OLEH KELOMPOK 2 :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan
Diseminasi Manajemen keperawatan ini dengan baik. Laporan ini berisi tentang
uraian hasil pengkajian mengenai “Analisis Manajemen dan Asuhan Keperawatan
di Rumah Sakit Umum Bangli’’.
Laporan ini kami susun secara cepat atas bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak terutama kepala ruangan anggrek beserta staf dan jajarannya, oleh
karena itu kami sampaikan terima kasih atas waktu, tenaga dan pikirannya yang
telah diberikan.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil laporan ini
masih jauh dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Semoga
laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat untuk kelompok kami
khususnya, dan masyarakat Indonesia umumnya, akhir kata kami mengucapkan
terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
6. Supervisi........................................................................................................... 23
7. Discharge Planning ......................................................................................... 24
8. Dokumentasi keperawatan ............................................................................. 24
BAB IV ............................................................................................................................. 27
RUMUSAN MASALAH DAN PERENCANAAN ....................................................... 27
A. Rumusan Masalah .............................................................................................. 27
B. Prioritas Masalah ................................................................................................ 27
C. Analisi penyebab masalah (fishbone analisis) .................................................. 29
D. Alternatif Penyelesaian Masalah ....................................................................... 30
E. Prioritas Alternatif Penyelesaian Masalah ....................................................... 30
F. Plan Of Action (POA) ......................................................................................... 31
G. Kriteria Evaluasi ................................................................................................ 32
iv
DAFTAR TABEL
A. Kebutuhan Tenaga.......................................................................................... 13
B. Penghitungan BOR (Bed Occupacy Rate)...................................................... 13
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan adalah suatu proses menyelesaikan suatu
pekerjaan melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan dengan menggunakan sumber daya secara efektif, efisien dan
rasional dalam memberikan pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang
komprehensif pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik yang sakit
maupun yang sehat melalui proses keperawatan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan (Asmuji, 2012).
Profesionalisasi keperawatan merupakan proses dinamis dimana profesi
keperawatan yang telah terbentuk mengalami perubahan dan perkembangan
karakteristik sesuai dengan tuntutan profesi dan kebutuhan masyarakat.
Profesionalisasi merupakan proses pengakuan terhadap sesuatu yang
dirasakan, dinilai, dan diterima secara spontan oleh masyarakat. Keperawatan
Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses mewujudkan
keperawatan sebagai profesi. Sebagai profesi, keperawatan dituntut untuk
memiliki kemampuan intelektual, interpersonal, kemampuan teknis, dan
moral. Keperawatan sebagai pelayanan/asuhan profesional bersifat
humanistis, menggunakan pendekatan holistis, dilakukan berdasarkan ilmu
dan kiat keperawatan, berorientasi pada kebutuhan objektif klien, mengacu
pada standar profesional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan
sebagai tuntutan utama. Perawat dituntut untuk selalu melaksanakan asuhan
keperawatan dengan benar atau rasional dan baik atau etis (Nursalam, 2011).
Manajemen keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan
pelayanan nyata yaitu di rumah sakit dan komunitas sehingga perawat perlu
memahami konsep dan aplikasinya. Konsep yang harus dikuasai adalah
konsep tentang pengelolaan bahan, konsep manajemen keperawatan,
perencanaan, yang berupa rencana strategis melalui pendekatan:
pengumpulan data, analisa SWOT dan penyusunan langkah-langkah
perencanaan, pelaksanaan secara operasional, khususnya dalam pelaksanaan
Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) dan melakukan pengawasan
dan pengendalian (Nursalam, 2011).
1
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 10 Januari 2022, didapatkan
bahwa di Ruang Anggrek menggunakan model keperawatan primary nursing.
Berdasarkan atas fenomena diatas, maka sangat diperlukan suatu pendalaman
praktik manajemen keperawatan untuk mahasiswa keperawatan dalam
meningkatkan, mengembangkan serta menyediakan sumber daya manusia
yang profesional dalam memberikan pelayanan keperawatan yang optimal.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari laporan manajemen keperawatan ini adalah
setelah melaksanakan praktik manajemen keperawatan, mahasiswa mampu
mengkaji ketersediaan unsur-unsur manajemen yaitu, 5M (Man, Material,
Method, Money dan Market) dan dapat menerapkan prinsip-prinsip
manajemen keperawatan dengan menggunakan Model Praktik
Keperawatan Profesional (MPKP) dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan Rumah Sakit khususnnya pelayanan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik klinik manajemen keperawatan, mahasiswa
mampu:
a. Melaksanakan pengkajian data di Ruang Anggrek Rumah Sakit Umum
Daerah Bangli.
b. Melaksanakan analisis situasi berdasarkan analisa Strengh, Weakness,
Opportunity, Threat (SWOT).
c. Menentukan rumusan masalah berdasarkan analisa yang telah dibuat.
d. Menyusun rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil
pengkajian Model Asuhan Keperawatan Profesional: Penerimaan
Pasien Baru, Timbang Terima, Refleksi Diskusi Kasus, Ronde
Keperawatan, Sentraliasi Obat, Supervisi Discharge planning,
Dokumentasi Keperawatan
e. Melaksanakan rencana strategi operasional ruangan berdasarkan hasil
pengkajian Model Praktik Keperawatan Profesional: Penerimaan Pasien
Baru, Timbang Terima, Refleksi Diskusi Kasus, Ronde Keperawatan,
Sentraliasi Obat, Supervisi, Discharge planning, Dokumentasi
Keperawatan
f. Mengevaluasi pelaksanaan rencana strategi operasional ruangan
berdasarkan hasil pengkajian Model Praktik Keperawatan Profesional:
Penerimaan Pasien Baru, Timbang Terima, Refleksi Diskusi Kasus,
2
Ronde Keperawatan, Sentraliasi Obat, Supervisi, Discharge planning,
Dokumentasi Keperawatan
C. Manfaat
1. Bagi pasien
Tercapainya kepuasan pasien dan customer yang ada di Ruang Anggrek
Rumah Sakit Umum Daerah Bangli.
2. Bagi perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
b. Terbinanya hubungan atau komunikasi yang adekuat antara perawat
dengan perawat, perawat dengan tim kesehatan yang lain, dan perawat
dengan pasien serta keluarga.
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
3. Bagi rumah sakit
a. Meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit
b. Dapat menganalisa masalah yang ada dengan metode SWOT serta
menyusun rencana strategi.
c. Mempelajari penerapan Model Praktik Keperawatan Profesional
(MPKP).
3
BAB II
4
bertahap terus ditambah dan sampai dengan bulan Juli 2013 RSU Bangli
sudah memiliki kapasitas 159 tempat tidur dan sampai akhir bulan
November 2013 berkapasitas 203 tempat tidur. Dengan kerja keras dalam
peningkatan mutu pelayanan serta penambahan sarana dan prasarana
dilingkungan RSU Bangli pada tanggal 6 Mei 2014 RSU Bangli ditetapkan
sebagai Rumah Sakit Kelas B, berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan
RI NO.HK 02.03/1/0838/2014 yang di perkuat dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Bangli No. 8 Tahun 2014. Selanjutnya pengisian jabatan
struktur organisasi tersebut ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati
Bangli Nomor 821.2/ 475/BKD.
Pada tgl 3-5 Desember 2015 Tim Komisi Akreditasi Rumah Sakit
melakukan penilaian di RSU Bangli selama tiga hari, dengan kerjasama
seluruh Pokja dan Staf RSUD akhirnya RSU Bangli diberikan pengakuan
sebagai Rumah Sakit yang telah memenuhi standar Akreditasi Rumah
Sakit dan dinyatakan lulus Tingkat Utama dengan Nomer Sertifikat
KARS-SERT/207/I1/2016. Hingga saat ini RSU Bangli masih melakukan
pembangunan dan pengembangan gedung untuk ruang rawat inap penyakit
Mata, Kulit dan THT serta sedang berproses untuk menjadi Rumah Sakit
Pendidikan yang diawali dengan Kerjasama RSU Bangli dengan
Universitas Islam AL-Azhar untuk meningkatkan serta membina
hubungan kelembagaan dalam melaksanakan kegiatan Pendidikan serta
untuk menunjang kemajuan RSU Bangli. Untuk menguatkan dan
mengingatkan pada masyarakat Bangli maka pada tahun 1958 dijadikan
tahun lahirnya RSU Bangli yang bertepatan dengan hari Kesehatan
Nasional yaitu tanggal 12 November.
