Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Npm : 156510523
Kelas : 2D/Biologi
Pendidikan Kewarganegaraan
HAM
A. Pengertian Ham
HAM (Hak Asasi Manusia) merupakan hak dasar yang dimiliki oleh setiap
manusia yang didapatkan sejak lahir dimana secara kodrati HAM sudah melekat
dalam diri manusia dan tak ada satupun orang yang berhak mengganggu gugat
karena HAM bagian dari anugrah Tuhan, itulah keyakinan yang dimilki oleh
manusia yang sadar bahwa kita semua makhluk ciptaan Tuhan yang memilki
derajat yang sama dengan manusia yang lainnya sehingga mesti berhak bebas dan
memiliki martabat serta hak-hak secara sama. Di bidang perundang-undangan,
perkembangan terakhir yang perlu di catat antara lain adalah hasil amandemen ke-
4 UUD 1945 pada tahun 2002, yang antara lain membuat ditambahkannya satu
bab khusus tentang HAM (yaitu bab XA, yang terdiri dari 10 pasal, yaitu pasal
28A-28J. Beberapa pengertian HAM menurut para ahli, sebagai berikut :
C. Ham di Indonesia
HAM di Indonesia bersumber dan bermuara pada Pancasila, yang artinya
bahwa HAM adalah menjadi jaminan filsafat yang kuat dari filsafat bangsa.
Beberapa instrument HAM yang ada di Indonesia antara lain yaitu Undang -
Undang Dasar 1945, Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi
Manusia, Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
dan instrumennya yaitu Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM .
HAM dapat meliputi Hak – hak asasi pribadi (personal rights) yang meliputi
kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama, dan kebebasan
bergerak. Hak – hak asasi ekonomi (property rights) yang meliputi hak untuk
memiliki sesuatu, hak untuk membeli dan menjual serta memanfaatkannya. Hak –
hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan,
hak pilih (dipilih dan memilih dalam pemilu) dan hak untuk mendirikan partai
politik. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan ( rights of legal equality). Hak – hak asasi sosial dan kebudayaan
( social and culture rights). Misalnya hak untuk memilih pendidikan dan hak
untuk mengembangkan kebudayaan. Dan hak asasi untuk mendapatkan perlakuan
tata cara peradilan dan perlindungan (procedural rights). Misalnya peraturan
dalam hal penahanan, penangkapan, penggeledahan, dan peradilan. Namun seperti
kita ketahui bersama, pelaksanaannya masih sangat jauh dari apa yang diharapkan
oleh semua rakyat Indonesia, masih banyak terjadi pelanggaran - pelanggaran
HAM yang terjadi di negeri kita ini baik itu atas nama negara atau institusi
tertentu .Namun apakah disengaja ataupun tidak , negara (dalam hal ini yaitu
Komnas HAM) sepertinya sangat lamban untuk mengungkap dan mengupas
secara detail kasus – kasus pelanggaran HAM yang terjadi baik itu kasus yang
disorot media ataupun yang tidak terlalu disorot . Apalagi disaat Orde baru
berkuasa , terlalu banyak kasus – kasus pelanggaran HAM yang belum bisa
terungkap dan tertutupi awal tebal oleh konspirasi pihak elite kekuasaan pada saat
itu dan diterusakan saat ini . Dimulai sejak Soeharto menjabat sebagai presiden
sampai Soeharto lengser dalam peristiwa Mei 1998 oleh para Mahasiswa banyak
sekali peristiwa – peristiwa atau kasus – kasus dilakukan pemerintah yang sangat
melanggar HAM, beberapa contoh peristiwa atau kejadian dari pelanggaran HAM
yang dilakukan yaitu pada tahun 1965 dimana Penculikan dan pembunuhan
terhadap tujuh jendral Angkatan Darat dan Penangkapan, penahanan dan
pembantaian pendukung dan mereka yang diduga sebagai pendukung Partai
Komunis Indonesia. Lalu dilanjutkan pada tahun 1966, pada tahun ini terjadi
