Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tazkiyatul Fithriyah

NIM : 172210101014

Kelas :A

A. Sampling Menurut Military Standart 105E

1. Representatif (Stratified) Sampling.


Pengambilan sampel representatif yang digunakan, unit dari setiap sublot, sub-
kelompok atau bagian dari lot atau kelompok harus dipilih secara acak.
2. Waktu Sampling.
Sampel dapat diambil setelah semua unit yang terdiri dari lot atau batch telah
dirakit, atau unit sampel dapat diambil selama perakitan lot atau batch, dalam hal ini
ukuran lot atau batch akan ditentukan sebelum unit sampel diambil. . Jika unit sampel
diambil selama perakitan lot atau batch, dan jika nomor penolakan tercapai sebelum
lot diselesaikan, bagian dari lot yang sudah selesai harus ditolak.
3. Double atau Multiple Sampling.
Jika pengambilan sampel ganda digunakan, setiap sampel harus dipilih dari
keseluruhan lot atau batch.

B. Sampling Plan Menurut Standart 105E


1. Level Inspeksi.
Tingkat inspeksi menentukan hubungan antara ukuran lot atau batch dan
ukuran sampel. Ada tiga tingkatan inspeksi, yaitu tingkat I, II, dan III. Namun dalam
penggunaan Inspeksi Level II yang sering digunakan. Inspeksi Tingkat I dapat
digunakan saat diskriminasi yang diperlukan lebih sedikit, atau Tingkat III dapat
digunakan untuk diskriminasi yang lebih besar.
Pada tabel juga terdapat tingkatan S-1, S-2, S-3, dan S-4 yang digunakan
ketika ukuran sampel relative kecil dengan resiko pengambilan sampel yang besar.
Ketika beberapa jenis sampling plan tersedia untuk AQL dan huruf kode tertentu,
yang salah satunya dapat digunakan. Level AQL dikatakan rendah jika dalam rentang
0,01%-10% yang diperuntukan untuk nonconforming items, sedangkan level AQL
tinggi yaitu dalam rentang 10%-1000% yang diperuntukkan unutk nonconforming per
100 units. Jika tersedia AQL dan huruf kode tertentu, biasanya akan didasarkan pada
perbandingan antara kesulitan administratif dan ukuran sampel rata-rata dari plan
yang tersedia. Pada tiap tingkatan inspeksi terdapat kode huruf yang mendeskripsikan
berapa banyak total produksi tabel ini sering disebut dengan sample size code latter.
Dari sini di cocokkan kembali dengan kode huruf yang tertera pada tabel single
sampling plan untuk mencari tahu seberapa banyak sampel yang perlu di ambil dalam
setiap batch total prosuksi dari suatu produsen.
2. Huruf Kode.
Ukuran sampel ditentukan oleh huruf kode. Tabel I akan digunakan untuk
menemukan huruf kode yang berlaku untuk lot atau ukuran bets tertentu dan tingkat
inspeksi yang ditentukan.
3. Memperoleh Rencana Sampel.
AQL dan kode huruf akan digunakan untuk mendapatkan rencana
pengambilan sampel dari Tabel II, III, atau IV. Ketika tidak ada rencana pengambilan
sampel tersedia untuk kombinasi AQL dan huruf kode tertentu, tabel mengarahkan
pengguna ke huruf yang berbeda. Besar sampel yang akan digunakan diberikan oleh
huruf kode baru, bukan huruf aslinya.
4. Jenis Rencana Sampling.
Tiga jenis rencana pengambilan sampel : Tunggal, Ganda, dan Campuran yang
masing-masing diberikan dalam Tabel II, III, dan IV. Ketika beberapa jenis rencana
tersedia untuk AQL dan huruf kode tertentu, salah satu dapat digunakan. Keputusan
untuk jenis rencana, baik tunggal, ganda, atau campuran, jika tersedia untuk AQL dan
huruf kode tertentu, biasanya akan didasarkan pada perbandingan antara kesulitan
administratif dan ukuran sampel rata-rata dari rencana yang tersedia.
C. Contoh Sampling
Suatu perusahaan farmasi memproduksi 23.000 ampul obat yang akan dikemas dalam
115 kotak sebelum dikirimkan ke distributor. Setiap kotak berisi 200 ampul obat.

Prosedur pengambilan sampel untuk AQL = 1% dengan Normal Inspection :


• Ukuran lot besar (NL) = 23.000 dan ukuran lot kecil (NS) = 115
• AQL = 1% dengan tingkat inspeksi General Inspection Levels II

• Huruf kode untuk lot besar (NL) sebanyak 23.000 = M


• Huruf kode untuk lot kecil (NS) sebanyak 115 = F
• Lot besar : Huruf kode P dan AQL 1.0% Ukuran sample (NL) = 315

• Lot kecil : Huruf kode J dan AQL 1.0% Ukuran sample (NS) = 20

• Nilai m
m = NL/NS = 315/20 = 15.75
• Cara pengambilan sampel diambil secara acak 20 box dan dari dalam kotak diambil
15.75 ampul obat
(20 x 15.75 = 315 ampul obat)
Pustaka :

Anonim. 1989. MIL-STD-105E SAMPLING PROCEDURES AND TABLES FOR


INSPECTION BY ATTRIBUTES. Washington Dc : Departemen of Defense

Nurtama, Budi., 2008, Kumpulan Tabel MIL-STD-105E, Program Studi Supervisor Jaminan
Mutu Pangan, Program Diploma. Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai