Anda di halaman 1dari 5

DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG

UPTPUSKESMAS CILEDUG
Jalan Raden Fatah No. 125 Kel. Sudimara BaratKec. Ciledug
Kota Tangerang Telp. ( 021 ) 7327941
Email: puskesmasciledug@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS CILEDUG

TENTANG PROGRAM INOVASI AKSI JUMANJI


DI UPT PUSKESMAS CILEDUG
KOTA TANGERANG

Nomor : 440.20. SK/UKM/2018


Revisi Ke : -
Berlaku Tanggal 20 Februari 2018

PEMERINTAH KOTA TANGERANG


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CILEDUG
Jalan Raden Fatah No.125 Kelurahan Sudimara Barat
Kecamatan Ciledug Kota Tangerang
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG
UPTPUSKESMAS CILEDUG
Jalan Raden Fatah No. 125 Kel. Sudimara BaratKec. Ciledug
Kota Tangerang Telp. ( 021 ) 7327941
Email: puskesmasciledug@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS CILEDUG


NOMOR : 440-20. /SK/UKM/2018
TENTANG
PROGRAM INOVASI AKSI JUMANJI
DI UPT PUSKESMAS CILEDUG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPT PUSKESMAS CILEDUG,

Menimbang : a. Pelayanan merupakan hak setiap warga Negara termasuk


orang dengan gangguan jiwa;
b. bahwa pelayanan kesehatan jiwa untuk semua orang dengan
gangguan jiwa harus dilakukan secara optimal;
c. bahwa pemantauan minum obat jiwa merupakan hal yang
penting dalam penanganan orang dengan gangguan jiwa
maka UPT Puskesmas Ciledug mempunyai program inovasi
AKSI JUMANJI ( Aktivitas Kegiatan si Juru Pemantau Minum
Obat Jiwa )

Mengingat : 1. Undang-Undang Kesehatan Jiwa Nomor 18 Tahun 2014


2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1475/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas.
5. Renstra Dinas kesehatan Kota Tangerang tahun 2014-2018

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS CILEDUG TENTANG


PROGRAM INOVASI AKSI JUMANJI DI UPT PUSKESMAS
CILEDUG
Kesatu : Menetapkan AKSI JUMANJI sebagai program inovasi UPT
Puskesmas Ciledug;

Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/ perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sudimara Barat


pada tanggal : 20 Februari 2018
KEPALA UPT PUSKESMAS CILEDUG

Hj. RR SRI WAHYU HERMIATI


LAMPIRAN
SURAT KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS CILEDUG
Nomor : 440-20.21/SK/TU/2018
Tentang : KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN DI
UPT
PUSKESMASCILEDUG

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN UPT PUSKESMAS CILEDUG

1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab
UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring da evaluasi.
a. Memberikan peayanan yang berfokus pada pelanggan
b. Melaksanakan perbaikan mutu yang berkesinambungan
c. Mengupayakan keselamatan pelanggan
d. Melaksanakan perbaikan proses berdasar bukti-bukti nyata (evidens)
e. Melaksanakan pembinaan hubugan kerja dengan jaringan dan jejaring.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program mutu dan
keselamatan pasien yang diselenggarakan diseluruh jejaring puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran UPT Puskesmas Ciledug dengan
pendekatan multidisiplin, dikoordinasikan oleh wakil manajemen mutu.
4. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/ keluarga/ staf dengan
mempertimbangkan kekritisan, resiko tinggi dan kecendrungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien
yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator klinis,
yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen resiko pada semua lini pelayanan naik pelayanan klinis
maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen resiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, keadaan potensial cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk didalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana montoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.
5. Perancangan sistem/ proses pelayanan memperhatikan butir-butir dibawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai puskesmas, dan perencanaan
puskesmas, seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus
didokumentasikan.
b. Memenuhi kebituhan pasien, keluarga dan staf.
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan upaya puskesmas, pedoman praktik
klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari
profesi maupun panduan Kementerian Kesehatan.
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat
e. Memertimbangkan informasi dari manajemen resiko
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan ketrampilan yang ada di puskesmas
g. Dibangun berbasis praktik klinik yang baik
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait
i. Dan mengintegrasikan derta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan.
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
7. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
Berdasarkanpertimbangan hasil keluhan pasien/ keluarga/ staf serta
mempertimbangkan kekritisan, resiko tinggi, potensial bermasalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan
pasien adalah:
a. Pelayanan rawat jalan
b. Pelayanan Farmasi
c. Pelayanan Gawat Darurat
d. Pendaftaran
e. Rekam Medis
f. Pelayanan Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai