Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI


DI RSJ

Stase Keperawatan Jiwa

Di Susun Oleh :
NAMA : ALDIANSYAH
NPM : 18200100125

PROGRAM STUDY PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
STIKIM
2021
Halusinasi

Tn. d usia 32 tahun belum menikah pendidikan terakhir STM . Klien mengatakan masuk RS
Jiwa diantar oleh keluarga yaitu orang tua dan saudaranya karena setiap hari selalu mendengar
suara untuk melakukan hal yang buruk, klien tampak ketakutan dan sering bicara sendiri, dan
mundar mandir tak menentu sangat berbahaya seperti tiba-tiba lari ke jalan besar Klien juga
sebelum di bawah ke RS Jiwa. klien sering marah-marah dengan orang tuanya, dan klien selalu
menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain. Menurut pernyataan klien, klien
pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya. Klien mengalami gangguan jiwa sejak 4 tahun
yang lalu dan dirawat yang ke 3 kalinya diantar oleh keluarga ke rumah sakit jiwa bulan ini.

Klien adalah anak pertama dari 5 bersaudara, klien tinggal satu rumah dengan ayahnya, dan
ibunya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, dalam pengambilan keputusan dan
penanggung jawab dalam hal financial saat ini adalah ayah klien, kemampuan pengambilan
keputusan untuk pelaksanan fungsi kesehatan oleh ayah. Sekarang klien masuk ke RS Jiwa
karena dengar bisikan untuk melakukan hal buruk.

Klien mengatakan sering kesal dengan ayahnya tanpa ada penyebabnya tapi dia sayang dengan
ayahnya. Klien juga mengatakan dirinya merasa tidak melakukan perannya sebagai seorang
anak laki-laki dan anak yang pertama yang bisa membantu ayahnya serta belum mempunyai
pasangan yang bisa membuatnya semangat menjalani hidup. Klien mengatakan dirinya malu
karena sampai saat ini masih sakit dan belum bisa bekerja. Klien mengatakan malu sampai saat
ini belum menikah. Klien berharap ingin cepat sembuh dan keluar dari rumah sakit serta bisa
bekerja dan menikah. klien tampak sedih, klien merasa tidak berguna.

Klien mengatakan kurang dapat perhatian mengenai rawat inap yang harus klien jalani karena
keluarga sudah tidak memperdulikannya. Klien mengatakan orang terdekat dirumah adalah
keluarga khususnya ayah. Klien mengatakan jarang ngobrol dengan orang lain karena klien
mengatakan lebih sering sendiri, dan klien juga mengatakan malas untuk bergaul keluar rumah.
Klien mengatakan ia hanya bicara seperlunya saja dengan orang- orang. Klien mengatakan
semenjak masuk RS klien hanya berbicara kepada beberapa orang saja dan itu juga seperlunya
saja. Afek tumpul, klien tampak mundar mandir sambal berbicara sendiri.
Klien mengatakan sering mendengar suara bisikan yang tidak jelas suaranya, klien
mengatakan bisikan itu terkadang menyurunya untuk melakukan hal yang berbahaya, klien
mengatakan suara bisikan sering muncul tidak menentu kadang muncul kadang tidak, dan
suara itu lamanya biasa 5-10 detik, klien mengatakan bisikan muncul pada saat sedang
sendiri, klien mengatakan jika bisikan itu muncul klien selalu berusaha mendengarkan apa
yang dibisikan oleh suara itu, dan klien kadang marah-marah ketika mendengar suara itu.
Berdasarkan dari data objektif yang didapatkan: klien tampak berbicara sendiri, klien
tampak bingung, klien tampak menyendiri, tingkat konsentrasi rendah, pandangan mata
klien selalu menunduk ke bawah. Diagnosa medik Skizofrenia tak tergolongkan. Terapi
medis : CPZ 100 mg : 1 tablet malam, Resperidon 5 mg : 3 x 1 tablet, Heximer 2 mg : 3 x 1
tablet

FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

RUANGAN RAWAT
TANGGAL DIRAWAT 15 Septemnber , 2021

I. IDENTITAS PASIEN
Inisial : Tn. D
Tanggal Pengkajian : 15 September 2021
Umur : 32 th
RM No. :
Informan : Keluarga dan saudaranya
II. ALASAN MASUK
Klien mengatakan masuk RS Jiwa diantar oleh keluarga yaitu orang tua dan saudaranya
karena setiap hari selalu mendengar suara untuk melakukan hal yang buruk, klien tampak
ketakutan dan sering bicara sendiri, dan mundar mandir tak menentu sangat berbahaya seperti
tiba-tiba lari ke jalan besar
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
o √ Ya
o Tidak
2. Pengobatan sebelumnya:
o Berhasil
o √ Kurang berhasil
o Tidak berhasil
3.
pelaku usi korban Usia saksi usia
a
Aniaya fisik - - - - - -
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - - - - -
Kekerasan dalam keluarga - - - - - -
Tindakan kriminal - - - - - -

Jelaskan No. 1, 2, 3, :
1. Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya
2. Klien pernah dirawat yang ke 3 kalinya
3. Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik di masa lalunya
Masalah Keperawatan :-
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
o Ya
o √ Tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan
Klien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Klien adalah satu
satunya yang mengalami gangguan jiwa dalam keluarganya
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
Klien merasa tidak melakukan perannya sebagai seorang anak laki-laki
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD: 110/70 N:84X/mnt S: 36.3 0C P : 18X/mnt
2. Ukur :TB: 163cm BB : 67Kg
3. Keluhan fisik :
o Ya
√ Tidak
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

32

Keterangan::
Perempuan Meninggal
Laki-Laki Tinggal serumah
Klien

Klien adalah anak pertama dari 5 bersaudara, klien tinggal satu rumah dengan
ayahnya, dan ibunya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, dalam
pengambilan keputusan dan penanggung jawab dalam hal financial saat ini
adalah ayah klien, kemampuan pengambilan keputusan untuk pelaksanan fungsi
kesehatan oleh ayah.
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan sering kesal dengan ayahnya tanpa ada penyebabnya

b. Identitas : Klien mengatakan malu sampai saat ini belum menikah

c. Peran : Klien juga mengatakan dirinya merasa tidak melakukan perannya sebagai
seorang anak laki-laki dan anak yang pertama yang bisa membantu ayahnya
d. Ideal diri : Klien berharap ingin cepat sembuh dan keluar dari rumah sakit serta bisa
bekerja dan menikah.
e. Harga diri : klien tampak sedih, klien merasa tidak berguna.

Masalah Keperawatan : Harga diri rendah


3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Klien mengatakan orang yang berharga saat ini adalah
ayahnya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat:
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok dan tidak berperan
apapun di masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan jarang ngobrol dengan orang lain karena klien mengatakan
lebih sering sendiri
Masalah Keperawatan : isolasi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : -

b. Kegiatan ibadah :-
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan :
√ Rapih
o Penggunaan pakaian tidak sesuai
√ Cara berpakaian seperti biasanya
Jelaskan :Penampilan rapi dan bersih mandi 2x sehari menggunakan sabun dan menggosok
gigi nya
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
_______________________________________________________________

2. Pembicaraan :

Cepat Keras Gagap Inkoheren


√ Tidak
mampu
Apatis Lambat Membisu
Memulai
pembicaraan

Jelaskan :klien lebih banyak diam


Masalah Keperawatan : isolasi sosial
3. Aktifitas Motorik :
Lesu Tegang √ Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : Klien tampak gelisah


Masalah Keperawatan : halusinasi pendengaran
4. Alam perasaan:
Sedih √ ketakutan putus asa khawatir Gembira
berlebiha
n

Jelaskan : Kien ketakutan saat mendengar bisikan


Masalah Keperawatan : halusinasi pendengaran
5. Afek:
Datar √ Tumpul Labil tidak sesuai

Jelaskan :Klien tampak kadang marah-marah


Masalah Keperawatan : halusinasi pendengaran
6. Interaksi selama wawancara:
Bermusuhan √ tidak kooperatif mudah tersinggung
√ Kontak mata [-] Defensif curiga

Jelaskan :Klien saat dilakukan wawancara pandangan matanya selalu menunduk ke bawah.
Masalah Keperawatan :harga diri rendah
7. Persepsi:
√ Pendengaran √ penglihatan perabaan pengecapan penghidu

Jelaskan :Klien sering mendengar suara bisikan yang tidak jelas suaranya dan bisikan itu
terkadang menyuruhya untuk melakukan hal yang berbahaya
Masalah Keperawatan : Gangguan sensori persepsi : halusinasi
8. Proses Pikir:
Sirkumstansial Tangensial kehilangan asosiasi

flight of idea Blocking persevarasi/pengulangan


pembicaraan

Jelaskan :
Masalah Keperawatan :tidak ada masalah keperawatan
9. Isi Pikir:
√ Obsesi Fobia hipokondria
Depersonalisasi ide yang terkait pikiran magis

Waham:
Agama somatik Kebesaran curiga
Nihilistic sisip pikir siar pikir kontrol pikir
Jelaskan : Selama dilakukan pengkajian tidak ditemukan masalah
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
10. Tingkat Kesadaran:
√ Bingung Sedasi Stupor

Disorientasi:
Waktu Tempat Organ Orang

Jelaskan : Klien tampak bingung


Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
11. Memori:
Gangguan daya ingat Gangguan daya ingat
jangka panjang jangka pendek
Gangguan daya ingat Konfabulasi
saat ini

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Mudah beralih TIdak mampu TIdak mampu
konsentrasi berhitung sederhana

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah

13. Kemampuan Penilaian:


Gangguan ringan Gangguan bermakna

Jelaskan :
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
14. Daya Tilik Diri:
Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan :
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi halusinasi
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan:
√ Bantuan minimal Bantuan total
2. BAB/BAK:
√ Bantuan minimal Bantuan total

Jelaskan :
Masalah Keperawatan :tidak ada masalah keperawatan
3. Mandi:
√ Bantuan minimal Bantuan total

4. Berpakaian/berhias:
√ Bantuan minimal Bantuan total

5. Istirahat dan Tidur:


Tidur siang lama : jam 13.00 s/d jam 15.00
Tidur malam lama : jam 22.00 s/d/ jam 05.00
Kegiatan sebelum / sesudah tidur : Menonton TV
Penggunaan Obat:
Bantuan minimal √ Bantuan total

7. Pemeliharaan Kesehatan:
Perawatan Lanjutan
√ Ya Tidak

Perawatan Pendukung
√ Ya Tidak
8. Kegiatan di dalam Rumah:
Mempersiapkan makanan
Ya √ Tidak
Menjaga kerapihan rumah
Ya √ Tidak
Mencuci pakaian
Ya √ Tidak
Pengaturan keuangan
Ya √ Tidak

9. Kegiatan di luar Rumah:


Belanja
Ya √ Tidak
Transportasi
Ya √ Tidak
Lain-lain
Ya √ Tidak

Jelaskan :
______________________________________________________________________
Masalah Keperawatan : Kesiapan Peningkatan koping keluarga
VIII. MEKANISME COPING
Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Tehnik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktifitas konstruktif Menghindar
Olahraga Mencederai diri
Lainnya √ Lainnya klien tidak mau
____________________________ beraktivitas
___________________________
Masalah Keperawatan :
_______________________________________________________________
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN:
Masalah dengan dukungan kelompok
Spesifik:
√ Masalah berhubungan dengan lingkungan
Spesifik:
Masalah dengan pendidikan
Spesifik:
√ Masalah dengan pekerjaan
Spesifik:
Masalah dengan perumahan
Spesifik:
√ Masalah ekonomi
Spesifik:
Masalah dengan pelayanan kesehatan
Spesifik:
Masalah lainnya
Spesifik:

Masalah Keperawatan :harga diri rendah


_______________________________________________________________

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG:


√ Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presipitasi Penyakit fisik
Coping Obat-obatan
Lainnya:

Masalah Keperawatan :
XI. ASPEK MEDIK
Diagnosis Medik : Skizofrenia

Terapi Medik : CPZ 100 mg : 1 tablet malam,


Resperidon 5 mg : 3 x 1 tablet,
Heximer 2 mg : 3 x 1 tablet

XII. ANALISIS DATA


Data Masalah
DS Halusinasi pendengaran
- Klien mengatakan sering
mendengar suara untuk melakukan
hal yang buruk
- Klien mengatakan sering
mendengar suara bisikan yang tidak
jelas,.
- klien mengatakan bisikan itu
terkadang menyuruhya untuk
melakukan hal yang berbahaya

DO
- klien tampak marah-marah tanpa
sebab
- klien tampak bingung
- perilaku mengikuti halusinasinya
- memalingkan muka kearah suara
halusinasinya
DS
- klien mengatakan dirinya merasa Harga diri rendah
tidak melakukan perannya
- klien mengatakan belum
mempunyai pasangan
- klien mengatakan malu karena saat
ini belum bisa bekerja
- klien mengatakan merasa tidak
berguna
DO
- tampak selalu merunduk

DS
- Klien mengatakan selalu Isolasi sosial
menyendiri dan tidak mau
berinteraksi dengan orang lain
-
DO
- Klien banyak diam
- klien tidak mau berinteraksi dengan
orang lain
XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN:
Halusinasi pendengaran
Harga diri rendah
Isolasi social
XIV. POHON MASALAH:
halusinasi

Gangguan Persepsi
Gangguan Sensori
Sensori : Halusinasi
Persepsi:
Halusinasi pendengaran

Harga diri rendah

Isolasi Sosial

XV. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN:


1. Gangguan sensori persepsi halusinasi
2. Harga diri rendah
3. Isolasi social

Mahasiswa,

Aldiansyah
RENCANA KEPERAWATAN DIAGNOSIS HALUSINASI

Nama Pasien : Tn. D Dx. Medis : Skizofrenia


Ruang : No. CM :

Tgl No. DIagnosa Perencanaan Intervensi Rasional


Dx. Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi
1 2 3 4 5 6 7
15/09/202 1 HALUSINAS TUM: klien 1. Setelah 1 x interaksi klien
1 I dapat menunjukkan tanda – tanda 1. Bina hubungan saling
membedakan percaya kepada perawat : percaya dengan
antara  Ekspresi wajah bersahabat. menggunakan prinsip
halusinasi  Menunjukkan rasa senang. komunikasi terapeutik :
dengan realita  Ada kontak mata. • Sapa klien dengan ramah
 Mau berjabat tangan. baik verbal maupun non Hubungan
Tuk 1 :  Mau menyebutkan nama. verbal saling
Klien dapat  Mau menjawab salam. • Perkenalkan nama, nama percaya
membina  Mau duduk berdampingan panggilan dan tujuan merupakan
hubungan saling dengan perawat. perawat berkenalan dasar untuk
percaya  Bersedia mengungkapkan • Tanyakan nama lengkap kelancaran
masalah yang dihadapi. dan nama panggilan yang hubungan
disukai klien interaksi
• Buat kontrak yang jelas selanjutnya.
• Tunjukkan sikap jujur dan
menepati janji setiap kali
interaksi
• Tunjukan sikap empati dan
menerima apa adanya
• Beri perhatian kepada klien
dan perhatikan kebutuhan
dasar klien
• Tanyakan perasaan klien
dan masalah yang dihadapi
klien
• Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi perasaan
klien
TUK 2 : 2.1.Setelah 1 x interaksi klien 2.1.Adakan kontak sering dan
menyebutkan : singkat secara bertahap
Klien dapat
o Isi 2.2.Observasi tingkah laku
mengenal
o Waktu klien terkait dengan
halusinasinya
o Frekunsi halusinasinya (* dengar
o Situasi dan kondisi yang /lihat /penghidu /raba
menimbulkan halusinasi /kecap), jika menemukan
klien yang sedang
halusinasi:
 Tanyakan apakah klien
mengalami sesuatu
( halusinasi dengar/ lihat/
penghidu /raba/ kecap )
 Jika klien menjawab ya,
tanyakan apa yang sedang
dialaminya
 Katakan bahwa perawat
percaya klien mengalami
hal tersebut, namun
perawat sendiri tidak
mengalaminya ( dengan
nada bersahabat tanpa
menuduh atau
menghakimi)
 Katakan bahwa ada
klien lain yang
mengalami hal yang
sama.
 Katakan bahwa perawat
akan membantu klien
Jika klien tidak sedang
berhalusinasi klarifikasi
tentang adanya pengalaman
halusinasi, diskusikan
dengan klien :
 Isi, waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi
( pagi, siang, sore,
malam atau sering dan
kadang – kadang )
 Situasi dan kondisi
2.2.Setelah 2 x interaksi klien yang menimbulkan atau
menyatakan perasaan dan responnya tidak menimbulkan
saat mengalami halusinasi : halusinasi
 Marah
 Takut 1. Diskusikan dengan klien
 Sedih apa yang dirasakan jika terjadi
 Senang halusinasi dan beri
 Cemas kesempatan untuk
 Jengkel mengungkapkan perasaannya.
2. Diskusikan dengan klien
apa yang dilakukan untuk
mengatasi perasaan tersebut.
3. Diskusikan tentang
dampak yang akan dialaminya
bila klien menikmati
halusinasinya.

TUK 3 : 3.1. Setelah 1 x interaksi klien 1.Identifikasi bersama klien


Klien dapat menyebutkan tindakan yang cara atau tindakan yang
mengontrol biasanya dilakukan untuk dilakukan jika terjadi halusinasi
halusinasinya mengendalikan halusinasinya (tidur, marah, menyibukan diri
dll)
3.2. Setelah 1x interaksi klien
menyebutkan cara baru 1.Diskusikan cara yang
mengontrol halusinasi digunakan klien,
 Jika cara yang digunakan
adaptif beri pujian.
 Jika cara yang digunakan
maladaptif diskusikan
kerugian cara tersebut
3.3. Setelah 1x interaksi klien
dapat memilih dan 1.Diskusikan cara baru untuk
memperagakan cara mengatasi memutus/ mengontrol
halusinasi timbulnya halusinasi :
(dengar/lihat/penghidu/raba/kecap • Katakan pada diri sendiri
bahwa ini tidak nyata
( “saya tidak mau
dengar/ lihat/ penghidu/
raba /kecap pada saat
halusinasi terjadi)
• Menemui orang lain
(perawat/teman/anggota
keluarga) untuk
menceritakan tentang
halusinasinya.
• Membuat dan
melaksanakan jadwal
kegiatan sehari hari
yang telah di susun.
• Meminta
3.4. Setelah 1 x interaksi klien keluarga/teman/ perawat
melaksanakan cara yang telah menyapa jika sedang
dipilih untuk mengendalikan berhalusinasi.
halusinasinya
1.Bantu klien memilih cara
3.5. Setelah 1 X pertemuan klien yang sudah dianjurkan dan latih
mengikuti terapi aktivitas untuk mencobanya.
kelompok

