Kebijakan Otonomi Daerah Dan Dampak Perkebangannya Bagi Perekonomian Nasional
Kebijakan Otonomi Daerah Dan Dampak Perkebangannya Bagi Perekonomian Nasional
Kebijakan Otonomi Daerah Dan Dampak Perkebangannya Bagi Perekonomian Nasional
Disususn oleh :
1. Avena Widia Atika (200431619698)
2. Azizatul Muarofah (200431619699)
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………………………………………………….I
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………………II
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...
……….…..III
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang……...…………………………………………………………………..………….1
Rumusan masalah..………………………………………………………………..………………2
Tujuan………..……………………………………………………………………………………2
Manfaat……………………………………………..…………………..…………………………2
Metode……………………………………..…………………………...…………………………2
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Otonomi Daerah…………….……..……………………………....…………………3
Tujuan Otonomi Daerah………………………………………………………………………….4
Prinsip Otonomi Daerah……………………………………………………………...…………..4
Manfaat Otonomi Daerah…………...……………………………………………………………5
Dampak bagi perekmbangan ekonomi nasional…...…………………………………………......6
Faktor Pertama adalah faktor manusia sebagai subyek penggerak (faktordinamis) dalam
peenyelenggaraan otonomi daerah. Faktor manusia iniharuslah baik, dalam pengertian
moral maupun kapasitasnya. Faktor ini mencakup unsur pemerintah daerah yang terdiri
dari Kepala Daerah danDPRD, aparatur daerah maupun masyarakat daerah yang
merupakan lingkungan tempat aktivitas pemerintahan tersebut.
Faktor kedua adalah faktor keuangan yang merupakan tulang punggung bagi
terselenggaranya aktivitas pemerintahan Daerah. Salah stu ciri daerah otonom adalah
terletak pada kemampuan self supportingnya / mandiridalam bidang keuangan. Karena
itu, kemampuan keuangan ini akan sangatmemberikan pengaruh terhadap
penyelenggaraan pemerintahandaerah.Sumber keuangan daerah yang asli, misalnya pajak
dan retribusidaerah, hasilm perusahaan daerah dan dinas daerah, serta hasil daerahlainnya
yang sah, haruslah mampu memberikan kontribusinya bagikeuangan daerah.
Faktor ketiga adalah faktor peralatan yang merupakan sarana pendukung bagi
terselenggaranya aktivitas pemerintahan daerah. Peralatan yang adaharuslah cukup dari
segi jumlahnya, memadai dari segi kualitasnya dan praktis dari segi penggunaannya.
Syarat-syarat peralatan semacam inilahyang akan sangat berpengaruh terhadap
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Faktor keempat adalah faktor organisasi dan manajemen. Tanpakemampuan organisasi
dan manajemen yang memadai penyelenggaraan pemerintahan tidak dapat dilakukan
dengan baik, efisien, dan efektif.olehsebab itu perhatian yang sungguh-sunggguh
terhadap masalah ini dituntutdari para penyelenggara pemerintahan daerah.Sejarah
perkembangan Otonomi Daerah membuktikan bahwa keempatfaktor tersebut di atas
masih jauh dari yang diharapkan. Karenanya Otonomi Daerahmasih menunjukkan
sosoknya yang kurang menggembirakan.oleh sebab itu apabilakita berkeinginan untuk
merealisasi cita-cita Otonomi Daerah maka pembenahandan perhatian yang sungguh-
sungguh perlu diberikan kepada empat faktor di atas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari pengertian otonomi daerah?
2. Apa tujuan dan prinsip dari otonomi daerah ?
3. Apa manfaat yang didapat dengan adanya otonomi daerah ?
4. Ada dampak perkembangan otonomi daerah didalam perekonomian nasional ?
C. Tujuan
Tujuan disusunya makalah ini guna untuk mengetahui apa maksud dari otonomi daerah
mulai dari pengertian prinsip dan tujuan serta dampaknya bagi perkembangan
perekonomian nasional. Selain itu untuk menjadi referensi serta pengetahuan bagi siswa
lain tentang konsep otonomi daerah diindonesia.
