Sistem Pernapasan
Sistem Pernapasan
5. Bronkus
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan yang jumlahnya sepasang, yang satu menuju
ke paru-paru kanan dan yang satu lagi menuju ke paru-paru kiri. Tempat percabangan ini disebut
bifurkase. Bronkus mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang
sama.
6. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan salurannya lebih
kecil. Semakin kecil salurannya, semakin berkurang tulang rawannya dan akhirnya tinggal
dinding fibrosa dengan lapisan silia. Setiap bronkiolus terminal (terakhir) bermuara ke dalam
seberkas kantung-kantung kecil mirip anggur yang disebut alveolus.
7. Alveolus
Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung-gelembung
udara. Dindingnya tipis, lembap, dan berlekatan erat dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus
terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan
dengan udara.
8. Paru-paru
Paru-paru ada dua dan merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru terletak dalam rongga
dada. Letaknya di sebelah kanan dan kiri serta di tengahnya dipisahkan oleh jantung. Jaringan
paru-paru mempunyai sifat elastik, berpori, dan seperti spon.
1. Asfiksi, yaitu kelainan atau gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan atau
gangguan penggunaan oksigen oleh jaringan. Penyebabnya dapat terletak di paru-paru, di
pembuluh darah, atau dalam jaringan tubuh. Misalnya: seseorang yang tenggelam,
alveolusnya terisi air; orang yang menderita pneumonia, alveolusnya terisi cairan limfa;
serta orang yang keracunan karbon monoksida dan asam sianida, Hb-nya tercemar oleh zat
racun tersebut. Keracunan karbon monoksida dan asam sianida terjadi karena kedua zat ini
memiliki afinitas terhadap hemoglobin lebih besar daripada oksigen.
2. Penyempitan atau penyumbatan saluran napas, dapat disebabkan oleh pembengkakan
kelenjar limfa, misalnya polip (di hidung) dan amandel (di tekak), yang menyebabkan
penyempitan saluran pernapasan sehingga menimbulkan kesan wajah bodoh dan sering
disebut wajah adenoid. Penyempitan ini dapat pula terjadi karena saluran pernapasannya
yang menyempit akibat alergi, misalnya pada asma bronkiale.
3. Anthrakosis, yaitu kelainan pada alat pernapasan yang disebabkan oleh masuknya debu
tambang. Jika yang masuk debu silikat, disebut silicosis.
4. Bronkitis, terjadi karena peradangan bronkus.
5. Pleuritis, yaitu peradangan selaput (pleura) karena pleura mengalami penambahan cairan
intrapleura, akibatnya timbul rasa nyeri saat bernapas.
6. Tuberkulosis (TBC), yaitu penyakit paru-paru karena Mycobacterium tuberculosis, tandanya
terbentuk bintik-bintik kecil pada dinding alveolus.
7. Pneumonia atau logensteking, yaitu penyakit radang paruparu yang disebabkan Diplococcus
pneumoniae.
8. Penyakit diphteri, misalnya diphteri tekak, tenggorokan, dan diphteri hidung. Penyakit ini
biasa menyerang saluran pernapasan anak bagian atas. Kuman penyebabnya
Corynebacterium diphteriae. Kuman diphteri tersebut mengeluarkan racun dan bila racun ini
beredar bersama darah, akan merusak selaput jantung.
9. Faringitis, yaitu infeksi pada faring oleh bakteri dan virus. Gejalanya adalah kerongkongan
terasa nyeri saat menelan.
10. Tonsilitis, yaitu radang karena infeksi oleh bakteri tertentu pada tonsil. Gejalanya yaitu
tenggorokan sakit, sulit menelan, suhu tubuh naik, demam, dan otot-otot terasa sakit.
11. Kanker paru-paru, biasa diderita oleh perokok. Kanker ini disebabkan oleh adanya tumor
ganas yang terbentuk di dalam epitel bronkiolus.
12. Asma, yaitu gangguan pada rongga saluran pernapasan yang diakibatkan oleh
berkontraksinya otot polos pada trakea. Hal ini akan mengakibatkan penderita sukar
bernapas.
VOLUME UDARA PERNAPASAN
Volume udara pernapasan adalah jumlah udara pernapasan yang keluar masuk
melalui sistem pernapasan. Volume udara pernapasan dapat dibedakan menjadi
beberapa macam sebagai berikut:
1. Volume tidal (tidal volume) adalah volume pernapasan biasa,besarnya kurang
lebih 500 cc atau 500 mL. Nilai volume tidal pada orang dewasa norma sekitar 500 ml untuk
laki-laki dan 380 ml untuk perempuan.
2. Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume) atau udara
komplementer adalah udara yang masih bisa dimasukkan secara maksimal
setelah melakukan inspirasi biasa, besarnya kurang lebih 1.500 cc atau 1.500
mL.Volume cadangan inspirasi berkisar antara 3100 ml pada laki-laki dan 1900 ml pada
perempuan.
3. Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume) atau udara suplementer
adalah udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah melakukan
ekspirasi biasa, besarnya kurang lebih 1.500 cc atau 1.500 mL. Volume cadangan
ekspirasi berkisar antara 1200 ml pada laki-laki dan 800 ml pada perempuan.
4. Volume sisa/residu (residual volume) adalah volume udara yang masih tersisa di
dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi maksimal, besarnya kurang lebih
1.000 cc atau 1.000 mL Rata-rata pada laki-laki sekitar 1200 ml dan pada perempuan sekitar
1000 ml
5. Kapasitas vital (vital capacity) adalah volume udara yang dapat dikeluarkan
semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi maksimal,besarnya kurang lebih
3.500 cc atau 3.500 mL. Kapasitas vital merupakan jumlah dari volume tidal
ditambah volume cadangan inspirasi dan volume cadangan ekspirasi.
6. Volume total paru-paru (total lung volume) adalah udara yang dapat ditampung
diparu-paru semaksimal mungkin, besarnya kurang lebih 4.500 cc atau 4.500 mL.
Volume total paru-paru merupakan jumlah dari volume sisa ditambah kapasitas
vital.
Beriut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi volume dan kapasitas paru-paru pada
sistem pernapasan :
1. Faktor Usia
5. Faktor Aktivitas