehatan nomor 26 tahun 2019 diantaranya :
1. Menjaga kerahasian kesehatan klien;
2. Memperoleh persetujuan dari klien atau keluarga atas tindakan yang
akan diberikan ;
3. Melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan sesuai
dengan standar pelayanan keperawatan dan ketentuan pearturan
perundang-undangan bagi perawat yang menjalani praktik mandiri.
4. Memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar
pelayanan keperawatan, standar profesi, standar oprasional prosedur,
dan ketentuan peraturan perundang-undangan
5. Merujuk klien yang tidak dapat ditangani kepada perawat atau tenaga
kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat
kompetensinya;
6. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sesuai dengan standar
7. Meberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas dan mudah
dimengerti mengenai tindakan keperawatan kepada klien dan/atau
keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya;
8. Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan
lainyang sesuai dengan kompetensi perawat;
9. Melakukan penugasan khusus yang ditetapkan pemerintah.

1. Hak dan Kewajiban Klien


Klien adalah perseorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat
yang menggunakan jasa pelayanan keperawatan (pasal 1 Undang-
Undang Keperawatan).

ii
a) Hak Klien
Dalam praktik keperawatan, klien berhak (pasal 38
Undang-Undang Keperawatan):
1) Mendapatkan informasi secara, benar, jelas, dan jujur tentang
tindakan keperawatan yang akan dilakukan.
2) Meminta pendapat perawat lain dan/atau tenaga kesehatan
lainnya
3) Mendapatkan pelayanan keperawatan sesuai dengan kode etik,
standar pelayanan keperawatan, standar profesi, standar
prosedur operasional, dan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan
4) Memberi persetujuan atau penolakan tindakan keperawatan
yang akan diterimanya;
5) Memperoleh keterjagaan kerahasiaan kondisi kesehatannya.
Penjagaan rahasia kesehatan Klien ini dilakukan atas dasar:
(a) kepentingan kesehatan klien
(b) pemenuhan permintaan aparatur penegak hukum dalam
rangka penegakan hukum
(c) persetujuan Klien sendiri
(d) kepentingan pendidikan dan penelitian
(e) ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
b) Kewajiban Klien
Dalam praktik keperawatan, klien berkewajiban:
1) Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur tentang
masalah kesehatannya; dalam hal klien tidak mampu
memberikan penjelasan, maka pemberian informasi dapat di
wakilkan seperti pada klien anak/balita atau lansia.
2) Mematuhi nasihat dan petunjuk perawat.
3) Mematuhi ketentuan yang berlaku di fasilitas pelayanan
kesehatan.
4) Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

ii
G. Kode Etik
Kode etik adalah suatu pedoman kegiatan yang harus dilakukan
seorang perawat berdasarkan tata-nilai dan kebutuhan masyarakat. Karena
berdasarkan tata-nilai dan kebutuhan masyarakat setempat, maka kode etik
ini menjadi tolok ukur baik buruknya seorang perawat dalam menjalankan
peran dan fungsinya di masyarakat. Kode etik perawat Indonesia terdiri
dari 5 (lima) prinsip tanggung jawab perawat dalam menjalankan
pekerjaan profesinya, yaitu tanggung jawab terhadap klien, tugas, teman
sejawat, profesi dan tanggung jawab terhadap masyarakat atau negara.
Prinsip kode etik perawat Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Tanggung jawab perawat terhadap klien. Perawat dalam melaksanakan
pengabdiannya senantiasa:
a) berpedoman kepada tanggung jawab yang bersumber dari adanya
kebutuhan akan keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.
b) memelihara suasana linkungan yang menghormati nilai-nilai budaya,
adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu,
keluarga dan masyarakat.
c) dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi
luhur keperawatan.
d) menjalin hubungan kerja sama dengan individu, keluarga dan
masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya
kesehatan khususnya serta upaya kesejahteraan umum sebagai
bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan masyarakat.

2. Tanggung jawab perawat terhadap tugas.


a) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang
tinggi disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan
serta keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu
keluarga dan masyarakat.

ii
b) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika
diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.
c) Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan
keperawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma
kemanusiaan.
d) Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa
berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis
kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan
sosial.
e) Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan
klien/klien dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang
dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalih
tugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya dengan
keperawatan.
3. Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi
kesehatan lain (teman sejawat), perawat senantiasa:
a) memelihara hubungan baik antar sesama perawat dan dengan tenaga
kesehatan lainnya, baik dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh.
b) menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya
kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan
pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan
kemampuan dalam bidang keperawatan.