D. Manfaat
1. Menjadi referensi dan pengetahuan baru bagi pembaga untuk mengetahui tentang
Otonomi Daerah
2. Dapat menambah pengetahuan baru mengenai dampak perkembangan Otonomi
Daerah untuk perekonomian Nasional
E. Metode
Metode yang digunakan dalam penumpulan data adalah metode studi pustaka, metode
deskriptif dalam menganalisis data, dan metode informal (naratif) dalam penyajian hasil
analisis
BAB II
PEMBAHASAN
Seperti halnya pada Struktur PDB Indonesia menurut lapangan usaha atas dasar
harga berlaku tahun 2020 tidak menunjukkan perubahan berarti. Perekonomian Indonesia
masih didominasi oleh Industri Pengolahan sebesar 19,88 persen; diikuti oleh Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan sebesar 13,70 persen; Perdagangan Besar-Eceran, Reparasi
Mobil-Sepeda Motor sebesar 12,93 persen; dan Konstruksi sebesar 10,71 persen; serta
Pertambangan dan Penggalian sebesar 6,44 persen. Peranan kelima lapangan usaha
tersebut dalam perekonomian Indonesia mencapai 63,66 persen.
Sedangkan untuk PDB pengeluaran ekonomi diindonesia pada tahun 2020
Ekonomi Indonesia sampai dengan tahun 2020 mengalami kontraksi perkembangan
sebesar 2,07 persen. Kontraksi terjadi pada hampir semua komponen PDB Pengeluaran,
kecuali Komponen PK-P yang tumbuh sebesar 1,94 persen. Kontraksi terdalam terjadi
pada Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 7,70 persen, diikuti Komponen
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit
yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT), dan Komponen Pengeluaran Konsumsi
Rumah Tangga (PK-RT) yang masing-masing sebesar 4,95 persen; 4,29 persen; dan 2,63
persen. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa (yang merupakan faktor
pengurang dalam PDB menurut pengeluaran) mengalami kontraksi perkembangan
sebesar 14,71 persen.
Perkembangan PDB Beberapa Komponen Pengeluaran
(persen)
Struktur PDB Indonesia menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku tahun 2020 tidak
menunjukkan perubahan yang berarti. Perekonomian Indonesia masih didominasi oleh
Komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDB Indonesia yaitu sebesar 57,66
persen; diikuti oleh komponen PMTB sebesar 31,73 persen; Komponen Ekspor Barang
dan Jasa sebesar 17,17 persen; Komponen PK-P sebesar 9,29 persen; Komponen PK-
LNPRT sebesar 1,30 persen; dan Komponen Perubahan Inventori sebesar 0,63 persen.
Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDB
memiliki peran sebesar 16,02 persen.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan demikian otonomi dapat diartikan sebagai kewenangan untuk mengatur dan
mengurus rumah tangga sendiri. Sedangkan makna yang lebih luas diartikan sebagai
“berdaya”.
1. Sugeng Istianto, mengartikan otonomi daerah sebagai hak dan wewenang untuk mengatur
dan mengurus rumah tangga daerah.
2. Ateng Syarifuddin, mengemukakan bahwa otonomi mempunyai maknakebebasan atau
kemandirian tetapi bukan kemerdekaan (tidak terikat atau tidak bergantung kepada orang
lain atau pihak tertentu). Kebebasan yang terbatas atau kemandirian itu terwujud
pemberian kesempatan yang harus dipertanggung jawabkan.