5
Deskripsi Logo
a. Bentuk oval melingkar mengandung makna pelayanan yang diberikan
kepada pengguna jasa Rumah Sakit setiap saat selama 24 jam dan tak
pernah berhenti.
b. Gambar pura mengandung makna keyakinan dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa adalah landasan dalam memberikan pelayanan
kepada pengguna jasa Rumah Sakit.
c. Gambar palang berwarna hijau mengandung makna Rumah Sakit
sebagai institusi pelayanan kesehatan akan memberikan pelayanan yang
tulus iklas secara adil tidak membedakan status sosial untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya masyarakat
Kabupaten Bangli.
d. Gambar gunung berwarna biru mengandung makna Rumah Sakit
berada di daerah pariwisata Batur Geopark yang mempunyai nilai
strategis tersendiri dalam kompetensi kesehatan memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
e. Tulisan RSU Bangli mengandung makna nama Rumah Sakit adalah
Rumah Sakit Umum Bangli. memberikan pelayanan.
3. Kondisi Umum
a. Nama Rumah Sakit : RSU Bangli
b. Alamat : Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 99x
Bangli
c. Telepon : (0366) 91002
d. Fax : (0366) 91521
e. Email : rsu.bangli@yahoo.com
f. Website : http://rsud.banglikab.go.id
g. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
h. Nama Direktur Rumah Sakit : dr. Arsana, M.Kes
i. Kelas RS & SK Menkes RI : Kelas B dengan Nomor HK
02.03/1/0838/2014
j. Nomor Registrasi RS : 440/40/OPRS/DINKES/X/2014
k. Tanggal ijin operasional RS : 6 Mei 2014
l. Luas Lahan : 19.550 m2
m. Luas Bangunan : 4.302 m2
n. Kapasitas Tempat Tidur RS : 224 TT
6
o. Sarana Promosi
RSU Bangli memanfaatkan media sosial sebagai upaya untuk
melakukan promosi. RSU Bangli mempunyai beberapa media sosial
yang dapat memberikan informasi dan pelayanan dengan cara online
kepada para pasiennya.
p. Hari Rawat Inap
Salah satu indikator mutu Rumah Sakit adalah penentuan lamanya
hari rawat inap pasien. Dari hasil wawancara oleh kepala ruangan
Anggrek mengatakan bahwa lama hari rawat inap pasien di Ruang
Anggrek tidak tentu hal ini disesuaikan dengan kondisi pasien.
4. Pelayanan
a. Pelayanan Gawat Darurat-IGD 24 jam
b. Pelayanan Obsterty Neonatal Emergensi Komperhensif (PONEK)
c. Pelayanan Instaladi Bedah Sentral
d. Pelayanan Rawat jalan (Poliklinik)
1) Klinik Bedah
2) Klinik Jantung
3) Klinik Anastesi
4) Klinik Interna.
5) Klinik Mata.
6) Klinik Vct
7) Klinik Anak
8) Klinik Syaraf.
9) Klinik Fisioterapi
10) Klinik Kebidanan & Kandungan
11) Klinik Jiwa
12) Klinik Adiksi
13) Klinik Tht
14) Klinik Orthopedi
15) Klinik Tumbuh Kembang
16) Klinik Kulit dan Kelamin
17) Klinik Gigi dan Mulut.
e. Pelayanan Rawat Inap
1) Ruang Mahottama
2) Ruang Utama
3) Ruang VIP
7
4) Ruang Anggrek
5) Ruang Nusa Indah (Rawat Inap Penyakit Bedah)
6) Ruang Mawar (Rawat Inap Penyakit Saraf)
7) Ruang Cempaka (Rawat Inap Penyakit Dalam)
8) Ruang Kenanga (Rawat Inap Kebidanan & Penyakit Kandungan)
9) Ruang Jempiring (Rawat Inap Penyakit Anak, THT, Mata & Kulit
Kelamin)
10) Ruang Perinatologi (Rawat Inap Bayi Resiko Tinggi)
f. Pelayanan Intensive
g. Pelayanan Hemodiaisa
h. Pelayanan Endoscopy
i. Pelayanan IKF
j. Pelayanan Penunjang
1) Laboratorium
2) Radiologi
3) Instalasi Farmasi
4) CSSD (Central Steril Supplay Departement)
5) Binatu (Laundry)
6) Gizi
7) IPSRS
8) KESLING (Kesehatan Lingkungan)
9) O2 Central dan Ambulance
8
4) Menyediakan kebutuhan sarana dan prasarana yang berkualitas
dalam rangka menunjang pelayanan, pendidikan dan penelitian
bidang kesehatan
c. Motto
“Pelayanan tulus iklas dengan senyum, sopan dan sapa”
9
kepala instalasi rawat ianap, kepala instalasi rawat inap, kepala instalasi
bedah setral, kepala instalasi gawat darurat, kepala instalasi
hemodialisa, kepala instalasi IKF, kepala instalasi diklit dan JAFUNG.
