Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

D DENGAN LEUKIMIA LIMPOBLASTIC AKUT DI


BANGSAL FLAMBOYAN 9 RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

Disusun Oleh :
INNEKE YULIA H.
J230215068

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
PENGKAJIAN KESEHATAN ANAK
DI RUANG FLAMBOYAN 9 RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA
PENGKAJIAN PASIEN RAWAT INAP No. RM : 01317859
( Dilengkapi dalam waktu 24 jam pertama Nama Pasien : Elfareta fania putri
pasien masuk ruang rawat ) Tgl Lahir : 07 April 2011 (14 tahun)
Tgl MRS : Waktu pemeriksaan : Ruangan : Flamboyan 9
27/12/2021 28/12/2021 DPJP : dr. Septin
Jam : Tgl :2812/2021 Diagnosa Medis : ALL
12.02 Jam : 09.00 WIB
Data Orang Tua : Pendidikan : SMA
Nama : Suyono Pekerjaan : Buruh
Usia : 40 th Suku : Jawa
Agama : Islam Alamat : Dungkul Dawung Jogrogo

1.PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh lemas dan mual
B. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
Pasien mengeluh lemas dan mual sehari sebelum masuk rumah sakit, lalu pasien
dibawa ke RSUD Dr. Moewardi tanggal 28/12/2021 masuk ke Bangsal Flamboyan 9
dengan diagnose Leukimia Limfoblastik Akut (ALL). Pada tanggal 28/12/2021 pasien
dilakukan tindakan MTX-IT pada pukul 10.00 wib. Setelah tindakan ALL pasien
mengeluh mual dan tidak nafsu makan. Hasil TTV : TD : 100/75 mmHg, N : 110
x/menit, RR : 24x/menit, Suhu : 37.5oC, SPO2 : 99%.
C. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
1. Kehamilan
Ibu pasien mengatakan pasien lahir normal dengan usia kehamilan 36 minggu
2. Kelahiran
Ibu pasien mengatakan pasien lahir normal dengan bantuan bidan. BBL : 3000
gram, TB : 46 cm
3. Post natal
Ibu pasien mengatakan setelah lahir pasien menangis kencang, normal tidak ada
keluhan.
4. Penyakit sebelumnya
Pasien mengatakan pasien memiliki riwayat masuk rumah sakit yaitu dulu sewaktu
pasien berusia 3 tahun- awal 5 tahun, saat pasien menjalani terapi leukemia.
5. Alergi :
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan atau obat
apapun
6. Riwayat Tumbuh Kembang
Ibu pasien mengatakan tumbuh kembang pasien tidak mengalami gangguan
Tengkurap : 3 bulan
Duduk : 6 bulan
Merangkak : 8 bulan
Berjalan : 12 bulan
Berbicara : 15 bulan
7. Imunisasi
Ibu pasien mengatakan pasien memiliki riwayat imunisasi lengkap
Hepatitis B Polio DPT
BCG I II III IV V I II III IV I II II IV Campak Hip
I
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

8. Riwayat Nutrisi
Pemberian Asi : Ya Lama : 2 tahun
Susu Formula : Ya Dimulai : umur 2 tahun
MPASI diberikan sejak usia 6 bulan
D. RIWAYAT KESEHATAN SOSIAL DAN PSIKOSOSIAL
1. Genogram

2. Komposisi Keluarga
Ibu pasien mengatakan pasien tinggal dengan keluarga inti yang terdiri dari ibu,
ayah pasien dan 2 kakak pasien. Pasien merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara.
3. Sumber Keuangan
Ibu pasien mengatakan sumber keuangan keluarga dari ayah dan ibu.
4. Perilaku keluarga
Didalam keluarga pembuat keputusan adalah ayah pasien. Ibu pasien mengatakan
pasien tidak memiliki maslaha dalam berhubungan dengan orang-orang
disekitarnya.
5. Lingkungan Rumah
Ibu pasien mengatakan pasien tinggal di lingkungan yang bersih dan aman.
E. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR FISIOLOGIS SELAMA DI RS
a. Pola manajemen kesehatan
Ayah klien mengatakan ingin anaknya cepat embuh dan pulang ke rumah.
Apapun yang diminta klien Ayahnya akan mengabulkan semua permintaannya.
Biasanya kalau klien sakit atau ada keluarga yang sakit diberikan obat warung
dulu, kalau belum sembuh baru dibawa ke Puskesmas atau tenaga kesehatan
yang lain.
b. Pola kebutuhan nutrisi
Sebelum sakit klien biasa makan ± 3 – 4 x sehari dengan komposisi nasi, lauk,
sayur dan terkadang buah. Selama sakit klien hanya makan ¼ porsi sesuai menu
yang disediakan di RS dan makan makanan yang dibelikan diluar oleh
keluarganya itupun hanya sedikit.
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit klien biasa BAB 1 x sehari yaitu pagi hari dengan konsistensi
lembek warna kuning. BAK ± 3 – 4 x dalam sehari warna kuning jernih, bau
khas.Setelah sakit pola eliminasi klien tidak mengalami perubahan BAB 1 x
dalams ehari dengan konsistensi lembek, kuning kecoklatan, bau khas, BAK ±
3 – 4 x dalam sehari warna kuning jernih, bau khas.
d. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum dirawat di RS Ayah klien mengatakan kalau klien dapat beraktifitas
aktif. Klien dapat bermain dengan teman – temannya dan bersekolah. Setelah
dirawat di RS klien hanya berjalan – jalan disekitar ruangan dengan dibantu
oleh keluarganya, terkadang klien hanya tiduran di tempat tidur.
e. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit klien tidur ± 9 jam/ hari dan kadang tidur siang ± 2 jam. Selama
sakit lama tidur klien ± 9 jam/ hari dan tidur siang ± 2 jam/hari.

f. Pola perseptual
Klien sadar dan merasa jika saat ini dirinya sedang sakit dan dirawat di RS.
Ayah klien mengatakan klien kadang minta pulang.
g. Pola kognitif dan sensorik
Sebelum sakit indra pendengaran dan penglihatan klien tidak
mengalami gangguan.Selama klien sakit indra pendengaran dan penglihatan
klein juga tidak mengalami gangguan.
h. Pola hubungan sosial
Sebelum dirawat di RS hubungan klien dengan keluarga dan teman sebayanya
baik.Setelah dirawat di RS hubungan klien dengan keluarga pasien lain dan
perawat baik.
i. Pola seksual dan reproduksi
Klien seorang perempusn belum menikah
j. Pola menangani masalah
Klien mengetahui bahwa dirinya saat ini sering sakit, namun klien hanya bisa
menangis dan diam dengan kondisinya sekarang.
k. Pola kepercayaan dan nilai
Klien beragama Islam, sebelum klien masuk RS klien menjalankan ibadah
sholat tapi kadang – kadang. Selama di RS klien tidak menjalankan sholat 5
waktu.
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Penampilan umum : pasien tampak lemah, lesu
2. Tanda-tanda vital :
Hasil TTV : TD : 100/75 mmHg, N : 110 x/menit, RR : 24x/menit, Suhu : 37.5oC,
SPO2 : 99%.
3. Pengkajian antropometri
BB : 23 kg
TB : 116 cm
4. Pemeriksaan Head to Toe
a. Integumen
Inspeksi : Terdapat luka post MTX-I pada punggung, luka bersih, kulit sekitar
luka bersih
b. Kulit kepala
Inspeksi : Bentuk kepala mesochepal,
Palpasi : kulit kepala bersih, tampak tidak ada lesi.
c. Rambut
Inspeksi : Penyebaran rambut merata, rambut berwarna hitam.
d. Mata
Inspeksi : konjungtiva anemis, sclera unicteric, respon pupil baik.
e. Telinga
Inspeksi : telinga bersih
Palpasi : tidak ada nyeri dan tidak ada lesi
f. Hidng dan sinus
Inspeksi : simetris tidak ada polip
g. Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir tampak kering
h. Leher
Inspeksi : tidak terjadi pembesarn kelnjar getah bening
i. Dada
- Paru-paru
Inspeksi : bentuk dada normal, warna kulit merata, tidak terdapat jejas,
tidak ada retraksi dada sedang.
Palpasi : tidak terdapat massa, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
- Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus kordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : terdengan bunyi S1 dan S2 reguler
j. Abdomen
Inspeksi : nampak buncit
Auskultasi : bising usus 9 x/menit
Palpasi : supel
Perkusi : timpani

k. Genitalia
Pasien berjenis kelamin perempuan, tidak terpasang DC
l. Ekstremitas
Tangan kanan terpasang infus D5 ¼ 500 ml
Kekuatan otot
5 5
5 5

m. Pemeriksaan perkembangan
Tidak ada masalah dengan perkembangan pasien
G. STATUS FUNGSIONAL

Hasil :
Mobilitas : 1
Status mental : 0
Toileting : 1
Riwayat jatuh : 0
Pengobatn : 0
Total Skor : 2

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Pemeriksaan Lab
Tanggal : 28 Desember 2021
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin (anemia) 9.7 g/dL 10.8-12.8
Hematocrit (anemia) 29 % 31-43
Leukosit (risk.infeksi) 2.3 ribu/ul 4.5-14.5
Trombosit 163 ribu/ul 150-450
Eritrosit (anemia) 3.60 Juta/ul 3.70 – 5.70
INDEX ERITROSIT
MCV 81.2 /um 80.0-96.0
MCH 27.1 pg 28.0-33.0
MCHC 33.3 g/dl 33.0-36.0
RDW 14.5 % 11.6-14.6
MPV (tombositopenia) 6.6 Fl 7.2-11.1
risk.perdarahan
PDW risk.perdarahan 21 % 25-65
HITUNG JENIS
Eosinophil 0.00 % 0.00-4.00
Basofil 0.00 % 0.00-1.00
Neutrofil 38.00 ribu/ul 29.00-72.00
Limfosit (risiko infeksi) 59.00 % 36.00-52.00
Monosit 2.00 % 0.0 – 5.00
LUC/AMC 1.00
HEMOSTASIS
PT 13.3 detik 10.0-15.0
APTT 34.7 detik 20.0-40.0
INR 0.980
KIMIA KLINIK
ELEKTROLIT
Natrium darah 130 mmol/L 132-145
Kalium darah 3.5 mmol/L 3.1-5.1
Klorida darah 106 mmol/L 98-106

TERAPI
Terapi Dosis
IVFD D5 ¼ NS 68 ml/jam
Cefixime 50 mg/ 12 jam
Dexamethasone 5-3-2 tab/ oral
Diet nasi lauk 1700kkl/hari
ANALISA DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1 DS : ibu pasien mengatakan selama Kondisi fisiologis : Anoreksia
sakit pasien lebih sering tiduran, anemia
dibanding bermain atau berjalan-jalan
di ruangan.
Pasien mengeluh lemas
DO :
- Keadaan umum : tampak sakit, lesu
- TTV
TD : 110/75 mmHg
N : 110 x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 37.5oC
SPO2 : 99%
- Mata : konjungtiva anemis,
- Mulut : mukosa bibir pucat
- CRT > 2 detik
- Hasil pemeriksaan lab :
Hemoglobin : 9.7 dg/dL
Hematocrit : 29 %
Eritrosit : 3.60 juta/ul
2 DS : ibu pasien mengatakan setelah Peningkatan (D.0032) Risiko
kemoterapi nafsu makan anaknya kebutuhan Defisit Nutrisi
berkurang metabolisme
Pasien mengeluh mual dan tidak nafsu
makan
DO :
- Pasien tampak malas makan, tidak
menghabiskan diet yang diberikan
- Pasien hanya makan setengah porsi
- Mukosa bibir kering
- BB : 23 kg
TB : 116 cm
Diit : 1700kkl/hari
- Hasil pemeriksaan lab :
Hemoglobin : 9.7 dg/dL
Hematocrit : 29 %
Eritrosit : 3.60 juta/ul

DS : ibu pasien mengatakan sebelum Ketidakdekuatan (D.0142) Risiko


masuk rumah sakit pasien demam pertahanan tubuh Infeksi

DO : sekunder :
- TTV imunosupresi
TD : 100/75 mmHg
N : 110 x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 37.3oC
SPO2 : 99%
- Hasil pemeriksaan lab :
Leukosit 2.3 ribu/ul
Limfosit 59.00 %
DS : keluarga pasien mengatakan tidak Gangguan koagulasi : (D.0012) Risiko
ada perdarahan trombositopenia Perdarahan
DO :- Terdapat luka post MTX-I pada
punggung, luka bersih, kulit sekitar
luka bersih
-hasil lab
Trombosit : 163 ribu/ul

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. (D. 0057) Anoreksia b.d Kondisi fisiologis : anemia
2. (D.0032) Risiko Defisit Nutrisi b.d Peningkatan kebutuhan metabolism
3. (D.0142) Risiko Infeksi b.d Ketidakdekuatan pertahanan tubuh sekunder : imunosupresi
4. (D.0012) Risiko Perdarahan b.d Gangguan koagulasi : trombositopenia

INTERVENSI KEPERAWATAN
N
DIAGNOSA KRITERIA HASIL ( SLKI ) INTERVENSI ( SIKI )
O
1 (D. 0057) Setelah dilakukan asuhan keperawatan (I.12362) Edukasi Aktivitas/Istirahat
Anoreksia selama 3x24 jam diharapkan masalah Observasi
b.d Kondisi dapat teratasi dengan kriteria hasil : - Identifikasi kesiapan dan
fisiologis : (L. 05046) Tingkat keletihan kemampuan menerima informasi
anemia KH Awal Tujuan Terapeutik
Verbalisas 1 5 - Sediakan materi pengaturan
i (menurun) (meningka aktivitas dan istirahat
kepulihan t) - Jadwalkan pemberian pendidikan
energi kesehatan sesuai kesepakatan
Verbalisas 1 5 - Berikan kesempatan kepada
i lelah (meningka (menurun) pasien dan keluarga untuk
t) bertanya
Lesu 1 5 Edukasi
(meningka (menurun) - Anjurkan terlibat dalam aktivitas
t) kelompok, aktivitas bermain atau
aktivitas lainnya
- Anjurkan menyusun jadwal
aktivitas dan istirahat
- Ajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat (mis.
kelelahan, sesak nafas saat
aktivitas)
- Ajarkan cara mengidentifikasi
target dan jenis aktivitas sesuai
kemampuan
(I.02378) Manajemen Energi
Observasi
- Identifikasi gangguan fungsi
tubuh yang mengakibatkan
kelelahan
- Monitor kelelahan fisik dan
emosional
- Monitor pola dan jam tidur
- Monitor lokasi dan
ketidaknyamanan selama
melakukan aktivitas
Terapeutik
- Sediakan lingkungan nyaman dan
rendah stimulus (mis. cahaya,
suara, kunjungan)
- Lakukan rentang gerak pasif
dan/atau aktif
- Berikan aktivitas distraksi yang
menyenangkan
- Fasilitas duduk di sisi tempat
tidur, jika tidak dapat berpindah
atau berjalan
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
- Anjurkan menghubungi perawat
jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang
- Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
2 (D.0032) Setelah dilakukan asuhan keperawatan (I. 03119) Manajemen Nutrisi
Risiko selama 3x24 jam diharapkan masalah Observasi
Defisit dapat teratasi dengan kriteria hasil : - Identifikasi status nutrisi
Nutrisi b.d (L.03030) Status nutrisi - Identifikasi alergi dan intoleransi
Peningkatan KH Awal Tujuan makanan
kebutuhan Porsi 1 5 - Identifikasi makanan yang disukai
metabolisme makan (menurun) (meningka - Identifikasi kebutuhan kalori dan
yang
dihabiska t) jenis nutrient
n - Monitor asupan makanan
Frekuensi 1 5 - Monitor berat badan
makan (memburu (membaik - Monitor hasil pemeriksaan
k) ) laboratorium
Nafsu 1 5 Teraupetik
makan (memburu (membaik - Lakukan oral hygiene sebelum
k) ) makan, jika perlu
- Fasilitasi menentukan pedoman
diet (mis.  piramida makanan)
- Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
- Berikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
- Berikan makanan tinggi kalori
dan tinggi protein
- Berikan suplemen makanan, jika
perlu
Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika perlu
- Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (mis. pereda
nyeri,antiemetic), jika perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrient yang dibutuhkan,
jika perlu
3 (D.0142) Setelah dilakukan asuhan keperawatan (I.14539) Pencegahan Infeksi
Risiko selama 3x24 jam diharapkan masalah Observasi
Infeksi b.d dapat teratasi dengan kriteria hasil : - Monitor tanda dan gejala infeksi
Ketidakdeku (L.14137) Tingkat Infeksi lokal dan sistemik
atan KH Awal Akhir
pertahanan Terapeutik
tubuh Kadar sel 1 5 - Batasi jumlah pengunjung
sekunder : darah (membu (memba - Cuci tangan sebelum dan sesudah
imunosupresi putih ruk) ik) kontak dengan pasien dan
Demam 2 5 lingkungan pasien
(cukup (menuru - Pertahankan teknik aseptik pada
mening n) pasien beresiko tinggi
kat) Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara mencuci tangan
dengan benar
- Ajarkan etika batuk
- Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
- Anjurkan meningkatkan asupan
cairan
Kolaborasi
- Kolaborasi dalam pemberian
antibiotic
4 (D.0012) Setelah dilakukan asuhan keperawatan (I.02067) Pencegahan Perdarahan
Risiko selama 3x24 jam diharapkan masalah Observasi
Perdarahan dapat teratasi dengan kriteria hasil : - Monitor nilai
b.d (L.02017) Tingkat perdarahan hematokrit/homoglobin sebelum
Gangguan KH Awal Tujuan dan setelah kehilangan darah
koagulasi : Kelembap 1 5 - Monitor tanda-tanda vital
trombositope an (memburu (membaik ortostatik
nia membran k) ) - Monitor koagulasi (mis.
mukosa Prothombin time (TM), partial
Frekuensi 1 5 thromboplastin time (PTT),
nadi (memburu (membaik fibrinogen, degradsi fibrin dan
k) ) atau platelet)
Anoreksia 1 5 Terapeutik
(meningka (menurun) - Pertahankan bed rest selama
t) perdarahan
- Batasi tindakan invasif, jika perlu
- Gunakan kasur pencegah
dikubitus
- Hindari pengukuran suhu rektal
Edukasi
- Jelaskan tanda dan gejala
perdarahan
- Anjurkan mengunakan kaus kaki
saat ambulasi
- Anjurkan meningkatkan asupan
cairan untuk menghindari
konstipasi
- Anjurkan menghindari aspirin
atau antikoagulan
- Anjurkan meningkatkan asupan
makan dan vitamin K
- Anjurkan segera melapor jika
terjadi perdarahan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat dan
mengontrol perdarahan, jika perlu
- Kolaborasi pemberian produk
darah, jika perlu

IMPLEMENTASI
HARI/ N
JAM/ O. IMPLEMENTASI Respon keluarga/pasien TTD
TGL DX
Selasa/ III Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak Innek
28/12/21 dengan pasien dan lingkungan pasien e
07.00
I, Memasang infus D5 ¼ NS dan mengambil S : pasien mengeluh nyeri
II, sampel darah untuk pemeriksaan laboraturium O : infus D5 ¼ NS terpasang
III, di tangan kanan, darah
IV terambil

III Memberikan injeksi paracetamol 250 mg/ 12 jam S : -


dan cefixime 50 mg/ 12 jam O : obat masuk

II, Mengukur ttv S:-


09.00
III, O : hasil TTV :
IV TD : 98/75 mmHg
N : 110 x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 37.3oC
SPO2 : 99%
I Melakukan pengkajian fisik pasien.
Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang S : pasien mengeluh lemas,
09.15
mengakibatkan kelelahan pasien mengatakan perut
Memonitor kelelahan fisik dan emosional bagian bawah sudah
berkurang nyerinya
Memonitor pola dan jam tidur O : pasien tampak lesu,
Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan selama tampak terbaring di kasur
melakukan aktivitas

Memonitor berat badan


I S:-
09.30 O : BB : 22,7 kg. TB : 116
Mematikan lampu ruangan dan mengkondisikan
cm
lingkungan pasien agar nyaman untuk pasien IMT/U : 16.8 (1 SD)
Memberikan latihan rentang gerak aktif pada S : pasien mengatakan
pasien nyaman jika lampu padam,
pasien mengatakan senang
Memberikan aktivitas distraksi yang
menonton video
menyenangkan (menonton video) O : pasien tampak rileks,
Memfasilitasi pasien untuk duduk di tempat tidur pasien mampu melakukan
latihan rentang gerak aktif,
pasien tampak nyaman
menonton video dengan
Mengajarkan kepada keluarga cara mencuci posisi duduk
III tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
10.00
S : ibu pasien mengatakan
pasien
sudah mampu melakukan
cuci tangan 6 langkah
O : kelaurga pasien tampak
mampu mempraktekkan cuci
11.00 Pasien dilakukan MTX-IT
tangan 6 langkah

II, Mengidentifikasi status nutrisi S:-


12.00 III, O : obat masuk
IV Monitor asupan makanan

S : pasien mengeluh mual,


II, tidak nafsu makan
12.30 III, Memonitor hasil laboraturium pasien
O : pasien tampak lesu
IV
S:-
O:
Hemoglobin : 9.7 dg/dL
II Hematocrit : 29 %
13.00 Memberikan terapi Dexamethasone peroral
Leukosit 2.3 ribu/ul
Limfosit 59.00 %
S:-
O :obat masuk
Rabu/ III Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak Innek
29/12/21 dengan pasien dan lingkungan pasien S:- e
07.00 Memberikan injeksi cefixime 50 mg/ 12 jam O : obat masuk

S:-
Mengukur TTV pasien
III O:
II, N : 100 x/menit
III,
RR : 22 x/menit
IV
Suhu : 36.4oC

Mengidentifikasi status nutrisi S : pagi ini pasien sudah mau


08.30 II
Mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan makan, tapi hanya nasi dan

Mengidentifikasi makanan yang disukai lauk saja

Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis O : pasien tampak

nutrient menghabiskan jatah

Monitor asupan makanan makannya

08.40 I Menganjurkan melakukan aktivitas secara S : ibu pasien mengatakan


bertahap pasien sudah mau berjalan-
Menganjurkan menghubungi perawat jika tanda jalan disekitar bed
dan gejala kelelahan tidak berkurang O : pasien tampak masih
tertidur di tempat tidur
08.45
I
Monitor pola dan jam tidur S: ibu pasien mengatakan
Memasang pagar bed semalam anaknya tidur lelap
O : pasien tampak cukup
istirahat

EVALUASI
NO HARI NO EVALUASI PARAF
DX
TANGGAL
1. Kamis 1 S: ibu pasien mengatakan pasien Inneke
mengeluh lemas
30/12/2021
O : pasien tampak lesu
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Ajarkan cara mengidentifikasi
kebutuhan istirahat (mis. kelelahan,
sesak nafas saat aktivitas)
-

2 Kamis 2 S : keluarga pasien mengatakan Inneke


2
2 O : -BB naik 23kg menjadi 23,5kg
30/12/2021
-Makan 2x/hari jadi 3x/hari dengan
nasi lauk sayur

A : masalah teratasi

P : lanjutkan intervensi

1. Berikan makanan tinggi serat


untuk mencegah konstipasi
2. Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
3. Berikan suplemen makanan, jika
perlu
3 Kamis 3 S : ibu pasien mengatakan sudah tidak ada Inneke
. demam
O :- suhu= 36
30 Desember
-Tidak ada tanda gejala infeksi
2021
A : masalah teratasi

P : lanjutkan intervensi

- Jelaskan tanda dan gejala infeksi


- Ajarkan cara mencuci tangan dengan
benar

Kamis 4 S : ibu pasien mengatakan luka bersih Inneke


O : trombosit : 163 ul/ribu
- Tidak ada perdarahan
30
A : masalah teratasi
Desember
2021 P : lanjutkan intervensi
- Jelaskan tanda dan gejala perdarahan
- Anjurkan mengunakan kaus kaki saat
ambulasi
- Anjurkan meningkatkan asupan cairan
untuk menghindari konstipasi

Anda mungkin juga menyukai