Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………………………………………… i


BAB 1. PENDAHULUAN …………………………………………………… 1
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ……………………….. 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ……………………………………….. 4
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN………………………………… 8
4.1 Anggaran Biaya ………………………………………………………….. 10
4.2 Jadwal Kegiatan ………………………………………………………….. 10
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 11
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping ……… 10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ………………………………….. 18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ……….. 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ……………………………… 20

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lidah buaya (Aloe vera) merupakan tanaman asli Afrika dan termasuk
golongan Liliaceae. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
sekarang ini, memperluas manfaat khasiat lidah buaya. Pemanfaatan lidah
buaya kini tidak hanya terbatas pada tanaman hias saja tetapi juga sebagai
obat, bahan baku industri kosmetika, makanan dan juga minuman (Suryani,
2016)
Keistimewaan lidah buaya (Aloe vera ) terletak pada gelnya yang dapat
membuat kulit tidak cepat kering dan selalu terlihat lembab, hal ini
dikarenakan adanya senyawa lignin dan polisakarida yang memberi
kemampuan untuk menembus kulit secara baik sekaligus sebagai media
pembawa zat nutrisi kulit, tingkat kadar keasaman (PH) yang sama dengan
kulit manusia membuat lidah buaya aman digunakan sebagai kosmetik.
Kompetisi dan peluang usaha persaingan pasar produk lidah buaya belum
terasa menyulitkan petani pada saat ini. Meskipun disekitar lahannya juga
tersebar lahan-lahan lidah buaya milik petani lainnya, para petani telah
memiliki pembeli produknya atau pedagang pengumpul langganannya
masing-masing. Persaingan pasar antarpedagang pengumpul juga tidak ada
karena status mereka yang hanya merupakan tangantangan atau konsultan
mutu pengekspor belaka. Peluang pasar lidah buaya dianggap besar dengan
alasan sebagai berikut.
1. Masyarakat setempat mengkonsumsi produk minuman dari lidah
buaya yang belakangan dianggap sebagai minuman khas Kalimantan
Barat, yang dijual di kedai-kedai, toko-toko,dan pasar-pasar swalayan;
2. Lidah buaya segar (setelah dikupas kulitnya) dapat digunakan sebagai
obat, bahkan kulitnya pun dapat digunakan sebagai substitusi teh;
3. Lidah buaya dapat diproses menjadi aneka produk berupa gel,
konsentrat/ekstrak, produk-produk makanan dan minuman (nata de
aloe, dawer, dodol, dll), atau bubuk yang selanjutnya menjadi bahan
baku dalam industri farmasi, kosmetik, dan pupuk daun;
4. Hingga saat ini pedagang lidah buaya dianggap belum mampu
memenuhi permintaan pasar luar negeri seperti Singapura, Malaysia,
Taiwan, dan Australia secara kontinu;
5. Pemerintah daerah menganggap lidah buaya sebagai produk unggulan
daerah sehingga dapat memberikan jaminan bagi petani mengenai
prioritas pengembangannya di masa depan. (Purwaningsih, 2017)
Di Jawa, pembudidayaan lidah buaya bisa dikatakan tidak
sebesar seperti di Pontianak sehingga peluang usaha teh lidah buaya
2

sangat besar. Dari uraian tersebutlah penulis tertarik untuk mencoba


memanfaatkan kulit daun lidah buaya sebagai minuman teh berkhasiat
tinggi, karena selain masih minimnya pesaing dan sifat masyarakat
saat ini yang cenderung menyukai produk terobosan baru, produk teh
lidah buaya ini berpeluang untuk semakin memperkenalkan lidah
buaya sebagai tanaman obat bernilai tinggi.

1.2 Masalah yang Menjadi Prioritas


Usaha Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dengan
judul pemanfaatan “PEMANFAATAN TEH LIDAH BUAYA” dalam
rangka memecahkan permasalahan :
1. Bagaimana proses pengolahan lidah buaya sampai menjadi teh?.
2. Bagaimana cara agar olahan teh dari lidah buaya ini tidak kalah
saing dengan produk teh-teh di pasaran?.
3. Bagaimana cara agar usaha “PEMANFAATAN TEH LIDAH
BUAYA” tersebut sebagai upaya penekanan angka pengangguran
di masyarakat?