penangkapan dan pembunuhan tanpa pengadilan terhadap anggota – anggota PKI
yang masih terus berlagsung . Hal ini sangat melanggar HAM, namun mengaa
pemerintah seperti tidak tahu - menahu tentang hal tersebut, munkin pada saat itu
ada konfrontasi besar yang ingin dilakukan oleh Soeharto untuk mempertahankan
kekuasaannya, terbukti dengan konfrontasi itu Soeharto dapat memimpin
Indonesia selama 36 tahun lamanya, mungkin bila ada pemilihan siapa politikus
paling pintar di Indonesia atau bahkan di Asia, Soeharto lah orangnya, karena dia
seolah memimpin Indonesia tanpa cacat di mata dunia. Benar memang asa hukum
retroaktif tidak dapat diterapkan, namun ini menyangkut kemashlahatan
masyarakat kita sendiri, terlebih untuk keluarga – keluarga atau keturunan dari
korban – korban dari pelanggaran HAM tersebut agar supaya mereka
mendapatkan haknya yang direnngut pemerintah kembali. Kembali ke masalah
HAM di Indonesia, mengapa pelanggaran HAM di Indonesia masih saja terjadi
dari tahun ke tahun dan juga sampai saat ini masih sering terjadi pelanggaran
HAM itu, apakah pemerintah terlalu tegas menindak oknum atau institusi yang
menentang kekuasaannya ataukah memang masyarakat kita yang terlalu anarkis
sehingga pemerintah terpaksa melakukan tindakan progresif untuk
mengendalikannya. Mungkin semua itu dapat kita kendalikan jika tidak ada
tindakan – tindakan atau kebijakan – kebijakan dari pemerintah yang
memberatkan rakyat, karena biasanya rakyat bertindak dikarenakan hal tersebut.
Tidak akan ada suatu masyarakat menyerang atau menuntut ke pemerintahannya
jika tidak ada hal dasar yang melatarbelakanginya. Lalu bagaimana cara untuk
menekan pelanggaran HAM yang terjadi selama ini, mungkin salah satunya
dengan cara lebih mensaktikan lagi lembaga khusus Hak Asasi Manusia yang
dimiliki pemerintah yaitu KOMNASHAM (Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia), karena selama ini KOMNASHAM hanya dapat memegang suatu kasus
pelanggaran HAM sampai batas pengaduan kasus, penyelidikan kasus, tanpa bias
menghakimi siapa oknum – oknum yang terlibat dalam kasus itu, alangkah
baiknya jika KOMNASHAM diberi wewenang untuk melaksanakan tindakan
penghukuman atas oknum yang terlibat dalam kasus tersebut. Memang akan
butuh dana, butuh tenaga ahli untuk melaksanakannya, namun bukankah rakyat
Indonesia ini lebih dari cukup untuk melaksanakan tugas itu, saya yakin bahwa
rakyat Indonesia mampu untuk itu. Dan memang butuh proses panjang untuk
melaksanakan hal itu, butuh waktu yang mungkin lama untuk merekrut ahli – ahli
hokum diseluruh Indonesia ini yang berkomitmen untuk mengamankan,
mensejahterakan dan memajukan bangsa ini dibidang Hak Asasi Manusia, butuh
pejuang – pejuang HAM layaknya Moenir. Perlu adanya Moenir Moenir baru
untuk bangsa kita ini. Dan sebagai mahasiswa yang dalam konotasinya adalah
penyambung lidah – lidah rakyat, jangan sekali – kali mengenal kata menyerah
untuk memperjuangkan Hak – hak kita dan orang – orang yang ada disekitar kita,
agar kehidupan kita didunia ini lebih bermanfaat.
D. Kesimpulan
Hak Asasi Manusia (HAM) mempunyai arti penting bagi kehidupan
manusia, terutama dalam hubungan antara negara dan warga negara, dan dalam
hubungan antara sesama warga negara. HAM merupakan hak dasar yang dimiliki
manusia sejak manusia itu dilahirkan yang diperoleh manusia dari Tuhan YME
dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan. HAM tidak dapat digganggu
gugat oleh siapapun karena HAM bersifat kodrati dan berlaku sepanjang hidup
manusia.