Anda di halaman 1dari 5

5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Umum

Indonesia merupakan negara dengan jumlah gunung dan sungai yang sangat
banyak, dan juga kaya akan sumber daya alamnya. Tentunya material alam penyusun
beton seperti pasir, pemakaian berbagai jenis pasir yang berbeda di setiap pembuatan
beton menghasilkan kualitas beton yang berbeda pula.
Peristiwa meletusnya Gunung Merapi pada awal Bulan Oktober 2010 telah
membawa dampak negatif dan positif, salah satu dampak positifnya adalah
tersedianya material berupa abu, pasir dan batuan dengan jumlah yang sangat
banyak. Dilihat dari sejarah geologi, material vulkanik Merapi mengandung silika
dan alumina. Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Yogyakarta pada tahun
1994 telah meneliti kandungan material vulkanik Gunung Merapi, yang mengandung
silikon dioksida (SiO2) 54,56%, aluminium oksida (Al2O3) 18,37%, ferri oksida
(Fe2O3) 18,59%, dan kalsium oksida (CaO) 8,33 (Sudaryo dan Sutjipto 2009;
Kusumastuti 2012). Melihat komposisi tersebut dan sifat fisis pasir yang berbutir
beragam, keras, dan stabil, memberikan gambaran bahwa material tersebut dapat
digunakan sebagai agregat dalam pembuatan beton mutu tinggi.
Pasir darat banyak dijumpai di pulau Jawa dan Sumatera, pasir yang
ditambang dari sisa letusan gunung berapi dan endapan debu vulkanik ini biasanya
berwarna hitam pekat dengan karakter fisik yang keras dan kasar, dan juga memiliki
kandungan lumpur yang minim. Berbeda halnya dengan pasir gunung, pasir sungai
memiliki kandungan lumpur yang banyak dengan persyaratan kandungan lumpur

B. Sifat – Sifat Beton


1. Densitas
Densitas merupakan massa jenis suatu benda, dimana pengukuran massa setiap
volume benda. Semakin tinggi nilai densitas rata-rata suatu benda, maka semakin
besar pula nilai massa setiap volumenya. Pengujian densitas dilaksanakan
berdasarkan ASTM C 1688 M -10.
6

2. Absorbsi
Absorbsi merupakan persentase berat air yang mampu diserap oleh suatu
material jika direndam dalam air. Pengujian penyerapan air (absorbsi) mengacu
pada standar SNI 03-0691- 1996.
Ada beberapa keuntungan dan kerugian dalam penggunaan Paving Block.
1. Keuntungan dalam penggunaan Paving Block adalah :
a) Paving Block memiliki daya serap air yang baik, sehingga dapat menjaga
keseimbangan air tanah di sekitar bangunan anda.
b) Paving Block relatif lebih ringan dibandingkan dengan betonan/aspal,
sehingga dapat menjadikan satu penopang utama agar pondasi rumah dapat
tetap stabil.
c) Dapat tampil dalam berbagai motif, bentuk, warna, dekorasi, dan desain-tidak
seperti yang biasa digunakan untuk trotoar umum yang berkarakter monoton
yang lazim disebut con block.
d) Lebih irit biaya dibandingkan dengan pelapisan dengan menggunakan batu
alam.
e) Lebih tahan terhadap cuaca panas terik matahari dan hujan, serta tidak mudah
berlubang tidak seperti aspal atau beton
f) Ketika terjadi kerusakan atau cacat, dapat dilakukan penggantian dengan cara
mudah. Hanya perlu diganti atau diangkat di bagian yang rusak saja.
Pembongkaran dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
g) Lebih mudah dipasang dan tidak terlalu rumit.
h) Dapat di desain sedemikian rupa untuk tampil lebih artistik dan dijadikan
eksterior yang menawan, baik untuk luasan tanah skala kecil ataupun besar,
terutama pada eksterior. Penampilannya dapat dipadukan dalam design
eksterior untuk semakin membuat rumah nyaman dan asri.
2. Kerugian dalam penggunaan Paving Block adalah :
a) Pasangan Paving Block mudah bergelombang bila pondasinya tidak
dipasang dengan kuat.
b) Paving Block juga kurang cocok untuk dipasang di lahan yang dilalui
kendaraan berkecepatan tinggi. Sehingga Paving Block hanya cocok untuk
dipasang di lahan yang dilalui kendaraan berkecepatan rendah saja
misalnya lingkungan permukiman dan perkotaan yang padat.

.
7

C. Kuat Tekan Beton


Pengertian kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang
menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani gaya tekan tertentu yang
dihasilkan oleh mesin tekan. Kuat tekan beton merupakan sifat terpenting dalam
kualitas beton dibanding dengan sifat-sifat lain. Kekuatan tekan beton ditentukan
oleh pengaturan dari perbandingan semen, agregat kasar dan halus, air. Perbandingan
dari air semen, semakin tinggi kekuatan tekannya. Fungsinya untuk memperoleh
nilai kuat tekan dengan prosedur yang benar. Suatu jumlah tertentu air diperlukan
untuk memberikan aksi kimiawi dalam pengerasan beton, kelebihan air
meningkatkan kemampuan pekerjaan akan tetapi menurunkan kekuatan (Wang dan
Salmon, 1990).
Benda uji yang digunakan untuk kuat tekan berbentuk balok dengan panjang
10 cm, lebar 10 cm dan tinggi 10 cm dapat dilihat pada Gambar II.1.

Gambar II.1. Benda Uji Kuat Tekan Paving Block

D. Nilai Absorpsi
Absorpsi beton adalah suatu peristiwa masuknya air melalui pipa kapiler atau
pori-pori yang terdapat pada permukaan beton dan ini biasanya sering terjadi pada
bangunan air. Hal ini merupakan masalah yang sangat serius bagi beton kertas
sendiri, karena masalahnya seberapa besar daya resap beton kertas sendiri terhadap
air tanah bila air itu meresap melalui pondasi beton kertas dan merambat hingga ke
dinding.
8

E. Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Paving Block

1. Pemilihan bahan
Beberapa faktor yang mempengaruhi mutu kekuatan Paving Block yaitu :
proporsi bahan – bahan penyusunnya, metode perancangan, perawatan dan keadaan
pada saat pengecoran dilaksanakan. Dari faktor tersebut termasuk didalamnya ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kekuatan tekan beton antara lain :
1a) Air dan Semen
FAS (Faktor Air Semen) adalah faktor yang merujuk pada air dan semen yang
digunakan. Faktor ini merupakan kebutuhan dasar Paving Block, di mana semen
yang bagus ditandai dari kondisinya yang baru dan tidak menggumpal. Nilai fas
didapatkan dari satuan berat air pada berat total semen dan adiktif yang ditambahkan
yang dinyatakan dalam kisaran 0,4 sampai 0,65. Semakin besar nilai fas, semakin
tinggi pula mutu dari beton tersebut.
1b) Agregat Halus
Bahan agregat halus yang biasanya digunakan untuk membuat beton ialah
pasir. Pasir yang bermutu bagus bisa dilihat dari kondisinya yang bersih, berbentuk
bulat, dan memiliki tekstur agak halus. Bila memungkinkan, pilih pasir dengan
rongga minimal 33 persen. Pasir yang baik juga tidak boleh berukuran lebih dari 5
mm sehingga penambahan air bisa ditekan. Pemakaian air yang sedikit akan
meningkatkan daya tahan beton yang dihasilkan.
2. Mesin Cetak Produksi
Batako dan Paving Block yang dicetak manual pasti memiliki kualitas yang
berbeda dibandingkan dengan hasil cetakan mesin. Hal ini karena cetakan manual
tekanan yang diberikan sulit untuk konsisten dibandingkan dengan mesin, sehingga
bisa dipastikan Batako dan Paving Block yang dicetak menggunakan mesin pasti
memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan manual. Khusus untuk produk
Paving Block, peralatan mesin cetak produksi juga dapat menentukan kekuatan beton
yang dihasilkan. Semua bergantung pada kemampuan mesin tersebut memberikan
tekanan pada proses pencetakan paving block. Pada umumnya di Indonesia terdapat
3 jenis Paving Block bila dibedakan dari alat dan proses produksinya, yaitu Paving
9

Block Press Tangan, Paving Block Press Mesin Vibrasi dan Paving Block Press
mesin Hidrolik.

F. Pasir Sungai dan Pasir Darat

Pasir sungai tentunya yang diambil dari aliran sungai atau yang terdapat di
sungai. Sementara pasir darat adalah pasir yang berada di luar aliran sungai atau
masih berupa timbunan pasir hasil letusan gunung dan terdapat di daerah bahaya
lahar. Secara fisik kedua jenis pasir tersebut mempunyai perbedaaan besaran butiran
agregat. Selain itu pasir darat lebih berwarna kelabu dibandingkan dengan pasir
sungai. Untuk keperluan penambangan pasir secara komersial, lebih banyak
mengambil dari aliran sungai yang dilalui lahar dingin. Penambangan pasir dilakukan
dengan menggunakan alat berat seperti backhoe. Sumber pasir sungai dari lahar
dingin gunung Merapi antara lain Sungai Opak, Sungai Gendol, Sungai Putih, dan
Sungai Adem. Penambangan pasir sungai terus berlangsung seiring dengan masih
adanya aliran lahar dingin. Sementara itu pasir yang terdapat di darat atau di luar
aliran sungai belum dimanfaatkan. Volume pasir darat tidak sebanyak seperti pasir
sungai karena hanya ada pada saat gunung meletus dan luapan lahar dingin yang
mengalir di sungai.

Anda mungkin juga menyukai