Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

KEGIATAN :
LANJUTAN PEMBANGUNAN KANTOR KECAMATAN
SAMARINDA ILIR

PEKERJAAN :
SUPERVISI LANJUTAN PEMBANGUNAN KANTOR
KEC. SAMARINDA ILIR

LOKASI :
KOTA SAMARINDA

TAHUN ANGGARAN
2014
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)

I. PENDAHULUAN

1. Umum

A. Sebagaimana telah di tentukan dalam Permen PU Nomor : 45/PRT/M/2007.


Keberadaan Konsultan Pengawas sangat di perlukan untuk membantu
memberikan bantuan teknis di setiap pelaksanaan konstruksi, terkecuali untuk
pelaksanaan konstruksi yang lebih spesifik di perlukan Konsultan Manajemen
Konstruksi.

B. Pada setiap pelaksanaan konstruksi yang di lakukan Kontraktor, harus mendapat


pengawasan secara teknis, agar rencana yang telah di siapkan dan di pergunakan
sebagai dasar pelaksanaan konstruksi, dapat di aplikasikan secara efektif
memenuhi persyaratan teknis serta tidak menyimpang dari ketentuan yang telah
di tetapkan.

C. Pelaksanaan pengawasan harus di lakukan oleh Penyedia Jasa yang kompeten


dengan menempatkan personil yang di sesuaikan kebutuhan dan kompleksitas
setiap bagian pekerjaan.

D. Konsultan Pengawas mengawasi realisasi pelaksanaan konstruksi dari segi biaya,


kualitas mutu dan waktu kegiatan yang telah di tetapkan.

E. Efektifitas kegiatan sangat di tentukan dari kinerja Konsultan Pengawas dan


intesitas pengawasan yang di lakukan. Secara umum kegiatan tersebut dapat di
lakukan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) yang telah di tetapkan dan
di sepakati bersama

2. Maksud dan Tujuan

Maksud :
Melaksanakan Supervisi Lanjutan Pembangunan Kantor Kec. Samarinda
Ilir, agar dapat terkontrol dalam pelaksanaan fisiknya.

Tujuan :
dapat membantu Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda dalam
mengawasi pelaksanaan fisik nantinya.
3. Sasaran

 Kegiatan yang dilaksanakan adalah : Lanjutan Pembangunan Kantor


Kecamatan Samarinda Ilir
 Pekerjaan yang dilaksanakan adalah : Supervisi Lanjutan
Pembangunan Kantor Kec. Samarinda Ilir
 Pemegang mata anggaran adalah Pemerintah RI yang dalam hal ini
adalah Badan Lingkungan Hidup Daerah Pemerintah Kota Samarinda.

4. Lokasi Kegiatan : Jl. Gatot Subroto Samarinda

5. Sumber Pendanaan :
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan Pengawasan berasal dari APBD Kota
Samarinda untuk Kota Samarinda dengan rincian sebagai berikut :
- Nama Kegiatan : Lanjutan Pembangunan Kantor Kecamatan Samarinda Ilir
- Nama Pekerjaan : Supervisi Lanjutan Pembangunan Kantor Kec. Samarinda
Ilir
- Sumber Dana : APBD Kota Samarinda Tahun Anggaran 2014
- Pagu Anggaran : Rp. 127.000.000.00,-
(Seratus Dua Puluh Tujuh Juta Rupiah)

6. Standar Teknis :

Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah


berpedoman pada ketentuan yang berlaku antara lain :
- Undang-Undang RI No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
- Undang-Undang RI No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah
- Undang-Undang RI No. 12 Tahun 2008 Tentang perubahan kedua atas UU No.
32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah
- Keputusan Presiden (keppres) no. 18 tahun 2000 tentang Pelaksanaan Anggaran
dan Belanja Negara.
- Keputusan Presiden (keppres) no. 42 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran dan Belanja Negara.
- Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003, tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa.
- Peraturah Pemerintah RI No. 28 tahun 2000 tentang Usaha Peran Masyarakat
Jasa Konstruksi.
- Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
- Peraturan Presiden RI Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
- Surat Edaran Menteri PU No. 03/SE/M/2013 Tentang Pedoman Besaran Biaya
Langsung Personil/Remunerasi Dalam Perhitungan Harga Perkiraan Sendiri
(HPS) Jasa Konsultansi di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum.
- SKB Menkeu dan Meneg Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala
Bappenas No. Kep. 54/A/2002 tanggal 10 April 2002
No. Kep. 247/M.Ppn/2002

- Tentang perubahan kedua atas Surat Keputusan Bersama Menkeu RI dan Kepala
Bappenas : S-42/A/2000
S.2262/D.2/05/2000

- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 43/PRT/M/2007 tentang Tentang


Standar dan Pedoman Pengadaaan Jasa Konstruksi
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 08/PRT/M/2011 Tentang Pembagian
Subklasifikasi dan Subkualifikasi Usaha Jasa Konstruksi
- SK Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda Nomor :
600/28/DCKTK.1/SK/II/2013 Tanggal 07 Pebruari 2013 Tentang Penetapan
Harga Satuan Biaya Personil dan Non Personil Pengadaan Jasa Konsultansi
Dilingkungan Dinas Cipta Karya dan Tata Kota Samarinda Tahun 2013.

II. KEGIATAN PENGAWASAN

A. Kegiatan pengawasan yang di laksanakan oleh Konsultan Pengawas berpedoman


pada ketentuan yang berlaku sebagaimana tercantum dalam Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Berdasarkan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007

B. LINGKUP KEGIATAN
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan
laju pencapaian volume/realisasi fisik;
4. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan
yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi;
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat-
rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi
yang dibuat oleh pelaksana konstruksi;
6. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan
oleh pelaksana konstruksi;
7. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As Built
Drawings) sebelum serah terima I;
8. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I, mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan menyusun laporan akhir pekerjaan
pengawasan;
9. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, berita acara
pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan kedua pelaksanaan
konstruksi sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan
konstruksi;
10. Bersama-sama penyedia jasa perencanaan menyusun petunjuk pemeliharaan
dan penggunaan bangunan gedung;
11. Membantu pengelola kegiatan dalam menyusun Dokumen Pendaftaran;
12. Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen
Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kabupaten/Kota setempat.

III. TANGGUNG JAWAB PENGAWASAN

A. Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas layanan jasa


pengawasan yang di lakukan, sesuai kode tata laku profesi dan ketentuan yang
berlaku.
B. Secara umum tanggung jawab minimal Konsultan Pengawas, sebagai berikut :
1. Menjamin kesesuaian pelaksanaan konstruksi terhadap ketentuan yang
tercantum dalam dokumen pelaksanaan ( kontrak ) yang di jadikan pedoman,
serta peraturan standarisasi teknis yang berlaku.
2. Menjamin kinerja pengawasan agar memenuhi kriteria teknis yang berlaku.
3. Menjamin hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang di timbulkan.
C. Penanggung jawab profesional pengawasan tidak hanya di bebankan kepada
Konsultan Pengawas sebagai suatu perusahaan, tetapi menjadi tanggung jawab
bagi para tenaga ahli profesional yang terlibat.

IV. KELUARAN

Keluaran ( output ) yang di hasilkan Konsultan Pengawas berdasarkan Kerangka Acuan


Kerja ( KAK ) selanjutnya akan di atur dalam Surat Perjanjian Pekerjaan Pengawasan,
yang meliputi :
A. Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan sebagai resume Laporan Harian.
B. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan dan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Untuk
Pembayaran Angsuran.
C. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Tambah Kurang ( jika di perlukan ).
D. Gambar sesuai dengan hasil pelaksanaan di lapangan ( as-built drawings ) dan
manual peralatan yang di buat Kontraktor.
E. Laporan Rapat selama pelaksanaan di lapangan.
F. Gambar rincian usulan pelaksanaan ( shop drawings dan time schedule ) yang di
buat Kontraktor.
G. Kelengkpan dokumen beserta lampirannya yang di perlukan sebagai persyaratan
bagi pendaftaran bangunan gedung negara.
H. Laporan Akhir.
I. Laporan Dokumentasi Pekerjaan
V. KRITERIA

Pengawasan yang akan di laksanakan oleh Konsultan Pengawas harus memperhatikan


persyaratan sebagai berikut :
A. Persyaratan Umum
Setiap bagian pelaksanaan pengawasan harus di lakukan secara benar dan tuntas
sampai dengan memberi hasil yang telah di tetapkan dan di terima dengan baik
oleh Pengguna Jasa.
B. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pengawasan teknis konstruksi yang obyektif, sangat di perlukan untuk
menjamin kelancaran pelaksanaan terutama menyangkut kualitas dan kuantitas
dari setiap bagian pekerjaan konstruksi.
C. Persyaratan Fungsional
Pelaksanaan pengawasan konstruksi fisik harus di lakukan Konsultan Pengawas
secara professional dan fungsional sehingga di harapkan mampu memotivasi
peningkatan kinerja pelaksanaan konstruksi.
D. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administratif, sehubungan dengan pelaksanaan konstruksi di
lapangan harus di lakukan sesuai dengan prosedur dan mengacu terhadap
ketentuan yang berlaku

VI. PROSES PENGAWASAN

A. UMUM
Dalam mengelola Pengguna Jasa berpedoman terhadap KAK, yang bertujuan
untuk mengarahkan fungsi dan tanggung jawab Konsultan Pengawas sehingga
dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan keluaran ( output ) sebagaimana
yang di harapakan.

B. URAIAN TUGAS OPERASIONAL


Konsultan Pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci berdasarkan
tinjauan di lapangan ( observasi ) secara garis besar, sebagai berikut :
1. Persiapan :
a. Meyusun program kerja, mengalokasikan personil dan konsepsi kegiatan
pengawasan di lapangan.
b. Memeriksa Time Schedule, Barchat, S Curva dan Net Work Planning
yang di ajukan oleh Kontraktor untuk selanjutnya di teruskan kepada
Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan tertulis.
2. Teknis Pengawasan Lapangan :
a. Melaksanakan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan,
koordinasi dan inspeksi kegiatan agar pelaksanaan konstruksi maupun
administrasi teknis yang di lakukan dapat kontinu berkesinambungan
sampai pekerjaan di serahkan.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas mutu dan kuantitas dari bahan
atau komponen bangunan, peralatan serta perlengkapan selama
pelaksanaan konstruksi di lapangan atau di tempat kerja lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan konstruksi dan mengambil tindakan
yang cepat dan tepat agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan
jadwal yang telah di tetapkan.

d. Memberikan masukan ( input ) pendapat secara teknis tentang


penambahan atau pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi
biaya dan waktu penyelesaian berdasarkan kontrak, untuk mendapatkan
persetujuan tertulis dari Pengguna Jasa.
e. Memberikan petunjuk / perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu penyelesaian sehingga tidak menyimpang
dari ketentuan yang tercantum dalam kontrak. Selanjutnya dapat di
sampaikan kepada Kontraktor, dengan pemberitahuan tertulis kepada
Pengguna Jasa.
f. Memberikan bantuan teknis dan petunjuk kepada Kontraktor, dalam
mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan konstruksi.
3. Konsultasi :
a. Melakukan konsultasi dengan Pengguna Jasa untuk membahas secara
teknis segala masalah dan persoalan yang timbul selama pelaksanaan
konstruksi.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya 2 ( dua ) kali
dalam sebulan, dengan Pengguna Jasa, Kontraktor dan Konsultan dengan
tujuan untuk mendiskusikan masalah dan persoalan yang terjadi selama
pelaksanaan konstruksi. Selanjutnya membuat risalah rapat dan
mendistribusikan kepada semua pihak yang bersangkutan.
c. Mengadakan rapat teknis di luar jadwal rutin tersebut, bilamana di anggap
mendesak.
4. Pelaporan :
a. Memberikan bantuan teknis administrasi dan teknologis kepada Pengguna
Jasa mengenai ukuran volume, progres serta nilai bobot bagian pekerjaan
yang akan di laksanakan Kontraktor.
b. Melaporkan kemajuan pelaksanaan konstruksi yang telah di laksanakan,
dan membandingkan dengan target sesuai jadwal yang telah di setujui.
c. Melaporkan penggunaan bahan, jumlah tenaga kerja dan peralatan yang di
pergunakan.
d. Memeriksa gambar konstruksi tambahan ( shop drawings ) serta
perhitungan struktur yang di usulkan Kontraktor, terutama akibat
terjadinya penambahan atau pengurangan volume.
5. Dokumen :
a. Mempersiapkan Berita Acara, sehubungan dengan penyelesaian
pelaksanaan konstruksi di lapangan serta untuk keperluan pembayaran
angsuran.
b. Memeriksa dan mempersiapkan daftar volume, serta nilai penambahan
atau pengurangan volume, sehubungan dengan keperluan pembayaran.
c. Mempersiapkan formula, Laporan Harian, Laporan Mingguan dan
Laporan Bulanan, Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan, Serah Terima Ke
1 & 2 serta formula lainnya yang di perlukan sebagai kelengkapan
dokumen ( arsip ) pembangunan, serta keperluannya pendaftaran
bangunan gedung negara.

VII. MASUKAN ( INPUT )

A. INFORMASI
1. Dalam melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus berinisiatif
mencari informasi yang di perlukan, selain dari informasi yang di berikan
Pengguna Jasa sebagaimana yang di tetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja
( KAK ).

2. Konsultan Pengawas harus memeriksa terlebih dahulu kebenaran informasi


yang di peroleh, sebelum di pergunakan dalam melaksanakan tugasnya, baik
informasi berasal dari Pengguna Jasa maupun informasi yang di peroleh
sendiri. Kesalahan atau kelalaian sebagai akibat dari kesalahan informasi,
sepenuhnya menjadi tangung jawab Konsultan Pengawas.

3. Informasi Pengawasan, antara lain :


a. Dokumen Pelaksanaan Konstruksi, yaitu :
 Gambar Pelaksanaan.
 Rencana Kerja Dan Syarat – Syarat ( RKS ).
 Berita Acara Penjelasan Pekerjaan ( anwijzing ) sampai dengan di
tetapkannya Kontraktor.
b. Time Schedule, Barchat, S Curva dan Net Work Planning dari
pengawasan teknis pelaksanaan konstruksi, termasuk petunjuk teknis dari
Pengguna Jasa.
c. Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) Pengawasan.
d. Peraturan standar dan pedoman yang berlaku sehubungan dengan
pekerjaan pengawasan dan informasi lainnya yang di perlukan.

B. PERSONIL

Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus menyediakan tenaga


yang memenuhi kebutuhan kegiatan, baik ditinjau dari lingkungan ( besar )
kegiatan maupun tingkat kekompakan pekerjaan.
Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan ini minimal terdiri
dari :
(kualitas masing-masing tenaga ahli disesuaikan berdasarkan kebutuhan
kompleksitas kegiatan dan memiliki Sertifikat Keahlian sesuai bidangnya );

Tenaga Ahli :
 Team Leader 1 (Satu) Orang harus berlatar belakang pendidikan Sarjana
(S1) jurusan Teknik Sipil / Struktur dan berpengalaman di bidang
Pengawasan minimal 5 (Lima) tahun. Tugas dan tanggung jawab utama
adalah sebagai koordinator tim / team leader dengan Sertifikat Keahlian
Ahli Madya Bidang Keahlian Sipil dan Sub Bidang Pengawas Struktur.

 Tenaga Pengawas Arsitektur 1 (Satu) Orang Ahli Arsitektur Berpendidikan


Sarjana (S1) jurusan Teknik Arsitektur dan berpengalaman terakhir di
bidang perekayasaan minimal 2 (dua) tahun memiliki sertifikat keahlian
Muda Bidang Arsitektur Sub Bidang Arsitektur atau Klasifikasi Arsitektur
Sub Klasifikasi Arsitek (Sebagai Tenaga Ahli Arsitektur).

 Tenaga Pengawas Struktur 1 (Satu) Orang Ahli Struktur berpendidikan


Sarjana (S1) Jurusan Teknik Sipil dan Berpengalaman terakhir di bidang
perekayasaan minimal 2 (dua) tahun memiliki sertifikat keahlian Muda
Bidang Sipil Sub Bidang Struktur atau Klasifikasi Sipil Sub Klasifikasi
Ahli Teknik Bangunan Gedung (Sebagai Tenaga Ahli Struktur)

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan : Supervisi Lanjutan Pembangunan Kantor Kec.
Samarinda Ilir adalah 6 (enam) bulan, terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK)

IX. PENUTUP

Setelah Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) di terima Konsultan Pengawas, hendaknya


memeriksa semua masukan ( input ) yang di terima dan berinsiatif mencari informasi
lainnya yang di perlukan. Berdasarkan masukan ( input ) tersebut, selanjutnya Konsultan
Pengawas di harapkan segera menyusun Program Kerja untuk di konsultasikan dengan
Pengguna Jasa.

Anda mungkin juga menyukai