Anda di halaman 1dari 29

DKM Baitussalam – The Green BSD

City

Prosedur Operasional Masjid di Masa


Pandemi

©DKMBS_2020

#KembaliKeMasjid
#NewNormal
#LindungiDiri
#LindungiSesama

Revision Summary
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

Date Revision Details of Revision Description

05/06/20 0 Issued for implementation

Digitally signed and approved by Baitussalam COVID Taskforce Team

Penanggung jawab : 1. Suryo Alam

2. Ghozali

3. Djindar Rohani

Ketua : 1. dr. Mufti Yunus

2. Dodi Riyadi

Sekretaris : Embay

Bendahara : Yudi Hartono

Pengawas Pelaksanaan Protokol Kesehatan Covid-19:

1. Dwi Nugroho

2. Irawan Aquaranto

3. Hosni

4. Yudhi Burhan

5. Hary Setyana

6. Ardi Tiantoro

Koordinator HSE : Mirza Kurniawan

Koordinator Keamanan : Nasrullah

Koordinator Tim Support : 1. Habib

2. Hasanuddin

Tim Support : 1. Wahyu

2. Khairul

3. Samsul

4. Syamsuddin

5. Relawan Gugus Tugas COVID-19

Rev. 0 Halaman 2 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

Daftar Isi

1.0 TUJUAN ...................................................................................................... 4

2.0 RUANG LINGKUP ............................................................................................ 4

3.0 REFERENSI ................................................................................................... 4

4.0 DEFINISI ...................................................................................................... 4

5.0 TANGGUNG JAWAB ........................................................................................ 5

6.0 PROSEDUR ................................................................................................... 5

6.1 GENERAL .............................................................................................. 5

6.2 PANDEMI COVID-19 RISK ASSESSMENT ............................................................ 8

6.3 PREVENTION BARRIERS ............................................................................. 10

6.3.1 Pandemic Response Team ............................................................. 10

6.3.2 Sarana dan Prasarana Penanganan Covid-19 ....................................... 10

6.3.3 Personal Hygiene ........................................................................ 12

6.3.4 Personal Protective Equipment ....................................................... 12

6.3.5 Protokol Disinfeksi ...................................................................... 15

6.3.6 Penerimaan dan Penanganan Material/paket ...................................... 16

6.3.7 Protokol Physical Distancing .......................................................... 17

6.3.8 Screening Kesehatan .................................................................... 18

6.3.9 Tamu and Contractors Management ................................................. 18

6.3.10 Promosi dan Kampanye Kesehatan ................................................... 20

6.4 MITIGATION BARRIERS .............................................................................. 21

6.4.1 Peningkatan Sistem Immune .......................................................... 21

6.4.2 Disinfeksi dan Pembersihan Area pada Kasus Confirm COVID-19 ............... 21

6.4.3 COVID-19 Emergency Response dan Protokol Penanganan Orang dengan Gejala
COVID-19 di Areal Masjid ............................................................... 23

6.5 EVALUASI COVID-19 AWARENESS.................................................................. 24

6.6 AUDIT IMPLEMENTASI PROTOKOL COVID-19 .................................................... 25

7.0 DOKUMEN DAN LAMPIRAN ................................................................................ 25

Rev. 0 Halaman 3 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

1.0 TUJUAN
Prosedur ini menjelaskan penduan yang diperlukan dalam kesiapsiagaan dan response pandemi
COVID-19 khususnya terkait dengan operasional Masjid Baitussalam – The Green BSD.

2.0 RUANG LINGKUP


Prosedur ini berlaku untuk seluruh kegiatan, operasional dan aktifitas ibadah di Masjid
Baitussalam The Green BSD .

3.0 REFERENSI
a) Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 9 tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial
Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19

b) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 Tentang Panduan


Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Di Tempat Kerja Perkantoran Dan Industri Dalam
Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi

c) Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian


Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Maret 2020.

d) Protokol Penanganan Covid-19 di Area dan Transportasi Publik, Kementerian Kesehatan RI

e) Standar Alat Pelindung Diri (APD) Penanganan Covid-19 di Indonesia, Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19, April 2020.

f) Keputusan Walikota Tangerang Selatan No. 338/Kep..163-Huk/2020 Tentang Perpanjangan


Ketiga Pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam Rangka Penanganan
Corono Virus Disease 2019.

4.0 DEFINISI
a) Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru
ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum
terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.

b) Gejala Covid-19: Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah, dan
batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat,
pilek, sakit tenggorokan atau diare, Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan
dan muncul secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala
apa pun dan tetap merasa sehat. Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil
pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6 orang yang terjangkit COVID-19
menderita sakit parah dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia (lansia) dan orang-
orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi,
gangguan jantung atau diabetes, punya kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih
serius. Mereka yang mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas sebaiknya mencari
pertolongan medis.

Rev. 0 Halaman 4 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

c) Pandemi adalah situasi dimana ketika populasi seluruh dunia ada kemungkinan akan
terkena infeksi dan berpotensi sebagian dari mereka jatuh sakit.

5.0 TANGGUNG JAWAB


a) DKM Baitussalam bertanggung jawab dalam memastikan kelangsungan kegiatan,
operasional masjid dan aktifitas ibadah dimasa pandemi tetap berjalan sesuai peraturan
dan ketentuan yang ditetapkan pemerintah dan membentuk tim gugus tugas (taskforce)
COVID-19.

b) Tim Gugus Tugas atau Taskforce COVID-19 DKM Baitussalam terdiri dari berbagai elemen
masyarakat mulai dari relawan jamaah, pengurus DKM, petugas masjid, pengurus Yayasan,
RT/RW dan tim lainnya yang relevan. Tim Taskforce bertanggung jawab dalam:

1. Mengumpulkan informasi yang update dan akurat sebagai referensi dalam


merumuskan kebijakan

2. Merumuskan kebijakan pandemic berdasarkan informasi yang update dan data yang
didapat

3. Mengusulkan kepada DKM dan Yayasan terkait dengan kebijakan yang telah
dirumuskan

4. Melakukan sosialisasi kebijakan Pandemi kepada jamaah dan warga The Green

5. Memastikan implementasi kebijakan yang telah ditetapkan

6. Melaporkan perkembangan pandemic dan issue lainnya yang relevan kepada pimpinan
daerah dan/atau tim gugus tugas kelurahan/kecamatan/kota apabila dibutuhkan

c) Jamaah Masjid Baitussalam bertanggung jawab dalam mengikuti seluruh kebijakan dan
protokol pencegahan COVID-19 di lingkungan Masjid Baitussalam dan melakukan sosialisasi
internal keluarga masing-masing.

6.0 PROSEDUR

6.1 GENERAL

Secara prinsip, pengelolaan masjid selama pandemi mengikuti arahan dan ketentuan yang
ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia dan khususnya Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
Namun sebagai pertimbangan tambahan, DKM Baitussalam juga mengacu kepada tren
pergerakan pandemic modelling.

DKM Baitussalam juga membentuk Tim Gugus Tugas COVID-19 sebagai upaya dalam memastikan
masjid dikelola dengan baik berdasarkan potensi risiko yang ada. Tim Gugus Tugas terdiri dari
berbagai elemen mulai dari perwakilan pengurus DKM, pengurus Yayasan Kerukunan Keluarga
Muslim The Green (KKMTG), perwakilan jamaah dan petugas Masjid Baitussalam The Green BSD.

Rev. 0 Halaman 5 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

Adapun modelling yang digunakan oleh Tim Gugus Tugas adalah sebagai berikut:

1. Fase Awal (P00) – Pre Pandemic

Pada fase awal, Masjid mulai melakukan pembatasan jamaah dan mengurangi kapasitas
jamaah. Protokol pencegahan wabah mulai dijalankan secara bertahap (penjelasan lebih
detail di masing-masing bagian di bawah). Jamaah dengan risiko tinggi diharapkan untuk
mengurangi aktitias ke Masjid.

