Anda di halaman 1dari 6

Nama : Merry Novaliza

Npm : 156510523
Kelas : 2D/Biologi

Pendidikan Kewarganegaraan
HAM

A. Pengertian Ham

HAM (Hak Asasi Manusia) merupakan hak dasar yang dimiliki oleh setiap
manusia yang didapatkan sejak lahir dimana secara kodrati HAM sudah melekat
dalam diri manusia dan tak ada satupun orang yang berhak mengganggu gugat
karena HAM bagian dari anugrah Tuhan, itulah keyakinan yang dimilki oleh
manusia yang sadar bahwa kita semua makhluk ciptaan Tuhan yang memilki
derajat yang sama dengan manusia yang lainnya sehingga mesti berhak bebas dan
memiliki martabat serta hak-hak secara sama. Di bidang perundang-undangan,
perkembangan terakhir yang perlu di catat antara lain adalah hasil amandemen ke-
4 UUD 1945 pada tahun 2002, yang antara lain membuat ditambahkannya satu
bab khusus tentang HAM (yaitu bab XA, yang terdiri dari 10 pasal, yaitu pasal
28A-28J. Beberapa pengertian HAM menurut para ahli, sebagai berikut :

1. Pengertian HAM menurut JOHN LOCKE


John Locke mengartikan HAM ialah suatu hak yang dihadiahkan oleh Tuhan
yang bersifat kodrati dimana hak asasinya tidak pernah dan tidak dapat
dipisahkan dari hakekatnya, sehingga hak asasi merupakan sesuatu yang suci
dan mesti dijaga.

2. Pengertian HAM menurut DAVID BEETHAM dan KEVIN BOYLE


David Beetham dan Kevin Boyle mengartikan HAM adalah sesuatu kebebasan
yang fundamental dan memilki keterhubungan dengan kapasitas manusia dan
kebutuhan manusia.

3. Pengertian HAM menurut C. De ROVER


C.de Rover mengartikan HAM adalah hak hukum yang sama kepada setiap
manusia baik miskin maupun kaya, perempuan ataupun laki-laki. Walaupun hak
yang telah mereka langgar akan tetapi HAM mereka tetap tidak dapat
dihilangkan. Hak asasi adalah hukum, yang mesti terlindungi dari aturan
nasional agar semuanya terpenuhi sehingga HAM dapat ditegakkan, dlindungi
dan dijunjung tinggi.
4. Pengertian HAM menurut FRANS MAGNIS SUSENO
Frans Magnis Suseno mengartikan HAM adalah penjaga martabat kemanusiaan.

5. Pengertian HAM menurut MIRIAM BUDIARJO


Miriam Budiarjo mengartikan HAM merupakan hak-hak asasi manusia yang
pada dasarnya dimilki oleh setiap manusia dari lahir dan kehadirannya dalam
masyarakat.

6. Pengertian HAM menurut OEMAR SENO ALI


Oemar Seno Ali mengartikan HAM adalah hak yang telah bersama martabat
kemanusiaan , dimana hak inilah yang tidak boleh dilanggar oleh siapapun.

7. Pengertian HAM menurut G.J WOLHOS


G.J WOLHOS mengartikan HAM adalah hak yang telah mengakar dan melekat
dalam diri manusia, hak-hak inilah yang tidak boleh dihilangkan, karerna
menghilangkan HAM sama saja menghilnagkan derajat manusia tersebut.

8. Pengertian HAM menurut LEAH KEVIN


LEAH KEVIN mengartikan HAM mempunyai dua makna dasar. Yang pertama
ialah bahwa hak-hak hakiki da tak terpisahkan menjadi hak seseorang hanya
karena ia adalah manusia. hak-hak itu merupakan hak moral yang berasal dari
keberadaanya sebagai manusiadari setiap umat manusia. Makna kedua adalah
tentang hak-hak hukum, baik secara nasional maupun internasional.

9. Pengertian HAM menurut KOMNAS HAM


KOMNAS HAM mengartikan HAM adalah Hak Asasi Manusia yang mencakup
segala bidang kehidupan manusia, baik sipil, politik, ekonomi, sosial dan
kebudayaan, kelima-limanya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Hak-hak
asasi politik dan sipil tidak ada artinya pbila rakyat masih bergelut dengan
kemiskinan dan penderitaan. Tetapi, dilain pihak persoalan kemiskinan,
keamanaan dan lain alasan, tidak dapat digunakan secara sadar untuk melakukan
pekanggaran hak asasi manusia dan kebebasan politik serta sosial masyarakat.

B. Sejarah Ham di Dunia


Sejarah tentang HAM sesungguhnya dapat dikatakan hampir sama tuanya
dengan keberadaan manusia di muka bumi, mengapa dikatakan demkian, karena
HAM memiliki sifat yang selalu melekat (inherent) pada diri setiap manusia,
sehingga eksistensinya tidak dapat dipisahkan dari sejarah kehidupan umat
manusia. Hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimilki manusia semata-mata
karena ia manusia. Umat manusaia memilikinya bukan karena diberikan
kepadanya oleh masyatkat atau berdasarkan hukum positif, melainkan semata-
mata berdasarkan martabatnya sebagai manusia. Dengan demikian, faktor-faktor
seperti ras, jenis kelamin, agama maupun bahasa tidak dapat menegasikan
eksestensi HAM pada diri manusia. Meskipun beberapa pakar menyatakan dapat
menurut konsep HAM yang sederhana sampai kepada filsafat Stoika di zaman
kuno lewat yurisprudensi hukum kodrati (natural law) Grotius dan ius naturale
dari Undang(undang Romawi, tampak jelas bahwa asal usul konsep HAM yang
modern dapat dijumpai dalam revolusi Inggris, Amerika Serikat dan Prancis pada
abad ke-17 dan ke-18.
Sejarah hak asasi manusia berawal dari dunia Barat (Eropa). Seorang filsuf
Inggris pada abad ke-17, John Locke, merumuskan adanya hak alamiah (natural
rights) yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak atas hidup, hak
kebebasan, dan hak milik. Pada waktu itu, hak masih terbatas pada bidang sipil
(pribadi) dan politik. Sejarah perkembangan hak asasi manusia ditandai adanya
tiga peristiwa penting di dunia Barat, yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika, dan
Revolusi Prancis.

1. Magna Charta (1215)


Piagam perjanjian antara Raja John dari Inggris dengan para bangsawan disebut
Magna Charta. Isinya adalah pemberian jaminan beberapa hak oleh raja kepada
para bangsawan beserta keturunannya, seperti hak untuk tidak dipenjarakan tanpa
adanya pemeriksaan pengadilan. Jaminan itu diberikan sebagai balasan atas
bantuan biaya pemerintahan yang telah diberikan oleh para bangsawan. Sejak saat
itu, jaminan hak tersebut berkembang dan menjadi bagian dari sistem
konstitusionalInggris.

2. Revolusi Amerika (1776)


Perang kemerdekaan rakyat Amerika Serikat melawan penjajahan Inggris disebut
Revolusi Amerika.Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan) dan
Amerika Serikat menjadi negara merdeka tanggal 4 Juli 1776 merupakan hasil
dari revolusi ini.

3. Revolusi Prancis (1789)


Revolusi Prancis adalah bentuk perlawanan rakyat Prancis kepada rajanya sendiri
(Louis XVI) yang telah bertindak sewenang-wenang dan absolut. Declaration des
droits de I’homme et du citoyen (Pernyataan Hak-Hak Manusia dan Warga
Negara) dihasilkan oleh Revolusi Prancis. Pernyataan ini memuat tiga hal: hak
atas kebebasan (liberty), kesamaan (egality), dan persaudaraan (fraternite).

4. African Charter on Human and People Rights (1981)


Pada tanggal 27 Juni 1981, negara-negara anggota Organisasi Persatuan Afrika
(OAU) mengadakan konferensi mengenai HAM. Dalam konferensi tersebut,
semua negara Afrika secara tegas berkomitment untuk memberantas segala bentuk
kolonialisme dari Afrika, untuk mengkoordinasikan dan mengintensifkan
kerjasama dan upaya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat
Afrika.

5. Cairo Declaration on Human Right in Islam (1990)


Deklarasi Kairo tentang Hak Asasi Manusia dalam Islam merupakan deklarasi
dari negara-negara anggota Organisasi Konferensi Islam di Kairo pada tahun 1990
yang memberikan gambaran umum pada Islam tentang hak asasi manusia dan
menegaskan Islam syariah sebagai satu-satunya sumber. Deklarasi ini menyatakan
tujuannya untuk menjadi pedoman umum bagi negara anggota OKI di bidang hak
asasi manusia.

6. Bangkok Declaration (1993)


Deklarasi Bangkok diadakan pada pertemuan negara – negara Asia pada tahun
1993. Dalam konferensi ini, pemerintah negara– negaraAsia telah menegaskan
kembali komitmennta terhadap prinsip–prinsip piagam PBB dan Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia.

7. Deklarasi PBB (Deklarasi Wina) (1993)


Deklarasi ini merupakan deklarasi universal yang ditandatangani oleh semua
negara anggota PBB di ibukota Austria, yaitu Wina. Oleh karenanya dikenal
dengan deklarasi Wina. Hasilnya adalah mendeklarasikan hak pembangunan.
Deklarasi ini sesungguhnya adalah re–avaluasi tahap dua dari deklarasi HAM,
yaitu bentuk evaluasi serta penyesuaian yang disetuju semua anggota PBB,
termasuk Indonesia.

C. Ham di Indonesia
HAM di Indonesia bersumber dan bermuara pada Pancasila, yang artinya
bahwa HAM adalah menjadi jaminan filsafat yang kuat dari filsafat bangsa.
Beberapa instrument HAM yang ada di Indonesia antara lain yaitu Undang -
Undang Dasar 1945, Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi
Manusia, Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
dan instrumennya yaitu Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM .
HAM dapat meliputi Hak – hak asasi pribadi (personal rights) yang meliputi
kebebasan menyatakan pendapat, kebebasan memeluk agama, dan kebebasan
bergerak. Hak – hak asasi ekonomi (property rights) yang meliputi hak untuk
memiliki sesuatu, hak untuk membeli dan menjual serta memanfaatkannya. Hak –
hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan,
hak pilih (dipilih dan memilih dalam pemilu) dan hak untuk mendirikan partai
politik. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan ( rights of legal equality). Hak – hak asasi sosial dan kebudayaan
( social and culture rights). Misalnya hak untuk memilih pendidikan dan hak
untuk mengembangkan kebudayaan. Dan hak asasi untuk mendapatkan perlakuan
tata cara peradilan dan perlindungan (procedural rights). Misalnya peraturan
dalam hal penahanan, penangkapan, penggeledahan, dan peradilan. Namun seperti
kita ketahui bersama, pelaksanaannya masih sangat jauh dari apa yang diharapkan
oleh semua rakyat Indonesia, masih banyak terjadi pelanggaran - pelanggaran
HAM yang terjadi di negeri kita ini baik itu atas nama negara atau institusi
tertentu .Namun apakah disengaja ataupun tidak , negara (dalam hal ini yaitu
Komnas HAM) sepertinya sangat lamban untuk mengungkap dan mengupas
secara detail kasus – kasus pelanggaran HAM yang terjadi baik itu kasus yang
disorot media ataupun yang tidak terlalu disorot . Apalagi disaat Orde baru
berkuasa , terlalu banyak kasus – kasus pelanggaran HAM yang belum bisa
terungkap dan tertutupi awal tebal oleh konspirasi pihak elite kekuasaan pada saat
itu dan diterusakan saat ini . Dimulai sejak Soeharto menjabat sebagai presiden
sampai Soeharto lengser dalam peristiwa Mei 1998 oleh para Mahasiswa banyak
sekali peristiwa – peristiwa atau kasus – kasus dilakukan pemerintah yang sangat
melanggar HAM, beberapa contoh peristiwa atau kejadian dari pelanggaran HAM
yang dilakukan yaitu pada tahun 1965 dimana Penculikan dan pembunuhan
terhadap tujuh jendral Angkatan Darat dan Penangkapan, penahanan dan
pembantaian pendukung dan mereka yang diduga sebagai pendukung Partai
Komunis Indonesia. Lalu dilanjutkan pada tahun 1966, pada tahun ini terjadi
penangkapan dan pembunuhan tanpa pengadilan  terhadap anggota – anggota PKI
yang masih terus berlagsung . Hal ini sangat melanggar HAM, namun mengaa
pemerintah seperti tidak tahu - menahu tentang hal tersebut, munkin pada saat itu
ada konfrontasi besar yang ingin dilakukan oleh Soeharto untuk mempertahankan
kekuasaannya, terbukti dengan konfrontasi itu Soeharto dapat memimpin
Indonesia selama 36 tahun lamanya, mungkin bila ada pemilihan siapa politikus
paling pintar di Indonesia atau bahkan di Asia, Soeharto lah orangnya, karena dia
seolah memimpin Indonesia tanpa cacat di mata dunia. Benar memang asa hukum
retroaktif tidak dapat diterapkan, namun ini menyangkut kemashlahatan
masyarakat kita sendiri, terlebih untuk keluarga – keluarga atau keturunan dari
korban – korban dari pelanggaran HAM tersebut agar supaya mereka
mendapatkan haknya yang direnngut pemerintah kembali. Kembali ke masalah
HAM di Indonesia, mengapa pelanggaran HAM di Indonesia masih saja terjadi
dari tahun ke tahun dan juga sampai saat ini masih sering terjadi pelanggaran
HAM itu, apakah pemerintah terlalu tegas menindak oknum atau institusi yang
menentang kekuasaannya ataukah memang masyarakat kita yang terlalu anarkis
sehingga pemerintah terpaksa melakukan tindakan progresif untuk
mengendalikannya. Mungkin semua itu dapat kita kendalikan jika tidak ada
tindakan – tindakan atau kebijakan – kebijakan dari pemerintah yang
memberatkan rakyat, karena biasanya rakyat bertindak dikarenakan hal tersebut.
Tidak akan ada suatu masyarakat menyerang atau menuntut ke pemerintahannya
jika tidak ada hal dasar yang melatarbelakanginya. Lalu bagaimana cara untuk
menekan pelanggaran HAM yang terjadi selama ini, mungkin salah satunya
dengan cara lebih mensaktikan lagi lembaga khusus Hak Asasi Manusia yang
dimiliki pemerintah yaitu KOMNASHAM (Komisi Nasional Hak Asasi
Manusia), karena selama ini KOMNASHAM hanya dapat memegang suatu kasus
pelanggaran HAM sampai batas pengaduan kasus, penyelidikan kasus, tanpa bias
menghakimi siapa oknum – oknum yang terlibat dalam kasus itu, alangkah
baiknya jika KOMNASHAM diberi wewenang untuk melaksanakan tindakan
penghukuman atas oknum yang terlibat dalam kasus tersebut. Memang akan
butuh dana, butuh tenaga ahli untuk melaksanakannya, namun bukankah rakyat
Indonesia ini lebih dari cukup untuk melaksanakan tugas itu, saya yakin bahwa
rakyat Indonesia mampu untuk itu. Dan memang butuh proses panjang untuk
melaksanakan hal itu, butuh waktu yang mungkin lama untuk merekrut ahli – ahli
hokum diseluruh Indonesia ini yang berkomitmen untuk mengamankan,
mensejahterakan  dan memajukan bangsa ini dibidang Hak Asasi Manusia, butuh
pejuang – pejuang HAM layaknya Moenir. Perlu adanya Moenir Moenir baru
untuk bangsa kita ini. Dan sebagai mahasiswa yang dalam konotasinya adalah
penyambung lidah – lidah rakyat, jangan sekali – kali mengenal kata menyerah
untuk memperjuangkan Hak – hak kita dan orang – orang yang ada disekitar kita,
agar kehidupan kita didunia ini lebih bermanfaat.

D. Kesimpulan
Hak Asasi Manusia (HAM) mempunyai arti penting bagi kehidupan
manusia, terutama dalam hubungan antara negara dan warga negara, dan dalam
hubungan antara sesama warga negara. HAM merupakan hak dasar yang dimiliki
manusia sejak manusia itu dilahirkan yang diperoleh manusia dari Tuhan YME 
dan merupakan hak yang tidak dapat diabaikan. HAM tidak dapat digganggu
gugat oleh siapapun karena HAM bersifat kodrati dan berlaku sepanjang hidup
manusia.

Anda mungkin juga menyukai