1.3 Manfaat Program


1) Memperkenalkan Khasiat kulit lidah buaya pada masyarakat bukan
hanya sebagai Shampoo dan Tanaman hias saja.
2) Meningkatkan peluang usaha baru, yaitu pembuatan Teh dari kulit
lidah buaya.
3

BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Kondisi Umum Lingkungan


Saat ini pemikiran kreatif dan usaha inovasi sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan ekonomi di Indonesia. Masyarakat bersaing menciptakan
sesuatu yang berdaya jual tinggi sebagai peluang usaha dan bisnis.
Pemanfaatan kulit lidah buaya sebagai minuman Teh yang berkualitas agar
menjadi produk bernilai jual.

2.2 Aspek Manajemen


Aspek Manajemen Produksi Dalam satu bulan kita melakukan produksi
sebanyak 2 kali produksi. Agar diperoleh suatu siklus produksi yang optimum,
maka perlu adanya suatu manajemen produksi yang sistematis.Kegiatan ini
meliputi 3 tahap, yaitu praproduksi, produksi, dan pasca produksi.
a. Pra Produksi : Pada tahap ini meliputi perencanaan produksi, pemasaran,
survei pasar, serta pembelian peralatan dan bahan yang menunjang
kegiatan produksi.
b. Produksi : Kegiatan ini mencakup pembelian bahan, pengolahan bahan ,
dan pengemasan produk.
c. Pasca Produksi : Tahap ini meliputi kegiatan pengemasan dan pemasaran
produk.

2.3 Peluang Pasar


Produk penulis memiliki peluang besar karena merupakan inovasi terbaru
hasil olahan berbahan dasar Lidah Buaya. Produk ini dapat dikonsumsi segala
umur, selain bahan dasar prosuk ini kaya akan nutrisi dan vitamin sehingga
bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Untuk metode pemasaran, memanfaatkan
media online iuntuk mempromosikan. Harapan penulis untuk produk ini yaitu
dapat berkembang dan tersebar ke seluruh wilayah Indonesia. Analisis
ekonomi usaha dari produk Teh Lidah Buaya.
Analisis SWOT, yaitu :
a. Strenght (Kelebihan)
Merupakan minuman yang sehat kaya akan nutrisi dan vitamin
b. Weakness (Kelemahan)
Produk Teh Lidah Buaya masih menggunakan bahan alami dan tanpa
pengawet, sehingga produk tidak bisa bertahan lama dan minuman ini
lama kelamaan akan berbau atau berasa tidak sedap.
c. Opportunity (Peluang)
4

1. Cakupan lokasi pemasaran yang luas, melalui media offline maupun


online.
2. Dapat dikembangkan menjadi usaha rumahan / home industry.
b. Threat (Ancaman)
1. Semakin banyak muncul inovasi produk minuman baru didunia pasar
sehingga kalah saing.

2.4 Analisis Usaha Minuman Teh Lidah Buaya


Asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Sekali produksi terdapat 200 box.
2. Harga per kemasan untuk varian frozen food Rp. 25.000/box isi 10
kemasan.
3. Berat per box kemasan 100 gram.
4. Dalam setahun dilakukan 12 kali produksi
5. Sekali produksi selama 20 hari

Table 1. Biaya Tetap (Fixed cost)


No Barang QNT Harga Jumlah
1 Pisau Stainless Steel 4 buah Rp. 10.000 Rp. 40.000
2 Bak 3 buah Rp. 30.000 Rp. 90.000
3 Nampan 10 Rp. 47.000 Rp. 470.000
buah
4 Serbet Tangan 5 buah Rp. 2.000 Rp. 10.000
5 Telenan 4 buah Rp. 20.000 Rp. 80.000
6 Oven 3 buah Rp. 574.000 Rp. 1.722.000
Jumlah Rp. 2.412.000

Table 2. Biaya Variable (variable cost)


No Barang QNT Harga Jumlah
1 Kulit lidah buaya 40 kg Rp. 15.000 Rp. 600.000
2 Masker 1 pack Rp. 1.400 Rp. 50.000
3 Handsanitizer 3buah Rp. 15.000 Rp. 45.000
4 Rapid test 3 Rp. 250.000 Rp. 750.000
Jumlah Rp. 1.445.000
Biaya produksi (TC) = Fixed cost + Variable cost
= Rp. 2.412.000+ Rp. 1.445.000
= Rp. 3.857.000
5

Penerimaan (TR) = Q x P
= 200 x Rp. 25.000
= Rp. 5.000.000
Keuntungan (B) = TR – TC
= Rp. 5.000.000 – Rp. 3.857.000
= Rp. 1.143.000
R/C Ratio = TR/TC
= Rp. 5.000.000 / Rp. 3.857.000
= 1,29
6

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Tahapan Pembuatan Produk


Strategi pelaksanaan program PKM-K pada masa pandemi ini
dilaksanakan melalui konsep “blended” yaitu kombinasi 3 unsur penting
yakni virtual digital, online (daring), offline (luring) yang dapat disajikan
pada tabel berikut :
Tabel 1. Strategi pelaksanaan program PKM-K (blendned-menhod)
tentang produk Teh Kulit Lidah Buaya.
Daring Luring Virtual-digital
Konsultasi bersama Konsultasi bersama Desain kemasan
dosen pendamping anggota tim dengan produk menggunakan
(google meet 1 minggu memperhatikan CorelDraw x6
sekali) protocol kesehatan
diantaranya yakni
menggunakan masker
dan handsanitizer (4x
selama pelaksanaan
PKM)
Konsultasi bersama Pada tahap pra Membuat poster
dosen pendamping produksi tim mengenai prooduk
(google meet 4x melaksanakan survei untuk di promosikan
selama pelaksanaan) dan pembelian bahan dimedia social seperti
baku dengan whatsapp, facebook
memperhatikan dan instagram.
protokol kesehatan
diantaranya
menggunakan masker
dan
handsanitizer
Evaluasi dan Proses pembuatan dan
pembuatan laporan finishing produk
(goggle meet 4x dilaksanakan di Desa
selama Tawangargo,
pelaksanaanPKM) Karangploso dengan
memperhatikan
protokol kesehatan
diantaranya
menggunakan masker
dan handsanitizer
7

Proses pemasaran
dilakukan dengan
menentukan target
konsumen dan
promosi di media
social
Pemasaran secara
luring dengan
menitipkan produk di
toko pakaian atau
butik di sekitar Kota
Malang dengan
mematuhi protokol
kesehatan

Adapun teknik pelaksanaan pembuatan produk Teh kulit lidah


buaya dilakukan dengan menggunakan metode terencana. Yang mana
metode pelaksanaan dapat dilihat melalui skema berikut :

Tahap pra 1. Survei bahan baku


produksi 2. Pembelian bahan baku

1. Pembuatan produk
Tahap
produksi 2. Fishining produk

1. Penentuan target konsumen


Tahap 2. Pemasaran dan juga promosi
pemasaran 3. Evaluasi dan pembuatan laporan

3.2 Tahap Pra Produksi


Tahap dalam pra ini yaitu melakukan dan mematangkan segala
konsep produksi yang akan dibuat antara lain adalah:
a. Survey bahan baku
Mendatangi penjual atau kebun bahan baku pembuaatan teh kulit
lidah buaya.
b. Pembelian bahan baku
8

Pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi


tersebut.

3.3 Tahap Produksi


Tahapann produksi bertujuan untuk melaksanakan rancangan
produksi yang telah dibuat, tahapan produksi yakni sebagai berikut.
a) Alat dan Bahan
Alat : Pisau Stainles Stell, Bak, Baskom, Serbet Tangan (dapur),
Telenan, Nampan, Oven.
Bahan : Kulit daun lidah buaya yang berwarna hijau.

b) Langkah-langkah Pembuatan.
1) Cuci bersih kulit lidah buaya kemudian tiriskan.
2) Kulit daun yang sudah dicuci tersebut dipotong kecil-
kecil dan dirajang seperti daun Teh.
3) Jemur atau panaskan dibawah terik sinar matahari selama
kurang lebih 4 hari atau lebih sampai kering.
4) Teh lidah buaya siap untuk dipasarkan.
c) Pengemasan produk
Pada tahapan ini dihasilkan desain kemasan yang lebih baik
dari sebelumnya. Kemasan didesain sesuai syarat yang telah
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Blitar yaitu minimal
memuat nama pangan, merk, netto/berat bersih, komposisi,
tanggal kadarluarsa, kode produksi, nama dan alamat IRTP
(minimal kabupaten, Indonesia, kode pos), nomor PIRT,
serta tidak mencantumkan klaim kesehatan atau klaim gizi.
Kemasan produk didesain sesuai produk Teh Lidah Buaya yang
dibuat.kemasan dibuat dengan menarik untuk menarik konsumen
dengan kemasan yang simple.

3.4 Tahap pemasaran


Adapun pemasaran teh dari kulit lidah buaya adalah sebagai
berikut.
1. Perencanaan pemasaran dilakukan dengan memilih pasar sasaran
yang dituju, strategi yang digunakan, dan kemudian menganalisis
peluang pasar.
2. Menentukan harga teh lidah buaya.
3. Mendistribusikan teh dari kulit lidah buaya melalui pedagang
besar, agen, dan pengecer.
9

4. Mempromosikan produk melalui promosi pribadi dan periklanan,


seperti penyebaran pamflet dan memperkenalkan teh dari kulit
lidah buaya ke toko-toko di Indonesia.
5. Evaluasi dan pengawasan pemasaran teh dari kulit lidah buaya.
10

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan yang diperlukan 2.412,000
2 Bahan Habis Pakai 1.445.000
3 Perjalanan dalam kota 580.000
4 Lain-lain 1.000.000
Jumlah 5.437.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Bulan
No Jenis Kegiatan Person Penanggung-jawab
1 2 3
1 Tahap pra Joko Ifnu Fajar, Farah Nur Haizah,
produksi Indah Dwi Handayani
2 Survei bahan Joko Ifnu Fajar . Farah Nur Haizah
baku
3 Pembelian Farah Nur Haizah, Indah Dwi
bahan baku Handayani
4 Penugasan Joko Ifnu Fajar, Farah Nur Haizah,
pembuatan Indah Dwi Handayani
produk
5 Tahap Produksi Joko Ifnu Fajar, Indah Dwi
Handayani
6 Pembuatan Indah Dwi Handayani
produk
7 Finishing Joko Ifnu Fajar
produk
8 Tahap Farah Nur Haizah
pemasaran
9 Penentuan target Joko Ifnu Fajar, Indah Dwi
konsumen Handayani
10 Promosi Joko Ifnu Fajar
dimedia social
11 Evaluasi dan Joko Ifnu Fajar, Farah Nur Haizah,
pembahasan Indah Dwi Handayani
laporan
11

DAFTAR PUSTAKA

Purwaningsih, D. 2017. Prospek Dan Peluang Usaha Pengolahan Produk Aloe


vera L. Jurdik Kimia, FMIPA UNY.

Suryani, A ;Hambali, E; dan Kurniadewi, H. 2016. Kajian penggunaan Lidah


Buaya (Aloe vera) Dan Opaque. Dapartemen Teknologi Industri Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian, IPB

Caryono 15, September 2016.


12

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Joko Ifnu Fajar
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Biologi
4 NIM 22101061047
5 Tempat dan Tanggal Lahir Blitar, 18 September 2001
6 Alamat E-mail 22101061047@unisma.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081617346712

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-K.
Blitar, 5 November 20
Ketua Tim

Joko Ifnu Fajar


13
14
15

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Hamdani Dwi Prasetyo, S.Si., M,Si
2 Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan
3 Program Studi Biologi
4 NIP/NIDN 0729029202
5 Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 29 Januari 1992
6 Alamat E-mail hamdani.dwiprasetyo@unisma.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 082230620896

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi Universitas Universitas
Brawijaya Brawijaya
Jurusan/Prodi Biologi Kimia
Tahun Masuk-Lulus 2009-2013 2015-2017

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Statistika Wajib 2
2 Bahasa Inggris Sains Wajib 2
3 Biostatistika Wajib 3
4 Genetika Populasi Pilihan 2
5 Keanekaragaman Hayati Pilihan 3
6 Pengelolaan Daerah Aliran Pilihan 3
Sungai
7 Sanitasi Lingkungan Pilihan 3
8 Praktek Kerja Lapang Wajib 3
9 Kuliah Kerja Nyata Wajib 3
10 Seminar Proposal Skripsi Wajib 1
11 Seminar Hasil Penelitian Wajib 1
Skripsi
12 Publikasi Wajib 1
16

Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Korelasi Struktur Komunitas dan Hibah Institusi 2020
Kadar Logam Berat Vegetasi Universitas
Riparian Sungai Amprong, Islam Malang
Kecamatan Tumpang (HIMA)
2 Evaluasi Jasa Layanan Ekosistem Hibah Institusi 2019
Zona Riparian dalam Rangka Universitas
Pengelolaan Lahan pada Sungai Islam
Brantas Malang (HIMA)
17

Pengabdian Kepada Masyarakat


No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1 Program Kewirausahaan Berbasis Mandiri 2020
Teknologi dan Lingkungan Pada
Komplek Perumahan Baru
2 Pengembangan Konsep Usaha Bumdes Mandiri 2020
Desa Wringinanom, Poncokusumo
Berbasis Komoditi Unggulan Jeruk
Lemon Dalam Upaya Pembentukan
Ikon
Desa
3 Pengelolaan Sampah Organik Dan Mandiri 2020
Anorganik Untuk Kewirausahaan
Siswa SMA 1 Diponegoro dan MAN
1
Jembrana, Bali
4 Pengelolaan Sampah Dan Limbah Universitas Islam 2019
Rumah Tangga Dengan Konsep 3R Malang
(Sabun Jelantah dan Ecobricks)

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-K.

Malang, 5 November 2021


Dosen Pendamping

Hamdani Dwi Prasetyo, S.Si, M.Si


18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
1. Perlengkapan yang
diperlukan
a. Pisau Stainless Steel 4 buah 10.000 40.000
b. Bak 3 buah 30.000 90.000
c. Nampan 10 buah 47.000 470.000
d. Serbet Tangan 5 buah 2.000 10.000
e.telenan 4 buah 20.000 80.000
f. oven 3 buah 574.000 1.722.000
TOTAL (Rp) 2.412,000
2. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
a. Kulit lidah buaya 40 kg 15.000 600.000
b. Masker 1 pack 1.400 50.000
c. Handsanitizer 3buah 15.000 45.000
d. Rapid test 3 250.000 750.000
SUB TOTAL (Rp) 1.445.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
a. Transport lokal untuk 30liter 10.000 300.000
kepentingan pembelian
bahan baku
b. Biaya pengiriman 7x 40.000 280.000
SUB TOTAL (Rp) 580.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
a. Biaya berlangganan _ 200.000 200.000
internet
b. Biaya pemakaian pulsa 12× 50.000 600.000
c. Publikai artikel - 200.000 200.000
SUB TOTAL (Rp) 1.000.000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 5.437.000
(Terbilang ------)
19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas


N Progra Bidang Alokasi waktu
Nama/NIM Uraian Tugas
o m Studi ilmu (jam/minggu)
1 Joko Ifnu Biologi Menejemen 10 Ketua pelaksana:
Fajar produksi jam/Minggu Koordinator dan
/ penanggung jawab
22101061047 seluruh kegiatan,
mengkoordinir
kesediaan kerja.
proses mitra
penyusunan laporan
kegiatan

2 Farah Nur Biologi Menejemen 10 Sekretaris


Haizah/2190 pemasaran jam/Minggu pengembangan produk
1061027 operasionalisasi
kegiatan, penanggung
jawab monev internal,
tinjauan pustaka,
metode kegiatan serta
bertanggung jawab
dalam hal pencatatan

3 Indah Dwi Biologi Menejemen 10jam/Minggu Bendahara:


Handayani / keuangan pengembangan produk
22001061009 dan kegiatan,
rancangan tahapan
kegiatan, serta
bertanggung jawab
dalam urusan
keuangan
20

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Joko Ifnu Fajar


NIM : 22101061047
Program Studi : Biologi
Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-K saya dengan judul pemanfaatan
kulit lidah buaya (Aloe vera) menjadi minuman teh berkualitas yang
diusulkan untuk tahun anggaran 2021 adalah asli karya kami dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.

Blitar, 05 November 2021

Yang menyatakan,

Joko Ifnu Fajar


22101061047

Anda mungkin juga menyukai