0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
31 tayangan15 halaman
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemeriksaan dan pengujian pesawat angkat yang meliputi persiapan (data, peralatan, personil), pemeriksaan komponen, pengujian tanpa beban dan beban, serta pemeriksaan setelah pengujian untuk memastikan keamanan dan kelayakan operasi pesawat angkat.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
6. Prosedur Pemeriksaan Dan Pengujian Pesawat Angkat (Km)
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemeriksaan dan pengujian pesawat angkat yang meliputi persiapan (data, peralatan, personil), pemeriksaan komponen, pengujian tanpa beban dan beban, serta pemeriksaan setelah pengujian untuk memastikan keamanan dan kelayakan operasi pesawat angkat.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemeriksaan dan pengujian pesawat angkat yang meliputi persiapan (data, peralatan, personil), pemeriksaan komponen, pengujian tanpa beban dan beban, serta pemeriksaan setelah pengujian untuk memastikan keamanan dan kelayakan operasi pesawat angkat.
1. Persiapan Pemeriksaan dan Pengujian Pesawat Angkat 2. Pemeriksaan dan Pengujian Pesawat Angkat 3. Pemeriksaan komponen pesawat angkat 4. Pemeriksaan pemindah tenaga penggerak 5. Pemeriksaan konstruksi bawah 6. Pemeriksaan konstruksi atas 7. Pemeriksaan setelah pengujian I. Tahap Persiapan Pemeriksaan dan Pengujian Pesawat Angkat 1. Kelengkapan Data Pesawat Angkat Sebelum melakukan pemeriksaan dan pengujian langkah pertama yang harus disiapkan adalah kelengkapan data dari pesawat angkat yang akan diperiksa dan diuji.Pemeriksaan dan kelengkapan data pesawat ini meliputi:
a. Data teknis atau riwayat hidup
b. Gambar konstruksi c. Wiring diagram d. Sertifikat bahan e. Dan lain-lain 2. Peralatan Pemeriksaan dan Pengujian Pesawat Angkat 1. Peralatan pemeriksaan visual a. Kaca pembesar b. Palu c. Kunci-kunci d. Jangka sorong e. Lampu senter f. Pulley gauge g. Filter gauge
2. Peralatan uji tanpa rusak
a. Magnetic particle inspection device b. Ultrasonic tester c. Radiographic tester d. Wire rope tester e. Penetrant dye 4. Personil Pemeriksaan dan 3. Peralatan pengujian Pengujian Pesawat Angkat beban Berdasarkan UU No.1 tahun a. Alat penimbang 1970 tentang Keselamatan Kerja, maka personil yang berhak beban untuk melakukan pemeriksaan b. Meteran dan pengujian pesawat angkat adalah: c. Pengukur beban • Pegawai pengawas d. Theodolite • Ahli keselamatan kerja • Operator pesawat angkat e. Beban Uji • Pembantu pelaksana: Bidang mekanik Bidang listrik Operator uji tanpa rusak Rigger • Berdasarkan PP No.19 tahun 1973 dan PP No.11 tahun 1979, maka dalam pemeriksaan dan pengujian pesawat angkat Menteri Pertambangan dan Energi Republik Indonesia melimpahkan wewenangnya kepada Direktur Jenderal Migas tanpa melepaskan tanggung jawabnya, sedangkan dalam pelaksanaan pengawasan lapangan tugas Direktur Jenderal Migas, tugas dan pekerjaannya oleh Pelaksana Inspeksi Tambang Migas. • Dalam hal ini tidak berarti bahwa pelaksanaan pemeriksaan pesawat angkat tersebut tidak boleh dilibatkan pihak ketiga. II. Pemeriksaan dan Pengujian Pesawat Angkat A.Pemeriksaan komponen pesawat angkat 1. Pemeriksaan tenaga penggerak a. Motor bakar b. Motor hidrolis c. Motor angin
2. Pemeriksaan pemindah tenaga
penggerak • Pemeriksaan pemindah tenaga penggerak (drive train) dari kopling, versenelling, reduction gear dsb. 4. Pemeriksaan konstruksi atas 3. Pemeriksaan konstruksi bawah a. Pemeriksaan kondisi badan a. Pemeriksaan roda dan rantai pengimbang b. Pemeriksaan silinder dan roda dari b. Pemeriksaan kabin operator sistem hidrolis dan peralatan yang ada di c. Pemeriksaan rem kaki dan tangan dalamnya c. Boom dan Jib d. Pemeriksaan roda gigi pemutar dan badan meja putar d. Sambungan ujung e. Drum e. Pemeriksaan sistem kemudi f. Sheave f. Pemeriksaan kondisi badan g. Tali kawat baja (chassis) h. Rantai i. Kait j. Shackle dan baut mata k. Head ball B. Pemeriksaan perangkat keselamatan kerja
Pemeriksaan ini meliputi:
1. Automatic Indicator Devices a. Weight Load Indicator b. Load Moment Linear c. Boom Angle Indicator d. Drum Turn Indicator e. Shift Loading Indicator f. Level Indicator g. Radius Indicator 2.Kunci-kunci (Lock) a. Out riggers lock b.Boom hoist brake lock c. Swing lock d.Drum brake lock e.Hoist brake lock 3.Tabel beban (load chart) 4.Daftar radius operasi 5.Boom back stop 6.Anti-two block C. Pemeriksaan uji tanpa rusak Metode uji tanpa rusak yang dipakai tergantukng kepada lokasi dan tipe kerusakan yang diuji. Uji tanpa rusak meliputi: a. Magnetic particle inspection b.Ultrasonic test c. Radiographic test d.Wire rope test e.Dye penetrant test D. Pengujian Pesawat Angkat • Pengujian dilakukan setelah pemeriksaan secara menyeluruh hasilnya memenuhi syarat. Pengujian ini menjadi tanggung jawab pegawai pengawas atau ahli K3 pesawat angkat (Berdasarkan UU No.1 Tahun 1970) atau Kepala Inspeksi Tambang Migas dibantu Pelaksana Inspeksi Tambang Migas (Berdasarkan PP No.19 Tahun 1973 dan PP No.11 Tahun 1979). Jenis-Jenis Pengujian 1. Uji tanpa beban Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui dan memastikan apakah semua alat pengaman pada pesawat angkat yang diuji berfungsi dengan baik. Pengujian ini meliputi: a. Uji kecepatan • Untuk mengetahui dan memastikan kecepatan hoisting dan lowering
b. Pengujian alat pengaman dan alat
penunjuk untuk mengetahui dan memastikan fungsi dari: Limit switch Penunjuk tekanan dan temperature Rem hoisting dan lowering Penunjuk sudut boom 2. Uji beban dinamis Tujuan uji beban dinamis adalah untuk mengetahui dan memastikan semua alat pengamannya tetap bekerja dengan baik pada saat mengangkat beban. • Pengujian ini meliputi: a. Mengangkat dan menurunkan beban dengan menggunakan wire rope hoist dengan beban sebesar 25%, 50%, dan 100% dari Safe Working Load (SWL) b. Mengangkat dan menurunkan boom dengan beban sebesar 25%, 50%, dan 100% dari Safe Working Load (SWL) c. Memutar (swing) sebesar 180° dengan membawa beban sebesar 25%, 50%, dan 100% dari Safe Working Load (SWL)
3. Uji beban statis
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui dan memastikan kekuatan struktur rem dari pesawat angkat, berat beban yang diangkat adalah 110% dari Safe Working Load (SWL). E. Pemeriksaan setelah pengujian Untuk memastikan kondisi pesawat angkat setelah pengujian, perlu dipastikan tidak ada keretakan, deformasi tetap, tidak ada sambungan mengendor dan atau menjadi cacat setelah pengujian.