Anda di halaman 1dari 4

Pembangunan Nasional adalah serangkaian usaha pembangunan yang berkelanjutan

meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk mewujudkan tujuan
nasional yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mewujudkan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Pemerintah Provinsi Bali, menggulirkan roda pembangunan saat ini berpijak pada visi
Nangun Sat Kerthi Loka Bali. Pembangunan yang menyasar dan menyentuh tiga
komponen utama, yaitu alam Bali, manusia Bali dan Kebudayaan Bali. Ketiga factor
tersebut tidak bisa dilepaskan satu dengan yang lainnya. Namun tentunya perlu juga
dicermati berbagai factor, baik internal maupun eksternal yang mepengaruhi
berjalannya dinamika kehidupan masyarakat tersebut.

Peran Pemerintah dalam menyelenggarakan pembangunan berpedoman pada


beberapa prinsip, diantaranya ; merupakan satu kesatuan  utuh dengan perencanaan
pembangunan nasional, yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah bersama para
pemangku kepentngan dengan berdasarkan pada peran dan tanggung jawab masing-
masing, mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah,
dan dilaksakanan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah
sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional.

Namun demikian dinamika yang terjadi atas segenap aspek kehidupan masyarakat
selain menjadi factor pendukung pelaksanaan pembangunan, seringkali menjadi
penghambat lajunya pembangunan. Optimalisasi segenap sumber daya dan potensi
yang dimiliki sangat dipentingkan dalam hal ini. Ketidaktahuan dan atau
ketidakmampuan segenap elemen penyelenggara pembangunan atas potensi yang ada,
menjadi salah satu titik lemah laju pembangunan. Pemerintah daerah pada umumnya
dan masyarakat pada khususnya dipandang penting untuk menggali dan mengkaji
setiap potensi yang dimilikinya. Ketidakmampuan dan ketidaktahuan masyarakat
mengakibatkan produktivitas mereka rendah. Kemampuan masyarakat yang dapat
dikembangkan tentunya banyak sekali seperti kemampuan untuk berusaha, kemampuan
untuk mencari informasi, kemampuan untuk mengelola kegiatan, kemampuan dalam
pertanian dan masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat. Perilaku masyarakat yang perlu diubah tentunya perilaku
yang merugikan masyarakat atau yang menghambat peningkatan kesejahteraan
masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat, secara lugas dapat diartikan sebagai suatu proses yang
membangun manusia atau masyarakat melalui pengembangan kemampuan masyarakat,
perubahan perilaku masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat. Dari definisi tersebut
terlihat ada 3 tujuan utama dalam pemberdayaan masyarakat yaitu mengembangkan
kemampuan masyarakat, mengubah perilaku masyarakat, dan mengorganisir diri
masyarakat. Pemberdayaan masyarakat muncul karena adanya suatu kondisi sosial
ekonomi masyarakat yang rendah mengakibatkan mereka tidak mampu dan tidak tahu.

Pemberdayaan  masyarakat  bukan  membuat  masyarakat  menjadi  makin  tergantung


pada  berbagai  program  pemberian  (charity)  dari  pemerintah.  Dengan  demikian 
tujuan akhirnya  adalah  memandirikan  masyarakat,  memampukan,  dan  membangun 
kemampuan untuk  memajukan  diri  ke  arah  kehidupan  yang  lebih  baik  secara 
berkesinambungan.  Pemberdayaan dimaksudkan juga untuk Menciptakan keberdayaan
masyarakat agar  mereka dapat  berpartisipasi  dalam  pembangunan  yang  berpusat 
pada  rakyat  (people-centered development).  pemberdayaan tidak  hanya menyangkut 
pendanaan tetapi  juga peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan
kelembagaan.

Pemberdayaan  masyarakat bertujuan  untuk  meningkatkan  kemampuan  masyarakat 


guna  menganalisa  kondisi  dan potensi serta masalah-masalah yang perlu diatasi, yang
intinya adalah melibatkan partisipasi masyarakat  dalam  proses  pemberdayaan 
masyarakat.   Didalam  melakukan  pemberdayaan keterlibatan  masyarakat  yang  akan 
diberdayakan  sangatlah  penting  sehingga  tujuan  dari pemberdayaan dapat tercapai
secara maksimal. Program yang mengikutsertakan masyarakat, memliki beberapa
tujuan, yaitu agar bantuan tersebut efektif karena sesuai dengan kehendak dan 
mengenali  kemampuan  serta  kebutuhan  mereka,  serta  meningkatkan 
keberdayaan (empowering)  masyarakat  dengan  pengalaman  merancang, 
melaksanakan  dan mempertanggungjawabkan upaya peningkatan diri dan ekonomi.
Untuk itu diperlukan suatu perencanaan  pembangunan  yang  didalamnya  terkandung 
prinsip-prinsip  pemberdayaan masyarakat. Dalam perencanaan pembangunan seperti
ini, terdapat dua pihak yang memiliki hubungan yang sangat erat yaitu pertama, pihak
yang memberdayakan (community worker) dan  kedua,  pihak  yang  diberdayakan 
(masyarakat).  Antara  kedua  pihak  harus  saling mendukung  sehingga  masyarakat 
sebagai  pihak  yang  akan  diberdayakan  bukan  hanya dijadikan objek, tapi lebih
diarahkan sebagai subjek (pelaksana).

Pemberdayaan masyarakat dapat dilaksanakan melalui : (1) Pengembangan masyarakat,


dan (2) Pengorganisasian masyarakat. Apa yang dikembangkan dari masyarakat yaitu
potensi atau kemampuannya dan sikap hidupnya. Kemampuan masyarakat dapat
meliputi antara lain kemampuan untuk bertani, berternak, melakukan wirausaha, atau
ketrampilan-ketrampilan membuat home industry; dan masih banyak lagi kemampuan
dan ketrampilan masyarakat yang dapat dikembangkan. Dalam rangka
mengembangkan kemampuan dan ketrampilan masyarakat, dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Contoh dengan mengadakan pelatihan atau mengikutkan masyarakat
pada pelatihan-pelatihan pengembangan kemampuan dan ketrampilan yang
dibutuhkan. Dapat juga dengan mengajak masyarakat mengunjungi kegiatan ditempat
lain dengan maksud supaya masyarakat dapat melihat sekaligus belajar, kegiatan ini
sering disebut dengan istilah studi banding. Masih banyak bentuk lainnya yang bias
diupayakan. Sikap hidup yang perlu diubah tentunya sikap hidup yang merugikan atau
menghambat peningkatan kesejahteraan hidup.

Pengorganisasian masyarakat dapat dijelaskan sebagai suatu upaya masyarakat untuk


saling mengatur dalam mengelola kegiatan atau program yang mereka kembangkan.
Disini masyarakat dapat membentuk panitia kerja, melakukan pembagian tugas, saling
mengawasi, merencanakan kegiatan, dan lain-lain.Pada pengorganisasian masyarakat,
kuncinya adalah menempatkan masyarakat sebagai pelakunya. Untuk itu masyarakat
perlu diajak mulai dari perencanaan kegiatan, pelaksanaan, sampai pemeliharaan dan
pelestarian. Pelibatan masyarakat sejak awal kegiatan memungkinkan masyarakat
memiliki kesempatan belajar lebih banyak. Pada awal-awal kegiatan mungkin
“Pendamping” sebagai pendamping akan lebih banyak memberikan informasi atau
penjelasan bahkan memberikan contoh langsung. Pada tahap ini masyarakat lebih
banyak belajar namun pada tahap-tahap berikutnya “Pendamping” harus mulai
memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mencoba melakukan sendiri hingga
mampu atau bisa. Jika hal ini terjadi maka dikemudian hari pada saat “Pendamping”
meninggalkan masyarakat tersebut, masyarakat sudah mampu untuk melakukannya
sendiri atau mandiri.

Melalui Kegiatan ini diharapkan mampu mengarahkan masyarakat dengan penghasilan


menengah ke bawah yang berasal dari desa-desa/ kelurahan kantong kemiskinan,
namun memiliki komitmen untuk membangkitkan dan memberdayakan diri.
Penyelenggara ataupun pelaksana kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dapat
melibatkan personil secara lintas sektoral yang meliputi unsur Pemerintah, organisasi
kemasyarakatan, dan masyarakat secara umum, sehingga kegiatan dapat dilakukan
secara komprehensif.

Dengan Strategi yang dapat digunakan dalam melaksanakan kegiatan pemberdayaan ini
adalah, membentuk Change Agent di tiap-tiap desa yang ditunjuk. Change
Agent bertugas untuk meneruskan dan mengimplementasikan segenap ilmu dan
ketrampilan yang diperoleh selama pelatihan kepada masyarakat desa yang diwakilinya.
Dengan harapan, Change Agent mampu menjadi pengubah dan motivator bagi
pemberdayaan masyarakat di lingkungannya.

Menilik paparan tersebut di atas, Pemerintah hendaknya dapat menyusun sebuah


program kegiatan yang bertajuk Pembinaan Pemberdayaan Sosial Kemasyarakatan.
Yang dimana melalui kegiatan ini mampu meningkatkan keberdayaan sosial masyarakat
dalam menggali dan memanfaatkan segenap potensi yang dimiliki.  mampu
mengidentifikasi potensi yang dimiliki,    mampu memilih program pelatihan produktif
sesuai dengan potensi yang dimiliki agar masyarakat mampu mengikuti program
pelatihan yang dilaksanakan sesuai dengan target yang ditetapkan, mampu
mengaplikasikan segenap ilmu dan ketrampilan yang diperoleh selama pelatihan dalam
tatanan kehidupan nyata, mampu mensosialisasikan ilmu dan ketrampilan yang telah
diperoleh kepada masyarakat di sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai