Anda di halaman 1dari 16

VSAT-IP (Very Small Aperture Terminal) berbasis

Internet Protocol)

MAKALAH
Disusun sebagai Tugas Besar Mata Kuliah Sistem Komunikasi Satelit

OLEH :
Alemina Aprilina Br Milala
NIM. 118101039

Dosen pengampu:
Imam MPB, S.T., M.T

LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI

FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO

2022
BAB1
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara kepulauan yang berjarak
cukup jauh, maka dari itu perkembangan dari teknologi
telekomunikasi adalah teknologi satelit. Satelit yang digunakan
untuk layanan komunikasi telah mengalami perkembangan yang
cukup signifikan sejak ditemukan pada tahun 1965. Perkembangan
tersebut ditunjukkan oleh semakin kecilnya ukuran stasiun bumi
yang digunakan dan semakin banyaknya pengguna layanan
komunikasi satelit. Stasiun-stasiun kecil dengan ukuran antena
yang hanya berkisar antara 1.2-1.8 m, telah menjadi semakin
populer yang biasa disebut VSAT IP (Very Small Aperture
Terminal) berbasis Internet Protocol. Layanan VSAT merupakan
sistem komunikasi 2 arah. Yang memungkinkan sisi penerima dan
sisi pengirim bisa saling mengirin data. Pengaplikasian VSAT full
duplex biasa diterakan pada komunikasi video Laporan Praktik
Kerja Lapangan BAB I Prodi D3TT - IT TELKOM Purwokerto 2
16201016 conference, transaksi ATM, satelit new gathering bahkan
untuk layanan internet. Layanan internet VSAT merupakan solusi
untuk industri atau kantor pelayanan masyarakat pada wilayah rural
atau sub urban yang tidak terjangkau layanan kabel ADSL, fiber,
maupun mobile kecepepatan tinggi. Selain itu layanan internet
VSAT juga mudah dalam isntalasinya, diameter antena yang kecil
memungingkan pemasangan dapat dilakukan dimana saja.
Kecepetan internet satelit bisa sampai 6Mbps yang memudahkan
user dapat mengakses internet dengan kecepatan tinggi. Pada
layanan VSAT IP untuk layanan transaksional diperlukan sebuah
Anetnna C-Band yang biasa digunakan untuk layanan VSAT IP
yang tidak memerlukan sebuah bandwith yang tidak cukup besar
karena pada layanan transaksional hanya membutuhkan data rate
yang tergolong kecil dari layanan VSAT IP untuk layanan Internet.
Hal tersebut bisa dilihat dari dimeter antenna tersebut yaitu 1.8
meter. Semakin besar data rate yang di butuhkan, semakin besar
dimeter antenna yang diperlukan. Karena dalam komunikasi satelit
semakin besar dimeter piringan anena, semakin besar pula gain
yang dibutuhkan. Sedangkan dalam layanan VSAT IP untuk
keperluan transaksional memerlukan bandwith yang kecil, maka
dari itu dimeter antenna tersebut tidak terlalu besar karena sesuai
dengan kebutuhan dalam layanan VSAT IP untuk layanan
transaksional. Sistem Komunikasi Satelit merupakan syarat

2
mendasar dari transmisi dapat terpenuhi. Karakteristik dari
komunikasi satelit tersebut adalah tidak menggunakan kabel
(nirkabel), menggunakan antenna sebagai transmitter dan receiver,
memiliki cakupan wilayah yang sangat luas. Untuk melakukan
transmisi dari stasiun bumi menuju satelit terdapat beberapa
teknologi, dan pada studi kasus ini digunakan teknologi VSAT IP
(Very Small Aperture Terminal) berbasis Internet Protocol.
Teknologi ini merupakan teknologi yang umum digunakan pada PT.
Multimedia Nusantara (“Metra”)
BAB II

PEMBAHASAN

I. KAJIAN TEORI
A. Konfigurasi VSAT-IP

Gambar 2.1 Konfigurasi VSAT-IP


Secara umum, VSAT bekerja dengan cara sebagai berikut,
Informasi yang ditransmisikan akan diteruskan ke hub dan
kemudian ditransmisikan melalui VSAT di Bumi ke satelit.
Bagian satelit berfungsi sebagai penguat frekuensi. Informasi
yang diterima dikonfirmasi dan dikirim kembali pada frekuensi
yang lebih tinggi (pengiriman ulang). Setelah informasi
dikirimkan, hub di bumi mengontrol semua operasi jaringan
komunikasi. [1]
B. VSAT-IP
VSAT IP adalah layanan komunikasi dengan media transmisi
satelit dimana paket data yang dikirim dalam bentuk IP. Modem
bisa terhubung langsung dengan perangkat komputer user
tanpa harus menggunakan router karena paket data yang
dikirim dalam bentuk IP.
VSAT IP menggunakan topology star dengan satu hub dan
sejumlah remote. Hub berfungsi untuk mengontrol semua
remote terminal. Hub berkomunikasi dengan remote
menggunakan kanal TDM ( Time Divison Multiplex ) disebut
OUTROUTE sedangkan transmit remote ke hub menggunakan
kanal TDMA ( Time Divison Multiple Acces ) disebut INROUTE.
[2]
C. Komponen VSAT-IP

1. Stasiun HUB
Stasiun HUB berfungsi untuk mengontrol
semua network di sisi stasiun hub maupun di remote. Sinyal
outroute dari hub menuju remote sedangkan sinyal inroute
dari arah remote menuju hub. Stasiun hub mempunyai satu
outroute dan beberapa inroute dengan besarnya bandwidth
tidak sama atau asymatryc. Penentuan besarnya outroute
dan jumlah inroute tergantung dari kebutuhan pelanggan.
Stasiun hub terdiri dari beberapa bagian;
1.1 Antena
Antena berfungsi untuk memperkuat sinyal yang
diterima dari arah satelit dan memperkuat sinyal yang
akan di pancarkan ke arah satelit. Semakin besar antena
yang digunakan semakin baik, karena akan
mengoptimalkan sinyal yang diterima dari remote
sehingga power transmit yang dibutuhkan dari remote
lebih kecil.
1.2 LNA ( Low Noise Amplifier )
LNA terpasang pada bagian receive berfungsi untuk
memperkuat sinyal yang masih lemah dari satelit.
1.3 Up Converter
Up Converter terpasang pada bagian transmit
berfungsi untuk merubah frekuensi IF menjadi frekuensi
RF dan memperkuat sinyal yang akan dipancarkan ke
hpa/sspa
1.4 Down Converter
Down Converter terpasang pada bagian receive
berfungsi untuk merubah frekuensi RF menjadi frekuensi
IF dan memperkuat sinyal yang diterima dari LNA
1.5 HPA ( High Power Amplifier )
HPA terpasang pada bagian transmit berfungsi untuk
memperkuat sinyal yang akan dipancarkan ke arah satelit
1.6 Modem ( Modulasi Demodulasi )
Modem berfungsi menumpangkan sinyal digital binary
ke bit sinyal carier IF dalam bentuk perubahan phasa
sinyal carier IF pada bagian transmit dan menumpahkan
bit sinyal digital binary dari carier IF pada bagian receive.
1.7 NOC ( Network Operational Controller )
NOC merupakan interface antara enterprice network
dengan stasiun remote dan berfungsi mengontrol semua
network disisi hub dan remote. NOC juga memonitor
kondisi dari semua remote
2. Stasiun Remote
Stasiun remote merupakan jaringan vsat yang
berfungsi sebagai jaringan LAN pada sisi pelanggan. Modem
mempunyai interface ethernet yang dapat langsung
dihubungkan dengan jaringan pelanggan tanpa
menggunakan router.
Perangkat stasiun remote sebagai berikut;
2.1 Antena
Antena berfungsi untuk memperkuat sinyal yang
diterima dari satelit dan memperkuat sinyal yang akan
di pancarkan ke arah satelit. Sinyal yang berasal dari
BUC dipancarkan oleh feedhorn yang ditempatkan di
titik fokus dari sebuah reflektor, untuk kemudian
dipantulkan ke arah satelit oleh reflektor. Demikian pula
sinyal yang diterima dari satelit dikumpulkan oleh
feedhorn untuk kemudian disalurkan ke LNB. Stasiun
remote menggunakan antena 1.8 Meter jenis off-set
2.2 Feedhorn
Feedhorn berfungsi untuk memfokuskan sinyal
kearah reflektor sebelum dipancarkan kearah satelit ,
mengumpulkan sinyal yang diterima dari satelit
kemudian disalurkan kearah LNB dan sebagai pemisah
bagian transmit dan receive
2.3 LNB
LNB terpasang pada bagian receive ( sat in )
berfungsi untuk memperkuat sinyal frekuensi RF C-band
yang diterima dari arah satelit dan merubah frekuensi RF
C-Band menjadi frekuensi L-band ke arah modem.
Catuan power LNB berasal dari modem sekitar 13Vdc
2.4 BUC
BUC terpasang pada bagian transmit ( Sat Out )
berfungsi untuk merubah frekuensi RF L-band menjafi
frekuensi RF C-band dan memperkuat sinyal yang akan
dipancarkan kearah satelit. Catuan power BUC berasal
dari modem sekitar 18-21Vdc
2.5 Modem
Modem berfungsi untuk mengubah sinyal RF menjadi
data. Pada sistem VSAT IP data yang dikeluarkan bukan
lagi raw-data tetapi sudah dalam bentuk paket data IP.
Demikian pula sebaliknya, packet data IP yang datang
diubah oleh modem ke dalam bentuk sinyal RF. Modem
juga berfungsi sebagai router karena dapat terhubung
langsung dengan jaraingan pelanggan
2.6 Kabel Coaxial
Kabel coaxial berfungsi untuk menyalurkan sinyal RF
dalam frekuensi Lband, baik dari arah modem ke BUC,
maupun dari arah LNB ke modem. Jenis kabel coaxial
yang digunakan kabel RG-6 dan Kabel RG-8 dengan
panjang kabel maksimal 30 meter.
2.7 Multiplexer
Multiplexer berfungsi untuk menggabungkan dan
memisahkan sinyal tx dan rx, digunakan untuk modem
jenis DW2000
2.8 Kabel Grounding
Kabel grounding berfungsi untuk menghubungkan
semua grounding perangkat dengan grounding.
Grounding berfungsi sebagai tempat pembuangan
lonjakan tegangan. Semakin kecil
nilai grounding semakin bagus.
D. Aplikasi yang sesuai dengan VSAT IP
1. Webserver
Server atau Web server adalah sebuah software yang
memberikan layanan berbasis data dan berfungsi menerima
permintaan dari HTTP atau HTTPS pada klien yang dikenal
dan biasanya kita kenal dengan nama web browser (Mozilla
Firefox, Google Chrome) dan untuk mengirimkan kembali
yang hasilnya dalam bentuk beberapa halaman web dan
pada umumnya akan berbentuk dokumen HTML.
Fungsi utama Server atau Web server adalah untuk
melakukan atau akan mentransfer berkas permintaan
pengguna melalui protokol komunikasi yang telah ditentukan
sedemikian rupa. halaman web yang diminta terdiri dari
berkas teks, video, gambar, file dan banyak lagi.
pemanfaatan web server berfungsi untuk mentransfer
seluruh aspek pemberkasan dalam sebuah halaman web
termasuk yang di dalam berupa teks, video, gambar dan
banyak lagi.
Salah satu contoh dari Web Server adalah
Apache. Apache (Apache Web Server – The HTTP Web
Server) merupakan web server yang paling banyak
dipergunakan di Internet. Program ini pertama kali didesain
untuk sistem operasi lingkungan UNIX. Apache mempunyai
program pendukung yang cukup banyak. Hal ini memberikan
layanan yang cukup lengkap bagi penggunanya.
Web server Apache mempunyai kelebihan dari beberapa
pertimbangan di atas :
a. Apache termasuk dalam kategori freeware.
b. Apache mudah sekali proses instalasinya.
c. Mampu beroperasi pada berbagai platform sistem
operasi.
d. Mudah mengatur konfigurasinya. Apache mempunyai
hanya empat file konfigurasi.
e. Mudah dalam menambahkan peripheral lainnya ke dalam
platform web servernya. [3]
2. ATM ( Automated Teller Machine )
Mesin ATM adalah perangkat elektronik otomatis untuk
melayani nasabah dalam urusan transaksi
perbankan.Kepanjangan dari ATM adalah Anjungan Tunai
Mandiri. Mesin ini memiliki sejumlah fungsi layanan yang
meliputi menarik uang tunai, melakukan pengiriman uang,
mengecek saldo rekening tabungan, setor tunai, dan
membayar berbagai jenis tagihan. [4]
3. E-mail, Web surfing, Instan Messenger
Email adalah cara pengiriman surat dalam bentuk digital
melalui jaringan internet. Hanya dengan berbekal laptop,
komputer, atau telepon pintar, Anda bisa
mengirimkan email dengan lampiran data yang juga
berbentuk digital tanpa perlu menggerakkan badan sama
sekali.
Fungsi email secara harfiah adalah untuk mengirim serta
menerima pesan. Dengan fungsi attachment pada
aplikasi email, Anda bisa melampirkan berbagai jenis data,
seperti foto, video, dan lainnya. [5]
Surfing adalah kegiatan menjelajahi dunia maya
/Internet yang biasanya disebut dengan
browsing. Surfing biasanya bertujuan untuk mencari
informasi, mendownload , menggunakan jejaring social
seperti facebook, twitter dan lain-lain, atau hanya sekedar
untuk bersenang-senang saja/ hiburan
Pesan instan (bahasa Inggris: Instant messaging) adalah
suatu sistem pengiriman pesan dengan cepat melalui
perantaraan jaringan internet dari satu komputer ke
komputer yang lain. Contoh pesan instan adalah Line,
Whatsapp, BBM, WeChat, dll.
4. VOIP ( Voice Over Internet Protocol )
VOIP (Voice Over Internet Protocol) adalah teknologi
yang mampu melewatkan trafik suara, video, dan data
berbentuk paket melalui jaringan IP. Dalam komunikasi
VOIP, pemakai melakukan hubungan telepon melalui
terminal berupa PC atau telepon. Terminal akan
berkomunikasi dengan gateway melalui telefoni lokal.
Hubungan antar gateway dilakukan melalui network
IP.Network IP dapat berupa network paket apapun, termasuk
ATM, FR, Internet, Intranet, atau line E1. Voip menawarkan
transportasi sinyal yang lebih murah, feature tambahan, dan
transparansi terhadap data komputer. Hambatan Voip saat
ini adalah kehandalannya yang di bawah telefoni biasa, dan
soal standarisasi yang akan menyangkut masalah
interoperabilitas.
Prinsip kerja VoIP adalah mengubah suara analog
yang didapatkan dari speaker pada Komputer menjadi paket
data digital, kemudian dari PC diteruskan melalui Hub/
Router/ ADSL Modem dikirimkan melalui jaringan internet
dan akan diterima oleh tempat tujuan melalui media yang
sama. Atau bisa juga melalui melalui media telepon
diteruskan ke phone adapter yang disambungkan ke internet
dan bisa diterima oleh telepon tujuan.
Untuk Pengiriman sebuah sinyal ke remote
destination dapat dilakukan secara digital yaitu sebelum
dikirim data yang berupa sinyal analog diubah ke bentuk
data digital dengan ADC (Analog to Digital Converter),
kemudian ditransmisikan, dan di penerima dipulihkan
kembali menjadi data analog dengan DAC (Digital to Analog
Converter). Begitu juga dengan VoIP, digitalisasi voice
dalam bentuk packets data, dikirimkan dan di pulihkan
kembali dalam bentuk voice di penerima. Format digital lebih
mudah dikendaika, dalam hal ini dapat dikompresi, dan
dapat diubah ke format yang lebih baik dan data digital lebih
tahan terhadap noise daripada analog.
Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah
dua buah komputer terhubung dengan internet. Syarat-
syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah
komputer yang terhubung ke internet, mempunyai sound
card yang dihubungkan dengan speaker dan mikropon.
Dengan dukungan software khusus, kedua pemakai
komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu
sama lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk
pertukaran file, suara, gambar. Penekanan utama dalam
VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk suara.

II. KAJIAN MASALAH


Kebutuhan akan komunikasi semakin meningkat, informasi
yang dikirimkan sangat beragam dan tidak hanya suara saja tetapi
telah berbentuk data, suara, dan gambar bergerak. Salah satu
sistem komunikasi satelit yang telah ada saat ini adalah VSAT IP.
Pada sistem VSAT IP pemakaian bandwidth frekuensi transponder
sangat efisien, karena semua remote menempati band frekuensi
yang sama. Sistem pengiriman data dengan menggunakan VSAT
IP dilakukan dengan metode broadcast yang berarti alamat IP-nya
dibroadcast untuk mengirim pesan ke semua host yang berada di
dalam jaringan lokal. Sementara datanya ditransmisikan melalui
VSAT. Topologi jaringan pada VSAT IP menggunakan topologi star
dimana sebuah 2 Universitas Indonesia hub station yang menjadi
sentral dan terhubung ke beberapa remote station. Kehandalan
komunikasi VSAT IP mencapai 99%, nilai tersebut merupakan
standar yang diberikan oleh PT Telkom untuk layanan komunikasi
VSAT. Ada dua bentuk jaringan utama VSAT yaitu Jaringan jala
adalah suatu jaringan yang mampu berhubungan interaksi penuh
antara beberapa stasiun bumi. Setiap VSAT dapat berhubungan
langsung dengan VSAT yang dituju tanpa melalui hub dan Jaringan
bintang adalah suatu jaringan yang memerlukan satu stasiun
pengendali yang disebut stasiun HUB. Setiap VSAT tidak dapat
berhubungan langsung dengan VSAT yang dituju tanpa melalui
HUB. Sehingga terjadi hop ganda yaitu dari VSAT ke hub disebut
inbound dan dari hub ke VSAT disebut outbound. Hub berfungsi
sebagai penghubung antar VSAT dan juga sebagai repeater,
pengendali, pengatur jaringan.
Jaringan komputer dengan menggunakan VSAT IP pada
dasarnya hampir sama dengan jaringan komputer (LAN) yang
menggunakan protocol TCP/IP pada umumnya, namun berbeda
dalam media transmisinya. Dalam sistem ini satelit berfungsi
sebagai media transmisi yang menghubungkan antara enterprise
host dengan beberapa remote host ( point to multipoint) yang
berada pada jarak yang cukup jauh.
Secara umum jaringanVSAT IP terbagi menjadi 2 yaitu hub
sation atau NOC (network Opration Control) dan remote station.
Hub station berfungsi untuk mengatur semua konfigurasi jaringan
memonitor semua remote station, juga merupakan interface antara
enterprice host dan remote host. Konfigurasi secara umum seperti
pada gambar 2.1:

Gambar 2.1 Knfigurasi umum jaringanVSAT IP

Dari gambar terlihat konfigurasi umum jaringan VSAT IP,


dimana terdapat dua sinyal utama yang bekerja pada sistem
tersebut, sinyal yang berasal dari hub station menuju satelit yang
diteruskan kearah remote station atau disebut dengan outrout dan
sinyal yang berasal dari remote station menuju satelit dan
diteruskan kearah hub station atau yang disebut dengan inroute.
Untuk setiap enterprise user network yang akan menggunakan
VSAT IP sebagai media transmisi ke remote LAN, akan
dihubungkan ke hub station (NOC) melalui sebuah router dan IP
gateway, yang berfungsi untuk meneruskan informasi ke level
berikutnya sesuai dengan dengan IP network address tujuan. Untuk
setiap enterprise user network akan ditempatkan pada pasangan
router dan ip yang berbeda-beda sesuai dengan aplikasi yang
dipergunakan oleh masing masing user. Dengan pertimbangan
jenis aplikasi dan ukuran network yang cukup besar dengan jumlah
remote yang cukup banyak , maka user akan ditempatkan pada
satu pasang router dan ip gateway tersendiri dan tidak boleh
dipergunakan oleh user yang lain.
Namun demikian untuk aplikasi dan layanan tertentu bisa
menggunakan pasangan router dan ip gateway secara bersama-
sama untuk beberapa enterprise user network atau yang lebih
dikenal dengan nama sharing router. Biasanya sharing router
dipergunakan untuk user yang mempunyai ukuran network tidak
terlalu besar dengan jumlah remote yang relative sedikit.
Pada sisi remote station, user network langsung trhubung
dengan keluaran port DMV (direct multimedia VSAT) atau sering
disebut dengan modem, jika jumlah host yang akan terpasang disisi
remote user lebih dari satu terminal, maka setelah keluaran DMV,
terlebih dahulu dilewatkan sebuah hub/switch, sehingga beberapa
terminal (komputer) bisa terhubung menjadi sebuah LAN.
Jumlah komputer yang bisa terhubung ke dalam satu network DMV
ditentukan pada saat awal commissioning (mengkonfigurasi
jaringan), dengan cara pengaturan dalam subneting dan subnet
mask alokasi IP addressnya. Sehingga tidak bisa dilakukan
penambahan terminal komputer pada remote LAN yang melebihi
kapasitas maksimalnya. Untuk itu diperlukan perhitungan dan
perencanaan yang mataUntuk mengetahui kinerja dari VSAT IP
diperlukan parameter-parameter untuk mengukur unjuk kerja dari
VSAT IP tersebut. Parameter-parameter tersebut diantaranya
adalah delay, data rate, dan SL.

a. Delay
Untuk mengetahui delay dari VSAT IP ini dilakukan ping test
untuk IP Management DMV. Hasil dari ping test tersebut dapat
dilihat pada tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 2.1 Data ping Test IP

Pada VSAT IP delay yang dihasilkan cukup tinggi karena


media transmisinya menggunakan satelit. Untuk mengetahui
delay dari VSAT IP ini dilakukan ping test IP Management. Ping
test IP Management ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dari
link satelit. Berdasarkan tabel 3.2 delay rata-rata yang
dihasilkan pada komunikasi data VSAT IP ini ±700 ms dan delay
maksimumnya mencapai 1442 ms. Hal ini dikarenakan metoda
akses yang digunakan untuk management IP ini adalah
transaction reservation. Pada metade akses transaction
reservation memerlukan proses pemesanan time slot ke hub
terlebih dahulu, sehingga memerlukan dua kali proses. Delay
sebesar itu masih memungkinkan untuk pengiriman data karena
pada VSAT IP ini mempunyai kelebihan yaitu feature TCP
Spoofing dan acknowledgment reduction yang akan
meningkatkan data rate data.

b. Data rate
Data rate yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif yang
diukur dalam bps. Pengukuran data rate ini dilakukan dengan
cara melakukan beberapa kali aplikasi FTP dari server yang ada
di hub ke host yang ada di remote dengan kapasitas data yang
berbeda kemudian dicatat berapa lama waktunya, seperti
terlihat pada tabel 2.2:
Tabel 2.2 Data Rate

Berdasarkan data data rate pada tabel 2.2 maka dapat


diketahui berapa besarnya data rate yang dihasilkan pada
komunikasi data melalui VSAT IP. Berikut adalah hasil
perhitungan data rate dari VSAT IP:

Untuk data 10 Mbytes ditempuh dalam waktu 160 detik, sehingga:


Data rate =
10000000 x 8 bit
= 500000𝑏𝑖𝑡/ sec = 500 𝐾𝑏𝑝𝑠
160 𝑠𝑒𝑐

Untuk data 5 Mbytes ditempuh dalam waktu 79 detik, sehingga:


Data rate =
500000 x 8 bit
= 506329𝑏𝑖𝑡/ sec = 506 𝐾𝑏𝑝𝑠
79 𝑠𝑒𝑐

Untuk data 2 Mbytes ditempuh dalam waktu 32 detik, sehingga:


Data rate =
2000000 x 8 bit
= 500000𝑏𝑖𝑡/ sec = 500 𝐾𝑏𝑝𝑠
32 𝑠𝑒𝑐

c. Service level
Pengukuran service level dilakukan dengan mencatat kapan
saat terjadi, frekuensi dan penyebab waktu jatuh
(gangguan)yang terjadi dalam periode bulan Agustus sampai
Oktober hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
service level jaringan. Gangguan yang terjadi bisa disebabkan
oleh perangkat remote, hub, perangkat pelanggan atau faktor
lain. Berikut ini adalah data gangguan yang tercatat selama tiga
bulan yang ditunjukkan pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Data Gangguan VSAT IP

Dari data yang telah diambil seperti pada tabel 3.4, maka
service level seluruh jaringan pada bulan Agustus jumlah 31
hari, jumlah jaringan pada bulan tersebut sebanyak 1144
jaringan, dan total jam gangguan seluruh jaringan sebesar
686.400 jam.
(31𝑥24𝑥1144) − 686.400
S= 𝑥 100%
(31𝑥24𝑥1144)
851136 − 686.400
= x100%
851136
= 99.92%

Service level pada bulan September


(30𝑥24𝑥1144) − 988.416
S= 𝑥 100%
(31𝑥24𝑥1144)
82680 − 988.416
= x100%
823680
= 99.88%

Service level pada bulan Oktober


(31𝑥24𝑥1144) − 8266.560
S= 𝑥 100%
(31𝑥24𝑥1144)
854112 − 826.560
= x100%
854112
= 99.90%

Hal ini membuktikan bahwa kinerja dari jaringan sangatlah


bagus, ada beberapa faktor yang menyebabkan demikian
diantaranya kehandalan perangkat, sehingga jumlah gangguan
yang diakibatkan oleh perangkat sedikit dan juga keterkaitan
dengan pihak lain. [6]
BAB III
PENUTUP
A. KESUMPULAN
1. Teknologi VSAT IP memberikan kelebihan dalam bandwidth
outroute yang lebar dan kecepatan transfer data (data rate) dari
hub ke remote yang cukup besar
2. Ping time maksimal untuk VSAT IP dengan metode akses TDMA
transaction reservation delay tersebut masih berada dalam range
yang diijinkan. Rata delay secara keseluruhan satu arah pada
jaringan VSAT NET sebesar 700-800 ms, sehingga segmen
pengiriman sebesar 1400 1600 ms.
3. Nilai service level pada VSAT IP mencapai 99.92% melebihi dari
standar yang ditetapkan PT Telkom yaitu sebesar 99%. Hal ini
menunjukkan kehandalan jaringan VSAT IP
B. SARAN
1. Sebaiknya pembaca melakukan pengkajian yang lebih dalam agar
lebih memahami.
2. Sebaiknya pembaca melakukan penelitian juga terlebih dahulu,
karna makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
3. Sebaiknya teliti saat membaca agar tidak terjadi kesalah pahaman
terhadap materi VSAT IP.
DAFTAR PUSTAKA
[1] adalah.Co.Id. (2019, November) VSAT Adalah : Cara Kerja, Manfaat
dan Jenis-jenis VSAT. [Online]. https://adalah.co.id/vsat/

[2] Rasyid Prasetyo. (2013, Januari) konfigurasi-vsat-ip-sistem-komunikas.


[Online]. http://telkomakses2015.blogspot.com/2013/01/konfigurasi-
vsat-ip-sistem-komunikasi.html

[3] COuld Host. (2015, Agustus) Pengertian Web Server dan Fungsinya.
[Online]. https://idcloudhost.com/pengertian-web-server-dan-fungsinya/

[4] Lifepal. (2019, Agustus) Mesin ATM: Pengertian, Jenis, dan Fitur-
Fiturnya. [Online]. https://lifepal.co.id/blog/mesin-atm/

[5] putra. (2019, Oktober) PENGERTIAN EMAIL: Fungsi, Sejarah, Contoh


& Cara Kerja Email. [Online]. https://salamadian.com/pengertian-email-
surat-elektronik/

[6] Tinaningrum ari susanti. (2010, Desember) ANALISA KEHANDALAN


JARINGAN VSAT IP DITINJAU DARI DELAY, DATA. [Online].
http://www.ee.ui.ac.id/online/semtafull/20110110052525-sm6849-tp4-
Tinaningru-JURNALS.pdf

Anda mungkin juga menyukai