Anda di halaman 1dari 111

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Provinsi Sumatera Utara memiliki wilayah seluas 181.860,65 km² termasuk di dalamnya
wilayah perairan dan luas wilayah administrasinya berkisar 7.298.123 Ha dengan jumlah
penduduk sebanyak 14.102.911 jiwa (BPS, 2016). Secara geografis Provinsi Sumatera Utara
terletak pada posisi 0° - 4° Lintang Utara dan 96°-100° Bujur Timur. Provinsi Sumatera Utara
terbagi ke dalam 33 pemerintahan daerah yaitu 25 kabupaten dan 8 kota.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 579/Menhut-II/2014 tentang
Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara Jo Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor 1076 / MENLHK – PKTL / KUH / PLA.2/3/2017 tanggal 13 Maret 2017
tentang Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara s/d Tahun 2016,
disebutkan bahwa luas kawasan hutan di wilayah Provinsi Sumatera Utara adalah
± 3.010.160,89 Ha atau ± 41,25% dari total luas wilayah daratan Provinsi Sumatera Utara.
Kawasan Hutan tersebut dengan fungsi Hutan Konservasi seluas ± 424.476,01 Ha; Hutan
Lindung seluas ± 1.197.174,58 Ha; Hutan Produksi Terbatas seluas ± 634.521,04 Ha, Hutan
Produksi Tetap seluas ± 675.345,69 dan Hutan Produksi Konversi seluas ± 78.643,58 Ha.
Kabupaten/kota mempunyai persentase luas kawasan hutan yang berbeda-beda, tiga
kabupaten/kota yang memiliki persentase luas kawasan hutan tertinggi dibandingkan dengan
total luas Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara adalah Kabupaten Madina sebesar
± 10,16 %, diikuti Kabupaten Palas dan Paluta sebesar ± 8,3%, serta Kabupaten Tapanuli
Selatan - Paluta – Padang Sidempuan sebesar ± 4,2% dan kabupaten/kota yang memiliki
persentase luas kawasan hutan terendah adalah Kabupaten Batubara sebesar ± 0,13%, diikuti
Kabupaten Serdang Bedagai sebesar ± 0,32%. Sementara disisi lain terdapat lima kota yang
tidak memiliki kawasan hutan meliputi Kota Tanjung Balai, Pematang Siantar, Tebing Tinggi,
Binjai dan Medan. Adapun Sejarah Penunjukkan kawasan hutan di Provinsi Sumatera Utara
adalah :
1. Kawasan hutan Register (Penunjukan zaman Belanda) seluas ± 2.121.500, 02 Ha
2. Kawasan TGHK (Tata Guna Hutan Kesepakatan) sesuai SK. Menteri Pertanian No:
923/Kpts/Um/12/1982 Tahun 1982 seluas ± 3.780.132,02 Ha.
3. Padu serasi TGHK dan RTRW Provinsi Sumatera Utara tahun 1997 seluas ± 3.867.761 Ha
4. RTRW Provinsi Sumatera Utara tahun 2003-2018 sesuai dengan Perda No.7 Tahun 2003
seluas ± 3.679.338,48 Ha;
5. Penunjukan Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara sesuai Keputusan Menhut No.
SK.44/Menhut-II/2005 seluas ±3.742.120 Ha;

I-1
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
6. Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara sesuai SK Menhut No. 579/Menhut-II/2014
tanggal 24 Juni 2014 seluas : 3.055.795 Ha;
7. Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara sesuai Surat Keputusan Menteri lingkungan Hidup
dan Kehutanan Nomor 1076 / MENLHK – PKTL / KUH / PLA.2/3/2017 tanggal 13 Maret
2017 tentang Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara s/d
Tahun 2016, seluas : ± 3.010.492,54 Ha.

suatu proses yang berkesinambungan yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan


alternatif penggunaan sumberdaya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan
datang. Secara substansi, keberadaan Renstra OPD dengan dokumen perencanaan tersebut
membentuk keterkaitan yang bersifat hierarkis, yaitu dokumen dengan jangka waktu yang lebih
panjang menjadi rujukan bagi dokumen dengan jangka waktu yang lebih pendek.

Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra OPD) tahun 2018 – 2023 berangkat
dan disusun dari sebuah proses penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Provinsi Sumatera Utara dan mempertimbangkan hasil evaluasi pelaksanaan Renstra
dan RPJMD periode 2013 - 2018.

1.2 Landasan Hukum


Landasan hukum Renstra Perangkat Daerah Dinas Kehutanan Daerah Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2018-2023 adalah sebagai berikut :
1) Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam
Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3419);
2) Undang-Undang Nomor 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501;
3) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Tahun
1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888), sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas
Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 86,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4412); `
4) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
6) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 299);

I-2
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
7) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
8) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
9) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
10) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725);
11) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
12) Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi
Hutan
13) Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran
Sungai
14) Peraturan Pemerintah 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4453); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintan Nomor 45 Tahun
2004 tentang Perlindungan Hutan (Lemabaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 5056);
15) Peraturan Pemerintah 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Pengelolaan
Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696);
16) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4623);
17) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

I-3
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
18) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
19) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
20) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah yang terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
21) Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Peraturan Daerah Tentang Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Kerja
Pemerintah Daerah;
22) Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.49/Menhut-II/2011 tentang
Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) Tahun 2011-2030;
23) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 60/ Menhut-II0/ 2014 tentang Kriteria dan
Klasifikasi DAS;
24) Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P. 61/ Menhut-II0/ 2014 tentang Monitoring dan
Evaluasi Pengelolaan DAS;
25) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P. 89/ Menlhk – Setjen
/KUM.1/ II/ 2016 tentang Pedoman Penanaman bagi Pemegang Izin Pinjam Pakai
Kawasan Hutan dalam rangka Rehabilitasi DAS;
26) Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 27 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional
Penyuluh Kehutanan dan Angka Kreditnya;
27) Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor : P.01/Menhut-II/2009 tentang
Penyelenggaraan Perbenihan Tanaman Hutan;
28) Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor : P.72/Menhut-II/2009 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.01/Menhut-II/2009 tentang Penyelenggaraan
Perbenihan Tanaman Hutan;
29) Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor : P.28/Menhut-II/2010 tentang Pengawasan
Peredaran Benih Tanaman Hutan;
30) Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor : P.29/Menhut-II/2013 tentang Pendampingan
Kegiatan Pembangunan Kehutanan;
31) Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor : P.79/Menhut-II/2014 tentang Penyusunan
Programa Penyuluhan Kehutanan;
I-4
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
32) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor : P.77/
MENLHK.SETJEN/KUM.1/8/2016 tentang Metode dan Materi Penyuluhan
Kehutanan;
33) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor : P.83/
MENLHK.SETJEN/KUM.1/10/2016 tentang Perhutanan Sosial;
34) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor :
P.89/MENLHK.SETJEN/KUM.1/8/2018 Tentang Pedoman Kelompok Tani Hutan;
35) Peraturan Dirjen PSKL Nomor P.16/PSKL/SET/PSL.0/12/2016 Tentang Pedoman
Penyusunan Pengelolaan Hutan Desa, Rencana Kerja Usaha Izin Usaha Pemanfaatan
Hutan Kemasyarakatan dan Kerja Usaha Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
Hutan Tanaman Rakyat;
36) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.39 / Menlhk – Setjen /
2015 tentang Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015 –
2019;
37) Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 579/Menhut-II/2014 tentang Kawasan
Hutan Provinsi Sumatera Utara Jo Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor 1076 / MENLHK – PKTL / KUH / PLA.2/3/2017 tanggal 13 Maret
2017 tentang Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara s/d
Tahun 2016;
38) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan
Pengelolaan DAS Terpadu Provinsi Sumatera Utara;
39) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 2 Tahun 2017 tentang Tata Ruang
Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017-2037;
40) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Utara;
41) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 11 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Daerah
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah
Provinsi Sumatera Utara Nomor 11);
42) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-
2025 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara tahun 2008 Nomor 12);
43) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 05 Tahun 2019 tentang
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Utara Tahun
2019-2023;
44) Pengesahan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas Pengelolaan Hutan
Jangka Panjang pada Unit Unit Kesatuan Pengelolaan Hutan pada UPT Kesatuan
Pengelolaan Hutan Wilayah I s/d XVI di Provinsi Sumatera Utara;
I-5
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
45) Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 38 Tahun 2016 tentang Tugas, Fungsi dan
Uraian Tugas Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara;
46) Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 48 Tahun 2017 tentang Tugas, Fungsi,
Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara;

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud Renstra Perangkat Daerah Dinas Kehutanan Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun
2019-2023 ini adalah :
1) Memberikan arah dan pedoman bagi pimpinan dan staf Dinas Kehutanan Provinsi
Sumatera Utara dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya menyusun berbagai
kebijakan, program dan kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan yang
berhubungan dengan proses pengendalian dan evaluasi pembangunan;
2) Kerangka dasar bagi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara dalam upaya meningkatkan
kualitas perencanaan pembangunan daerah;
3) Memudahkan aparatur Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara dalam mencapai tujuan
dengan cara menyusun dan menyampaikan laporan kinerja Dinas Kehutanan Provinsi
Sumatera Utara atas pelaksanaa program dan kegiatan secara terpadu, terarah, terukur dan
bertanggung jawab.

Adapun tujuan penyusunan Renstra ini adalah :


1) Meningkatkan kualitas pembangunan dengan memberikan landasan penentuan program
dan kegiatan tahunan secara sistematis, berkelanjutan dan akuntabel;
2) Tersusunnya rencana program dan kegiatan yang berbasis pengendalian, monitoring dan
evaluasi, yang berorientasi pada hasil dengan indikator terukur yang telah ditetapkan;
3) Menyatukan persepsi, sikap dan pandangan serta komitmen antara pimpinan dan staf dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya melalui perumusan visi, misi, tujuan
dan strategi yang akan dilaksanakan lima tahun ke depan.

1.4 Sistematika Penyajian


BAB I. PENDAHULUAN, merupakan penjelasan secara garis besar dari materi Renstra.
bab ini memuat Latar Belakang, Landasan Hukum Penyusunan, Maksud dan tujuan
serta Sistematika Renstra Tahun 2019-2023.
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEHUTANAN, bagian ini memuat informasi
tentang peran (tugas dan fungsi) Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki
Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan
capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra
Perangkat Daerah periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas
I-6
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Perangkat Daerah yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode
sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan
dinilai perlu diatasi melalui Renstra Perangkat Daerah ini .
BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU – ISU STRATEGIS DINAS KEHUTANAN, bab ini
menguraikan Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
PD, Telaahan arah kebijakan pembangunan, Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga
dan hasil pencapaian Renstra periode sebelumnya, Telaahan Tata Ruang dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis, serta Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN, bab ini menyajikan Pada bagian ini dikemukakan
rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah.
Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah beserta indikator
kinerjanya.
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN, bab ini menyajikan Pada bagian ini
dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan Perangkat Daerah
dalam lima tahun mendatang.
BAB. VI . PROGRAM DAN KEGIATAN, pada bagian ini menguraikan program dan
kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif Dinas
Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.
BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN KEHUTANAN, pada bab
ini menyajikan indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara langsung
menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD
BAB VIII.PENUTUP

I-7
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEHUTANAN

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara adalah merupakan unsur Pelaksana Otonomi
Daerah Pemerintah Provinsi yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas berkedudukan dibawah
dan bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Disamping itu, kedudukan
Dinas Kehutanan sebagai wakil Pemerintah urusan kehutanan untuk melakukan koordinasi
pelaksanaan pembangunan di bidang kehutanan di provinsi, baik dalam penyusunan,
pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi sebagaimana yang diamanatkan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2010 pasal 3 huruf d.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6 Tahun 2016 Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Utara, Peraturan Gubernur No. 38 Tahun
2016 tentang Susunan Organisasi Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara dan Peraturan
Gubernur No. 48 Tahun 2017 tentang Tugas, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas
Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, maka Dinas Kehutanan menyelenggarakan tugas dan
fungsi sebagai berikut :

2.1.1 Tugas

Dinas Kehutanan melaksanakan urusan pemerintahan daerah/kewenangan provinsi,


dibidang penatagunaan hutan, pengusahaan hutan, rehabilitasi hutan lahan dan
perlindungan hutan serta tugas-tugas dekosentrasi dan pembantuan.

2.1.2 Fungsi

Untuk melaksanakan tugas, Dinas Kehutanan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyelenggaraan perumusan kebijakan pengelolaan hutan konservasi sumber daya


hayati dan ekosistem, Pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pemberdayaan
masyarakat di bidang kehutanan pengelolaan daerah aliran sungai dan pengawasan
kehutanan sesuai dengan lingkupnya;

b. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan pengelolaan hutan konservasi sumber daya


hayati dan ekosistem, pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan
pemberdayaanmasyarakat di bidang kehutanan pengelolaan daerah aliran sungai
dan pengawasan kehutanan sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Penyelenggaraan administrasi pengolahan hutan konservasi sumber daya hayati dan


ekosistem, Pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat di
bidang kehutanan pengelolaan daerah aliran sungai dan pengawasan kehutanan
sesuai dengan lingkup tugasnya;

II-1
Renstra Dinas Kehutanan 2019 -2023
d. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur terkait dengan tugas dan
fungsinya.

2.1.3 Struktur Organisasi


Susunan Struktur organisasi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara terdiri dari :
a. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas mendukung dan membantu Gubernur dalam
pelaksanaan perumusan dan penetapan pembinaan, pengkoordinasian dan
memimpin pengendalian administrasi umum, Penatagunaan Hutan, Pengusahaan
Hutan, Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Perlindungan Hutan dan pengelolaan
pembinaan Unit pelaksana Teknis menyelenggarakan tugas :
1) Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin
lingkup Dinas;
2) Menyelenggarakan dan memimpin, membina, mensinkronisasi,
mengendalikan tugas dan fungsi dinas;
3) Menyelenggarakan penetapan beban kerja dan kegiatan dinas, sesuai dengan
arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah;
4) Menyelenggarakan tata hutan kesatuan pengelolaan hutan kecuali pada
kesatuan pengelolaan hutan konservasi (KPHK);
5) Menyelenggarakan pengelolaan kesatuan pengelolaan hutan kecuali pada
kesatuan pengelolaan hutan konservasi ( KPHK);
6) Menyelenggarakan pemanfaatan hutan di Kawasan hutan produksi dan hutan
lindung yang meliputi pemanfaatan Kawasan hutan, pemanfaatan hasil hutan,
pemungutan hasil hutan, dan pemanfaatan jasa lingkungan kecuali
pemanfaatan penyimpanan dan / atau penyerapan karbon;
7) Menyelenggarakan rehabilitasi di luar Kawasan hutan negara;
8) Menyelenggarakan perlindungan hutan di hutan lindung dan hutan produksi;
9) Menyelenggarakan pengolahan hasil hutan bukan kayu;
10) Menyelenggarakan pengolahan hasil hutan kayu dengan kapasitas produksi ∠
6.000 m3 / tahun;
11) Menyelenggarakan pengelolaan Kawasan hutan dengan tujuan khusus
(KHDTK) untuk kepentingan religi;
12) Menyelenggarakan perlindungan, pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari
Taman Hutan Raya (TAHURA) lintas daerah Kabupaten / Kota;
13) Menyelenggarakan perlindungan tumbuhan, dan satwa liar yang tidak
dilindungi dan / atau tidak masuk dalam lampiran Appendix CITES;

II-2
Renstra Dinas Kehutanan 2019 -2023
14) Menyelenggarakan pengelolaan Kawasan bernilai ekosistem penting dan
daerah penyangga Kawasan suaka alam dan Kawasan pelestarian alam;
15) Menyelenggarakan program perhutanan social;
16) Menyelenggarakan kegiatan penyuluhan kehutanan;
17) Menyelenggarakan pemberdayaan masyarakat di bidang kehutanan;
18) Menyelenggarakan pengelolaan DAS lintas daerah Kabupaten / Kota dan
dalam Daerah Kabupaten / Kota dalam 1 (satu ) provinsi;
19) Menyelenggarakan saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai kehutanan
sebagai bahan penetapan Kebijakan Umum Pemerintah Daerah;
20) Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
keputusan kebijakan;
21) Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi / Lembaga
terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas dinas;
22) Menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan tugas – tugas teknis serta
evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan, penatagunaan hutan,
pengusahaan hutan, rehabilitasi hutan dan lahan, serta perlindungan hutan;
23) Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan di bidang kehutanan;
24) Menyelenggarakan pengkoordinasian dan membina unit pelaksana teknis
dinas;
25) Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain;
26) Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan Gubernur, sesuai dengan tugas
dan fungsinya;

b. Sekretariat
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan,
mengkoordinasikan kegiatan pembinaan administrasi umum, kepegawaian,
pengelolaan Keuangan dan program serta pengkoordinasian seluruh kegiatan
bidang-bidang.Untuk melaksanakan tugasnya, Sekretaris menyelenggarakan
fungsi :
1) Penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan administrasi
keuangan, umum dan kepegawaian serta pelayanan umum
2) Penyelenggaraan administrasi keuangan, umum, kepegawaian dan
pelayanan umum, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan
3) Pengkoordinasian, penyusunan pembangunan jangka menengah dan tahunan
dinas sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan

II-3
Renstra Dinas Kehutanan 2019 -2023
4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan
fungsinya
5) Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan
fungsinya
6) Pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya
kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Sekretaris membawahi :


a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Program, Akuntabilitas dan Informasi Publik

c. Bidang Penatagunaan Hutan


Kepala Bidang Penatagunaan Hutan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
melaksanakan sebagian tugas dinas dalam Inventarisasi, Pengukuran, Perpetaan,
Penatagunaan Hutan.Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Inventarisasi
dan Penatagunaan Hutan menyelenggarakan fungsi-fungsi :
1) Penyusunan dan Penyempurnaan pedoman pelaksanaan inventarisasi
sumberdaya hutan, pengukuran dan perpetaan kehutanan, penatagunaan hutan
yang menjadi kewenangan Provinsi dan Kabupaten/Kota
2) Pelaksanaan pembinaan, koordinasi, sosialisasi, evaluasi, pengawasan dan
pengendalian atas pelaksanaan inventarisasi sumber daya hutan, pengukuran
dan perpetaan kehutanan
3) Penyelenggara pemberian pertimbangan teknis penataan batas dan
pengukuhan kawasan hutan, pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan,
pinjam pakai, perubahan fungsi dan status hutan serta Tata Ruang Wilayah
Provinsi dan Kabupaten yang menjadi kewenangan Provinsi
4) Penyelenggaraan penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) dan
Sistem Informasi Kehutanan
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan
fungsinya
6) Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan
fungsinya
7) Pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya
kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Inventarisasi


dan Penatagunaan Hutan dibantu oleh :
a. Kepala Seksi Inventarisasi dan Jasa Lingkungan
b. Kepala Seksi Pengukuran dan Perpetaan Hutan

II-4
Renstra Dinas Kehutanan 2019 -2023
c. Kepala Seksi Penatagunaan Kawasan Hutan

d. Bidang Pengusahaan Hutan


Kepala Bidang Pengusahaan Hutan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
melaksanakan sebagian tugas dinas dalam pemanfaatan hutan alam, hutan
tanaman, iuran hasil hutan, peredaran hasil hutan dan pengolahan hasil hutan.
Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Pengusahaan Hutan
menyelenggarakan fungsi-fungsi :
1) Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup Bidang Pengusahaan
Hutan;
2) Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada lingkup
Bidang Pengusahaan Hutan;
3) Penyelenggaraan pembinaan, koordinasi, sosialisasi, evaluasi, pengawasan
dan pengendalian atas pemanfaatan hasil hutan alam, hutan tanaman, iuran
hasil hutan, peredaran hasil hutan dan pengolahan hasil hutan;
4) Penyelenggaraan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, pengendalian
dan pengawasan pemanfaatan dan pemungutan hasil hutan pada hutan
produksi;
5) Penyelenggaraan penyiapan rumusan kebijakan, pembinaan, pengendalian
dan pengawasan pemungutan hasil hutan bukan kayu pada hutan lindung;
6) Penyelengaraan penyiapan rumusan kebijakan terkait dan bimbingan teknis
penyusunan dan penetapan kerja usaha pemanfaatan hutan dan izin
pemanfaatan kayu (IPK);
7) Penyelenggaraan penyiapan rumusan kebijakan, pengawasan dan
pengendalian penatausahaan hasil hutan, iuran kehutanan, peredaran hasil
hutan dan tertib peredaran hasil hutan;
8) Penyelenggaraan penyiapan rumusan kebijakan pengawasan dan
pengendalian industri primer hasil hutan kayu/bukan kayu, izin usaha dan
izin perluasan industri primer hasil hutan kayu / bukan kayu;
9) Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan pedoman pelaksanaan
pemanfaatan hutan alam dan hutan tanaman, iuran hasil hutan, pengelolaan
hasil hutan, peredaran hasil hutan yang menjadi kewenangan provinsi;
10) Penyelenggaraan pembinaan dan monitoring, supervisi, konsultasi,
koordinasi, sosialisasi, evaluasi dan pengendalian atas pelaksanaan
pemanfaatan hutan alam dan hutan tanaman, iuran hasil hutan, pengolahan
hasil hutan, peredaran hasil htuan yang menjadi kewenangan provinsi;
11) Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai tugas dan
fungsi;

II-5
Renstra Dinas Kehutanan 2019 -2023
12) Penyelenggaraan pelaksanaan pemberian masukan yang perlu kepada
Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya;
13) Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas
dan fungsinya kepada Kepala Dinas sesuai standar yang ditetapkan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Pengusahaan Hutan


dibantu oleh :
a. Kepala Seksi Pemanfaatan Hutan Alam
b. Kepala Seksi Pemanfaatan Hutan Tanaman
c. Kepala Seksi Iuran, Peredaran dan Industri Hasil Hutan

e. Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Kepala Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam perbenihan dan aneka guna
hutan, reboisasi dan perhutanan masyarakat. Untuk melaksanakan tugasnya,
Kepala Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan menyelenggarakan fungsi-fungsi :
1. Pelaksanaan pembinaan pegawai pada lingkup Bidang Rehabilitasi Hutan dan
Lahan;
2. pelaksanaan arahan, bimbingan kepada pejabat stuktural pada lingkup Bidang
Rehabilitasi Hutan dan Lahan ;
3. pelaksanaan pembinaan, koordinasi, sosialisasi, evaluasi, pengawasan dan
pengendalian atas perhutanan sosial dan kemitraan, penyuluhan dan
perbenihan, rehabilitasi hutan dan lahan serta pengelolaan daerah aliran sungai
(DAS).
4. pelaksanaan penyusunan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis dan evaluasi
dalam pengelolaan daerah aliran sungai (DAS), pembentukan forum
pengelolaan DAS dan sistem informasi pengelolaan DAS;
5. pelaksanaan penyusunan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis dan evaluasi
dalam rehabilitasi lahan, rehabilitasi lahan di kawasan bergambut, mangrove
dan pantai/pesisir, penghijauan/penanaman, penerapan teknik konservasi tanah
dan air di luar kawasan hutan Negara;
6. pelaksanaan penyusunan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis dan evaluasi
dalam pelaksanaan perbenihan tanaman hutan, sumber daya genetik tanaman
hutan;
7. pelaksanaan penyusunan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis dan evaluasi
dalam pelaksanaan penyuluhan, pendidikan, pelatihan, penguatan kelembagaan,
sarana dan prasarana penyuluhan di bidang kehutanan;

II-6
Renstra Dinas Kehutanan 2019 -2023
8. pelaksanaan penyusunan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis dan evaluasi
dalam pemberdayaan masyarakat, pengembangan kelompok tani hutan dan
kelembagaan usaha, pengembangan kemitraan kehutanan;
9. pelaksanaan penyusunan kebijakan, koordinasi, bimbingan teknis dan evaluasi
dalam pelaksanaan dan pengembangan program perhutanan sosial meliputi dari
hutan kemasyarakatan, hutan desa, hutan tanaman rakyat, dan kemitraan;
10. pelaksanaan penyusunan dan penyempurnaan pedoman pelaksanaan perhutanan
sosial dan kemitraan, penyuluhan dan perbenihan, rehabilitasi hutan dan lahan
serta pengelolaan daerah aliran sungai (DAS);
11. pelaksanaan pembinaan, supervisi, konsultasi, koordinasi, sosialisasi, evaluasi,
pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan perhutanan sosial dan
kemitraan, penyuluhan dan perbenihan, rehabilitasi hutan dan lahan serta
pengelolaan daerah aliran sungai (DAS);
12. pelaksanaan pembinaan terhadap kader pecinta alam, kelompok tani/nelayan,
asosiasi perbenihan dan Saka Wana Bhakti.
13. pelaksanaan pemberian masukan yang perlu kepada kepala dinas sesuai bidang
tugas dan fungsinya;
14. pelaksanaan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada kepala dinas, sesuai Standart yang ditetapkan.
15. pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepala dinas, sesuai bidang tugas dan
fungsinya;
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan
dibantu oleh:
a) Seksi Penyuluhan dan Perbenihan
b) Seksi Rehabilitasi Hutan dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
c) Seksi Perhutanan Sosial dan Kemitraan

f. Bidang Perlindungan Hutan

Kepala Bidang perlindungan hutan mempunyai tugas membantu kepala dinas


melaksanakan sebagian tugas dinas dalam pengamanan hutan, pengendalian
kebakaran hutan dan lahan, konservasi sumber daya alam, dan penegakan hukum
bidang kehutanan.Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Perlindungan
Hutan menyelenggarakan fungsi-fungsi :
1. Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup Bidang Perlindungan Hutan;
2. Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat stuktural pada lingkup Bidang
Perlindungan Hutan ;

II-7
Renstra Dinas Kehutanan 2019 -2023
3. Penyelenggaraan pembinaan, koordinasi, sosialisasi, evaluasi, pengawasan dan
pengendalian atas pengamanan hutan, pengendalian kebakaran hutan dan lahan,
konservasi sumber daya alam, dan penegakan hukum bidang kehutanan
4. Penyelenggaraan penyusunan/ penyempurnaan pedoman pelaksanaan pengamanan
hutan, pengendalian kebakaran hutan dan lahan, konservasi sumber daya alam,
dan penegakan hukum bidang kehutanan;
5. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan pencegahan dan pembatasan kerusakan
hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan, pengamanan hutan dan penegakan hukum,
dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan;
6. Penyiapan rumusan kebijakan, bimbingan teknis dan evaluasi perlindungan,
pengawetan, dan pemanfaatan secara lestari Tahura lintas daerah kabupaten/ kota
sesuai pengelolaan Tahura;
7. Penyiapan rumusan kebijakan, bimbingan teknis dan evaluasi pembinaan dan
pengendalian dalam pemanfaatan tumbuhan dan atau satwa liar yang tidak
dilindungi / tidak masuk masuk lampiran (Appendix) CITES;
8. Penyiapan rumusan kebijakan, bimbingan teknis dan evaluasi pengelolaan
kawasan bernilai ekosistem penting dan daerah penyangga kawasan suaka alam
dan kawasan pelestarian alam, pembentukan forum kolaborasi dalam perlindungan
kawasan bernilai ekosistem penting;
9. Penyelenggaraan pengamanan hutan dan hasil hutan, pengendalian kebakaran
hutan, dan gangguan keamanan lainnya yang menjadi kewenangan provinsi;
10. Penyelenggaraan pembinaan, supervisi, konsultasi, koordinasi, sosialisasi, evaluasi
dan pengendalian atas pelaksanaan pengamanan hutan, pengendalian kebakaran
hutan dan lahan, konservasi sumber daya alam, dan penegakan hukum bidang
kehutanan;
11. Penyelenggaraan pemberian pertimbangan teknis/ pengesahan rencana-rencana
pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar yang tidak dilindungi;
12. Penyelenggaraan pemberian fasilitas, bimbingan dan pengawasan perlindungan
hutan yang menjadi kewenangan provinsi;
13. Penyelenggaraan penyiapan bahan-bahan yang diperlukan atas tuntutan pidana,
perdata dan Tata Usaha Negara (TUN) di bidang kehutanan;
14. Penyelenggaraanpembinaan,
pengendaliandanpengawasanpenyidikpegawaiNegerisipil (PPNS);
15. Penyelenggaraaan konsultasi hukum dengan instansi/lembaga yang terkait dalam
rangka penegakan hukum di bidang kehutanan;
16. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan kepala dinas, sesuai bidang tugas dan
fungsinya;
17. Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada kepala dinas sesuai
bidang tugas dan fungsinya;
II-8
Renstra Dinas Kehutanan 2019 -2023
18. Penyelengaraan pelaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya Kepada Kepala dinas, sesuai standar yang ditetapkan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Bidang Perlindungan Hutan dibantu
oleh:
a. Kepala Seksi Pengamanan Hutan
b. Kepala Seksi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Konservasi Sumber
Daya Alam
c. Kepala Seksi Penegakan Hukum

g. Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan Wilayah I s/d XVI yang
memiliki 33 Unit KPH baik fungsi Lindung maupun Produksi
Kepala UPT KPH Wilayah I s/d XVI menyelenggarakan fungsi-fungsi :
1) Penyelenggaraan pembinaan pegawai pada lingkup Kesatuan Pengelolaan Hutan;
2) Penyelenggaraan arahan, bimbingan kepada pejabat struktural pada lingkup Kesatuan
Pengelolaan Hutan;
3) Penyelenggaraan penyusunan pengelolaan hutan dan penataan hutan di wilayah
Kesatuan Pengelolaan Hutan ;
4) Penyelenggaraan koordinasi kegiatan tata hutan, pemanfaatan dan penggunaan
hutan, perlindungan dan pengamanan serta pengendalian kebakaran hutan dan
lahan, rehabilitasi hutan dan lahan dengan instansi terkait di wilayah Kesatuan
Pengelolaan Hutan;
5) Penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan serta reklamasi hutan di wilayah
Kesatuan Pengelolaan Hutan;
6) Penyelenggaraan perlindungan hutan dan penegakan hukum serta konservasi sumber
daya alam di wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan;
7) Penyelenggaraan kegiatan pengelolaan hutan mulai dari pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan serta pengendalian di wilayah Kesatuan Pengelolaan
Hutan;
8) Penyelenggaraan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kesatuan
Pengelolaan Hutan;
9) Penyelenggaraan pemantauan dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan pengelolaan
hutan Kesatuan Pengelolaan Hutan;
10) Pelaksanaan kebijakan kehutanan nasional dan daerah dalam pengelolaan hutan;
11) penyelenggaraan investasi, kerja sama dan kemitraan dalam pengelolaan hutan di
Kesatuan Pengelolaan Hutan sesuai ketentuan peraturan perundangan;
12) pelaksanaan kebijakan kehutanan nasional dan daerah dalam pengelolaan hutan;
13) pelaksanaan penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kehutanan, serta
pelaksanaan program perhutanan sosial pada Kesatuan Pengelolaan Hutan;

II-9
Renstra Dinas Kehutanan 2019 -2023
14) pengembangan dan pengelolaan sistem informasi dan perpetaan dalam pengelolaan
hutan di Kesatuan Pengelolaan Hutan;
15) pelaksanaan kegiatan bidang kehutanan di luar kawasan hutan;
16) Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan
fungsinya;
17) Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang
tugas dan fungsinya;
18) Penyelenggaraan pelaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan
fungsinya kepada Kepala Dinas sesuai standar yang ditetapkan;

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala UPT KPH Wilayah I s/d XVI dibantu
oleh:
a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
b. Kepala Seksi Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat
c. Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan

h. Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan TAHURA Bukit Barisan


Kepala UPT Pengelola Taman Hutan Raya Bukit Barisan (TAHURA BB) mempunyai
tugas membantu Kepala Dinas dalam mengelola Taman Hutan Raya Bukit Barisan.
Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala UPT menyelenggarakan fungsi-fungsi :
1) Penyelenggara administrasi dibidang Ketatausahaan, Keuangan, Kepegawaian.
perlengkapan dan rumah tangga, yang menjadi kewenangan UPTD Pengelola
Tahura BB
2) Penyelenggara perlindungan dan pengamanan Tahura Bukit Barisan.
3) Pelaksana rehabilitasi Tahura Bukit Barisan
4) Pelaksana inventarisasi potensi Tahura Bukit Barisan
5) Pelaksana pemanfaatan Tahura Bukit Barisan
6) Pelaksana pemungutan retribusi ijin usaha pemanfaatan padaTahura Bukit Barisan
7) Pelaksana penyusunan rencana dan bahan pengesahan pengelolaan, penataan
zonasi dan pengelolaan Tahura Bukit Barisan yang menjadi kewenangan provinsi
8) Penyiapan bahan pertimbangan pemberian perijinan pengusahaan pariwisata alam,
kerjasama kolaborasi dan perijinan lainnya di Tahura Bukit Barisan yang menjadi
kewenangan provinsi
9) Penyelenggara proses yustisia terhadap pelaku tindak pelanggaran di Tahura Bukit
Barisan
10) Penyelenggara pemungutan retribusi jasa usaha di Tahura Bukit Barisan
11) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai bidang tugas dan
fungsinya

II-10
Renstra Dinas Kehutanan 2019 -2023
12) Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan
fungsinya
13) Pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada
Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala UPT Pengelola Taman Hutan Raya
Bukit Barisan (Tahura BB), dibantu oleh :
a. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
b. Kepala Seksi Pemanfaatan Hutan
c. Kepala Seksi Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya Alam

II-11
Renstra Dinas Kehutanan 2019 -2023
Gambar 2.1
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA UTARA

KEPALA DINAS

KOORDINATOR
JABATAN SEKRETARIS
FUNGSIONAL

SUBBAG PROGRAM, SUBBAG


SUBBAG UMUM& AKUNTABILITAS &INFORMASI KEUANGAN
KEPEGAWAIAN PUBLIK

BIDANGPENATAGUNAAN
HUTAN BIDANG BIDANG REHABILITASI BIDANG
PENGUSAHAAN HUTAN HUTAN DAN LAHAN PERLINDUNGAN HUTAN

SEKSI SEKSI PENYULUHAN DAN


SEKSI INVENTARISASI DAN JASA
PEMANFAATAN HUTAN ALAM PERBENIHAN SEKSI PENGAMANAN HUTAN
LINGKUNGAN

SEKSI REHABILITASI HUTAN DAN


SEKSI PENGUKURAN DAN SEKSI PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SEKSI PELESTARIAN HUTAN
PERPETAAN HUTAN PEMANFAATAN HUTAN TANAMAN SUNGAI

SEKSI PERHUTANAN SOSIAL DAN SEKSI PEMANFAATAN


SEKSI KEMITRAAN JASA LINGKUNGAN
SEKSI PENATAGUNAAN HUTAN IURAN, PEREDARAN DAN INDUSTRI
HASIL HUTAN

UPT KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN UPT PENGELOLAAN TAMAN


WILAYAH I s/d XVI HUTAN RAYA BUKIT BARISAN

Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023


II-12

Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023


Gambar 2.3
STRUKTUR ORGANISASI
UPT KPH WILAYAH I S/D XVI

KEPALA UPT

SUBBAG TATA USAHA

Seksi Seksi Perlindungan Hutan


Pemanfaatan Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat

II-13
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Gambar 2.4
STRUKTUR ORGANISASI
UPT PENGELOLAAN TAMAN HUTAN RAYA BUKIT BARISAN

KEPALA UPT

SUBBAG TATA USAHA

SEKSI SEKSI
Pemanfaatan Hutan Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya A

II-14
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
2.2 Sumber Daya Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
menggunakan sumber daya yang ada terdiri dari :

2.2.1 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Kehutanan Provinsi Sumatera Utara berjumlah 966 orang. Adapun komposisi
pegawai secara keseluruhan berdasarkan tingkat pendidikan diuraikan secara rinci
pada table 2.1
Tabel 2.1
Data Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Keterangan
1. SD 7
2. SLTP/Sederajat 4
3. SLTA/Sederajat 433
4. Sarjana Muda (D-3) Kehutanan 1
5. Sarjana Muda (D-3) Umum 18
6. Strata 1 (S-1) Kehutanan 176
7. Strata 1 (S-1) Non Kehutanan 182
8. Strata 2 (S-2) 59
Total 880
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dishut Provsu, 2018

Sedangkan komposisi pegawai Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara


berdasarkan pangkat/golongan ruang diuraikan pada Tabel 2.2
Tabel 2.2
Data Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan Ruang
No. Pangkat/Golongan Ruang Jumlah (orang) Keterangan
1. Golongan I 8
2. Golongan II 143
3. Golongan III 655
4. Golongan IV 74
Total 880
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dishut Provsu, 2018

Jumlah Pegawai Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara yang menduduki jabatan
struktural adalah sebanyak 89 orang. Adapun komposisi pegawai berdasarkan
jabatan structural dapat diuraikan pada Tabel 2.3

II-16
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Tabel 2.3
Data Pejabat Struktural Lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
No. Jabatan Struktural Jumlah (orang) Keterangan
1. Eselon II 1
2. Eselon III 22 1 Org Pensiun
3. Eselon IV 66 5 Org Pensiun
Total 89
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dishut Provsu, 2018

Selanjutnya perkembangan pegawai Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara dari


tahun 2013-2017 dapat diuraikan pada Tabel 2.4 berikut :

Tabel 2.4
Perkembangan Pegawai dari Tahun 2013 - 2017
Lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
No. Uraian Jumlah
1 2013 2014 2015 2016 2017
1. Jumlah Pegawai 473 447 449 422 966
2. Kualifikasi Menurut Pendidkan
SD 6 6 4 4 4
SLTP 24 21 24 21 16
SLTA 299 284 276 254 507
D-1 0 0 0 0 0
D-2 0 0 0 0 0
D-3 17 17 17 17 21
S1 101 94 101 100 355
S2 26 25 27 26 63
S3 0 0 0 0 0
3. Kualifikasi Menurut Golongan
I 6 6 8 8 11
II 126 107 74 71 176
III 328 316 342 318 704
IV 13 18 25 25 75
4. Kualifikasi Menurut Jabatan
II 1 1 1 1 1
III 13 13 13 13 22
IV 39 39 39 39 66
Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dishut Provsu, 2018

II-17
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
2.2.2 Aset Yang dikelola
Selain sumber daya manusia, untuk kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara ditunjang oleh sarana dan prasarana berupa
asset yang perlu dikelola dan dipelihara. Sarana dan prasarana tersebut antara lain
bangunan kantor, kendaraan dinas/operasional, peralatan dan perlengkapan kantor
serta sarana dan prasarana pendukung lainnya dengan total nilai asset sebesar
Rp.136.420.859.170,- .Adapun rincian asset yang dikelola Dinas Kehutanan Provinsi
Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel 2.5berikut :

Tabel 2.5
REKAPITULASI BARANG KE NERACA
DINAS KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA
UTARA
SAMPAI TAHUN BERJALAN 2018
NAMA BARANG NILAI
KODE
(BERDASARKAN BIDANG BARANG) (RUPIAH)

1 Tanah 87.920.562.153,00
01.01 Tanah 87.920.562.153,00
2. Peralatan Dan Mesin 33.645.614.760,00
02.02 Alat Berat 299.498.000,00
02.03 Alat-alat Angkutan 15.338.821.468,00
02.04 Alat Bengkel Dan Alat Ukur 1.661.965.000,00
02.05 Alat Pertanian 47.838.925,00
02.06 Alat Kantor Dan Rumah Tangga 14.857.923.432,00
02.07. Alat Studio Dan alat komunikasi 1.401.928.935,00
02.09. Alat Laboratorium 24.739.000,00
02.10. Alat Persenjataan dan Keamanan 12.900.000,00
3 Gedung Dan Bangunan Gedung 25.450.319.006,00
03.11 Bangunan Gedung 24.723.076.006,00
03.12 Monumen 727.243.000,00
4 Jalan, Irigasi Dan Jaringan 1.679.175.000,00
04.13 Jalan dan Jembatan 1.383.325.000,00
04.14 Bngunan Air/ Irigasi 230.850.000,00
04.15 Instalasi 30.000.000,00
04.16 Jaringan 35.000.000,00
5 Aset Tetap Lainnya 1.444.177.500,00
05.17 Buku dan Perpustakaan 1.233.827.500,00
05.18 Barang Berscorak Kebudayaan 210.350.000,00
6 Aset Tetap Sebelum Penyusutan 150.139.848.419,00
6.1 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 41.749.291.565,00
6.2 Aset Tetap Setelah Penyusutan 108.390.556.854,00
7 Aset Lainnya 2.570.288.500,00

II-18
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
NAMA BARANG NILAI
KODE
(BERDASARKAN BIDANG BARANG) (RUPIAH)
07.21 Aset Kondisi Rusak Berat 1.927.208.500,00
07.24 Aset Tidak Terwujud 643.080.000,00
07 Aset Lainnya Sebelum Amortisasi 2.570.288.500,00
Akumulasi Amortisasi 537.580.000,00
Aset Lainnya Setelah Amortisasi 2.032.708.500,00
JUMLAH ASET TETAP DAN ASET LAINNYA 110.423.265.354,00
Sumber : Sub Bagian Keuangan Dishut Provsu, 2018

2.2.3. Kondisi Kelembagaan UPT Lingkup Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
Pembentukan KPH Provinsi Sumatera Utara Wilayah I – XVI dan TAHURA BB
UNIT KPH
KPH WILAYAH /
DENGAN LUASAN
TAHURA BERDASARKAN
NO MENGACU SK KABUPATEN LUAS (Ha)
PERGUBSU NO 48 TAHUN
MENLHK 1076
2017 TAHUN 2016
1 UPT. KPH WILAYAH I UNIT I LANGKAT ± 69.224,7
STABAT UNIT V DELI SERDANG ± 37.980,69

TOTAL ± 107.205,40
2 UPT. KPH WILAYAH II UNIT X BATU BARA ± 3.838,29
PEMATANG SIANTAR
UNIT XII SIMALUNGUN ± 56.174,45
UNIT VI SIMALUNGUN ± 45.293,38
UNIT IX SERDANG BEDAGAI ± 9.689,25
TOTAL ± 114.995,38
3 UPT. KPH WILAYAH III UNIT XIII ASAHAN ± 82.449,17
KISARAN UNIT III LABURA ± 50.945,39

TOTAL ± 133.394,56
4 UPT. KPH WILAYAH IV UNIT XIV TOBASA ± 54.940,82
BALIGE UNIT XXI TAPUT ± 44.585,09
TOTAL ± 101.226,82
5 UPT. KPH WILAYAH V UNIT XXII TOBASA DAN ± 97.587,51
AEK KANOPAN LABURA
UNIT XXIII TAPSEL DAN ± 64.701,34
PALUTA
UNIT VII LABUHAN BATU ± 31.910,19
TOTAL ± 194.199,04
6 UPT. KPH WILAYAH VI UNIT XXVI TAPSEL DAN ± 167.206,22
SIPIROK PALUTA
TOTAL ± 167.206,22
7 UPT. KPH WILAYAH VII UNIT XI LABUSEL ± 41.788,49

II-19
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
GUNUNG TUA UNIT XXXI PALAS DAN ± 249.202,09
PALUTA
TOTAL ± 290.990,58
8 UPT. KPH WILAYAH VIII UNIT XXX MADINA ± 152.639,17
KOTANOPAN
TOTAL ± 152.639,17
9 UPT. KPH WILAYAH IX UNIT XXIX MADINA ± 153.040,78
PANYABUNGAN
TOTAL ± 153.040,78
10 UPT. KPH WILAYAH X UNIT XXVIII TAPSEL DAN ± 125.734,39
PADANGSIDIMPUAN PADANG
SIDIMPUAN
TOTAL ± 125.734,39
11 UPT. KPH WILAYAH XI UNIT XXIV TAPUT ± 113.790,78
PANDAN
UNIT XXV TAPTENG DAN ± 63.971,37
TAPUT
UNIT XXVII TAPSEL DAN ± 37.786,77
PADANG
SIDIMPUAN
TOTAL ± 216.779,55
12 UPT. KPH WILAYAH UNIT XVI TAPTENG DAN ± 70.397,85
XII TARUTUNG HUMBAHAS
UNIT XX TAPTENG, TAPUT ± 88.578,19
DAN HUMBAHAS
TOTAL ±158.976,04
13 UPT. KPH WILAYAH XIII UNIT XVII HUMBAHAS, ± 86.321,75
DOLOK SANGGUL SAMOSIR, PAKPAK
BHARAT DAN
DAIRI
UNIT XVIII HUMBAHAS, ± 49.025,01
SAMOSIR, TOBASA
DAN TAPUT
UNIT XIX SAMOSIR ± 19.792,54
TOTAL ± 155.139,30
14 UPT. KPH WILAYAH XIV UNIT XV PAKPAK BHARAT ± 88.282,32
SIDIKALANG
UNIT VIII DAIRI ± 48.822,01
TOTAL ± 137.769,08
15 UPT. KPH WILAYAH XV UNIT II KARO ± 80.711,40
KABANJAHE
UNIT IV DAIRI ±42.614,20
TOTAL ± 122.962,65
16 UPT. KPH WILAYAH XVI UNIT XXXII NIAS, NIAS UTARA, ± 146.569,46
GUNUNG SITOLI NIAS BARAT, NIAS
SELATAN DAN
GUNUNG SITOLI
UNIT XXXIII NIAS SELATAN ± 109.655,00

II-20
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
TOTAL ± 259.608,07
Grand Total ±2.586.892,20
Karo, Langkat,
UPT Pengelolaan TAHURA Simalungun, dan Deli
17 Bukit Barisan - Serdang ± 36.654,-
Sumber Data :Bidang Penatagunaan Hutan

2.3Kinerja Pelayanan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara


2.3.1. Perkembangan Luas Kawasan Hutan
Data luas kawasan hutan menurut fungsinya dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 2.53
Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsinya Tahun 2006– 2015 (Ha)
Fungsi Hutan
Tahun
Hutan Produksi
Produksi Lindung Hutan Konsevasi
Dikonversi
2006*) 1.035.690.00 1.297.330.00 477.070.00 52.760.00
2007*) 1.035.690.00 1.297.330.00 477.070.00 52.760.00
2008*) 1.035.690.00 1.297.330.00 477.070.00 52.760.00
2009*) 1.035.690.00 1.297.330.00 477.070.00 52.760.00
2010*) 1.035.690.00 1.297.330.00 477.070.00 52.760.00
2011*) 1.035.690.00 1.297.330.00 477.070.00 52.760.00
2012*) 1.035.690.00 1.297.330.00 477.070.00 52.760.00
2013*) 1.035.690.00 1.297.330.00 477.070.00 52.760.00
2014**) 1.346.221.88 1.206.881.32 427.007.49 75.684.33
2015 1.346.221.88 1.206.881.32 427.007.49 75.684.33
2016 1.346.221.88 1.206.881.32 427.007.49 75.684.33
Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
*) Data berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 44/Menhut-II/2005 tanggal 16 Pebruari 2005tentang Penujukan Kawasan Hutan
di Wilayah Provinsi Sumatera Utara.
**) Data berdasarkan SK Menteri Kehutanan Nomor: SK.579/Menhut-II/2014 tentang Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara

Dari tabel di atas menunjukkan adanya perubahan luas kawasan hutan pada fungsi hutan
yang berbeda sebagai akibat diterbitkannya SK Menteri Kehutanan Nomor: SK.
579/Menhut-II/2014 tentang Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara (menggantikan
SK Menteri Kehutanan No. 44/Menhut-II/2005 tanggal 16 Pebruari 2005 tentang
Penujukan Kawasan Hutan di Wilayah Provinsi Sumatera Utara yang dinyatakan tidak
berlaku lagi sesuai dengan Keputusan Mahkamah Agung Nomor: 47/P/Hum/2011 pada
tanggal 23 Desember 2013). Total luas kawasan hutan di Provinsi Sumatera Utara
berdasarkan bentuk Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 579/Menhut-II/2014
tentang Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara adalah 3.055.795.02 hektar atau
42.90% dari luas total wilayah (yang sebelumnya seluas 3.742.120 hektar). Terdiri dari
Hutan Konservasi seluas 427.007.49 hektar; Hutan Lindung seluas 1.206.881.32 hektar;
Hutan Produksi Terbatas seluas 641.769.79 hektar; Hutan Produksi Tetap seluas

II-21
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
704.452.09 hektar dan Luas Hutan Produksi yang Dapat Dikonversi seluas 75.684.33
hektar.
Hasil hutan baik merupakan hasil utama maupun hasil ikutan dari tahun 2013-2018 dapat
dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 2.54
Produksi Hasil Hutan Sumatera Utara Menurut Jenis Produksi
Tahun 2013-2018

Jenis Produksi Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018


A. Hasil Hutan Kayu
1. Log Rimba M3 106.228.77 290.360.00 87.788,61 115.178,18 88.671,94 66.313,48
2. Log Pinus M3 3.405.48 149.907.27 138.791,99 41.186,85 15.536,83 18.300,18
3. Kayu Gergajian M3 360.066.03 451.953.94 167.680,77 111.884,98 144.632,21 186.037,91
4. Kayu Lapis M3 31.467.22 104.704.67 25.185,19 23.330,27 30.365,59 26.926,48
5. PULP M3 182.436.56 139.618.05 128.509,32 59.583,77 182.291,77 126.758,07
6. Block Board M3 - 8.884.54 150,00 - 475,83 45,00
7. Moulding M3 52.447.43 - 37.974,18 33.768,57 51.251,66 43.217,81
3
8 Furniture M - - - - - 6.097,36
3
9 Olahan Lainnya M - - - - - 91.702,22

B. Hasil Hutan Bukan Kayu


1. Rotan Ton - - - - 7000
Batang - 500 500 - 250 -
2. Arang Ton - - - - - -
3. Getah Pinus Ton - 798.52 - 952,25 1.000.89 1.087,31
4 Getah karet Ton 2.440,62
5 TBS Sawit Ton 14.897,58
Sumber :Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
Keterangan : - Produksi hasil hutan kayu berdasarkan SIPUHH.
- Produksi Hasil Hutan olahan kayu berdasarkan LMHH-OK industri.
- Data s/d Bulan Oktober 2018.

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata produksi hasil utama kehutanan yaitu Log
Rimba, Log Pinus, Kayu Gergajian, Kayu Lapis, PULP dan Block Board mengalami
penurunan.
1) Produksi hasil hutan yang berasal dari hutan alam secara terus menerus setiap
tahunnya mengalami penurunan produksi. Hal ini disebabkan semakin rendahnya
produksi kayu terutama oleh pemegang izin. Tingkat Produksi pada IUPHHK-HA
masih sangat rendah diakibatkan faktor peralatan, cuaca dan harga pasar kayu yang

II-22
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
rendah. Hasil Produksi dari kegiatan pengusahaan hutan alam masih sangat rendah.
Sebagai alternatif hasil hutan berupa kayu untuk kebutuhan industri dan kebutuhan
masyarakat saat ini berasal dari Hutan Tanaman Industri dengan kelas perusahaan
kayu pertukangan dan hutan rakyat. Produksi hasil hutan yang utama dihasilkan dari
hutan adalah kayu bulat. Produksi kayu bulat ini dihasilkan dari hutan alam melalui
kegiatan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam(IUPHHK-HA),
Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman (IUPHHK-HT), kegiatan
Ijin Pemanfaatan Kayu (IPK), serta pemanfaatan kayu hutan rakyat berupa kayu
karet yang menggunakan dokumen angkutnya berupa Nota Angkutan saja.
Peredaran produksi kayu yang menggunakan Nota Angkutan sulit dimonitor karena
tidak dilaporkan ke Dinas.
2) Selama periode tahun 2013 sampai dengan tahun 2018, total produksi kayu bulat
rimba dalam bentuk logdi Provinsi Sumatera Utara sebanyak 754.540,98M3. Tota
produksi log kayu pinus pada periode yang sama sebanyak 367.128,60 Sedangkan
untuk jenis kayu olahan yang diproduksi di Provinsi Sumatera Utara sampai dengan
tahun 2018 terdiri dari jenis plywood sawn wood (kayu gergajian), moulding, pulp,
block board,dan produk lainnya dengan total volume produksi sebesar 2.809.447,40
M3. Kayu gergajian yang diolah langsung dari kayu bulat wajib didukung dengan
dokumen yang sah.
3) Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) getah pinus yang diproduksi di Provinsi Sumatera
Utara yang tercatat pada periode 2013 sampai dengan tahun 2018 yang terdiri dari
getah pinus 3.838,97 Ton. Adapun produksi hasil hutan bukan kayu khusus pada
tahun 2018 terdiri dari getah pinus sebanyak adalah 1.087,31Ton senilai +Rp. 10,87
Milyar,-; produksi getah karet sebanyak 2.440,62Ton dengan nilai sebesar Rp. 12,20
Milyar; produksi sawit sebanyak 14.897,58Ton dengan nilai sebesar Rp. 8,94
Milyar. Berdasarkan sumber produksinya, getah pinus dihasilkan dari Kabupaten
Karo. Getah karet merupakan hasil hutan bukan kayu yang diproduksi dari IUPHHK
Hutan Tanaman yang terletak pada Kabupaten Tapanuli Selatan, Padang Lawas
Utara dan Labuhan Batu Selatan dengan volume produksi terbesar berasal dari
Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Hasil hutan bukan kayu lainnya yang diproduksi
di Provinsi Sumatera Utara adalah tandan buah segar (TBS) sawit sebanyak

II-23
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
14.897,58 danproduksi getah karet sebanyak 2440,62Ton yang merupakan
komoditas hasil perkebunan yang dipungut dari hutan negara.

Penerimaan Negara yang diperoleh dari hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu selama
kurun waktu 2013 sampai dengan 2018 disajikan dalam table berikut :

JENIS IURAN KEHUTANAN


TAHUN JUMLAH (Rp)
PSDH (Rp) DR (Rp)
2013 22.286.271.463,47 40.714.791.348,55 63.001.062.812,02
2014 19.360.364.640,89 40.982.021.921,80 60.342.386.562,69
2015 20.794.245.643,75 20.689.309.884,98 41.483.555.528,73
2016 18.116.925.099,44 19.639.819.970,03 37.756.745.069,47
2017 15.363.240.046,00 16.819.871.043,36 32.183.111.089,36
2018* 14.235.124.256,00 14.485.554.234,83 28.720.678.490,83

JUMLAH (Rp) 263.487.539.553,10


 Penerimaan PNBP sd Oktober 2018

b. Kerusakan Kawasan Hutan


Lahan kritis adalah bidang tanah yang tidak produktif dan kurang memiliki daya dukung
bagi pertumbuhan tanaman hutan. Penetapan lahan kritis mengacu pada lahan yang telah
rusak karena kehilangan penutupan vegetasinya. sehingga kehilangan atau berkurang
fungsinya sebagai penahan air. pengendali erosi. siklus hara. pengatur ikim mikro dan
retensi karbon. Berdasarkan kondisinya vegetasinya. kondisi lahan dapat diklasifikasikan
sebagai : sangat kritis. kritis. agak kritis. potensial kritis dan kondisi normal (tidak kritis).
Total luas lahan kritis di Provinsi Sumatera Utara sampai dengan tahun 2018 adalah
1.338.810 hektar. dengan tingkat kekritisan lahan sebagai berikut:
- Tidak Kritis : 715.151,849 hektar
- Potensial Kritis : 915.935,486 hektar
- Agak Kritis : 1.787.972,542 hektar
- Kritis : 182.404,699 hektar
- Sangat Kritis : 476.446,857 hektar

II-24
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
c. Rehabilitasi hutan dan lahan
Rehabilitasi hutan adalah usaha yang dilakukan baik sipil teknis maupun vegetative
guna memulihkan nilai dan fungsi hutan serta lingkungannya. akibat mengalami
kerusakan dari beberapa macam gangguan. Rehabilitasi lahan adalah upaya
memulihkan kondisi dengan penanaman pohon dan konservasi tanah. Total luas
lahan baik di dalam Kawasan hutan maupun di luar Kawasan hutan yang telah
direhabilitasi dari tahun 2013 sampai tahun 2017 di Provinsi Sumatera Utara adalah
seluas 105.217,71 Ha.
d. Perhutanan Sosial dan Kemitraan
Rendahnya kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan hutan menyebabkan
kesejahteraan antara kinerja pembangunan yang dicapai jadi ini yang direncanakan
pada thaun sebelumnya diantaranya Program Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi
dengan kegiatan Penumbuhan Kelompok Tani, Pembangunan Hutan
Kemasyarakatan, Pembangunan Hutan Tanaman rakyat, Pembangunan Hutan desa
dan Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan. Kegiatan ini telah dituangkan dalam
Perhutanan Sosial.
Total luas Perhutanan Sosial di Provinsi Sumatera Utara sampai dengan tahun 2018
adalah 47.636,27 hektar dengan rincian sebagai berikut:
1. Hutan Kemasyarakatan ± 26.054,29
2. Hutan Tanaman Rakyat ± 15.948,61
3. Hutan Rakyat -
4. Hutan Desa ± 4.058,00
5. Hutan Adat -
6. Kemitraan Kehutanan ±
1.575,37
total ± 47.636,27

Sasaran merupakan penjabaran dari setiap tujuan yang akan dicapai atau dihasilkan dalm
jangka waktu tertentu. Sasaran juga menggambarkan tindakan-tindakan yang akan
dilakukan untuk mencapai tujuan yang bersifat spesifik, terinci dan dapat terukur.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 48 Tahun 2011 tentang Indikator
Kinerja Utama Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, sasaran startegis Dinas
Kehutanan Provinsi Sumatera Utara terdiri dari :

II-25
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Tabel 2.6
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Dinas Kehutanan
Provinsi Sumatera Utara 2013 - 2018

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA


1 2 3
1. Mantapnya status dan tata batas 1. Panjang batas kawasan hutan yang
kawasan hutan serta peningkatan terpelihara.
jumlah pengelolaan hutan pada
2. Panjang kawasan hutan yang difasilitasi
tingkat tapak
untuk ditata batas kawasan hutan.
2. Meningkatnya produktifitas 1. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis.
sumberdaya hutan serta luas
hutan tanaman dalam rangka
menurunkan laju degradasi hutan
3. Menurunnya tingkat gangguan 1. Persentase penurunan kerusakan kawasan
keamanan hutan dan kerusakan hutan yang disebabkan konflik,
kawasan hutan perambahan, dan illegal logging .
2. Persentase penurunan titik hotspot (titik
api).