Wadir penunjang & sarana prasarana dipimpin oleh kepala bidang
penunjang mengkomandoi kasi penunjang medis, kasi penunjang
nonmedis. Selanjutnya kabid sarana & prasarana mengkomandoi kasi
sarana & prasarana, kasi sanitasi dan keslink. Terakhir komando
kepada kepala instalasi gizi, kepala instalasi radiologi, kepala instalasi
lab, kepala instalasi rekam medis, kepala instalasi farmasi, kepala
instalasi IPSRS, kepala instalasi binatu, kepala instalasi CCSD,
JAFUNG. Wadir umum, keuangan & SDM dipmpin oleh kabag umum
mengkomandoi kasubag perncanaan dan pelaporan aset, kasubag
hukum, humas, dan pemasaran RS. Selanjutnya kabag keuangan
mengkomandoi kasubag penganggaran, kasubab verifikasi dan akutansi.
Terahir kabag SDM mengomandoi kasubag kepegawaian, kasubag
diklat pengambangan SDM dan sertifikasi.
10
B. Gambaran Umum Ruangan
Ruang Anggrek merupakan ruang perawatan kelas satu dan kelas
tiga yang melayani pasien dengan status pembayaran sebagai pasien
umum, asuransi kesehatan (ASKES), dan BPJS. Tarif pelayanan per hari
dibedakan berdasarkan kelas. Jasa pelayanan asuhan keperawatan untuk
tenaga perawat diruang Anggrek untuk pasien umum menggunakan tarif
pelayanan berdasarkan kelas. Namun pada pasien yang memiliki asuransi
Kesehatan (ASKES), KIS, JKN dan BPJS tarif diatur oleh peraturan yang
berlaku.
1. Struktur Organisasi
(Terlampir)
NO NAMA PENDIDIKAN
Dilihat dari masa kerja dapat diketahui bahwa masa kerja setiap
tenaga kesehatan di Ruang Anggrek di RSU Bangli adalah bervariasi
dengan rincian masa kerja pegawai tetap sebanyak 12 orang dan
kontrak sebanyak 8 orang. Pelatihan yang pernah diikuti oleh 20 orang
tenaga kesehatan di Ruang Anggrek di RSU Bangli adalah pelatihan
BTCLS, BHD, APAR, Evakuasi dan Kewaspadaan Strandar, Hospital
Code, Manajemen Nyeri, Triage dan Transfer Pasien, Case Manajer,
PMKK, Diklat Kefarmasian, Diklat Edukator Kesehatan, Tehnik
Aseptik, Manajemen Risiko, BHL, EWS, Hak Pasien, Keluar Masuk
ICU, PPI, K3RS, Heandling Komplin, Komunikasi Efektif, Mutu
Pelayanan Rumah Sakit dan Keselamatan Pasien. Berdasarkan hasil
pengkajian yang dilakukan pada tanggal 10 dan 11 Januari 2022,
ditemukan pada sumber daya manusia, dimana sebagian besar tenaga
kesehatan berlatar belakang pendidikan S1 Ners Keperawatan sebanyak
12
5 orang, sebanyak 6 orang masih DIII Keperawatan dan DIII Kebidanan
sebanyak 8 orang. Sebagian besar sudah mengikuti pelatihan-pelatihan
yang berhubungan dengan keperawatan guna menunjang keberhasilan
penerapan program pelayanan.
c. Kebutuhan Tenaga
Di Ruang Anggrek RSU Bangli dirawat 17 pasien dengan kategori
sebagai berikut : 0 pasien dengan perawatan minimal, 17 pasien dengan
perawatan partial, dan 0 pasien dengan perawatan total.
