Anda di halaman 1dari 8

Teknik Sipil - UNIDAYAN HARTINI, S.T., M.

BAB VII

PELAT BETON BERTULANG

St

Gambar 1. Tipe Pelat Lantai

Struktur Beton Bertulang II _ 9


Teknik Sipil - UNIDAYAN HARTINI, S.T., M.T

A. PELAT SATU ARAH

Pelat satu arah adalah pelat beton bertulang yang mempunyai angka perbandingan

antara bentang yang panjang dengan bentang yang pendek lebih besar 2,0. Atau Ly/Lx > 2,

dimana momen yang bekerja hanya 1 arah, tegak lurus tumpuan (Bentang Terpendek).

Ly = Bentang yang lebih panjang

Lx = Bentang pendek

Pada Gambar di bawah ini disajikan contoh gambar dari pelat satu arah satu bentang dan pelat

dua bentang/ menerus.

Gambar 2. Pelat Satu Arah

Perencanaan Pelat Beton 1 (satu) Arah, harus memperhatikan beban dan ukuran pelat serta jenis

tumpuan tepi yang digunakan. St

1. Bila pelat dapat berputar (berotasi) bebas pada tumpuan, maka pelat dikatakan bertumpu

bebas

2. Bila tumpuan mampu mencegah pelat berotasi dan relatif sangat kaku terhadap momen

puntir, maka pelat itu dikatakan terjepit penuh

Struktur Beton Bertulang II _ 10


Teknik Sipil - UNIDAYAN HARTINI, S.T., M.T

3. Bila balok tepi tidak cukup kuat untuk mencegah rotasi sama sekali, maka pelat itu

terjepit sebagian (terjepit elastis)

Beban pada pelat pada umumnya dinyatakan dalam satuan kg/m 2 atau KN/m2. Distribusi

gaya-gaya dalam pelat satu arah dapat dianggap sebagai gelagar di atas beberapa tumpuan.

TAKSIR TEBAL PELAT

Dalam menentukan tebal pelat tergantung pada panjang bentang dan jenis tumpuannya.

Tabel 1. Tebal Minimum Balok dan Pelat Satu Arah Bila Lendutan Tidak Dihitung

St

Cat. :

a. Dua tumpuan :

b. Satu Ujung Menerus :

Struktur Beton Bertulang II _ 11


Teknik Sipil - UNIDAYAN HARTINI, S.T., M.T

c. Dua Ujung Menerus :

d. Kantilever :

MENENTUKAN MOMEN

Pada SNI-03-2847-2002 mengijinkan untuk menentukan distribusi gaya dengan

menggunakan koefisien momen . Koefisien tersebut dapat digunakan dengan beberapa

persyaratan sebagai berikut (Gideon K, 1993) :

1. Jumlah bentang paling sedikit harus dua.

2. Panjang bentang seragam, jika ada perbedaan selisih bentang yang terpanjang dengan

bentang sebelahnya yang lebih pendek maksimum 20%.

3. Beban harus merupakan beban terbagi rata.

4. Beban hidup harus tiga kali lebih kecil dibandingkan dengan beban mati.

5. Penentuan panjang L untuk bentang yang berbeda :

 Untuk momen lapangan, L = bentang bersih diantara tumpuan.


 Untuk momen tumpuan, L = rata-rata bentang bersih pada sebelah kiri dan
kanan tumpuan.
St

Struktur Beton Bertulang II _ 12


Teknik Sipil - UNIDAYAN HARTINI, S.T., M.T

Koefisien Momen diperlihatkan pada Gambar 3.berikut ini

Gambar 3. Koefisen Momen Pelat Satu Arah


St

Struktur Beton Bertulang II _ 13


Teknik Sipil - UNIDAYAN HARTINI, S.T., M.T

Menghitung Tulangan

Koefisien Penulangan (ρ)

Catatan : u/ fc ≤ 30 MPa β1 = 0,85


fc > 30 MPa β1 = 0,85 - 0,008

misal : u/ fc = 31 MPa β1 = 0,85 - 0,008


fc = 32 MPa β1 = 0,85 - (2 x 0,008)

 [ √ ]

Dimana :

Keterangan : d = h - p - 1/2Ø = tinggi efektif


h = tebal pelat
p = selimut beton
Ø = diameter tulangan
Untuk Rn : Mu = Momen Terfaktor
b = Lebar Pelat = 1 m
d = tinggi efektif
St
Ø = koefisien reduksi = 0,8

 Luas Tulangan : As = ρ . b . d

 Syarat Penulangan : ρmin ≤ ρ ≤ ρmaks

Struktur Beton Bertulang II _ 14


Teknik Sipil - UNIDAYAN HARTINI, S.T., M.T

Pada pelat, geser tidak diperhitungkan. Sedangkan untuk menahan susut dan

tegangan akibat perubahan suhu, maka perlu dipasang tulangan susut/tulangan bagi dalam

arah tegak lurus tulangan utama. Besarnya tulangan susut/tulangan bagi menurut SNI-03-

2847-2002 adalag sebagai berikut :

Tulangan susut minimum :

 As minimum = 0,0018 . b . h u/ fy 400 MPa

 As minimum = 0,0025 . b . h u/ fy 240 MPa

St

Struktur Beton Bertulang II _ 15


Teknik Sipil - UNIDAYAN HARTINI, S.T., M.T

Diagram Alir Untuk Menghitung Tulangan Pelat

Hitung Panjang
Bentang

Tentukan Tebal Pelat

(Lihat Tabel 1)

b = 1/2 s/d 2/3 h

Hitung Beban yang Bekerja

Hitung Momen - Momen

Hitung Penulangan Pelat :

𝑚 𝑅𝑛
ρ [ √ ]
𝑚 𝑓𝑦

As = ρ . b . d

ρmin ≤ ρ ≤ ρmaks

St

N
Y

Pilih Tulangan

STOP

Struktur Beton Bertulang II _ 16

Anda mungkin juga menyukai