2. Fase Pertumbungan Pandemi (P01) – Pandemic Growth

Pada fase pertumbuhan dimana sudah mulai terjadi peningkatan signifikan dan pemerintah
menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maka Masjid ditutup secara total
(Lockdown). Semua kegiatan yang sifatnya mengumpulkan jamaah dihentikan dan sebagian
dialihkan melalui online. Jamaah diminta untuk beribadah dari rumah. DKM memfasilitasi
kajian, tadarus dan kegiatan lainnya secara online. Selama bulan ramadhan, pembagian
ifthar dilakukan dengan sistem bungkus / take away dengan mengikuti protokol covid.

3. Fase Adaptive Protocol (P02) - Pre New Normal

Memasuki fase ini, situasi sudah mulai terkendali, pertumbuhan kasus melandai dan bahkan
mengalami penurusan. Status PSBB dicabut atau dilonggarkan, maka masjid secara
bertahap mulai dibuka. Adapun tahapannya adalah :

Rev. 0 Halaman 6 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

Pada fase ini, protokol yang berlaku adalah sebagai berikut (namun tidak hanya terbatas
kepada) :

a) Masjid yang akan dibuka harus mendapatkan persetujuan dari Ketua Gugus Tugas
Percepatan Pencegahan Penyebaran Covid-19 Kecamatan Serpong sesuai dengan
wilayah keberadaan masjid.
b) Sebelum dibuka masjid dilakukan disinfeksi dan pest control terhadap seluruh areal.
Disinfeksi rutin wajib dilakukan setiap tiga hari sekali khususnya areal yang ada
potensi sentuhan tangan jamaah.
c) Satu jam sebelum masuk waktu sholat, lantai masjid dipel dan areal wudhu
dibersihkan.
d) Setiap akses masuk masjid disediakan titik cuci tangan tambahan dan cairan hand
sanitizer, jamaah disarankan selalu mencuci tangan sebelum masuk masjid
e) Shaf masjid diatur dengan physical distancing minimal 120 cm antar dan tempat
wudhu dikurangi titik kran nya dengan diatur jarak.
f) Jamaah dan petugas wajib selalu menggunakan masker, pengurus masjid menyediakan
masker cadangan untuk jamaah yang maskernya rusak, hilang atau tidak bisa
digunakan.
g) Jamaah diminta untuk membawa keperluan ibadah pribadi seperti sarung, mukena,
sajadah dan mushaf. Sajadah temporary-sekali pakai dari tissue kertas disediakan
untuk jamaah
h) Masjid hanya dibuka untuk jamaah internal kompleks The Green dan telah dinyatakan
tidak memiliki risiko tinggi terkait potensi penularan covid-19
i) Jamaah yang akan sholat ke masjid wajib dalam satu pekan mengisikan form penilaian
risiko. Hasil peniaian risiko berupa rendah (hijau), sedang (kuning) dan tinggi (merah).
j) Jika hasil penilaian risiko dinyatakan tinggi maka jamaah dianjurkan untuk konsultasi
lebih lanjut kepada Tim Dokter Gugus Tugas yang ditunjuk untuk analisa lebih lanjut
dan dianjurkan untuk tidak sholat berjamaah di masjid.
k) Jamaah yang telah mengisikan form penilaian akan mendapatkan Kartu Penilaian
Risiko Jamaah yang kemudian ditukarkan dengan Gelang Karet sebagai tanda akses
masuk masjid setiap pekan sesuai dengan periodenya. Setiap jamaah wajib mengisikan
form tanpa terkecuali dan tidak diwakilkan meski satu keluarga dan satu rumah,
prinsipnya SATU KARTU, SATU JAMAAH.
l) Warna gelang karet setiap pekan ditentukan oleh Tim Gugus Tugas untuk memastikan
jamaah yang masuk telah sesuai dengan hasil penilaian risiko pada pekan itu.
m) Jamaah wajib memakai gelang karet sebagai tanda ijin akses masuk masjid dan gelang
karet wajib digunakan setiap berada di lingkungan masjid.
n) Gelang karet merupakan tanda pengelanan pribadi, jamaah memiliki tanggung jawab
untuk menjaganya dan tidak dibenarkan memindahtangankan atau meminjamkan
gelang karet tersebut kepada jamaah lain baik itu anggota keluarga dalam satu
rumah. Prinsipnya SATU GELANG, SATU JAMAAH
o) Setiap jamaah yang akan memasuki areal masjid dilakukan pengukuran suhu
menggunakan IR Thermometer atau Thermal Camera. Petugas pengukur suhu wajib

Rev. 0 Halaman 7 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

menggunakan APD lengkap (Masker, Safety Googles dan Face Shield) dan mengatur
jarak aman. Apabila ada jamaah ditemukan dari hasil pengukuran suhu tubuh sebesar
≥ 37.5⁰ C, maka dilakukan pengukuran ulang interval 5 menit dan penilaian lanjutan.
p) Kapasitas jamaah disesuaikan dengan daya tampung masjid yang telah dihitung sesuai
dengan pembatasan jarak (50% dari kapasitas normal). Apabila kuota telah penuh
maka masjid ditutup dan jamaah yang hadir belakangan tidak diberikan izin sholat di
dalam areal masjid. Besaran jumlah kuota ditentukan berdasarkan
q) Pada saat beraktifitas di dalam masjid, jamaah wajib membawa peralatan dan
kebutuhan pribadi. Masjid tidak menyediakan mushaf untuk jamaah. Jamaah wajib
menjaga adab di dalam masjid dan mematuhi protokol pencegahan covid. Bagi jamaah
yang melanggar, petugas akan memberikan teguran, apabila hingga tiga kali ditegur
jamaah masih ditemukan melanggar maka petugas memiliki wewenang meminta
jamaah pulang dan mencabut izin dihari tersebut.
r) Jamaah hanya diberikan ijin untuk sholat fardhu berjamaah, begitu sholat berjamaah
selesai jamaah melakukan dzikir sebentar lalu diharapkan agar segera pulang dan
dianjurkan sholat sunnah rawatib di rumah.
s) Kegiatan tadarus ba’da subuh untuk sementara dihentikan dan dikembalikan kepada
masing-masing jamaah untuk melakukan sendiri di rumah.
t) Jamaah yang diberikan izin masuk masjid juga bertanggung jawab untuk mengingatkan
jamaah lain untuk saling mematuhi ketentuan protokol pencegahan covid-19 di
lingkungan masjid.
4. Fase Adaptive Protokol (P03) - New Normal

Pada fase P03, konsep New Normal mulai ditetapkan Pemerintah. Masjid melakukan
penyesuaian lebih lanjut berdasarkan hasil evaluasi protokol pada fase Pre New Normal
dengan memperluas skala operasional masjid mulai dibuka untuk umum, kajian offline dan
kegiatan yang mengumpulkan jamaah secara bertahap dilakukan. Namun pada fase ini
protokol pencegahan tetap berlaku seperti PHBS, Physical Distancing dan lainnya
(penjelasan lebih detail pada bahasan di bawah)

6.2 PANDEMI COVID-19 RISK ASSESSMENT

SARS-CoV-2 adalah virus yang mengakibatkan timbulnya Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19)
yang bisa menular dari orang ke orang melalui droplet di udara (airborne) atau kontak
permukaan. Virus ini bisa mengakibatkan sakit dengan gejala ringan hingga kematian (Fatality).
Sehingga tingkat risiko bisa bervariasi mulai Low hingga Extreme. Risk level Covid-19 di tempat
kerja berdasarkan Kepmenkes RI dapat dipengaruhi antara lain beberapa hal berikut:

a) Faktor Pekerjaan/Kegiatan/Aktifitas

1. Risiko Pajanan Rendah: Pekerjaan atau kegiatan yang aktifitas kerjanya tidak sering
berhubungan/kontak dengan publik (jamaah, tamu dan/atau masyarakat umum).