Maka kebutuhan tenaga perawatan adalah sebagai berikut :
Pagi : 5 orang
Siang : 3 orang
Malam : 2 orang
Total : 10 orang
Jumlah tenaga lepas dinas per hari :
86/279 x 10 = 3,08
Keterangan angka 86 merupakan jumlah hari libur atau lepas dinas
dalam 1 tahun, sedangkan 279 adalah jumlah hari kerja efektif dalam
1 tahun.
13
Siang 17 Bed terisi 17/22 x 100% = 77%
Denah ruangan
RUANG
RUANG OBAT ADIMINISTRASI
SPOEL HOCK
NURSE STATION
Keterangan :
: Kamar mandi
: Tempat Tidur
Gambar 2.5 Denah Ruangan
14
b. Fasilitas petugas
1) Nurse station
2) Ruang petugas kesehatan tersedia fasilitas, kursi, almari, kipas, meja
kayu, loker, kulkas, computer.
3) Nursestation tersedia meja, kursi, computer, telepon.
4) Kamar mandi terletak didalam ruang jaga.
c. Fasilitas Kesehatan
a. Daftar Inventaris Alat Kesehatan
Tabel 2.3
Daftar Inventaris Alat Kesehatan
15
25. Suture set 1 Baik
16
9. Papan Tulis 5 Baik
d. Administrasi penunjang
Kelengkapan dokumentasi penunjang di Ruang Anggrek sudah cukup
baik yang terdiri dari:
- Buku pasien meninggal.
- Informasi ruangan
- Buku laundry
- Inventaris alat
- Buku KIE pasien dan keluarga
- Buku Operan Alat
- Buku Diet
- Leaflet edukasi pasien
3. Opportunity (Peluang)
a. Adanya bimbingan dari organisasi profesi maupun Dinas Kesehatan
b. Adanya kesempatan mengikuti pelatihan di luar RS
c. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kualitas pelayanan
yang baik.
4. Threats (Ancaman)
a. Tuntutan masyarakat yang makin tinggi terhadap peningkatan
17
kualitas pelayanan keperawatan profesional.
b. Tuntutan masyarakat terhadap ketersediaan alat medis yang
terupdate.
18
BAB III
A. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan di ruangan anggrek pada tanggal 10
Januari 2022. Adapun hasil yang diperoleh pada saat pengkajian, yaitu:
1. Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP)
a. Kajian Teori
MPKP merupakan salah satu metode praktik keperwatan
profesional, dimana perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam
terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai
pasien keluar rumah sakit. Metode asuhan keperawatan ini mendorong
kemandirian perawat, ada kejelasan antara pembuat asuhan
keperawatan dan pelaksanaan asuhan keperawatan, sehingga konsep
dasar model ini adalah tanggung jawab dan tanggung gugat model.
b. Pelaksanaan di Ruangan
Ruang anggrek menerapkan MPKP model primary nursing, hal tersebut
dapat dilihat dari :
1) Kualifikasi pendidikan petugas di ruang anggrek Sebagian
berkualifikasi D III Keperawatan sebanyak 6 orang, D III
Kebidanan sebanyak 8 orang, S1 Keperawatan 5 orang
2) Kepala ruangan dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh perawat
primer dan untuk penanganan tugas saat dinas sore dan malam
diserahkan kepada perawat primer yang bertugas pada saat itu.
Apabila terdapat masalah diruangan maka perawat pelaksana wajib
melaporkannya kepada perawat primer dan perawat primer
kemudian melaporkannya kepada kepala ruangan.
3) Dalam pembagian shift dilakukan sesuai jadwal menggunakan
sistem rotasi metropolitan disusun dengan penjadwalan pagi, siang,
dan malam dengan pelaksanaanya masing-masing 2 hari dan pada
akhir periode shift kerja malam petugas akan diberi libur 2 hari dan
selanjutnya kembali lagi ke siklus shift kerja semula.