1.Beri kesempatan untuk


melakukan cara yang dipilih
dan dilatih.
2.Pantau pelaksanaan yang
telah dipilih dan dilatih , jika
berhasil beri pujian
3.Anjurkan klien mengikuti
terapi aktivitas kelompok,
orientasi realita, stimulasi
persepsi
TUK 4 : 4.1. Setelah 1 X pertemuan 4.1.Buat kontrak dengan
keluarga, keluarga menyatakan keluarga untuk pertemuan
Klien dapat
setuju untuk mengikuti ( waktu, tempat dan topik )
dukungan dari
pertemuan dengan perawat 4.2.Diskusikan dengan keluarga
keluarga dalam
4.2. Setelah 1 x interaksi keluarga ( pada saat pertemuan
mengontrol
menyebutkan pengertian, tanda keluarga/ kunjungan rumah)
halusinasinya
dan gejala, proses terjadinya • Pengertian halusinasi
halusinasi dan tindakan untuk • Tanda dan gejala
mengendali kan halusinasi halusinasi
• Proses terjadinya
halusinasi
• Cara yang dapat
dilakukan klien dan
keluarga untuk memutus
halusinasi
• Obat- obatan halusinasi
• Cara merawat anggota
keluarga yang halusinasi
di rumah ( beri kegiatan,
jangan biarkan sendiri,
makan bersama,
bepergian bersama,
memantau obat – obatan
dan cara pemberiannya
untuk mengatasi
halusinasi )
4.3.Beri informasi waktu
kontrol ke rumah sakit dan
bagaimana cara mencari
bantuan jika halusinasi tidak
tidak dapat diatasi di rumah
TUK 5 : 5.1. Setelah 1 x interaksi klien 5.1 Diskusikan dengan klien
menyebutkan; tentang manfaat dan
Klien dapat
o Manfaat minum obat kerugian tidak minum obat,
memanfaatkan
o Kerugian tidak minum obat nama , warna, dosis, cara ,
obat dengan
o Nama,warna,dosis, efek efek terapi dan efek
baik
terapi dan efek samping samping penggunan obat
obat
5.2. Setelah 1 x interaksi klien 5.2 Pantau klien saat
mendemontrasikan penggunaan penggunaan obat
obat dgn benar 5.3 Beri pujian jika klien
5.3. Setelah 1 x interaksi klien menggunakan obat dengan
menyebutkan akibat berhenti benar
minum obat tanpa konsultasi 5.4 Diskusikan akibat berhenti
dokter minum obat tanpa
konsultasi dengan dokter
5.5 Anjurkan klien untuk
konsultasi kepada
dokter/perawat jika terjadi
hal – hal yang tidak di
inginkan .

RENCANA KEPERAWATAN DIAGNOSIS HALUSINASI


Nama Pasien : Tn. D Dx. Medis : Skizofrenia
Ruang : No. CM :

Tgl No Dx Perencanaan
Dx Keperawat Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
an
15/ 9/ 2 Harga diri TUM: Klien
2021 rendah. memiliki diri
yang positif
Tuk : 1. Setelah….x interaksi klien
1. Klien dapat menunjukkan ekspresi wajah 1. Bina hubungan saling percaya dengan  Menunjukkan keramahan dan
membina bersahabat, menunjukkan rasa menggunakan prinsip komunikasi sikap bertahan.
hubungan senang, ada kontak mata, mau terapeutik :  Agar klien tidak ragu kepada
saling manjabat tangan, mau  Sapa klien dengan ramah baik verbal perawat.
percaya menyebutkan nama, mau maupun non verbal  Menunjukkan bahwa perawat
dengan menjawab salam, klien mau  Perkenalkan diri dengan sopan ingin kenal dengan klien.
perawat duduk berdampingan dengan  Tanyakan nama lengkap dan nama  Agar klien percaya kepada
perawat, mau mengutarakan panggilan yang disukai klien perawat.
masalah yang dihadapi.  Jelaskan tujuan pertemuan  Penerimaan yangs sesuai dengan
 jujur dan menepati janji keadaan yang sebenarnya dapat
 Tunjukkan sikap empati dan meningkatkan keyakinan pada
menerima apa adanya keluarga serta merasa adanya
 Beri perhatian dan perhatikan suatu pengakuan.
kebutuhan dasar klien
2. Klien dapat 2. Setelah….x interaksi klien 2.1. Diskusikan dengan klien tentang :  Pengertian tentang dirinya akan
mengidentif menyebutkan :  Aspek positif yang dimiliki klien, memudahkan klien.
ikasi aspek o Aspek positif dan keluarga, lingkungan
positif dan kemampuan yang dimiliki  Kemampuan yang dimiliki klien
kemampuan klien
yang o Aspek positif keluarga 2.2.Bersama klien buat daftar tentang :  Mengingatkan klien tentang hal
dimiliki. o Aspek positif lingkungan  Aspek positif klien, keluarga, positif dan nyata akan
klien lingkungan menambah percaya diri.
 Kemampuan yang dimiliki klien

