Anda di halaman 1dari 10

Nama : Delantino Frederik

NIM : 193030703071
Jurusan/Kelas : IP/A
Mata Kuliah : Metode Penelitian Kualitatif
Dosen Pengampu : Dian Iskandar, S.AP., M.A

1) Penulis Tahun, Judul, Yeni Sri Lestari (2018), Politik Identitas Di Indonesia: Antara
Nama Jurnal, Vol, No, Nasionalisme Dan Agama, Journal of Politics and Policy, Vol 1,
Tahun, URL No 1, Tahun 2018,
https://jppol.ub.ac.id/index.php/jppol/article/viewFile/4/8

Tujuan Menjelaskan bahwa seharusnya politik identitas di Indonesia


harus ditanggapi dengan memberikan ruang dan akses yang
seluas-luasnya pada publik untuk membuktikan bahwa agama
(Islam) dan nasionalisme sejalan dan memiliki tujuan yang satu,
yaitu menjaga kedaulatan negara Indonesia.

Teori Politik identitas antara nasionalisme dan agama.

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (Moleong,


2002) yaitu penelitian yang tidak menggunakan perhitungan
tetapi menekankan kepada karakter alamiah sumber data.

Hasil Penelitian Kajian ini menemukan bahwa perpecahan yang muncul karena
pengelompokan politik berdasarkan identitas keagamaan dan
nasionalisme ini menyebabkan terganggunya stabilitas negara
yang ditandai dengan munculnya krisis kepercayaan terhadap
pemerintah, penyebaran berita hoax, persekusi, terbatasnya ruang
demokrasi, dan lain-lain.

Persamaan & Perbedaan Kajian yang dilakukan oleh penulis memiliki persamaan dan
Dengan Penelitian perbedaan dengan kajian yang telah dilakukan oleh Fitri
Ramdhani Harahap. Persamaan kajian terletak pada persoalan
politik identitas yang menjadi isu utama dalam sistem
pemerintahan sehingga menyebabkan munculnya konflik.
Sedangkan perbedaan kajian terletak dari substansi keberadaan
politik identitas keagamaan bukanlah faktor utama yang
menyumbang kehancuran integritas melainkan identitas
nasionalisme juga menjadi pemicu lahirnya disharmonisasi
dalam politik identitas di Indonesia saat ini.

2) Penulis Tahun, Judul, Endang Sari (2016), Kebangkitan Politik Identitas Islam Pada
Nama Jurnal, Vol, No, Arena Pemilihan Gubernur Jakarta, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu
Tahun, URL Politik Universitas Hasanuddin, Volume 2 No. 2 Desember 2016,
https://journal.unhas.ac.id/index.php/kritis/article/view/4164

Tujuan Membahas kebangkitan politik identitas Islam pada arena


pemilihan gubernur Jakarta. Perspektif konstruktivisme yang
digunakan oleh peneliti adalah pandangan Pierre Van Den Bergh
(1991) yang berpendapat bahwa politik identitas baik etnik
maupun agama sengaja dikonstruksi oleh elit politik untuk
mendapatkan kuasa.

Teori Politik identitas Islam pada pilkada.

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang


merupakan penelitian yang bersifat kontekstual yang berusaha
menekankan pada pemaknaan suatu fenomena interaksi tingkah
laku manusia dalam situasi tertentu.

Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebangkitan politik


identitas Islam terjadi melalui upaya pembangunan citra diri dan
menegakkan harga diri sebagai Muslim yang terhina sehingga
sesama Muslim harus memilih mereka yang seagama dan
seiman. Kondisi ini dihadirkan untuk membangun psikologis
sebagai mayoritas yang terluka sekaligus ruang untuk
membangun batas kuasa mayoritas kepada mereka yang
dipandang minoritas demi mempertahankan demarkasi
kekuasaan dan kepentingan elit politik dengan mengatasnamakan
agama.

Persamaan & Perbedaan Kajian yang dilakukan oleh penulis memiliki persamaan dan
Dengan Penelitian perbedaan dengan kajian yang telah dilakukan oleh Yeni Sri
Lestari. Persamaan kajian terletak pada persoalan politik identitas
yang menjadi isu utama dalam sistem pemerintahan sehingga
menyebabkan munculnya konflik. Sedangkan perbedaan kajian
terletak dari substansi keberadaan kebangkitan politik identitas
Islam dada arena pemilihan Gubernur Jakarta faktor utama yang
menyumbang kehancuran integritas dan terjadi disharmonisasi
dalam politik identitas di Indonesia saat ini.