Di dalam mewujudkan kebijakan mengelola sumberdaya hutan serta meningkatkan


pemanfaatannya untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, Dinas Kehutanan Provinsi
Sumatera Utara pada periode tahun 2013-2018 memiliki gambaran indikatif pencapaian
kinerja pelayanan melalui program dan kegiatan yang diselenggarakan, adalah sebagai
berikut :

REALISASI
NO INDIKATOR
INDIKATOR KINERJA MAKRO
MAKRO
2013 2014 2015 2016 2017* 2018*

1 Rehabilitasi
hutan dan lahan 279,864.00 279,796.00 279,792.00 276,756.00 276,586.00 276,336.00
kritis (Ha)
2 Kerusakan
Kawasan Hutan 81,500.00 76,500.00 71,500.00 66,500.00 61,500.00 56,500.00
(Ha)
3 Kontribusi
sektor kehutanan 0.93 0.90 0.81 0.89 0.84 0.84
terhadap PDRB
(%)

II-26
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Dalam rangka mewujudkan gambaran pencapaian indikatif kinerja pelayanan urusan
kehutanan sebagaimana tersebut di atas dalam periode perencanaan 2013 – 2018 didukung
dengan 13 program sebagai berikut :

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


2) ProgramPeningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3) ProgramFasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
4) ProgramPeningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
5) ProgramPeningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
6) Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan
7) Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
8) Perencanaan dan Pengembangan Hutan
9) Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan
10) Rehabilitasi Hutan dan Lahan
11) Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi
12) Pengembangan dan Pengelolaan Hutan dan Lahan
13) Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

Capaian kinerja pelayanan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara periode Renstra Tahun
2013-2018 sebagai berikut :

II-27
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Tabel 2.7
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2013-2018

No. Indikator Kinerja Sesuai Tupoksi Target IKK Target Renstra SKPD Tahun ke- Realiasasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
1. Persentase Pelaksanaan operasi/Patroli Tercapainya upaya
Pengamanan Hutan pencegahan dan pembatasan
kerusakan hutan dan hasil
hutan
a) Patroli Pencegahan dan 10 Kali; 9 kali; 1 Tahun; 5 10 9 1 5 5 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pembatasan Kerusakan Hutan, Kali; 5 Kali
Kawasan Hutan dan Hasil Hutan.
b) Perlindungan dan Pengamanan 12 kali; ; 1 Tahun; 5 Kali; 5 12 1 1 5 5 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Hutan pada Kawasan Tahura Bukit Kali
Barisan.
2. Persentase Tingkat Pencurian Kayu, Berkurangnya kasus-kasus
Perambahan Hutan, Kebakaran Hutan pencurian kayu,
perambahan hutan dan
kebakaran hutan
a) Operasi Penindakan Kejahatan 5 Kali; 7 Kali; 1 Tahun;2 5 7 1 2 2 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kehutanan dan Pengamanan Pasca Kali; 2 Kali
Penindakan Kejahatan Kehutanan
b) Pencegahan dan Pengendalian 5 Kali; 5 Kali; 1 Tahun; 2 5 5 1 2 2 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kebakaran Hutan dan Lahan kali; 2 Kali
c) Dialog multi pihak dalam rangka 1 Kali; 1 - - - - 100% - - - - 100% - - - -
perlindungan dan pengamanan
hutan
d) Pembinaan dan penyuluhan kepada 100 exp; 100 - - - - 100% - - - - 100% - - - -
masyarakat sekitar hutan
3. Jumlah tenaga polisi kehutanan dan Tersedianya aparatur
PPNS yang terlatih dan terampil kehutanan yang terlatih dan
terampil
a) Peningkatan profesionalisme Angkatan; 30 Orang; 1 1 - - 30 1 100% - - 100% 100% 100% - - 100% 100%
Polhut Angkatan
b) Pengurusan legalitas senjata api 50 Senpi; 50 Senpi 50 50 - - - 100% 100% - - - 100% 100% - - -

II-29
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
No. Indikator Kinerja Sesuai Tupoksi Target IKK Target Renstra SKPD Tahun ke- Realiasasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
4. Luas areal dan kondisi hutan Terehabilitasinya kawasan
mangrove hutan mangrove/bakau
a) Pembuatan demplot percontohan 4 Ha; 4 - - - - 100% - - - - 100% - - - -
tanaman mangrove
b) Pembinaan silvofishery dalam 1.000 Ha; 500 Ha - - 100% 100% - - - 100% 100% - - - 100% 100% -
rangka pemberdayaan
masyarakat dan penyelamatan
kawasan mangrove
c) Rehabilitasi hutan mangrove 20 Ha; 3unit 20 3 - - - 100% 100% - - - 100% 100% - - -
d) Analisis pengembangan 1 Buku; 1 - - - - 100% - - - - 100% - - - -
silvikultur untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat dan
kelestarian hutan bakau
5. Jumlah penyediaan bibit tanaman Tersedianya bibit tanaman
pantai/mangrove. mangrove dalam upaya
rehabilitasi hutan
bakau/mangrove
a) Pengembangan kebun benih 4 Ha; 4 - - - - 100% - - - - 100% - - - -
bakau
b) Pengadaan bibit untuk 65.000 Batang; 45.000 - 100% - 100% 100% - 100% - 100% 100% - 100% - 100% 100%
rehabilitasi pantai kepada Batang; 25.000 Batang
masyarakat
6. Jumlah penyediaan bibit jenis Tersedianya bibit tanaman
tanaman hutan dan Multi Purpose hutan dan MPTS dalam
Tree System (MPTS) dalam rangka rangka rehabilitasi hutan
rehabilitasi lahan. dan lahan
a) Pengadaan bibit tanaman hutan 12.000 Batang; 100.000 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dan MPTS Batang; 773.500 batang;
12.500 Batang; 7.500
Batang
b) Pembuatan bibit endemik 30.000 Batang; 26.000 100% - 100% - - 100% - 100% - - 100% - 100% - -
Batang
c) Pembuatan bibit kemenyan toba 125.000 Batang; 100% - - - - 100% - - - - 100% - - - -
d) Pengadaan bibit bambu dalam 20.000 Batang - - 100% - - - - 100% - - - - 100% - -
rangka rehbailitasi hutan dan
lahan Tahura BB
e) Pemeliharaan lanjutan demplot 20 Ha; 10 Ha 20 10 - - - 100% 100% - - - 100% 100% - - -

II-30
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
No. Indikator Kinerja Sesuai Tupoksi Target IKK Target Renstra SKPD Tahun ke- Realiasasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
MPTS
f) Pembuatan tanaman 20 Ha; 10Ha; 20 10 - - - 100% 100% - - - 100% 100% - -
reboisasi/rehabilitasi pada lahan-
lahan kritis
g) Pengembangan benih/bibit desa 3 Unit; - 3 - - - - 100% - - - - 100% - - -
h) Penyusunan direktori penghasil 100 Buku; 100 - - - - 100% - - - - 100% - - - -
dan penangkar bibit kayu-
kayuan dan tanaman hutan
7. Frekwensi kegiatan pemberdayaan Terlaksananya rehabilitasi
masyarakat dalam rangka hutan dan lahan melalui
rehabilitasi hutan dan lahan. peningkatan pendapatan
masyarakat sekitar hutan
a) Pemeliharaan demplot budidaya 5 Ha; 5 - - - - 100% - - - - 100% - - - -
tanaman gaharu
b) Pengembangan lebah madu 200 stup; 200 - - - - 100% - - - - 100% - - - -
c) Pembuatan demplot pasak bumi 1 Ha; 1 - - - - 100% - - - - 100% - - - -
d) Pembuatan demplot ingul dan 10Ha; 10 - - - - 100% - - - - 100% - - - -
sampinur bunga
e) Percobaan pemanfaatan akar 2 Unit; 2 - - - - 100% - - - - 100% - - - -
resam untuk media tanam
f) Pembinaan pohon induk dan 20 Penangkar: 10 Jenis; 10 - - 20 10 10 - - 100% 100% 100% - - 100% 100% 100%
penangkar Jenis
g) Penghijauan oleh masyarakat 2 Paket - - 2 - - - - 100% - - - - 100% - -
h) Pemberdayaan masyarakat pada 20.000 Batang - - 100% - - - - 100% - - - - 100% - -
daerah penyangga kawasan
Tahura BB
i) Pemeliharaan demplot rotan, 4 demplot; 4 - - - - 100% - - - - 100% - - - -
pakis, arendan bambu
j) Pembuatan demplot aren dan 10 Ha; 4 Ha 10 4 - - - 100% 100% - - - 100% 100% - - -
bambu diluar kawasan hutan
k) Pemeliharaan wana farma 2 Unit; 2 - - - - 100% - - - - 100% - - - -
8. Jumlah kelompok swadaya Terbinanya kelompok
masyarakat/pencinta alam yang swadaya masyarakat dalam
difasilitasi. rangka memotivasi
semangat pelestarian alam
dan rehabilitasi hutan dan
lahan

II-31
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
No. Indikator Kinerja Sesuai Tupoksi Target IKK Target Renstra SKPD Tahun ke- Realiasasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
a) Kemah kerja rehabilitasi lahan 1.000 orang; 1 Kali; 1 100% 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Paket; 1.100 orang; 1.100
orang
b) Temu Pencinta alam Nasional 1 Kali; 1 Paket; 1 Paket; 1 - 1 1 1 1 - 100% 100% 100% 100% - 100% 100% 100% 100%
Paket
c) Kampanye Indonesia Menanam 1 Paket; 1.000 orang; 1.000 - - 1 100% 100% - - 100% 100% 100% - - 100% 100% 100%
dan Memeliharan Pohon orang
d) Penguatan kelembagaan 1 Paket; - 1 - - - - 100% - - - - 100% - - -
masyarakat pola pendamping
9. Persentase pelaksanaan kegiatan Sinkronnya pelaksanaan
koordinasi pembangunan di bidang pembangunan kehutanan
kehutanan lintas kabupaten/kota. lintas kabupaten/kota dan
regional
a) koordinasi kegiatan 2 Laporan; 4 Laporan;14 2 4 14 9 4 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pembangunan Laporan; 9 Laporan; 4
kehutanan ke Pusat/Kementerian Laporan
b) koordinasi di 6 Kegiatan; 6 6 6 6 6 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
bidang Pengusahaan Hutan
c) Perencanaan dan koordinasi di 3 Kegiatan 3 3 3 3 3 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
bidang Pemantapan kawasan
hutan
d) koordinasi di 1 kegiatan; 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
bidang Perlindungan hutan
e) koordinasi di 1 kegiatan; 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
bidang Rehabilitasi Hutan
f) koordinasi Pembangunan Tahura 1 Kegiatan; 1 1 1 1 1 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Bukit Barisan

10. Persentase penggunaan areal hutan Terkendalinya penggunaan


untuk kegiatan non kehutanan areal hutan untuk kegatan
non kehutanan
a) Identifikasi kawasan hutan untuk 4 Lokasi; 4 - - - - 100% - - - - 100% - - - -
kegiatan pertambangan
b) Identifikasi pemanfaatan 6 Lokasi; 6 - - - - 100% - - - - 100% - - - -
kawasan hutan pantai untuk
kegiatan non kehutanan
c) Pemetaan kawasan hutan yang 10 Kabupaten/kota; - - 10 - - - - 100% - - - - 100% - -

II-32
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
No. Indikator Kinerja Sesuai Tupoksi Target IKK Target Renstra SKPD Tahun ke- Realiasasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
telah dilepas untuk penggunaan
non kehutanan
d) Inventarisasi/evaluasi ijin pinjam 4 Kabupaten; 5 Lokasi; 5 4 5 5 3 - 100% 100% 100% 100% - 100% 100% 100% 100% -
pakai pada kawasan hutan dan Lokasi; 3 Lokasi
HGU
e) Pengendalian batas IUPHHK – HT 4 Lokasi; 2 Perusahaan - - - 4 2 - - - 100% 100% - - - 100% 100%
f) Pembahasan dan pengkajian revisi 2 Kali - - - 2 - - - - 100% - - - - 100% -
kawasan hutan dalam rangka
review RTRWP sumatera utara
g) Survey risalah hutan lindung 40 Km; 10.000 Ha - - - 40 100% - - - 100% 100% - - - 100% 100%

h) Pengumpulan dokumen tata batas 1 Paket; 1 paket - - - 1 1 - - - 100% 100% - - - 100% 100%
i) Pemeliharaan batas kawasan 50 Km; 125 Km; 95 Km - - 50 125 95 - - 100% 100% 100% - - 100% 100% 100%
hutan
11. Jumlah penanganan kasus Terselesaikannya kasus
permasalahan tata batas hutan. permasalahan tata batas
hutan
Penanganan perkara status kawasan 3 Kasus; 8 kasus; 19 Kasus; 3 8 19 7 8 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
hutan (saksi ahli) 7 Kasus; 8 Lokasi
12. Persentase tingkat pengelolaan Meningkatnya pengelolaan
kawasan Tahura Bukit Barisan kawasan Tahura Bukit
Barisan
a) Pembinaan dan pengembangan 1 Paket; 1 Paket; 1 Paket 1 1 1 - - 100% 100% 100% - - 100% 100% 100% - -
atraksi primata di Tahura Bukit
Barisan
b) Inventarisasi potensi hutan dan 1 Buku; 1 - - - - 100% - - - - 100% - - - -
permasalahan Tahura Bukit
Barisan
c) Fasilitasi Penyusunan Ranperda 1 Paket; 1 paket; 1 paket - - 1 1 1 - - 100% 100% 100% - - 100% 100% 100%
Pengelolaan Tahura BB
d) Reposisi Batas kawasan Tahura 1 Paket - - 1 - - - - 100% - - - - 100% - -
BB
e) Pembuatan Database Tahura BB 1 Paket - - 1 - - - - 100% - - - - 100% - -
f) Pembinaan Penangkaran Kupu- 1 Paket - - 1 - - - - 100% - - - - 100% - -
kupu di Tahura BB
g) Pengadaan/perbaikan/rehab 11 Kegiatan; 1 Paket - 11 1 - - 100% 100% - - 100% 100% - -
sarana dan prasarana Tahura

II-33
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
No. Indikator Kinerja Sesuai Tupoksi Target IKK Target Renstra SKPD Tahun ke- Realiasasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Bukit Barisan
13. Persentase tingkat pelanggaran Berkurangnya pelanggaran
hukum di bidang kehutanan. hukum di bidang kehutanan
a) Tindak lanjut pengaduan 5 Kali; 6 Kali; 3 Kali 5 6 - - 3 Kali 100% 100% - - 100% 100% 100% - - 100%
masyarakat tentang permasalahan
kehutanan
b) Penanganan kasus gangguan 4 Kasus; 4 - - - - 100% - - - - 100% - - - -
keamanan hutan
c) Terpantaunya peredaran hasil hutan 33 Kabupaten/Kota 33 33 33 33 33 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
di Sumatera Utara
d) Sosialisasi/penyebarluasan 1 Kegiatan; 1 Paket; 1 Paket - - 1 1 1 - - 100% 100% 100% - - 100% 100% 100%
informasi diBidang Kehutanan
e) Publikasi Peraturan perundang- 1 Paket;1 Paket - - 1 1 - - - 100% 100% - - - 100% 100% -
undangan di Bidang Kehutanan

Pada Tabel 2.7 diatas dapat diliihat berbagai capaian kinerja pelayanan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera
Utara didalam mengemban Tugas dan Fungsinya pada kurun waktu 2013-2018 yang diukur dariindikator capaian sasaran.Adapun alokasi
anggaran dan realisasi serapan anggaran pada periode tersebut disertai rasio danrata-rata pertumbuhan anggaran serta realisasinya diuraikan
dalam Tabel 2.8.

II-34
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Tabel 2.8
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
Periode Renstra 2013-2018
RASIO ANTARA REALISASI DAN ANGGARAN TAHUN KE RATA-RATA
ANGGARAN PADA TAHUN KE - REALISASI ANGGARAN PADA TAHUN KE - - PERTUMBUHAN
URAIAN 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 ANGGARAN REALISASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
I. BELANJA
TIDAK
LANGSUNG 40.345.197.639 36.021.865.000 38.250.204.000 40.502.973.000 106.548.699.000 33.873.311.109 33.680.067.358 35.644.388.566 37.454.042.274 81.446.647.076 83,96 93,50 93,19 92,47 76,44 16,56 11,89

1. Belanja Pegawai /
40.345.197.639 36.021.865.000 38.250.204.000 106.548.699.000 83,96 93,50 93,19 92,47 76,44 16,56 11,89
Personalia
40.502.973.000 33.873.311.109 33.680.067.358 35.644.388.566 37.454.042.274 81.446.647.076

II. BELANJA
79,25 92,07 81,98 76,90 71,44 2,66 2,65
LANGSUNG
11.053.854.096 10.971.329.600 7.194.081.150 16.155.593.000 21.673.911.874 8.759.992.192 10.100.957.209 5.897.593.247 12.424.014.583 19.430.684.460
TOTAL : 51.399.051.735 46.993.194.600 45.444.285.150 56.658.566.000 133.745.714.000 42.633.303.301 43.781.024.566 41.473.396.613 49.878.056.857 100.877.331.536 82,95 93,16 91,26 88,03 75,42

II-35
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Berdasarkan Tabel 2.8 Capaian Kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Tahun
2013-2018, secara umum Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara telah melaksanakan
tugas utama yang menjadi tanggung jawab organisasi. Dari 7 sasaran strategis yang
ditetapkan dan dijabarkan dalam indikator kinerja utama, semua telah mencapai kinerja
yang diharapkan.
Hasil evaluasi dan analisis capaian berdasarkan sasaranstrategis dapat diuraikan sebagai
berikut :
1) Adapun total luas lahan yang telah direhabilitasi mulai tahun 2013 sampai dengan 2017
di Provinsi Sumatera Utara adalah seluas 105.217,71 hektar. Selain kegiatan rehabilitasi
hutan dan lahan juga di Provinsi Sumatera Utara telah melakukan kegiatan reboisasi yang
merupakan upaya penanaman jenis pohon hutan pada kawasan hutan rusak yang berupa
lahan kosong, alang-alang atau semak belukar untuk mengembalikan fungsi hutan.
Demikian juga peranan swasta dalam mengelola hutan secara lestari dan
berkesinambungan melalui pengembangan Hutan Tanaman Industri pada areal-areal
yang kurang produktif (bekas perambahan, alang-alang, semak belukar, lahan kosong)
yang berada dalam kawasan hutan telah turut mendukung upaya rehabilitasi hutan dan
lahan di Provinsi Sumatera Utara.
2) Realisasi Penanaman 1 Milyar Pohon (OBIT) pada Tahun 2017 yang dilaksanakan di
lokasi pinggiran jalan tol Kualanamu – Sei Rampah tepatnya di sekitar pintu gerbang
Teluk Mengkudu , Serdang Bedagai sepanjang 2,5 km Di sisi kanan kiri jalan. Kegiatan
ini adalah peringatan yang ke-10 sejak tahun 2007 lalu, dimana Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara sendiri telah menanam sebanyak 370 juta lebih pohon. Untuk tahun 2017
Provinsi Sumatera Utara mendapat peringkat ketiga terbaik dalam hal Program
Penghijauan Nasional (OBIT) yang diserahkan pada tgl 9 Desember 2017 oleh Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan pada tahun 2014 Provinsi Sumatera
Utara juga berhasil mendapat peringkat kedua terbaik dalam program yang sama juga
(OBIT).
3) Pada tahun 2016 Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara juga memfasilitasi
terjaminnya ketersediaan bibit untuk reboisasi dan penghijauan sebanyak 92.527 batang
yakni melalui kegiatan: (a).Pengadaan bibit simbolis sebanyak 527 batang yang ditanam
dalam acara seremonial telah terdistribusi di daerah Kabupaten batubara, Dairi, Medan,
Deli Serdang dan Samosir; (b). Pengadaan Bibit Dataran Rendah untuk Masyarakat

II-37
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
sebanyak 17.000 batang di daerah Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang, Langkat,
Batubara, Tobasa, Karo, Samosir, Kota Tanjung Balai, Kabupaten Simalungun dan Dairi;
(c). Pengadaan bibit Mangrove untuk masyarakat sebanyak 75.000 batang di daerah
Kabupaten Langkat dan Deli Serdang. Disamping itu Dinas Kehutanan juga memberikan
bantuan bibit untuk reboisasi dan penghijauan lingkungan Tahun 2017 sebanyak 79.385
batang yakni melalui kegiatan (a).Pengadaan bibit simbolis sebanyak 1.000 batang yang
ditanam dalam acara seremonial telah terdistribusi di daerah Kabupaten Madina, Sergai,
Karo dan Medan; (b). Pengadaan bibit Mangrove untuk masyarakat sebanyak 30.000
batang di daerah Kabupaten Sergai dan Deli Serdang; (c). Penyediaan Bibit pada
Kegiatan Pembangunan Hutan Rakyat (Pengadaan Bibit Kayu-Kayuan dan MPTS) yang
meliputi Hutan Rakyat sebanyak 4.785 batang di daerah Kabupaten Langkat dan Sergai,
Bantuan Bibit penghijauan untuk masyarakat sebanyak 35.000 batang di daerah
Kabupaten Simalungun, Samosir, Karo, Sergai, Deli Serdang, Medan dan Sibolga; (d).
Kampanye Indonesia Menanam dan memelihara pohon yang ditanam oleh desa binaan
sebanyak 5.000 batang yang terdistribusi di daerah Kabupaten Mandailing Natal dan
Tapanuli Tengah; (e). Pembinaan Agroforestry ( Silvofishery, silvopasture, tumpang sari,
empang paluh mangrove dan aneka usaha kehutanan )sebanyak 3.600 batang yang
dilaksanakan di Desa Sentang, Kecamatan Teluk Mengkudu
4) Produksi hasil hutan yang berasal dari hutan alam secara terus menerus setiap tahunnya
mengalami penurunan produksi. Hal ini disebabkan semakin rendahnya produktifitas
kayu yang ada di hutan alam dan disamping itu juga adanya moratorium jeda tebang pada
hutan alam untuk mengurangi dampak pemanasan global (Global warming). Sebagai
alternatif hasil hutan berupa kayu untuk kebutuhan industri dan kebutuhan masyarakat
saat ini berasal dari Hutan Tanaman Industri dengan kelas perusahaan kayu pertukangan
dan hutan rakyat. Produksi hasil hutan yang utama dihasilkan dari hutan adalah kayu
bulat. Produksi kayu bulat ini dihasilkan dari hutan alam melalui kegiatan perusahaan
Hak Pengusahaan Hutan (HPH/IUPHHK), kegiatan Ijin Pemanfaatan Kayu (IPK) dalam
rangka pembukaan wilayah hutan, pembangunan hutan tanaman (HTI) serta kegiatan
hutan rakyat.
5) Selama periode 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, kegiatan
hutan rakyat yang dilaksanakan di Provinsi Sumatera Utara terdiri dari pengembangan/
pembangunan hutan rakyat dan pembangunan areal model hutan rakyat. Selama lima

II-38
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
tahun terakhir mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, total produksi kayu bulat di
Provinsi Sumatera Utara sebanyak 8.814.769,42 m3. Sedangkan untuk jenis kayu olahan
yang diproduksi di Provinsi Sumatera Utara sampai dengan tahun 2015 terdiri dari jenis
plywood sawn wood (kayu gergajian), moulding, pulp, meubel, veneer dan produk
lainnya (yang merupakan turunan kayu lapis atau jenis produk lidi) dengan total volume
produksi sebesar 986.618,35m3. Kayu gergajian yang diolah langsung dari kayu bulat
wajib didukung dengan dokumen yang sah.
6) Hasil hutan bukan kayu yang diproduksi di Provinsi Sumatera Utara sampai dengan
tahun 2015 yang terdiri dari getah pinus, getah karet dan sawit. Adapun produksi hasil
hutan bukan kayu pada tahun 2015 terdiri dari getah pinus sebanyak adalah 68.213,00 kg
senilai Rp. 139.836,650,-; produksi getah karet sebanyak 943.233,98 kg dengan nilai
sebesar Rp. 16.034.977.660,-; produksi sawit sebanyak 317.112 kg dengan nilai sebesar
Rp. 507.379.936,- . Berdasarkan sumber produksinya, getah pinus dihasilkan dari
Kabupaten Karo. Getah karet merupakan hasil hutan bukan kayu yang diproduksi dari
IUPHHK Hutan Tanaman yang terletak pada Kabupaten Tapanuli Selatan, Padang
Lawas Utara dan labuhan Batu Selatan dengan volume produksi terbesar berasal dari
Kabupaten Labuhan Batu selatan. Hasil hutan bukan kayu lainnya yang diproduksi di
Provinsi Sumatera Utara adalah tandan buah segar (TBS) sawit sebanyak 317.112 kg
yang merupakan komoditas hasil perkebunan yang dipungut dari hutan negara.
7) Gangguan keamanan hutan yang ada termasuk perusakan hutan yang terjadi selama
periode lima tahun terakhir mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 adalah
terjadinya perambahan dengan pemukiman liar pada beberapa kabupaten/ kota di
Provinsi Sumatera Utara. Perambahan hutan tersebut terjadi pada beberapa kawasan
konservasi seperti Taman Wisata Alam dan Suaka Margasatwa dan areal IUPHHK Hutan
Tanaman. Untuk tahun 2013 luas areal yang dirambah 2.453 hektar dengan jumlah
perambah terdata sebanyak 295 KK (1.107 orang). Pada tahun 2014 luas areal yang
dirambah mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 yaitu 2.453 hektar menjadi
50.681 hektar dengan jumlah perambah terdata sebanyak 91 KK. Pada Tahun 2015
perambahan hutan mengalami penurunan luas areal yang dirambah dari 50.681 hektar
menjadi 9.700 hektar dengan jumlah perambah yang terdata sebanyak 180 orang.
Perambahan hutan tersebut tersebar di Kabupaten Deli Serang, Langkat, Karo,
Simalungun, dan Humbang Hasundutan. Untuk tahun 2017 perambahan dan pemukiman

II-39
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
liar terjadi pada beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara dengan luas areal
yang dirambah 16.229,13 hektar yang tersebar di 10 Kabupaten yaitu : Kabupaten
Langkat, Deli Serdang, Batubara, Simalungun, Asahan, Labuhanbatu, Mandailing Natal,
Tapanuli Selatan, Humbang Hasundutan dan Dairi.
8) Selama lima tahun terakhir mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2017, luas Kebakaran
hutan di Provinsi Sumatera Utara mengalami penurunan. Kebakaran hutan yang terjadi
pada tahun 2013 yaitu seluas 1.672 ha. Kawasan hutanyang mengalami kebakaran
tersebut terjadi pada Taman Wisata Alam seluas 57 ha, Cagar Alam seluas 1 ha, hutan
Lindung 947,50 ha, Hutan Produksi seluas 163,40 ha dan pada Hutan Kota seluas 15 ha.
Pada Tahun 2014 kebakaran hutan mengalami peningkatan yang cukup signifikan
dibandingkan pada tahun sebelumnya terutama kebakaran hutan pada kawasan hutan
lindung, dimana luas kebakaran hutan menjadi 5.290,20 dari sebelumnya seluas 1.627 ha.
Kebakaran hutan yang terjadi pada tahun 2015 mengalami penurunan drastis terutama
kebakaran hutan pada kawasan hutan lindung dimana pada tahun ini luas hutan yang
terbakar menjadi 239 ha dari sebelumnya luas 5.290,20 ha. Kawasan hutan yang
mengalami kebakaran tersebut terjadi pada Hutan Lindung seluas 39 ha, Hutan Produksi
Terbatas seluas 24 ha, Hutan Produksi seluas 101,50 ha. Pada Tahun 2017 kebakaran
hutan mengalami penurunan luas areal dimana luas areal terbakar pada tahun 2016
adalah seluas 8.217,44 hektar yang pada awalnya diharapkan di tahun 2017 menurun
sebesar 5% menjadi 7.806, 56 hektar akan tetapi luas kebakaran hutan dan lahan
menurun drastis menjadi seluas 817 hektar, karena pengendalian kebakaran hutan dan
lahan dilakukan secara terpadu melibatkan berbagai stakeholder.
9) Titik Hotspot selama periode 5 tahun terakhir sejak tahun 2013 sampai dengan tahun
2017 juga mengalami penurunan. Pada Tahun 2013 titik hotspot sebanyak 997 titik,
meningkat di tahun 2014 menjadi 1045 titik. Meningkatnya jumlah titik hotspot di tahun
ini diakibatkan oleh musim kemarau yang panjang di sepanjang tahun 2014, yang
mengakibatkan jumlah tingginya luas areal kebakaran hutan. Di tahun 2015 titik hot spot
mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi 331 titik, dan pada tahun 2016 titik
hotspot bertambah menjadi 371 titik. Titik Hotspot sepanjang tahun 2017 adalah 305
titik, turun sebesar 12% dari tahun 2016 sebanyak 371 titik. Kegiatan yang dilakukan
untuk pengurangan titik api tersebut adalah kegiatan patroli dalam rangka pencegahan

II-40
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
dan pengendalian kebakaran hutan yang dilaksanakan di wilayah UPT KPH IV Balige
dan di wilayah UPT KPH XV Sidikalang.
10) Upaya Penanganan terhadap Illegal Logging Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
melakukan upaya-upaya sebagai berikut : (a). Melakukan patroli pengamanan hutan,
penegakan hukum dibidang kehutanan dan pembentukan “Masyarakat peduli api”. (b).
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan fungsi hutan melalui penyuluhan dan
kampanye gerakan penanaman. (c). Jumlah POLHUT hanya 215 orang ( 20 orang di
Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, 195 orang di UPT. KPH dan Tahura Bukit
Barisan ). Diperkirakan 3 tahun ke depan (2018-2020) akan pensiun sebanyak 86 orang
(40%). (d). Melakukan Operasi Tim Terpadu Penanggulangan Kerusakan Kawasan
Hutan
a. Tahun 2015 di Langkat (tanggal 27 Nopember s/d 1 Desember 2015) dengan
Dana APBN.
b. Tahun 2017 di 2 lokasi, yaitu: 1. Ledong UPT. KPH Wilayah III Kisaran
(tanggal 10 s/d 14 juli 2017); 2. Langkat UPT. KPH Wilayah I Stabat (bulan
Oktober 2017).
11) Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) sebagai sistim pengelolaan hutan
berbasis tapak merupakan skala prioritas pembangunan di dalam Renstra 2015-2019
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pembentukan KPH telah diatur di
dalam Undang-Undang No 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dan diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2007 Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 3
Tahun 2008 dengan terbentuknya Kesatuan Pengelolaan Hutan sebagai Wilayah
Pengelolaan Hutan sesuai dengan fungsi pokok dan peruntukkannya diharapkan akan
dapat dikelola secara efisien dan lestari. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor SK.102/Menhut-II/2010 tanggal 5 Maret 2010 telah ditetapkan
wilayah unit KPH di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 33 Unit KPH yang terdiri dari
KPHL sebanyak 14 Unit dengan luas ± 1.364.497 Ha dan KPHP sebanyak 19 unit
dengan luas ± 1.831.884 Ha. Pasca terbitnya UU No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah kewenangan pengelolaan kawasan hutan sepenuhnya menjadi
kewenangan pusat dan Provinsi kecuali kawasan TAHURA dikelola oleh Kabupaten/
Kota yang berada dilintas batas Kabupaten/ Kota, 33 unit KPH tersebut bernaung pada
16 Unit KPH Wilayah I s/d XVI yang telah ditetapkan di dalam Peraturan Gubernur

II-41
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Sumatera Utara Nomor 38 Tahun 2016 tentang Organisasi Dinas-Dinas Pemerintah
Provinsi Sumatera Utara.
12) pengelolaan hutan melalui penyusunan Tata Hutan dan Pengelolaan Hutan Jangka
Panjang (RPHJP) KPH yang akan digunakan sebagai acuan kerja di tingkat tapak.
Perkembangan Penyusunan Tata Hutan dan RPHJP KPH Provinsi Sumatera Utara
sampai dengan saat ini telah difasilitasi penyusunan Tata Hutan dan RPHJP KPH
sebanyak 25 Unit dan 5 Unit diantaranya telah mendapat penetapan dari Kementarian
LHK, sisanya sebanyak 8 unit direncanakan akan difasilitasi penyusunannya pada Tahun
Anggaran 2018 melalui APBD sebanyak 5 unit dan APBN sebanyak 3 Unit.
13) Panjang batas kawasan hutan Provinsi Sumatera Utara ±15.735,72 Km telah ditata batas
sampai dengan Tahun 2017 sepanjang 6.479,23 Km (BL = 4.070,23 Km , BF = 2.409,00
Km).
14) Dari data awal pada tahun 2013 titik hotspot di Provinsi Sumatera Utara ada 882 titik
hotspot ditargetkan setiap tahunnya berkurang 10%. Kondisi pada tahun yang diharapkan
pada tahun 2017 adalah terdapat 579 titik hotspot di Sumatera Utara. Kondisi terakhir
tahun 2107 terdapat 305 titik hotspot di Sumatera Utara yang artinya terjadi penurunan
titik hotspot yang sangat signifikan di Sumatera Utara atau mencapai 472% dari kondisi
yang diharapkan. Kegiatan yang dilakukan untuk pengurangan titik api tersebut adalah
Kegiatan patroli dalam rangka pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan;
15) Adapun kegiatan Perhutanan Sosial dan Kemitraan dengan terbitnya perizinan
perhutanan sosial agar berjalan berdasarkan rencana dengan pemanfaatan/pengelolaan
pada kawasan hutan, dapat dilihat sebagai berikut:
A. Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (IUPHKm) di Provinsi Sumatera
Utara ada sebanyak 35 izin dengan luas 26.054,29 Ha yang tersebar di 15 (lima belas)
Kabupaten yaitu :
1. Kabupaten Langkat 2 (dua) izin dengan luas 854 Ha
2. Kabupaten Deli Serdang 1 (satu) izin dengan luas 90 Ha
3. Kabupaten Serdang Bedagai 5 (lima) izin dengan luas 1.151 Ha
4. Kabupaten Simalungun 1 (satu) izin dengan luas 195 Ha
5. Kabupaten Labuhan Batu 1 (satu) izin dengan luas 350 Ha
6. Kabupaten Batubara 1 (satu) izin dengan luas 456 Ha

II-42
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
7. Kabupaten Asahan 9 (sembilan) izin dengan luas 3.458 Ha
8. Kabupaten Toba Samosir 4 (empat) izin dengan luas 1.976 Ha
9. Kabupaten Labuhanbatu Utara 1 (satu) izin dengan luas 5.500Ha
10. Kabupaten Tapanuli Utara 3 (tiga) izin dengan luas 1.914 Ha
11. Kab. Humbang Hasundutan 2 (dua) izin dengan luas 1.274Ha
12. Kabupaten Samosir 1 (satu) izin dengan luas 567,29 Ha
13. Kabupaten Pakpak Bharat 3 (tiga) izin dengan luas 376 Ha
14. Kabupaten Dairi 2 (dua) izin dengan luas 6.000 Ha
15. Kabupaten Karo 1 (satu) izin dengan luas 1.893 Ha

B. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Rakyat (IUPHHK-HTR)
di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 12 (dua belas) izin dengan luas 15.948,61 Ha
yang tersebar di 5 (lima) Kabupaten yaitu :
1. Kabupaten Langkat 4 (empat) izin dengan luas 1.818 ha
2. Kabupaten Simalungun 1 (satu) izin dengan luas 668 Ha
3. Kabupaten Asahan 2 (dua) izin dengan luas 1.902,61 Ha
4. Kabupaten Mandailing Natal 1 (satu) izin dengan luas 8.794 ha
5. Kabupaten Tapanuli Selatan 4 (empat) izin dengan luas 2.766 Ha

C. Izin Usaha Pemanfaatan Hutan Desa (IUPHD) di Propinsi Sumatera Utara sebanyak
12 (dua belas) izin dengan luas 4.058 Ha yang tersebar di 3 (tiga) Kabupaten yaitu :
1. Kabupaten Toba Samosir 4 (empat) izin dengan luas 808 Ha
2. Kabupaten Tapanuli Selatan 6 (enam) izin dengan luas 1.111 Ha
3. Kabupaten Tapanuli Tengah 2 (dua) izin dengan luas 2.139 Ha

D. Kemitraan Kehutanan yang sudah mendapat Pengakuan dan Perlindungan (Kulin) di


Provinsi Sumatera Utara sebanyak 13 (tiga belas) Kemitraan Kehutanan dengan luas
1.575,37 Ha yang tersebar di 2 (dua) Kabupaten yaitu :
1. Kabupaten Langkat 12 (dua belas) Kemitraan dengan luas 1.185,37Ha
2. Kabupaten Simalungun 1 (satu) Kemitraan dengan luas 390 Ha

II-43
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Data Pentupan Lahan Sampai Tahun 2018
Kawasan Hutan Total

Hutan
Jumlah Produksi Diluar
(HK, HL, yang Kawasan
Jumlah Hutan Jumlah
No Penutupan Lahan HP, HPT Dapat
Dikonversi %

(Ha) (Ha) (Ha) (Ha) (Ha)

1 2 7 8 9 10 11 12
1. Provinsi Sumatera
Utara

A. Hutan 1,656,600 6,100 1,662,700 150,400 1,813,100 25.5

- Hutan Primer 578,700 900 579,600 3,100 582,700 8.2

- Hutan Sekuner 955,500 5,200 960,800 124,700 1,085,500 15.3

- Hutan Tanaman 122,400 0 122,300 22,600 144,900 2.7

B. Non Hutan 1,323,500 69,600 1,393,100 3,895,800 5,288,900 74.5

TOTAL 2,980,100.0 75,700.0 3,055,800.0 4,046,200.0 7,102,000.0


100.0
Sumber : Bidang PGH Dishut Tahun 2018

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kehutanan Provinsi


Sumatera Utara

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrative yang disediakan
oleh penyelenggara pelayanan publik.

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan


Publik, bahwa setiap penyelenggara pelayanan publik baik yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara langsung maupun tidak langsung wajib menyusun, menetapkan
dan menerapkan standar pelayanan sebagai tolok ukur dalam penyelenggaraan pelayanan di
lingkungan masing-masing.

Dalam memenuhi amant Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tersebut, Dinas Kehutanan
Provinsi Sumatera Utara telah menetapkan Standar Pelayanan Publik Dinas Kehutanan
Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 6

II-44
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Utara dan Peraturan

II-45
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Gubernur Sumatera Utara Nomor 48 Tahun 2017 tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas
Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.

1.4.1 Analisis Renstra Kementerian Kehutanan terhadap Pengembangan Pelayanan Dinas


Kehutanan
Telaahan terhadap Renstra Kementerian Kehutanan dan RPHJP KPH, diperlukan upaya
menganalisis faktor penghambat dan pendorong dalam upaya pengembangan pelayanan
Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara seperti diuaraikan pada tabel berikut ini :

Tabel 2.9.
Analisis Permasalahan Pelayanan Dinas Kehutanan Sumatera Utara
Berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Kehutanan beserta Faktor Penghambat
dan
Pendorong Keberhasilan Penanganannya

Sasaran Factor
Jangka Permasalahan Pelayanan Dinas
No. Menengah Kehutanan
KemenLHLK Penghambat Pendorong
1. Menjaga Belum optimalnya peran serta Belum Optimalnya Peran Terdapatnya Pencadangan
Kualitas masyarakat dalam Program Hutan Pusat Pembiayaan Areal HTR di Provinsi
lingkungan Tanaman Rakyat (HTR) Pembangunan Hutan dalam Sumatera Utara
hidup untuk pembiayaan pembangunan
meningkatkan HTR
daya dukung
lingkungan,
ketahanan air
dan kesehatan
masyarakat;
2. Memanfaatkan Belum optimalnya penatausahaan Resistensi pihak-pihak Tersedianya hutan alam
potensi sumber hasil hutan dan iuran kehutanan serta tertentu atas pemanfaatan produksi bekas tebangan
daya hutan dan belum mantapnya kemampuan negara hutan dan hasil hutan IUPHHK-HA yang
lingkungan untuk menjamin hak-hak negara atas produksi yang memiliki
hutan secara hasil hutan kayu. mengedepankan kepentingan- potensi memadai
lestari untuk kepentingan jangka pendek
meningkatkan
ekonomi dan
kesejahteraan
masyarakat
yang
berkeadilan;
3. Melestarikan Belum optimalnya peran serta Minimnya sosialisasi Tersedianya dukungan
keseimbangan masyarakat dalam pelaksanaan HKm peraturan yang berkaitan anggaran APBD pada
ekosistem dan dan HD serta Data dan informasi dengan kegiatan RHL Dishutprov dan Dana
keanekaragama detail tingkat lapangan kondisi hutan terutama HKM dan HD). Dekonsentrasi APBN
n hayati serta dan lahan kritis belum lengkap dan Serta Tidak adanya dukungan untuk Peningkatan fungsi
keberadaan akurat, sehingga menyulitkan dalam dana APBN pada dan Daya Dukung DAS

II-46
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
SDA sebagai membuat perencanaan rehabilitasi Kabupaten/Kota untuk Berbasis Pemberdayaan
sistem hutan dan lahan yang tepat. pengambilan data dan masyarakat
penyangga informasi detail tingkat
kehidupan lapangan kondisi hutan dan
untuk lahan kritis
mendukung

II-47
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Sasaran Factor
Jangka Permasalahan Pelayanan Dinas
No. Menengah Kehutanan
KemenLHLK Penghambat Pendorong
pembangunan
berkelanjutan;

Tabel 2.10
Analisis Permasalahan Pelayanan Dinas Kehutanan Sumatera Utara
Berdasarkan Arahan RPJP Unit KPH dan atau Tahura BB beserta Faktor Penghambat dan
Pendorong Keberhasilan Penanganannya

Arahan Rencana Factor


Kegiatan Permasalahan Pelayanan Dinas
No. berdasar RPHJP Kehutanan
KPH dan Penghambat Pendorong
Atau Tahura BB
1. Inventarisasi Wilayah Belum optimalnya peran serta Tidak tersedianya anggaran dari Adanya Pusat pembiayaan
serta Penataan dan masyarakat dalam Program Hutan Pemerintah Daerah untuk Pembangunan Hutan(P2H)
Penetapan Kawasan Tanaman Rakyat (HTR) Belum membiayai program HTR
Hutan optimalnya peran serta masyarakat
dalam Program Hutan Tanaman
Rakyat (HTR)
Belum optimalnya penatausahaan Masih terdapatnya regulasi Semakin meningkatnya
hasil hutan dan iuran kehutanan serta daerah tentang retribusi yang kesadaran pengusaha bidang
belum mantapnya kemampuan negara bertentangan dengan regulasi kehutanan untuk
untuk menjamin hak-hak negara atas yang lebih tinggi melaksanakan kegiatan usaha
hasil hutan kayu. sesuai ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku

Belum seimbangnya kapasitas Semakin rendahnya realisasi Tersedianya potensi hasil


terpasang industri pengolahan hasil produksi hasil hutan kayu yang hutan hak/kayu rakyat yang
hutan kayu dengan kemampuan berasal dari hutan alam dapat dikelola sebagai
penyediaan bahan baku produksi dan belum tersedianya sumber bahan baku industri
data potensi hasil
hutan kayu yang berasal dari
hutan hak/kayu rakyat
di Kabupaten/Kota
sebagai salah satu sumber bahan
baku industri
2. Pemanfaatan Hutan Data dan informasi detail tingkat Masih kurangnya kapasitas unit Tersedianya dukungan
lapangan kondisi hutan dan lahan kerja ditingkat kabupaten/kota anggaran APBD pada
kritis belum lengkap dan akurat, yang melakukan koordinasi Dishutprov dan Dana
sehingga menyulitkan dalam membuat keterpaduan pengelolaan DAS Dekonsentrasi APBN untuk
perencanaan rehabilitasi hutan dan pengambilan data dan
lahan yang tepat. informasi.
Kapasitas pengendalian dan evaluasi Lemahnya koordinasi antara Adanya dukungan dan
terhadap hasil-hasil pelaksanaan pemerintah provinsi, komitmen dari pemerintah
kegiatan RHL masing kurang kabupaten/kota dam UPT provinsi dalam upaya
Kementerian Kehutanan dalam pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rehabilitasi lahan RHL.
Penerimaan daerah dan pendapatan Kabupaten/Kota belum optimal Tersedianya dukungan
masyarakat dari hasil pemanfaatan dalam melakukan inventarisasi anggaran dari APBD
jasa lingkungan masih relatif kecil ; potensi jenis dan jumlah Dishutprov dan APBN
keanekaragaman hayati serta Kemhut untuk pelaksanaan
lingkungan pengelolaan keanekaragaman
hayati dan Tahura
3. Pemberdayaan Kurangnya data informasi dan Belum optimalnya dukungan Adanya dukungan
Masyarakat laporan mengenai pelanggaran anggaran APBD Kab/Kota anggaran APBD Provinsi
bidang kehutanan secara untuk pendataan dan untuk koordinasi
terintegrasi di daerah; penanganan kasus-kasus pendataan kasus-kasus

II-48
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Arahan Rencana Factor
Kegiatan Permasalahan Pelayanan Dinas
No. berdasar RPHJP Kehutanan
KPH dan Penghambat Pendorong
Atau Tahura BB
pelanggaran bidang pelanggaran bidang
kehutanan ke setiap kehutanan ke setiap
kabupaten/ kota. daerah
Masih lemahnya koordinasi Belum adanya keterpaduan Masih adanya dukungan
antara aparatur kehutanan dengan komitmen seluruh pihak konsolidasi dari
instansi penegak hukum lainnya dalam pemerintah daerah dalam
dalam menangani masalah penanganan masalah yang pembinaan hukum dan
gangguan keamanan hutan; berkaitan dengan peraturan perundangan
pelaksanaan sistem kehutanan
perlindungan hutan
Penanganan kasus-kasus Terbatasnya tenaga PPNS Tersedianya dukungan
pelanggaran bidang kehutanan yang dimiliki Dinas anggaran dari APBD
dari hasil operasi pengamanan Kehutanan Dishutprov untuk diklat
hutan masih banyak yang belum Provinsi dan Kabupaten Kota PPNS
terselesaikan
4. Pembinaan dan Tata Ruang Wilayah Provinsi Kurangnya data pendukung Komitmen Pemda
Pemantauan yang belum selesai sampai saat dari kab/kota Provinsi
Pemanfaatan Hutan ini untuk mempercepat revisi
dan Penggunaan tata ruang wilayah
Kawasan Hutan
5 Rehabilitasi Pada Trayek batas yang dibuat Pemahaman stakeholder Tersedianya dana APBN
Areal Kerja di luar berdasarkan peta penunjukan terhadap konsep, proses dan untuk proses reposisi
Izin kawasan hutan tidak sesuai pelaksanaan tata batas masih batas
dengan kondisi lapangan rendah
6 Pembinaan dan Hasil tata batas kawasan hutan Kurangnya dukungan Adanya dukungan
Pemantauan yang telah 5 tahun keatas tidak anggaran APBD Kab/Kota pembiayaan dari APBD
Rehabilitasi dan memiliki tanda batas yang jelas terhadap Provinsi untuk
Reklamasi Di Dalam dilapangan kegiatan pemeliharaan batas luar
Areal Yang Berijin; pemeliharaan batas kawasan HP dan HL.
hutan.
7 Perlindungan Hutan Adanya kabupaten belum respon Tidak tersedianya dukungan Adanya alokasi sosialisasi
dan Konservasi Alam terhadap pembangunan KPH dana APBD kab/kota untuk pembangunan KPH dari
diwilayahnya. operasional KPH Pusat dan Provinsi dan
Penetapan wilayah KPHP
dan KPHL sebanyak 33
unit

8 Penyelenggaraan Data base peta dasar, peta Kurangnya dukungan Tersedianya dukungan
Koordinasi dan tematik, data potensi kayu dan anggaran APBD Kab/Kota anggaran APBD pada
Sinkronisasi Antar non kayu belum lengkap dan untuk kegiatan untuk Dishutprov untuk
Pemegang Ijin; akurat inventarisasi dan penyediaan kegiatan inventarisasi dan
citra satelit penyediaan citra satelit

1.4.2 Analisis RTRW Provinsi Sumatera Utara terhadap Pengembangan Pelayanan Dinas
Kehutanan

Telaahan tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur
dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.

II-49
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Dibandingkan dengan struktur dan pola ruang eksisting, maka Dinas Kehutanan

II-50
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
dapat mengidentifikasi arah (geografis) pengembangan pelayanan, perkiraan kebutuhan
pelayanan, dan prioritas wilayah pelayanan PD dalam lima tahun mendatang.

Telaahaan tata ruang wilayah beserta faktor pendorong dan penghambat terhadap
pelayanan perangkat daerah Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara sebagaimana
terdapat Tabel 2.11 di bawah ini.

Tabel 2.11
Permasalahan pelayanan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara berdasarkan
Telaahan Rencana tata Ruang Wilayah beserta faktor penghambat dan pendorong
keberhasilan penanganannya

No Rencana tata Ruang Wilayah Permasalahan Faktor


terkait Tugas dan Fungsi Dinas Pelayanan Dinas Penghambat Pendorong
Kehutanan Kehutanan

1 A. Kawasan Lindung
 Kawasan hutan lindung seluas
 Data dan infromasi  Belum adanya  Dinas Kehutanan
1.325.596 Ha yang tersebar di
detail tingkat lapangan, master plan terbaru melaksanakan
27 Kabupaten/kota di Provinsi
kondisi hutan, dan lahan mengenai luasan dan program rehabilitasi
Sumatera Utara.
kritis belum lengkap dan kondisi lahan kritis hutan dan lahan
 Kawasan Suaka Alam dan akurat, sehingga di dalam kawasan  Dinas Kehutanan
pelestarian alam menyulitkan dalam maupun di luar melakukan operasi
 Taman Buru membuat perencanaan kawasan. pengamanan hutan
 Kawasan wisata alam rehabilitasi hutan dan  Penunjukan kawasan dan hasil hutan
 Kawasan Taman Nasional dan lahan yang tepat. hutan berdasarkan  Fasilitasi
Tahura SK Menhut No. 55 pembangunan HKm
 Cagar Budaya Tahun 2005 banyak dan HD.
 Tata Batas SK Menhut
 Kawasan Lindung setempat menimbulkan  Melakukan
No.579 Tahun 20.
 Kawasan lindung lainnya. masalah. penyuluhan
 Tingginya perambahan
kawasan hutan dan  Tingginya pencegahan
pencurian hasil hutan ketergantungan kebakaran hutan.
 Rendahnya pendapatan masyarakat sekitar  Melakukan operasi
masyarakat yang hutan terhadap juctisia
berdomisili disekitar kawasan hutan  Menfasilitasi
hutan.  Batas kawasan hutan pelaksanaan tata
 Tingginya kebakaran dilapangan belum batas kawasan
hutan. jelas. hutan.
 Rendahnya tingkat  Rendahnya  Melakukan promosi
partisipasi masyarakat kesadaran potensi Tahura
dalam program HKm masyarakat atas Bukit Barisan.
dan HD. fungsi dan manfaat  Melakukan
hutan. pembentukan
 Kurangnya minat kelembagaan KPH
investor untuk lintas.
mengelola wisata 
alam/jasa lingkungan
 Belum terbentuknya
KPH lintas yang
menjadi kewenangan
provisni
2 B. Kawasan Budidaya
 Kawasan peruntukan hutan
 Belum optimalnya peran  Belum  Dinas Kehutanan
produksi
masyarakat dalam terbentuknya melakukan
1. Hutan produksi terbatas seluas
program HTR masyarakat yang sosialisasi
875.050 Ha
 Terjadinya perambahan mampu mengelola pembangunan HTR.
2. Hutan produksi tetap seluas
dan pencurian hasil hutan hutan produksi.  Dinas Kehutanan
1.021.063 Ha
 Data dan potensi sumber  Kinerja pengeloaan menyusun NSDA
3. Hutan produksi yang dapat
daya hutan belum tersedia IUPHHK HT dan  Melakukan
dikonversi seluas 41.039 Ha
 Lemahnya koordinasi HA belum penilaian terhadap
antara Dinas Kehutanan maksimal. Kinerja pemegang

II-51
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
No Rencana tata Ruang Wilayah Permasalahan Faktor
terkait Tugas dan Fungsi Dinas Pelayanan Dinas Penghambat Pendorong
Kehutanan Kehutanan

dengan institusi penegak  Belum adanya tim IUPHHK


hukum lainnya dalam terpadu yang  Melakukan
penegakan tindak pidana menangani pengesahan RKT
kehutanan gangguan  Dinas kehutanan
 Belum optimalnya keamanan hutan pembinaan dan
penatausahaan hasil hutan  Kegiatan pengawasan PHPL.
dan iuran hasil hutan dilapangan oleh  Membentuk KPH
 Adanya klaim lahan oleh pemegang Izin HP lintas.
masyarakat di areal IUPHHK HT dan  Melakukan evaluasi
IUPHHK HT atau HA HA belum optimal. terhadap IPPKH
 Belum terbentuknya KPH  Belum mantapnya  Memberi
HP. batas kawasan pertimbangan teknis
Hutan berbasis IPPKH.
Tapak;

1.4.3 Analisis Kajian LingkunganHidup Strategis (KLHS) Provinsi Sumatera Utara


tehadap Pengembangan Pelayanan Dinas Kehutanan

Kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis,
menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan
telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau
kebijakan, rencana, dan/atau program.

KLHS memuat kajian antara lain:

1. Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan

2. Perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan hidup.

3. Kinerja layanan/jasa ekosistem

4. Efesiensi pemanfaatan sumber daya alam.

5. Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim.

6. Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.

Apabila hasil KLHS menyatakan bahwa daya dukung dan daya tampung sudah terlampaui,
maka:

1. Kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan tersebut wajib diperbaiki sesuai


dengan rekomendasi KLHS.

II-52
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
2. Segala usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya tampung
lingkungan hidup tidak diperbolehkan lagi.

Tabel 2.12
Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Provinsi Sumatera Utara Dalam
Pengembangan Pelayanan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

Catatan bagi
Implikasi terhadap perumusan program
Pelayanan Dinas dan kegiatan Dinas
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS
Kehutanan Kehutanan

1 Kapasitas daya dukung dan Memperhatikan isu-isu Pemberdayaan Peningkatan fungsi dan
daya tampung lingkungan strategis dan kondisi masyarakat yang daya dukung DAS
hidup untuk pembangunan wilayah, kebijakan, tinggal di sekitar berbasis pemberdayaan
rencana dan program kawasan hutan. masyarakat
yang menjadi fokus
2 Perkiraan mengenai dampak pengkajian dalam KLHS Pemantapan Perencanaan Makro
dan resiko lingkungan hidup yaitu pengembangan Kawasan Hutan Bidang Kehutanan dan
kawasan hutan di tinjau pemantapan kawasan
dari aspek kepentingan hutan
ekonomi dan lingkungan
secara umum.
3 Kinerja Layanan/ jasa  Peningkatan  Peningkatan
ekosistem kapasitas kualitas
kelembagaan perencanaan
hukum  Konservasi
 Optimalisasi keanekaragaman
pengelolaan hayati dan
Tahura. perlindungan hutan

4 Efesiensi pemanfaatan Revitalisasi Peningkatan usaha


sumber daya alam pemanfaatan hutan kehutanan
dan industri
kehutanan
5 Tingkat kerentanan dan  Pengamanan  Peningkatan fungsi
kapasitas adaptasi terhadap kawasan hutan dan dan daya dukung
perubahan iklim hasil hutan DAS berbasis
 Rehabilitasi Hutan pemberdayaan
dan Lahan. masyarakat
 Konservasi
keanekaragaman
hayati dan
perlindungan hutan

6 Tingkat ketahanan dan Perlindungan hutan Konservasi


potensi keanekaragaman dan konservasi keanekaragaman hayati
hayati sumber daya alam dan perlindungan
hutan.

II-53
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Berasarkan uraian-uraian tersebut diatas, dalam penyelenggaraan dan pengembangan pelayanan
Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, tantangan dan peluang yang dapat kami
identifikasikan sebagai berikut :
A. Tantangan
1) Terdapatnya kesenjangan (gap) antara permintaan kebutuhan/konsumsi dengan
penyediaan produk hasil hutan
2) Tuntutan penerimaan pendapatan daerah dari sektor kehutanan sebagai akibat euporia
otonomi daerah
3) Tingkat perambahan kawasan hutan masih tinggi
4) Masih terjadi penebangan hutan dan perdagangan hasil hutan illegal
5) Meningkatnya jumlah penduduk yang pada akhirnya menjadi tekanan terhadap kawasan
hutan
6) Tingkat kepedulian masyarakat terhadap kelestarian hutan masih rendah
B. Peluang
1) Pendanaan APBD dan APBN yang semakin berorientasi terhadap kinerja;
2) Lapangan kerja sektor kehutanan yang cenderung meningkat;
3) Permintaan pasar akan hasil hutan dalam/luar negeri cenderung meningkat;
4) Semakin tingginya dukungan dan komitmen terhadap kehutanan dari
pemerintah/lembaga lain dan pemerintah daerah;
5) Terbukanya akses yang luas bagi masyarakat untuk berusaha dibidang kehutanan melalui
program Perhutanan Sosial dan Kemitraan meliputi Hutan Tanaman Rakyat (HTR),
Hutan Kemasyarakatan (Hkm), Hutan Desa (HD), Pengelolaan Jasa Lingkungan, dan
lain-lain.
6) Meningkatnya nilai hasil hutan kayu dan non kayu.

II-54
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Data Perkembangan Perusakan Kawasan Hutan Tahun Menurut Fungsi Hutan
di Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 s/d 2018
Sebaran berdasarkan Fungsi Kawasan Hutan di Provinsi SUMUT ( dalam Ha )
No Tahun
HP HPT HPK HL HSA Total

1. 2015 10.370,99 4.544,20 16,00 857,44 62,00 15.850,63


2. 2016 - - - 229,00 - 229,00

3. 2017 48.249,70 1.963,89 - 8.353,40 1.494,00 60.060,99

4. 2018 *) 1.380,00 1.627,00 - 726,00 15,00 3.748,00


Sumber Data : Bidang Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan Provsu 2019

Data Perkembangan Keadaan Sarana Prasarana Pengamanan Hutan Tahun 2014 - 2018
No. Jenis Sarana/Prasarana Satuan 2014 2015 2016 2017 2018 Keterangan
1 2 3 4 5

1. Sarana Pengamanan
a. Senjata Api
- Laras Pendek/Genggam
Jenis Cz-83 Pucuk/Unit 28 28 28 20 20
Sebagian di
- Laras Panjang Jenis PM 1 A1 Polres dan
Pucuk/Unit 140 140 140 94 94 Polda
- Laras Panjang Molot Pucuk/Unit - - - - -
b. Senjata Api Lainnya
- Laras Pendek/Genggam Pucuk/Unit - - - - -
- Laras Panjang Pucuk/Unit - - - - -
c. Senjata Bius
- Laras Pendek Pucuk/Unit - - - - -
- Laras Panjang Pucuk/Unit - - - - -
d. Borgol Buah - - - - -
e. Sangkur/Pisau Buah - - - - -
f. Amunisi
- Laras Pendek/Genggam
Jenis Cz-83 Butir 65 95 95 120 120

- Laras Panjang Jenis PM 1 A1 Butir 2.103 2.103 2.103 3.335 3.335


- Laras Panjang Molot Butir - - - - -
2. Sarana Angkutan/Transportasi
a. Kendaraan Roda 4 Buah 3 3 3 3 4
b. Kendaraan Roda 2 Buah 6 6 7 8 8
c. Speed Boat Buah - - - - -

II-55
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
d. Motor Tempel Buah - - - - -
e. Kapal Patroli 6,5 m Buah - - - - -
f. Kapal Patroli 11 m Buah - - - - -
g. Kapal Patroli 14 m Buah - - - - -
h. Kapal Patroli 16 m Buah - - - - -
i. Kapal Patroli 36 m Buah - - - - -
j. Kapal Kayu 25 m Buah - - - - -
k. Perahu Karet Buah - - - - -
l. Pesawat Trike Buah - - - - -
3. Sarana Komunikasi
a. Reg Buah - - - - -
b. HT (Handy Talky) Buah - - - - -
c. SSB (Single Side Band) Buah - - - - -
d. HP Satelit Buah - - - - -
4. Sarana Navigasi
a. GPS Buah 1 1 1 4 4
b. Kompas Buah - - - - -
c. Kamera Buah 1 1 1 1 1
d. Binokuler Buah - - - - -
e. Alat SAR Buah - - - - -
5. Sarana Lainnya
a. Pos Pemeriksaan Hasil Hutan Buah 10 10 10 - -
b. Gudang Barang Sitaan Buah 2 2 2 2 2
c. Kandang Satwa Sitaan Buah - - - - -
d. Pusat Rehabillitasi Satwa Buah - - - - -
e. Tempat Penangkaran Satwa Buah - - - - -
f. Kerangkeng Angkut Satwa Buah - - - - -
g. Lemari Senjata Api Buah 20 20 20 20 20
Sumber Data : Bidang Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan Provsu

Data Keadaan Tenaga Polisi Kehutanan di Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera


Utara Tahun 2019 s/d 2022 Menurut Masa Bertugas
Jumlah Jumlah
Polhut per Jumlah Polhut yang akan Pensiun Polhut
No. Lokasi
Februari Th.
2019 2019 2020 2021 Total 2022
1. Dinas Kehutanan Provsu 19 - 1 1 2 17
2. UPT. KPH Wil-I Stabat 17 3 2 4 9 8
3. UPT. KPH Wil-II Pematangsiantar 16 1 4 3 8 8
4. UPT. KPH Wil-III Kisaran 15 1 4 2 7 8
5. UPT. KPH Wil-IV Balige 11 - 2 - 2 9

II-56
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
6. UPT. KPH Wil-V Aek Kanopan 11 - 5 1 6 5
7. UPT. KPH Wil- VI Sipirok 7 1 1 1 3 4
8. UPT. KPH Wil-VII Gunung Tua 8 1 1 1 3 5
9. UPT. KPH Wil-VIII Kota Nopan 7 - 2 - 2 5
10. UPT. KPH Wilayah IX Panyabungan 5 - - 2 2 3
11. UPT. KPH Wil-X Padangsidempuan 8 2 1 4 7 1
12. UPT. KPH Wil- XI Pandan 12 2 4 1 7 5
13. UPT. KPH Wil-XII Tarutung 8 2 2 1 5 3
14. UPT. KPH Wil-XIII Dolok Sanggul 9 1 1 1 3 6
15. UPT. KPH Wil-XIV Sidikalang 11 - 4 - 4 7
16. UPT. KPH Wil-XV Kabanjahe 8 1 2 1 4 4
17. UPT. KPH Wil-XVI Gunung Sitoli 1 - - - 0 1
18. UPT. Pengelola Tahura Bukit Barisan 12 2 4 3 9 3
Jumlah 185 17 40 26 83 102

Luas Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara 3,055,795 Ha


Luas Hutan Suaka Alam -427,008 Ha
Luas Kawasan Hutan tanpa HSA 2,628,787 Ha
Luas Tahura Bukit Barisan 39,678 Ha
Luas Kawasan Hutan yang menjadi wewenang Provinsi 2,668,465 Ha

Luas Kawasan Hutan ideal yang dijaga setiap Polisi Hutan adalah seluas ± 2.000 Ha
Dengan luas sekitar 2,668,465 Ha maka idealnya di Provinsi Sumatera Utara ada sekitar 1,335
Polisi Hutan sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah Polisi Hutan yang ada di Provinsi
Sumatera Utara adalah sangat tidak memadai.

II-57
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI


PELAYANAN DINAS KEHUTANAN

pembangunan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019-2023 merupakan


kelanjutan dari pembangunan tahun-tahun sebelumnya, sehingga dalam merumuskan arah
kebijakan dan strategi pembangunan kedepan tidak lepas dari kondisi rill capaian pembangunan
sebelumnya. Periode lima tahun sebelumnya Renstra Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
telah menghasilkan berbagai kemajuan yang cukup berarti namun masih menyisakan berbagai
permasalahan yang merupakan kesenjangan antar kinerja pembangunan yang dicapai saat ini
dengan yang direncanakan. Permasalahan pembangunan pada umumnya timbul dari kekuatan
yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang belum tuntas diatasi, peluang yang
belum dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi.

Secara umum, beberapa isu strategis yang dirumuskan dalam pelayanan Dinas Kehutanan
Provinsi Sumatera Utara saat ini adalah :

1) Pelestarian Lingkungan Hidup (Hutan dan Lahan) dan Climate Changing/ Reduksi Emisi
Karbon.
2) Belum tuntasnya penataan batas Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara, dimana
Kawasan Hutan yang ditunjuk belum seluruhnya ditata batas.
3) Tingginya Gangguan Terhadap Kawasan Hutanterutama perambahan, perubahan
peruntukan kawasan hutan menjadi perkebunan, pemukiman, dan lain-lain.
4) Terbatasnya Tenaga Pengamanan Hutan, sarana prasarana dan dana untuk perlindungan dan
pengamanan kawasan hutanTingginya intensitas kebakaran hutan di beberapa kabupaten,
serta belum terbentuknya Satuan Pengendali Kebakaran Hutan di Kabupaten/Kota sampai
ke tingkat desa.
5) Rendahnya Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Kawasan Hutan
6) Tingginya intensitas kebakaran hutan di beberapa kabupaten
7) Masih Luasnya Lahan Kritis yang ada di Provinsi Sumatera Utara.
8) Belum optimalnya pengelolaan Perhutanan Sosial dan kemitraan.

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah Terpilih

Menelaah Visi, Misi, dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih ditujukan untuk
memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan Gubernur dan
Wakil Gubernur terpilih serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong

III-1
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
pelayanan Dinas Kehutanan yang dapat mempengaruhi percapaian visi dan misi Gubernur dan
Wakil Gubernur tersebut.

3.3. Telaahan Strategis Kementerian / Lembaga

Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.39/Menlhk-Setjen/2015 tentang Strategis


(Renstra) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI periode tahun 2015 - 2019 yang
harus dipedomani oleh para penanggung jawab satuan kerja instansi kehutanan di Pusat dan di
Daerah dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kehutanan secara berdayaguna dan
berhasilguna. Selanjutnya guna memberikan arah dan pedoman pembangunan kehutanan secara
nasional selama periode tahun 2015 - 2019, telah ditetapkan Tujuan dan Sasaran Strategis
pembangunan kehutanan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI , dengan
rumusan tujuan ,” Memastikan Kondisi Lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan
untuk kehidupan manusia dan sumber daya berada pada rentang populasi yang aman serta
secara parallel meningkatkan kemampuan sumber daya alam untuk memberikan
sumbangan bagi perekonomian nasional ”. Untuk operasionalisasi rumusan tujuan tersebut
dirumuskan sasaran Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2015 – 2019
sebagai berikut :
1. Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan hidup,
ketahanan air dan kesehatan masyarakat;
2. Memanfaatkan potensi sumber daya hutan dan lingkungan hidup secara lestari untuk
meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan;
3. Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan
sumber daya alam sebagai system penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan
berkelanjutan.

3.4. Telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

pembangunan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara telah sejalan dengan Tata Ruang
Wilayah(RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis. RTRW secaraprinsip memiliki
keserasian dengan RTRW Nasional dan berperan untuk : (a) Memadukanpemanfaatan ruang
lintas wilayah Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Utara, (b) Mensinergikan program
pemanfaatan ruang yangdilaksanakan oleh pemda, swasta dan masyarakat, dan (c) Memberikan
arah pengendalian pemanfaatan ruang yang diselenggarakan di seluruh wilayah Provinsi
Sumatera Utara.
rekomendasi yang dihasilkan dari KajianLingkungan Hidup Strategis (KLHS) Provinsi
Sumatera Utara terkait urusan Kehutanan adalah sebagai berikut:
1) Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan

III-2
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Pelaksanaan program ini adalah terkait dengan Revitalisasi Pemanfaatan Hutan dan
Industri Kehutanan
2) Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Pelaksanaan program ini adalah terkait dengan Rehabilitasi Hutan dan Lahan serta
Pemberdayaan masyarakat disekitar kawasan hutan
3) Pengembangan Hutan
Pelaksanaan program ini adalah terkait dengan Pemantapan Kawasan Hutan serta
koordinasi perencanaan kehutanan
4) Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan
Pelaksanaan program ini adalah terkait dengan Peningkatan kapasitas kelembagaan hukum
(perda, pergub) serta Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya Alam;

Berdasarkan program yang telah ditetapkan dalam dokumen KLHS tersebut, maka ada
beberapa aspek yang penting untuk dipertimbangkan dan menjadi perhatian dalam penyusunan
pembangunan Kehutanan di Provinsi Sumatera Utara yaitu :
a) Setiap program yang ditetapkan dalam dokumen KLHS harus selaras dan bersinergi
dengan semua program dan kegiatan Dinas Kehutanan dan PD terkait;
b) Menyiapkan dokumen perencanaan untuk setiap program yang ditetapkan dalam
dokumen KLHS;
c) Koordinasi lintas Perangkat Daerah (PD) dalam mendukung terlaksananya program
KLHS
d) Melakukan pengendalian, monitoring, dan evaluasi terkait dengan pelaksanaan program
KLHS.

Dampak kumulatif terjadi terhadap meingkatnya degradasi hutan yang disebabkan oleh
pengembangan kawasan pertambangan, kawasan perkebunan dan pengembangan kawasan
andalan (Kadal) serta dampak kumulatif antara kawasan pertambangan dan pengembangan
jalan arteri.

3.5. Penentuan Isu – Isu Strategis

Perumusan isu-isu strategis dilakukan dengan menganalisis berbagai fakta dan informasi yang
telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis serta melakukan telaahan terhadap arah
kebijakan RPJPD Provinsi Sumatera Utara, Renstra Kementerian Kehutanan dan Renstra Dinas
Kehutanan periode sebelumnya sehingga rumusan issu yang dihasilkan selaras dengan cita-cita
dan harapan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah.

Mengacu pada capaian kinerja pelayanan, review sasaran menengah kementerian kehutanan
dan sasaran Renstra periode sebelumnya serta hasil hasil identifikasi permasalahan berdasarkan

III-3
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Tugas dan Fungsi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, beberapa isu-isu strategis
pembangunan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut :

1. Pelestarian Lingkungan Hidup (Hutan dan Lahan) dan Climate Changing/ Reduksi Emisi
Karbon 26% dalam 10 tahun kedepan (14% dari Kehutanan)

2. Belum tuntasnya penataan batas Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Utara, dimana
Kawasan Hutan yang ditunjuk belum seluruhnya ditata batas.

3. Tingginya Gangguan Terhadap Kawasan Hutanterutama perambahan, perubahan


peruntukan fungsi kawasan hutan menjadi perkebunan dan pemukiman.

4. Terbatasnya Tenaga Pengamanan Hutan, sarana prasarana dan dana untuk perlindungan
kawasan hutan di Kabupaten. Jumlah tenaga pengamanan hutan minimal yang harus
dimiliki di Prov. Sumut + 1.000 orang sehingga dibutuhkan penambahan tenaga
pengamanan hutan sekitar 884 orang.

6. Masih terjadinya kebakaran hutan di beberapa Kabupaten

7. Rendahnya Kesejahteraan Masyarakat Sekitar Kawasan Hutan

8. Masih Luasnya Lahan Kritis + 295.283,72 ha yang ada Di Provinsi Sumatera Utara.

9. Belum optimalnya pengelolaan perhutanan sosial dan kemitraan;

3.6. Issu Nasional


Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019, yang menetapkan agenda pembangunan Nasional 2015-2019
(Nawa Cita) adalah:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman
kepada seluruh warga negara;
1.1. Melaksanakan Politik Luar Negeri Bebas Aktif;
1.2. Menguatkan Sistem Pertahanan Nasional;
1.3. Memperkuat Jatidiri Sebagai Negara Maritim;
1.4. Meningkatkan Kualitas Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum
Indonesia di luar negeri;
1.5. Melindungi Hak dan Keselamatan Pekerja Migran;
1.6. Memperkuat Peran Indonesia dalam Kerjasama Global dan Regional;
1.7. Meminimalisasi Dampak Globalisasi;
1.8. Membangun Industri Pertahanan Nasional;
1.9. Membangun Polri yang Professional; dan
1.10 Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Data serta Informasi Kependudukan.

III-4
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya;
2.1. Melanjutkan konsolidasi demokrasi untuk memulihkan kepercayaan publik;
2.2. Meningkatkan Peranan dan Keterwakilan Perempuan dalam Politik dan Pembangunan;
2.3. Membangun Transparansi dan Akuntabiltas Kinerja Pemerintahan;
2.4. Menyempurnakan dan Meningkatkan Kualitas Reformasi Birokrasi Nasional (RBN); dan
2.5. Meningkatkan Partisipasi Publik dalam Proses Pengambilan Kebijakan Publik.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan;
3.1. Peletakan Dasar-Dasar Dimulainya Desentralisasi Asimetris
3.2. Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah Terutama Kawasan Timur Indonesia.
3.3. Penanggulangan Kemiskinan
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang
bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;
4.1. Meningkatkan Penegakan Hukum yang Berkeadilan;
4.2. Mencegah dan Memberantas Korupsi;
4.3. Memberantas Tindakan Penebangan Liar, Perikanan Liar, dan Penambangan Liar;
4.4. Memberantas Narkoba dan Psikotropika;
4.5. Menjamin Kepastian Hukum Hak Kepemilikan Tanah; dan
4.6. Melindungi Anak, Perempuan, dan Kelompok Marjinal.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;
5.1 Pembangunan kependudukan dan keluarga berencana;
5.2 Pembangunan pendidikan khususnya pelaksanaan Program Indonesia Pintar;
5.3 Pembangunan kesehatan khususnya pelaksanaan Program Indonesia Sehat; dan
5.4 Peningkatan kesejahteraan rakyat marjinal melalui pelaksanaan Program Indonesia
Kerja.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional;
6.1 Membangun Konektivitas Nasional untuk Mencapai Keseimbangan Pembangunan;
6.2 Membangun Transportasi Massal Perkotaan;
6.3 Membangun Infrastruktur/Prasarana Dasar;
6.4 Meningkat-kan Efektivitas dan Efisiensi dalam Pembiayaan Infrastruktur;
6.5 Menguatkan Peran Investasi;
6.6 Mendorong BUMN menjadi Agen Pembangunan; .
6.7 Meningkatkan Kapasitas Inovasi dan Teknologi;
6.8 Meningkatkan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional;
6.9 Mengembangkan Kapasitas Perdagangan Nasional;
6.10 Meningkatkan Daya Saing Tenaga Kerja; dan
6.11 Meningkatkan Kualitas Data dan Informasi Statistik dalam Sensus Ekonomi Tahun 2016.

III-5
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik;
7.1 Peningkatan Kedaulatan Pangan;
7.2 Peningkatan Ketahanan Air;
7.3 Peningkatan Kedaulatan Energi;
7.4 Melestarikan Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana;
7.5. Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan;
7.6 Penguatan Sektor Keuangan; dan
7.7. Penguatan Kapasitas Fiskal Negara.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa; dan
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia

3.7. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals

Sustainable Development Goals (SDG’s) memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet,


kesejahteraan, perdamaian, dan kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia di tahun
2030 berupa mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi perubahan iklim.
Untuk mencapai tiga tujuan mulia tersebut, disusun 17 Tujuan Global sebagai berikut :
Tanpa Kemiskinan; Tanpa Kelaparan; Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan;
Pendidikan Berkualitas; Kesetaraan Gender; Air Bersih dan Sanitasi; Energi Bersih dan
Terjangkau; Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak; Industri, Inovasi dan
Infrastruktur; Mengurangi Kesenjangan; Keberlanjutan Kota dan Komunitas; Konsumsi dan
Produksi Bertanggung Jawab; Aksi Terhadap Iklim; Kehidupan Bawah Laut; Kehidupan
di Darat; Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian; Kemitraan untuk Mencapai
Tujuan.
Dari 17 Tujuan tersebut terdiri dari 169 target dan 241 indikator yang pelaksanaannya
dikelompokkan menjadi 4 pilar yaitu Pilar Pembangunan Sosial, Pilar Ekonomi, Pilar
Lingkungan, serta Pilar Pembangunan Inklusif dan Cara Pelaksanaan. Dalam rangka
mencapai keberhasilan SDG’s yang ditargetkan sampai tahun 2030, ada tiga prinsip
pelaksanaan SDG’s yaitu :
1. Universality, yaitu SDG’s dilaksanakan oleh negara maju maupun negara
berkembang;
2. Integration, yaitu SDG’s dilaksanakan secara terintegrasi dan saling terkait pada
semua dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan
3. No one Left Behind, yaitu harus memberi manfaat bagi semua terutama yang
rentan, dan pelaksanaan melibatkan semua pemangku kepentingan.

III-6
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
Tabel III.1.Tujuan dan Sasaran SDG’s Yang Terkait Dengan
Penyelenggaran Urusan Kehutanan Di Daerah
NO TUJUAN SASARAN
6 Menjamin 1. Pada tahun 2020, melindungi dan merestorasi ekosistem terkait
ketersediaan serta sumber daya air, termasuk pegunungan, hutan, lahan basah,
pengelolaan air sungai, air tanah, dan danau
bersih dan
sanitasi yang
berkelanjutan
untuk semua.
15 Melindungi, 1. Pada tahun 2020, menjamin pelestarian, restorasi dan pemanfaatan
merestorasi, dan berkelanjutan dari ekosistem daratan dan perairan darat serta jasa
meningkatkan lingkungannya, khususnya ekosistem hutan, lahan basah, pegunungan dan lahan
pemanfaatan kering, sejalan dengan kewajiban berdasarkan perjanjian internasional.
2. Pada tahun 2020, meningkatkan pelaksanaan pengelolaan semua jenis hutan
berkelanjutan
secara berkelanjutan, menghentikan deforestasi, merestorasi hutan yang
ekosistem daratan, terdegradasi dan meningkatkan secara signifikan aforestasi dan reforestasi
mengelola hutan secara global
secara lestari, 3. Pada tahun 2020, menghentikan penggurunan, memulihkan lahan, dan tanah
menghentikan kritis, termasuk lahan yang terkena penggurunan, kekeringan dan banjir, dan
penggurunan, berusaha mencapai dunia yang bebas dari lahan terdegradasi.
memulihkan 4. Melakukan tindakan cepat dan signifikan untuk mengurangi degradasi habitat
degradasi lahan, alami, menghentikan kehilangan keanekaragaman hayati, dan pada tahun 2020,
melindungi dan mencegah lenyapnya spesies yang terancam punah.
serta menghenti-kan 5. Melakukan tindakan cepat untuk mengakhiri perburuan dan perdagangan jenis
kehilangan flora dan fauna yang dilindungi serta mengatasi permintaan dan pasokan produk
keanekaragaman hidupan liar secara ilegal
hayati. 6. Pada tahun 2020, memperkenalkan langkah-langkah untuk mencegah masuknya
dan secara signifikan mengurangi dampak dari jenis asing invasif pada
ekosistem darat dan air, serta mengendalikan atau memberantas jenis asing
invasif prioritas.
7. Pada tahun 2020, mengintegrasikan nilai-nilai ekosistem dan keanekaragaman
hayati ke dalam perencanaan nasional dan daerah, proses pembangunan, strategi
dan penganggaran pengurangan kemiskinan.

Isu Strategis Pembangunan Berkelanjutan yang diintegrasikan ke dalam Strategis Dinas


Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018-2023 adalah terkait dengan Peningkatan
Perlindungan dan Pengelolaan Sumberdaya Alam berbasis Daya Dukung dan Daya Tampung
Lingkungan Hidup.

Realisasi Pencapaian TPB/SDGs sampai dengan tahun 2017 dapat dilihat pada tabel di
bawah :

Tabel III.2. Sinkronisasi Target TPB / SDGs terhadap Indiktor RENSTRA Dinas Kehutanan Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2018-2023
Goals/ Target TPB/SDGs Sikronisasi Keterangan
Tujuan Indikator SDGs Indikator
RENSTRA
TUJUAN 6 : Pada tahun 2020, melindungi dan merestorasi Luas lahan kritis dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan Sesuai
AIR BERSIH ekosistem terkait sumber daya air, termasuk KPH yang direhabilitasi Kritis
DAN pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, air tanah,
SANITASI dan danau
LAYAK
TUJUAN 15 : Pada tahun 2020, menjamin pelestarian, restorasi dan Kawasan hutan sebagai Rehabilitasi Hutan dan Lahan Sesuai
EKOSISTEM pemanfaatan berkelanjutan dari ekosistem daratan persentase dari total luas Kritis
DARATAN dan perairan darat serta jasa lingkungannya, lahan. Kerusakan Kawasan Hutan Sesuai
khususnya ekosistem hutan, lahan basah, pegunungan
dan lahan kering, sejalan dengan kewajiban
berdasarkan perjanjian internasional.

III-7
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
III-8
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN

4.1 TUJUAN DAN SASARAN PERIODE 2019 – 2023 :


Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019 – 2023 sebagai
bagian dari RPJMD Provinsi Sumatera Utara 2019 – 2023 merupakan tahap keempat dari
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005 – 2025 yaitu tahap pemantapan
“Tingkat kemandirian yang tinggi, makmur, berkeadilan dan maju, melalui percepatan
pembangunan semua bidang yang didukung struktur ekonomi yang tangguh” menuju
pencapaian “Masyarakat Sumatera Utara yang Beriman, Maju, Mandiri, Mapan dan
Berkeadilan didalam ke Bhinnekaan yang didukung oleh Tata Pemerintahan yang Baik”.
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang serta isu –
isu strategis yang terjadi di Sumatera Utara, maka Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
merumuskan tujuan dan sasaran yang mendukung Visi RPJMD Provinsi Sumatera Utara Tahun
2019-2023 yaitu :

“Sumatera Utara Yang Maju, Aman, Dan Bermartabat”

Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut:

Sumatera Utara, bermakna seluruh wilayah dan komponen/lapisan masyarakat yang berdiam
di Sumatera Utara, yang berasal dari berbagai ragam adat budaya, etnis, agama dan golongan
yang memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan menikmati hasil
pembangunan;

Maju, bermakna wilayah Sumatera Utara yang kondusif untuk terjadinya proses nilai tambah
atas potensi yang dimiliki serta penduduk dengan kualitas kesehatan dan pendidikan yang baik
serta berpikiran ke depan, sehingga Sumatera Utara menjadi wilayah terdepan di Sumatera.

Aman, bermakna wilayah dan penduduk Sumatera Utara merasa bebas dari bahaya gangguan
dan terlindungi dari berbagai macam marabahaya dalam melaksanakan aktivitas kesaharian.

Bermartabat, bermakna wilayah dan penduduk Sumatera Utara yang agamis dan menjunjung
tinggi etika dan norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, menjunjung tinggi adat
istiadat dalam kehidupan bermasyarakat, dan menjunjung tinggi supremasi hukum dalam segala
aspek.

Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan memperhatikan kondisi dan
permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta memperhitungkan peluang yang dimiliki,
maka ditetapkan 5 (lima) misi sebagai berikut:

IV-1
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
 Misi Pertama :
Mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang bermartabat dalam kehidupan karena
memiliki iman dan taqwa, tersedianya sandang pangan yang cukup, rumah yang layak,
pendidikan yang baik, kesehatan yang prima, mata pencaharian yang menyenangkan, serta
harga-harga yang terjangkau.

 Misi Kedua :
Mewujudkan Sumatera Utara yang bermartabat dalam politik dengan adanya
pemerintahan yang bersih dan dicintai, tata kelola pemerintah yang baik, adil, terpercaya,
politik yang beretika, masyarakat yang berwawasan kebangsaan, dan memiliki kohesi sosial
yang kuat serta harmonis.

 Misi Ketiga
Mewujudkan Sumatera Utara yang bermartabat dalam pendidikan karena masyarakatnya
yang terpelajar, berkarakter, cerdas, kolaboratif, berdaya saing, dan mandiri.

 Misi Keempat
Mewujudkan Sumatera Utara yang bermartapat dalam pergaulan karena terbebas dari
judi, narkoba, prostitusi, dan penyeludupan, sehingga menjadi teladan di Asia Tenggara dan
Dunia.

 Misi Kelima
Mewujudkan Sumatera Utara yang bermartabat dalam lingkungan karena ekologinya
yang terjaga, alamnya yang bersih dan indah, penduduknya yang ramah, berbudaya,
berperikemanusiaan, dan beradab.

Sebagai bagian integral dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, maka dengan mengacu pada
arah kebijakan Pembangunan Sumatera Utara pada RPJPD Provinsi Sumatera Utara dan Visi
Misi Gubernur / Wakil Gubernur Sumatera Utara terpilih periode 2018 - 2023, serta dengan
mempertimbangkan dan mencermati pelaksanaan kebijakan dan hasil-hasil yang telah dicapai
serta kecenderungan lingkungan strategis kedepan maka ditetapkan Tujuan dan Sasaran Dinas
Kehutanan Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut :

4.1.1 Tujuan Jangka Menengah


1. Mengoptimalkan tertib penyelenggaraan urusan kehutanan;
2. Mengoptimalkan Pengelolaan Hutan dan Hasil Hutan Secara Lestari.
3. Mengoptimalkan Kualitas Daya Dukung Kawasan Hutan dan Lahan berbasis lestari

IV-2
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
4. Mengoptimalkan Produktifitas Pengelolaan Kawasan Hutan dan hasil hutan secara
lestari;

4.1.2 Sasaran Jangka Menengah


Sasaran strategis merupakan ukuran kinerja pencapaian misi sesuai dengan tujuannya.
Sasaran strategis Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara dalam penyelenggaraan tugas
dan fungsi kurun waktu 2018-2023 adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya cakupan operasional pelayanan kedinasan yang efektif;
2. Terwujudnya tertib pengelolaan kawasan hutan dan hasil hutan;
3. Terwujudnya Pengelolaan Hutan yang sesuai dengan fungsinya;
4. Terwujudnya Pengelolaan Hutan Lestari yang Produktif berbasis partisipasi stake
holder dan masyarakat yang terkait.

Tabel 4.1
Indikator Kinerja Utama Berdasarkan Tujuan dan Sasaran Periode 2018 - 2023
Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

SASARAN INDIKATOR TARGET TAHUNAN


NO. TUJUAN
STRATEGIS KINERJA UTAMA 2019 2020 2021 2022 2023
1. Mengoptimalkan Terwujudnya Cakupan Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100%
Kedinasan
tertib cakupan
penyelenggaraan operasional yang tertangani
urusan kehutanan pelayanan
kedinasan

yang
efektif
2. Mengoptimalkan Terwujudnya Kerusakan 60.500 59.500 58.500 57.500 56.500
Pengelolaan Hutan tertib pengelolaan Kawasan Hutan (Ha)
dan Hasil Hutan kawasan hutan
Secara Lestari dan hasil
hutan
3. Mengoptimalkan Terwujudnya Rehabilitasi 276.336 276.226 276.116 276.000 275.900
Kualitas Daya Pengelolaan Hutan Dan Lahan
Dukung Hutan yang Kritis (Ha)
Kawasan sesuai dengan
Hutan dan fungsinya
Lahan berbasis
lestari
4. Mengoptimalkan Terwujudnya Kontribusi Sektor 0,84% 0,85% 0,86% 0,87% 0,88%
Kehutanan Terhadap
Produktifitas Pengelolaan PDRB (%)
Pengelolaan Hutan Lestari
Kawasan Hutan yang Produktif
dan hasil hutan berbasis
secara lestari partisipasi stake
holder dan
masyarakat yang
terkait

4.3 ARAH KEBIJAKAN


Guna tetap menjaga serta meningkatkan keberlanjutan pembangunan kehutanan, dalam 5
(lima) tahun kedepan, Kerangka posisi dan peran pembangunan kehutanan dalam arah kebijakan
pembangunan di dalam Strategis Dinas Kehutanan Tahun 2018-2023 dititik beratkan pada 5

IV-3
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
(lima) kebijakan prioritas pembangunan sektor kehutanan, meliputi:
1) Peningkatan dukungan dan pemeliharaan tata batas kawasan hutan.
2) Peningkatan fasilitasi peran serta masyarakat dalam pemanfaatan kawasan hutan.

IV-4
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
3) Peningkatan cakupan layanan pengamanan hutan.
4) Peningkatan pelaksanaan penanaman untuk mengurangi luas lahan kritis.
5) Peningkatan pelaksanaan perhutanan sosial untuk kesejahteraan masyarakat.

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 2015 -2019


1. Peningkatan Hasil HutanKayu dan Bukan Kayu / Sustainable Forest Management;
2. Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan /KPH ( 347 KPH P, 100 KPHK, dan 182
KPHL);
3. Peningkatan akses mayarakat dalam pengelolaan hutan (pola HTR/HKm /HD, Hutan Adat
dan HR);
4. Pelestarian Sumber Daya Alam, Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup , dan
Pengendalian Bencana;
5. Penurunan emisi GRK yang termasuk dalam bidang Kehutanan dan lahan gambut sebesar
60,23% dari target nasional (Perpres No.61 tahun 2011)
6. Pemulihan 15 DAS; pengelolaan 15 danau; revitalisasi 5 sungai; penurunan 5,5 juta ha lahan
kritis ; pembangunan embung, dam pengendali, dan dam penahan skala kecil dan menengah
di daerah hulu 15 DAS; dan MoU/status 19 DAS Lintas Negara
7. Akses Kawasan hutan untuk tambahan produksi padi dan jagung masing-masing seluas 100
ribu ha dan 167 ribu ha;
8. 1,5 juta orang wisman, 20 juta orang wisnu, 20 kota berwawasan lingkungan berbasis 3R ,
dan 10 provinsi membangun kebun raya.

Kontribusi Kehutanan untuk Pembangunan Nasional Berkelanjutan


1. Pangan/Pertanian Akses Kawasan hutan untuk tambahan produksi pangan, HPK untuk
kegiatan perkebunan;
2. Energi biomassa, mikrohidro, panas bumi, dan energi fosil (Pemanfaatan dan penggunaan
kawasan hutan melalui ijin pinjam pakai, produksi tambang, produksi energi biomassa,
pembangunan ketenalistrikan dan instalasi teknologi terbarukan)
3. Pemukiman dan Sarana Prasarana Umum Pemukiman transmigrasi, fasilitas umum, jalan tol
dan jalur kereta api, pembangunan jaringan telekomunikasi, dan pelabuhan.
4. Ketahanan Air Penggunaan untuk sumber daya air , instalasi air, saluran air bersih dan atau
limbah
5. Pertahanan dan Keamanan Penyediaan kawasan hutan untuk kepentingan pertahanan dan
keamanan.

IV-5
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN DINAS KEHUTANAN 2019 - 2023

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE


2019 2020 2021 2022 2023 RPJMD (2023)
FORMASI UNIT
KONDISI KINERJA PADA
KERJA
AWAL RENSTRA
PENANGGUNG
URUSAN/BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM (TAHUN 2017)
TUJUAN SASARAN KODE TARGET KINERJA Rupiah TARGET KINERJA Rupiah TARGET KINERJA Rupiah TARGET KINERJA Rupiah TARGET KINERJA Rupiah TARGET KINERJA Rupiah JAWAB Lokasi
DAERAH DAN PROGRAM/KEGIATAN (OUTCOMES) /KEGIATAN (OUTPUT)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
2. URUSAN PILIHAN - 5.994.291.480 10.000.000.000 9.000.000.000 - -

2.02. DINAS KEHUTANAN PROVINSI SUMATERA 84.705.708.520 90.700.000.000 95.000.000.000 99.000.000.000 99.000.000.000 99.000.000.000
UTARA

Tujuan 1. Cakupan penyelenggaraan Tugas 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Mengoptimalkan Pokok dan tanggung jawab
tertib
penyelenggaraan
urusan kehutanan

Sasaran 1. Cakupan Pelayanan Kedinasan yang 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Terwujudnya tertangani
cakupan
operasional
pelayanan
kedinasan yang
I PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI Cakupan Pelayanan Administrasi
PERKANTORAN Perkantoran Yang Ditangani 100% 100 % 11.006.414.720 100 % 15.843.362.740 100 % 17.773.390.700 100 % 17.266.550.000 100 % 16.652.000.000 100 % 16.652.000.000 Dishutsu / UPT

1 Penyediaan jasa surat menyurat Tersedianya Paket Jasa Surat 5 Tahun 1 Tahun 181.070.000 1 Tahun 182.070.000 1 Tahun 190.000.000 1 Tahun 200.000.000 1 Tahun 200.000.000 1 Tahun 200.000.000 Kantor Dinas,
menyurat kedinasan dan UPT

Dishutsu & UPT


2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air Tersedianya pembayaran rekening 60 Bulan 12 bulan 1.389.620.000 12 bulan 1.208.620.000 12 bulan 1.360.000.000 12 bulan 1.420.000.000 12 bulan 1.450.000.000 12 bulan 1.450.000.000 Dishutsu & UPT Kantor Dinas,
dan listrik Listrik, Telepon/Wifi & air di kantor dan UPT
dinas, UPT dan Pos Resort pada setiap
bulannya

3 Penyediaan jasa administrasi keuangan Tersedianya paket pengelola 5 Tahun 1 Tahun 1.498.876.000 1 Tahun 1.547.876.000 1 Tahun 1.600.000.000 1 Tahun 1.625.000.000 1 Tahun 1.650.000.000 1 Tahun 1.650.000.000 Dishutsu & UPT Kantor Dinas,
administrasi keuangan dan UPT
4 Penyediaan jasa Pendukung Pelayanan Tersedianya Paket Jasa Kebersihan 5 Tahun 1 Tahun 3.265.000.000 1 Tahun 5.000.000.000 1 Tahun 5.500.000.000 1 Tahun 5.817.000.000 1 Tahun 6.040.000.000 1 Tahun 6.040.000.000 Kantor Dinas,
Perkantoran Kantor, Jaga Malam, Satpam, dan UPT
Supir dan Pramu saji di Kantor
Dinas dan UPT

Dishutsu & UPT


5 Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya Paket ATK untuk Kantor 5 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun Kantor Dinas,
Dinas,UPT dan Pos Resort/Unit dan UPT
KPH
348.846.060 358.846.060 370.000.000 372.000.000 380.000.000 380.000.000 Dishutsu & UPT
6 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Tersedianya paket cetakan dan 5 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun Kantor Dinas,
penggandaan di kantor dinas, UPT dan UPT
dan Pos Resort / Unit KPH

156.050.700 166.050.700 176.050.700 178.000.000 182.000.000 182.000.000 Dishutsu & UPT


7 Penyediaan komponen instalasi Tersedianya paket instalasi / 5 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun Kantor Dinas,
listrik/penerangan bangunan kantor penerangan bangunan kantor di dan UPT
Kantor Dinas, UPT dan Pos
Resort/Unit
KPH
264.249.980 284.249.980 310.000.000 330.000.000 350.000.000 350.000.000 Dishutsu & UPT
8 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Tersedianya paket peralatan dan 5 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun Kantor Dinas,
perlengkapan kantor di Dinas, UPT dan UPT
dan Pos Resort /Unit KPH ( meliputi
Komputer PC, Laptop, Printer, GPS,
Plotter, alat ukur perpetaan, UPS,
Televisi, dan lain - lain )

855.100.000 1.830.100.000 2.000.000.000 900.000.000 700.000.000 700.000.000 Dishutsu & UPT


9 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan Tersedianya Paket Bahan Bacaan dan 5 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun Kantor Dinas,
perundang-undangan Peraturan di Kantor Dinas dan UPT dan UPT
94.999.980 63.000.000 65.000.000 68.000.000 70.000.000 70.000.000 Dishutsu & UPT
10 Penyediaan makanan dan minuman Tersedianya Paket Makan dan Minum 5 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun Kantor Dinas,
Rapat Rutin Kedinasan dan Tamu di dan UPT
Kantor Dinas dan UPT

216.550.000 236.550.000 246.550.000 256.550.000 260.000.000 260.000.000 Dishutsu & UPT


11 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar Tersedianya paket koordinasi dan 5 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun Di Luar
daerah konsultasi kedinasan ke luar daerah Provinsi Sumut
bagi aparatur di dinas, UPT dan Dalam Negeri
Pos Resort / Unit KPH

999.942.000 2.016.000.000 2.460.000.000 2.500.000.000 2.100.000.000 2.100.000.000 Dishutsu & UPT


12 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam Tersedianya paket koordinasi dan 5 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun 1 Tahun Di Dalam
daerah konsultasi kedinasan ke dalam daerah WilayahProvins
bagi aparatur di dinas, UPT dan Pos i Sumut
Resort / Unit KPH

1.736.110.000 2.950.000.000 3.495.790.000 3.600.000.000 3.270.000.000 3.270.000.000 Dishutsu & UPT


Tujuan 1. Cakupan penyelenggaraan Tugas 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Mengoptimalkan Pokok dan tanggung jawab
tertib
penyelenggaraan
urusan kehutanan
Sasaran 1. Cakupan Pelayanan Kedinasan yang 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Terwujudnya tertangani
cakupan
operasional
pelayanan
kedinasan yang
efektif
II PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN
PRASARANA APARATUR
Cakupan Ketersediaan Sarana 55% 55 % 13.324.915.600 56 % 14.935.782.830 57 % 19.150.000.000 58 % 21.927.000.000 59 % 16.703.000.000 59 % 16.703.000.000 Dishutsu
Prasarana
01 Pengadaan kendaraan dinas/operasional Tersedianya Jenis Paket pengadaan 2 Jenis paket (roda 4 Dishut / UPT Kantor Dinas,
Kenderaan Dinas Roda 4, dan Roda 2 dan roda 2 ) dan UPT

2 paket 4.060.867.700 2 paket 1.100.000.000 2 paket 1.200.000.000 2 paket 1.300.000.000 2 paket 1.500.000.000 2 paket 1.500.000.000
02 Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas Tersedianya Paket Pemeliharaan 0 unit Dishut / UPT Kantor Dinas,
berkala rumah dinas di Dinas dan dan UPT
UPT
- unit - 8 unit 1.660.000.000 10 unit 1.900.000.000 12 unit 2.250.000.000 10 unit 2.100.000.000 10 unit 2.100.000.000
03 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Tersedianya Paket Pemeliharaan 18 unit Dishutsu/UPT Kantor Dinas,
berkala gedung kantor di Dinas, dan UPT
UPT dan Pos Resort/ Unit KPH

18 unit 5.435.258.100 18 unit 2.975.000.000 18 unit 3.000.000.000 18 unit 3.500.000.000 18 unit 3.100.000.000 18 unit 3.100.000.000
04 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas Tersedianya Paket Pemeliharaan 5 paket ( BBM, Dishutsu/UPT Kantor Dinas,
operasional berkala kenderaan dinas / operasional Suku Cadang, Pajak, dan UPT
kedinasan di Dinas dan UPT Ansuransi, Service
Berkala dan Bengkel
)
18 Paket 1.347.233.250 18 Paket 1.547.233.250 18 Paket 2.250.000.000 18 Paket 2.750.000.000 18 Paket 2.150.000.000 18 Paket 2.250.000.000
05 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung Tersedianya Paket Pemeliharaan 5 paket Dishutsu/UPT Kantor Dinas,
kantor berkala peralatan gedung kantor di dan UPT
Kantor Dinas, UPT dan Pos
Resort/Unit KPH

1 Paket 254.000.000 - Paket - Paket - - Paket - - Paket - - Paket -


06 Pengadaan Meubeleur Tersedianya Paket Meubeleur Kantor 5 paket Dishutsu/UPT Kantor Dinas,
di Dinas, UPT dan Pos Resort/Unit dan UPT
KPH
18 Paket 1.948.558.750 17 Paket 1.500.000.000 12 Paket 900.000.000 8 Paket 727.000.000 5 Paket 500.000.000 5 Paket 500.000.000
07 Pengadaan Peralatan / Perlengkapan Gedung Tersedianya Paket Pengadaan 5 paket Dishut / UPT Kantor Dinas,
Kantor / Rumah Dinas/Jabatan Peralatan / Perlengkapan Gedung dan UPT
Kantor / Rumah Dinas / Jabatan di
Dinas, UPT dan Pos Resort / Unit
KPH (meliputi Ganset, AC,Sumur Bor,
Terali Pengamanan Pintu dan jendela,
Perangkat CCTV, Gorden, Bel, OHP,
Soundsystem dan lain lain )

6 Paket 278.997.800 18 Paket 900.000.000 18 Paket 2.500.000.000 18 Paket 3.000.000.000 18 Paket 1.500.000.000 18 Paket 1.500.000.000
08 Pemeliharaan rutin/berkala Tersedianya Paket Pemeliharaan Rutin 0 paket Dishut / UPT Kantor Dinas,
peralatan/perlengkapan gedung kantor /rumah peralatan/perlengkapan gedung dan UPT
dinas kantor /rumah dinas (meliputi
pemeliharaan rutin Laptop, Printer,
Personal Computer, Plooter, Ganset,
Sumur Bor, Terali Pengamanan Pintu, AC
dan jendela, Perangkat CCTV, Gorden,
Bel, OHP, Soundsystem dan lain lain )

- paket - 18 paket 473.000.000 18 paket 1.250.000.000 18 paket 1.500.000.000 18 paket 630.000.000 18 paket 530.000.000
09 Pembangunan / pembuatan sarana prasarana Tersedianya paket sarana dan 0 unit Dishut / UPT Kantor Dinas,
pendukung kantor / rumah dinas prasarana pendukung kantor / rumah dan UPT
dinas ( Pagar, Gerbang, Halaman ,
Jalan, Gapura, lapangan olah raga,
Gudang /Tempat Penyimpanan barang
sitaan, Grasi dan lain - lain )

- unit - 24 unit 3.164.549.580 26 unit 4.000.000.000 28 unit 4.250.000.000 24 unit 2.800.000.000 24 unit 2.800.000.000
10 Rehabilitasi / Pemeliharaan rutin/berkala sarana Tersedianya Paket rehabilitasi sarana 0 unit Dishut / UPT Kantor Dinas,
prasarana pendukung kantor / rumah dinas prasarana pendukung kantor / rumah dan UPT
dinas ( Pemeliharaan Pagar, Gerbang,
Halaman , Jalan, Gapura, lapangan
olah raga, Pos Jaga, Shelter dan lain -
lain )

- unit - 11 unit 1.616.000.000 13 unit 2.150.000.000 15 unit 2.650.000.000 16 unit 2.423.000.000 16 unit 2.423.000.000

Tujuan 1. Cakupan penyelenggaraan Tugas 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Mengoptimalkan Pokok dan tanggung jawab
tertib
penyelenggaraan
urusan kehutanan
Sasaran 1. Cakupan Pelayanan Kedinasan yang 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Terwujudnya tertangani
cakupan
operasional
pelayanan
kedinasan yang
III PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR
Persentase Kehadiran Aparatur 98% 98 % 200.000.000 98 % 918.000.000 98 % 1.050.000.000 98 % 350.000.000 98 % 370.000.000 98 % 370.000.000 Dishutsu
01 Pengadaan Pakaian Dinas beserta Tersedianya Paket Pakaian Dinas 2 Paket Kantor Dinas,
perlengkapannya beserta Perlengkapannya bagi dan UPT
aparatur di dinas, UPT dan Pos
Resort/Unit KPH

- Paket - 1 Paket 588.000.000 1 Paket - - Paket - - Paket - - Paket - Dishutsu/UPT


02 Pembinaan PNS/ ASN Kehutanan Terlaksananya Paket Pembinaan 0 Paket Di Dalam /
ASN di dinas, UPT dan Pos Resort / Luar
Unit KPH WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri

1 Paket 200.000.000 1 Paket 330.000.000 1 Paket 350.000.000 1 Paket 350.000.000 1 Paket 370.000.000 1 Paket 370.000.000 Dishutsu/UPT
03 Pengadaan Pakaian Khusus Hari Hari Tertentu Tersedianya Paket Pakaian Khusus 3 Paket Kantor Dinas,
/ Pakaian Korpri / Pakaian Batik Hari Hari Tertentu / Pakaian Korpri dan UPT
/ Pakaian Batik bagi aparatur di
dinas, UPT dan Pos Resort / unit
KPH

- Paket - - Paket - 1 Paket 700.000.000 - Paket - - Paket - - Paket - Dishutsu/UPT

Tujuan 1. Cakupan penyelenggaraan Tugas 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Mengoptimalkan Pokok dan tanggung jawab
tertib
penyelenggaraan
urusan kehutanan
Sasaran 1. Cakupan Pelayanan Kedinasan yang 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Terwujudnya tertangani
cakupan
operasional
pelayanan
kedinasan yang
IV PROGRAM FASILITAS PINDAH/PURNA TUGAS
cakupan pelayanan fasilitas pindah /
PNS
purna tugas PNS
0% - % - 20 % 70.000.000 20 % 45.000.000 20 % 60.000.000 20 % 80.000.000 20 % 80.000.000 Dishutsu
01 Pemindahan tugas PNS Tersedianya Paket fasilitasi 0 paket - Paket - 1 Paket 30.000.000 1 Paket 25.000.000 1 Paket 30.000.000 1 Paket 50.000.000 1 Paket 50.000.000 Dishut / UPT Di Dalam
Pemindahan Tugas PNS di dinas, UPT Provinsi Sumut
& Pos Resort / Unit KPH Dalam Negeri

02 Penyelenggaraan Purna Bhakti PNS/ ASN Tersedianya Paket fasilitasi 0 paket - Paket - 1 Paket 40.000.000 1 Paket 20.000.000 1 Paket 30.000.000 1 Paket 30.000.000 1 Paket 30.000.000 Dishut / UPT Kantor Dinas,
Pemulangan PNS Yang Pensiun di dan UPT
dinas, UPT dan Pos Resort/Unit
KPH

Tujuan 1. Cakupan penyelenggaraan Tugas 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Mengoptimalkan Pokok dan tanggung jawab
tertib
penyelenggaraan
urusan kehutanan
Sasaran 1. Cakupan Pelayanan Kedinasan yang 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Terwujudnya tertangani
cakupan
operasional
pelayanan
kedinasan yang
V PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER
Persentase jumlah judul dokumen /
DAYA APARATUR
pelaporan yang dapat dikerjakan
secara mandiri
80% 80 % 1.234.000.000 81 % 1.320.000.000 82 % 850.000.000 83 % 875.000.000 84 % 1.020.000.000 84 % 1.020.000.000 Dishutsu
01 Peningkatan Kualitas Jasmani dan Rohani Tersedianya Paket Fasilitasi pembinaan Dishut / UPT Di Dalam
jasmani dan rohani bagi aparatur Provinsi Sumut
Dalam Negeri

5 Paket 1 Paket 84.000.000 1 Paket 120.000.000 1 Paket 150.000.000 1 Paket 200.000.000 1 Paket 220.000.000 1 Paket 220.000.000
02 Pendidikan dan Pelatihan Non Formal Tersedianya Paket Diklat Non Dishut / UPT Di Dalam /
Formal bagi aparatur di dinas, UPT Luar
dan Pos Resort / Unit KPH WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri

5 Paket 1 Paket 1.150.000.000 1 Paket 1.000.000.000 1 Paket 450.000.000 1 Paket 400.000.000 1 Paket 500.000.000 1 Paket 500.000.000
04 Peningkatan Kapasitas Wawasan Aparatur Tersedianya paket peningkatan Dishut / UPT Di Dalam /
kapasitas wawasan aparatur di bidang Luar
kehutanan WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri

0 Paket - Paket - 1 Paket 200.000.000 1 Paket 250.000.000 1 paket 275.000.000 1 paket 300.000.000 1 paket 300.000.000

Tujuan 1. Cakupan penyelenggaraan Tugas 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Mengoptimalkan Pokok dan tanggung jawab
tertib
penyelenggaraan
urusan kehutanan

Sasaran 1. Cakupan Pelayanan Kedinasan yang 100% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Terwujudnya tertangani
cakupan
operasional
pelayanan
kedinasan yang
VI PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN
SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA DAN
KEUANGAN
Persentase Jumlah tertib penyiapan
dokumen / pelaporan
100% 100 % 934.179.948 100 % 1.435.000.000 100 % 1.561.000.000 100 % 1.667.000.000 100 % 1.848.000.000 100 % 1.848.000.000 Dishutsu
01 Penyusunan Laporan Kinerja / Perjanjian 10 paket dokumen / 9 jenis 50.000.000 9 jenis 75.000.000 9 jenis 95.000.000 9 jenis 100.000.000 10 jenis 135.000.000 10 jenis 135.000.000 Dishutsu Di Dalam
Tersedianya jenis paket Dokumen /
Kinerja (LK/PK) , Laporan Evaluasi Tahunan pelaporan Dokume Dokume Dokumen Dokumen Dokume Dokumen Provinsi Sumut
Pelaporan LK, PK, Laporan Bulanan,
(LKPJ/LPPD) dan Evaluasi Renja/Renstra n n n Dalam Negeri
LKPJ, LKPJ AMJ, LPPD, Laporan
Tahunan, Evaluasi Renja/P.Renja,
Ekspose dan Evaluasi
Renstra/P.Renstra

02 Penyusunan Kerja (RENJA)/ Perubahan Rencana Tersedianya paket Dokumen Renja, 8 Jenis paket Dokumen 8 Dokume 332.800.000 8 Dokume 420.000.000 8 Dokumen 440.000.000 8 Dokumen 480.000.000 8 Dokume 500.000.000 8 Dokume 500.000.000 Dishut / UPT Di Dalam /
Kerja (P. RENJA) P.Renja, Berita Acara, bahan Ekspose, n n n n Luar
PRA.RKA, RKA, P.RKA, DPA, dan WilayahProvins
DPPA i Sumut Dalam
Negeri

03 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Tersusunnya paket pelaporan 5 Paket Laporan 1 Paket 1 Paket 175.000.000 1 Paket 220.000.000 1 Paket 300.000.000 1 Paket 350.000.000 1 Paket 350.000.000 Dishutsu Di Dalam
APBD perkembangan pelaksanaan APBD dan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Provinsi Sumut
bahan eksposenya Dalam Negeri

149.999.950
04 Penyusunan CAL, LRA dan Neraca Tersususunya paket pelaporan 5 Paket Laporan 1 Laporan 31.380.000 1 Laporan 35.000.000 1 Laporan 36.000.000 1 Laporan 37.000.000 1 Laporan 38.000.000 1 Laporan 38.000.000 Dishutsu Kantor Dinas,
dokumen CAL, LRA dan dan UPT
Neraca
05 Pembinaan dan Pengelolaan Barang/Asset dan Di Dalam /
Neraca pada SKPD/OPD Luar
WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri
Terlaksananya paket pembinaan dan
pengelolaan barang / aset dan neraca

5 Paket 1 Paket 150.000.000 1 Paket 505.000.000 1 Paket 520.000.000 1 Paket 450.000.000 1 Paket 475.000.000 1 Paket 475.000.000 Dishutsu
06 Pembinaan/Pengendalian Penatausahaan 0 paket 1 paket 1 paket 225.000.000 1 paket 250.000.000 1 paket 300.000.000 1 paket 350.000.000 1 paket 350.000.000 Di Dalam /
Keuangan Luar
WilayahProvins
Terlaksananya paket pembinaan / i Sumut Dalam
pengendalian penatausahaan Negeri
keuangan
219.999.998 Dishutsu

Tujuan 2. Cakupan Kawasan Hutan Lindung 55% 55 % 56 % 57 % 58 % 59 % 59 %


Mengoptimalkan dan Produksi yang tertib
Pengelolaan pemanfaatannya/penggunaannya
Hutan dan Hasil
Hutan Secara
Lestari

Sasaran 2. Cakupan Kawasan Hutan dan hasil 55% 55 % 56 % 57 % 58 % 59 % 59 %


Terwujudnya tertib hutan Yang Dikelola dengan tertib
pengelolaan dan baik
kawasan hutan
dan hasil hutan

VII PROGRAM PEMBINAAN DAN PENERTIBAN


PEMANFAATAN HASIL HUTAN

Cakupan Penerimaan PNBP 100% 100 % 1.550.226.990 100 % 1.562.339.150 100 % 1.760.434.500 100 % 1.723.502.000 100 % 2.053.850.000 100 % 2.053.850.000 Dishutsu
01 Di Dalam
Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Termonitornya tertib pembayaran
Monitoring Pembayaran Iuran Kehutanan Dana Ijin Ijin Ijin Ijin Ijin
iuran kehutanan Dana Reboisasi (DR)
Reboisasi (DR) dan Provisi Sumber Daya Hutan Usaha/ Usaha/ Usaha/ Usaha/ Usaha/
dan Provisi Sumber Daya Hutan
(PSDH), dan Iuran Ijin Usaha Pemanfaatan Perusaha Perusah Ijin Perusaha Perusah Perusaha
(PSDH) dan Iuran Ijin Usaha 132.599.925 145.860.000 153.153.000
Hutan (IIUPH) an aan Usaha/ an aan an
Pemanfaatan Hutan (IIUPH) pada
Perusahaa
sejumlah ijin 13 Ijin Usaha/ 6 6 6 6 160.810.650 6 186.000.000 6 186.000.000 Bid. PH
n
Perusahaan
02 Di Dalam
Ijin Ijin Ijin Ijin Ijin
Provinsi Sumut
Usaha/ Usaha/ Usaha/ Usaha/ Usaha/
Dalam Negeri
Termonitornya Kegiatan IUPHHK Perusaha Perusah Ijin Perusaha Perusah Perusaha
0 Ijin Usaha/ an aan an aan an
- Hutan Tanaman pada sejumlah Usaha/
Perusahaan
izin usaha Perusahaa
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan IUPHHK-HT 8 179.999.725 8 189.000.000 8 198.450.000 8 208.372.500 8 230.000.000 8 230.000.000 Bid. PH
n
03 Di Dalam
Termonitornya hasil produksi kayu
Provinsi Sumut
yang berasal dari IPK / Ijin sah
Dalam Negeri
lainnya pada sejumlah wilayah
Monitoring dan Evaluasi Hasil Izin Pemanfaatan kabupaten / kota Kabupat Kabupat Kabupate Kabupate Kabupat Kabupate
Kayu (IPK) dan izin sah lainnya en/ Kota en/ Kota n/ Kota n/ Kota en/ Kota n/ Kota
0 Kab/Kota 6 129.999.995 6 136.500.000 6 143.325.000 6 150.491.250 6 165.600.000 6 165.600.000 Bid. PH
04 Di Dalam /
Luar
WilayahProvins
Terlaksananya Jadwal
i Sumut Dalam
Rekonsiliasi Iuran Kehutanan
Negeri
PSDH dan Dana Rebosasi
Rekonsiliasi Iuran Kehutanan Provisi Sumber 50.599.985 55.660.000 58.443.000
10 Triwulan 4 Triwula 4 Triwula 4 Triwulan 4 Triwula 61.365.150 4 Triwula 70.700.000 4 Triwula 70.700.000 Bid. PH
Daya Hutan (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR)
n n n n n
05 60 Bulan Di Dalam /
Luar
WilayahProvins
Terlaksananya perencanaan dan
i Sumut Dalam
koordinasi penertiban pengusahaan
Negeri
hutan ke pemerintah pusat dan rapat
Perencanaan Kegiatan Penertiban Pengusahaan 117.599.975 123.480.000 129.654.000
kerja teknis pada waktu tertentu 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 136.136.700 12 bulan 143.900.000 12 bulan 143.900.000 Bid. PH
Hutan
06 Di Dalam
Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Monitoring dan Evaluasi Hasil Produksi Termonitornya hasil produksi Ijin Ijin Ijin Ijin
HTR/HD/HKm/ Kemitraan / Pola Kerjasama HTR/HKm/Kemitraan / Pola Usaha 71.859.975 Usaha 76.230.000 80.041.500 Usaha Usaha
Kerjasama pada sejumlah ijin
4 Ijin Usaha 4 5 6 Ijin 7 84.200.000 8 92.450.000 8 Ijin 92.450.000 Bid. PH
Usaha Usaha
07 Ijin Ijin Ijin Ijin Ijin Di Dalam
Usaha/ Usaha/ Usaha/ Usaha/ Usaha/ Provinsi Sumut
Perusaha Perusah Perusaha Perusah Perusaha Dalam Negeri
Ijin
Termonitornya kegiatan IUPHHK - 2 Ijin Usaha/ an 144.953.745 aan 159.449.150 167.400.000 an aan an
Usaha/
Hutan Alam pada sejumlah Ijin Perusahaan
Perusahaa
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan IUPHHK-HA 4 4 4 4 175.770.000 3 155.000.000 3 155.000.000 Bid. PH
n
08 Di Dalam
Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Terlaksananya sosialisasi peraturan
penatausahaan hasil hutan pada
sejumlah pemangku kepentingan
Sosialisasi Peraturan Penatausahaan Hasil Hutan 0 Orang 30 Orang 77.600.000 30 Orang 81.480.000 30 Orang 85.554.000 30 Orang 90.000.000 50 Orang 133.000.000 50 Orang 133.000.000 Bid. PH
09 Di Dalam
Termonitornya tertib penatausahaan Provinsi Sumut
peredaran kayu rakyat yang berasal Dalam Negeri
dari hutan hak pada sejumlah wilayah
kabupaten / kota
Monitoring Peredaran Kayu Rakyat 4 Kab/Kota 4 Kabupat 76.719.875 4 Kabupat 85.360.000 4 Kabupate 89.628.000 4 Kabupate 94.109.400 4 Kabupat 108.500.000 4 Kabupate 108.500.000 Bid. PH
en/ Kota en/ Kota n/ Kota n/ Kota en/ Kota n/ Kota
10 Di Dalam
Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Terlaksananya pembinaan
penatausahaan hasil hutan /
peredaran hasil hutan bagi pemegang
Pembinaan Penatausahaan Hasil ijin hutan hak / pemegang ijin pada Kabupat 107.449.975 Kabupat 118.360.000 Kabupate 124.278.000 Kabupate Kabupat Kabupate
Hutan sejumlah wilayah kabupaten / kota en/ Kota en/ Kota n/ Kota n/ Kota en/ Kota n/ Kota
/Peredaran Hasil Hutan 5 Kabupaten 5 5 5 5 130.491.900 5 150.400.000 5 150.400.000 Bid. PH
11 Di Dalam
Terlaksananya pembinaan dan
Provinsi Sumut
pengendalian pelaksanaan RPBBI
Dalam Negeri
untuk Industri primer hasil hutan pada
sejumlah wilayah kabupaten/kota

Pembinaan dan pengendalian Pelaksanaan 12 Kab/Kota 4 Kabupat 49.066.240 3 Kabupat 57.860.000 3 Kabupate 60.753.000 3 Kabupate 63.790.650 4 Kabupat 74.000.000 4 Kabupate 74.000.000 Bid. PH
RPBBI Pada Industri Primer Hasil Hutan en/ Kota en/ Kota n/ Kota n/ Kota en/ Kota n/ Kota
12 Di Dalam
Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Terlaksananya inventarisasi Industri
Pengolahan Hasil Hutan Kayu/Non
Kayu, Penampungan Hasil Hutan, dan
Inventarisasi Industri Pengolahan Hasil Hutan Sentra Penjualan Hasil Hutan pada
Kayu/Non Kayu, Penampungan Hasil Hutan, sejumlah wilayah kabupaten / kota
dan Sentra Penjualan Hasil Hutan Kabupat 87.599.995 Kabupat 96.360.000 Kabupate 101.178.000 Kabupate Kabupat Kabupate
0 Kab/Kota 7 10 10 10 106.236.900 10 122.500.000 10 122.500.000 Bid. PH
en/ Kota en/ Kota n/ Kota n/ Kota en/ Kota n/ Kota
13 Di Dalam
Provinsi Sumut
Dalam Negeri

Pemantauan Peredaran Hasil Hutan Lintas Terlaksananya pemantauan dan Kabupat 47.599.985 Kabupat 52.360.000 Kabupate 54.978.000 Kabupate Kabupat Kabupate
Kabupaten/Kota pengendalian peredaran hasil hutan en/ Kota en/ Kota n/ Kota n/ Kota en/ Kota n/ Kota
lintas Kabupaten / Kota
8 Kab/Kota 3 4 4 4 57.726.900 4 66.600.000 4 66.600.000 Bid. PH
14 Di Dalam
Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Terlaksananya monitoring dan evaluasi
Kabupat 42.561.250 Kabupat 44.730.000 Kabupate 46.966.500 Kabupate Kabupat Kabupate
kegiatan IUIPHHK / ISL pada
en/ Kota en/ Kota n/ Kota n/ Kota en/ Kota n/ Kota
sejumlah wilayah kabupaten / kota
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan IUIPHHK/ISL 0 Kab/Kota 3 4 4 4 50.000.000 4 55.200.000 4 55.200.000 Bid. PH
15 Di Dalam
Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Terlaksananya monitoring dan evaluasi
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan IUPHH- Kabupat 129.999.995 Kabupat 139.650.000 Kabupate 146.632.500 Kabupate Kabupat Kabupate
Kegiatan IUPHH-BK/ IPHH-BK
BK/ IPHH-BK en/ Kota en/ Kota n/ Kota n/ Kota en/ Kota n/ Kota
pada sejumlah wilayah kabupaten /
0 Kab/Kota 6 6 6 6 154.000.000 6 170.000.000 6 170.000.000 Bid. PH
kota
16 Ijin Ijin Ijin Ijin Ijin Di Dalam
Usaha/ Usaha/ Usaha/ Usaha/ Usaha/ Provinsi Sumut
Perusaha Perusah Perusaha Perusah Perusaha Dalam Negeri
Evaluasi Kepatuhan Pelaksanaan Penatausahaan Terlaksananya evaluasi tertib Ijin
0 Ijin Usaha/ an aan an aan an
Hasil Hutan pada IPK / IUPHHK - HA / pelaksanaan PUHH pada IPK / Usaha/
Perusahaan
IUPHHK - HT IUPHHK - HA / IUPHHK - HT / Perusahaa
1 104.016.350 - - 2 120.000.000 - - 2 130.000.000 2 130.000.000 Bid. PH
/ IUIPHHK / ISL IUIPHHK / ISL n

Tujuan 4. Konstribusi Sektor Kehutanan 0,84% 0,84 % 0,85 % 0,86 % 0,87 % 0,88 % 0,88 %
Mengoptimalkan terhadap PDRB
Produktifitas
Pengelolaan
Kawasan Hutan
dan hasil hutan
secara lestari

Sasaran 4. Cakupan pengelolaan hutan lestari 35% 35 % 36 % 37 % 38 % 39 % 39 %


Terwujudnya yang produktif
Pengelolaan Hutan
Lestari yang
Produktif berbasis
partisipasi stake
holder dan
masyarakat yang
VIII PROGRAM PERENCANAAN DAN
PENGEMBANGAN HUTAN

Cakupan Paket Layanan


Perencanaan dan Koordinasi
Pengembangan Hutan
100% 100 Persen 9.169.443.542 100 Persen 8.375.000.000 100 Persen 8.975.000.000 100 Persen 9.646.690.000 100 Persen 9.540.000.000 100 Persen 9.540.000.000 Dishutsu
01 Perencanaan dan Koordinasi Pembangunan 5 Paket Di Dalam /
Kehutanan Luar
WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri
Terlaksananya Paket Perencanaan dan
koordinasi pengembangan hutan

1 Paket 285.002.410 1 Paket 320.000.000 1 Paket 350.000.000 1 Paket 400.000.000 1 Paket 450.000.000 1 Paket 450.000.000 Sekretariat Dishutsu
02 Pengumpulan, Pengolahan dan updating Data 3 Dokumen Di Dalam /
Penyusunan Statistik Kehutanan Luar
WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri
Tersedianya Paket data Statistik Dokume Dokume Dokume
1 148.334.032 1 200.000.000 1 Dokumen 210.000.000 1 Dokumen 220.000.000 1 240.000.000 1 Dokume 240.000.000 Sekretariat Dishutsu
Kehutanan n n n n
03 Sosialisasi/Penyebarluasan Informasi di Bidang Dishutsu/UPT Di Dalam /
Hutan dan Kehutanan Luar
WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri
Terlaksananya Paket Sosialisasi
5 Paket 1 Paket 337.000.000 1 Paket 300.000.000 1 Paket 400.000.000 1 Paket 366.690.000 1 Paket 350.000.000 1 Paket 350.000.000
Informasi di bidang kehutanan
04 Pembangunan Sarana dan Prasarana Dishutsu/UPT Di Dalam
Operasionalisasi KPH, Tahura dan Hutan Kota Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Tersediannya paket sarana prasarana
pendukung operasionalisasi KPH dan
Tahura pada wilayah kerja UPT
13 unit 9 unit 4.298.847.100 4 unit 1.500.000.000 4 unit 1.500.000.000 6 unit 1.500.000.000 4 unit 1.000.000.000 4 unit 1.000.000.000
05 Penyiapan/ Penyusunan Rancangan Teknis Dishutsu/UPT Di Dalam /
Kegiatan Kehutanan/ Pendukung Teknis Luar
Kegiatan WilayahProvins
Tersedianya paket Rancangan Teknis i Sumut Dalam
Kegiatan Kehutanan / pendukung Negeri
teknis kegiatan
0 Paket 1 Paket 1.974.000.000 1 Paket 1.300.000.000 1 Paket 1.300.000.000 1 Paket 1.300.000.000 1 Paket 1.300.000.000 1 Paket 1.300.000.000
06 Pengendalian / konsolidasi tertib pengelolaan Di Dalam
hutan lintas pemangku kepentingan Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Terlaksanaya Paket Pengendalian /
Konsolidasi tertib pengelolaan hutan
lintas pemangku kepentingan
0 Paket - Paket - 1 Paket 780.000.000 1 Paket 800.000.000 1 Paket 800.000.000 1 Paket 850.000.000 1 Paket 850.000.000 UPT
07 Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah/ Di Dalam /
Pergub Bidang Kehutanan Luar
WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri
Tersusunnyapaket Jenis Dokumen Dokume Dokume Dokume
0 jenis Dokumen 2 404.999.000 2 400.000.000 2 Dokumen 400.000.000 1 Dokumen 225.000.000 1 250.000.000 1 Dokume 250.000.000 Dishutsu
Regulasi Daerah n n n
n
08 Pelaksanaan Pameran-pameran tentang Hutan Di Dalam /
dan Kehutanan Luar
WilayahProvins
Bid. RHL / i Sumut Dalam
Subbag Umum Negeri
Terlaksananya paket pameran dan
5 paket 1 paket 300.000.000 1 paket 350.000.000 1 paket 450.000.000 1 paket 500.000.000 1 paket 550.000.000 1 paket 550.000.000 Kepegawaian
kehutanan
09 Penyiapan,/Pembentukan / Pengembangan Di Dalam /
badan layanan umum daerah bidang kehutanan Luar
WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri
Tersedianya Paket penyiapan /
0 Paket 0 Paket - 0 Paket - 0 Paket - 1 Paket 500.000.000 1 Paket 300.000.000 1 Paket 300.000.000 Dishutsu/Bidang PH
Pengembangan /penguatan BLUD
10 Koordinasi penyiapan bahan perencanaan, Di Dalam /
monitoring dan pelaporan kegiatan DBH Luar
DR/Dana Transfer Daerah WilayahProvins
Terlaksananya kegiatan koordinasi
i Sumut Dalam
penyiapan bahan perencanaan,
Negeri
monitoring dan pelaporan kegiatan
DBH DR / Dana Transfer Daerah

0 Paket 1 Paket 350.000.000 1 Paket 300.000.000 1 Paket 350.000.000 1 Paket 300.000.000 1 Paket 300.000.000 1 Paket 300.000.000 Dishutsu
11 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Tersediannya paket pemeliharaan Di Dalam
Operasionalisasi KPH, Tahura dan atau Hutan sarana prasarana pendukung Provinsi Sumut
Kota operasionalisasi KPH dan Tahura pada Dalam Negeri
wilayah kerja UPT

0 unit 0 unit - 3 unit 325.000.000 3 unit 325.000.000 4 unit 550.000.000 4 unit 550.000.000 4 unit 550.000.000 Dishutsu/UPT
12 Kegiatan Penunjang DAK Di Dalam /
Luar
WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri
Terdukungnya paket pelaksanaan
kegiatan DAK

0 Paket 1 paket 1.071.261.000 1 paket 250.000.000 1 paket 300.000.000 1 paket 320.000.000 1 paket 350.000.000 1 paket 350.000.000 Dishutsu/UPT
13 Inventarisasi, identifikasi, updating dan Di Dalam
pengolahan data potensi sumber daya hutan / Provinsi Sumut
Sosial Ekonomi Masyarakat di dalam dan Dalam Negeri
disekitar Kawasan Hutan Tersedianya paket data dasar potensi UPT KPH dan
pengelolaan hutan / Sosial Ekonomi Tahura BB
0 paket 0 paket - 17 paket 850.000.000 17 paket 1.020.000.000 17 paket 1.115.000.000 17 paket 1.500.000.000 17 paket 1.500.000.000
14 Penyiapan / Pembuatan / Pengembangan Di Dalam
Ekowisata Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Tersedianya paket Penyiapan /
UPT KPH dan
Pembuatan / pengembangan
Tahura BB
ekowisata
0 unit 0 unit - 4 unit 1.100.000.000 4 unit 1.170.000.000 4 unit 1.150.000.000 4 unit 1.150.000.000 4 unit 1.150.000.000
15 Penyiapan pengendalian pengembangan Di Dalam
Ekowisata Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Tersedianya paket Penyiapan
UPT KPH dan
perencanaan / pengendalian
Tahura BB
pengembangan ekowisata
0 paket 0 paket - 2 paket 400.000.000 2 Paket 400.000.000 2 paket 400.000.000 2 paket 400.000.000 2 paket 400.000.000

Tujuan 2. Cakupan Kawasan Hutan Lindung 55% 55 % 56 % 57 % 58 % 59 % 59 %


Mengoptimalkan dan Produksi yang tertib
Pengelolaan pemanfaatannya/penggunaannya
Hutan dan Hasil
Hutan Secara
Sasaran 2. Cakupan Kawasan Hutan dan hasil 55% 55 % 56 % 57 % 58 % 59 % 59 %
Terwujudnya tertib hutan Yang Dikelola dengan tertib
pengelolaan dan baik
kawasan hutan
dan hasil hutan

IX PROGRAMENATAAN DAN PENGGUNAAN


Cakupan Tertib Penataan dan
KAWASAN HUTAN
Penggunaan Kawasan Hutan
60% 61 % 3.836.083.210 62 % 7.060.000.000 63 % 6.390.000.000 64 % 7.000.000.000 65 % 7.215.000.000 65 % 7.215.000.000
01 Perencanaan dan koordinasi Pemantapan Di Dalam /
Kawasan Hutan Luar
WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri
Terlaksananya paket perencanaan dan
koordinasi pemantapan kawasan
hutan
5 Paket 1 Paket 299.305.110 1 paket 300.000.000 1 paket 325.000.000 1 paket 350.000.000 1 Tahun 400.000.000 1 Tahun 400.000.000 Bidang PGH
02 Penyusunan RPHJP (Rencana Pengelolaan Bid. PGH/ UPT Di Dalam /
Hutan Jangka Panjang / Revisinya) Luar
WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri
Tersusunnya Dokumen RPHJP / Revisi Dokume Dokume
21 Dokumen 1 Dokumen 150.000.000 10 750.000.000 - Dokumen - Dokumen - - - - Dokumen -
RPHJP n n
03 Finalisasi dan Pengesahan RPHJP (RPHJP / 12 Dokumen Bid. PGH/ UPT Di Dalam /
Revisi RPHJP) Luar
WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri
Tersedianya finaliasi dokumen RPHJP / Dokume Dokume
8 Dokumen 389.399.000 1 50.000.000 - Dokumen - Dokumen - - - - Dokumen -
Revisi RPHJP n n
04 Penyusunan RPHJPd (Rencana Pengelolaan 10 Dokumen Bid. PGH/ UPT Di Dalam /
Hutan Jangka Pendek / Revisinya) Luar
WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri
Tersusunnya Dokumen RPHJPd / Dokume Dokume
Revisi RPHJPd n n

33 Dokumen 1.522.419.500 34 1.650.000.000 34 Dokumen 1.700.000.000 34 Dokumen 1.750.000.000 34 1.800.000.000 34 Dokumen 1.800.000.000
05 Monitoring dan Evaluasi Areal Pinjam Pakai Di Dalam
Kawasan Hutan Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Terkendalinya areal pinjam pakai Ijin Ijin Ijin
kawasan hutan pada sejumlah ijin Lokas Lokas Lokas
10 Ijin Lokasi 10 i 175.000.000 11 i 200.000.000 12 Ijin 225.000.000 13 Ijin 250.000.000 14 i 275.000.000 14 Ijin Lokasi 275.000.000 Bid. PGH
Lokasi Lokasi
06 Identifikasi Hak-Hak Pihak Ketiga dalam rangka Di Dalam
Program Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) Provinsi Sumut
dalam Kawasan Hutan di Provinsi Sumatera Dalam Negeri
Tersedianya data hak hak pihak ke
Utara Kab/ Kab/ Kab/
tiga untuk proses TORA pada
Kota Kota Kota
sejumlah wilayah kabupaten/kota
0 Kab / Kota 13 450.000.000 - - - Kab/ Kota - - Kab/ - - - - Kab/ Kota - Bid. PGH
Kota
07 Fasilitasi Penataan Batas Kawasan Hutan Di Dalam
Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Panjang Batas Kawasan Hutan yang
difasilitasi
6.123,28 Km 50 Km 50.000.000 50 Km 625.000.000 50 Km 650.000.000 50 Km 675.000.000 50 Km 700.000.000 50 Km 700.000.000 Bid. PGH
08 Rekonstruksi dan Pemeliharaan Batas Kawasan Di Dalam
Hutan Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Panjang Batas Kawasan Hutan yang
direkonstruksi / dipelihara

6.123,28 Km - Km - 50 Km 425.000.000 50 Km 450.000.000 50 Km 475.000.000 50 Km 500.000.000 50 Km 500.000.000 Bid. PGH


09 Penanganan Permasalahan Kawasan Hutan Bid. PGH Di Dalam /
Luar
WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri
Tertanganinya permasalahan kawasan
hutan pada sejumlah lokasi 10 Lokasi 20 lokasi 175.000.000 20 lokasi 175.000.000 20 lokasi 185.000.000 20 lokasi 200.000.000 20 lokasi 200.000.000 20 lokasi 200.000.000
10 Identifikasi dan Inventarisasi Konflik Tenurial Bid. PGH Di Dalam
Kawasan Hutan Provinsi Sumut
Dalam Negeri
tersedianya data konflik tenurial Wilayah Wilayah Wilayah Wilayah Wilayah Wilayah
kawasan hutan pada wilayah kerja UPT UPT UPT UPT UPT UPT
UPT Dinas Kehutanan
17 Wilayah UPT 3 100.000.000 5 150.000.000 5 175.000.000 5 175.000.000 5 200.000.000 5 200.000.000
11 Identifikasi dan Inventarisasi Potensi Jasa Bid. PGH Di Dalam /
Lingkungan Luar
WilayahProvins
Tersedianya data potensi jasa i Sumut Dalam
lingkungan pada sejumlah lokasi Negeri
tertentu Wilayah Wilayah Wilayah Wilayah Wilayah Wilayah
17 Wilayah UPT 3 UPT 125.000.000 4 UPT 150.000.000 4 UPT 175.000.000 4 UPT 175.000.000 4 UPT 175.000.000 4 UPT 175.000.000
12 Sosialisasi Penunjukan Batas Kawasan Hutan Terlaksananya sosialisasi penunjukan Di Dalam
batas kawasan hutan pada wilayah Provinsi Sumut
kerja UPT Dinas Kehutanan Dalam Negeri
17 Wilayah UPT - Wilayah - 8 Wilayah 600.000.000 8 Wilayah 600.000.000 8 Wilayah 640.000.000 9 Wilayah 680.000.000 9 Wilayah 680.000.000 Bid. PGH / UPT
UPT UPT UPT UPT UPT UPT
13 Pembuatan Peta Tematik Kehutanan Di Dalam
Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Tersedianya Paket Peta Tematik
Kehutanan
0 Paket - Paket - 1 Paket 80.000.000 1 Paket 85.000.000 1 Paket 90.000.000 1 Paket 95.000.000 1 Paket 95.000.000 Bid. PGH
14 Identifikasi Peta Indikatif Penundaan Pemberian Di Dalam
Izin Baru Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Tersedianya bahan pertimbangan
teknis atas penundaan pemberian Izin
Baru pada lokasi lokasi tertentu
0 lokasi - Lokasi - 4 Lokasi 140.000.000 4 Lokasi 140.000.000 4 Lokasi 160.000.000 4 Lokas 160.000.000 4 Lokasi 160.000.000 Bid. PGH
i
15 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pengelolaan Di Dalam
Kesatuan Pengelolaan Hutan Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Terlaksananya monitoring dan evaluasi
pengelolaan KPH pada wilayah kerja Wilayah Wilayah Wilayah Wilayah Wilayah Wilayah
UPT Dinas Kehutanan UPT UPT UPT UPT UPT UPT
16 Wilayah UPT 10 75.000.000 5 75.000.000 6 80.000.000 6 80.000.000 6 85.000.000 6 85.000.000 Bid. PGH
16 Monitoring dan Evaluasi Perubahan Peruntukan Di Dalam /
Kawasan Hutan Luar
WilayahProvins
Terpantaunya perubahan peruntukan i Sumut Dalam
kawasan hutan pada lokasi - lokasi Negeri
tertentu
0 Lokasi 4 lokasi 75.000.000 - lokasi - - lokasi 4 lokasi 85.000.000 - lokasi - lokasi Bid. PGH
17 Monitoring dan Evaluasi Persetujuan Koridor Di Dalam
Tersedianya bahan pertimbangan
Provinsi Sumut
teknis dan pengendalian atas
Dalam Negeri
persetujuan koridor pada lokasi ijin
tertentu
0 Lokasi 3 Lokasi 50.000.000 - Lokasi - 3 Lokasi 75.000.000 - Lokasi - Lokas - Lokasi Bid. PGH
i
18 Penataan Areal Kerja UPT. Lingkup Di Dalam
Dinas Kehutanan Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Terlaksananya paket tata hutan / Tata
Blok Pengelolaan
17 Paket 1 Paket 199.959.600 17 Paket 490.000.000 17 Paket 340.000.000 17 Paket 345.000.000 17 Paket 345.000.000 17 Paket 345.000.000 Bid. PGH
19 Penyiapan / updating data informasi UPT KPH dan
perkembangan penggunaan / pemanfaatan UPT TAHURA
kawasan hutan BB
Tersedianya data perkembangan
Dokume Dokume Dokume
penggunaan / pemanfaatan kawasan
n n n
hutan
0 Dokumen - - 17 600.000.000 17 Dokumen 835.000.000 17 Dokumen 950.000.000 17 1.250.000.000 17 Dokume 1.250.000.000
n
20 Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan Provinsi Di Dalam
Sumatera Utara Provinsi Sumut
Dalam Negeri

Tersedianya Buku NSDH Provinsi 1 Buku - Buku - 1 Buku 350.000.000 1 buku 350.000.000 1 buku 350.000.000 1 buku 350.000.000 1 buku 350.000.000 Bid. PGH
Sumatera Utara
21 Penyusunan Data dan Informasi Tematik Di Dalam
Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Tersedianya Buku Data / Informasi
Tematik Kehutanan
0 Buku - Buku - 1 Buku 250.000.000 - buku - 1 buku 250.000.000 - buku - - buku - Bid. PGH

Tujuan 3. Cakupan Kawasan Hutan dan Lahan


Mengoptimalkan yang terjaga fungsi ekologisnya
Kualitas Daya
Dukung Kawasan
Hutan dan Lahan
berbasis lestari

55% 55 % 56 % 57 % 58 % 59 % 59 %
Sasaran 3. cakupan perlindungan dan
Terwujudnya Konservasi Sumber Daya Hutan pada
Pengelolaan Hutan areal kerja Kesatuan Pengelolaan
yang sesuai Hutan dan Taman Hutan Raya
dengan fungsinya

55% 55 % 56 % 57 % 58 % 59 % 59 %
Cakupan Rehabilitasi Hutan dan
Lahan 35% 35 % 36 % 37 % 38 % 39 % 39 %

X PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI Cakupan Perlindungan dan


SUMBER DAYA HUTAN Konservasi pada Unit Pengelolaan
Hutan
55% 55 % 17.188.375.240 56 % 16.653.782.540 57 % 15.669.674.800 58 % 18.596.458.000 59 % 21.395.000.000 59 % 21.395.000.000 Dishutsu
1 Patroli Pencegahan dan Pembatasan kerusakan 3.791.542.880 4.550.000.000 4.800.000.000 5.010.000.000 5.550.000.000 5.550.000.000 Di Dalam
hutan, kawasan hutan dan hasil hutan Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Terlakdsananya paket patroli
pencegahan dan pemeberantasan
kerusakan hutan pada wilayah UPT
5 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket Bid. LinHut/UPT
2 Pencegahan Dan Pengendalian Kebakaran Hutan 1.423.782.540 2.473.782.540 2.769.674.800 3.066.458.000 3.720.000.000 3.620.000.000 Di Dalam
Dan Lahan Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Terlaksanaya Paket Pencegahan dan
Pengendalian Karhutlah
5 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket Bid. LinHut/UPT
3 Penanganan Kasus/Perkara Bidang Kehutanan 300.000.000 360.000.000 380.000.000 400.000.000 425.000.000 425.000.000 Di Dalam /
Luar
WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri
Terlaksananya paket penanganan
kasus kehutanan 5 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket Bid. LinHut
4 Pengamanan barang bukti tindak pidana - 500.000.000 500.000.000 550.000.000 600.000.000 700.000.000 Di Dalam
kehutanan Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Tersedianya Paket Pengamanan
Barang Bukti tindak pidana kehutanan
0 Paket - Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket Bid. LinHut/UPT
5 Operasi Pemulihan Kawasan Hutan / Penanganan - 1.500.000.000 1.600.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 Di Dalam
Pasca Operasi Pemulihan Kawasan Hutan Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Terlaksananya Paket Operasi
pemulihan dan penanganan pasca
operasi pemulihan kawasan hutan
0 Paket - Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket Bid. LinHut/UPT
6 Pelatihan Penggunaan Senjata Api Bagi Polisi Di Dalam
Kehutanan Provinsi Sumut
Dalam Negeri

Terlaksananya kegiatan pelatihan 0 Paket - paket 1 Paket 425.000.000 1 paket 450.000.000 1 Paket 475.000.000 1 Paket 500.000.000 1 Paket 500.000.000
penggunaan senjata api bagi Polhut
7 Pengurusan Legalitas Penggunaan Senjata Api Di Dalam
Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Tersedianya paket legalisasi
penggunaan senjata api
0 Paket - Paket - 1 Paket 300.000.000 1 Paket 325.000.000 1 Paket 350.000.000 1 Paket 375.000.000 1 Paket 375.000.000 Bid. LinHut
8 Pengadaan/Pembuatan sarana prasarana Tersedianya paket sarana prasarana Di Dalam
pengamanan dan perlindungan hutan / pamlinhut / perlengkapan polisi Provinsi Sumut
perlengkapan Kepolisian Kehutanan kehutanan ( paket sarparas Dalam Negeri
dalkarhutlah, pamhut, linhut dan
perlengkapan Polhut)

0 Paket - Paket - 2 Paket 2.250.000.000 1 Paket 500.000.000 2 Paket 1.500.000.000 1 Paket 1.700.000.000 1 Paket 1.700.000.000 Bid. LinHut / UPT
9 Pembentukan/Penguatan Masyarakat Peduli Api Di Dalam
(MPA) Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Terlaksananya paket pembentukan / 1 Paket - Paket - 1 Paket 510.000.000 1 Paket 610.000.000 1 Paket 610.000.000 1 Paket 650.000.000 1 Paket 650.000.000 Bid. LinHut/UPT
penguatan Masyarakat Peduli Api
10 Pembentukan / Penguatan kelompok masyarakat Di Dalam
mitra polisi kehutanan Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Terlaksananya paket pembentukan /
penguatan Masyarakat Mitra Polisi
Kehutanan
5 Paket - Paket - 1 Paket 510.000.000 1 Paket 610.000.000 1 Paket 610.000.000 1 Paket 650.000.000 1 Paket 650.000.000 Bid. LinHut/UPT
11 Monitoring dan Evaluasi Pengendalian Di Dalam
Kebakaran Hutan dan Lahan pada Pemegang Provinsi Sumut
Ijin (IUPHHK-HT/HA, IPPKH dan Ijin Dalam Negeri
Terkendalinya paket pengendalian
lainnya )
kebakaran hutan dan lahan pada
wilayah pemegang ijin
5 Paket - Paket - 1 Paket 325.000.000 1 Paket 250.000.000 1 Paket 275.000.000 1 Paket 300.000.000 1 Paket 300.000.000 Bidang Linhut
12 Uji Petik Pengangkutan Hasil Hutan Kayu Di Dalam
(HHK), Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dan Provinsi Sumut
Tumbuhan, Satwa Liar (TSL) Dalam Negeri
Terpantaunya paket tertib
pengangkutan hasil hutan dan
tumbuhan satwa liar
0 Paket - Paket - 1 Paket 200.000.000 1 Paket 200.000.000 1 Paket 200.000.000 1 Paket 200.000.000 1 Paket 200.000.000 Bidang Linhut
13 Pembinaan dan Pengendalian Penangkar Di Dalam
Tumbuhan dan Satwa Liar (TSL) Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Terlaksananya Paket Pembinaan dan
Pengendalian Penangkar Tumbuhan
dan Satwa Liar ( TSL )
0 Paket 1 Paket 299.099.200 1 Paket 300.000.000 1 Paket 325.000.000 1 Paket 350.000.000 1 Paket 375.000.000 1 Paket 375.000.000 Bidang Linhut
14 Penataan, Pembinaan dan Peningkatan Di Dalam /
Profesionalisme Polisi Kehutanan Luar
WilayahProvins
Terlaksananya Paket Penataan, i Sumut Dalam
pembinaan dan peningkatan Negeri
profesionalisme SDM Polhut
0 Paket - Paket - - Paket - - Paket - 1 Paket 800.000.000 1 Paket 550.000.000 1 Paket 550.000.000 Bidang Linhut
15 Perlindungan dan pengamanan hutan, kawasan 997.063.430 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 Di Dalam
hutan dan hasil hutan Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Terlaksananya Paket perlindungan dan
pengamanan hutan, kawasan hutan
dan hasil hutan
0 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket Bidang Linhut
16 Perencanaan pencegahan, penanggulangan dan 7.483.600.240 575.000.000 575.000.000 575.000.000 575.000.000 575.000.000 Di Dalam /
Terlaksananya Perencanaan
pengembangan sarana dan prasarana Luar
pencegahan, penanggulangan dan
pengendalian kebakaran hutan dan lahan WilayahProvins
pengembangan sarana dan prasarana
i Sumut Dalam
pengendalian kebakaran hutan dan
Negeri
lahan
1 1 1 1 1 1

0 paket paket paket paket paket paket paket Bid. LinHut/UPT


17 Penyelenggaraan dan penataan upaya 1.395.000.000 375.000.000 375.000.000 375.000.000 375.000.000 375.000.000 Di Dalam
Terlaksananya kegiatan
pencegahan, pengendalian kebakaran hutan dan Provinsi Sumut
penyelenggaraan dan penataan upaya
lahan Dalam Negeri
pencegahan, pengendalian kebakaran
hutan dan lahan

0 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket Bid. LinHut/UPT


18 Penyiapan / Pembuatan Upaya Konservasi 1.498.286.950 900.000.000 800.000.000 850.000.000 1.450.000.000 1.450.000.000 Di Dalam
Keanekaragaman Hayati Provinsi Sumut
Dalam Negeri

Terlaksananya paket upaya konservasi 2 2 2 2 2 2


0 paket paket paket paket paket paket paket Bid. LinHut/UPT
keanekaragaman Hayati
19 Pemeliharaan rutin berkala Hasil Upaya - 300.000.000 300.000.000 300.000.000 600.000.000 600.000.000 Di Dalam
Konservasi Keanekaragaman Hayati Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Terpeliharanya paket upaya konservasi
keanekaragaman hayati
0 paket 0 paket 2 paket 2 paket 2 paket 4 paket 4 paket Bid. LinHut/UPT

Tujuan 3. Cakupan Kawasan Hutan dan Lahan


Mengoptimalkan yang terjaga fungsi ekologisnya
Kualitas Daya
Dukung Kawasan
Hutan dan Lahan
berbasis lestari

55% 55 % 56 % 57 % 58 % 59 % 59 %
Sasaran 3. cakupan perlindungan dan
Terwujudnya Konservasi Sumber Daya Hutan pada
Pengelolaan Hutan areal kerja Kesatuan Pengelolaan
yang sesuai Hutan dan Taman Hutan Raya
dengan fungsinya

55% 55 % 56 % 57 % 58 % 59 % 59 %
Cakupan Rehabilitasi Hutan dan
Lahan 35% 35 % 36 % 37 % 38 % 39 % 39 %

Cakupan Rehabilitasi Hutan dan


35% 35 % 36 % 37 % 38 % 39 % 39 % Dishutsu
Lahan

Cakupan ketersediaan tata kelola


20% 35 % 38 % 40 % 45 % 46 % 46 % Dishutsu
perencanaan RHL / Pengelolaan DAS

Cakupan pemberdayaan masyarakat


50% 65 % 68 % 70 % 75 % 76 % 76 % Dishutsu
sekitar hutan

XI PROGRAM REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN 20.427.622.570 15.856.732.740 13.500.500.000 11.437.300.000 12.736.700.000 12.736.700.000
1 Penyusunan Rencana Pengelolaan Rehabilitasi Di Dalam /
Hutan dan Lahan (RPRL/ RPRHL) Luar
WilayahProvins
Tercapainya tata kelola perencanaan
i Sumut Dalam
RHL dan pengelolaan DAS/
Negeri
Tersedianya Dokumen RPRHL
(RPRL / RPRHL)
- - Dokumen - 1 Dokumen 400.000.000 - Dokumen - - Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen Bid. RHL
2 Peningkatan Sarana Media Penyuluh Kehutanan Tersedianya sarana dan prasarana 5 Paket - Paket - 1 Paket 235.000.000 1 Paket 240.000.000 1 Paket 300.000.000 1 Paket 380.000.000 1 Paket 380.000.000 Di Dalam
penyuluhan di bidang kehutanan Provinsi Sumut
Dalam Negeri

Bidang RHL
3 Pembinaan agroforestry (silvofishery, Di Dalam
Peningkatan pemberdayaan
silvopasture, tumpangsari, empang paluh Provinsi Sumut
masyarakat sekitar hutan/
mangrove dan aneka usaha kehutanan) Dalam Negeri
Terlaksananya paket pembinaan
agroforestry
10 Ha - Paket - 10 Ha 220.000.000 10 Ha 225.000.000 10 Ha 230.000.000 10 Ha 250.000.000 10 Ha 250.000.000 Bidang RHL
4 Penyusunan Tahunan - RTn RPRL / RTn RHL Di Dalam /
Luar
WilayahProvins
Tercapainya tata kelola perencanaan i Sumut Dalam
RHL/ Tersusunnya Dokumen RTn Negeri
RPRL
0 Dokumen - Dokumen 350.000.000 435.000.000 520.000.000 605.000.000 605.000.000 Bid. RHL & UPT
/ RTn RHL - Dokumen 1 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen
5 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Secara Vegetatif Di Dalam
Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Terlaksananya paket RHL Vegetatif di
sejumlah wilayah UPT Lingkup Dinas
Kehutanan
35 Ha 1.080 Ha 8.565.080.000 50 Ha 500.000.000 50 Ha 520.000.000 50 Ha 550.000.000 50 Ha 575.000.000 50 Ha 575.000.000 UPT KPH /
Tahura
6 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Secara Sipil Teknis Di Dalam
Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Terlaksananya paket RHL Sipil Teknis
di sejumlah wilayah UPT Lingkup
Dinas Kehutanan
0 Unit 212 Unit 4.311.978.400 16 Unit 500.000.000 32 Unit 1.000.000.000 48 Unit 1.500.000.000 48 Unit 1.500.000.000 48 Unit 1.500.000.000 UPT KPH /
Tahura
7 Penataan pembinaan, pengawasan dan Tercapainya tata kelola pengelolaan 1 Laporan 340.000.000 1 Laporan 332.000.000 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan Di Dalam
pengendalian Rehabilitasi Hutan dan Lahan DAS/ Tersedianya Rekomendasi Provinsi Sumut
Tertib Pelaksanaan Kegiatan Dalam Negeri
Rehabilitasi dan Lahan

0 Laporan 340.000.000 340.000.000 340.000.000 340.000.000 Bid. RHL


8 Pembinaan/ Pendampingan Penyusunan Di Dalam
Tercapainya tata kelola perencanaan
Rencana Teknik RHL DAS Provinsi Sumut
RHL/ Terlaksananya paket pembinaan
Dalam Negeri
dan pendampingan penyusunan
Rancangan Teknis RHL
0 Paket - Paket - 1 Paket 200.000.000 1 Paket 250.000.000 1 Paket 210.000.000 Paket 275.000.000 Paket 275.000.000 Bid. RHL
9 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan RHL berbasis Di Dalam
DAS Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Tercapainya tata kelola pengelolaan
DAS/ Tersedianya Rekomendasi dan
pelaporan evaluasi Kegiatan RHL
dan Pengelolaan DAS 0 Laporan 1 Laporan 280.000.000 1 Laporan 280.000.000 1 Laporan 280.000.000 - Laporan - Laporan 280.000.000 Laporan 280.000.000 Bid. RHL
10 Pembinaan/ Pendampingan Kelembagaan Di Dalam /
Konservasi/ Forum DAS Luar
WilayahProvins
Tercapainya tata kelola pengelolaan i Sumut Dalam
DAS/ Tersedianya rekomendasi dari Negeri
pembinaan dan pendampingan
Kelembagaan Konservasi/ Forum
DAS
0 Paket - Paket 1 Paket 100.000.000 1 Paket 180.000.000 1 Paket 200.000.000 1 Paket 220.000.000 1 Paket 220.000.000 Bid. RHL
11 Pembinaan/ Pendampingan Kegiatan Reklamasi Di Dalam /
dan Rehabilitasi DAS Luar
WilayahProvins
Tersedianya paket rekomendasi hasil
i Sumut Dalam
dari pembinaan / pendampingan
Negeri
Kegiatan Reklamasi dan Rehabilitasi
DAS Bid. RHL

0 UPTD - Laporan - 1 Laporan 100.000.000 1 Laporan 110.000.000 1 Laporan 110.000.000 Laporan 110.000.000 Laporan 110.000.000
12 Identifikasi dan Inventarisasi serta Koordinasi Di Dalam
Tercapainya tata kelola pengelolaan
Data Rencana Aksi Daerah Penurunan Gas Provinsi Sumut
DAS/ Tersedianya Rekomendasi dan
Rumah Kaca Dalam Negeri
Data Rencana Aksi Daerah
Perencanaan Pembangunan Rendah
Karbon (PPRK)

5 Dokumen 1 Dokumen 220.000.000 1 Dokumen 220.000.000 1 Dokumen 230.000.000 1 Dokumen 240.000.000 Dokumen 240.000.000 Dokumen 240.000.000 Bid. RHL
13 Pembuatan Taman Hutan Kota/ Lingkungan/ Di Dalam
Jalur Hijau/ Ruang Terbuka Hijau Tercapainya pengelolaan RHL/ Provinsi Sumut
Terbangunnya Tanaman Hutan Kota / Dalam Negeri
Jalur Hijau / Lingkungan / Ruang
Terbuka Hijau
0 Ha
- Ha
-
- Ha
-
- Ha
-
20 Ha
310.300.000
20 Ha
320.000.000
20 Ha
320.000.000 Bid. RHL
14 Pemeliharaan Rutin Taman Hutan Kota / Di Dalam
Tercapainya pengelolaan
Lingkungan / Jalur Hijau / Ruang Terbuka Hijau Provinsi Sumut
RHL/Terpeliharanya Taman Hutan
Dalam Negeri
Kota / Jalur Hijau / Lingkungan /
Ruang Terbuka Hijau

0 Ha - Ha - - Ha - Ha - - Ha - 20 Ha 107.700.000 20 Ha 107.700.000 Bid. RHL


15 Pengadaan bibit pohon langka/ endemik - Tersedianya bibit pohon langka / 0 Paket - Paket - 2.000 batang 295.000.000 2.000 batang 310.000.000 2.000 batang 320.000.000 2.000 batang 340.000.000 2.000 batang 340.000.000 Di Dalam
endemik Sumatera Utara Provinsi Sumut
Dalam Negeri

Bid. RHL / UPT


16 Pembangunan Persemaian Permanen/ - Terbangunnya dan tersedianya 0 paket - paket - 1 Paket 600.000.000 1 paket 560.000.000 1 paket 610.000.000 paket 610.000.000 paket 610.000.000 Di Dalam
Operasional Posko Bibit sarana/prasarana serta operasional Provinsi Sumut
posko bibit Dalam Negeri

Bid. RHL
17 Kampanye Indonesia Menanam dan Memelihara Terlaksananya kampanye gerakan 5 Paket 1 paket 200.000.000 1 paket 200.000.000 1 paket 250.000.000 1 paket 270.000.000 1 paket 290.000.000 1 paket 290.000.000 Di Dalam /
Pohon menanam dan memelihara pohon Luar
melalui desa binaan WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri

Bid. RHL
18 Pembinaan penangkar/pengada bibit tanaman Terbinanya penangkar/ pengada bibit 0 Penangkar - Penangkar - 25 penangkar 135.000.000 25 penangkar/ 150.000.000 25 penangkar/ 170.000.000 25 penangkar 190.000.000 25 penangkar/ 190.000.000 Di Dalam /
hutan tanaman hutan / pengada pengada pengada / pengada pengada Luar
WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri
Bid. RHL
19 Penyediaan Bibit/Pengadaan Bibit untuk Tersedianya bibit untuk masyarakat / 25.000 batang 172.000 batang 575.000.000 172.000 batang 695.000.000 172.000 batang 710.000.000 172.000 batang 720.000.000 172.000 batang 740.000.000 172.000 batang 740.000.000 Di Dalam
masyarakat dan penghijauan penghijauan Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Bid. RHL
20 Pemuliaan tanaman hutan Terjaganya degradasi sumber daya 0 Paket - paket - 3 Jenis 280.000.000 3 jenis 285.000.000 3 jenis 300.000.000 3 jenis 325.000.000 jenis 325.000.000 Di Dalam
genetik dan terjaganya eksistensi Provinsi Sumut
tanaman lokal Dalam Negeri
Bid. RHL
21 Pembangunan / Pemeliharaan rutin arboretum Terlaksananya paket pembangunan / 1 Paket - paket - 1 Paket 50.000.000 1 Paket 35.000.000 1 Paket 30.000.000 1 Paket 25.000.000 1 Paket 25.000.000 Di Dalam
pemeliharaan rutin arboretum Provinsi Sumut
Dalam Negeri

Bid. RHL
22 Penunjukan / penetapan tegakan benih Ditetapkannya lokasi tegakan benih 0 Tegakan - Tegakan - 15 Tegakan 235.000.000 15 Tegakan 250.000.000 15 Tegakan 280.000.000 15 Tegakan 310.000.000 15 Tegakan 310.000.000 Di Dalam
teridentifikasi (TBT) teridentifikasi (TBT) Provinsi Sumut
Dalam Negeri

Bid. RHL
23 Monitoring dan evaluasi pengedaran benih dan Tersedianya rekomendasi tertib 0 laporan - laporan - 1 laporan 120.000.000 1 laporan 130.000.000 1 laporan 150.000.000 1 laporan 170.000.000 laporan 170.000.000 Di Dalam
bibit peredaran benih dan bibit Provinsi Sumut
Dalam Negeri

Bid. RHL
24 Temu usaha perbenihan Terselenggaranya paket temu usaha 0 Paket - Paket - 1 paket 100.000.000 1 paket 100.000.000 1 paket 100.000.000 1 paket 100.000.000 paket 100.000.000 Di Dalam
perbenihan Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Bid. RHL
25 Pembangunan sistem informasi penyuluhan dan Tersedianya informasi / aplikasi yang 0 Paket - Paket - 1 paket 120.000.000 1 paket 125.000.000 1 paket 150.000.000 1 kegiatan 120.000.000 kegiatan 120.000.000 Di Dalam /
perbenihan menyampaikan/ mempermudah Luar
penyuluh / masyarakat mendapatkan WilayahProvins
informasi yang cepat tentang i Sumut Dalam
penyuluhan kehutanan dan Negeri
perbenihan

Bid. RHL
26 Pengadaan bibit mangrove Tersedianya Bibit Mangrove 105.000 btg batang 40.000 batang 200.000.000 40.000 batang 220.000.000 40.000 batang 240.000.000 100.000 batang 280.000.000 100.000 batang 280.000.000 Di Dalam
Provinsi Sumut
Dalam Negeri

Bid. RHL
27 Penyusunan Materi Penyuluhan Tersusunnya materi penyuluhan 0Paket - Paket - 1 paket 86.400.000 1 paket 87.000.000 1 paket 90.000.000 1 paket 95.000.000 1 paket 95.000.000 Di Dalam
leaflet / brosur / stading banner dll Provinsi Sumut
Dalam Negeri

Bid. RHL
28 Identifikasi potensi wilayah penyuluhan Tersedianya data dan informasi 0 Wilayah KPH - KPH - 4 KPH 93.600.000 5 KPH 95.000.000 6 KPH 100.000.000 7 KPH 125.000.000 KPH 125.000.000 Di Dalam
wilayah KPH dan Tahura yang kelak Provinsi Sumut
diperlukan dalam proses pengambilan Dalam Negeri
keputusan baik bagi pengembangan
usahatani maupun perancangan
kegiatan penyuluhan

Bid. RHL
29 Fasilitasi penyusunan programa penyuluhan Tersusunnya programa penyuluhan 0 Dokumen - Dokumen - 1 Dokumen 78.000.000 1 Dokumen 80.000.000 1 Dokumen 85.000.000 1 Dokumen 85.000.000 Dokumen 85.000.000 Di Dalam
kehutanan kehutanan Provinsi Sumut
Dalam Negeri

Bid. RHL
30 Pertemuan lakususi (latihan / kunjungan / Terlaksananya pertemuan lakususi 0 Paket - Paket - 1 Paket 144.000.000 1 Paket 148.000.000 1 Paket 152.000.000 1 Paket 158.000.000 Paket 158.000.000 Di Dalam
supervisi / evaluasi) (latihan / kunjungan / supervisi / Provinsi Sumut
evaluasi) Dalam Negeri

Bid. RHL
31 Penilaian Kelas Kelompok Tani Hutan (KTH) Terselenggaranya penilaian terhadap 7 KTH - KTH - 12 KTH 187.200.000 12 KTH 190.000.000 12 KTH 200.000.000 12 KTH 220.000.000 12 KTH 220.000.000 Di Dalam
pada tingkat kelompok pemula, lanjut, madya kelompok tani hutan Untuk Provinsi Sumut
dan utama peningkatan kelas KTH Dalam Negeri

Bid. RHL
32 Penilaian lomba wana lestari Tingkat Provinsi Terlaksananya paket motivasi para 0 Paket - Paket - 1 Paket 150.000.000 1 Paket 160.000.000 1 Paket 180.000.000 1 Paket 200.000.000 1 Paket 200.000.000 Di Dalam
Sumatera Utara pelaku utama dan pelaku usaha dalam Provinsi Sumut
melestarikan hutan Dalam Negeri

Bid. RHL
33 Mengikuti KTNA Nasional/Daerah Terlaksananya jalinan kerjasama antar 0 Kali - kali - 1 kali 200.000.000 1 kali 225.000.000 1 kali 230.000.000 1 kali 250.000.000 1 kali 250.000.000 Di Dalam /
penyuluh di Provinsi dan nasional Luar
WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri

Bid. RHL
34 Rapat koordinasi penyuluh kehutanan Terlaksananya rapat koordinasi 0 Kali - kali - 1 kali 150.000.000 1 kali 150.000.000 1 kali 175.000.000 1 kali 200.000.000 kali 200.000.000 Di Dalam /
penyuluh kehutanan Luar
WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri

Bid. RHL
35 Peningkatan kapasitas SDM penyuluh kehutanan Terlaksananya paket peningkatan 0 Paket - paket - 1 paket 125.000.000 1 paket 135.000.000 1 paket 150.000.000 1 paket 185.000.000 1 paket 185.000.000 Di Dalam /
kapasitas SDM Penyuluh Kehutanan Luar
WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri
Bid. RHL / UPT
36 Mengikuti jambore penyuluhan kehutanan Tersedianya sarana unjuk kinerja 0 Kegiatan - Keg. - 1 paket - - - Keg. - - Di Dalam /
penyuluhan untuk meningkatkan Luar
kapasitas penyuluh kehutanan WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri

Bid. RHL / UPT


37 Penyelenggaraan Sipil Teknis Untuk Perlindungan Di Dalam
/ Rehabilitasi Hutan dan Lahan Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Tersedianya paket sipil Teknis
untuk Perlindungan dan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
0 Unit - Unit 0 Unit - 2 unit 50.000.000 3 unit 65.000.000 4 unit 80.000.000 4 unit 80.000.000 Bid. RHL / UPT
38 Identifikasi Kearifan lokal dalam konservasi hutan Di Dalam
dan lahan di Sumatera Utara Provinsi Sumut
Dalam Negeri
Tercapainya tata kelola pengelolaan
DAS/ Tersedianya rekomendasi
teknokratik model konservasi berbasis
kearifan lokal 0 Dokumen - Dokumen 1 Dokumen 160.000.000 1 Dokumen 180.000.000 1 Dokumen 1 Dokumen 200.000.000 1 Dokumen 200.000.000 Bid. RHL
39 Pembinaan dan Pendampingan Sistem Informasi Di Dalam /
DAS Luar
WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri
Tercapainya tata kelola pengelolaan
DAS/ Tersedianya model Sistem
Informasi DAS
0 sis Das - Paket 1 Paket 100.532.740 1 Paket 200.000.000 1 Paket 211.700.000 1 Paket 105.500.000 1 Paket 105.500.000 Bid. RHL
40 Perencanaan Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan 87.340.000 75.000.000 Di Dalam /
Lahan Luar
WilayahProvins
tercapainya tata kelola perencanaan i Sumut Dalam
RHL/ Tersedianya Dokumen Negeri
Perencanaan Kegiatan RHL

0 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 53.000.000 1 Dokumen 58.300.000 1 Dokumen 60.500.000 1 Dokumen 60.500.000 Bid. RHL / UPT
41 Pelaksanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Terlaksananya RHL pada sejumlah 270 Ha 4.418.000.000 50 Ha 500.000.000 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha Di Dalam
wilayah UPT Lingkup Dinas Provinsi Sumut
Kehutanan Dalam Negeri

25 Ha 520.000.000 540.000.000 560.000.000 560.000.000 UPT KPH / Tahura


42 Penyiapan bahan pemantauan dan pelaporan Tercapainya tata kelola pengelolaan 1 Laporan 337.730.000 1 Laporan 100.000.000 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan Di Dalam /
kegiatan RHL DAS/ Tersedianya Rekomendasi Luar
Tertib Pelaksanaan Kegiatan WilayahProvins
Rehabilitasi dan Lahan i Sumut Dalam
Negeri

Bid. RHL / UPT

0 Dokumen 100.000.000 100.000.000 110.000.000 110.000.000


43 Penyelenggaraan dan pengembangan Terlaksananya kegiatan 1 Paket 884.249.850 1 Paket 200.000.000 1 Paket 200.000.000 1 Paket 200.000.000 1 Paket 200.000.000 1 Paket 200.000.000 Di Dalam /
perbenihan serta pembibitan tanaman penyelenggaraan dan pengembangan Luar
berkayu/MPTS perbenihan serta pembibitan tanaman WilayahProvins
berkayu/MPTS i Sumut Dalam
Negeri

0 Paket Bid. RHL / UPT


44 Penyelenggaraan program penyuluhan Terlaksananya kegiatan 1 Paket 208.244.320 1 Paket 150.000.000 1 Paket 150.000.000 1 Paket 150.000.000 1 Paket 150.000.000 1 Paket 150.000.000 Di Dalam
kehutanan dan pengembangan sarana dan penyelenggaraan program penyuluhan Provinsi Sumut
prasarana penyuluhan kehutanan dan pengembangan sarana Dalam Negeri
dan prasarana penyuluhan sebagai
percontohan pengelolaan hutan dan
sosial masyarakat

0 Paket Bid. RHL / UPT


45 Pembuatan Peta Arahan Jenis Tanaman Hutan Di Dalam
dari Dataran Rendah (Pesisir/ Pantai/ Dataran Provinsi Sumut
Rendah), Tengah (Dataran Rendah, Hulu DAS/ Dalam Negeri
DTA) dan Dataran Tinggi (Dataran Tinggi,
Pegunungan)
Jumlah Dokumen Peta Arahan 0 Dokumen - Dokumen - - Dokumen - 1 Dokumen 80.000.000 - Dokumen - 1 Dokumen 100.000.000 1 Dokumen 100.000.000
46 Pemeliharaan Tanaman Reboisasi / Penghijauan UPT KPH / Di Dalam
Tahun Pertama Tahura Provinsi Sumut
Dalam Negeri

Terpeliharanya tanaman reboisasi / 0 Ha - Ha - 270 Ha 1.350.000.000 50 Ha 300.000.000 50 Ha 300.000.000 50 Ha 300.000.000 50 Ha 300.000.000


penghijauan tahun pertama
47 Pemeliharaan Tanaman Reboisasi / Penghijauan UPT KPH / Di Dalam
Tahun Kedua Tahura Provinsi Sumut
Dalam Negeri

Terpeliharanya tanaman reboisasi / 0 Ha


- Ha
-
- Ha
-
270 Ha
675.000.000
50 Ha
150.000.000
50 Ha
175.000.000
50 Ha
175.000.000
penghijauan tahun kedua
48 Pemeliharaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Terlaksananya paket pemeliharaan UPT KPH / Di Dalam
Secara Vegetatif Tahun Pertama / P1 hutan dan lahan secara vegetatif Tahura Provinsi Sumut
Tahun Pertama Dalam Negeri

0 Ha - Ha - 1.080 Ha 5.400.000.000 50 Ha 300.000.000 50 Ha 300.000.000 50 Ha 300.000.000 50 Ha 300.000.000


49 Pemeliharaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Terlaksananya paket pemeliharaan UPT KPH / Di Dalam
Secara Vegetatif Tahun Kedua / P2 hutan dan lahan secara vegetatif Tahura Provinsi Sumut
Dalam Negeri

0 Ha - Ha - 35 Ha 140.000.000 1.080 Ha 2.487.500.000 50 Ha 150.000.000 50 Ha 175.000.000 50 Ha 175.000.000


Tujuan 4. Konstribusi Sektor Kehutanan 0,84% 0,84 % 0,85 % 0,86 % 0,87 % 0,88 % 0,88 %
Mengoptimalkan terhadap PDRB
Produktifitas
Pengelolaan
Kawasan Hutan
dan hasil hutan
secara lestari
Sasaran 4. Cakupan pengelolaan hutan lestari 35% 35 % 36 % 37 % 38 % 39 % 39 %
Terwujudnya yang produktif
Pengelolaan Hutan
Lestari yang
Produktif berbasis
partisipasi stake
holder dan
masyarakat yang
terkait

XII PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL DAN


KEMITRAAN
Persentase Tertib Luas Perhutanan
Sosial dan Kemitraan yang terkelola
dengan baik 30% 30 % 5.834.446.700 31 % 6.670.000.000 32 % 8.275.000.000 33 % 8.450.500.000 34 % 9.386.450.000 34 % 9.386.450.000 Dishutsu
01 Pembinaan dan Pengendalian Perhutanan Sosial Terrsedianya rekomendasi tertib 300.000.000 350.000.000 Di Dalam /
dan Kemitraan pengelolaan Perhutanan Sosial dan Luar
Kemitraan bagi pemegang ijin WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri
33 Ijin 35 Ijin 40 Ijin 45 Ijin 50 Ijin 50 Ijin

33 Ijin 360.000.000 380.000.000 400.000.000 400.000.000 Bidang RHL


02 Pengembangan Kelompok Usaha Perhutanan Tersedianya legalisasi Penetapan 820.000.000 400.000.000 Di Dalam /
Sosial dan Kemitraan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Luar
sesuai Ketentuan Yang Berlaku WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri
33 Ijin 35 Ijin 40 Ijin 45 Ijin 50 Ijijn 50 Ijijn

33 Ijin 475.000.000 500.000.000 520.000.000 520.000.000 Bidang RHL


03 Pemberian bantuan peralatan pengembangan Tersedianya paket bantuan perlatan 3.122.710.500 1.000.000.000 2.500.000.000 2.535.500.000 2.600.000.000 2.600.000.000 Di Dalam
usaha ekonomi produktif ekonomi produktif bagi kelompok tani Provinsi Sumut
hutan / Kelompok Usaha Perhutanan Dalam Negeri
Sosial pada sejumlah wilayah kerja
UPT Lingkup Dinas Kehutanan

43 paket 17 paket 32 paket 33 paket 33 paket 33 paket


21 paket UPT
04 Fasilitasi Penanganan Konflik Tenurial Kawasan Terpenuhinya paket persyaratan - 320.000.000 Di Dalam /
Hutan permohonan penanganan Konflik Luar
Tenurial Kawasan Hutan sesuai WilayahProvins
ketentuan yang berlaku i Sumut Dalam
Negeri
0 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket

0 paket 330.000.000 340.000.000 350.000.000 350.000.000 Bidang RHL


05 Fasilitasi Peran Pelaku Usaha Dalam Pelaksanaan Tersedianya paket rekomendasi atas - 250.000.000 250.000.000 270.000.000 290.000.000 290.000.000 Di Dalam /
Perlindungan Kehutanan kegiatan peran pelaku usaha di bidang Luar
kehutanan WilayahProvins
0 Paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket i Sumut Dalam
Negeri
0 Paket Bidang RHL
06 Penyiapan Perhutanan Sosial Terpenuhinya keberlanjutan 184.272.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 Di Dalam
permohonan perhutanan sosial yang Provinsi Sumut
belum terbit legalitasnya sesuai Dalam Negeri
ketentuan dan peraturan yang berlaku

1 Paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket

0 Paket Bidang RHL


07 Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial Terlaksananya peningkatan kapasitas 300.000.000 150.000.000 Di Dalam /
kelembagaan usaha dan atau Luar
kewirausahaan kelompok usaha WilayahProvins
perhutanan sosial Kelomp Kelomp Kelompo Kelompo Kelom[ Kelom[p i Sumut Dalam
ok ok k k pok ok Negeri
33 Kelompok 33 35 40 150.000.000 45 150.000.000 50 150.000.000 50 150.000.000 Bidang RHL
08 Penanganan Konflik Tenurial Kawasan Hutan dan Tersedianya paket rekomendasi atas 93.121.400 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 200.000.000 Di Dalam /
Hutan Adat terpenuhinya hak dan kewajiban Luar
pemangku hutan hak WilayahProvins
i Sumut Dalam
Negeri
1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket

0 paket Bidang RHL


09 Pemberdayaan Masyarakat Di sekitar Wilayah Tersedianya paket kapasitas dan 150.000.000 200.000.000 225.000.000 275.000.000 275.000.000 Di Dalam /
Kerja Perijinan dan pengelolaan di Bidang pemberian akses masyarakat setempat Luar
Kehutanan dalam rangka kerjasama pada wilayah WilayahProvins
kerja perijinan dan pengelolaan di i Sumut Dalam
bidang kehutanan Negeri
12 Penguatan / pendampingan / pembinaan Terlaksananya paket keberlanjutan - 2.000.000.000 Di Dalam /
Luar

pemangku kepentingan Perhutanan Sosial dan perhutanan sosial dan kemitraan ( WilayahProvins
i

Kemitraan paket pendampingan penyusunan Sumut Dalam


RKU

RKT, Sosialisasi, Pengesahan RKU 0 paket ( Paket Negeri


RKT,

Pelaksanaan RKU RKT , diklat/sosialisasi/penda

pengendaliannya dan penguatan mppingan, paket 0 Paket 2 Paket 2 Paket 2.250.000.000 2 Paket 1.800.000.000 2 Paket 2.201.450.000 2 paket 2.201.450.000 UPT

kelembagaan (dapat berupa hibah pemberian bantuan jasa

bantuan peralatan / tenaga ahli ) serta tenaga ahli / alat, paket


usahanya/produktifitasnya )

Plt.KEPALA DINAS

Ir. ROSIHAN NOOR,Dipl.F, MM


PEMBINA UTAMA
MUDA NIP. 19610701
199003 1 004
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

6.1 STRATEGI 2018 – 2023 :

Strategi dan kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana SKPD
mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien. Strategi adalah langkah – langkah berisikan
program - program indikatif untuk mewujudkan tujuan dan sasaran, yang selanjutnya diperjelas
dengan serangkaian kebijakan. Sedangkan kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam
melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dala mencapai
tujuan dan sasaran.
Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran diperoleh dari hasil analisis lingkungan strategis internal
maupun eksternal yang mengarah pada pendayagunaan kekuatan atau keunggulan untuk meraih
peluang berharga dan mengatasi tantangan yang ada. Selanjutnya diambil kebijakan sebagai arah
dalam menentukan bentuk konfigurasi program dan kegiatan untuk mencapai tujuan OPD sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi organisasi yang diemban.
Sebelum merumuskan strategi dan program pembangunan Kehutanan di Sumatera Utara tahun
2018- 2023, perlu dilakukan analisis strategis dengan menggunakan analisis SWOT yang
menjelaskan kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan
tantangan Threats) yang di miliki Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara.
Dengan analisis strategis tersebut Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara memetakan masalah
yang dihadapi daerah ini secara kritis dan objektif, yang kemudian merumuskan dengan tepat
strategi pembangunan serta dapat mencari solusi masalah-masalah yang dihadapinya. Dengan
analisis itu pula dapat dirumuskan strategi yang tepat dalam melakukan perubahan dan transformasi
menuju keadaan yang lebih maju, aman, dan bermartabat, sebagaimana dambaan Sumatera Utara.

I. Kekuatan (Strengths)

Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara memiliki kekuatan yang dapat dijadikan modal bagi
percepatan pembangunannya, diantaranya:

1. Luas Kawasan Hutan sebesar ± 41,25 % dari total luas daratan pada wilayah administrasi
Provinsi Sumatera Utara terkategori berdasarkan fungsinya meliputi Kawasan Hutan
Konservasi, Kawasan Hutan Lindung, dan Kawasan Hutan Produksi.
2. Potensi sumberdaya alam yang melimpah di dalam kawasan hutan dapat diaktualisasikan dan
dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Sumatera Utara pada umumnya dan sumber perolehan
Pendapatan Daerah.
3. Tersedianya organisasi ,SDM aparatur dan sarana prasarana kantor yang cukup dalam
mengurusi Kehutanan.

VI-1
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
4. Ketersediaan anggaran operasional untuk aktifitas perkantoran;
5. Adanya regulasi pengelolaan hutan yang dapat mengakomodir partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan hutan lestari;

II. Kelemahan (Weaknesss)

Selain memiliki kekuatan, secara tak terelakkan, juga memiliki kelemahan yang perlu disadari dan
diantisipasi dalam pembangunannya, diantaranya:

1. Belum mantapnya kondisi batas kawasan hutan;


2. Keterbatasan cakupan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung dan pendanaan
pembangunan kehutanan;
3. Belum optimalnya cakupan ketersediaan regulasi daerah yang menatakelola pemanfaatan
kawasan hutan dan hasil hutan serta keberadaan masyarakat adat / desa dalam pengelolaan hutan
lestari;
4. Belum optimalnya ketersediaan Sumber Daya Aparatur yang berkompetensi dalam menyiapkan
dokumen perencanaan teknis kegiatan kehutanan dan dalam hal kuantitas SDM polisi kehutanan
dan PPNS;
5. Belum optimalnya penyebarluasan informasi terkait arti pentingnya kelestarian hutan bagi
seluruh lapisan pemangku kepentingan;

III. Peluang (Opportunities)

Dalam rangka memberhasilkan pembangunan kehutanan di Provinsi Sumatera Utara, Dinas


Kehutanan memilki peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pencapaian misi
bermartabat dalam lingkungan, diantaranya:

1. Berkembangnya minat masyarakat / pelaku dunia usaha yang membutuhkan sumber daya alam
yang melimpah (bahan tambang, hasil hutan kayu dan bukan kayu, dan Jasa Lingkungan) dari
dalam dan sekitar kawasan hutan;
2. Tersedianya regulasi pemerintah pusat yang dapat menyediakan Norma, Standar, Prosedur dan
Kriteria bagi pengembangan aktifitas perekonomian masyarakat / pemangku kepentingan
tertentu yang dapat memanfaatkan keberadaan kawasan hutan;
3. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pengelolaan hutan dan hasil hutan .
4. Beralihnya kewenangan pengurusan hutan dari kabupaten / kota ke pemerintah provinsi dan
pusat.
5. Semakin intensnya perhatian nasional dan internasional terhadap pelestarian keanekaragaman
hayati (sustainable forest management);

VI-2
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
IV. Tantangan (Threats)

Disamping peluang yang dimilikinya, pengurusan masalah kehutanan di daerah memiliki tantangan
yang harus dihadapi dalam pembangunannya, diantaranya:

1. Laju pertumbuhan penduduk yang belum optimal dikendalikan dapat menjadi tekanan dalam
pelestarian kawasan hutan dan hasil hutan;
2. Kecenderungan masyarakat / pemangku kepentingan terkait dalam memperoleh keuntungan
ekonomi dengan waktu yang relatif singkat, menjadi penghambat dalam penerapan pengelolaan
hutan lestari (sustainable forest management );
3. Masih lemahnya teknologi pengolahan dari bahan baku menjadi bahan jadi (hilirisasi industri)
dan penerapan teknologi tepat guna, menyebabkan tingginya permintaan masyarakat / pemangku
kepentingan terkait penambahan luas lahan budidaya pertanian secara luas;
4. Masih tingginya kesenjangan ekonomi di masyarakat menyebabkan meningkatnya penggunaaan
lahan di dalam kawasan hutan untuk aktifitas perekonomian;
5. Belum optimalnya koordinasi dan konsolidasi lintas pemangku kepentingan dalam menerapkan
pengelolaan hutan lestari.

Dari analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Tantangan) yang dikemukakan
diatas, Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara memiliki sumber daya yang sangat potensial.
Akan tetapi martabat urusan kehutanan ini mengalami kemerosotan akibat rendahnya integritas dan
kemampuan seluruh pemangku kepentingan terkait dalam mengelola dan mendayagunakan serta
mengaktualisasikannya. Maka untuk memajukan pembangunan kehutanan di daerah ini dan meraih
martabatnya yang tinggi, diperlukan strategi yang tepat, realistis, dan visioner dengan membaca
peluang dan memanfaatkan kelebihan yang dimilikinya. Strategi yang digunakan adalah:

1. Mengoptimalkan Monitoring, Evaluasi,pengendalian, Inventarisasi dan Identifikasi


perkembangan status pengelolaan kawasan Hutan secara lestari;
2. Penguatan Kelembagaan Kesatuan Pengelolaan Kawasan Hutan/ Unit Pelaksana Teknis
Dinas;
3. Meningkatkan cakupan pelayanan perlindungan hutan;
4. Meningkatkan cakupan pelayanan rehabilitasi hutan dan lahan;
5. Meningkatkan kesejahteraan Masyarakat di dalam dan di sekitar Kawasan hutan berbasis
hutan lestari dan ekonomi kerakyatan;
6. Monitoring, Evaluasi, Pengendalian, Inventarisasi dan Identifikasi perkembangan partisipasi
stake holder dan masyarakat untuk hutan lestari;
7. Penataan, Pembinaan dan Pendampingan stake holder dan masyarakat terkait untuk hutan
lestari.

VI-3
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
6.2 ARAH KEBIJAKAN

Guna tetap menjaga serta meningkatkan keberlanjutan pembangunan kehutanan, dalam 5


(lima) tahunkedepan, Kerangka posisi dan peran pembangunan kehutanan dalam arah kebijakan
pembangunan di dalam Rencana Strategis Dinas Kehutanan Tahun 2018-2023 dititikberatkan
pada 5 (lima) kebijakan prioritas pembangunan sektor kehutanan, meliputi:
1) Peningkatan dukungan dan pemeliharaan tata batas kawasan hutan.
2) Peningkatan fasilitasi peran serta masyarakat dalam pemanfaatan kawasan hutan.
3) Peningkatan cakupan layanan perlindungan dan pengamanan hutan.
4) Peningkatan pelaksanaan penanaman untuk mengurangi luas lahan kritis.
5) Peningkatan pelaksanaan perhutanan sosial untuk kesejahteraan masyarakat.

VISI :”Sumatera Utara Yang Maju, Aman Dan Bermartabat”


MISI : “Bermartabat Dalam Lingkungan”
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Mengoptimalkan Terwujudnya tertib 1. Mengoptimalkan Monitoring, 1.1. Intesifikasi penataan tertib penggunaan
Pengelolaan Hutan dan pengelolaan kawasan Evaluasi,pengendalian, Kawasan hutan sesuai fungsi dan
Hasil Hutan Secara hutan dan hasil hutani Inventarisasi dan Identifikasi peruntukkannya;
Lestari perkembangan status pengelolaan
kawasan Hutan secara lestari
2.1. Peningkatan cakupan pelayanan UPT
2. Penguatan Kelembagaan
lingkungan dinas Kehutanan Prvinsi
Kesatuan Pengelolaan Kawasan
Sumatera Utara;
Hutan/ Unit Pelaksana Teknis
Dinas
Mengoptimalkan Kualitas Terwujudnya Pengelolaan 1. Meningkatkan cakupan 1.1 Meningkatkan pelayanan perlindungan
Daya Dukung Kawasan Hutan yang sesuai dengan pelayanan perlindungan hutan; dan pengamanan Kawasan hutan
Hutan dan Lahan berbasis fungsinya 2. Meningkatkan cakupan 2.1 Meningkatkan Rehabilitasi Hutan dan
lestari pelayanan rehabilitasi hutan dan Lahan
lahan;

Mengoptimalkan Terwujudnya Pengelolaan 1. Monitoring, Evaluasi, 1.1 Meningkatkan penataan peran serta
Produktifitas Pengelolaan Hutan Lestari yang Pengendalian, Inventarisasi dan stakeholders terkait untuk hutan lestari
Kawasan Hutan dan hasil Produktif berbasis Identifikasi perkembangan dan masyarakat sejahtera.
hutan secara lestari partisipasi stake holder partisipasi stake holder dan 2.1. Melaksanakan pemantauan dan
dan masyarakat yang masyarakat untuk hutan lestari; pengendalian serta pembinaan
terkait 2. Penataan, Pembinaan dan stakeholder dan masyarakat kehutanan
Pendampingan stake holder dan untuk hutan lestari;
masyarakat terkait untuk hutan
lestari.
Mengoptimalkan tertib Terwujudnya cakupan 1. Meningkatkan cakupan layanan 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas
penyelenggaraan urusan operasional pelayanan koordinasi dan konsolidasi pelayanan administrasi perkantoran
kehutanan kedinasan yang efektif kedinasan lintas pemangku Urusan kehutanan;
kepentingan; 2. Meningkatkan kualitas sdm aparatur
2. Penataan, Pembinaan dan untuk pencapaian pelayanan kedinasan
pembenahan kapasitas SDM yang berkualitas dan akuntable
dan sarana prasarana
pendukung
pelayanan perkantoran.

VI-4
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
BAB.VII
KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN KEHUTANAN

Indikator kinerja merupakan alat atau media yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan
suatu instansi dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Biasanya, indicator kinerja akan memberikan
rambu atau sinyal mengenai apakah kegiatan atau sasaran yang diukurnya telah berhasil
dilaksanakan atau dicapai sesuai dengan yang direncanakan. Indikator kinerja yang baik akan
menghasilkan informasi kinerja yang memberikan indikasi yang lebih baik dan lebih
menggambarkan mengenai kinerja organisasi. Selanjutnya apabila didukung dengan suatu system
pengumpulan dan pengolah data kinerja yang memadai, maka kondisi ini akan dapat membimbing
dan mengarahkan organisasi pada hasil pengukuran yang handal (reliable) mengenai hasil apa saja
yang telah diperoleh selama periode aktivitasnya.

Penetapan indikator kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara untuk memberikan gambaran
ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara yang
secara khusus mengukur keberhasilan pembangunan dari sisi Kehutanan.

Prestasi Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara lima tahun kedepan dapat digambarkan dan
ditetapkan secara kualitatif dan kuantitaif yang mencerminkan gambaran capaian indicator kinerja
program (outcomes/hasil) yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan jangka menengah
dan indicator kegiatan(output/keluaran).

Penetapan indicator kinerja atau ukuran kinerja yang akan digunakan untuk mengukur kinerja atau
keberhasilan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, harus ditetapkan secara cermat dengan
memperhatikan kondisi riil saat ini serta memperhatikan berbagai pertimbangan yang
mempengaruhi kinerja Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara kedepan baik pengaruh dari luar
(external) maupun dari dalam (internal) Dinas Kehutanan itu sendiri. Oleh karena penetapan
indicator kinerja merupakan syarat penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan, maka
dalam menetapkan rencana kinerja harus mengacu pada tujuan dan sasaran serta indicator kinerja
yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera
UtaraTahun 2018 – 2023.
Tabel7.1
Indikator Kinerja Utama Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
Yang Mengacu pada Indikator Kinerja Utama Tujuan dan Sasaran RPJMD
Kondisi Kinerja Kondisi Kinerja Akhir RPJMD (2023)
No. Indikator Kinerja
Awal Periode
Utama OPD 2019 2020 2021 2022 2023
Renstra (2017)
1. Rehabilitasi Hutan Dan 276.586 Ha 276.336 276.226 276.116 276.000 275.900
Lahan Kritis (Ha)
2. Kerusakan Kawasan Hutan 61.500 Ha 60.500 59.500 58.500 57.500 56.500
(Ha)
3. Kontribusi Sektor 0,84% 0,84% 0,85% 0,86% 0,87% 0,88%
Kehutanan

Terhadap PDRB (%)

VII-1
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023
VII-2
Renstra Dinas Kehutanan 2019-2023

Anda mungkin juga menyukai