Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan ISSN 2407-4268

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MELALUI


MODEL PEMBELAJARAN ISU-ISU KONTROVERSIAL
PADA PEMBELAJARAN EKONOMI DI SMA

ELIS IRMAYANTI1); SURYANTO2)

ABSTRAK
Pembelajaran isu-isu kontroversial dapat diterapkan dengan pendekatan
scientificdengan langkah-langkah observing, questioning, associating,
experimenting, dan networking, sebagaimana digunakan dalam kurikulum 2013.
Pembelajaran isu-isu kontroversial dengan pendekatan scientific pada
matapelajaran Ekonomi akan memberikan pemahaman yang mendalam,
khususnya mengenai kompleksitas pembangunan sosial-ekonomi yang
kenyataanya memang banyak mengandung kontroversi. Selain itu juga tepat
untuk melatih kemampuan berpikir kritissiswa, yang memungkinkan mereka
berbeda pemahaman dan pandangan terhadap sebuah isu. Perbedaan pandangan
di antara siswa tersebut akan memberikan wawasan dan menanamkan kesadaran
akan adanya perbedaan dalam kehidupan, sehingga pada akhirnya akan memiliki
sikap demokratis dalam setiap aspek kehidupannya sesuai dengan realita
kehidupan dalam masyarakat Indonesia yang majemuk.

Kata kunci: isu kontroversial, pendekatan scientific, matapelajaran ekonomi

A. PENDAHULUAN social, demokratis dan tanggung-


jawab.
1. Latar Belakang Model pembelajaran isu-isu
Ilmu ekonomi adalah suatu kontroversial dapat dipilih menjadi
studi mengenai perilaku orang dan salah satu cara mencapai tujuan dan
masyarakat dalam memilih cara kompetensi sebagaimana dimaksud.
menggunakan sumber daya yang Pembelajaran isu-isu kntroversial
langka dan memiliki beberapa adalah untuk memberikan pema-
alternatif penggunaan, dalam rangka haman terhadap isu-isu yang terjadi
memproduksi berbagai komoditas di masyarakat.Pembelajaran untuk
untuk kemudian menyalurkannya memberikan pemahaman atas isu-isu
baik saat ini maupun di masa depan yang menimbulkan pro-kontra sangat
pada berbagai individu maupun penting untuk dilakukan oleh guru.
kelompok dalam masyarakat. Sebagaimana dikemukakan oleh
Tujuan matapelajaran eko- Marsh, (2008) bahwa isu-isu
nomi adalah membuat keputusan kontroversial adalah hal-hal yang
yang bertanggungjawab mengenai memiliki makna mendalam dan
kondisi social-ekonomi dalam meluas, yang jika tidak dijelaskan,
masyarakat yang majemuk baik akan menimbulkan kesenjangan
dalam skala nasional maupun dalam pendidikan anak. Isu-isu
internasional (permen 12/2006). kontroversial dapat meliputi apa
Sedangkan menurut kurikulum 2013 yang telah terjadi, penyebab situasi
antara lain adalah: berilmu, cakap, yang ada, tujuan yang diinginkan,
kreatif, dan inovatif, toleran, peka tindakan yang sesuai untuk diambil,
dan dampak yang diharapkan dari
Alamat Korespondensia:
Elis Irmayanti1); Suryanto2), Dosen Universitas Nusantara PGRI Kediri
Email: 1)irmayanti.elis@gmail.com; 2)soerjanto.kdr@gmail.com
339 | Elis Irmayant); Suryanto

