Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

ANTENA DAN PROPAGASI


ANTENA MICROSTRIP APERTURE COUPLING

Oleh:
Kelompok 5:

Aditya Fauzi Ulfa (191344002)


Naira Ayu Aulia (191344023)

PRODI TELEKOMUNIKASI – TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
JANUARI 2022
1. LANDASAN TEORI
1.1. Pengertian Antena
Antena merupakan bagian penting dalam sistem komunikasi radio, karena
antena sebagai alat yang mengubah gelombang terbimbing dari saluran tranmisi
menjadi gelombang bebas di udara dan sebaliknya. Antena berfungsi untuk
memancarkan gelombang elektromagnetik menuju ruang bebas atau sebaliknya
menangkap gelombang elektromegnetik dari ruang bebas. Energi listrik dari
pemancar dikonversi menjadi gelombang elektromagnetik dan oleh sebuah antena
gelombang tersebut dipancarkan menuju udara bebas kemudian pada penerima
gelombang elektromagnetik tersebut ditangkap lalu dikonversi menjadi energi
listrik dengan menggunakan antena. Antena juga dapat dikatakan sebagai struktur
transisi antara ruang bebas dengan alat pembimbing. Alat pembimbing yang
dimaksud dapat berupa saluran koaksial ataupun pipa yang digunakan sebagai alat
transportasi energi elektromagnetik dari sumber transmisi ke antena atau dari
antena ke penerima. Pada sistem komunikasi radio, perancangan antena yang baik
akan mempertinggi unjuk kerja dari keseluruhan sistem tersebut. Antena juga
memiliki sifat resonansi artinya antena akan beroperasi pada daerah tertentu saja
sesuai dengan frekuensi kerjanya. Kekuatan dalam memfokuskan sinyal radio
satuannya dalam antena adalah dB. Semakin besar jumlah dBnya maka jangkauan
jarak yang ditempuh antena semakin besar pula.
1.2. Parameter Umum Antena
▪ Bandwidth
Bandwidth adalah rentang kerja frekuensi yang dibatasi oleh VSWR
tertentu.
▪ VSWR (Voltage Standing Wave Ratio)
Merupakan perbandingan antara amplitudo gelombang berdiri (standing
wave) maksimum (|Vmax|) dengan minimum (|Vmin|). Pada saluran transmisi ada
dua komponen gelombang tegangan, yaitu tegangan yang dikirimkan (V0 + ) dan
tegangan yang direfleksikan (V0 - ).
Rumus untuk mencari VSWR adalah :
𝑉𝑚𝑎𝑥 1 + |Γ|
𝑉𝑆𝑊𝑅 = =
𝑉𝑚𝑖𝑛 1 − |Γ|
Kondisi yang paling baik adalah ketika VSWR bernilai 1 (S=1) yang berarti
tidak ada refleksi ketika saluran berada dalam keadaan matching sempurna. Namun
pada kenyataannya nilai tersebut sulit didapatkan sehingga nilai dasar VSWR yang
digunakan pada antena umumnya ≤ 2.
▪ Return Loss
Merupakan parameter yang menunjukan seberapa besar daya yang hilang
ke ruang bebas. Return loss ini dapat terjadi akibat diskontinuitas saluran transmisi
dengan impedansi masukan beban (antena).
𝑅𝐿 = 20𝑙𝑜𝑔|Γ|
▪ Impedansi Input
Merupakan perbandingan (rasio) impedansi pada bagian terminal antena
atau perbandingan antara tegangan dan arus listrik pada terminal antena. Impedansi
masukan, Zin terdiri dari dua bagian real (Rin) dan bagian imajiner (Xin).
Resistansi masukan (Rin) mewakili disipasi yang terjadi karena dua hal.
Pertama karena daya yang meninggalkan antena dan tidak kembali lagi (radiasi),
yang kedua karena rugi-rugi ohmic yang terkait dengan panas pada struktur antena.
Namun pada banyak antena, rugi-rugi ohmic sangat kecil bila dibandingkan dengan
rugi-rugi akibat radiasi. Komponen imajiner (Xin) mewakili reaktansi dari antena
dan daya yang tersimpan pada medan dekat antena.Kondisi matching harus
sedemikian rupa sehingga mendekati 50+j0 Ω.
▪ Penguatan (Gain)
Merupakan perbandingan intensitas radiasi pada arah tertentu terhadap
intensitas radiasi yang diterima.
▪ Directivity
Merupakan perbandingan antara rapat daya maksimum pada berkas utama
terhdap rapat daya rata-rata yang diradiasikan.
▪ Pola Radiasi
Merupakan pernyataan grafis yang menggambarkan sifat radiasi suatu
antena pada medan jauh sebagai fungsi arah. Pola radiasi dapat disebut sebagai pola
medan (field pattern) apabila yang digambarkan adalah kuat medan dan disebut
pola daya (power pattern) apabila yang digambarkan adalah pointing vektor. Pola
radiasi dapat diklasifikasikan sebagai pola radiasi unidireksional dan pola radiasi
omnidireksional.
▪ Polarisasi Antena
Polarisasi antena merupakan arah medan listrik yang diradiasikan oleh
antena. Polarisasi dari gelombang yang teradiasi didefinisikan sebagai suatu
keadaan gelombang elektromagnet yang menggambarkan arah dan magnitudo
vektor medan elektrik yang bervariasi menurut waktu. Polarisasi dapat
diklasifikasikan sebagai polarisasi linear (linier), circular (melingkar), atau
elliptical (elips). Pada proyek akhir ini dipilih polarisasi sirkular karena dapat
mengeleminasi missmatch level sinyal yang diterima karena sifatnya yang
berorientasi pada jalur lingkaran, artinya menerima gelombang tidak hanya satu
arah saja tetapi juga sekitarnya.
1.3. Pengertian Antena Mikrostrip
Salah satu antena yang terkenal saat ini adalah antena mikrostrip. Hal ini
dikarenakan bentuk dan ukuran yang kecil sehingga cocok dengan perangkat
telekomunikasi sekarang ini yang memperhatikan bentuk dan ukuran. Ukuran
antena yang kecil, massa yang ringan dan mudah difabrikasi menjadikan antena ini
sesuai dengan kebutuhan saat ini.
Berdasarkan asal katanya, mikrostrip terdiri dari dua kata, yaitu mikro
sangat tipiskecil dan strip bilahpotongan. Antena mikrostrip dapat didefinisikan
sebagai salah satu antena yang berbentuk potongan atau bilah dengan ukuran yang
sangat kecil. Secara umum, antena mikrostrip terdiri atas 3 bagian, yaitu patch,
substrat, dan ground plane. Patch terletak diatas substrat dan ground plane terletak
paling bawah. Substrat berfungsi sebagai bahan dielektrik dari antena mikrostrip
yang membatasi elemen peradiasi dengan elemen pentanahan, sedangkan ground
plane berfungsi sebagai reflektor yang memantulkan sinyal yang tidak diinginkan
dan terletak dilapisan paling bawah.
1.4. Jenis-Jenis Antena Mikrostrip
Antena mikrostrip dikenal dalam beberapa bentuk sesuai dengan bentuk
patch-nya, diantaranya :
a. Antena mikrostrip patch persegi panjang rectangular.
b. Antena mikrostrip patch persegi square.
c. Antena mikrostrip patch elips elliptical.
d. Antena mikrostrip patch segitiga triangular.
e. Antena mikrostrip patch lingkaran circular.
f. Antena mikrostrip patch cicular ring
1.5. Kelebihan dan Kekurangan Antena Mikrostrip
Antena mikrostrip mengalami kenaikan popularitas khususnya diaplikasi
wireless dikarenakan bentuknya yang kecil, mudah dibawa, sederhana, dan proses
pembuatannya tidak membutuhkan biaya yang sangat mahal. Selain itu, antena ini
juga kompatibel dan dapat diintegrasikan langsung dengan sirkuit utamanya,
seperti telepon genggam, missile, dan peralatan lainnya. Beberapa keuntungan dari
antena mikrostrip adalah :
a. Dimensi antena yang kecil.
b. Bentuknya sederhana memudahkan dalam proses perakitan.
c. Dapat bekerja dalam dual-frekuency dan triple frekuency.
d. Dapat diintegrasikan pada Microwave Integrated Circuit MIC.
e. Tidak membutuhkan biaya yang sangat besar dalam proses pembuatannya.

Namun demikian, antena mikrostrip juga memiliki kekurangan seperti :

a. Efisiensi yang rendah.


b. Gain yang rendah.
c. Memiliki daya power yang rendah.
d. Radiasi yang berlebih pada proses pencatuan.
e. Bandwith yang sempit.
1.6. Teknik Pencatuan
Pada dasarnya saluran pencatu untuk antena mikrostrip dapat dibagi dua,
yaitu pencatuan secara langsung direct coupling dan pencatuan secara tidak
langsung electromagnetic coupling. Awalnya teknik pencatuan langsung sering
digunakan karena sangat sederhana dalam pencatuan. Tetapi disamping itu ada
beberapa kekurangan yang terdapat pada pencatuan ini, contohnya jika disusun
secara array dan antena mikrostrip akan menghasilkan pita frekuensi atau bandwith
yang sempit sekitar 2 - 5. Oleh karena kekurangan ini maka dalam perkembangan
selanjutnya dikenalkan pencatuan tidak langsung electromagnetic coupling.
Keuntungannya adalah dapat memperlebar bandwith dan dapat mengurangi proses
penyolderan. Beberapa teknik pencatuan yang sering digunakan, yaitu : coaxial
probe, teknik microstrip line, aperture coupling dan proximity coupling.
Antena mikrostrip dalam perancangan ini menggunakan patch segiempat.
Bentuk segiempat adalah bentuk antena mikrostrip yang paling banyak digunakan
karena bentuknya sederhana. Selain itu, patch segiempat mudah dalam analisis dan
proses fabrikasi. Gambar 1. menunjukkan bentuk geometri dari patch mikrostrip
segiempat dimana W dan L adalah lebar dan panjang dari patch, h adalah tebal
substrat dan ɛ r merupakan nilai konstanta dielektrik dari substrat.

Gambar 1. Antena Microstrip Rectangular

2. ALAT DAN BAHAN


1. PCB Double Sided
2. Alat Pemotong PCB
3. Software Octave dan Visio
4. Larutan HCL dan H2O2
5. Baking Powder
6. Desain PCB
7. Air secukupnya
8. Selotip
9. Gunting
10. Penggaris
11. Spidol
12. Spons

3. LANGKAH PRAKTIKUM
3.1. Hitung ukuran PCB menggunakan software octave sesuai dengan frekuensi yang
telah ditentukan.
3.2. Gambar desain PCB pada software visio.
3.3. Potong PCB sesuai ukuran yang telah ditentukan.
3.4. Bersihkan PCB menggunakan baking soda dan air.
3.5. Pasang selotip pada PCB yang akan di-etching.
3.6. Pasang desain antena pada PCB, lalu potong bagian selotip yang akan di-etching.
3.7. Campurkan H2O2, HCl dan air dengan perbandingan 3:3:2.
3.8. Masukkan PCB ke dalam campuran larutan tersebut.
3.9. Tunggu beberapa saat sampai proses etching selesai.
3.10. Pasang konektor pada PCB.
4. HASIL PRAKTIKUM
4.1. Desain PCB Menggunakan Software Visio
4.2. Hasil Real PCB Aperture Coupling
5. ANALISIS
5.1. Perhitugngan berdasarkan teori
5.2. Hasil Perhitungan Menggunakan Software Octave

Dalam memperoleh nilai-nilai parameter untuk pembuatan PCB antenna


microstrip dilakukan dengan menggunakan dua cara. Cara pertama, nilai-nilai
parameter tersebut diperoleh berdasarkan teori. Sementara, cara kedua nilai-nilai
parameter tersebut diperoleh menggunakan software Octave. Dari kedua cara tersebut
didapatkan hasil yang relatif sama, perbedaan dari kedua hasil tersebut disebabkan
oleh pembulatan hasil perhitungan. Sehingga dapat dikatakan, secara umum hasil yang
diperoleh dari kedua cara tersebut sudah sesuai.
Praktikum ini merupakan pembuatan antena microstrip tipe aperture coupling
dengan frekuensi 900 MHz. Dari frekuensi yang telah ditentukan tesebut dapat
dilakukan perhitungan untuk menentukan ukuran antenna yang akan didesain pada
software visio. Desain tersebut didapatkan dari perhitungan dengan menggunakan
rumus pada hasil praktikum dan menggunakan software octave. Dalam pembuatan
antenna microstrip dibutuhkan PCB yang nantinya akan disesuaikan dengan desain
yang telah dibuat. Selanjutnya, PCB dipotong sesuai dengan desain antenna, kemudian
PCB dibersihkan menggunakan baking soda agar PCB mudah di-etching. Namun,
sebelum di-etching PCB dipasang selotip terlebih dahulu dan dipotong menggunakan
cutter mengikuti desain yang telah dibuat. Lalu, dilakukan proses etching
menggunakan campuran larutan H2O2, HCl dan juga air dengan perbandingan 3 :3 :2.
Proses etching dilakukan untuk mengikis bagian PCB yang tidak akan dipakai dalam
pembuatan antena microstrip. Setelah proses etching, antena dipasang konektor agar
antenna dapat dipakai.

6. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan
antena mikrostrip harus melakukan perhitungan terlebih dahulu untuk mendapatkan
ukuran antenna yang akan dibuat sesuai frekuensi yang telah ditentukan. Perhitungan ini
dilakukan menggunakan software octave dan desain dibuat pada software visio. Dalam
pembuatan antenna microstrip juga dilakukan proses etching yang bertujuan untuk
mengikis bagian PCB yang tidak akan digunakan. Tetapi dalam pengerjaan praktikum ini
terdapat kendala dimana larutan HCl habis sehingga praktikum tidak bisa dilanjutkan ke
proses etching dan pemasangan konektor. Hal yang perlu diperhatikan dalam praktikum
ini adalah ketika proses etching harus memperhatikan prosedur K3.
DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2022. "Pengertian Antena Antena Mikrostrip Patch Segiempat". Pengertian Antena
Antena Mikrostrip Patch Segiempat (123dok.com). Diakses pada 10 Januari 2022.

Anda mungkin juga menyukai