SIDANG PLENO
BAB I
Pasal 1
Laporan pertanggung jawaban dan pembubaran pengurus pramuka MA Al-Junaidiyah Biru Bone
Pasal 2
Pasal 3
Gedung I5 Ruang Seminar I5.103 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang.
BAB II
Pasal 4
Sidang Pleno merupakan forum permusyawaratan HMPS Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Pasal 5
Sidang Pleno merupakan forum permusyawaratan HMPS Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosiall
memepunyai tugas:
1. Membuat ketetapan dan keputusan yang hanya dapat dibatalkan melalui sidang pleno.
2. Memberikan penjelasan yang bersifat penafsiran secara tertulis terhadap ketetapan dan
atau keputusan sidang pleno.
3. Memilih pemimpin sidang dari dan oleh peserta sidang pleno sampai berakhirnya
sidang pleno,
BAB III
PESERTA
Pasal 7
Hak Peserta
Kewajiban Peserta
Peserta Sidang Pleno berkewajiban:
SANKSI
Pasal 10
1. Sanksi diberikan kepada peserta apabila dia melanggar kewajiban sebagaimana diatur
dalam tata tertib sidang, setelah diperingatkan pemimpin sidang sebanyak 3 (tiga) kali.
2. Sanksi yang diberikan pimpinan sidang pada ayat (1) berupa pencabutan suara melalui
persetujuan forum.
BAB V
PERSIDANGAN
Pasal 11
Pasal 12
QUORUM
Pasal 13
1. Sidang Pleno dianggap sah apabila dihadiri oleh minimal 2/3 peserta Sidang Pleno.
2. Apabila poin (1) tidak mencapai quorum maka sidang diundur 1 x 5 menit dan setelah
itu dinyatakan sah.
3. Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri ½ anggota sidang bidang ditambah satu
peserta Sidang Pleno.
4. Apabila poin (3) tidak tercapai, maka Sidang Pleno diundur 1 x 5 menit setelah itu
dinyatakan sah.
5. Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri ½ anggota bidang ditambah satu peserta
Sidang Pleno.
6. Apabila poin (5) tidak tercapai, maka Sidang Pleno diundur 1 x 5 menit setelah itu
dinyatakan sah.
BAB VII
PUTUSAN
Pasal 14
Pengambilan keputusan pada dasarnya diusahakan sedapat-dapatnya dengan asas musyawarah untuk
mufakat dan apabila tidak tercapai kemufakatan dilakukan lobi. Apabila lobi tidak tercapai keputusan
diambil dengan suara terbanyak, jika suara sama banyaknya maka diadakan pemungutan suara ulang.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 16