3. Syarif Saleh, berpendapat bahwa otonomi daerah adalah hak mengatur danmemerintah
daerah sendiri. Sedangkan PhilipMahwood (1983) mengemukakan bahwa otonomi
daerah adalah suatu pemerintahdaerah yang mempunyai kewenangan sendiri yang
keberadaannya terpisah dengan otoritas (kekuasaan atau wewenang) yang diserahkan
oleh pemerintah guna mengalokasikan sumber sumber material yang substansial
(sesunggguhnya atauyang inti) tentang fungsi-fungsi yang berbeda.
Dan dapat disimpulkan bahwa Otonomi Daerah yaitu kewenangan daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa (inisiatif)
sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Sedangkan daerah otonom itu sendiri adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam Ikatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Hal ini disebabkan wilayah kita terdiri dari berbagai daerah yang
masing-masing memiliki sifat-sifat khusus tersendiri yang dipengaruhi oleh faktor geografis
(keadaan alam, iklim,flora-fauna, adat-istiadat, kehidupan ekonomi dan bahasa), tingkat
pendidikan danlain sebagainya.
Otonomi yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada daerah ini bersifat mandiri dan
bebas. Dilihat dari segi pemerintahan, penyelenggaraan otonomi daerah untuk mencapai
pemerintahan yang efisien. Dilihat dari segi ekonomi, otonomi perlu diadakan agar
masyarakat dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi di daerah masing-
masing. Untuk mencapai tujuan otonomi daerah tersebut, sebaiknya dimulai dari dirisendiri.
Selain itu, kita semua juga memiliki kewajiban untuk berpartisipasi dalam rangka tercapainya
tujuan otonomi daerah. Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya bukan hal yang mudah
karena tidak mungkin dilakukan secarainstan. Atas dasar pencapaian tujuan diatas, prinsip-
prinsip yang dijadikan pedoman dalam pemberian Otonomi Daerah adalah sebagai berikut
(penjelasan UU No. Daerah memliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberi
pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa, dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan
pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Prinsip otonomi nyata adalah suatu prinsip bahwa
untuk menangani urusan pemerintah daerah dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang dan
kewajiban yang senyatanya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang
sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah.
Dengan demikian isi dan jenis otonomi bagi setiap daerah tidak selalu sama dengan
daerah lainnya, adapun yang dimaksud dengan otonomi yang bertanggung jawab adalah
otonomi yang dalam penyelenggaraannya harus benar-benar sejalan dengan tujuan dan
maksud pemberian otonomi, yang pada dasarnya untuk memberdayakan daerah termasuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merupakan bagian utama dari tujuan nasional.
Peluang bagi pemerintahan serta lembaga privat dan masyarakat di daerah untuk
meningkatkan kapasitas teknis dan managerial. Dapat menyediakan struktur di mana
berbagai departemen di pusat dapat dikoordinasi secara efektif bersama dengan pejabat
Daerah dan sejumlah NGOsdi berbagai Daerah. Propinsi, Kabupaten, dan Kota dapat
menyediakan basis wilayah koordinasi bagi program pemerintah. Di dalam perkembangan
perekonomian nasional otonomi daerah sangat dibutuhkan oleh indonesia yang begitu sayang
luas. Hal ini tentunya sangat sulit untuk mengatur wilayah Indonesia yang terdiri dari
beberapa pulau. Selain itu,Otonomi daerah sendiri memiliki kekurangan dan kelebihan. Hal
ini yang menimbulkan berbagai dampak diindonesia salah satunya dampak ekonomi.
B. Saran
Hasil analisis pemabahasan diatas bahwa Otonomi daerah merupakan suatu wewenang
yang penting dimana tempat untuk mengurus serta mengatur kepentingan masyarakat
berdasarkan aspirasi didalam ikatan NKRI serta perlu diadakannya otonomi daerah ini
masyarakat agar bisa berpartisipasi dalam tercapainya tujuan otonomi daerah. Hal ini guna
untuk mensejahterakan rakyat dengan melakukan pembangunan demi berkembangnya suatu
daerah tersebut dan menjadi dikenal oleh daerah lainnya