Anda di halaman 1dari 7

Materi Pertanyaan Dialog Interaktif Tamansari Menyapa

Edisi : 24

Tempat : Radio Kartini

Tema : Mengawal Komitmen Penegakan Perda

Hari, Tanggal : Kamis, 2 Desember 2021

Waktu : 08.00 – 10.00 WIB

Narasumber :

Hj. Saidatul Haznak, S.Pd.I. (Ketua Komisi A)

Yuni Sulistyo, S.H. (Wakil Ketua Komisi A)

Muhammad Adib, S.Pd. (Anggota Komisi C)

H. Masykuri (Anggota Komisi (D)

1. Dalam beberapa edisi “Tamansari Menyapa” terdahulu dijelaskan bahwa lembaga


DPRD memiliki 3 fungsi. Sebagai penyegar ingatan kita bersama terkait
pengantar tema kali ini, mungkin bisa disampaikan ulang tentang fungsi-fungsi
tersebut? DPRD Kabupaten mempunyai 3 fungsi: Pembentukan Perda, Anggaran
dan Pengawasan
 Fungsi pembentukan Perda dilaksanakan dengan cara:
a. menyusun program pembentukan Perda bersama Kepala Daerah;
b. membahas bersama Bupati dan menyetujui atau tidak menyetujui
rancangan Perda; dan
c. mengajukan usul rancangan Perda.
Fungsi anggaran DPRD diwujudkan dalam bentuk pembahasan untuk persetujuan
bersama terhadap rancangan Perda tentang APBD yang diajukan oleh Bupati.
 Fungsi anggaran dilaksanakan dengan cara:
a. membahas kebijakan umum APBD dan prioritas dan plafon anggaran
sementara yang disusun oleh Kepala Daerah berdasarkan rencana kerja
Pemerintah Daerah;
b. membahas rancangan Perda tentang APBD;
c. membahas rancangan Perda tentang perubahan APBD; dan
d. membahas rancangan Perda tentang pertanggungiawaban pelaksanaan
APBD.
 Fungsi pengawasan diwujudkan dalam bentuk pengawasan terhadap:
a. pelaksanaan Perda dan peraturan Kepala Daerah;
b. pelaksanaan peraturan perundang-undangan lain yang terkait dengan
penyelenggaraan pemerintahan daerah; dan
c. pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan laporan keuangan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan.
2. Fungsi legislasi terkait erat dengan tema kali ini. Seperti apa produktivitas
eksekutif dan legislatif dalam penyusunan peraturan daerah dalam dua – tiga
tahun terakhir?
Legislatif dan eksekutif dalam penyusunan peraturan daerah sudah membahas dan
memparipurnakan. Rata – rata pertahun 8 perda walaupun kemarin harus
terhambat karena pandemi covid – 19. Kami bersama eksekutif akan bekerja keras
untuk penyusunan perda di tahun mendatang sebagai upaya dalam membangun
kabupaten jepara ini lebih baik.

3. Kondisi-kondisi seperti apa yang menjadikan penerbitan perda perlu dilakukan?


Perda perlu segera di terbitkan ketika kondisi genting dan sangat dibuthkan perda
tersebut untuk menyikapi permasalahn yang terjadi pada saat itu.
4. Seperti apa gambaran mengena pembagian inisiatornya? Mungkin aktivitas
Bapemperda juga bisa disampaikan dalam hal ini.

Bapemperda mempunyai tugas dan wewenang:


a) menyusun rancangan program pembentukan Perda yang memuat
daftar urut rancangan Perda berdasarkan skala prioritas pembentukan
rancangan Perda disertai alasan untuk setiap tahun anggaran di
lingkungan DPRD;
b) mengkoordinasikan penyusunan program pembentukan Perda antara
DPRD dan Pemerintah Daerah;
c) menyiapkan rancangan Perda yang berasal dari DPRD yang
merupakan usulan Bapemperda berdasarkan program prioritas yang
telah ditetapkan;
d) melakukan pengharmonisasian, pembulatan, dan pemantapan
konsepsi rancangan Perda yang diajukan anggota, komisi, atau
gabungan komisi sebelum rancangan Perda disampaikan kepada
Pimpinan DPRD;
e) mengikuti pembahasan rancangan Perda yang diajukan oleh DPRD
dan Pemerintah Daerah;
f) memberikan pertimbangan terhadap usulan penyusunan rancangan
Perda yang diajukan oleh DPRD dan Pemerintah Daerah di luar
program pembentukan Perda;
g) memberikan pertimbangan kepada Pimpinan DPRD terhadap
rancangan Perda yang berasal dari Pemerintah Daerah;
h) mengikuti perkembangan dan melakukan evaluasi terhadap
pembahasan materi muatan rancangan Perda melalui koordinasi
dengan komisi dan/atau panitia khusus;
i) memberikan masukan kepada Pimpinan DPRD atas rancangan Perda
yang ditugaskan oleh Badan Musyawarah;
j) melakukan kajian Perda; dan membuat laporan kinerja pada masa
akhir keanggotaan DPRD dan menginventarisasi permasalahan dalam
pembentukan Perda sebagai bahan bagi komisi pada masa
keanggotaan berikutnya.

5. Bagaimana dengan rencana legislasi tahun depan?


Kami dprd jepara berdasar hasil paripurna yang telah disampaikan oleh
bapemeprda ada 19 perda untuk tahun 2022 siap di bahas dan menjadi perda yang
bermanfaat bagi masyarakat kabupaten jepara.
6. Persoalannya kemudian adalah, komitmen agar perda yang ada dijalankan dengan
baik. Seperti apa komitmen pemkab dalam pandangan Komisi A?
Komisi A meyakini bahwa perda yang sudah di undangkan menjadi perda
kabupaten jepara yang wajib ditaati dan dijalankan sesuai dengan perda tersebut.
Kami sebagai lembaga legislatis mempunyai 3 fungsi yaitu pembentukan perda,
penganggaran dan pengawasan maka kami akan menjalan fungsi kami untuk
selalu mengawasi pelaksanaan perda yang dijalankan oleh pemerintah daerah.
Kami yakin pemerintah daerah akan menjalankan perda dengan sebaik – baiknya.
7. Salah satu yang dicermati masyarakat sebagai gol soal penegakan perda adalah
pembangunan. Artinya, penegakan perda yang terkait PAD untuk membiayai
pembangunan daerah menjadi sangat penting. Seperti apa perda-perda di bidang
PAD dijalankan?
Perda – perda di bidang PAD sangatlah Banyak salah satunya :
Perda Retribusi Parkir Daerah
Perda Pajak Hotel dan Penginapan
Perda Pajak PBB
Dll
8. Mungkin bisa dicontohkan perda-perda pendapatan mana saja yang menurut
Komisi A penegakannya bagus dan yang sebaliknya?
Perda pendapatan yang penegakannya bagus adalah perda pajak hotel dan
penginapan, perda retribusi pasar, dll
Perda pendapatan yang penegakannya kurang adalah perda CSR, Perda Retribusi
Parkir, Perda Persampahan
9. Bagaimana dengan hasil pengawasan Komisi A terkait penegakan perda terkait
ketertiban masyarakat?
Ini tentang perda nomor 20 tahun 2012 tentang penyelenggaraan ketertiban,
kebersihan dan keindahan dan perda nomor 3 tahun 2013 tentang pencegahan dan
pemberantasan pelacuran.
Sejauh apa yang kami lakukan terhadap perda nomor 20 tahun 2012 untuk
menjalankan fungsi kami. Melalui monitoring dalam daerah dan koordinasi
dengan pemerintah desa maupun kecamatan dan dinas terkait dalam
penegakannya sudah cukup baik, jumlah kasus baik kejahatan, pelanggaran juga
sudah menurun artinya masyarakat dan pemerintah sudah melaksanakan perda
ketertiban masyarakat dengan baik dan sesuai perda nomor 20 tahun 2012. Dilain
kesempatan dinas terkait juga melaksanakan penegakan perda pencegahan
pelacuran dengan menutup tempat – tempat karaoke yang cukup membandel.
Dinas sosial juga sudah melaksanakan petertiban anak – anak jalanan putus
sekolah.
10. Lalu perda terkait perekonomian masyarakat. Misalnya toko modern agar
keberadaannya tidak semakin menghimpit perekonomian pelaku industri kecil.
Apakah ini juga menjadi pencermatan Komisi A? Bisa diceritakan seperti apa?
Untuk perda nomor 14 tahun 2017 tentang pasar rakyat dan toko swalayan adalah
perda yang cukup melindungi pasar tradisional, dimana didalam perda tersebut
sudah mencantumkan syarat – syarat pendirian toko modern atau swalayan dengan
ketat artinya memberikan peluang terhadap pasar tradisional untuk berkembang.
Baik harus memperhitungkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dan keberadaan
pasar tradisional, usaha kecil dan usaha menengah yang ada di wilayah dimana
pasar modern tersebut hendak dibangun.
Toko modern atau swalayan dalam pendirian maupun jam operasional diberikan
syarat atau aturan yang ketat untuk melindungi pasar tradisional atau warung
milik masyarakat. Seperti Waktu pelayanan Pusat Perbelanjaan dan/atau Toko
Swalayan dimulai pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB. Toko
swalayan yang waktu pelayanan melampaui ditetapkan oleh Bupati dengan
mempertimbangkan hari besar keagamaan, libur nasional dan lokasi tertentu.
Pembatasan jam operasi pasar modern tersebut harus diperketat dan dilakukan
pengawasan yang sungguh-sungguh: Toko Modern yang berjaringan hanya
diizinkan di jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten. Pengelola Toko
Swalayan, hanya boleh memiliki toko swalayan di tiap kecamatan paling banyak
memiliki 2 unit yang sejenis.
Kemudian Jarak pendirian Toko Modern minimarket dan supermarket
berjaringan nasional berjarak paling kurang 2 km (dua kilometer) dari Pasar
Rakyat dan 2 km (dua kilometer) dari usaha sejenis. departement Store dan
perkulakan berjarak paling kurang 5 km (lima kilometer) dari Pasar Rakyat
yang terletak di jalan nasional, jalan provinsi atau jalan kabupaten.

11. Apa perda-perda lain yang juga dicermati DPRD? Bagaimana kondisinya?

Anda mungkin juga menyukai