tindakan itu.Isu-isu kontroversial yang ditandai dengan abad ilmu


biasanya sifatnya juga sangat pengetahuan, knowledge-based
sensitif, yang dapat berdampak society dan kompetensi masa depan.
politis, pribadi atau sosial yang
berkaitan dengan perasaan dan 2. PERMASALAHAN
pertanyaan tentang nilai atau
keyakinan (Oxfam, 2006). Berdasarkan latar belakang
Sementara ituKurikulum tersebut, maka pokok permasalahan
2013 juga dirancang dengan tujuan yang akan dikaji dalam tulisan ini
untuk mempersiapkan insan adalah:Apakah pembelajaran isu-isu
Indonesia supaya memiliki kemam- kontroversial dapat diterapkan mela-
puan hidup sebagai pribadi dan lui pendekatan scientific pada
warganegara yang beriman, matapelajaran ekonomi di SMA?
produktif, kreatif, inovatif, dan Secara teoritik penerapan
afektif serta mampu berkontribusi pembelajaran isu-isu kontroversial
pada kehidupan bermasyarakat, melalui pendekatan scientific perlu
berbangsa, bernegara dan peradaban dilakukan agar tidak menimbulkan
dunia (Kemdikbud., 2013). Pendeka- kesenjangan dalam pendidikan,
tan pembelajaran yang digunakan menimbulkan salah paham, yang
dalam kurikulum 2013 adalah akan menjurus pada terjadinya
pendekatan ilmiah (scientific konflik. Oleh karena itu imple-
approach). Pendekatan ilmiahadalah mentasi pembelajaran isu-isu
jalan untuk membuat dan menjawab kontroversial setidaknya memiliki
pertanyaan ilmiah (scientific beberapa alasan utama.
questions) melalui observasi dan atau Pertama, kenyataannya bah-
eksperimen. Pendekatan ilmiah wa isi atau materi pembelajaran
(scientific appoach) dalam memang tidak dapat terlepas dari isu-
pembelajaran sebagaimana dimaksud isu atau masalah-masalah yang
meliputi: mengamati, menanya, menjadi kontroversi di masyarakat.
mencoba, mengolah, menyajikan, Misalnya: kelas XI: pembelajaran
menyimpulkan, dan mencipta mengenai pertumbuhan ekonomi,
(Kemdikbud., 2013). Implementasi permasalahan, dan cara menga-
pendekatan ilmiah tersebut dalam tasinya, pembelajaran masalah
pembelajaran ekonomi di SMA juga ketenagakerjaan di Indonesia,
dapat menggunakan model pembela- pembelajaran masalah peran APBN
jaran isu-isu kontroversial. (subsidi BBM), dll. Kelas XII:
Model pembelajaran Isu-isu mengevaluasi dampak perdagangan
kontroversial dapat digunakan nasional, menganalisis dampak
sebagai sarana membentuk kerjasama ekonomi internasional, dll.
komitmen tersebut. Melalui penera- Kedua, pembelajaran isu-isu
pan model pembelajaran isu-isu controversial dapat digunakan untuk
kontroversial siswa akan semakin mengembangkan kemampuan
peka dan tanggap terhadap persepsi, emosi, komunikasi, sikap
perubahan social-ekonomi yang positif dan keyakinan yang meru-
terjadi pada tingkat lokal, nasional, pakan kemampuan dasar untuk
maupun global. Serta membiasakan mencegah berkembangnya sikap dan
siswa menghadapi tantangan masa tindakan anarkhis. Sikap dan
depan yaitu tantangan abad ke 21 tindakan anarkhis menjadi penting

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Penerapan Pendekatan Scientific…| 340