4. Tanggung jawab perawat terhadap profesi, perawat senantiasa:


a) berupaya meningkatkan kemampuan profesional secara sendiri-
sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu

ii
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi
perkembangan keperawatan.
b) menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan
menunjukan perilaku dan sifat-sifat pribadi yang luhur.
c) berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan.
d) secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi
profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.
5. Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air
(negara), perawat senantiasa:
a) melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijaksanaan yang
digariskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan
keperawatan.
b) berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada
pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan
keperawatan kepada masyarakat.
c) Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi

H. Asas Praktik Keperawatan


Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh
perawat dalam bentuk asuhan keperawatan (Undang-Undang Nomor 38
tahun 2014). Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan
kesehatan di Indonesia, menyadari bahwa kebutuhan akan pelayanan
keperawatan bersifat universal bagi klien (individu keluarga kelompok dan
masyarakat), oleh karenanya pelayanan yang diberikan oleh perawat selalu
berdasarkan pada cita-cita luhur, niat yang murni untuk keselamatan dan
kesejahteraan umat tanpa membedakan kebangsaan, kesukuan, warna
kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta
kedudukan sosial. Oleh karena itu, penataan praktik keperawatan

ii
berasaskan pada; perikemanusiaan, nilai ilmiah, etika, manfaat, keadilan,
pelindunga, kesehatan dan keselamatan klien.
1. Perikemanusiaan; yang dimaksud dengan “asas perikemanusiaan”
adalah asas yang harus mencerminkan pelindungan dan penghormatan
hak asasi manusia serta harkat dan martabat setiap warga negara dan
penduduk tanpa membedakan suku, bangsa, agama, status sosial, dan
ras.
2. Nilai ilmiah, yang dimaksud dengan “nilai ilmiah” adalah praktik
keperawatan dilakukan berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan
teknologi yang diperoleh, baik melalui penelitian, pendidikan maupun
pengalaman praktik
3. Etika dan profesionalitas, yang dimaksud dengan “asas etika dan
profesionalitas” adalah bahwa pengaturan praktik keperawatan harus
dapat mencapai dan meningkatkan keprofesionalan perawat dalam
menjalankan praktik keperawatan serta memiliki etika profesi dan sikap
profesional.
4. Manfaat; asas ini bermaksud agar keperawatan dapat memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaan dalam rangka
mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
5. Keadilan; yang dimaksud dengan “asas keadilan” adalah keperawatan
harus mampu memberikan pelayanan yang merata, terjangkau, bermutu,
dan tidak diskriminatif dalam pelayanan kesehatan.
6. Pelindungan; yaitu pengaturan praktik keperawatan harus memberikan
pelindungan yang sebesar-besarnya bagi perawat dan masyarakat.
7. Kesehatan dan keselamatan klien. Yang maksud dengan ”asas
kesehatan dan keselamatan klien” adalah perawat dalam melakukan
asuhan keperawatan harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan
klien.

ii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu,
keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun
sehat. Penataan praktik keperawatan berasaskan pada; (1)
perikemanusiaan, (2) nilai ilmiah, (3) etika, (4) manfaat, (5) keadilan, (6)
pelindunga, (7) kesehatan dan keselamatan klien. Terdapat dua jenis
perawat, yaitu perawat vokasi dan perawat profesi. Dalam
menyelenggarakan praktik keperawatan, perawat bertugas sebagai: (1)
Pemberi Asuhan Keperawatan, (2) Penyuluh dan konselor bagi klien, (3)
Pengelola Pelayanan Keperawatan, (4) Peneliti Keperawatan, (5)
Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang, serta (6) Pelaksana
tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
Salah satu hak perawat adalah perawat berhak memperoleh
informasi yang benar, jelas, dan jujur dari klien dan/atau keluarganya.
Serta berkewajiban memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar,
jelas, dan mudah dimengerti mengenai tindakan keperawatan kepada klien
dan/atau keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya. Sedangkan hak
klien salah satunya mendapatkan informasi secara, benar, jelas, dan jujur
tentang tindakan keperawatan yang akan dilakukan. Serta berkewajiban
Mematuhi nasihat dan petunjuk perawat
B. Saran

ii
Makalah ini penulis buat dengan hal yang berkenaan dengan
Undang-Undang tentang Praktek Keperawatan. Apabila yang penulis urai
dalam makalah ini belum mencapai kesempurnaan, maka dari itu penulis
mengharap kepada pembaca untuk menyempurnakan makalah ini sesuai
dengan tema yang ada, sehingga mencapai kesempurnaan. Maka dari
itulah, penulis tidak berhak membetulkan ataupun pemponis sempurna
makalah ini, sebab masih banyak hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
makalah ini.

ii
DAFTAR PUSTAKA

Rohmah., N dan Walid., S. (2009). Proses Keperawatan, Jogjakarta:Ar-Ruzz


Media

http://repository.untag-sby.ac.id/405/2.pdf

http://eprints.ners.unair.ad.id.pdf

Undang-Undang Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2019 tentang


Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang
keperawatan

16

Anda mungkin juga menyukai