Anda di halaman 1dari 3

Resume diskusi praktikum farmasi fisik

Tazkiyatul Fithriyah (172210101014)

Shift B2-1

• Kelarutan adalah jumlah senyawa yg dapat terlarut dan membentuk larutan jenuh dalam suatu
pelarut pada suhu tertentu.
• Ikatakan dikatakan terlarut apabila solute telah membentuk suatu interaksi yang stabil dengan
pelarutnya.
• Mekanisme Kelarutan :

➢ Tahap 1. Terjadi pemindahan molekul dari zat terlarut pada temperatur tertentu. Aksi
yang dilakukan membutuhkan pemecahan ikatan dalam molekul murni yang
berdekatan. Zat terlarut terjadi pembebasan molekul dari zat terlarut.
➢ Tahap 2. membentuk lubang dalam zat terlarut yang cukup besar agar dapat menerima
molekul solute
➢ Tahap 3. Molekul solute ditempatkan dalam lubang dalam solven sehingga
membentuk gaya tarik menarik terlarut-pelarut.
• Kuantitatif dalam kelarutan didefinisikan sebagai jumlah senyawa terlarut yang membentuk
larutan jenuh pada suhu tertentu. Kualitatif dalam kelarutan merupakan interaksi spontan dari
dua atau lebih senyawa membentuk disperse molekularyang homogen.
• Secara kuantitatif, kelarutan dapat dinyatakan dalam satuan %b/v (jumlah gram terlarut dalam
100ml pelarut) , miliequivalen, molalitas, molaritas, fraksimol
• Istilah Kelarutan :
• Hubungan kelarutan dengan absorbsi obat dalam tubuh adalah agar obat diabsorbsi, obat perlu
dalam bentuk terlarutnya pada tempat absorbsi sehingga kelarutan dapat menentukan absorbsi
obat dalam tubuh. Jadi untuk bisa diabsorbsi, suatu obat harus dalam keadaan terlarut atau
berada dalam bentuk molekulernya. Sehingga akan dapat diabsorbsi dalam mukosa saluran
cerna.
• Perbedaan kelarutan dan disolusi :
➢ Disolusi menunjukkan % solut yg terlarut dalam solven pada waktu tertentu dan suhu
tertentu. Jadi disolusi tidak dilakukan dlm keadaan jenuh.
➢ Kelarutan adalah konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu
• Jika disolusi suatu solut kelarutannya kurang baik pada suatu solven maka dapat menyebabkan
penurunan kecepatan disolusi. Karena kelarutan memiliki nilai berbanding lurus dengan
disolusi.
• Faktor yang dapat mempercepat kelarutan suatu solut dalam solven dan mekanisme.
a. Ukuran partikel : Ketika ukuran partikel kecil, rasio antara luas permukaan dan volume
meningkat. Dengan meningkatnya luas permukaan memungkinkan interaksi antara solute dan
solvent lebih besar. Sehingga solute semakin cepat larut
b. Suhu : Ketika terjadi penambahan suhu akan terjadi kenaikan kelarutan solute. Hal itu
terjadi karena partikel-partikel zat padat pada suhu yang lebih tinggi akan bergerak lebih
cepat, sehingga memungkinkan terjadinya tumbukan yang lebih sering dan efektif.
c. Pengadukan : Ketika dilakukan Pengadukan akan menambah kecepatan kelarutan, karena
dengan pengadukan semakin banyak partikel yang bergerak dan bergerak dan bertumbukan.
Sehingga akan terjadi percepatan kelarutan
d. Volume pelarut diperbesar : Apabila pelarut diperbanyak maka konsentrasi solute semakin
kecil sehingga solute mudah larut
• Faktor-faktor yang dapat meningkatkan kelarutan suatu solut
a. Menggunakan prinsip like dissolve like dimana Zat terlarut yang sifatnya polar akan mudah
larut dalam solvent yang polar pula. Misalnya garam-garam anorganik larut dalam air.
Sedangkan zat terlarut yang nonpolar larut dalam solvent yang nonpolar pula. Misalnya,
alkaloid basa (umumnya senyawa organik) larut dalam kloroform.
b. Menggunakan pelarut campuran kosolven dimana kosolven merupakan pelarut yang dapat
campur dengan air. Digunakan dalam formulasi sediaan cair untuk meningkatkan kelarutan.
Misalnya luminal tidak larut dalam air, tetapi larut dalam campuran air dan gliserin atau
solutio petit.
c. Pembentukan komplek. Yaitu dengan peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak
larut dengan zat yang larut dengan membentuk garam kompleks. Contohnya: Iodium larut
dalam larutan KI atau NaI jenuh.

Anda mungkin juga menyukai