4) Dalam penerapan diruang anggrek memiliki 2 perawat primer dan
dibantu 8 anggota perawat asosiasi di setiap tim
19
b. Analisis
Berdasarkan kajian data diatas diketahui bahwa sudah ada model
MPKP yang digunakan yaitu model primary nursimg,. jumlah perawat
dari perhitungan rumus douglas sudah cukup untuk kapasitas Ruang
Anggrek. Sudah adanya sosialisasi mengenai metode MPKP yang
terbaru yaitu primary nursing
2. Timbang Terima
a. Kajian teori
Timbang terima (operan) merupakan teknik atau cara
menyampaikan laporan, dilakukan seefektif mungkin dengan
menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri
perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan atau belum dan
perkembangan pasien saat ini. Informasi yang disampaikan harus akurat
sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan
sempurna. Timbang terima dilakukan oleh ketua tim kepada anggota
tim pada shift berikutnya secara tertulis dan lisan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada tanggal 11
Januari 2022 pengumpulan data diketahui bahwa :
1. Karu, perawat primer dan perawat asosiasi lainnya sudah
mengadakan diskusi tentang keadaan pasien diruang perawat
2. Perawat menyebutkan identitas dan diagnosa medis pasien
3. Isi timbang terima sebagian besar tentang program delegatif dokter
dan membahas apakah terapi masih tetap dilakukan atau distop
saja. Pada saat timbang terima perawat juga membahas tentang
kemungkinan masalah dan rencana keperawatan yang mungkin
muncul pada pasien.
4. Perawat selalu menanyakan respon pasien selama dirawat seperti
keluhan yang dirasakan pasien.
5. Perawat memberikan laporan pasien mengenai hasil vital sign dan
keluhan yang dialami oleh pasien
6. Perawat selalu mengecek jadwal dari dokter yang akan visite
7. Perawat selalu menyampaikan rencana keperawatan yang akan
dilakukan hari ini saat ia mendapatkan shift pagi dan dioperkan ke
yang shift selanjutkan dan sudah diinformasikan kepada pasien
8. Dalam pelaksanaan timbang terima sudah dilakukan dengan sangat
optimal. Komunikasi dengan pasien sudah terlaksana dengan
20
optimal dan prosedur saat dilakukannya operan sudah terlaksana
dengan optimal.
B. Analisis
b. Analisis Data
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 10 Januari 2022,
melalui observasi dan wawancara kepada kepala ruangan kegiatan RDK
sudah pernah terlaksana, tetapi pada saat masa pandemi RDK belum
terlaksana optimal.
4. Ronde keperawatan
a. Kajian Teori
Ronde keperawatan yaitu suatu metode untuk menggali dan
membahas secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada
21
pasien dan kebutuhan pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat primer atau associate, konselor, kepala ruangan dan seluruh tim
keperawatan dengan melibatkan pasien secara langsung sebagai fokus
kegiatan. Ronde keperawatan merupakan suatu kegiatan dalam
mengatasi masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan disamping
pasien, membahas, dan melaksanakan asuhan keperawatan pada kasus
tertentu yang dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala
ruangan serta perawat associate yang melibatkan seluruh anggota tim.
b. Analisis data
Berdasarkan pengkajian data pada tanggal 10 Januari 2022
melalui observasi dan wawancara dengan kepala ruangan dan juga
perawat ruangan bahwa kegiatan ronde keperawatan sudah pernah
terlaksana secara efektif, karena terjadinya pandemi kegiatan ronde
keperawatan ditunda dan sudah tersedianya SOP ronde keperawatan,
sudah adanya jadwal ronde keperawatan, sudah adanya penanggung
jawab dalam pelaksanaan ronde keperawatan, sudah optimalnya
sarana dan prasarana untuk melakukan ronde keperawatan.
22
kamar dan no RM Pasien secara merata dan teratur, terlihat pada tempat
obat pasien ada yang hanya berisi nama saja, ada yang sudah terpasang
barcode dan hanya berisi nama dan no kamar saja, pada tempat obat
terlihat obat injeksi dan oral masih tergabung, tempat obat terlihat
hanya terdapat satu troli saja, belum tersedianya tempat pemisah antara
obat oral dan obat injeksi terlihat hanya terdapat satu troli tempat obat,
belum tersedianya ceklist pemilihan obat dan belum maksimalnya
penempatan panduan di sentralisasi obat, dalam pendokumentasiannya
sudah lengkap sesuai SOP yaitu menerapkan teknik 7B (benar obat,
benar dosis, benar cara pemberian, benar waktu pemberian, benar
pasien, benar informasi, benar dokumen).
b. Analisis
Dari hasil kajian data diatas, pelaksanaan sentralisasi obat sudah
dilakukan di ruang anggrek RSU Bangli, tapi masih belum optimal dari
segi man, material dan method. petugas belum memberikan label
pasien, no kamar, no RM secara merata dan teratur, belum tersedianya
tempat pemisahan antara obat oral dan injeksi, sudah terdapat ceklist
sentralisasi obat, namun belum optimalnya dan belum maksimalnya
penempatan panduan di sentralisasi obat.
6. Supervisi
a. Kajian teori
23
7. Discharge Planning
a. Kajian teori
8. Dokumentasi keperawatan
a. Kajian data
Model pendokumentasian di ruang Anggrek di Rumah Sakit
Umum Bangli sudah menggunakan model SOR. Sudah terdapat format
untuk Asuhan Keperawatan. Diagnosa yang diangkat hanya diagnosa
tunggal berdasarkan keluhan utama, dimana standar minimal
pengangkatan diagnosa adalah 3 diagnosa. Form untuk Nursing Care
24
Plan sudah terlaksana, sehingga acuan intervensi yang digunakan
diruangan jelas. Pengisian dokumentasi keperawatan belum optimal.
b. Analisis
Berdasarkan hasil observasi pendokumentasian di ruang Anggrek
sudah sesuai berdasarkan SOR, pendokumentasian sudah diletakkan
secara berurutan, dan sudah terdapat standar urutan dalam format
pendokumentasian. Pendokumentasian sudah menggunakan map saat
menaruhnya dan diletakkan sudah menyatu pada tempat khusus
sehingga mudah dalam pengambilan form yang diperlukan.
1) Administrasi lembar identitas pasien dan penanggung jawab pasien
pasien sudah lengkap.
2) Pengkajian pasien baru lembar pengkajian keperawatan untuk pasien
baru sudah dilengkapi namun dibagian diagnosa masih terlihat
diagnosa yang sama dalam perawatan selama 2 minggu sehingga
tidak tepatnya diagnosa dengan keluhan pasien.
3) Rawat Inap pendokumentasian balance cairan sudah dilakukan pada
pasien
4) Penunjang pendokumentasian pemeriksaan penunjang sudah baik
dan lengkap
5) Format pendokumentasian timbang terima sudah ada.
Analisa Data
No Data Wawancara, Observasi, Masalah
Kuesioner
25
2. Wawancara: Belum optimalnya
Dari hasil wawancara dengan kepala pelaksanaan discharge
ruangan anggrek di ruang anggrek
planning
sebagian besar perawat diruang
anggrek berpendidikan DIII
keperawatan, metode yang
diaplikasikan di ruang anggrek
adalah metode primary nursing,
tenaga perawat sudah melakukan
edukasi pasien pulang tetapi tenaga
perawat belum melakukan
pemberian leaflet untuk edukasi
pasien pulang, sudah terdapat leaflet
di ruang anggrek tetapi belum
mencangkup 10 besar penyakit
Observasi:
Hasil dokumentasi pada ruang
anggrek, leaflet berdasarkan 10 besar
penyakit hanya tersedia 5 yaitu,
leafleat penyakit kardiovaskuler,
tuberculosis, stroke, gastritis, DBD.
26
BAB IV
A. Rumusan Masalah
1. Belum optimalnya pelaksanaan refleksi diskusi kasus, akan lebih baik
dilakukan penyempurnaan terkait refleksi diskusi kasus salah satunya
dengan pembuatan SOP tentang RDK.
2. Belum optimalnya pelaksanaan discharge planning.
B. Prioritas Masalah
No Masalah Mg Sv M Nc Af Nilai
n
1. Belum optimalnya pelaksanaan 5 4 5 4 5 2000
refleksi diskusi kasus, akan lebih
baik dilakukan penyempurnaan
terkait refleksi diskusi kasus salah
satunya dengan pembuatan SOP
tentang RDK.
2. Belum optimalnya pelaksanaan 4 4 4 5 4 1280
discharge planning
27
Nilai 3 : Cukup penting
Nilai 4 : Penting
Nilai 5 : Sangat penting
28
C. Analisi penyebab masalah (fishbone analisis)
MAN
MATERIAL
29
D. Alternatif Penyelesaian Masalah
No PENYEBAB PENYELESAIAN
1 Belum optimalnya pelaksanaan Dengan mengusulkan pembuatan
refleksi diskusi kasus, akan
Form yang berisi SOP pelaksanaan
lebih baik dilakukan
penyempurnaan terkait refleksi RDK.
diskusi kasus.
