Teknologi Pembangunan Skala Komersil Kapal Sep-Hull Berbahan Fiberglass
Teknologi Pembangunan Skala Komersil Kapal Sep-Hull Berbahan Fiberglass
net/publication/325270131
CITATIONS READS
0 1,090
2 authors, including:
Buana Maruf
National Research and Innovation Agency (BRIN) of Indonesia
47 PUBLICATIONS 46 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Buana Maruf on 21 May 2018.
Abstrak
Abstract
Pada tahun 2006/2007, model kapal ini (Gambar 1) di galangan pembangun, survei
telah diuji di laboratorium hidrodinamika UPT pembanding di sembilan galangan kapal
BPPH BPPT Surabaya 5). Hasilnya, kapal ini fiberglass lainnya di berbagai daerah pada
berpotensi untuk dikembangkan sebagai tahun 2009 dan 2010. Survei ini dilakukan
kapal patroli cepat dan kapal penumpang melalui pengisian kuesioner, diskusi praktisi,
untuk perairan dangkal, di laut dan di dan pengamatan lapangan, untuk
sungai2), 10). Pembuatan prototipe kapal SEP- mendapatkan data/informasi tentang yard
Hull berukuran 8 meter telah dibangun pada practices.
tahun 2009 di salah satu galangan kapal
fiberglass di dalam negeri.
Kapal ini dibangun untuk memverifikasi
desain kapal dan hasil uji skala model,
khususnya mengenai efektifitas bubble
system pada kondisi riil di laut. Pembuatan
prototipe kapal ini dibangun di galangan yang
cukup berpengalaman.
Sejalan dengan kegiatan promosi jenis
kapal ini kepada calon pengguna, maka
diperlukan sebuah engineering standards,
sebagai acuan galangan jika kapal jenis ini
dibangun secara komersil, antara lain:
gambar-gambar konstruksi sesuai rules, Gambar 1.
proses laminasi fiberglass, standar mutu, dan Prototipe Kapal SEP-Hull 8 Meter
work breakdown structure disertai standar
bobot pekerjaan11). Untuk galangan Tinjauan aplikasi rules BKI pada kapal
fiberglass di dalam negeri yang umumnya fiberglass dilakukan melalui diskusi teknis
masih konvensional, hal ini juga diperlukan dengan pihak PT BKI Pusat (Divisi Lambung
untuk meningkatkan produktifitasnya, dan Material, dan Satuan Litbang) dan
sehingga kelak mampu bersaing di pasar diskusi aplikasi rules di lapangan dengan
global. beberapa BKI cabang antara lain di Batam,
Balikpapan, dan Cigading. Materi diskusi
meliputi: tinjauan kekuatan konstruksi dan
BAHAN DAN METODE pengujian spesimen laminasi fiberglass yang
meliputi uji tarik (tensile) dan uji tekuk
Dalam rangka pengembangan teknologi (bending), guna men-dapatkan informasi
pembangunan kapal berbahan fiberglass, tentang standar mutu (rules BKI) tentang
maka dilakukan kajian beberapa aspek kapal fiberglass dan pelaksanaannya di
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. galangan.
Tinjauan pustaka dan survei lapangan
mencakup: tinjauan spesifikasi dan survei
proses pembuatan prototipe kapal SEP-Hull
Gambar 2.
Skema Penelitian
114 ISSN 1410-3680
Kajian Teknologi Pembangunan Skala Komersil Kapal SEP-Hull Berbahan Fiberglass, (Buana Ma’ruf, dan Andi
Jamaluddin))
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Tabel 1
Galangan Kapal Lokasi Survei
Nama Perusahaan Lokasi
CV Fiberglass Perkasa Banyuwangi
CV Siagan Boat Makassar
PT Mentari Amlaraja Jembrana
PT Galangan Teluk Bajau Samarinda
PT Carita Boat Bojonegara
PT Proskuneo Shipbuilders Jakarta
PT Marinatama Gemanusa Batam
PT Sukses Bahari Tj. Pinang
Nusantara Tj. Pinang
PT Palindo Shipyard Tj. Pinang
PT Bio Perkasa
¾ Untuk kapal dengan panjang ≤ 65 meter, ¾ Lampu darurat navigasi dan radio, supply
jumlah sekat minimal tiga buah (untuk power-nya harus terpisah dari suplai
mesin di belakang), sesuai Rules BKI Vol utama untuk navigasi.