untuk dicegah melalui pemahaman tesis, dan menilai suatu peristiwa


dan penalaran siswa karena secara ilmiah. (3) Melatih siswa
kenyataanya saat ini intensitasnya untuk menghadapi kehidupan sosial
semakin tinggi. yang kompleks dengan keterampilan
Ruang lingkup penulisan berkomunikasi, menanamkan rasa
diawali dengan identifikasi dan empati, mempengaruhi orang lain,
pemahaman mengenai model toleran, bekerja sama, dan lain-lain.
pembelajaran isu-isu kontroversial, Setidaknya menurut Harwood
khususnya sintakmatiknya. Berdasar- (1990) terdapat 3 alasan mengapa
kan pemahaman itu selanjutnya pembelajaran isu-isu kontroversial
dibuat acuan untuk penerapannya penting. Alasan pertama adalah
dalam perencanaan dan pelaksanaan mempersiapkan siswa sebagai
pembelajaran dengan pendekatan warganegara muda untuk berperan
scientific. dalam masyarakat demokrasi yang
majemuk. Pembelajaran harus mem-
B. KAJIAN TEORI berikan layanan mengenai hal ini,
sebagai suatu laboratorium di mana
Pembelajaran isu-isu kontro- para siswa dapat mengadakan
versial sebagai sebuah strategi/model percobaan melalui proses yang
pembelajaran pada dasarnya beru- demokratis. Alasan kedua yang
paya untuk mengembangkan sikap diharapkan dari diskusi isu-isu
berpikir kritis siswa, pengembangan kontroversial adalah mengem-
kapasitas etik dan moral serta bangkan keterampilan berpikir kritis.
kepercayaan diri, dan senang terha- Melalui diskusi isu-isu kontroversial,
dap tantangan yang kemudian akan para siswa mengembangkan kete-
menjadikan siswa sebagai pemikir rampilan-keterampilan teori, seperti
yang kritis reflektif. Sebagaimana membangun hipotesis, mengum-
dikemukakan Perry (1999: 57) pulkan dan mengevaluasi bukti.
bahwa "Controversy is usually, Mereka juga mendapatkan penger-
complex requires knowledge, tian yang mendalam dari informasi
awareness of self and a sense of mengenai isu yang mereka
identity requires balance, disclosure diskusikan. Alasan yang ketiga
of commitment and neutrality ….”. adalah mengembangkan keteram-
Dalam hal ini Perry memandang pilan interpersonal. Melalui diskusi
bahwa untuk memahami sebuah isu-isu kontroversial, siswa akan
kontroversi, tidak hanya memerlukan belajar berkomunikasi, men-
pengetahuan yang kompleks, melain- dengarkan, menjawab, berempati dan
kan juga kesadaran diri, komitmen toleran terhadap pandangan orang
dan netralitas tanpa paksaan. lain. Sedangkan strategi dan metode
Keuntungan menggunakan pembelajaran isu-isu kontroversial
model pembelajaran isu kontro- bertolak dari tiga prinsip, yakni: (1)
versial menurut Wiriaatmadja (2001) balance (seimbang), (2) neutrality
adalah: (1) mengajarkan kepada (netral), dan (3) commitment
siswa keterampilan akademis untuk (tanggungjawab) (Stradling, 1984).
membuat hipotesis, mengumpulkan
evidensi, menganalisis data, dan C. PEMBAHASAN
menyajikan hasil inkuiri. (2) Melatih 1. Sintakmatik Pembelajaran Isu-
siswa untuk menganalisis, mensisn- isu Kontroversial

ISSN 2407-4268
341 | Elis Irmayant); Suryanto

Langkah-langkah (sintak- konsekuensinya baik yang


matik) pembelajaran Isu-isu Kontro- diharapkan maupun tidak, klarifikasi
versial terdiri dari enam tahap, yaitu: konflik nilai, dan membuat skala
Orientasi isu; Identifikasi (nilai); prioritas atas suatu nilai. Tahap-4:
Eksplorasi (nilai-sikap); Mempertentangkan (nilai); Tahapan
Mempertentangkan (nilai); Ekspresi ini merupakan tahap untuk
(perasaan); dan Refleksi (Suryanto, menyatakan posisi dan alasannya,
Elis, 2013). menguji dengan beberapa situasi
Tahap-1: Orientasi isu; yang sama, dan mengkualifikasikan
Dimaksudkan untuk pengenalan sebuah posisi. Tahap-5: Ekspresi
materi dan meninjau fakta-fakta (perasaan); Yaitu mengidentifikasi
mengenai adanya isu-isu kontro- perasaan-perasaan positif dan negatif
versial yang sering terjadi di masya- yang muncul, menentukan reko-
rakat.Tahap-2: Identifikasi (nilai); mendasi akhir untuk masing-masing
Tahap ini menekankan pada posisi, dan mengekspresikan pera-
identifikasi nilai, konflik nilai, saan pribadi masing-masing siswa.
mempertimbangkan kembali fakta Tahap-6: Refleksi; Yaitu menyim-
dasar dan pertanyaan mengenai pulkan keseluruhan penga-laman
definisi. Tahap-3: Eksplorasi (nilai- belajar dan hasil pembelajaran yang
sikap); Yaitu untuk menegaskan telah dilakukan.
posisi yang dipilih, serta nilai-nilai Hubungan antara pendekatan
yang digunakan sebagai dasar dalam Scientific dengan sintakmatik
menentukan posisi tersebut, pembelajaran isu-isu kontroversial
menegaskan secara faktual dimana disajikan dalam tabel berikut:
nilai-nilai diabaikan, bukti-bukti