Keterangan :
Keterangan nilai :
5 : Sangat mampu
4 : Mampu
3 : Cukup
2 : Kurang Mampu
1 : Tidak Mampu
30
F. Plan Of Action (POA)
Rincian Waktu Pennggung
No Tujuan Sasaran Target Tempat Ket
Kegiatan Tanggal Jawab
1 Dengan Terciptanya Perawat Optimalnya 24 Januari Kelompok Ruang
mengusulkan RDK yang pelaksanaan 2022 anggrek
penggunaan optimal, refleksi
Form yang berisi sehingga diskusi kasus
SOP pelaksanaan pelaksanaan
RDK. manajemen
keperawatan
terlaksana
sesuai dengan
standar yang
ada
2 Menyediakan Tersedianya Kepala Optimalnya 24 Januari Kelompok Ruang
Form SOP Form SOP ruangan, pelaksanaan 2022 anggrek
sebagai panduan timbang Perawat refleksi
RDK terima sebagai diskusi kasus
panduan
31
G. Kriteria Evaluasi
KRITERIA
NO KEGIATAN TUJUAN
EVALUASI
1 Menyediakan SOP RDK Tersedianya Form Terlaksananya
sebagai panduan timbang SOP sebagai RDK yang baik
terima. panduan dengan
pelaksanaan RDK memanfaatkan
SOP RDK sebagai
panduan
2 Memberikan SOP yang berisi Terciptanya RDK Terlaksananya
pelaksanaan RDK. yang optimal, RDK yang baik
sehingga dengan
pelaksanaan memanfaatkan
manajemen checklist RDK
keperawatan sebagai panduan
terlaksana sesuai
dengan standar
yang ada.
32
STRUKTUR RSU BANGLI (KELAS B)
DIREKTUR DEWAN
dr. I Nyoman Arsana, M.Kes PENGAWAS
196708031999031004
KOMITE SPI
KASI KASUBAG
KASI KASI KASI KASUBAG KASUBAG
PELY MEDIK RAWAT DARURAT, KEPERAWATAN RAWAT PENUNJANG NON MEDIS HUKUM, HUMAS & VERIFIKASI & AKUTANSI
SANITASI DAN KESEHATAN DIKLAT,PENGEMBANGA
OPERATIF & UNIT KHUSUS DARURAT, OPERATIF & UNIT I Md. Setiarinata, A. Md. AK PEMASARAN RS Sang Nyoman Suasjana SE
drg. I Made Supartha
LING. N SDM & SERTIFIKASI
KHUSUS 196812311988031063 I Made Suarsana, SKM Nym. Purnamawati, SH, MH 197709202006041004 Ida Ayu Ananda
198004112010011014
Nengah Selamet A.Md. Kep 197203151993031006 197907202005012013 Mahadewi Manuaba,
196507231989021002
S.Psi
DIKLAT
INSTALASI INSTALASI INSTALASI GAWAT INSTALASI IPSRS INSTALASI INSTALASI INSTALASI
RAWAT JALAN RAWAT INAP
DARURAT
GIZI
33 FARMASI LABORATORIUM RADIOLOGI
WADIR PELAYANAN
dr. Ni Wayan Ari Susanti
197505142006042022
KA.RU ANGGREK
Ns. Ni Wayan Dili K. S.Kep
197810092006042015
KEPALA INSTALASI RAWAT
INAP
Ns. Ni Luh Gede Arie Astuti, S.Kep
ANGGOTA ANGGOTA
1. I Dw Ayu Made Oka Karmini 1. Dewa Ayu Rasmi, A. Md.Keb
2. I Dewa Ayu Trinadi, 2. Putu Ary Sulistyawati,
A.Md.Kep A.Md.Keb
3. Kadek Mekar Widyantari, 3. Ns. Ni Nyoman Murtiasih,
A.Md.Kep S.Kep
4. Ns. Komang Lussyani, S.Kep 4. Ni Wayan Nariati, A.Md.Kep
5. Ni Wayan Srimayuni, 5. Ns. IA Sri Windari Prajaniti,
A.Md.Keb S.Kep
6. Pt Mayeni Ratnabidari, 6. Ni Putu Elvi Meriasih,
A.Md.Keb A.Md.Kep
7. Luh Yeni Azari, A.Md.Kep 7. Luh Ayu Sri Surya Dewi,
8. Ni Luh Eka Lahari, A.Md.Keb A.Md.Kep
8. Suparmi, A.Md.Keb
ADMINISTRASI
Ni Made Reni
34