II Tahun 200913). Sementara prototipe ¾ Kemampuan batterai harus dihitung
kapal Sep-Hull memiliki dua sekat. kapasitas dan sistem pengisiannya
Dengan membandingkan dengan desain (charging) harus jelas.
awal, hasil redesign yang mengacu pada ¾ Seatrial dalam spesifikasi perlu diperjelas
rules BKI tersebut, mengalami penambahan tentang variasi putaran mesin saat uji
berat sekitar 100 kg (sekitar 5% lebih berat). coba berlayar, pengukuran pemakaian
Hal ini akan berdampak pada bertambahnya bahan bakar dengan kecepatan tertentu
sarat kapal, sehingga sistem pelumasan dan harus dilaksanakan percobaan
udara (bubble system) kapal tidak dapat ketahanan mesin dengan waktu tertentu
bekerja optimal, kecuali jika jumlah (minimal 2 jam pada kecepatan 100
penumpang dikurangi. Bahkan pada seatrial persen).
prototipe kapal, sarat kapal aktual lebih besar
sekitar 20% dibanding desain awalnya, dan Kajian Material
hal ini membuat bubble system kapal tidak
Sesuai spesifikasi desainnya, lambung
dapat bekerja optimal.
kapal Sep-Hull harus ringan karena kapal
Oleh karena itu, perlu dipertimbangkan
jenis ini mensyaratkan rasio berat dan volume
untuk membuat alternatif desain baru dengan
yang rendah. Oleh karena itu, bahan
ukuran panjang dan lebar kapal yang lebih
fiberglass (FRP) menjadi pilihan, walaupun
besar dibandingkan prototipe kapal yang ada,
dari segi kekuatan konstruksinya lebih rendah
agar sistem pelumasan udara dapat bekerja
dibandingkan bahan baja dan aluminium.
optimal. Desain kapal sejenis di luar negeri
Perbandingan antara ketiga bahan tersebut
berukuran panjang 15 meter dan 28 meter.
ditunjukkan pada Tabel 21).
Perbandingan ukuran (L: panjang, B: lebar,
Disamping karena konstruksinya yang
dan T: sarat) dari ketiga desain kapal yang
ringan, juga murah jika diproduksi secara
sudah ada tersebut, seperti pada Gambar 4,
komersial7). Namun demikian, penggunaan
dapat digunakan sebagai pembanding pada
bahan fiberglass dan proses laminasinya
pembuatan desain baru.
perlu mendapat perhatian khusus, karena
kapal tipe ini dirancang dengan kecepatan
tinggi, sehingga kekuatan konstruksi lambung
harus cukup kuat dan memenuhi persyaratan
yang diatur dalam rules BKI Tahun 2006 14).
Tabel 2.
Perbandingan Berat Dan Kekuatan
Specific Tensile Elastic
Material Weight Strength Modulus
Ton/m3 kN/m2x10 kN/m2x10
FRP 1.5 100 6
Aluminium 2.7 120 70
Gambar 4. Steel 7.8 210 200
Perbandingan Ukuran Pokok Kapal
Bahan FRP yang digunakan untuk
Dari hasil kajian terhadap spesifikasi
lambung, geladak dan bangunan atas,
pembangunan prototipe kapal, juga terdapat
merupakan satu kesatuan laminasi yang utuh
beberapa hal yang perlu disempurnakan pada
dan dicetak dengan sistem “female methode”
pembuatan kapal skala komersil, antara lain:
hand lay-up. Bahan-bahan tersebut adalah
¾ Jenis mesin penggerak berbahan bakar
standar material kapal fibreglass bersertifikat
premium perlu diganti dengan mesin
dengan spesifikasi sebagai berikut 7):
diesel (bahan bakar solar) jika ada, walau
¾ Unsaturated Polyester Resin: Resin type
saat ini sulit didapatkan mesin diesel
water resistant dengan sertifikat Llyod,
85HP (sesuai spesifikasi Sep-Hull) di
terdiri dari BQTN 157, dan Epoxy Resin.
pasar.
¾ Glass: terdiri dari chopped strand mat
¾ Untuk jenis kapal patroli/sejenis SepHull
(CSM) 300 g/m2 dan 450 g/m2, dan
harus dilengkapi cadangan kompressor/
woven roving (WR) 600 g/m2 atau WR
generator satu buah.
800 g/m2.