2.3.Beri pujian yang realistis, hindarkan


memberi penilaian negative

3. Klien dapat 3. Setelah…x interaksi klien 3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan  Meningkatkan percaya diri dan
menilai menyebutkan kemampuan yang dapat dilaksanakan menumbuhkan perasaan bahwa
kemampuan yang dapat dilaksanakan ia tidak selalu gagal dan tidak
yang 3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat berguna.
dimiliki dilanjutkan pelaksanaannya  Memperkuat kelebihan akan
untuk membuat klien melakukannya.
dilaksanaka
n
4. Klien dapat 4. Setelah…x interaksi klien 4.1.Rencanakan bersama klien aktivitas  Menambah percaya diri klien
merencanak membuat rencana kegiatan yang dapat dilakukan setiap hari sesuai bahwa klien bertanggung jawab
an kegiatan harian kemampuan klien : terhadap dirinya.
sesuai  Kegiatan mandiri
dengan  Kegiatan dengan bantuan
kemampuan 4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi  Meningkatkan kemampuan klien
yang klien sesuai realitas.
dimiliki 4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan  Memberikan gambaran
yang dapat klien lakukan pelaksanaan sehingga klien
dapat melakukan.
5. Klien dapat 5. Setelah…x interaksi klien 5.1. Ajurkan klien untuk melaksanakan
melakukan melakukan kegiatan sesuai kegiatan yang telah direncanakan
kegiatan jadwal yang dibuat 5.2. pantau kegiatan yang dilaksanakan
sesuai klien
rencana 5.3. Beri pujian atas usaha yang dilakukan
yang dibuat klien
5.4. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan
kegiatan setelah pulang.
6. Klien dapat 6.1.Setelah…x interaksi klien 6.1. Beri pendidikan kesehatan pada  Mempersiapkan keluarga agar
memanfaat memanfaatkan system keluarga tentang cara merawat klien dapat merawat klien yang
kan system pendukung yang ada di dengan harga diri rendah rendah diri.
pendukung keluarga 6.2.Bantu keluarga memberikan dukungan  Perhatian keluarga merupakan
yang ada selama klien di rawat dukungan terhadap klien.
6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan  Lingkungan terapeutik akan
di rumah mendukung klien dalam
meningkatkan harga dirinya.
RENCANA KEPERAWATAN DIAGNOSIS HALUSINASI

Nama Pasien : Tn. D Dx. Medis : Skizofrenia


Ruang : No. CM :

Rencana Tindakan Keperawatan


Diagnosis Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan Rasional
Isolasi Sosial : TUM :
Klien dapat
menarik diri
berinteraksi dengan
orang lain.
Setelah 3x pertemuan 1. Bina hubungan saling percaya : Hubungan saling
TUK 1 :Klien dapat klien dapat  Sapa klien dengan ramah baik percaya sebagai dasar
membina hubungan mengungkapkan verbal maupun non verbal. interaksi yang terapeutik
saling percaya. perasaannya dan  Perkenalkan diri dengan sopan. perawat-klien.
keadaannya saat ini  Tanyakan nama lengkap dan nama
secara verbal. panggilan yang disukai klien.
 Jelaskan tujuan pertemuan /
interaksi.
 Jujur dan menepati janji.
 Pertahankan kontak mata,
tunjukkan rasa empati dan dorong
serta berikan kesempatan klien
untuk mengungkapkan
perasaannya.
TUK 2 : Klien dapat Setelah 1 kali 1. Kaji pengetahuan klien tentang 1. Mengetahui sejauh
menyebutkan pertemuan, klien dapat menarik diri. mana pengetahuan
penyebab menarik menyebutkan/ alasan 2. Beri kesempatan pada klien untuk klien yang menarik
diri. menarik diri pada mengungkapkan perasaan diri sehingga perawat
dirinya sendiri, orang penyebab menarik diri. dapat merencanakan
lain, dan lingkungan. 3. Diskusikan dengan klien tentang tindakan selanjutnya.
perilaku menarik dirinya. 2. Untuk mengetahui
4. Beri pujian terhadap kemampuan alasan klien menarik
klien mengungkapkannya. diri.
3. Meningkatkan
pengetahuan klien
dan mencari
pemecahan bersama
tentang masalah
klien.

4. Meningkatkan harga
diri klien berani
bergaul dengan
lingkungan sosialnya.

TUK 3 : Klien dapat Klien dapat 1. Diskusikan tentang manfaat


mengetahui menyebutkan 2 dari 3 berhubungan dengan orang lain. 1. Meningkatkan
keuntungan manfaat berhubungan 2. Dorong klien untuk menyebutkan pengetahuan klien
berhubungan dengan dengan orang lain. kembali manfaat berhubungna tentang perlunya
orang lain. - Mendapatkan orang lain. berhubungan denga
teman. 3. Beri pujian terhadap kemampuan orang lain.
- Mengungkapkan klien dalam menyebutkan manfaat 2. Untuk mengetahui
perasan. berhubungan dengan orang lain. tingkat permohonan
- Membantu klien terhadap
pemecahan informasi yang telah
masalah. diberikan.

3. Reinforcement positif
dapat meningkatkan
harga diri klien.

TUK 4 : Klien dapat Klien dapat 1. Dorong klien untuk menyebutkan 1. Untuk mengetahui
berhubungan dengan menyebutkan cara cara berhubungan dengan orang pemahaman dengna
orang lain secara berhubungan dengan lain. informasi yang telah
bertahap. orang lain, misalnya : 2. Libatkan klien dalam kegiatan diberikan.
- membalas sapaan TAK dan ADL ruangan.
perawat. 3. Reinforcement positif atas 2. Membantu klien
- Menatap mata. keberhasilan yang telah dicapai dalam
- Mau berinteraksi. klien. mempertahankan
hubungan
interpersonal.

3. Reinforcement positif
dapat meningkatkan
harga diri klien.
A. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI EVALUASI
Hari/Tanggal : Kamis, 16 April 2021
Data Subyektif : Subyektif :
 Klien mengatakan masuk RS Jiwa diantar oleh keluarga yaitu orang tua dan
 Klien mengatakan suara bisikan sering muncul tiba-tiba, dan suara itu lamanya
saudaranya karena setiap hari selalu mendengar suara untuk melakukan hal
biasa 5-10 detik,
yang buruk
 klien mengatakan bisikan muncul pada saat sedang sendiri,
 Klien mengatakan sering mendengar suara bisikan yang tidak jelas suaranya,
 klien mengatakan jika bisikan itu muncul klien selalu berusaha mendengarkan
 klien mengatakan bisikan itu terkadang menyurunya untuk melakukan hal yang
apa yang dibisikan oleh suara itu, kadang saya marah-marah ketika mendengar
berbahaya,
suara itu
 klien mengatakan suara bisikan sering muncul tidak menentu kadang muncul Obyektif :
kadang tidak, dan suara itu lamanya biasa 5-10 detik,
 klien mengatakan bisikan muncul pada saat sedang sendiri, Saat mengobrol kadang pasien masih bicara sendiri
 klien mengatakan jika bisikan itu muncul klien selalu berusaha mendengarkan Afek tumpul
apa yang dibisikan oleh suara itu, dan
 klien kadang marah-marah ketika mendengar suara itu. Analisa :
klien mampu menceritakan jenis, isi, frekuensi durasi, situasi, waktu halusinasi dan
Data Obyektif:
 Klien tampak ketakutan dan berbicara sendiri, respon halusinasi bila muncul

 klien tampak bingung, klien tampak menyendiri, Klien mampu memperagakan cara mengontrol halusinasi

 klien tampak mundar mandir tak menentu sangat berbahaya seperti tiba-tiba Planning :

lari ke jalan besar sambil berbicara sendiri. Perawat : Pertahankan hubungan saling percaya, evaluasi SP 1 halusinasi dan

Diagnosa Keperawatan : rencana SP 2 hari Jumat 17 September 2021

Gangguan Sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran Pasien : Pratekkan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik halusinasi bila
halusinasi muncul.
Tindakan keperawatan :
Melakukan SP 1 Halusinasi :
 Membina hubungan saling percaya
 Membantu pasien mengenal halusinasi
 Menjelaskan cara mengontrol halusinasi
 Mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara pertama : menghardik Aldiansyah
halusinasi
Jumat, 17 April 2021 Subyektif :
Subyektif : Semalam suara halusinasi muncul saat saya mau tidur dan bangun tidur, saya
lakukan mengusir halusinasi. Saya kadang mangkel denger suara itu namun saya
 Klien mengatakan suara bisikan masih sering muncul
tahan saya baca istighfar.
 klien mengatakan bisikan muncul pada saat mau tidur dan bangun tidur Saya kadang ngobrol ama suster dan pasien yang bisa diajak ngobrol
 klien mengatakan jika bisikan itu muncul klien selalu berusaha mendengarkan Obyektif :
apa yang dibisikan oleh suara itu, dan klien kadang marah-marah ketika
mendengar suara itu Pasien sudah agak focus dengan lawan bicara
Obyektif : Pasien masih kadag bicara sendiri
Analisa :
Saat mengobrol kadang pasien masih bicara sendiri
Klien mampu bercakap dengan orang lain namun masih harus di motivasi
Afek tumpul
Planning :
Diagnosa Keperawatan :
Perawat : Pertahankan hubungan saling percaya, evaluasi SP 2 : bercakap-cakap
Gangguan Sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran
dengan orang lain., rencana SP 3 halusinasi :melatih kontrol halusinasi dengan cara
Tindakan keperawatan :
Mengevaluasi SP 1 menanyakan kembali apakah halusinasi masih muncul. (jenis, ketiga : melaksanakana aktifitas terjadwal, Sabtu 18 September 2021
isi, frekuensi durasi, situasi, waktu halusinasi dan respon halusinasi bila muncul)
Pasien : Anjurkan cara menghardik dan bercakap-cakap dengan orang lain
Mengevaluasi kemampuan cara menghardik halusinasi
Melakukan SP 2
Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain. Aldiansyah

Sabtu, 18 April 2021 Subyektif :


Subyektif : Klien mengatakan kemarin sore suara halusinasi datang saat ,mau sholat magrib,
saya usir dan saya istighfar. Tidak berapa lama muncul lagi pak, saya lapor suster
Semalam suara halusinasi muncul saat saya mau tidur dan bangun tidur, saya
saya denger halusinasi jadi saya minta ngajak ngobrol.
lakukan mengusir halusinasi. Saya kadang mangkel denger suara itu namun saya
Obyektif :
tahan saya baca istighfar.
Saya kadang ngobrol sama suster dan pasien yang bisa diajak ngobrol Pasien tenang, klien mampu mempertahankan pandangan (tidak menunduk),
Obyektif :
Durasi pasien bicara sendiri berkurang
Pasien sudah agak fokus dengan lawan bicara
Klien malas dan enggan memasukan ke daftar aktifitas terjadwal
Pasien masih kadang bicara sendiri
Analisa
Diagnosa Keperawatan : Klien masih enggan memasukan ke daftar aktifitas terjadwal
Gangguan Sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran Planning :
Tindakan keperawatan : Perawat : Pertahankan hubungan saling percaya, evaluasi SP 2-SP 3 halusinasi :
Mengevaluasi SP 1,
melaksanakana aktifitas terjadwal, Rencana SP 4 : melatih pasien menggunakan
Mengevaluasi SP 2 : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain. obat secara teratur. Jumat, 16 April 2021
Melakukan SP 3 : melatih kontrol halusinasi dengan cara ketiga : melaksanakan
Pasien : Anjurkan cara menghardik dan bercakap-cakap dengan orang lain bila
aktifitas terjadwal
muncul halusinasi dan melaksanakan aktifitas terjadwal

Aldiansyah
Sabtu, 18 September 2021 Subyektif :
Subyektif : Klien mengatakan halusinasi masih muncul saat mau tidur. Saya usir dia sambil
baca istighfar.saya tiap selesai makan pagi dan sore saya minum obat.
Klien mengatakan kemarin sore suara halusinasi datang saat ,mau sholat magrib,
Obyektif :
saya usir dan saya istighfar. Tidak berapa lama muncul lagi pak, saya lapor suster
saya denger halusinasi jadi saya minta ngajak ngobrol. Pasien tenang, klien mampu mempertahankan pandangan (tidak menunduk),
Obyektif :
Klien bertanya cara memasukan ke daftar aktifitas terjadwal
Pasien tenang, klien mampu mempertahankan pandangan (tidak menunduk),
Klien minum obat dengan disuruh.
Durasi pasien bicara sendiri berkurang
Analisa :
Klien malas dan enggan memasukan ke daftar aktifitas terjadwal
Klien mampu minum obat meskipun dengan disuruh
Diagnosa Keperawatan :
Planning :
Gangguan Sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran
Perawat : evaluasi SP 2-SP 3- SP 4 halusinasi SP 1 keluarga : pendidikan keluarga
Tindakan keperawatan :
tentang pengertian, jenis halusinasi yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi
Mengevaluasi SP 3 : melatih kontrol halusinasi dengan cara ketiga : melaksanakan
dan cara-cara merawat pasien halusinasi. Minggu, 19 September 2021
aktifitas terjadwal
Melakukan SP 4 : melatih pasien menggunakan obat secara teratur
Pasien : anjurkan klien untuk saat jadwaql minum obat dengan meminta bukan
disuruh oleh perawat serta memasukannya ke daftar aktifitas terjadwal.
Aldiansyah

Anda mungkin juga menyukai