Sintak Pembelajaran Isu-isu Langkah-langkah Pendekatan


Kontroversial Scientific
1. Orientasi isu Mengamati
2. Identifikasi (nilai) Menanya
3. Eksplorasi (nilai-sikap) Menanya, Menalar, Mengolah
4. Mempertentangkan (nilai) Menanya, Menalar, Mengolah
5. Ekspresi (perasaan) Mencoba, Menyajikan
6. Refleksi Menyimpulkan, Mencipta,
Membentuk Jejaring

2. Implementasi Pendekatan Kompetensi Inti dan Kompetensi


Scientific melalui Dasar.
Pembelajaran Isu-isu Pengembangan Indika-
Kontroversial tor;Indikator yang dikembang-kan
Pemilihan tema/topik; Tema adalah memfasilitasi siswa mengua-
atau topikyang dapat dipilih pada sai sikap, pengetahuan, keterampilan
dasarnya sangatlah luas, mulai isu- dan kemampuan dasar dalam men-
isu sosial-ekonomi di tingkat lokal, ganalisis isu-isu kontro-versial di
hingga nasional, bahkan interna- masyarakat sebagai upaya mening-
sional. Namun secara konsepsional katkan kompetensi.
harus dapat dihubung-kan dengan Tujuan; (1) Mengembangkan
kemampuan dasar dalam

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Penerapan Pendekatan Scientific…| 342

menanggapi isu-isu kontroversial: kebijakan kerjasama ekonomi


Siswa dapat menunjukkan kemam- internasional.
puan menentukan pilihan orientasi Kegiatan pembelajaran; Seca-
(nilai, sikap, dan keyakinan). (2) ra keseluruhan kegiatan pembe-
Siswa dapat menunjukkan kemam- lajaran meliputi kegiatan penda-
puan mempersepsi suatu isu. (3) huluan, inti dan penutup.Proses
Siswa dapat menunjukkan kemam- pembelajarannya me-nekankan pada
puan mengelola sikap (emosional) pendekatan kontekstual disamping
dalam menanggapi isu. (4) Siswa pendekatan scientific. Sedangkan
dapat menunjukkan kemampuan strategi yang digunakan adalah self
berkomunikasi dalam menanggapi regulated learning dan cooperative
suatu isu. (5) Siswa dapat learning, sebagai upaya untuk me-
menunjukkan kemampuan berpikir menuhi tuntutan kebutuhan pengem-
kritis terhadap suatu isu. (6) bangan karakter individual dan ker-
Mengembangkan sikap atas suatu jasama dalam kelompok. Sedangkan
isu-isu kontroversial. (7) Siswa dapat metode yang digunakan adalah pe-
memilih sikap positif dalam nugasan secara individual, penuga-
menanggapi isu. (8) Siswa dapat san secara kelompok, dan diskusi
menunjukkan keyakinan bahwa kelompok.
setiap isu memiliki dua dimensi Mediadan sumber; Guru
(diterima atau ditolak). (9) Siswa dapat menggunakan media video
dapat menunjukkan komitmen bahwa atau lainnya untuk memberikan
kontroversi mengenai suatu isu akan gambaran dampak sebuah konflik
dapat diselesaikan dengan cara tanpa atas suatu isu di masyarakat. Sumber
kekerasan. yang dapat dipilih antara lain berupa
Pemilihan materi; Model ini surat kabar, majalah, radio, televisi,
diimplementasikan dengan pende- dan internet yang pada umumnya
katan kurikulum, yaitu dengan men- telah dimiliki dan mudah digunakan
gintegrasikan ke dalam kompe-tensi oleh siswa. Guru lebih baik juga
dasar atau materi tertentu yang ter- menggunakan LKS untuk membantu
dapat dalam struktur kurikulum. Jadi siswa dalam belajar.
tidak berdiri sendiri sebagai materi Evaluasi; Prosedur dan ins-
khusus, sehingga alokasi waktunya trumen penilaian proses dan hasil
juga mengikuti alokasi waktu untuk belajar disesuaikan dengan indikator
materi pembelajaran yang digunakan pencapaian kompetensi yang telah
untuk mengin-tegrasikan ditetapkan, dan mengacu kepada
tersebut.Misalnya: isu kontroversial standar penilaian yang umum digu-
mengenai kenaikan harga BBM nakan. Misalnya dapat digu-nakan
diintegrasikan pada materi peran penilaian pengamatan sikap, melalui
APBN dan APBD. Isu kontroversial penilaian diri (self assesment) dan
mengenai impor kedelai/beras/cabe penilaian antar teman.
diintegrasikan pada pembelajaran

Contoh Implementasi:
Langkah-langkah Kegiatan guru-siswa
Tahap-1: Orientasi (isu) - Guru menjelaskan Siswa merespon
/MENGAMATI kaitan dengan materi dengan membaca,
Dimaksudkan untuk pengenalan yang lalu, mengamati, serta

ISSN 2407-4268
343 | Elis Irmayant); Suryanto

materi dan meninjau fakta-fakta - Menggunakan metode mengemukakan fakta-


mengenai adanya isu-isu penugasan individual, fakta dan pengetahuan
kontroversial yang sering terjadi guru melakukan awalnya mengenai isu-
di masyarakat. Tahap ini pengenalan kasus isu kontroversial yang
merupakan tahap penentuan isu dengan menunjukkan sering terjadi di
yang akan dijadikan bahan kajian berita-berita dan masyarakat,
di kelas. menanyakan fakta- menggunakan bantuan
fakta mengenai LKS-1
adanya isu-isu
kontroversial yang
sering terjadi di
masyarakat.

- Menggunakan metode Siswa bersama guru


penugasan dan memilih satu isu untuk
diskusi kelompok, didiskusikan.
Guru bersama siswa
memilih satu isu
untuk didiskusikan.
Tahap-2: Mengidentifikasi - Guru meminta siswa Siswa mengidentifikasi
(nilai) /MENANYA mengidentifikasi nilai, konflik nilai,
Tahap ini menekankan pada nilai, mempertimbangkan
identifikasi nilai, konflik nilai, - mengidentifikasi kembali fakta dasar dan
mempertimbangkan kembali konflik nilai, pertanyaan mengenai
fakta dasar dan pertanyaan - mempertimbangkan definisi, dan membuat
mengenai definisi. kembali fakta dasar, sintesis fakta-fakta ke
- mempertimbangkan dalam isu,
definisi. menggunakan bantuan
LKS-1
Tahap-3: Mengeksplorasi - Menggunakan metode Siswa menegaskan
(sikap) /MENANYA/ penugasan dan posisi yang mereka
MENALAR diskusi kelompok, pilih, serta nilai-nilai
Tahap ini merupakan tahapan Guru meminta siswa yang digunakan sebagai
untuk menegaskan posisi yang menegaskan posisi dasar dalam
dipilih, serta nilai-nilai yang yang dipilih, menentukan posisi
digunakan sebagai dasar dalam - serta menegaskan tersebut, menggunakan
menentukan posisi tersebut, nilai-nilai yang bantuan LKS-1
menegaskan secara faktual digunakan sebagai
dimana nilai-nilai diabaikan, dasar dalam
bukti-bukti konsekuensinya baik menentukan posisi
yang diharapkan maupun tidak, tersebut.
klarifikasi konflik nilai, dan
membuat skala prioritas atas - Menggunakan metode Siswa menegaskan
suatu nilai. penugasan dan sikapnya berdasarkan
diskusi kelompok, fakta dimana nilai-nilai
Guru meminta siswa diabaikan
menegaskan sikap menggunakan bantuan
berdasarkan fakta LKS-1
dimana nilai-nilai
diabaikan,

