R E SU M E
OLEH:
Dosen:
Dr. Fahmi Salim, Lc, MA
PENGERTIAN QIROAT
Diantara sahabat yang populer dengan bacaannya adalah: Utsman bin Affan,
Ali bin Abi Tholib, Ubay bin Ka'b, Zaid bin Tsabit, Abu Darda, Ibnu Mas'ud, dan
Abu Musa al-Asy'ary. Dari mereka inilah kebanyakan para sahabat dan tabi'in di
seluruh daerah belajar. Kemudian para tabi'in tersebut menyebar di kota-kota
besar pemerintahan Islam, diantaranya adalah :
a) Madinah : Ibnu Musayyib, Urwah, Salim, dan Umar bin Abdul Aziz
b) Mekah : Ubaid bin Umair, Atho' bin Abi Robah, Thowus, Mujahid,
Ikrimah
c) Kufah : ilqimah, al-aswad, masruq, ubaidah, dll
d) Bashroh : abu aliyah, abu roja', qotadah, ibnu siirin
Mabahits Fii ‘Ulumil Quran |3
Kemudian pada masa tabi'in awal abad 1 Hijriyah, beberapa kelompok mulai
sungguh-sungguh menata tata baca dan pengucapan al-Quran hingga menjadi
ilmu tersendiri sebagaimana ilmu-ilmu syariah lainnya. Kemudian muncul pula
madrasah-madrasah qiro'ah yang mempelajai ilmu tersebut, yang akhirnya
memunculkan keberadaan para qurro', yang hingga hari ini qiroat qur'an banyak
disandarkan kepada mereka, khususnya imam qurro yang tujuh.
Para Qari yang hafal Al-Qur'an dan terkenal dengan hafalan serta
ketelitiannya, dan menyampaikan qira'at kepada kita sesuai dengan yang mereka
terima dari sahabat Rasulullah SAW. Qira'at yang mutawatir semuanya kita kutip
dari para qari yang hafal Al-Qur'an dan terkenal dengan hafalan serta
ketelitiannya.
Mereka ialah imam-imam qira'at yang masyhur yang meyampaikan
qira'at kepada kita sesuai dengan yang mereka terima dari sahabat Rasulullah
SAW. Mereka memiliki keutamaan ilmu dan pengajaran tentang kitabullah Al-
Qur'an sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Sebaik-baiknya orang diantara
kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya".
qira'at dari Al-Mughirah ibnu Abi Syihab al-Mahzumy dari Utsman bin
Affan dari Rasulullah SAW. Beliau Wafat di Damaskus pada tahun 118 H.
Orang yang menjadi murid, dalam
b) Ibnu Katsir (120 H)
Nama lengkapnya adalah Hamzah Ibnu Habib Ibnu 'Imarah az-Zayyat al-
Fardhi ath-Thaimy seorang bekas hamba 'Ikrimah ibnu Rabi' at-Taimy,
dipanggil dengan Ibnu 'Imarh, wafat di Hawan pada masa Khalifah Abu
Ja'far al-Manshur tahun 156 H. Kedua perawinya adalah Khalaf wafat
tahun 229 H. Dan Khallad wafat tahun 220 H. dengan perantara Salim.
Mabahits Fii ‘Ulumil Quran |6
Contoh dalam masalah ini adalah lafadhz : " wa arjulakum" dalam Al-
Maidah ayat 6, yang juga bisa dibaca dalam qiroah lain dengan "wa
arjulikum ". Maka yang pertama menunjukkan hukum mencuci kedua
kaki dalam wudhu. Sementara yang kedua menunjukkan hukum
mengusap ( al-mash) kedua kaki dalam khuf atau sejenis sepatu.
4. Qiroat yang satu bisa ikut menjelaskan / menafsirkan qiroat lain yang
Pokok-pokok Materi :
4. Adab Tilawah
Dalam pengantar singkat ilmu tajwid ini, akan kita bahas beberapa hal antara
lain : Pengertian Tajwid, Keutamaan Tajwid, Hukum Tajwid serta Objek
Pembahasan Ilmu Tajwid.
a) Pengertian Tajwid & Ilmu Tajwid
b) Keutamaan Tajwid
Kesalahan dalam praktek tajwid , secara umum bisa dibagi menjadi dua
bagian besar :
a. Kesalahan Al-Lahn ( Kekurangan dalam pelafalan /tanpa tajwid)
Kesalahan al-lahn dibagi menjadi dua bagian ;
yang pertama adalah kesalahan Al-Jaliyy (yang Jelas) yaitu
kesalahan pelafalan / tajwid yang diketahui oleh banyak orang
awam secara umum. Misalnya adalah : salah dalam harokat
( I'rob), atau salah dalam tashrif.
Yang kedua adalah kesalahan Al-Khofiyy (tersembunyi), yang tidak
diketahui kecuali oleh mereka yang bergelut lama di ilmu tajwid
atau pakar di bidang Qiro'at. Seperti dalam masalah makhorijul
huruf dan sifat-sifatnya.
C. KEUTAMAAN TILAWAH
D. ADAB TILAWAH
Dianjurkan bagi orang yang membaca Quran memperhatikan hal‐hal berikut :
a) Hendaknya membaca Quran dalam keadaan berwudlu, karena ia
termasuk dzikir yang paling utama, meskipun boleh membacanya bagi
orang yang berhadast.
b) Membacanya hanya di tempat yang bersih dan suci, untuk menjaga
keagungan Al-Quran.
c) Membacanya dengan khusyuk, tenang dan bersahaja.
d) Bersiwak (membersihkan mulut) sebelum mulai membaca.
e) Membaca taáwwuz (audzu billahi minasysyaitanir rajim) pada
permulaannya, berdasarkan firman Allah SWT :
)98( الر ِجي ِم ِ َفَِإ َذا َقرْأت الْ ُقرآَ َن فَاستَعِ ْذ بِاللَّ ِه ِمن الشَّيط
َّ ان ْ َ ْ ْ َ َ
" dan jika engkau membaca Al-Quran maka berlindunglah kepada
Allah dari syaitan yang terkutuk " (QS An-Nahl 98)
f) Membaca basmalah pada permulaan setiap surah, kecuali surah Al‐
Baraáh.
g) Membacanya dengan tartil yaitu dengan pelan dan terang serta
riya.