116 ISSN 1410-3680
Kajian Teknologi Pembangunan Skala Komersil Kapal SEP-Hull Berbahan Fiberglass, (Buana Ma’ruf, dan Andi
Jamaluddin))
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
¾ Gelcoa t: Tipe tahan cuaca, Yukalac 2141 susunan lapisan: Gelcoat, Mat 300 (1 lapis),
sebagai outer skin disertai pigmen. Mat 450 (2 lapis), dan WR 600 (2 lapis). Jenis
bahan dan susunan lapisan yang sama juga
Kapal ini menggunakan konstruksi dasar dibuat di galangan lain sebagai pembanding,
yang diperkuat dengan penguat memanjang kecuali lapisan terakhir memakai WR 800 (2
dan melintang (wrang). Secara umum lapis) dan glass content 40,3%.
susunan laminasi terdiri dari: outer skin
dengan Gelcoat + Mat 300 + Mat 450, dan
Inner skin Wovin Roving 80011). Perhitungan
modulus penampang penguat tersebut
menggunakan rules Biro Klasifikasi Indonesia
(BKI) Fiberglass 1996 sebagai referensi.
Seperti yang disyaratkan pada rules ter-
sebut, penggunaan bahan fiberglass diatur
mulai dari spesifikasi bahan, tempat dan suhu Dimensi dan jumlah spesimen:
penyimpanan, proses pelapisan laminasi, dan l (panjang total) = 120 mm
proses pengeringannya. Selain itu, spesimen b (lebar) = 15 mm
laminasi tersebut harus diuji untuk menjamin h (tebal) = 4 mm
nilai kuat tarik dan kuat lengkung minimal
yang disyaratkan terpenuhi. Gambar 6.
Oleh karena itu, pada riset ini dilakukan Bentuk Dan Ukuran Spesimen Uji Tekuk
pengujian spesimen laminasi prototipe kapal
SEP-Hull, sesuai rules BKI14) Rules ini Sebelum diuji, spesimen dikeringkan dan
mengacu pada International Standard ISO ditemper selama 16 jam pada temperatur
14125 dan ISO 527-4, yang meliputi: uji tarik konstan 40oC dengan menggunakan
dan uji tekuk. Uji tarik bertujuan untuk pemanas yang ada di UPT BPPH.
menentukan nilai tensile strength, fracture Pelaksanaan pengujian dilakukan di
strain dan modulus of elasticity, sedangkan Laboratorium Material dan Las PT BKI
uji tekuk bertujuan untuk menentukan nilai (Persero), Jakarta. Hasil uji tersebut
bending strength dan modulus of elasticity. ditunjukkan pada Gambar 7.
Sesuai rules tersebut, dibuat 6 spesimen uji
tarik dan 6 spesimen uji tekuk, dengan
desain spesimen pada Gambar 5 dan 6.
Gambar 7
Hasil Uji Tarik Dan Tekuk Spesimen
Dimensi dan jumlah spesimen: Sesuai rules BKI 2006 14), Nilai kuat tarik
L3 (panjang total) = 250 mm dan kuat tekuk minimum yang disyaratkan
b1 (lebar) = 25 ± 0,5 mm akan ditentukan sesuai dengan kandungan
h (tebal) = 4 mm fiber (fiber content) pada spesimen. Sesuai
LT (panjang end tabs) = 50 mm rules BKI 2006, nilai kuat tarik dan tekuk yang
hT (tebal end tabs) = 1 s/d 3 mm disyaratkan dihitung berdasarkan rumus:
lebih besar dari nilai hasil uji spesimen dari syarat minimum, yaitu 143 N/mm2, sedang
galangan pembangun prototipe kapal. syarat minimumnya adalah 149 N/mm2 9) .
Bahkan nilai rata-rata kuat tekuk spesimen
galangan pembuat prototipe tidak memenuhi
Tabel 3.
Nilai Kuat Tarik Dan Kuat Tekuk [N/mm2]
Gambar 8
Proses Pembangunan Kapal Fiberglass
bulan untuk jumlah kapal hingga 10 unit minggu dan sebanyak 5000 jam-orang (JO)
berukuran 7-12 meter. Sebagai gambaran, sesuai hasil diskusi dengan pihak galangan.
empat unit kapal patrol panjang 8,5 meter Realisasinya 18 minggu dan 5115 JO 14).
dan lebar 2.2 meter di salah satu galangan Dengan membangun beberapa kapal secara
dapat diselesaikan dalam waktu 2 bulan/unit seri, komsumsi tersebut menjadi lebih kecil
di luar cetakan. dengan asumsi menggunakan satu cetakan
Pada survei dan diskusi praktisi selama dan beberapa potensi efisiensi lainnya.