- Memperkirakan Siswa menunjukkan

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan


Penerapan Pendekatan Scientific…| 344

bukti-bukti bukti-bukti
konsekuensinya baik konsekuensinya baik
yang diharapkan yang diharapkan
maupun tidak, maupun tidak,
- mengklarifikasi melakukan klarifikasi
konflik nilai, konflik nilai, dan
- membuat skala membuat skala prioritas
prioritas atas suatu atas suatu nilai,
nilai. menggunakan bantuan
LKS-1
Tahap-4: Membandingkan Melalui penugasan Siswa menyatakan
(nilai- individual, posisi dan alasannya,
sikap)/MENANYA/MENALAR - Guru meminta siswa menguji dengan
Tahapan ini merupakan tahap untuk menyatakan beberapa situasi yang
untuk menyatakan posisi dan posisi dan alasannya, sama, dan
alasannya, menguji dengan - menguji dengan mengkualifikasikan
beberapa situasi yang sama, dan beberapa situasi yang posisinya,
mengkualifikasikan sebuah sama, dan menggunakan bantuan
posisi. - mengkualifikasikan LKS-2.
posisi pribadinya.
Tahap-5: Mengekspresikan Melalui penugasan Siswa mengidentifikasi
(perasaan) /MENCOBA individual, perasaan-perasaan
Yaitu mengidentifikasi perasaan- - Guru meminta siswa positif dan negatif yang
perasaan positif dan negatif yang mengidentifikasi muncul, menentukan
muncul, menentukan perasaan-perasaan rekomendasi akhir
rekomendasi akhir untuk masing- positif dan negatif untuk masing-masing
masing posisi, dan yang muncul, posisi, dan
mengekspresikan perasaan - menentukan mengekspresikan sikap
pribadi masing-masing siswa. rekomendasi akhir pribadi masing-masing,
untuk masing-masing dengan bantuan LKS-2
posisi, dan
- mengekspresikan
sikap pribadi masing-
masing siswa.
Tahap-6: Refleksi - Guru bersama siswa Siswa bersama guru
/MEMBENTUK JEJARING menyimpulkan menyimpulkan
Yaitu menyimpulkan keseluruhan keseluruhan keseluruhan
pengalaman belajar dan hasil pengalaman belajar pengalaman belajar dan
pembelajaran yang telah dan hasil hasil pembelajaran
dilakukan. pembelajaran yang yang telah dilakukan.
telah dilakukan.
- Memberikan review
&refleksi.

Kesimpulan dan Saran scientific dalam pembe-lajaran mata


Berdasarkan latar belakang, pelajaran Ekonomi di SMA.
kajian teori dan pembahasan Berdasarkan kesimpulan ter-
sebagaimana telah dipaparkan, dapat sebut disarankan kepada para guru
disimpulkan bahwa pembelajaran untuk mengembangkan pembelajaran
isu-isu kontroversial dapat disela- isu-isu kontroversial dalam pembe-
raskan dengan penerapan pendekatan lajaan Ekonomi di SMA. Dan kepada

ISSN 2407-4268
345 | Elis Irmayant); Suryanto

para peneliti disarankan untuk turut controversial issues, Global


bersama-sama mengembangkan citizenship guides, Oxfam
pembelajaran isu-isu kontroversial GB. (online). Tersedia
dalam rangka untuk penyempurnaan. http://www.oxfam.org.uk/edu
cation/
teachersupport/cpd/controver
Daftar Pustaka sial/files/teaching_controvers
ial_issues.pdf. [12 Desember
Kemendikbud, 2013a. Konsep 2012].
Pendekatan Scientific. Materi Perry. William. 1999. Teaching
diklat guru dalam rangka Controversial Issues.
implementasi kurikulum [online]. Tersedia:
2013. Jakarta. http://www.flinders.edu.au/te
Kemendikbud, 2013b. Pedoman aching/support/inclusive-
Implementasi Pelatihan teaching/ teaching-
Kurikulum 2013. controversial-issues. [10 Juli
Jakarta:Badan Pengembangan 2012].
Sumber Daya Manusia Suryanto, Elis Irmayanti, 2013,
Pendidikan dan Kebudayaan Pengembangan Watak
dan Penjaminan Mutu Kewarganegaraan melalui
Pendidikan. Pembelajaran isu-isu
Marsh, Colin, 2008, Studies of Kontroversial pada
Society and Environment, 5th, matakuliah PKN. Hasil
Australia: Pearson Education. Penelitian. UNP Kediri.
Oxfam. Development Education
Programme, 2006, Teaching

Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai