Anda di halaman 1dari 12

PERAN MANAJEMEN KOMPENSASI

DI DALAM PENGELOLAAN KOMPENSASI DI

PERUSAHAAN

Di susun oleh :

Nama : Pratiwi Sucita

NPM : 19310110147

Kelas : M5/V

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA

PURWOKERTO

2021
1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam uraian-uraian sebelumnya telah dibahas berbagai tugas dan

kewajiban karyawan dalam organisasi. Dalam bab ini akan diuraikan hak-hak

yang harus diterima oleh karyawan sebagai imbalan atau kompensasi setelah

mereka menjalankan kewajiban.

Definisi kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima karyawan

sebagai balasan jasa untuk kerja mereka, dalam suatu organisasi masalah

kompensasi merupakan suatu yang sangat kompleks, namun paling penting bagi

karyawan maupun organisasi itu sendiri.

Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu,

karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai

pekerjaan karyawan itu dan kepuasan kerja karyawan. Apabila kompensasi

diberikan secara tepat dan benar para karyawan akan memperoleh kepuasan

kerja dan akan termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Akan tetapi

bila kompensasi itu diberikan tidak memadai atau kurang tepat, prestasi kerja,

motivasi dan kepuasan kerjakaryawan akan menurun.

Dalam bab ini akan dibahas tentang pengertian kompensasi, tujuan

manajemen kompensasi, faktor-faktor yang mempengaruhi system kompensasi,

pengaruh lingkungan eksternal pada kompensasi, pengaruh lingkungan internal

pada kompensasi, komponen-komponen kompensasi, kompensasi pelengkap,

tahapan menetapkan kompensasi, dan tantangan dalam kompensasi.

2. Rumusan Masalah

1) Pengertian kompensasi

2) Tujuan manajemen kompensasi

3) Komponen-komponen kompensasi

2
4) Faktor-faktor yang mempengaruhi kompensasi

5) Pengaruh lingkungan eksternal pada kompensasi

6) Pengaruh lingkungan internal pada kompensasi

7) Kompensasi pelengkap

8) Tahapan menetapkan kompensasi

9) Tantangan-tantangan dalam kompensasi Tujuan


3. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari makalah ini adalah untuk

mengetahui pengertian kompensasi, tujuan manajemen kompensasi, faktor-faktor

yang mempengaruhi system kompensasi, pengaruh lingkungan eksternal pada

kompensasi, pengaruh lingkungan internal pada kompensasi, komponen-komponen

kompensasi, kompensasi pelengkap, tahapan menetapkan kompensasi, dan tantangan

dalam kompensasi

3
3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Kompensasi
Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai

pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi

merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM yang berhubungan dengan

semua jenis pemberian penghargaan individual sebagai pertukaran dalam

melakukan tugas keorganisasian. Pemberian kompensasi kepada karyawan

harus mempunyai dasar yang logis dan rasional.

Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu,

karna besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan

karyawan itu sendiri. Sebaliknya besar kecilnya kompensasi dapat

mempengaruhi prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Apa bila

kompensasi diberikan secara tepat dan benarpara karyawan akan memperoleh

kepusan kerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Apabila

kompensasi itu diberikan tidak memadai atau kurang tepat, prestasi, motivasi,

dan kepuasan kerja karyawan akan menurun.

Kompensasi bukan hanya penting untuk para karyawan saja, melainkan

juga penting bagi organisasi itu sendiri, karena program-progam kompensasi

merupakan pencerminan supaya organisasi untuk mempertahankan sumber daya

manusia.

2. Tujuan Manajemen Kompensasi


Secara umum tujuan manajemen kompensasi adalah untuk membantu

perusahaan mencapai tujuan keberhasilan srategi perusahaan dan terciptanya keadilan

internal dan eksternal.

Pemberian kompensasi dalam suatu organisasi harus diatur sedemikian rupa

sehingga merupakan system yang baik dalam organisasi. Dengan sistem yang baik ini

akan dicapai tujuan -tujuan, antra lain sebagai berikut:

4
a. Memperolah SDM yang berkualitas.

b. Mempertahankan karyawan yang ada.

c. Menjamin keadialan.

d. Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan.

e. Mengendaliakan biaya.

f. Mengikuti aturan hukum.

g. Meningkatkan efesiensi administrasi.

3. Komponen-komponen Kompensasi
a. Gaji

b. Upah

c. Insentif

d. Kompensasi tidak langsung

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sistem Kompensasi


Sistem pemberian kompensasi oleh organisasi kepada karyawan dipengaruhi

oleh berbagai faktor. Faktor -faktor ini merupakan tantangan setiap organisasi

untuk menentukan kebijaksanaan kompensasi untuk karyawaan. Faktor-faktor

tersebut antara lain sebagai berikut:

a. Produktivitas

b. Kemampuan untuk membayar

c. Kesediaan untuk membayar

d. Suplai dan permintaan

e. Organisasi karyawan

f. Berbagai peraturan dan perundang-undangan.

5. Pengaruh Lingkungan Eksternal pada Kompensasi


Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi upah dan

kebijakankompensasi adalah sesuatu yang berada diluar perusahaan,

seperti:pasar tenaga kerja, kondisi ekonomi, peraturan pemerintah, dan serikat

5
pekerja.

a. Pasar tenaga kerja


Pasar tenaga kerja mempengaruhi desain kompensasi dalam dua cara:

pertama, tingkat persaingan tenaga kerja sebagai penentu batas rendah atau

floor.

b. Tingkat pembayaran
Jika tingkat pembayaran suatu perusahaan terlalu rendah, tenaga kerja

yang memenuhi syarat tidak akan bersedia bekerja diperusahaan itu.

c. Kondisi ekonomi
Salah satu aspek yang juga mempengaruhi kompensasi sebagai salah

satu factor eksternal adalah kondisi –kondisi ekonomi industry, terutama

derajat tingkat persaingan, yang mempengaruhi kesanggupan untuk

membayar perusahaan itu dengan gaji tinggi.

d. Peraturan pemerintah
Pemerintah secara langsung mempengaruhi tingkat kompensasi melalui

pengendalian upah dan petunjuk yang melarang peningkatan dalam

kompensasi untuk para pekerja tertentu pada waktu tertantu, dan hokum

yang menetapkan tingkat tarip upah minimum, gaji, pengaturan jam kerja,

dan mencegah diskriminasi.

e. Serikat pekerja
Pengaruh eksternal penting lain pada suatu program kompensasi kerja

adalah serikat kerja, kehadiran serikat kerja di perusahaan sektor swasta

diperkirakan meningkatkan upah 10 sampai 15 persen dan menaikkan

tunjangan sekitar 20 sampai 30 persen. Serikat pekerja sudah cenderung

untuk menjadi penentu untuk upah, manfaat dan meningkatkan upah

kondisi kerja.

6. Pengaruh Lingkungan Internal pada Kompensasi


Sebagai tambahan terhadap pengaruh eksternal pada kompensasi yang

telah dibahas, ada beberapa faktor internal yang mempengaruhi upah: ukuran,
6
umur, anggaran tenaga kerja perusahaan dan siapa yang dilibatkan untuk

membuat keputusan untuk organisasi. Dengan begitu hanya anggaran tenaga

kerja dan siapa yang membuat keputusan akan dibahas dibawah ini:

a. Angaran tenaga kerja


Anggaran tenaga kerja secara normal, identik dengan jumlah uang yang

tersedia untuk kompensasi karyawan tahunan. Tiap –tiap perusahaan

dipengaruhi oleh ukuran tenaga kerja.

b. Siapa yang membuat keputusan


Kita lebih mengetahuai siapa yang membuat keputusan kompensasi

dinading sekitar beberapa faktor lain , tetapi masalah ini bukan suatu hal

sederhana. Keputusan atas beberapa banyak yang harus dibayar,system apa

yang dipakai, manfaat apa untuk ditawarkan, dan sebagainya, dipengaruhi

dari bagian atas hingga bawah perusahaan.

c. Kompensasi Pelengkap
Jenis kompensasi yang berbentuk upah atau gajih seperti telah

dibicarakan diatas adalah kompensasi langsung. Artinya kompensasi

langsung dikaitkan dengan prestasi dan hasil kerja para karyawan.

Disamping kompensasi langsung, beberapa organisasi mengembangkan

program-program kompensasi tidak langsung. Yang di maksudkan

kompensasi tidak langsung adalah pemberian kompensasi yang tidak

dikaitkan langsung dengan prestasi kerja para karyawan. Kompensasi ini

juga disebut kompensasi pelengkap, karena berfungsi untuk melengkapi

kompensasi yang telah diterima karyawan melalui gaji atau upah.

Alasan-alasan pentingnya pengembangan kompensasi pelengkap ini

antara lain:

a. Organisasi karyawan yang semakin kritis untuk menuntun hak mereka


sebagai pekerja atau karyawan.

b. Persaingan yang ketat diantara para organisasi, sehingga untuk


mempertahankan karyawan yang berperestasi menuntut adanya
7
kompensasi pelengkap ini.

c. Kenaikan biaya hidup sebagai akibat dari perkembangan lingkungan


ekonomi akan menuntut adanya pemberian kompensasi pelengkap.

d. Dikeluarkannya pearaturan-peraturan atau perundang-undangan oleh


pemerintah yang mengatur kesejahteraan buruh atau karyawan akan

menuntut organisasi itu untuk menyesuaikan diri.

Kompensasi pelengkap ini bukan saja bermanpaat bagi karyawan

akan tetapi juga memepunyai pengaruh positif secara tidak langsung

kepada organisasi yang bersangkutan. Keuntungan -keuntungan tersebut

antara lain sebagai berikut:

a. Meningkatkan semangat kerja dan kesetiaan karyawan terhadap


organisasi.

b. Menurunkan jumlah obsesi para karyawan dan

menurunkan perputaran kerja.

c. Mengurangi pengaruh organisasi karyawan

terhadap kegiatan organisasi.

d. Meminimalkan biaya-biaya kerja lembur, yang berarti

mengefektifkan prestasi kerja karyawan.

e. Mengurangi adanya intervensi pemerintah dalam rangka

penyelenggarakan kesejahtaraan karyawan.

Bentuk kompensasi pelengkap berbeda-beda, demikian juga

istilahnyapun tiap organisasi berbeda -beda, misalnya, yang

menyebut program pelayan, pembayaran diluar gaji/upah, benefit

(keuntungan) karyawan, dan ada yang menyebutnya pemberian

tunjangan, tetapi juga masih tepatnya pemberian gaji/upah

maksimum karyawan yang bersangkutan tidak bekerja.

7. Tahapan Menetapkan Kompensasi


Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, perlu diikuti tahapan –tahapan

manajemen kompensasi seperti berikut:


8
Tahap 1: Mengevaluasi tiap pekerjaan, dengan menggunakan informasi

analisis pekerjaan. Untuk menjamin keadilan internal yang didasarkan pada nilai

relative setiap pekerjaan.

Tahap 2: Melakukan survei dan upah dan gaji untuk menentukan keadilan

eksternal yang didasarkan pada upah pembeyaran dipasar kerja.

Tahap 3: Menilai harga tiap pekerjaan untuk menentukan pembeyaran

upah yang didasarkan pada ke adialan internal dan eksternal.

8. Tantangan-tantangan dalam Kompensasi


Sebagian besar metode-metode untuk menetukan pembayaran harus bisa

menetukan keputusan yang tepat ketika tantangan timbul. Implikasi ini lah yang

menjadi alasan analisis membuat penyesuaiyan lebih lanjut untuk menentukan

kompensasi.

a. Tujuan starategis

b. Tingkat upah berlaku

c. Kekuatan serikat pekerja

d. Pemerataan pembayaran

e. Penyesuaian dan strategi kompensasi

f. Kendala pemerintah

g. Tantangan kompensasi

h. Produktivitas dan biaya.

9
11

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Pengertian kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima karyawan


sebagai pengertian kontribusi jasa mereka pada perusahaan.

2. Tujuan manajemen kompensasi secara umum adalah untuk membentuk


perusahaan mencapai tujuan keberhasilan strategi perusahaan dan menjamin

terciptanya keadilan internal dan eksternal.

3. Komponen-kompeonen kompensasi terdiri dari: gaji, upah, insentif, dan


kompensasi tidak langsung.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi system kompensasi antara lain:


a. Produktivitas

b. Kemampuan untuk membayar

c. Kesediaan untuk membayar

d. Suplai dan permintaan

e. Organisasi karyawan

f. Berbagai peraturan dan perundang-undangan.

10
12

DAFTAR PUSTAKA

Prof. DR. Notoatmojo, Pengembangan Sumber Daya Manusia. PT. Kineka Cipta,

Jakarta 1997.

Prof. DR. Veithzal Rivai MBA. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Raja grafindo

Persada, Jakarta, 2006.

11
12

Anda mungkin juga menyukai