2. Risiko Pajanan Sedang: perkerjaan yang sering berhubungan/kontak dengan publik


(jamaah, tamu dan/atau masyarakat umum).

Rev. 0 Halaman 8 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

3. Risiko Pajanan Tinggi: pekerjaan atau tugas kerja yang berpotensi tinggi untuk kontak
dekat dengan orang-orang yang diketahui atau diduga terinfeksi Covid-19, serta
kontak dengan benda dan permukaan yang mungkin terkontaminasi oleh virus.

4. Lokasi kerja (remote atau di area padat penduduk), status zona pandemic

b) Faktor di luar pekerjaan

1. Jenis transportasi dari rumah ke lokasi kerja (angkutan bersama, angkutan umum,
kendaraan pribadi)

2. Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) seperti kebiasaan cuci tangan, olahraga, gizi,
merokok, dll.

3. Umur dan tingkat daya tahan tubuh (imunitas)

c) Faktor Komorbiditas

1. Umur dan tingkat daya tahan tubuh (imunitas)

2. Penyakit penyerta/komorbid (penyakit jantung, hati, paru-paru, diabetes, tekanan


darah tinggi, kanker, ginjal, wanita hamil)

Covid-19 Risks Assessment harus dilakukan untuk setiap aktifitas di tempat kegiatan yang
berpotensi terjadi penularan virus Covid-19, baik melalui droplet airborne atau kontak
permukaan. Gunakan pendekatan risk management dalam identifikasi potensi bahaya dna risiko
terkait COVID-19. Tindakan kontrol harus diterapkan untuk menurunkan risiko dengan mengikuti
prinsip hirarki kontrol, yaitu:

a) Eliminasi

Tindakan kontrol dengan cara menghilangkan bahaya atau aktifitas kegiatan. Seperti tidak
melakukan aktifitas yang melibatkan jamaah dari luar yang potensi membawa virus,
menunda sementara kegiatan ibadah di masjid (Ibadah di rumah) selama pandemic dan
tidak ada kegiatan pengumpulan masa dalam jumlah besar.

b) Substitusi

Tindakan kontrol dengan mengganti / subtitusi dengan tingkat risiko yang lebih rendah.
Penggunaan perangkat video call untuk rapat dan beberapa kegiatan masjid lainnya yang
memungkinkan.

c) Engineering

Penggunaan rekayasa teknik (engineering) untuk menurunkan risiko. Penggunaan physical


barrier/pembatas fisik jika ada interaksi antar orang jarak dekat < 1 m pada lokasi dengan
potensi penularan tinggi (jalur antri, shaf shalat), pembatasan areal wudhu, screening
dengan pengukur suhu badan, penggunaan rekayasa Teknik untuk proses disinfeksi dan
cleaning.

d) Administrasi

Rev. 0 Halaman 9 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

Pengendalian risiko administrasi dengan cara edukasi jamaah, kampanye/promosi


kesehatan, pengisian form screening risiko jamaah, protokol/SOP/WI pengendalian Covid-
19 di tempat ibadah, social/physical distancing, pemisahan shaf, dan prosedur tanggap
darurat Covid-19.

e) Alat Pelindung Diri (APD)

Pengendalian risiko dengan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) face masker, goggles,
faceshield, hazmat suit, safety boots, dan hand glove.

Selain penilaian risiko terhadap proses, kegiatan dan fasilitas masjid maka dilakukan juga penilaian
risiko individu jamaah. Penilian risiko ini dilakukan pada fase P02 – Pre New Normal dimana masjid
sudah mulai dibuka bertahap dengan tahapan sebagai berikut:

6.3 PREVENTION BARRIERS


6.3.1 Pandemic Response Team
Pandemic Response Team adalah tim lintas jamaah dan fungsi di dalam pengurusan DKM dan
Yayasan yang dipimpin oleh Ketua Tim yang ditunjuk (dengan latar belakang Dokter/Medis dan
memahami mengenai pandemi dengan baik) yang berfungsi untuk koordinasi dalam pengambilan
keputusan dan langkah-langkah atau kebijakan yang harus diambil sebagai response adanya
wabah COVID-19.

6.3.2 Sarana dan Prasarana Penanganan Covid-19

TUGAS 1. Memastikan kelancaran dan ketersediaan barang dan material


penanganan COVID-19 seperti sabun cuci tangan, bahan disinfeksi, hand
sanitizer, tissue/paper towels, PPE, dll.

2. Monitor stock face mask, face shield, gloves, safety goggles, pada level
yang aman dan proses order tepat waktu

3. Menyediakan thermometer gun untuk screening karyawan

A. Alat dan Material Disinfeksi

1. Bleaching (Pemutih) diencerkan dengan takaran 2 sendok makan per 1L air.

2. Karbol diencerkan dengan takaran 2 sendok makan per 1L air.

3. Pembersih Lantai diencerkan dengan takaran 1 tutup botol per 5L air.

4. Larutan alkohol 70%, atau disinfektan rumah tangga yang terdaftar.

5. Hydrogen Peroxide diencerkan sesuai takaran petunjuk penggunaan dalam kemasan.

6. Alat penyemprot (hand spray, spray gendong, atau menggunakan fire pump di fire
truck untuk area umum)

B. Personal Protective Equipment (PPE)

Rev. 0 Halaman 10 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

1. Menyediakan PPE yang diperlukan dalam kesiapsiagaan dan response COVID-19 seperti
pada tabel PPE untuk proses disinfeksi dalam panduan ini.

2. Pastikan monitoring inventory stock dilakukan dan menjaga pada level yang aman.

C. Alat dan Peralatan Health Screening

1. Menyediakan thermometer non-contact atau FLIR thermo gun atau Thermal Camera
untuk mengukur suhu badan pada saat screening

2. Develop weekly health screening/assessment checklist. Checklist dalam bentuk form


hardcopy atau online form dengan google form, dan aplikasi IT lainya.

Jenis APD Standar Picture Petunjuk Penggunaan

Pelindung Kepala, OSHA 29 CFR 1910.134 Face Shield bisa digunakan


Mata, & Wajah atau ANSI Z87.1 atau EN sebagai pelindung bagi
166 atau AS/NZS 1337 pekerja dimana terdapat
jarak interaksi < 1 meter

Palindung Badan Standar EN 14126 Digunakan petugas medis


(coverall) untuk evakuasi pasien yang
diduga terjangkit / positif
COVID 19

Pelindung Nafas Disposable surgical Mengingat jumlah yang


mask dengan standar terbatas, maka surgical
ANSI/ASSE Z88.2 atau face mask prioritas
NIOSH 42 CFR 84 atau digunakan untuk:
EN 149
 Tim Medis dan Tim
Isolasi

 Petugas Screening

 Tim Disinfektan

Pelindung Tangan Disposable sarung Digunakan oleh tim isolasi


tangan latex dengan dan petugas disinfeksi atau
standar ANSI/ISEA 105 pekerja yang diwajibkan
atau OSHA 29 CFR menurut peraturan dan
1910.138 atau EN 374.1 undang-undang.
atau EN 407

Rev. 0 Halaman 11 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

Pelindung Kaki Rubber boot dengan Digunakan bersamaan


standar ANSI Z41 (1967, dengan HazMat suit
Rev 1991), BS (coverall)
1870/1989, SII 0645,
DIN 4843

6.3.3 Personal Hygiene

TUGAS 1. Menyediakan fasilitas kebersihan diri di area masjid, seperti sarana cuci
tangan atau hand sanitizer

2. Melakukan promosi / kampanye ke jamaah untuk selalu menjaga


kebersihan diri

Menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) baik di Masjid dan di rumah yang meliputi:

1. Penyediaan sarana cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer dengan
kandungan alcohol minimal 70% di area umum, seperti: di area akses keluar-masuk toilet,
kantor, ruang utama masjid, ruang tamu, pintu masuk kantor, pos security, dll.

2. Membersihkan tangan secara rutin, baik dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik,
atau menggunakan hand sanitizer minimal mengandung alcohol 70% jika sulit untuk
mendapatkan fasilitas cuci tangan dengan sabun. Lakukan hal ini terutama sebelum
memegang mulut/hidung/mata, atau setelah kontak dengan permukaan yang banyak
disentuh orang banyak.

3. Menutup mulut dan hidung dengan tissue ketika bersin atau batuk.

4. Rajin melakukan disinfeksi permukaan yang sering disentuh di area masjid sesuai panduan
ini pada Protokol Disinfeksi

5. Melakukan kegiatan promosi dan kampaye pentingnya menjaga kebersihan pribadi


(personal hygiene) dalam mencegah penyebaran virus Covid-19.

6. Olahraga rutin setiap hari dengan tetap menjaga jarak aman, dan anjuran berjemur
matahari di pagi hari antara jam 9 – 10 pagi

7. Makan makanan dengan gizi seimbang

8. Hindari penggunaan alat pribadi secara bersama seperti alat shalat, alat makan - minum,
dan lain-lain.

6.3.4 Personal Protective Equipment

TUGAS 1. Menyusun prosedur standar PPE untuk penanganan pandemic virus Covid-
19 di tempat kerja

2. Menyediakan PPE standar di tempat kerja

3. Melakukan monitoring inventory/stock PPE di tempat kerja dan


melakukan order untuk menjaga stock tetap aman

Rev. 0 Halaman 12 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

4. Memberikan edukasi ke karyawan yang terkait mengenai cara penggunaan


PPE dengan benar

1. Masker

Penggunaan masker untuk masyarakat umum maupun tenaga medis memiliki jenis dan
standar yang berbeda-beda. Berikut merupakan tipe dan klasifikasi masker:

a) Masker Kain

Dapat digunakan untuk mencegah penularan dan mengantisipasi kelangkaan masker


medis yang terjadi. Masker ini bisa dicuci dan bisa digunakan berkali-kali. Masker ini
digunakan masyarakat sehat ketika berada di tempat umum dengan tetap
memperhatikan jarak aman 1 meter.

b) Masker Bedah 3 ply (surgical mask 3 ply)

Masker ini memiliki 3 lapisan (layers) yaitu lapisan luar kain tanpa anyaman kedap air,
lapisan dalam yang merupakan lapisan filter densitas tinggi dan lapisan dalam yang
menempel langsung dengan kulit yang berfungsi sebagai penyerap cairan berukuran
besar yang keluar dari pemakai ketika batuk maupun bersin. Masker ini ditujukan
untuk untuk orang dengan gejala flu (batuk, bersin, hidung berair, demam, nyeri
tenggorokan) dan untuk tenaga medis di fasilitas pelayanan kesehatan.

c) Masker N95

Masker ini melindungi pemakai dari paparan cairan dengan ukuran droplet, hingga
cairan berukuran aerosol. Masker ini memiliki face seal fit yang ketat sehingga
mendukung pamakai terhindar dari paparan aerosol dengan syarat terpasang dengan
benar. Masker ini direkomendasikan untuk tenaga kesehatan yang harus kontak erat
secara langsung menangani pasien dengan tingkat infeksius yang tinggi.

Masker Filtering Facepiece Respirator (FFR) yang ekuivalen dengan N95 yaitu FFP2 (EN
149-2001, Eropa), KN95 (GB2626-2006, China), P2 (AS/NZS 1716:2012, Australia/New
Zealand), KF94 (KMOEL-2017-64, Korea), DS (JMHLW-Notification 214, 2018, Jepang).

d) Reusable Facepiece Respirator

Tipe masker ini memiliki keefektifan filter lebih tinggi dibanding N95 meskipun
tergantung filter yang digunakan. Masker dapat juga menyaring hingga bentuk gas dan
dapat digunakan berkali-kali selama face seal tidak rusak. Bersihkan dengan
disinfektan secara benar sebelum digunakan kembali.

2. Pakaian Pelindung/Gown

Rev. 0 Halaman 13 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

Source: Standar APD Penanganan Covid-19, GTPP Covid-19

3. Sepatu Boot Safety

Ketentuan penggunaan sepatu boot:

a) Digunakan oleh petugas medis atau petugas evakuasi yang akan melakukan evakuasi
pasien dengan suspect/positif Covid-19 dan petugas yang melakukan disinfeksi area
yang diduga terkontaminasi virus.

b) Spesifikasi teknis: antislip dengan sol PVC, berukuran lebih tinggi dari tepi bawah
gaun, dan warna terang.

c) Standar ANSI Z41 (1967, Rev 1991), BS 1870/1989, SII 0645, atau DIN 4843.

4. Pelindung Mata

Pelindung mata (eye protector) digunakan untuk melindungi mata dari paparan bahan
kimia berbahaya, percikan darah dan cairan tubuh, uap panas, sinar UV, dan benda lain
yang bisa terkena mata.

Pelindung mata safety goggle yang baik memiliki fitur berupa ventilasi indirek, bahan yang
jernih, tanpa gores, seal yang baik, anti kabut dan tali yang dapat disesuaikan. Sedangkan
pelindung wajah face shield yang baik idealnya memiliki fitur berupa bahan yang jernih,
anti kabut, menutupi seluruh bagian dan sisi wajah dan tali yang dapat disesuaikan.
Rev. 0 Halaman 14 dari 29
Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

Gunakan pelindung mata dengan standar UE 86/686/EEC, EN 166/2002 atau ANSI/ISEA


Z87.1-2020.

6.3.5 Protokol Disinfeksi

TUGAS 1. Lakukan disinfeksi secara rutin sebelum masuk jam sholat atau pada
waktu rutin tertentu yang telah ditetapkan berdasarkan risiko. Fokus pada
area yang sering disentuh jamaah, seperti pegangan pintu,
sakelar/tombol, office furniture, handel tangga, dll.

2. Bersihkan dengan disinfektan HVAC air filter secara rutin

Rev. 0 Halaman 15 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

Aktifitas disinfeksi bisa dilakukan oleh petugas masjid atau pihak ketiga/provider. Disinfeksi
difokuskan pada:

1. Alat/Peralatan dan bagian mesin yang sering dipegang

2. Ruang Ibadah

3. Mimbar

4. Ruang Kerja / Kantor Masjid

5. Ruang Tamu

6. Ruang Belajar

7. Ruang Serba Guna / Musholla lama

8. Lantai

9. Area Toilet

10. Rumah Petugas dan Guest House

11. Perangkat Soundsystem / Mic Set

12. Layar computer/keyboard/mouse

Petunjuk disinfeksi secara umum:

1. Disinfeksi bertujuan untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi virus COVID-19

2. Lengkah-langkah disinfeksi harus dilakukan secara rutin sesuai petunjuk dalam panduan
ini. Frekuensi disesuaikan dengan tingkat risiko masing-masing area.

3. Selain program disinfeksi ini, program personal hygiene juga harus diterapkan seperti cuci
tangan dengan sabun setelah dari toilet.

6.3.6 Penerimaan dan Penanganan Material/paket

TUGAS 1. Mengatur proses masuknya barang-barang sesuai dengan prosedur untuk


mencegah penyebaran COVID-19 di masjid.

Menurut referensi dari World Health Organization (WHO) bahwa: “The likelihood of an infected
person containing commercial goods is low, and the risk of catching the virus that causes
COVID-19 from a package that has been moved, traveled, and exposed to different conditions
and temperature is also low.”

Virus tidak bisa bertahan pada permukaan dalam waktu yang lama pada proses
pengiriman/pengapalan dan beberapa factor lingkungan lain yang membuat virus mati.

Hal yang harus dilakukan saat petugas masjid menerima paket ekspedisi yang berasal adalah
sebagai berikut:

1. Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer

Rev. 0 Halaman 16 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

2. Hindari menyentuh bagian wajah, mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak
tercuci dengan sabun

3. Gunakan PPE berupa sarung tangan Nitrile Glove dan face mask jika diperlukan

4. Lakukan disinfeksi permukaan secara rutin dengan bahan disinfektan sesuai petunjuk
sebelumnya

6.3.7 Protokol Physical Distancing

TUGAS 1. Menyusun protocol physical distancing di areal masjid

2. Memastikan protocol physical distancing di areal masjid dijalankan


dengan baik.

Physical distancing adalah salah satu cara yang efektif untuk mencegah potensi penularan virus
COVID-19 dari orang ke orang. Lakukan dengan beberapa cara berikut ini:

1. Menjaga jarak aman antar jamaah minimal 1 meter dengan mengatur shaf, antrian
pengecekan suhu, antrian wudhu dan lainnya. Jika minimum jarak aman tidak terpenuhi
maka harus diterapkan metode pengendalian lain seperti engineering control dan
penggunaan PPE, seperti memakai face mask, Face shield, arah tubuh, pasang physical
barriers, dll.

2. Hindari kontak fisik dengan jamaah lainnya dengan tidak berjabat tangan atau kontak
lainya

3. Hindari memegang bagian yang berpotensi disentuh oleh orang lain (handrail tangga,
handle pintu, peralatan yang digunakan bersama seperti al quran, peralatan sholat
soundsystem/mic set, mimbar, furniture, keyboard/mouse, sakelar, dll)

4. Hindari berdekatan dengan orang yang menunjukkan gejala seperti batuk, pilek, demam.

5. Hindari berkerumun saat antri masuk dan keluar areal masjid terutama saat pengambilan
sandal/sepatu.

6. Hindari pertemuan/meeting dengan kontak langsung (face to face), jika harus dilakukan
maka tidak melibatkan peserta > 10 orang dengan memperhatikan jarak aman 1 meter.

Areal Kerja Kantor Masjid

1. Jika memungkinkan areal kerja kantor masjid didesain untuk menjaga jarak aman minimal
1 meter

2. Hindari lay out tempat kerja berhadapan dengan jarak (face to face) < 1 meter

3. Pasang tanda/rambu-rambu untuk mejaga minimum jarak aman

4. Petugas disarankan untuk melakukan disinfeksi area kerja masing-masing secara rutin

5. Ingatkan ke petugas masjid untuk tidak menyentuh bagian wajah dan rajin menjaga
personal hygiene dengan mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer

Rev. 0 Halaman 17 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

6. Atur ruang meeting supaya digunakan maksimal 10 orang dengan hanya menyediakan 10
tempat duduk. Meeting tidak dilakukan di ruangan kecil, hanya boleh dilakukan di areal
terbuka di selasar masjid dan/atau ruang utama masjid yang disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi.

6.3.8 Screening Kesehatan

TUGAS 1. Menyusun protocol health screening sebelum masuk Masjid

2. Memastikan tindakan pengendalian telah disiapkan jika ada jamaah yang


lolos health screening.

1. Screening Kesehatan Harian dilakukan setiap masjid dibuka mendekati jam sholat.
Pengukuran suhu badan dengan thermometer non-contact (infrared thermometer). Orang
dengan suhu badan > 37.5⁰ C tidak diberikan ijin masuk ruang utama masjid dan sholat
berjamaah.

2. Screening kesehatan dilakukan di pintu akses masuk Masjid untuk semua jamaah. Petugas
health screening adalah petugas khusus dari tim gugus tugas masjid yang telah dibekali
dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai terkait health screening protocol.

3. Orang dengan gejala COVID-19 tidak diperbolehkan masuk Masjid dan disarankan untuk
melakukan karantina mandiri di rumah atau memeriksakan diri ke RS jika kondisi
memburuk.

4. Orang dengan tingkat risiko “TINGGI” dari hasil self-assessment risiko COVID-19 tidak
diperbolehkan masuk area Masjid.

6.3.9 Tamu and Contractors Management

TUGAS 1. Tersedia protocol health screening untuk Tamu internal / eksternal dan
kontraktor atau pekerja maintenance atau konstruksi masjid

2. Memastikan protocol ini dijalankan untuk Tamu internal/eksternal dan


kontraktor yang akan masuk area Masjid

a) Pengelolaan Tamu

Selama Pandemic dan berlakunya PSBB, tamu tidak diperbolehkan memasuki area Masjid
kecuali untuk keperluan yang sangat penting atas persetujuan DKM dan Tim Gugus Tugas
COVID-19 Masjid. Gunakan teleconference meeting jika memungkinkan sebagai pengganti
pertemuan langsung. Tamu untuk keperluan penting dan mendesak yang akan memasuki
Masjid harus mengikui protokol yang ketat sebagai berikut:

1. Mempunyai kelengkapan dokumen perjalanan/travelling yang valid

Rev. 0 Halaman 18 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

2. Mengisi form self-assessment risiko Covid-19 sebelum datang ke lokasi secara online.
Tamu harus melakukan health screening test dan dinyatakan ‘AMAN’ supaya bisa
memasuki area Masjid.

3. Pengukuran suhu badan. Tamu dengan suhu badan > 37.5⁰ C tidak diperbolehkan
masuk areal masjid

4. Semua peralatan yang dibawa harus dilakukan disinfeksi sebelum masuk area Masjid

5. Tamu dengan gejala COVID-19 atau ada riwayat kontak dengan orang yang positif
COVID-19 dalam waktu 14 hari ke belakang maka tidak diperbolehkan masuk area
Masjid.

6. Tamu wajib selalu memakai masker dan sarung tangan yang telah ditentukan oleh
perusahaan.

7. Dilarang melakukan kontak fisik seperti bersalaman/kontak tubuh secara langsung.

8. Personil yang berkomunikasi langsung dengan tamu tersebut diwajibkan untuk


menggunakan APD yang sesuai dengan yang ditentukan (minimal masker)

9. Areal meeting yang akan digunakan telah ditentukan, dan tidak dibenarkan untuk
berganti-ganti ruangan/lokasi

10. Waktu kunjungan dibatasi dan hanya pada area-area yang telah disepakati dan
ditentukan sebelumnya.

11. Semua benda yang disentuh oleh tamu, wajib disterilisasi dengan disinfektan setiap
selesai digunakan dan user memiliki kewajiban untuk melakukan tindakan ini.

12. Areal meeting yang digunakan, wajib di sterilisasi dengan disinfektan setiap selesai
digunakan dan petugas memiliki kewajiban untuk melakukan tindakan ini

13. Tamu hanya diperbolehkan menggunakan toilet yang ditentukan oleh user/host. Toilet
ini tidak boleh digunakan oleh yang lainnya sebelum disterilisasi.

14. Petugas/Personel yang dikunjungi wajib menjamin tidak ada orang yang tidak
berkepentingan akan berinteraksi/berkomunikasi dengan tamu yang dimaksud.

15. Petugas/Personel yang dikunjungi wajib membuat catatan, dengan siapa saja tamu
tersebut berinteraksi selama kunjungannya. Catatan dibuat secara tertulis lengkap
dengan data tanggal, waktu, nama dan nomor identitas, serta nomor telephone orang
yang berinteraksi dengan tamu.

16. Semua tamu yang berkunjung, untuk sementara waktu dilarang menginap di guest
house masjid.

17. Hanya tamu yang telah memenuhi persyaratan dan dinyatakan tidak ada gejala, yang
diijinkan masuk ke area masjid. TIDAK MENERIMA TAMU YANG DARI WILAYAH ZONA
HITAM.

Rev. 0 Halaman 19 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

b) Pengelolaan Kontraktor Masjid

Kontraktor masjid adalah tim atau gabungan pekerja dari pihak ketiga yang bekerja di
areal masjid untuk keperluan perawatan dan pemeliharaan masjid seperti petugas servis
AC, Kipas, elektronik dll termasuk juga pekerja atau tukang bangunan untuk proyek
konstruksi. Setiap kontraktor di Masjid Baitussalam wajib mengikuti protokol sebagai
berikut :

1. Pekerja kontraktor yang akan masuk area Masjid harus mengikuti protocol COVID-19
untuk tamu dan kontraktor yang berlaku di Masjid. Mereka harus mengisi weekly
health screening setiap awal pekan sebelum masuk Masjid. Pekerja kontraktor yang
menunjukkan gejala COVID-19 atau dengan risiko ‘TINGGI’ tidak diijinkan memasuki
area Masjid.

2. Selalu menerapkan physical distancing selama bekerja (tidak berjabat tangan dan jaga
jarak aman 1 meter jika memungkinkan).

3. Pekerja kontraktor harus menerapkan personal hygiene dengan mencuci tangan


dengan sabun dan air mengalir, menutup mulut dan hidung saat bersin/batuk, hindari
menyentuh hidung/mata/mulut, dll.

4. Kontraktor diwajibkan mengikuti seluruh prosedur yang berlaku dan


mengkomunikasikan secara terus menerus terhadap setiap Pekerja dan bertanggung
jawab jika terdapat personil yang tidak mematuhi Protokol COVID-19.

5. Kontraktor wajib memiliki kebijakan dan prosedur pencegahan pendemi dan


melaksanakannya dengan ketat. Prosedur ini harus direview dan disetujui oleh Tim
Gugus Tugas Masjid sebelum diimplementasikan.

6. Kontraktor wajib menyediakan APD yang dibutuhkan dalam mencegah pandemi.

7. Kontraktor harus melakukan kebijakan pembatasan jumlah penumpang dalam


kendaraan pengangkut pekerja untuk menjaga jarak (social distancing).

8. Petugas dan Security akan memastikan pengelolaan kontraktor dalam upaya


pencegahan pandemic berjalan dengan baik dan lancar.

9. Saat masuk waktu sholat, semua pekerjaan WAJIB dihentikan dan Pekerja Kontraktor
bergantian Sholat. Jika memungkinkan Pekerja kontraktor mengikuti sholat
berjamaah dengan syarat wajib membersihkan diri dan mandi terlebih dahulu. Jika
tidak memungkinkan maka diatur secara individu dan disediakan areal sholat khusus
untuk pekerja kontraktor di areal musholla lama.

6.3.10 Promosi dan Kampanye Kesehatan

TUGAS 1. Melakukan edukasi kepada jamaah dan semua yang interaksi dan
berkepentingan di Masjid mengenai Covid-19 dan cara untuk mencegah
serta pengendalian penyebaran di Masjid

Rev. 0 Halaman 20 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

Program promosi dan kampanye kesehatan harus dilakukan di Masjid dengan berbagai media
komunikasi yang ada, seperti poster, spanduk, standing banner, email blast, flyer, selebaran,
dll. Materi promosi diantaranya sebagai berikut:

1. Informasi mengenai pengertian apa itu COVID-19

2. Protocol pencegahan COVID-19 di Masjid dan bagaimana melindungi diri dari COVID-19

3. Apa yang harus dilakukan jika merasa sakit dengan gejala COVID-19, alur pelaporan dan
pemeriksaannya

4. Praktek PHBS, seperti prosedur cuci tangan, etika bersin, personal hygiene, physical
distancing

5. Penggunaan masker, dll.

6.4 MITIGATION BARRIERS

6.4.1 Peningkatan Sistem Immune

TUGAS 1. Menyusun dan melaksanakan program peningkatan immune system


jamaah

Penting untuk menjadi catatan bahwa belum ada vaksin untuk mencegah Covid-19. Hal yang
harus dilakukan saat ini adalah menghindari paparan virus tersebut serta menjaga imun tubuh
tetap sehat dan fit. Cara menjaga sistem imun tetap sehat melawan virus Covid-19:

1. Cukup Tidur 7 – 9 Jam dalam sehari

2. Konsumsi Makanan Sehat

3. Konsumsi multivitamin

4. Olahraga rutin

5. Kendalikan stress

6. Berhenti Merokok

7. Berjemur di bawah sinar matahari pagi hari sebelum jam 10 selama 15 menit

8. Jauhi lemak jahat

6.4.2 Disinfeksi dan Pembersihan Area pada Kasus Confirm COVID-19

TUGAS 1. Pahami kondisi-kondisi yang memerlukan pembersihan dan disinfeksi ini


dan susun prosedur/protocol-nya. Bisa mengacu ke peraturan atau
panduan dari Kementerian Kesehatan RI, Peraturan Daerah/Gubernur,
atau dari Lembaga terpercaya lain seperti CDC atau WHO.

Rev. 0 Halaman 21 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

Disinfeksi dan pembersihan ini dilakukan dimana terdapat kasus terkonfirmasi positif COVID-
19 pada jamaah yang aktif dari hasil test atau hanya sebagai langkah pencegahan.
Pembersihan segera dilakukan setelah mendapatkan hasil konfirmasi positif COVID-19
diperoleh. Penundaan dapat mengakibatkan virus bisa menular hingga ke waktu sholat
berikutnya.

Pandemic Response Team harus berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Masjid dan Kecamatan
jika diperlukan proses disinfeksi seluruh areal masjid yang berpotensi mengganggu jalannya
kegiatan ibadah di Masjid, termasuk jika harus dilakukan penutupan masjid sementara untuk
deaktifasi virus yang ada di area Masjid.

1. Hal yang harus diperhatikan jika melakukan pembersihan dan disinfektan pada area kasus
positif COVID-19:

a) Proses pembersihan, disinfektan, dan pembuangan limbah B3 dilakukan oleh


personel yang sudah terlatih dan kompeten.

b) Menggunakan alat dan peralatan yang memadai dan PPE standar untuk disinfeksi
sesuai panduan ini

c) Mengikuti tatacara permbersihan dan disinfektan sesuai peraturan dan perundangan


yang berlaku termasuk pembuangan limbah B3.

d) Gunakan produk disinfektan yang efektif untuk menghilangkan virus COVID-19

2. Pandemic Response Team harus saling koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan
melakukan pengawasan untuk memastikan:

a) Rencana spesifik dan strategi telah dibuat untuk pembersihan dan disinfektan
seluruh area di Masjid dimana jamaah positif berinteraksi.

b) Hanya personel yang berwenang yang diperbolehkan berada di lokasi disinfektan

c) Tim disinfektan menggunakan PPE standard dan pembuangan PPE dilakukan dengan
cara yang benar

d) Jamaah lainnya mengetahui bahwa area telah di-disinfeksi.

3. Personal Protective Equipment (PPE)

a) Staf kebersihan HARUS MEMAKAI sarung tangan dan pakaian pelindung badan untuk
semua tugas dalam proses pembersihan, termasuk saat menangani sampah.

b) APD lain yang diperlukan yaitu pelindung kepala, mata dan wajah, sepatu safety
bahan kimia (chemical safety boot), dan pelindung nafas jika diperlukan.

c) Sarung tangan dan baju pelindung harus dilepas dengan hati-hati untuk menghindari
kontaminasi ke pemakai dan daerah sekitarnya. Bersihkan tangan setelah melepas
sarung tangan.

d) Pastikan staff/petugas kebersihan mendapatkan training tentang cara pemggunaan


APD yang benar.

Rev. 0 Halaman 22 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

4. Pembuangan

Pembuangan semua sampah terkait proses pembersihan dan disinfektan harus mengikuti
peraturan dan undang-undang tentang Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

6.4.3 COVID-19 Emergency Response dan Protokol Penanganan Orang dengan


Gejala COVID-19 di Areal Masjid

TUGAS 1. Menyusun prosedur Covid-19 emergency response di Masjid

2. Tersedia protocol penanganan orang yang bergejala COVID-19 di tempat


kerja, termasuk PPE dan prosedur komunikasi dengan dinas kesehatan
setempat.

3. Memastikan semua petugas penanganan memahami protocol penanganan


orang yang bergejala COVID-19 di tempat kerja ini dengan baik.

4. Menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk melaksanakan


tersebut

5. Melakukan sosialisasi dan latihan/drill Covid-19 emergency response


procedure di Masjid

Masjid harus menyusun Covid-19 emergency response plan terkait prosedur evakuasi jika
terdapat jamaah yang tidak sadarkan diri / tidak mampu untuk melakukan self-evacuation
dengan gejala Covid-19 di areal Masjid. Protokol ini untuk menangani jamaah yang menunjukkan
gejala sakit COVID-19 di areal masjid. Apabila ada jamaah yang mendadak mengalami gejala
COVID-19 dan/atau tidak sadarkan diri di areal masjid maka lakukan segera langkah-langkah
berikut:

1. Segera hubungi petugas penanganan yang ditunjuk di masing-masing Masjid. Petugas ini
bisa seorang:

a) Dokter atau Perawat Rumah Sakit / Puskesmas / Tim Medis Gugus Tugas Serpong

b) Petugas Masjid yang terlatih

2. Jamaah yang bergejala harus menggunakan masker dan dilakukan evakuasi segera

3. Setiap petugas yang mendatangi jamaah yang bergejala harus menggunakan PPE standar
penanganan pasien Covid-19 yaitu (HazMat Suit, face mask, goggle, face shield, safety
boot, dan sarung tangan medical glove)

4. Orang yang bergejala COVID-19 segera diarahkan untuk ke Rumah Sakit / fasilitas medis
sesuai arahanTim Gugus Tugas Kecamatan Serpong untuk pemeriksaan lebih lanjut.

a) Jika jamaah yang bergejala mampu mengendarai kendaraan sendiri, mintalah untuk
berkendara sendiri menuju ke rumah sakit / fasilitas medis terdekat. Hindari
menggunakan transportasi umum.

Rev. 0 Halaman 23 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

b) Atau menggunakan embulance yang tersedia di Masjid. Pastikan pasien menggunakan


masker dan sarung tangan medical glove.

c) Driver ambulance menggunakan PPE yang sama dengan tim penanganan pasien.

d) Pastikan ambulance/kendaraan pengangkut di-disinfeksi (semua permukaan tempat


duduk, tandu, dashboard, pegangan pintu, seatbelt, dll.) dengan cairan disinfektan
setelah mengangkut pasien. Petugas disinfektan harus menggunakan PPE standar
petugas disinfektan sesuai dengan panduan ini.

5. Tim penanganan berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Masjid Baitussalam dan Ketua DKM
Baitussalam. Lalu selanjutnya Tim Gugus Tugas Baitussalam melakukan koordinasi lebih
lanjut dengan Tim Gugus Tugas Kecamatan Serpong.

6. Tim Gugus Tugas COVID-19 Masjid harus menyediakan PPE untuk evakuasi minimal 5 set
untuk tim evakuasi. PPE yang digunakan untuk evakuasi adalah:

a) Pelindung pernafasan Masker N95 atau surgical mask

b) Pelindung wajah (face shield)

c) Palindung mata (safety goggle)

d) Hazmat Suit

e) Pelindung tangan (Medical Glove)

f) Rubber safety boots

7. Petugas yang selesai melakukan evakuasi harus segera mandi, ganti baju dan seluruh
hazmat dan APD yang telah digunakan harus dibuang dan diperlakukan sebagai Limbah B3.

8. Apabila dalam beberapa hari setelah evakuasi, petugas evakuasi masjid menunjukkan
gelaja demam, batuk, sesak nafas dan sakit maka harus segera mengikuti Rapid Test di
Rumah Sakit atau Pelayanan Kesehatan yang menyediakan lalu karantina 14 hari di rumah
atau tempat yang telah ditentukan.

9. Jika hasil Rapid Test dinyatakan reaktif, maka petugas tersebut harus segera melakukan
PCR Swab Test dan karantina 14 hari sambil menunggu hasil tes dan keputusan selanjutnya.

6.5 EVALUASI COVID-19 AWARENESS

Evaluasi kesadaran jamaah akan Covid-19 dilakukan untuk melihat sejauh mana pemahaman
risiko Covid-19 terhadap diri jamaah dan tindakan pencegahan/penanganan yang ada di Masjid.
Mengingat virus ini belum ada vaksin-nya sehingga keberhasilan implementasi semua tindakan
pencegahan dan penanganannya sangat dipengaruhi oleh hal ini. Evaluasi dapat dilakukan
secara online menggunakan google form atau dengan diskusi langsung kepada jamaah sesuai
dengan pengalaman dan penilaian masing-masing.

Rev. 0 Halaman 24 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

6.6 AUDIT IMPLEMENTASI PROTOKOL COVID-19

Audit implementasi protokol terkait Covid-19 dilakukan untuk memastikan implementasi


protokol Covid-19 dilaksanakan dengan baik dan benar di Masjid. Tim auditor terdiri dari Tim
Gugus Tugas COVID-19, DKM, Yayasan dan perwakilan Jamaah. Audit dan inspeksi dilaksanakan
secara rutin selama masa pandemic Covid-19. Hasil temuan audit dan/atau inspeksi
disampaikan dan dibahas bersama Tim dalam briefing atau forum lainnya. Rencana tindakan
perbaikan disusun dan dimonitor secara berkala.

7.0 DOKUMEN DAN LAMPIRAN

Lampiran 01. Flow Proses Pengajuan Ijin Akses Masjid

Lampiran 02. Daftar Pertanyaan Form Penilaian Risiko Mingguan COVID-19


Bismillah,

ّ ٰ ‫اﻟﺴﻼم ﻋﻠﯿﻜﻢ ورﺣﻤﺔ‬


‫ﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﮫ‬

Berikut adalah form untuk penilaian risiko jamaah masjid Baitussalam The Green BSD City. Silahkan
isi dengan lengkap untuk mengetahui tingkat risiko jamaah.

Form ini diisikan secara online setiap hari Rabu paling telat pukul 24:00 untuk mengidentifikasi
potensi risiko jamaah dan sebagai dasar Tim Gugus Tugas COVID-19 Masjid Baitussalam dalam
menerbitkan Ticket / Surat Ijin masuk dan sholat berjamaah di Masjid Baitussalam.

Terima kasih

nb. Mohon kirimkan foto pribadi melalui email ke : gugustugascovidbaitussalam@gmail.com (bisa


berupa pas foto, selfie atau lainnya yang memperlihatkan wajah, image format max size 10MB)
Rev. 0 Halaman 25 dari 29
Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

Hari / Tanggal : AutoFill

Nama :

Alamat Rumah :

Nomor HP :

Email :

Saya bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan □ YA □ TIDAK


sebenar-benarnya, karena saya menyadari jawaban jujur saya akan
membantu mengurangi penyebaran COVID-19 di lingkungan keluarga,
rumah dan masjid.

Daftar Pertanyaan Penilaian Risiko Jamaah Mingguan (Skor 1 jika Ya)

No Daftar Pertanyaan Kriteria Jawaban


1 Apakah Anda atau orang serumah ada riwayat perjalanan dari □ YA □ TIDAK
luar daerah yang zona merah?

Catatan: Hindari perjalanan keluar daerah jika tidak mendesak.

2 Apakah Anda atau orang serumah ada riwayat kontak dengan □ YA □ TIDAK
seseorang yang memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah
yang zona merah?

Catatan: Lakukan physical distancing.

3 Apakah Anda ada riwayat mengunjungi fasilitas kesehatan yang □ YA □ TIDAK


merawat pasien COVID-19?

Catatan: Hindari kunjungan ke fasilitas kesehatan jika tidak


mendesak.

4 Dalam satu pekan ini Saya pergi keluar rumah : Bekerja / Pasar / □ YA □ TIDAK
Supermarket / Toko / rumah tetangga / rumah saudara

Catatan: Lakukan physical distancing dan jaga higienitas serta


terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

5 Dalam satu pekan ini Saya pergi keluar kota / propinsi yang zona □ YA □ TIDAK
merah

Catatan: Hindari perjalanan keluar kota apabila tidak mendesak.

6 Dalam satu pekan ini Saya menggunakan transportasi umum : □ YA □ TIDAK


becak / ojek pangkalan / transportasi online / angkot / bus /
taksi / kereta api / kapal laut / pesawat udara?

Catatan: Gunakan kendaraan pribadi, ikuti aturan yang berlaku.

Rev. 0 Halaman 26 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

No Daftar Pertanyaan Kriteria Jawaban


7 Dalam satu pekan ini Saya TIDAK selalu memakai masker □ YA □ TIDAK
(menutupi hidung & mulut dengan benar) pada saat berkumpul
dengan orang lain?

Catatan: Selalu gunakan masker dan jaga jarak fisik aman

8 Dalam satu pekan ini saya bertemu dengan orang / tamu yang □ YA □ TIDAK
tidak dikenal

Catatan: Lakukan physical distancing dan jaga higienitas

9 Dalam satu pekan ini Saya bertemu dengan orang sakit Demam / □ YA □ TIDAK
Batuk / Sesak Nafas?

Catatan: Lakukan physical distancing dan gunakan masker serta


terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

10 Dalam satu pekan ini Saya TIDAK selalu melakukan Physical □ YA □ TIDAK
Distancing (jarak fisik aman) di manapun berada (minimal 1
meter jika menggunakan masker & minimal 2 meter jika tidak
memakai masker) !

Catatan: Lakukan physical distancing dan gunakan masker serta


terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

11 Dalam satu pekan ini Saya berjabat tangan dengan orang lain □ YA □ TIDAK

Catatan: Hindari berjabat tangan dengan orang lain

12 Dalam satu pekan ini Saya TIDAK selalu membersihkan tangan □ YA □ TIDAK
dengan hand sanitizer/ tissue basah setelah menyentuh benda /
barang yang juga dipegang orang lain?

Catatan: Gunakan sarung tangan/tissue saat menyentuh benda,


lebih sering mencuci tangan.

13 Dalam satu pekan ini Saya menyentuh benda/ uang/ dokumen/ □ YA □ TIDAK
pintu/ pegangan tangga, dll yang juga disentuh orang lain

Catatan: Gunakan sarung tangan/tissue saat menyentuh benda,


lebih sering mencuci tangan.

14 Dalam satu pekan ini Saya makan di luar rumah (warung / □ YA □ TIDAK
restoran)?

Catatan: Bawa bekal dari rumah, kurangi makan di luar rumah.

15 Dalam satu pekan ini Saya TIDAK mencuci tangan dengan sabun □ YA □ TIDAK
setelah tiba tempat tujuan

Catatan: Lebih sering mencuci tangan dengan sabun.

Rev. 0 Halaman 27 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

No Daftar Pertanyaan Kriteria Jawaban


16 Apakah Anda berada di wilayah kelurahan tempat orang yang □ YA □ TIDAK
status positif terinfeksi Covid-19?

Catatan: Minimalisir frekuensi keluar rumah jika tidak penting.

17 Dalam satu pekan ini salah satu anggota keluarga Saya □ YA □ TIDAK
mengalami Demam / Batuk / Sesak Nafas?

Catatan: Segera periksakan ke dokter melalui aplikasi konsultasi


kesehatan online jika memungkinkan atau berobat ke dokter
yang dipastikan minim risiko penularan eksternal.

18 Dalam satu pekan ini salah satu anggota keluarga Saya pergi □ YA □ TIDAK
keluar rumah : Bekerja / Pasar / Supermarket/ Toko / rumah
tetangga / rumah saudara

Catatan: Minimalisir frekuensi keluar rumah jika tidak penting.

19 Saya TIDAK memasang hand sanitizer / wastafel yang dilengkapi □ YA □ TIDAK


sabun antiseptik di dekat pintu masuk rumah?

Catatan: Sediakan hand sanitizer / tissue basah / masker /


sabun antiseptic bagi keluarga

20 Saya TIDAK menyediakan hand sanitizer / tissue basah / masker / □ YA □ TIDAK


sabun antiseptic bagi keluarga di rumah

Catatan: Sediakan hand sanitizer / tissue basah / masker /


sabun antiseptic bagi keluarga

21 Dalam satu pekan ini Saya TIDAK segera merendam serta □ YA □ TIDAK
memisahkan baju & celana bekas di pakai dari luar rumah
kedalam air yang diberi sabun detergen cair / bubuk?

Catatan: Segera pisahkan serta merendam baju & celana


pakaian bekas di pakai dari luar rumah kedalam air yang diberi
sabun detergen cair / bubuk.

22 Dalam satu pekan ini Saya TIDAK segera mandi setelah tiba dari □ YA □ TIDAK
perjalanan luar rumah?

Catatan: Segera mandi & atau keramas setelah tiba dari


perjalanan luar rumah

23 Saya TIDAK mensosialisasikan check list penilaian resiko pribadi □ YA □ TIDAK


ini kepada keluarga di rumah?

Catatan: Sosialisasikan isi penilaian resiko pribadi ini kepada


keluarga di rumah

24 Satu pekan ini dalam sehari saya tidak terkena sinar matahari □ YA □ TIDAK
minimal 15 menit.

Rev. 0 Halaman 28 dari 29


Issue Date 05/06/20
Prosedur Operasional Masjid di Masa Pandemi

No Daftar Pertanyaan Kriteria Jawaban


Catatan: Usahakan terkena sinar matahari minimal 15
menit/hari

25 Saya tidak rutin berolah raga minimal 30 menit/hari □ YA □ TIDAK

Catatan: Usahakan berolah raga minimal 30 menit sehari

26 Saya tidak rutin minum multivitamin (Vit C / Vit D empon-empon □ YA □ TIDAK


/ jamu / Madu dan material peningkat imunitas lainnya sesuai
anjuran dokter atau ahli

Catatan: Pastikan cukup minum air putih (minimal 2 liter/hari),


konsumsi makanan bergizi cukup dan rutin minum multivitamin /
empon-empon / jamu sesuai rekomendasi dokter/heath advisor

27 Saya TIDAK selalu tidur cukup (minimal 8 jam) ? □ YA □ TIDAK

Catatan: Usahakan tidur cukup (8 jam)

28 Usia Saya diatas 50 tahun. □ YA □ TIDAK

Catatan: Jaga pola hidup sehat

29 Saya mempunyai penyakit penyerta : jantung/ diabetes/ □ YA □ TIDAK


hipertensi/ gangguan pernafasan kronik atau penyakit berat
lainnya?

Catatan: Jaga pola hidup sehat dan segera konsultasi dengan


Tim Dokter Gugus Tugas Masjid Baitussalam

30 Apakah dalam 14 hari terakhir ini anda pernah mengikuti Rapid □ YA □ TIDAK
Test dan hasilnya reaktif?

Catatan: Jika tidak pernah mengikuti Rapit Test atau pernah


mengikuti Rapid Test dan hasilnya Negatif/Non Reaktif maka
jawab Tidak. Jawaban "YA" hanya untuk yang pernah mengikuti
Rapid Test dan hasilnya Reakfit/Positif. Amanah informasi data
jamaah insyaAllah akan dijaga kerahasiaannya oleh Tim

Keterangan:

Nilai YA 1-10 = Resiko Rendah

Nilai YA 11-20 = Resiko Sedang

Nilai YA 21-30 = Resiko Tinggi

Rev. 0 Halaman 29 dari 29


Issue Date 05/06/20

Anda mungkin juga menyukai