Anda di halaman 1dari 4

JURNAL

MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ABORTUS


INKOMPLET MENGGUNAKAN PENDEKATAN NEED FOR HELP
WIEDENBACH DAN SELF CARE OREM

KELOMPOK : 1

Mita 202001102
Nofriansa 202001110
Diah safitri 202001090
Bayu saputra 202001089
Rika Ayu Safitri 202001131
Windi istiqomah 201901039
Emilda S Tobuali 201801277
Elsinta Handayani 202001093
Ferawati Rusdianto 202001096
Arum Kirana Wangsa 202001088
A.A. Arin Indah dewi 202001087
Anjayati Agustriyani Pratiwi Putri 202001186

STIKES WIDYA NUSANTARA PALU


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2020
ANALISIS JURNAL
Judul Jurnal:
Model Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Abortus Inkomplet Menggunakan
Pendekatan Need For Help Wiedenbach Dan Self Care Orem

Key Words :
Teori Model Need For Help Wiedenbach Dan Self Care Orem,Abortus Inkomplet

Penulis Jurnal:
Tutik Rahayu

1. Latar belakang

Abortus merupakan salah satu bentuk komplikasi dalam kehamilan. Penerapan asuhan
keperawatan pada klien dengan abortus inkomplet mengunakan teori " Ned for help".
Menurut wiedenbach keperawatan klinik (clinical nursing) mempunyai empat komponen,
yaitu filsafat (philosofi) , kemanfaatan atau kegunaan (purpose) , praktik dan kiat (art). Pada
klien yang mengalami abortus inkomplet klien datang kerumah sakit dengan keluhan
diantaranya adanya pendarahan. Pendarahan lebih banyak cenderung dari pada darah
menstruasi dan kadang berlebihan dan dapat menyebabkan syok. Kondisi pada klien tersebut
tentu harus mendapatkan pertolongan agar klient dapat selamat dari komplikasi dan kematian
sehingga "Ned for help" tepat di gunakan untuk pasien yang mengalami abortus inkomplet.
Selain menggunakan teori dengan abortus inkomplet juga menggunakan teori self care yang
di kembangkan Oleh orem. elf care adalah kemampuan memperprakasai dirinya untuk
melakukan perawatan diri sendiri dalam rangka mempertahankan kehidupan kesehatan dan
kesejahtraan

Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui faktor yang menyebapkan terjadinya abortus.


2. Untuk mengetahui teori need for help dan self care orem
3. Untuk mengetahui meningkatkan pengetahuan klien tentang kesehatan reproduksi dengan
cara suportif edukatif
4. Untuk mengetahui metode asuhan keperawatan pada klien
5. Untuk mengetahui tehnik penatalaksanaan pada abortus inkomplet

• Metedeologi penelitian

Studi kasus ini menggunakan rancangan deskriptif di RSUD tidar magelang. Penulis
melakukan pengkajian 2 pasien pada tanggal 7 september 2021 dan 13 september 2021
dengan post kuratase abortus inkomplet di bangsal lili dengan skala nyeri 4-6 dan pasien
harus perimpara. Data di peroleh dari hasil pengkajian pasien, keluarga dan rekan medis
Hasil penelitian

1. Penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan abortus yaitu faktor
ibu 65%, faktor janin 20%, dan faktor plasenta 15%. Dan faktor yang paling
banyak menyebabkan terjadinya yaitu ibu yang meliputi umur, paritas, anemia,
penyakit ibu, dan sosial ekonomi.
2. Dalam penelitian ini, pengelolaan klien abortus inkomplet dibagi menjadi dua fase
yaitu akut dan pemeliharaan
a. Pada fase akut penulis mengaplikasikan teori need for help wiedenbach. Dalam
teori nya, Wiedenbach mengemukakan tentang aspek kiat atau seni (praktik)
dalam keperawatan, dimana individu memerlukan bantuan karena stimulasi
perilaku.
b. Selanjutnya pada fase pemeliharaan digunakan teori self care orem. Teori ini
dapat digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan dan membantu
hubungan antara perawat-klien dengan lingkungannya yang berdampak pada
status kesehatan serta kebutuhan akan keperawatan.
3. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui meningkatnya pengetahuan klien tentang
kesehatan reproduksi dengan cara sistem supportif atau educatif yaitu perawat
perlu memberikan pendidikan kesehatan atau penjelasan untuk memotivasi
melakukan self care, tetapi yang melakukan self care adalah pasien itu sendiri.
4. Dalam penelitian ini metode asuhan perawat kepada klien yang pada dasarnya
adalah memberikan bantuan fisiologis dan psikologis untuk menciptakan
kenyamanan bagi klien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan yaitu mengkaji
sumber dan sifat nyeri dengan menanyakan pada klien bagian mana yang dirasakan
nyeri, kapan waktunya, nyeri yang dirasakan seperti apa, mengobservasi keadaan
umum dan tanda-tanda vital
5. Dalam penelitian ini, Tehnik medis dalam penatalaksanaan abortus yaitu dengan
pemberian oksitosin dalam intravena cairan, prostalgladin dengan berbagai
analognya seperti prostalgladin E2, prostalgladin F2a dll dan misoprostol banyak
dipakai sebagai obat induksi abortus.

 Kelemahan Penelitian Yang Di Dapat Pada Jurnal Ini, Yaitu :


Kurang Pengetahuan tentang prosedur tindakan Kureta merupakan diagnosa keperawat Yang
dapat muncul pada klien dengan Abortus inkomplit.
Cemas adalah suatu Keadaan dimana individu atau kelompok Mengalami suatu perasaan
gelisah dan Aktivasi sistem saraf autonom dalam Berespon terhadap ancaman yang
Nonspesifik, tetapi individu mungkin dapat Mengidentifikasi situasi (misalnya akan Operasi
atau kanker) (Carpenito, 2006).
Pada fase pemeliharan yaitu pasca kuret Diagnosa keperawatan yang dapat muncul
Diantaranya adalah keterbatasan mobilitas Fisik berhubungan dengan pengaruh Anestesi.
Diagnosa keperawatan ini muncul Karena adanya data seperti klien mengeluh Pusing pasca
tindakan kuret, klien belum Mampu beraktifitas seperti berjalan secara Mandiri, klien harus
diantar menggunakan Brankat untuk menuju ruang perawatan Pasca menjalani prosedur kuret
dan klien Belum mampu melaksanakan pemenuhan Kebutuhan berpakaian dan personal
higiene Secara mandiri
Kelebihan Penelitian Yang Di Dapat Pada Jurnal Ini, Yaitu :
1. Memberikan sumber referensi yang benar ada nya sehingga dapat dengan mudah di pahami
secara langsung.
2. Bagi perawat dapat melaksanakan asuhan keperawatan dengan baik terhadap klien yang
mengalami abortus inkomplet .
3. Penelitian ini dapat memberikan teori teori yang bermanfaat untuk mencegah terjadinya
kasus abortus inkomplet.
4. Dengan adanya penelitian ini perawat dapat menyusun Serta memberikan edukasi yang
tepat kepada ibu hamil agar kasus abortus inkomplet semakin menurun.

Anda mungkin juga menyukai