3) Penulis Tahun, Judul, Kiki Muhamad Hakiki (2011), Politik Identitas Agama Lokal,
Nama Jurnal, Vol, No, Jurnal Studi Keislaman, Vol 11, No 1, Tahun (2011),
Tahun, URL http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/analisis/article/view/
617

Tujuan Tujuan penulisan ini diharapkan pandangan negatif kita tentang


keberadaan agama lokal dalam hal ini aliran kebatinan bisa
dihilangkan. Karena pada dasarnya, ajaran agama lokal
mengajarkan hal-hal kebaikan, itu terbukti dengan masih
banyaknya para peminat dan penikmat agama lokal termasuk di
dalamnya kepercayaan aliran kebatinan.

Teori Politik identitas agama lokal

Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang


merupakan penelitian yang bersifat kontekstual

Hasil Penelitian Perbincangan tentang agama atau kepercayaan memang tidak


akan pernah selesai, seiring dengan perkembangan masyarakat
itu sendiri. Baik secara teologis maupun sosiologis, agama atau
kepercayaan dapat dipandang sebagai instrument untuk
memahami dunia. Dalam konteks itu, hampir-hampir tak ada
kesulitan bagi agama apapun untuk menerima premis tersebut.
Secara teologis, hal itu dikarenakan oleh watak omnipresent
agama. Yaitu, agama, baik melalui simbol-simbol atau nilai-nilai
yang dikandungnya “hadir di mana-mana”, ikut mempengaruhi,
bahkan membentuk struktur sosial, budaya, ekonomi dan politik
serta kebijakan publik.

Persamaan & Perbedaan Kajian yang dilakukan oleh penulis memiliki persamaan dan
Dengan Penelitian perbedaan dengan kajian yang telah dilakukan oleh Kiki
Muhamad Hakiki. Persamaan kajian terletak pada persoalan
politik identitas yang menjadi isu utama dalam sistem
pemerintahan sehingga menyebabkan munculnya konflik.
Sedangkan perbedaan kajian terletak dari substansi Politik
Identitas Agama Lokal.

4) Penulis, Tahun, Judul, Juhana Nasrudin (2018), Politik Identitas Dan Representasi
Nama Jurnal, Vol, No, Politik (Studi Kasus pada Pilkada DKI Periode 2018-2022),
Tahun, URL Jurnal Studi Agama, Volume 1 Nomor 1 Tahun 2018,
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/hanifiya/article/view/4260

Tujuan Mengamati elektabilitas pasangan calon pada Pilkada DKI


putaran kedua melalui data-data yang disampaikan oleh beberapa
lembaga survey yang menghasilkan bahwa elektabilitas dari
kedua kandidat mengalami fluktuasi hal ini dipengaruhi oleh
beberapa kasus yang ikut mewarnai perhelatan politik di DKI
tersebut. Seperti halnya kasus yang terkait etnis dan Agama
sebagaimana yang telah dijelas pada pembahasan diatas. Selain
itu lebih jelas lagi terlihat pada kemenangan pasangan calon
Anis-Sandi yang memenangkan pemilihan putara kedua. Hal itu
pun tidak terlepas dari beberapa faktor yang melatar
belakanginya, seperti adanya aksi damai 212 terkait kasus hokum
yang menjerat Ahok.

Teori Politik Identitas dan Refresentasi Politik.

Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan


pendekatan kualitatif.

Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi politik identitas


dan representasi politik mempengaruhi proses demokrasi pada
kasus pilkada DKI 2018-2012.
Persamaan & Perbedaan
Dengan Penelitian

5) Penulis Tahun, Judul, Haikal Fadhil Anam(2019), Politik Identitas Islam dan
Nama Jurnal, Vol, No, Pengaruhnya Terhadap Demokrasi di Indonesia, Jurnal
Tahun, URL Pemikiran Politik Islam, Vol. 2 No. 2 Tahun 2019,
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/politea/article/download
/5953/3822

Tujuan Ingin lebih dalam menelusuri dan menemukan, bagaimana


pengaruhnya politik identitas Islam terhadap demokrasi, dan
bagaimana solusinya.

Teori Politik Identitas dan Demokrasi.

Metode Penelitian Dengan metode deskriptif-analitis.

Hasil Penelitian Perlunya perlawanan narasi dari narasi politik yang sudah
berkembang. Dalam hal ini, adalah mengkampanyekan narasi
dari kelompok Islam yang dianggap lebih inklusif. Tantangan
besar akan dihadapi oleh bangsa Indonesia untuk itu segenap
warga Negara Indonesia wajib waspada terhadap berkembangnya
politik identitas.

Persamaan & Perbedaan


Dengan Penelitian

6) Penulis Tahun, Judul, Nafik Muthohirin (2019 ), Politik Identitas Islam dan Urgensi
Nama Jurnal, Vol, No, Pendidikan Multikultural, Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol.
Tahun, URL 6 No. 1 Juli-Desember 2019,
https://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/jpai/article/view/877
6

Tujuan Melacak berbagai tindak intoleransi yang didasarkan pada politik


identitas keagamaan, agensi yang berperan penting bagi
terjadinya tindak persekusi, dan memikirkan kembali urgensi
Pendidikan multikultral.

Teori Politik Identitas, Islam, Multikulturalisme, Tindak Persekusi.

Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan


pendekatan kualitatif.

Hasil Penelitian Untuk meneguhkan pondasi multikulturalisme itu, satu-satunya


cara yaitu dengan mempraktikan berbagai modal sosial
(toleransi, sopan-santun, dialog, ramah-tamah, dan lainnya) yang
telah diwariskan nenek moyang bangsa ini. Melalui
kesederhanaan sikap seperti inilah wujud berbangsa yang tidak
cinta terhadap aksi-aksi kekerasan ini terbentuk.

Persamaan & Perbedaan


Dengan Penelitian

7) Penulis Tahun, Judul, Syafitri Irwan (2019), Islam Dan Politik Identitas : Studi Tentang
Nama Jurnal, Vol, No, Pemahaman Nilai-nilai Pendidikan Islam, Jurnal Studi Islam,
Tahun, URL Vol. 15 Nomor 2, Desember 2019,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/medinate/article/view/44
09

Tujuan Tujuan penelitian ini akan diarahkan untuk mengetahui, pertama,


sejarah munculnya gerakan Front Pembela Islam (FPI); kedua,
pemikiran Front Pembela Islam (FPI), tentang Pendidikan Islam
(pluralisme, Pancasila, NKRI, Kebhinekaan dan „amar ma‟ruf
nahi munkar). Penelitian ini menggunakan teori gerakan sosial
Quintan Wiktorowicz untuk mengkaji FPI sebagai sebuah
gerakan sosial massa berbasis ideologi Islam yang cenderung
“radikal”.

Teori Pemahaman Nilai-nilai Pendidikan Islam

Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu peneliti


melakukan penelitian langsung ke objek penelitian untuk
memperoleh dan mengumpulkan data. Penelitian yang dilakukan
di lapangan adalah untuk menguji masalah yang bersifat
kualitatif, yaitu prosedur data penelitian yang menghasilkan data
deskriptif dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang diamati (Margono, 1997: 36).

Hasil Penelitian Berkaitan pemahaman nilai-nilai pendidikan Islam, khususnya


Pancasila mereka ingin kembali ke Piagam Jakarta. Demikian
pula dengan pluralisme mereka mnolaknya dengan alasan
menyamakan semua agama, tetapi mereka menerima pluralisti
dalam kaitannya dengan konsep kebhinekaan. Dalam hal, NKRI
mereka menghendaki adanya NKRI Bersyari‟ah dan konsep
khalifah yang mirip dengan Paus di Vatican. Tapi konsep
khalifah yang mereka inginkan tidak sama dengan HTI. Tetapi
konsep khalifah dalam konsepsi FPI setelah datangnya Imam
Mahdi.

Persamaan & Perbedaan


Dengan Penelitian

8) Penulis Tahun, Judul, Rara Triana dan Rahel Liska (2020), Politik Identitas: Apakah
Nama Jurnal, Vol, No, Politik Identitas Akan Mempengaruhi Popularitas? (Kajian
Tahun, URL Politik Identitas Dalam Pilkada Kalteng), Jurnal Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Vol. VIII, No. 2, Desember 2020, https://e-
journal.upr.ac.id/index.php/Jwcn/article/download/3218/2602

Tujuan Permainan politik dengan upaya mempertahankan kekuasaan


serta untuk memikat masyarakat semakin mudah dilakukan
terutama saat penggunaan isu ras, suku maupun agama di
mayoritas masyarakat yang memiliki kesamaan akan isu politik
identitas ini, sehingga mayoritas masyarakat akan memilih
pemimpin yang mereka ketahui baik melalui agamanya maupun
dari mana sukunya.

Teori Politik identitas dan popularitas pada pilkada Kalimantan


Tengah.

Metode Penelitian Menggunakan metode kualitatif yang berupa wawancara serta


studi literatur guna menguraikan tentang hubungan politik
identitas dengan popularitas dalam pemilihan kepala daerah.

Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa politik identitas sudah


terjadi dari zaman dahulu dan semakin berkembang mengikuti
perkembangan zaman. Politik identitas yang awalnya secara
terangterangan dilakukan namun sekarang mulai dilakukan
secara halus dengan permainan psikologis masyarakat.
Masyarakat yang dasarnya akan berpihak pada pasangan calon
yang memiliki kesamaan baik suku dan agama semakin
memperkuat terjadinya politik identitas. Paradigma di
masyarakat yang tidak dapat diubah bahwa yang seharusnya
menjadi Kepala Daerah adalah warga asli daerah dengan harapan
wakil daerah ini sebagai wadah harapan untuk memperjuangkan
hak-hak warga lokal serta mempertahankan dominasi mereka

Persamaan & Perbedaan


Dengan Penelitian

9) Penulis Tahun, Judul, Hotmatua Paralihan (2019), Hubungan antara Islam dan
Nama Jurnal, Vol, No, Demokrasi (Menguatnya Politik Identitas Ancaman
Tahun, URL Kemanusiaan di Indonesia), Jurnal Filsafat dan Teologi Islam,
Vol. 10 No. 1 (Januari-Juni) 2019,
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/aqlania/article/download/2
109/1727

Tujuan mengeksplorasi hubungan demikrasi dan Islam. Demokrasi


bukan saja tidak bertentangan dengan Islam, tetapi mewujudkan
ajaran Islam itu wajib dalam kehidupan bernegara.

Teori Menguatnya Politik Identitas Ancaman Kemanusiaan di


Indonesia.

Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan


pendekatan kualitatif.

Hasil Penelitian Demokrasi bukan saja tidak bertentangan dengan Islam, tetapi
mewujudkan ajaran Islam itu wajib dalam kehidupan bernegara.
Banyak ayatayat al-Qur’an dan Hadits yang memerintahkan
untuk bermusyawarah. Juga dicontohkah oleh para shahabat
Nabi, bahkan Tuhan menyatakan bahwa pemerintahan yang
Islami adalah khilafah. Dan khilafah ditandai antara lain dengan
syura (musyawarah).

Persamaan & Perbedaan


Dengan Penelitian

10) Penulis Tahun, Judul, Widyawati (2021), Menguatnya Politik Identitas Di Indonesia
Nama Jurnal, Vol, No, Baik Karena Faktor Agama, Sosial, Dan Etnis, Jurnal Pendidikan
Tahun, URL PKN Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 2, No.2, 2021,
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPPKn/article/view/44627

Tujuan menjelaskan tentang beberapa identitas nasional yang memiliki


gambaran yang membahas tentang poliik dan etnis.

Teori Sistem Demokrasi, Politik Identitas, Agama, Sosial, dan Etnis

Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunanakan


pendekatan kualitatif. Melalui metode library research

Hasil Penelitian Kebangkitan politik identitas Islam melalui beberapa pendekatan.


Pendekatan pertama, mengargumentasikan primordialisme untuk
melihat fenomena agama yang terdapat di dalam kategori sosio-
biologis. Dalam pandangan ini di jelaskan bahwa suatu kelompok
sosial dikarakteristikkan oleh wilayah, agama, kebudayaan, bahasa
dan organisasi sosial sebagai hal yang tidak bisa di bantah.

Persamaan & Perbedaan


Dengan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai