Garuda 1079201
Garuda 1079201
Neni Sihombing
Balai Bahasa Provinsi Papua
Jalan Yoka Waena, Distrik Heram, Jayapura, Papua 99358.
Telepon: 085254313815, Faksimile: (0967) 574154,
Pos-el:nenisihombing@gmail.com
Abstract
Papua has 307 languages. But, the researchers never investigate about Papuan
vocabulary in the Great Dictionary of the Indonesian Language (KBBI) IV edition.
This research discusses about (1) Papuan vocabulary in KBBI and (2) its
characteristics by the form, class, meaning, the possibility of becoming Indonesian
vocabulary, inconsistencies, and obstacles. The goals of this research is to describe
about (1) Papuan vocabulary in KBBI and (2) its characteristics by the form, class,
meaning, the possibility of becoming Indonesian vocabulary, inconsistencies, and
obstacles. Method of this research is descriptive analitics. Data was collected by
documentation technique. The result of this research is to find 134 Papuan elements
entering KBBI and they have form, class, and meaning variously. They are consists of
noun, verb, and adjective. Papuan vocabulary has possiblity to enter in KBBI next
edition if they don’t have culture concept (specially). However, the writer found
inconsistencies and obstacles in the KBBI IV edition.
Abstrak
Kata kunci: kosakata, bahasa Papua, bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa
Indonesia
Multilingual, Volume XIV, No.2, Desember 2015
192
Neni Sihombing: Senarai Kosakata Bahasa Papua dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia PusatBahasa Edisi IV
193
Multilingual, Volume XIV, No.2, Desember 2015
pungutan kata/ istilah baru dan (2) cara sinonimnya; dan (5) istilah yang diserap
pembentukan unsur baru dan pemaduan lebih cocok dan tepat karena tidak
kosakata yang sudah ada. Lebih lanjut, tim mengandung konotasi buruk (Tim Palito
Pembentukan Istilah dari Pusat Bahasa Media, 2012:70).
(2008:1) menyebutkan bahwa pembentukan Sunaryo dan Sri Sukesih Adiwimarta
istilah perlu memperhatikan persyaratan (2000:226) mengemukakan bahwa proses
dalam pemanfaatan kosakata bahasa penyerapan kosakata bahasa asing dapat
Indonesia. Adapun persyaratan tersebut digunakan sebagai bahan istilah melalui
adalah sebagai berikut (1) kata atau frasa proses berikut (1) penyerapan dengan
yang paling tepat untuk mengungkapkan penyesuaian ejaan dan lafal; (2) penyerapan
konsep termaksud dan tidak menyimpang secara utuh tanpa penyesuaian lafal; (3)
dari makna; (2) kata atau frasa yang paling penyesuaian sekaligus penerjemahan; (4)
singkat di antara pilihan yang tersedia yang penyerapan secara utuh istilah yang ejaannya
mempunyai rujukan sama; (3) istilah yang bertahan dalam banyak bahasa yang dipakai
dipilih harus bernilai rasa baik; (4) istilah juga di Indonesia dengan syarat diberi garis
yang dipilih sedap didengar (eufonik); dan bawah tunggal atau dicetak miring; dan (5)
(5) istilah yang dipilih yang bentuknya penyerapan melalui penerjemahan.
seturut kaidah bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia terus tumbuh dan METODE PENELITIAN
berkembang sebagai bahasa yang hidup. Metode yang digunakan dalam
Berkembangnya kosakata bahasa Indonesia penelitian ini ialah metode deskriptif
dilakukan melalui penyerapan atau analitik. Metode deskriptif analitik adalah
penerjemahan. Bahasa asing (bahasa Arab, metode dengan cara menguraikan, sekaligus
bahasa Inggris, dan lain-lain) dapat dijadikan menganalisis data. Dengan menggunakan
sumber serapan dalam berbagai kosakata kedua cara tersebut bersama-sama, maka
bahasa Indonesia. Selain itu, sumbangsih diharapkan objek dapat diberikan makna
dari bahasa daerah juga tidak bisa dipungkiri. secara maksimal (Ratna, 2010:336).
Bahasa daerah merupakan sumber utama, Pengambilan data dilakukan dengan studi
sedangkan bahasa asing menjadi sumber pustaka, yaitu mengumpulkan kosakata
tambahan dalam memperkaya bahasa bahasa-bahasa Papua dari KBBI edisi IV.
Indonesia. Kemudian, data tersebut dicatat dan
Penyerapan istilah untuk menjadi dikartukan. Adapun metode analisis
istilah Indonesia dilakukan berdasarkan pada datayang digunakan dalam penelitian ini
(1) istilah yang diserap meningkatkan adalah padan referensial. Menurut
ketersalinan bahasa sumber dan bahasa Djajasudarma (2006:9), metode padan
Indonesia secara timbal balik; (2) istilah referensial adalah salah satu metode yang
yang akan diserap mempermudah menekankan pada referensi atau makna dari
pemahaman teks oleh pembaca Indonesia unsur/kosakata.
karena lebih dahulu dikenal; (3) istilah yang
diserap lebih ringkas; (4) istilah yang diserap
mempermudah kesepakatan antarpakar jika
padanan terjemahannya terlalu banyak
194
Neni Sihombing: Senarai Kosakata Bahasa Papua dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia PusatBahasa Edisi IV
195
Multilingual, Volume XIV, No.2, Desember 2015
196
Neni Sihombing: Senarai Kosakata Bahasa Papua dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia PusatBahasa Edisi IV
1
38. etai N Jyw Seni suara yang dibawakan dengan 382
tari-tarian perpaduan antara
nyanyian dan tarian yang utuh dan
menyatu tetap
2
39. etai N Jyw Tari pergaulan atau tari permainan 382
khas suku Dani
2
40. etai watarek N Jyw Tari-tarian kemenangan 382
41. Eweai N Dn Rumah tradisional masyarakat 385
Papua, berbentuk bulat, yang dihuni
oleh kaum perempuan
42. Favano N Wrp Jaring besar untuk menangkap ikan 389
secara beramai-ramai
43. Fotur N Brk Burung merpati dengan dada 399
berwarna merah
44. Gagar N Abr Lantai rumah yang dibuat dari pohon 405
palem
2
45. garai N Jyp Orang yang badannya terkena 416
penyakit kulit seperti kadas
46. Gisiamo N Brk Burung nuri berkepala merah 454
47. Gowai N Dn Lagu dalam bentuk pantun yang 460
indah, isinya berupa penghormatan,
pemberkatan, pujian, celaan, dan
kutukan
48. Honae N Dn Rumah tradisional masyarakat 507
Papua, berbentuk bulat, biasanya
dihuni oleh laki-laki
49. Igora N Brk Burung kakaktua yang berwarna 518
biru
50. Inam N My Ikat kepala dari kecil-kecil kulit 530
kerang
51. Inapu N Dn Perang yang didasarkan atas 530
perintah leluhur
52. Inomosi N Dn Bulu badan manusia 538
53 Iwimutu N My Kuku burung pemangsa, yang 553
dipakai sebagai hiasan hidung
54. Jamor A Brk Burung kumkum; 563
55. Kaborbor N Ff Manusia yang dapat berubah rupa 597
menjadi berwujud setan
56. Kabumuh N Awy Cara penyembuhan penyakit dengan 597
cara menarik-narik rambut sambil
menyebut nama orang-orang tertentu
yang dicurigai
57. Kaido N Ekg Nyanyian dengan harmonika mulut 602
(berupa teriakan-teriakan nyaring),
dilakukan pada saat bekerja atau
berperang untuk memberi semangat
58. Kamau N Stn Pisau dari tulang binatang 611
197
Multilingual, Volume XIV, No.2, Desember 2015
198
Neni Sihombing: Senarai Kosakata Bahasa Papua dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia PusatBahasa Edisi IV
199
Multilingual, Volume XIV, No.2, Desember 2015
200
Neni Sihombing: Senarai Kosakata Bahasa Papua dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia PusatBahasa Edisi IV
Unsur-unsur atau kosakata tersebut dapat jin yang hidupnya di hutan, tubuhnya
dideskripsikan sebagai berikut. berukuran lebih kesil atau sangat pendek
daripada manusia kerdil’ (hlm. 209); (3)
Berdasarkan Bentuk kininjo hokoijo (stn) n ‘kegiatan menangkap
a. Kata Dasar ikan yng dilakukan oleh kaum laki-laki’
Penulis menemukan sebagian besar (hlm.724); (4) rame hefa (stn) n ‘gagang
atau 128 unsur merupakan kata dasar. kapak batu’ (hlm.1137);dan (5) bakar batu
Contohnya adalah (1) amber (pp) n ‘orang (pp) n ‘1 upacara bakar batu; 2 cara
yang tidak termasuk rumpun asli Papua memasak makanan berupa umbu-umbian,
(kaum pendatang) seperti orang Bugis, orang sayur-sayuran, daging, dan sebagainya
Jawa, orang Batak’ (hlm. 49); (2) alino (jyw) dengan menggunakan bara batu yang
v ‘menggambarkan sesuatu dengan contoh’ dipanaskan’ (hlm.121).
(hlm.42); (3) benep (my) n ‘arwah orang
kaya yang telah meningal dunia’ (hlm.169); Berdasarkan Kelas Kata
(4) kabumuh (awy) n ‘cara penyembuhan Penulis hanya menemukan tiga kelas
penyakit dengan cara menarik-narik rambut kata bahasa-bahasa Papua dalam KBBI IV,
sambil menyebut nama orang-orang tertentu yaitu nomina, verba, dan adjektiva.
yang dicurigai’ (hlm. 597); dan (5)
tinggimini (my) n ‘pemotongan jari sebagai a. Nomina
bentuk kedukaan terhadap keluarga yang Contoh kelas kata nomina bahasa-bahasa
telah meninggal dunia’ (hlm. 1469). Papua yang masuk ke dalam KBBI IV antara
lain (1) amjawat (my) n ‘penyakit yang
b. Kata Majemuk disebabkan oleh kekuatan supranatural
Kosakata bahasa-bahasa Papua yang perempuan yang sedang haid’ (hlm. 52); (2)
2
ada dalam KBBI IV, selain berupa kata anggo (my) n ‘pembakaran barang-barang
dasar, terdapat juga kata majemuk. Kosakata tertentu, khususnya sisa-sisa binatang yang
tersebut adalah (1) amin awon (my) n ‘babi ditangkap untuk inisiasi anak laki-laki dalam
pertama yang dipanah dalam pesta babi bagi upacara penyembelihan babi keramat atau
masyarakat suku Muyu’ (hlm.52); (2) botol upacara perkawinan’ (hlm. 64); (3) gowai
manci (ff) n ‘sosok manusia yang berasal dari (dn) n ‘lagu dalam bentuk pantun yang
201
Multilingual, Volume XIV, No.2, Desember 2015
indah, isinya berupa penghormatan, liar’ (hlm. 140); (2) 1etai (?) n ‘tari
pemberkatan, pujian, celaan, dan kutukan’ pergaulan atau tari permainan khas
(hlm. 460); (4) honae (dn) n ‘rumah suku Dani’ (hlm.382); (3) gowai
tradisional masyarakat Papua, berbentuk (dn) n ‘lagu dalam bentuk pantun
bulat, biasanya dihuni oleh laki-laki’ (hlm. yang indah, isinya berupa
507); dan (5) koteka (asal kata tidak ada) n penghormatan, pemberkatan, pujian,
‘penutup kemaluan laki-laki berbentuk celaan, dan kutukan’ (460); (4) kaido
lonjong panjang, terbuat dari labu yang (ekg) n ‘nyanyian dengan harmonika
dikeringkan, dipakai oleh beberapa suku di mulut’ (hlm.602); (5) sajojo (tanpa
Papua’ (hlm. 738). label daerah) n ‘tarian pergaulan
dari Papua’ (hlm. 1203); dan (6)
b. Verba yurin (my) n ‘nyanyian yang
Kelas kata verba bahasa-bahasa dilagukan pada malam hari sebelum
Papua yang masuk ke dalam KBBI IV hanya keesokan harinya menembaki babi
ada tiga kosakata, yakni (1) amau (wdm) untuk pesta babi’ (hlm. 133).
v‘mencacah atau meramu (yang berkaitan (b) Istilah budaya. Kosakata bahasa-
dengan sagu’ (hlm. 48); (2) nabet (sr) v bahasa Papua yang masuk dalam
‘menguliti pohon’ (947); dan (3) temar (abr) KBBI IV adalah istilah budaya,
v ‘menempa kulit kayu’ (hlm.1429). antara lain (1) amber (pp) n ‘orang
yang tidak termasuk rumpun asli
c. Adjektiva Papua (kaum pendatang) seperti
Kelas kata adjektiva bahasa-bahasa orang Bugis, orang Jawa, orang
Papua yang masuk ke dalam KBBI IV hanya Batak’ (hlm. 49); (2) menserendahi
terdapat satu kosakata, yakni tingkai (abr) a (wrp) n ‘dewa tertinggi di mitologi
‘tidak tahu aturan (adat)’ (hlm.1469). suku bangsa Waropen di Papua
(Irian Jaya)’ (hlm. 901); (3)
Berdasarkan Makna tinggimini (my) n ‘pemotongan jari
Unsur bahasa-bahasa Papua yang sebagai bentuk kedukaan terhadap
berterima dan masuk ke dalam KBBI IV keluarga yang telah meninggal
berdasarkan maknanya, dapat dikemukakan dunia’ (hlm.1469); dan (4). Lesema
sebagai berikut. (dn) n ‘1 proses memasak pada
upacara bakar batu yang dilakukan
a. Budaya di dalam rumah; 2 dapur panjang,
Kosakata bahasa-bahasa Papua yang biasanya disebelahnya terdapat
berkaitan dengan budaya yang masuk KBBI kandang babi’ (hlm. 820).
IV dapat diklasifikasi menjadi: (c) Perhiasan. Istilah perhiasan bahasa-
(a) Nama kesenian. Nama-nama bahasa Papua dalam KBBI IV
kesenian dalam bahasa-bahasa Papua terdapat dalam beberapa daerah.
terdapat dalam beberapa daerah, Contohnya (1) inam (my) n ‘ikat
contohnya (1) bukum (my) n kepala dari kecil-kecil kulit kerang’
‘nyanyian yang dilantunkan untuk (hlm. 530); (2) mindit (my) n ‘taring
mengiringi pemasakan daging babi anjing untuk hiasan’ (hlm. 916); (3)
202
Neni Sihombing: Senarai Kosakata Bahasa Papua dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia PusatBahasa Edisi IV
203
Multilingual, Volume XIV, No.2, Desember 2015
204
Neni Sihombing: Senarai Kosakata Bahasa Papua dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia PusatBahasa Edisi IV
dalam KBBI IV dan menjadi bagian dari kosakata tersebut pada dasarnya ingin
bahasa Indonesia jika bersifat khas (budaya), menggambarkan satu konsep dengan makna
mengandung konsep yang tidak ditemukan “tas” yang dirajut, yang lebih dikenal
dalam bahasa Indonesia, baik yang terdapat masyarakat luas dengan tas noken.
dalam media massa yang berbahasa Perbedaan ketiga kosakata tersebut hanyalah
Indonesia, maupun dalam buku-buku sebatas asal daerah kosakata.Adei berasal
terbitan. Kosakata bahasa daerah Papua yang dari daerah Baliem (blm), noken berasal dari
memungkinkan untuk masuk dalam KBBI Papua secara umum, dan 2tomang berasal
adalah kosakata yang belum ada konsepnya dari daerah Fakfak.
(konsep baru).
PENUTUP
Kekeliruan dan Tumpang Tindih Berdasarkan hasil inventarisasi yang
Penulis menemukan adanya telah dilakukan, penulis menemukan 134
kekeliruan dan tumpang tindih kosakata kosakata (entri) bahasa-bahasa daerah Papua
bahasa-bahasa Papua yang terdapat dalam yang sudah masuk dalam KBBI IV.
KBBI IV. Kekeliruan dan tumpang tindih Kosakata tersebut diberi label asal daerah
tersebut terkait dengan pelabelan kelas kata sebanyak 23 label daerah, padahal yang
dan adanya konsep yang sama. Kekeliruan seharusnya sebanyak 28 label daerah. Penulis
pelabelan kosakata bahasa-bahasa dari tidak menemukan kosakata dengan label
daerah Papua berterima dalam KBBI IV. daerah Damal (dm), Kimaam (km), Bian
Kosakata tersebut adalah jamor (brk) a Marin Deg (mrd), Ormu (or), dan Papua
‘burung kumkum’ (hlm. 563) dan bakar batu Bagian Utara (pbu).Selain itu, penulis juga
(pp) v ‘1 upacara bakar batu; 2 cara memasak menemukan ada enam kosakata bahasa-
makanan berupa umbi-umbian, sayur- bahasa daerah Papua yang tidak diberi label
sayuran, daging, dan sebagainya dengan daerah asal.
menggunakan bara batu yang dipanaskan’ Berdasarkan bentuknya, karakteristik
(hlm.121). kosakata tersebut terdiri atas kata dasar
Penulis juga menemukan beberapa (merupakan jumlah yang dominan) dan kata
konsep yang sama, seperti (1) bakar batu majemuk (hanya lima kosakata).
(tanpa label daerah) dengan barapen (bk). Berdasarkan kelas katanya, ditemukan
Keduanya memiliki makna yang sama persis, dominasi kelas kata nomina (n), dua
akan tetapi kelas kata dan asal daerahnya kosakata dengan kelas kata verba (v), dan
berbeda. Bakar batu daerah asal kosakata satu kosakata dengan kelas kata adjektiva
Papua (pp) dengan kelas verba (v), (a). Sedangkan berdasarkan maknanya, unsur
sementara barapen daerah asal kosakata bahasa-bahasa daerah yang ada di papua
Biak (bk) dengan kelas kata nomina (n); (2) yang masuk dalam KBBI IV dapat dipilih
ade (blm) n ‘pegangan kantong atau noken’ atas: (1) budaya, yang terdiri dari (a) nama
(hlm. 9), noken (pp) n ‘tas tradisional dari kesenian, (b) istilah budaya, dan (c)
Papua yng terbuat dari serat kayu’ (hlm. 87), perhiasan; (2) nama tumbuhan; (3) makanan;
dengan 2tomang (ff) n ‘noken cirri khas salah (4) pakaian; (5) penyakit; (6) nama hewan;
satu suku di Papua’ (hlm. 1478). Ketiga (7) perayaan; (8) profesi; (9) alat; (10) terkait
205
Multilingual, Volume XIV, No.2, Desember 2015
dengan fisik; (11) terkait dengan keadan kosakata yang mengandung konsep yang
alam; dan (12) bagian rumah dan tempat tidak ditemukan dalam bahasa Indonesia.
bemukim. Kosakata bahasa-bahasa Papua Penulis menemukan pula kekeliruan dan
memungkinkan dan sangat berpotensi tumpang tindih kosakata bahasa-bahasa
menjadi kosakata bahasa Indonesia jika Papua dalam KBBI IV.Hal tersebut terkait
bersifat khas (budaya). Kosakata bahasa- dengan kesalahan pelabelan.
bahasa Papua yang berpotensi hanya sebatas
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi dan Leksikografi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Djajasudarma, T. Fatimah. 2006. Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan Kajian.
Cetakan Kedua. Bandung: PT Eresco.
Kulsum, Umi. 2014. “Menyelisik Kosakata Bahasa Sunda dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa Edisi IV”. Dalam Multilingual Jurnal Penelitian Bahasa,
Volume 12, Nomor 2, Desember 2014. Bandung: Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat
Muslich, Masnur. 2010. Garis-Garis Besar Tatabahasa Baku Bahasa Indonesia. Bandung:
Refika.
Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu Sosial
Humaniora Pada Umumnya.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
SIL. 2006. Bahasa-Bahasa di Indonesia (Edisi Kedua). Jakarta: Sil Internasional, Cabang
Indonesia.
Tim Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2008. Pedoman Pembentukan Istilah
(Cetakan ke-5). Jakarta: Pusat Bahasa 2008.
Tim Palito Media. 2012. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan
Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Surabaya: Palito Media.
Tim Pemetaan Bahasa. 2013. Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Tim Pusat Bahasa. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Edisi Keempat).
Jakarta: Gramedia.
206