pembangunan prototipe kapal Sep-Hull, telah
dilakukan identifikasi key process, dan
pengelompokan kegiatan (work breakdown SIMPULAN DAN SARANAN
structure), serta penentuan standar bobot
masing-masing kegiatan. Hal ini diperlukan Simpulan
sebagai dasar perencanaan jadwal dan
perhitungan prosentase kemajuan pekerjaan. • Desain, setelah membandingkan dengan
Standar bobot per kegiatan didasarkan pada desain awal, hasil redesign yang
volume pekerjaan atau kebutuhan jam-orang mengacu pada rules BKI tahun 1996
dan biaya di dalam menyelesaikan memberikan penambahan berat sekitar
pekerjaan. 100 kg (sekitar 5% lebih berat). Hal ini
Pada pembangunan kapal jenis SepHull, akan berdampak pada bertambahnya
standar uraian pekerjaan dan bobotnya sarat kapal, sehingga sistem pelumasan
dibagi menjadi enam bagian8), yaitu: udara (bubble system) kapal tidak dapat
¾ Persiapan (5%), meliputi: (i) penyiapan bekerja optimal.
teknis dan gambar, dan (ii) pengadaan • Material: Hasil uji spesimen laminasi
material/bahan. lambung prototipe kapal Sep-Hull
¾ Pembuatan cetakan (20%), meliputi: (i) menunjuk-kan, nilai kuat lengkung tidak
pembuatan cetakan lambung, (ii) memenuhi nilai minimum yang
pembua-tan cetakan bangunan atas, dan disyaratkan (sesuai rules BKI 2006). Hal
(iii) finishing cetakan. tersebut disebabkan karena penggunaan
¾ Pekerjaan kasko (50%), meliputi: (i) lami- bahan dan proses laminasi yang tidak
nasi lambung, (ii) pemasangan sesuai rules BKI 1996, dan penggunaan
konstruksi lambung, (iii) laminasi woven roving (WR) 600 pada lapisan
bangunan atas, (iv) assembli lambung terakhir yang kurang tepat.
dan bangunan atas, dan (v) pekerjaan • Proses: Galangan pembangun prototipe
kasko lainnya/fender. kapal Sep-Hull dan galangan-galangan
¾ Pekerjaan interior (15%), meliputi: (i) kapal fiberglass di dalam negeri
pemasangan lantai dan toilet, (ii) umumnya tidak memiliki sistem
pemasa-ngan railing dan tangki, (iii) manajemen produksi yang terencana,
pemasangan kaca, pintu, plafon, dan (iv) terukur dan terkendali, sehingga sulit
pemasangan kursi,dan lain-lain. untuk mengetahui kondisi kemajuan
¾ Pekerjaan permesinan (5%), meliputi: (i) pekerjaan, dan sulit melakukan
pemasangan setir dan instalasi listrik, pengendalian proses yang berorientasi
dan (ii) pemasangan mesin. pada produktivitas.
¾ Seatrial dan pengiriman (5%), meliputi: (i) • Fasilitas: Galangan fiberglass di dalam
seatrial dan penyempurnaan, dan (ii) negeri umumnya masih sangat
pengiriman kapal. konvensional, peralatan-peralatan
sederhana dan sumber-daya manusia
Masing-masing uraian pekerjaan di atas berkualifikasi rendah. Namun demikian,
diberi bobot dan dijadikan input dalam mereka sudah berpengalaman
pembuatan master schedule menggunakan membangun kapal fiberglass berbagai
program excel, sehingga kemajuan tipe dan ukuran, serta memiliki potensi
pekerjaan per minggu dan per unit pekerjaan untuk berkembang dan menerapkan
dapat diketahui dan dibandingkan dengan standar mutu sesuai rules BKI.
rencana (dalam bentuk S-Curve). Demikian
halnya penggunaan jam-orang per minggu Saranan
dapat diketahui, sehingga pihak galangan
dapat melakukan pengendalian pekerjaan • Beberapa alternatif desain kapal dengan
dan jam-orang dengan mudah. panjang lebih besar perlu dibuat agar
Rancangan ini telah diaplikasikan pada bubble system dapat bekerja optimal,
pembangunan satu unit prototipe kapal Sep- dengan tetap mempertimbangkan aspek
Hull 8 meter, yang direncanakan selama 17
120 ISSN 1410-3680
Kajian Teknologi Pembangunan Skala Komersil Kapal SEP-Hull Berbahan Fiberglass, (Buana Ma’ruf, dan Andi
Jamaluddin))
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ __ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _